T2 912013015 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas
Kristen Satya Wacana (UKSW) sebanyak 69 mahasiswa
yang
terdiri
dari:
29
mahasiswa
Program
Studi
Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Keuangan,
yang sedang mengambil mata kuliah Teori Portofolio
dan Manajemen Investasi; 26 mahasiswa Program Studi
Magister Manajemen dan 14 mahasiswa Program Studi
Magister
Akuntansi
dimana
kedua program
studi
tersebut mengambil mata kuliah Manajemen Keuangan.
Penentuan partisipan tersebut dilakukan atas
dasar pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertama,
mengingat jenis penelitian ini adalah eksperimental,
maka akan lebih efisien dari segi waktu dan biaya
dalam proses pengumpulan data apabila partisipan
diambil dari kalangan mahasiswa. Kedua, mahasiswa
dapat diasumsikan sebagai calon investor. Ketiga,
partisipan diambil dari kalangan mahasiswa FEB yang
diasumsikan sudah memiliki pemahaman mengenai
kegiatan investasi, karena telah dibekali dengan mata
kuliah yang relevan dengan hal tersebut. Adapun mata
18
kuliah
tersebut
antara
lain
teori
portofolio
dan
manajemen investasi serta manajemen keuangan.
Untuk
partisipan
kepentingan
yang
digunakan
analisis
data,
adalah
jumlah
sebanyak
57
partisipan. Data dari beberapa partisipan tidak dapat
digunakan oleh karena beberapa hal, yaitu: kesalahan
partisipan dalam membaca informasi, ketidakseriusan
partisipan
dalam
mengikuti
eksperimen
serta
ketidakpahaman partisipan dengan eksperimen yang
dilakukan.
3.2. Instrumen Eksperimen
Terdapat 4 variabel eksperimental yang menjadi
fokus dalam penelitian ini, yaitu perilaku investasi
individu, informasi keuangan, citra perusahaan dan
rekomendasi penasihat keuangan. Berikut merupakan
penjelasan
lebih
rinci
mengenai
variabel-variabel tersebut.
19
instrumen
dari
Tabel 3.1.
Variabel
Definisi Operasional
Variabel
Definisi Operasional
dan
Instrumen
Instrumen
Dalam mengukur reaksi
afektif investor digunakan
skala Likert (1-5) yang
diberikan
pada setiap
pilihan investasi dengan
kategori
penilaian
baik/buruk,
tidak
bernilai/bernilai
dan
lemah/kuat
- Besaran investasi diukur
dalam satuan Rupiah
(Rp).
- Histori
harga
saham
ditunjukkan
dengan
pergerakan harga saham
selama 5 tahun terakhir
dalam
satuan
Rupiah/lembar saham.
- Pendapatan
dan
laba
bersih merupakan data
pendapatan
dan
laba
bersih
terakhir
pada
tahun berjalan dalam
satuan Rupiah (Rp).
- Beta merupakan ukuran
risiko pasar
- PER adalah hasil bagi
antara
harga
saham
dengan laba bersih per
saham.
Pernyataan
yang
mencerminkan positif atau
negatif-nya citra perusahaan
dari setiap pilihan investasi.
-
Perilaku
Investasi
Individu
Perilaku
investasi
seorang investor yang
diukur adalah reaksi
afektif partisipan dan
besaran investasi yang
dialokasikan
pada
berbagai
pilihan
investasi.
Informasi
Keuangan
Informasi
yang
dipublikasikan
pada
investor berupa histori
harga
saham,
pendapatan,
laba
bersih, beta dan Price
to Earning Ratio (PER).
Informasi
tersebut
dapat
mencerminkan
kinerja
keuangan
perusahaan yang baik
maupun buruk.
Citra
Perusahaan
Rekomendasi
Penasihat
Keuangan
Mengacu
pada
bagaimana
sebuah
perusahaan dipandang
oleh investor.
Rekomendasi
untuk
jual/beli saham yang
dapat
berasal
dari
analis, broker, keluarga
maupun teman.
Sumber: Diadopsi dari Ackert dan Church, 2006
20
Rekomendasi untuk menjual
atau membeli saham pada
setiap pilihan investasi.
3.3. Proses Eksperimen
Eksperimen
dirancang
untuk
mengamati
perbedaan perilaku investasi individu terkait dengan
reaksi
afektif
dan
besaran
investasi
berdasarkan
informasi keuangan, citra perusahaan dan rekomendasi
penasihat keuangan dari beberapa pilihan investasi.
