Identifikasi Dan Penetapan Kadar Boraks Pada Mie Basah Yang Beredar Di Beberapa Pasar Tradisional Di Surakarta bab 1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu bouraq yang berarti kristal lunak,
boraks merupakan suatu kristal lunak yang mengandung unsur boron dan mudah
larut dalam air. Boraks dalam air berubah menjadi natrium hidroksida dan asam
borat (Rosdiana, 2013).
Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri
nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks
tidak berwarna dan gampang larut dalam air. Dalam bentuk tidak murni,
sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun 1700, dalam bentuk air bleng.
Dalam dosis tinggi, boraks di dalam tubuh manusia bisa menyebabkan pusingpusing, muntah, mencret, kram perut, dan lain-lain (Susiana, 2007).
Kasus keracunan boraks pertama dilaporkan pada tahun 1907 oleh JC
McWalter. Dalam laporannya, McWalter menyebutkan bahwa 7 bayi yang
mengalami sariawan dan pada bibirnya dioleskan campuran madu dan boraks 1-3
ml dengan total pemberian 28 ml per minggu, mengalami gejala-gejala seperti

muntah, diare, sulit tidur, dan gangguan emosi. Gejala-gejala ini membaik setelah
penggunaan campuran boraks dan madu dihentikan (O’Sullivan & Taylor, 1983).
Penggunaan boraks sebagai bahan tambahan makanan sudah dilarang
commit
user
digunakan di Indonesia sejak tahun
1979.to
Walaupun
boraks dilarang digunakan di

1

2
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

dalam makanan, tetapi ternyata masih ditemukan dalam beberapa produk
makanan seperti mie kuning basah, bakso, dan lontong. Bahan tambahan makanan
(aditif makanan) digunakan agar makanan tampak lebih menarik dan tahan lama,

bahan tersebut dapat sebagai pengawet, pewarna, penyedap rasa dan aroma, anti
oksidan, dan lain-lain (Cahyadi, 2006).
Mie basah (mie kuning) adalah mie segar yang telah direbus dan biasanya
diberi sedikit minyak untuk mencegah supaya mie tidak saling melekat. Mie basah
juga tidak tahan lama. Dalam lemari es tahan selama 3 hari, sedangkan pada suhu
kamar hanya tahan 1 hari (Purnawijayanti, 2009). Pendeknya umur simpan
menjadi masalah tersendiri bagi produsen mie basah, karena itu penggunaan
bahan pengawet sering kali menjadi pilihan produsen untuk meningkatkan umur
simpan mie basah. Amat disayangkan dari beberapa laporan ditemui adanya
penggunaan bahan tambahan ilegal yang dapat membahayakan kesehatan
konsumen seperti boraks dan formalin untuk memperbaiki tekstur dan umur
simpan mie basah mentah (Syamsir, 2010).
Sampel mie basah yang beredar di beberapa pasar tradisional di Surakarta
yang diamati oleh penulis, beberapa sampel mie basah tahan hingga 5 hari dalam
suhu ruangan dengan kondisi yang masih bagus dilihat dari warna, bau, dan
kekenyalannya sehingga menimbulkan dugaan terdapatnya kandungan boraks
dalam mie basah tersebut.
Bahan tambahan kimia berbahaya yang salah satunya adalah boraks
telah jelas dilarang


untuk

digunakan

sebagaimana

telah

diatur

dalam

Permenkes RI No.1168/Menkes/Per/X/1999, namun bahan ini masih banyak
commit to user

2

3
digilib.uns.ac.id


perpustakaan.uns.ac.id

ditemukan dalam makanan. Hal ini menarik peneliti melakukan penelitian untuk
mengidentifikasi dan menentukan kadar boraks pada mie basah yang beredar di
beberapa pasar tradisional di Surakarta.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan suatu permasalahan
yaitu:
1. Apakah terdapat kandungan boraks pada mie basah yang beredar di beberapa
pasar tradisional di Surakarta?
2. Berapakah kadar boraks pada mie basah yang beredar di beberapa pasar
tradisional di Surakarta?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Menguji terdapatnya kandungan boraks pada mie basah yang beredar di
beberapa pasar tradisional di Surakarta.

2.


Mengetahui kadar boraks pada mie basah yang beredar di beberapa pasar
tradisional di Surakarta.

D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini antara lain :
1. Mengetahui apakah sampel yang beredar di pasaran sudah terbebas dari
boraks atau masih mengandung boraks.
2. Mengetahui kadar boraks pada mie basah yang beredar di beberapa pasar
tradisional di Surakarta.
commit to user

3