PENGARUH MEREK DAN IKLAN TERHADAP PERILA

PENGARUH MEREK DAN IKLAN TERHADAP
PERILAKU KONSUMEN
( Studi kasus PT MATAHARI DEPARTEMEN STORE )
FAUZAN SAPUTRA
UNIVERSITAS TRILOGI

1. LATAR BELAKANG MASALAH
Seiring perkembangan ekonomi dan majunya teknologi dengan pesat,
maka makin berkembang pula sasaran dan tujuan yang akan dicapai oleh
organisasi atau perusahaan yang akan menyelenggarakan suatu kegiatan. Setiap
perusahaan dituntut untuk selalu tetap menjalankan usahanya serta menata
manajemennya dengan baik. Adapun tujuan dari perusahan itu sendiri adalah
mempertahankan kelangsungan hidup untuk perkembangan dan memperoleh
laba.
Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya harus mengkombinasikan
berbagai bidang yang ada dalam perusahaan itu agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan. Bidang-bidang tersebut ialah keuangan, produksi, sumber
daya manusia serta pemasaran serta bidang-bidang lainnya yang di sesuaikan
dengan kondisi perusahaan. Tujuan dari pengkombinasian empat bidang di atas
disertai bidang lainnya adalah agar barang dan jasa yang di hasilkan berkualitas,
tahan lama dan terjangkau oleh konsumen.

Dalam pembahasan mengenai merek, banyak hal yang harus dipertimbangkan
agar bagaimana produk tersebut dapat diterima oleh konsumen. Caranya adalah
menentukan bagaimana konsumen merasa puas dengan adanya merek yang
berkualitas.
Merek merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pemasaran karena
kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk tidak terlepas dari merek
yang dihandalkan oleh perusahaan terhadap konsumen. Konsumen
membandingkan apa yang mereka harapkan untuk diterima dengan apa yang
benar-benar yang mereka terima selama tahap sesudah pembelian dalam proses
pemakaian produk. Sikap konsumen memutuskan apakah konsumen puas atau
tidak dengan pembelian produk dan hasilnya, dan sikap mereka juga membuat
penilaian tentang merek, yang menempel pada produk. Walaupun merek, dan
sikap konsumen adalah konsep yang berhubungan, keduanya bukanlah sesuatu
yang benar-benar sama.

Bagi kebanyakan perusahaan, banyak cara yang digunakan untuk membedakan
produk yang dihasilkannya dengan produk perusahaann lain agar konsumen
tidak merasa bingung pada saat membeli adalah dengan menggunakan merek
pada produknya. Disamping sebagai tanda pengenal merek juga mempunyai
fungsi lain seperti simbol perusahaan agar citranya yang baik, pertahanan

terhadap persaingan memperoleh kesetiaan konsumen dengan merek yang
bagus dan berkualitas, konsumen tidak merasa bingung untuk membeli prodak
yang sama.
Kebutuhan akan adanya iklan berkembang seiring dengan meningkatnya
kebutuhan informasi yang diperlukan oleh konsumen. Hal ini yang menuntut
mempengaruhi perkembangan media iklan, baik cetak maupun elektronik yang
menjadi tempat menarik untuk memasang iklan produksi berbagai barang
secara besar-besaran mengharuskan pihak produsen membawa dan
memperkenalkannya secara aktif pada para calon konsumen dan itu harus
dilakukan melalui kegiatan periklanan. Produsen tidak bisa berdiam diri dan
menunggu datangnya pembeli, tanpa iklan para konsumen yang tinggal jauh
dari pusat-pusat produksi tidak akan memperoleh informasai mengenai adanya
suatu prodak yang dibutuhkan.
Dalam mengembangkan program iklan manager pemasaran harus selalu
memulai dengan mengidentifikasikan pasar sasaran dan motif pembeli.
Perusahaan tentunya harus mengadakan pendekatan dengan konsumen agar bisa
mewujudkan tujuan utama perusahaan, hal ini diwujudkan satu diantaranya
dengan melaksanakan iklan yang layak sehingga diharapkan konsumen dapat
mengerti tentang iklan yang kita berikan.
Sebagai perusahaan bisnis untuk memberikan kualitas produk yang baik agar