Selain
mengamati
eksperimen
ini
perbedaan
perilaku
menambahkan
investasi,
analisis
untuk
mengetahui aspek apa yang menjadi prioritas investor
dalam mengambil keputusan investasi.
Eksperimen ini terdiri atas dua sesi dan bersifat
simulasi. Sebelum memulai eksperimen, eksperimenter
akan
membagikan
petunjuk
pengisian
kuesioner
dan
menjelaskan
kuesioner.
Partisipan
secara
simulasi dibekali dana investasi sebesar lima ratus (500)
juta dan diminta untuk mengalokasikan dana tersebut
ke
dalam
Partisipan
berbagai
pilihan
diperkenankan
saham
untuk
yang
tidak
tersedia.
melakukan
investasi pada saham perusahaan tertentu jika dirasa
tidak
menguntungkan.
Untuk
sesi
I
(pertama),
partisipan akan dihadapkan dengan enam pilihan
investasi dari tiga industri yang berbeda (masingmasing industri terdapat dua perusahaan), yaitu: 1)
Finansial berupa Bank Investasi Abadi dan Bank
Simpanan Sejahtera, 2) Periklanan, Percetakan dan
Media berupa PT. Visi Indonesia dan PT. Wawasan
21
Nusantara,
Telecom
dan
dan
3)
Mega
Telekomunikasi
Telecom.
berupa
Penelitian
ini
Satya
tidak
menyebutkan nama perusahaan sesungguhnya untuk
memperoleh hasil yang lebih objektif. Dalam setiap
perusahaan
disajikan
3
hal
yang
menjadi
dasar
keputusan investasi yaitu informasi keuangan, citra
perusahaan dan rekomendasi penasihat keuangan.
Tiap perusahaan memiliki informasi keuangan, citra
perusahaaan dan rekomendasi penasihat keuangan
yang berbeda-beda. Berikut rancangan pilihan investasi
yang disajikan pada partisipan.
Tabel 3.2. Rancangan Pilihan Investasi
Industri
Finansial
Periklanan,
Percetakan
dan Media
Telekomuni
-kasi
Perusahaan
Bank
Investasi
Abadi
Bank
Simpanan
Sejahtera
PT. Visi
Indonesia
PT. Wawasan
Nusantara
Satya
Telecom
Mega
Telecom
IK
CP
RPK
Baik
Positif
Beli
Baik
Negatif
Jual
Baik
Negatif
Beli
Positif
Beli
Positif
Jual
Negatif
Jual
Tidak
Baik
Tidak
Baik
Tidak
Baik
Sumber
: Diadopsi dari Ackert dan Church, 2006
Keterangan : IK= Informasi Keuangan, CP = Citra Perusahaan,, RPK =
Rekomendasi Penasihat Keuangan
Ketiga
hal
yang
menjadi
dasar
keputusan
investasi di atas, disajikan secara bertahap dengan
tujuan tertentu. Berikut ini merupakan penjelasan
22
lebih lanjut mengenai tahapan yang dirancang dalam
eksperimen ini.
3.3.1. Tahap Pertama
Pada
tahap
pertama,
partisipan
hanya
diberikan informasi keuangan dari setiap pilihan
investasi yang terdiri dari 2 tabel. Tabel pertama
berisi histori harga saham, sedangkan tabel kedua
berupa pendapatan, laba bersih, Price Earning Ratio
(PER) dan nilai beta. Dapat disimak pada Tabel 3.2.
di atas, untuk melihat apakah terdapat perbedaan
perilaku investasi berdasarkan informasi keuangan,
maka
pilihan
investasi
dirancang
dengan
memberikan informasi keuangan tiap perusahaan.
Jika terdapat perbedaan pada informasi keuangan
yang tidak sama (baik/tidak baik), maka dapat
diindikasikan
bahwa
informasi
keuangan
perusahaan menjadi dasar keputusan investasi
individu. Begitu pula dengan tidak terdapatnya
perbedaan dalam pasangan informasi keuangan
perusahaan yang keduanya baik atau tidak baik.
