Pemanfaatan Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Sebagai Substitusi Dedak Padi Dalam Ransum Terhadap Performans Ayam Kampung (Gallus gallus Domesticus)

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dedak padi merupakan limbah pengolahan padi menjadi beras dan
kualitasnya bermacam-macam tergantung dari varietas padi. Dedak padi adalah
hasil samping pada pabrik penggilingan padi dalam memproduksi beras. Dedak
padi merupakan bagian kulit ari beras pada waktu dilakukan proses pemutihan
beras.
Dedak padi merupakan bahan pakan yang telah digunakan secara luas oleh
sebagian peternak di Indonesia. Sebagian bahan pakan yang berasal dari limbah
agroindustri. Dedak mempunyai potensi yang besar sebagai bahan pakan sumber
energi bagi ternak (Scott et al., 1982). Kelemahan utama dedak padi adalah
kandungan serat kasarnya yang cukup tinggi, yaitu 13,0 % dan adanya senyawa
fitat yang dapat mengikat mineral dan protein sehingga sulit dapat dimanfaatkan
oleh enzim pencernaan. Inilah yang merupakan faktor pembatas penggunaannya
dalam penyusunan ransum.
Kandungan serat kasarnya yang cukup tinggi, yaitu 13,0 %

adanya

senyawa fitat yang dapat mengikat mineral protein sehingga sulit dapat

dimanfaatkan oleh enzim pencernaan. Inilah yang merupakan faktor pembatas
penggunaannya dalam penyusunan ransum.kandungan asam aminonya yang
rendah, demikian juga halnya dengan vitamin dan mineral. Pakan ini merupakan
bahan yang bersifat mudah rusak selama penyimpanan jika disimpan melebihi
waktu tertentu (Rasyaf, 2004).

1
Universitas Sumatera Utara

2

Oleh karena itu, perlu ditemukan bahan pakan alternatif yang memiliki
kandungan dan nilai palatabilitas yang hampir sama denga dedak padi dan belum
ada haraganya Salah satu bahan alternatif tersebut adalah tepung biji nangka .
Biji nangka merupakan bahan yang sering terbuang setelah dikonsumsi
walaupun ada sebagian kecil masyarakat yang mengolahnya untuk dijadikan
makanan misalnya diolah menjadi kolak. Biji nangka berbentuk bulat sampai
lonjong, berukuran kecil lebih kurang dari 3,5 cm, berkeping dua dan rata-rata tiap
buah nangka berisi biji yang beratnya sepertiga dari berat buah, sisanya adalah
kulit dan daging buah. Jumlah biji per buah 150-350 biji dan panjang biji nangka

sekitar 3,5 cm - 4,5 cm. Hingga saat ini biji nangka masih merupakan bahan nonekonomis dan sebagai limbah buangan konsumen nangka. Biji nangka terdiri dari
tiga lapis kulit, yakni kulit luar berwarna kuning agak lunak, kulit liat berwarna
putih dan kulit ari berwarna cokelat yang membungkus daging buah.
Biji nangka diketahui banyak mengandung karbohidrat, protein, dan energi
yang tidak kalah besar dibanding buahnya, begitu juga kandungan mineralnya
seperti kalsium dan fosfor yang cukup banyak. Hal ini mendorong pengolahan biji
nangka dalam berbagai bentuk olahan. Biji nangka merupakan sumber karbohidrat
(36,7 g/100 g), protein (4,2 g/100 g), dan energi (165 kkal/100 g), sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang potensial. Biji nangka juga merupakan
sumber mineral yang baik. Kandungan mineral per 100 gram biji nangka adalah
fosfor (200 mg), kalsium (33 mg), dan besi (1,0 mg). Selain dapat dimakan dalam
bentuk utuh, biji nangka juga dapat diolah menjadi tepung (Astawan, 2007).
Ditinjau dari segi kandungan nutrisi, tepung biji nangka memiliki
kandungan nutrisi berupa karbohidrat ,protein kasar, lemak kasar, serat kasar,

Universitas Sumatera Utara

3

energi dan mineral yang hampir mendekati kandungan nutrisi pada dedak padi.

Sehingga muncul pemikiran peneliti untuk melakukan penetitian tentang
pemanfaatan tepung biji nangka sebagai subtitusi dedak padi terhadap performans
ayam kampung.

Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan menganalisis sejauh
mana pemanfaatan tepung biji nangka dapat mensubstitusikan dedak padi
terhadap performans ayam kampung.

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bermanfaat
bagi peneliti, peternak maupun masyarakat pada umumnya, sehubungan dengan
pemanfaatan biji nangka sebagai subtitusi dedak padi dalam meningkatkan
performans ayam kampung.

Hipotesa Penelitian
Pemberian tepung biji nangka pada pakan ayam kampung dapat
menggantikan dedak padi dan dapat meningkatkan performans ayam kampung.

Universitas Sumatera Utara


Dokumen yang terkait

Analisis Usaha Pemanfaatan Ampas Sagu Fermentasi dalam Ransum Ayam Kampung (Gallus domesticus) Umur 12 Minggu

4 80 64

Fenotipe Dan Genotipe Ayam Hutan Merah (Gallus gallus gallus) Dan Ayam Kampung (Gallus gallus domesticus) Di Watutela Dan Ngatabaru Sulawesi Tengah

1 10 264

Fenotipe Dan Genotipe Ayam Hutan Merah (Gallus gallus gallus) Dan Ayam Kampung (Gallus gallus domesticus) Di Watutela Dan Ngatabaru Sulawesi Tengah

0 4 127

Pemanfaatan Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Sebagai Substitusi Dedak Padi Dalam Ransum Terhadap Performans Ayam Kampung (Gallus gallus Domesticus)

0 0 10

Pemanfaatan Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Sebagai Substitusi Dedak Padi Dalam Ransum Terhadap Performans Ayam Kampung (Gallus gallus Domesticus)

0 0 2

Pemanfaatan Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Sebagai Substitusi Dedak Padi Dalam Ransum Terhadap Performans Ayam Kampung (Gallus gallus Domesticus)

1 4 9

Pemanfaatan Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Sebagai Substitusi Dedak Padi Dalam Ransum Terhadap Performans Ayam Kampung (Gallus gallus Domesticus) Chapter III V

0 1 15

Pemanfaatan Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Sebagai Substitusi Dedak Padi Dalam Ransum Terhadap Performans Ayam Kampung (Gallus gallus Domesticus)

0 0 3

Pemanfaatan Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Sebagai Substitusi Dedak Padi Dalam Ransum Terhadap Performans Ayam Kampung (Gallus gallus Domesticus)

0 0 12

ANALISIS USAHA PEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DALAM RANSUM AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU

0 0 12