3.3.2. Tahap Kedua
Tujuan
dari
tahap
kedua
adalah
untuk
mengamati apakah terdapat perbedaan perilaku
investasi
individu
apabila
disediakan
informasi
keuangan beserta dengan citra perusahaan. Untuk
23
mencapai tujuan ini, maka informasi yang telah
disajikan pada tahap pertama disajikan kembali
beserta dengan citra perusahaan. Citra perusahaan
ditulis dalam sebuah paragraf untuk mencerminkan
baik buruknya citra dari tiap perusahaan. Adapun
rancangan pilihan investasi berdasarkan informasi
keuangan beserta citra perusahaan dapat dilihat
pada Tabel 3.2. Apabila terdapat perbedaan pada
pasangan perusahaan dengan informasi keuangan
yang
sama
baik/tidak
baik
tapi
citra
perusahaannya yang berbeda (yaitu citra yang
positif/negatif), maka dapat diindikasikan bahwa
tidak hanya informasi keuangan saja yang menjadi
dasar keputusan investasi individu. Pada pasangan
perusahaan di industri periklanan, percetakan dan
media, informasi keuangan dan citra perusahaan
dirancang untuk menciptakan situasi trade-off.
Dengan
demikian,
apakah
aspek
informasi
keuangan atau citra perusahaan yang menjadi
prioritas dalam pengambilan keputusan investasi
dapat teramati.
24
3.3.3. Tahap Ketiga
Pada tahap terakhir ini pilihan investasi
dirancang dengan menyajikan informasi keuangan,
citra
perusahaan
keuangan.
Hal
dan
ini
rekomendasi
bertujan
untuk
penasihat
mengamati
perbedaan perilaku investasi individu berdasarkan
informasi
keuangan,
citra
perusahaan
dan
rekomendasi penasihat keuangan. Pada tahap ini,
informasi keuangan dan citra perusahaan yang
disajikan pada tahap sebelumnya disajikan kembali
dan ditambahkan dengan rekomendasi penasihat
keuangan. Adapun rekomendasi tersebut berupa
rekomendasi jual atau beli untuk tiap pilihan
investasi.
Jika
terdapat
perbedaan
perilaku
investasi baik dari sisi reaksi afektif maupun
besaran
investasi
pada
rekomendasi
penasihat
keuangan yang sama (jual/beli) berarti keputusan
tersebut
dibuat
rekomendasi.
tidak
Dengan
hanya
kata
berdasarkan
lain,
rekomendasi
penasihat keuangan tidak menjadi satu-satunya
pertimbangan
keputusan
seseorang
investasi
dalam
melainkan
juga
membuat
informasi
keuangan atau citra perusahaan.
Dalam
setiap
tahap
tersebut,
partisipan
memutuskan berapa besar dana investasi yang ingin
dialokasikan untuk tiap pilihan investasi, Selain itu,
25
partisipan juga diminta untuk membuat ranking pada
setiap
pilihan
investasi
yang
tersedia
dengan
menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai
dengan 5. Ranking ini diberikan menurut persepsi dari
partisipan mengenai tiap pilihan investasi dengan
kategori tidak baik/baik. Hal ini bertujuan untuk
mengamati
bagaimana
reaksi
afektif
partisipan
terhadap pilihan investasi dalam setiap tahapan.
Untuk analisis tambahan, pada sesi II (kedua),
partisipan diminta untuk memberi ranking satu hingga
tiga (1-3) sesuai prioritas partisipan terhadap tiga hal
yaitu
informasi
keuangan,
citra
perusahaan
dan
rekomendasi penasihat keuangan. Dengan demikian,
hal
yang
menjadi
prioritas
bagi
investor
dalam
membuat keputusan investasi dapat diamati.
3.4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah statistik deskriptif berupa mean dan standar
deviasi. Kedua pengukuran tersebut bermanfaat untuk
menggambarkan rata-rata dan variasi besaran dana
investasi
yang
dialokasikan
serta
reaksi
afektif
partisipan terhadap setiap pilihan investasi. Selain itu,
mengingat data penelitian
tidak
dapat
memenuhi
asumsi normalitas dengan berbagai upaya,
maka
untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukanlah uji
26
beda non parametrik, yaitu Wilcoxon Signed-Rank.
Pengujian
tersebut
digunakan
untuk
mengamati
perbedaan perilaku investasi pada dua pilihan investasi
dalam
tiap
industri
yang
sama,
dimana
pilihan
investasi tersebut mempunyai informasi keuangan,
citra perusahaan dan rekomendasi penasihat keuangan
yang berbeda-beda.
27
METODE PENELITIAN
3.1. Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas
Kristen Satya Wacana (UKSW) sebanyak 69 mahasiswa
yang
terdiri
dari:
29
mahasiswa
Program
Studi
Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Keuangan,
yang sedang mengambil mata kuliah Teori Portofolio
dan Manajemen Investasi; 26 mahasiswa Program Studi
Magister Manajemen dan 14 mahasiswa Program Studi
Magister
Akuntansi
dimana
kedua program
studi
tersebut mengambil mata kuliah Manajemen Keuangan.
Penentuan partisipan tersebut dilakukan atas
dasar pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertama,
mengingat jenis penelitian ini adalah eksperimental,
maka akan lebih efisien dari segi waktu dan biaya
dalam proses pengumpulan data apabila partisipan
diambil dari kalangan mahasiswa. Kedua, mahasiswa
dapat diasumsikan sebagai calon investor. Ketiga,
partisipan diambil dari kalangan mahasiswa FEB yang
diasumsikan sudah memiliki pemahaman mengenai
kegiatan investasi, karena telah dibekali dengan mata
kuliah yang relevan dengan hal tersebut. Adapun mata
18
kuliah
tersebut
antara
lain
teori
portofolio
dan
manajemen investasi serta manajemen keuangan.
Untuk
partisipan
kepentingan
yang
digunakan
analisis
data,
adalah
jumlah
sebanyak
57
partisipan. Data dari beberapa partisipan tidak dapat
digunakan oleh karena beberapa hal, yaitu: kesalahan
partisipan dalam membaca informasi, ketidakseriusan
partisipan
dalam
mengikuti
eksperimen
serta
ketidakpahaman partisipan dengan eksperimen yang
dilakukan.
3.2. Instrumen Eksperimen
Terdapat 4 variabel eksperimental yang menjadi
fokus dalam penelitian ini, yaitu perilaku investasi
individu, informasi keuangan, citra perusahaan dan
rekomendasi penasihat keuangan. Berikut merupakan
penjelasan
lebih
rinci
mengenai
variabel-variabel tersebut.
19
instrumen
dari
Tabel 3.1.
Variabel
Definisi Operasional
Variabel
Definisi Operasional
dan
Instrumen
Instrumen
Dalam mengukur reaksi
afektif investor digunakan
skala Likert (1-5) yang
diberikan
pada setiap
pilihan investasi dengan
kategori
penilaian
baik/buruk,
tidak
bernilai/bernilai
dan
lemah/kuat
- Besaran investasi diukur
dalam satuan Rupiah
(Rp).
- Histori
harga
saham
ditunjukkan
dengan
pergerakan harga saham
selama 5 tahun terakhir
dalam
satuan
Rupiah/lembar saham.
- Pendapatan
dan
laba
bersih merupakan data
pendapatan
dan
laba
bersih
terakhir
pada
tahun berjalan dalam
satuan Rupiah (Rp).
- Beta merupakan ukuran
risiko pasar
- PER adalah hasil bagi
antara
harga
saham
dengan laba bersih per
saham.
Pernyataan
yang
mencerminkan positif atau
negatif-nya citra perusahaan
dari setiap pilihan investasi.
-
Perilaku
Investasi
Individu
Perilaku
investasi
seorang investor yang
diukur adalah reaksi
afektif partisipan dan
besaran investasi yang
dialokasikan
pada
berbagai
pilihan
investasi.
Informasi
Keuangan
Informasi
yang
dipublikasikan
pada
investor berupa histori
harga
saham,
pendapatan,
laba
bersih, beta dan Price
to Earning Ratio (PER).
Informasi
tersebut
dapat
mencerminkan
kinerja
keuangan
perusahaan yang baik
maupun buruk.
Citra
Perusahaan
Rekomendasi
Penasihat
Keuangan
Mengacu
pada
bagaimana
sebuah
perusahaan dipandang
oleh investor.
Rekomendasi
untuk
jual/beli saham yang
dapat
berasal
dari
analis, broker, keluarga
maupun teman.
Sumber: Diadopsi dari Ackert dan Church, 2006
20
Rekomendasi untuk menjual
atau membeli saham pada
setiap pilihan investasi.
3.3. Proses Eksperimen
Eksperimen
dirancang
untuk
mengamati
perbedaan perilaku investasi individu terkait dengan
reaksi
afektif
dan
besaran
investasi
berdasarkan
informasi keuangan, citra perusahaan dan rekomendasi
penasihat keuangan dari beberapa pilihan investasi.
Selain
mengamati
eksperimen
ini
perbedaan
perilaku
menambahkan
investasi,
analisis
untuk
mengetahui aspek apa yang menjadi prioritas investor
dalam mengambil keputusan investasi.
Eksperimen ini terdiri atas dua sesi dan bersifat
simulasi. Sebelum memulai eksperimen, eksperimenter
akan
membagikan
petunjuk
pengisian
kuesioner
dan
menjelaskan
kuesioner.
Partisipan
secara
simulasi dibekali dana investasi sebesar lima ratus (500)
juta dan diminta untuk mengalokasikan dana tersebut
ke
dalam
Partisipan
berbagai
pilihan
diperkenankan
saham
untuk
yang
tidak
tersedia.
melakukan
investasi pada saham perusahaan tertentu jika dirasa
tidak
menguntungkan.
Untuk
sesi
I
(pertama),
partisipan akan dihadapkan dengan enam pilihan
investasi dari tiga industri yang berbeda (masingmasing industri terdapat dua perusahaan), yaitu: 1)
Finansial berupa Bank Investasi Abadi dan Bank
Simpanan Sejahtera, 2) Periklanan, Percetakan dan
Media berupa PT. Visi Indonesia dan PT. Wawasan
21
Nusantara,
Telecom
dan
dan
3)
Mega
Telekomunikasi
Telecom.
berupa
Penelitian
ini
Satya
tidak
menyebutkan nama perusahaan sesungguhnya untuk
memperoleh hasil yang lebih objektif. Dalam setiap
perusahaan
disajikan
3
hal
yang
menjadi
dasar
keputusan investasi yaitu informasi keuangan, citra
perusahaan dan rekomendasi penasihat keuangan.
Tiap perusahaan memiliki informasi keuangan, citra
perusahaaan dan rekomendasi penasihat keuangan
yang berbeda-beda. Berikut rancangan pilihan investasi
yang disajikan pada partisipan.
Tabel 3.2. Rancangan Pilihan Investasi
Industri
Finansial
Periklanan,
Percetakan
dan Media
Telekomuni
-kasi
Perusahaan
Bank
Investasi
Abadi
Bank
Simpanan
Sejahtera
PT. Visi
Indonesia
PT. Wawasan
Nusantara
Satya
Telecom
Mega
Telecom
IK
CP
RPK
Baik
Positif
Beli
Baik
Negatif
Jual
Baik
Negatif
Beli
Positif
Beli
Positif
Jual
Negatif
Jual
Tidak
Baik
Tidak
Baik
Tidak
Baik
Sumber
: Diadopsi dari Ackert dan Church, 2006
Keterangan : IK= Informasi Keuangan, CP = Citra Perusahaan,, RPK =
Rekomendasi Penasihat Keuangan
Ketiga
hal
yang
menjadi
dasar
keputusan
investasi di atas, disajikan secara bertahap dengan
tujuan tertentu. Berikut ini merupakan penjelasan
22
lebih lanjut mengenai tahapan yang dirancang dalam
eksperimen ini.
3.3.1. Tahap Pertama
Pada
tahap
pertama,
partisipan
hanya
diberikan informasi keuangan dari setiap pilihan
investasi yang terdiri dari 2 tabel. Tabel pertama
berisi histori harga saham, sedangkan tabel kedua
berupa pendapatan, laba bersih, Price Earning Ratio
(PER) dan nilai beta. Dapat disimak pada Tabel 3.2.
di atas, untuk melihat apakah terdapat perbedaan
perilaku investasi berdasarkan informasi keuangan,
maka
pilihan
investasi
dirancang
dengan
memberikan informasi keuangan tiap perusahaan.
Jika terdapat perbedaan pada informasi keuangan
yang tidak sama (baik/tidak baik), maka dapat
diindikasikan
bahwa
informasi
keuangan
perusahaan menjadi dasar keputusan investasi
individu. Begitu pula dengan tidak terdapatnya
perbedaan dalam pasangan informasi keuangan
perusahaan yang keduanya baik atau tidak baik.
3.3.2. Tahap Kedua
Tujuan
dari
tahap
kedua
adalah
untuk
mengamati apakah terdapat perbedaan perilaku
investasi
individu
apabila
disediakan
informasi
keuangan beserta dengan citra perusahaan. Untuk
23
mencapai tujuan ini, maka informasi yang telah
disajikan pada tahap pertama disajikan kembali
beserta dengan citra perusahaan. Citra perusahaan
ditulis dalam sebuah paragraf untuk mencerminkan
baik buruknya citra dari tiap perusahaan. Adapun
rancangan pilihan investasi berdasarkan informasi
keuangan beserta citra perusahaan dapat dilihat
pada Tabel 3.2. Apabila terdapat perbedaan pada
pasangan perusahaan dengan informasi keuangan
yang
sama
baik/tidak
baik
tapi
citra
perusahaannya yang berbeda (yaitu citra yang
positif/negatif), maka dapat diindikasikan bahwa
tidak hanya informasi keuangan saja yang menjadi
dasar keputusan investasi individu. Pada pasangan
perusahaan di industri periklanan, percetakan dan
media, informasi keuangan dan citra perusahaan
dirancang untuk menciptakan situasi trade-off.
Dengan
demikian,
apakah
aspek
informasi
keuangan atau citra perusahaan yang menjadi
prioritas dalam pengambilan keputusan investasi
dapat teramati.
24
3.3.3. Tahap Ketiga
Pada tahap terakhir ini pilihan investasi
dirancang dengan menyajikan informasi keuangan,
citra
perusahaan
keuangan.
Hal
dan
ini
rekomendasi
bertujan
untuk
penasihat
mengamati
perbedaan perilaku investasi individu berdasarkan
informasi
keuangan,
citra
perusahaan
dan
rekomendasi penasihat keuangan. Pada tahap ini,
informasi keuangan dan citra perusahaan yang
disajikan pada tahap sebelumnya disajikan kembali
dan ditambahkan dengan rekomendasi penasihat
keuangan. Adapun rekomendasi tersebut berupa
rekomendasi jual atau beli untuk tiap pilihan
investasi.
Jika
terdapat
perbedaan
perilaku
investasi baik dari sisi reaksi afektif maupun
besaran
investasi
pada
rekomendasi
penasihat
keuangan yang sama (jual/beli) berarti keputusan
tersebut
dibuat
rekomendasi.
tidak
Dengan
hanya
kata
berdasarkan
lain,
rekomendasi
penasihat keuangan tidak menjadi satu-satunya
pertimbangan
keputusan
seseorang
investasi
dalam
melainkan
juga
membuat
informasi
keuangan atau citra perusahaan.
Dalam
setiap
tahap
tersebut,
partisipan
memutuskan berapa besar dana investasi yang ingin
dialokasikan untuk tiap pilihan investasi, Selain itu,
25
partisipan juga diminta untuk membuat ranking pada
setiap
pilihan
investasi
yang
tersedia
dengan
menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai
dengan 5. Ranking ini diberikan menurut persepsi dari
partisipan mengenai tiap pilihan investasi dengan
kategori tidak baik/baik. Hal ini bertujuan untuk
mengamati
bagaimana
reaksi
afektif
partisipan
terhadap pilihan investasi dalam setiap tahapan.
Untuk analisis tambahan, pada sesi II (kedua),
partisipan diminta untuk memberi ranking satu hingga
tiga (1-3) sesuai prioritas partisipan terhadap tiga hal
yaitu
informasi
keuangan,
citra
perusahaan
dan
rekomendasi penasihat keuangan. Dengan demikian,
hal
yang
menjadi
prioritas
bagi
investor
dalam
membuat keputusan investasi dapat diamati.
3.4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah statistik deskriptif berupa mean dan standar
deviasi. Kedua pengukuran tersebut bermanfaat untuk
menggambarkan rata-rata dan variasi besaran dana
investasi
yang
dialokasikan
serta
reaksi
afektif
partisipan terhadap setiap pilihan investasi. Selain itu,
mengingat data penelitian
tidak
dapat
memenuhi
asumsi normalitas dengan berbagai upaya,
maka
untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukanlah uji
26
beda non parametrik, yaitu Wilcoxon Signed-Rank.
Pengujian
tersebut
digunakan
untuk
mengamati
perbedaan perilaku investasi pada dua pilihan investasi
dalam
tiap
industri
yang
sama,
dimana
pilihan
investasi tersebut mempunyai informasi keuangan,
citra perusahaan dan rekomendasi penasihat keuangan
yang berbeda-beda.
27