memuaskan konsumennya. Dari dulu sampai sekarang perusahaan menetapkan
konsep kualitas yang memuaskan konsumen agar konsumen menikmati produk
yang dihasilkan. Oleh karena itu, konsumen mempunyai selera yang berbedabeda dan apabila pihak manajemen kurang tanggap dalam menyikapi perilaku
konsumen, tentunya akan berpindahnya konsumen ke perusahaan lainnya.
Situasi ini tentunya harus dapat dipahami oleh pihak manajemen perusahaan,
agar dapat memasarkan produk - produknya harus lebih berkualitas yang dapat
memuaskan konsumennya.
Berdasarkan judul di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
yang diberi judul PENGARUH MEREK DAN IKLAN TERHADAP
PERILAKU
KONSUMEN
PADA PT MATAHARI DEPARTEMEN
STORE.
2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang telah dikemukakan
tersebut, maka masalah yang diidentifikasikan oleh penulis adalah :
1. Bagaimana merek pada PT MATAHARI DEPARTEMEN
STORE ?
2. Bagaimana iklan pada PT MATAHARI DEPARTEMEN

STORE ?
3. Bagaimana
perilaku
konsumen
PT
MATAHARI
DEPARTEMEN STORE ?
4. Bagaimana Pengaruh merek terhadap perilaku Konsumen pada
PT MATAHARI DEPARTEMEN STORE ?
5. Bagaimana pengaruh Iklan terhadap perilaku konsumen pada PT
MATAHARI DEPARTEMEN STORE ?
6. Bagaimana pengaruh merek dan iklan terhadap perilaku
konsumen PT MATAHARI DEPARTEMEN STORE ?
3. TUJUAN PENELITIAN
tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan teori yang didapat
dan diperoleh dari bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan, serta
mencari dan mengumpulkannya hingga dapat menjawab permasalahan permasalahan yang dihadapi perusahaan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui merek pada PT MATAHARI DEPARTEMEN
STORE ?

2. Untuk mengetahui
iklan pada PT MATAHARI DEPARTEMEN
STORE?
3. Untuk mengetahui perilaku konsumen pada
PT MATAHARI
DEPARTEMEN STORE?
4. Untuk mengetahui pengaruh merek terhadap perilaku konsumen pada
PT MATAHARI DEPARTEMEN STORE?
5. Untuk mengetahui pengaruh iklan terhadap perilaku konsumen pada PT
MATAHARI DEPARTEMEN STORE?
6. Untuk mengetahui pengaruh merek dan iklan terhadap perilaku
konsumen pada PT MATAHARI DEPARTEMEN STORE?
4. LANDASAN TEORI
Merek
Lamb (2001) berpendapat bahwa “Merek adalah suatu nama, istilah,
simbol, desain atau gabungan keempatnya yang mengidentifikasikan produk
para penjual dan membedakannya dari produk pesaing”(hlm.421).

Menurut Keller dalam Tjiptono (2005), Merek bermanfaat bagi produsen,
sebagai:

1. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau
pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian
sediaan dan pencatatan akuntansi.
2. Bentuk proteksi terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
3. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka
bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.
4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk
dari para pesaing.
5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum,
loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak
konsumen.
6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa
datang (hlm.20).
Menurut Kotler dalam Kismono (2001), merek dapat dibedakan menjadi tiga
pengertian, yaitu:
1. Brand name adalah bagian dari merek yang bisa dilafalkan.
2. Brand mark adalah suatu simbol atau desain yang digunakan untuk
memberikan identitas pada produk atau untuk membedakannnya dengan
produk lain.
3. Trade character adalah brand mark yang mengambil bentuk fisik atau

sifat manusia(hlm.335).
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulannya bahwa merek adalah suatu
nama atau simbol atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda
pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual di
dalam suatu perusahaan yang membedakan dari perusahaan lain.
Iklan
Kriyantono (2008). Mengemukakan bahwa iklan merupakan bentuk
komunikasi non-personal yang menjual pesan-pesan secara persuasif dari
sponsor yang jelas guna untuk mempengaruhi orang agar membeli produk
dengan membayar biaya untuk media yang digunakan.
Durianto (2003). Mendefinisikan iklan sebagai proses komunikasi yang
tujuannya untuk membujuk atau menggiring orang agar mengambil tindakan
yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.
Suhandang (2005). Mengemukakan iklan sebagai salah satu jenis teknik
komunikasi massa dengan membayar ruangan atau waktu untuk menyiarkan
informasi tentang barang dan jasa yang ditawarkan oleh si pemasang iklan.

Gilson & Berkman (1980). Menurut mereka, iklan adalah media
komunikasi persuasif yang dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan
respon dan membantu tercapainya objektifitas atau tujuan pemasaran.

Russel & Lane (1990). Mereka berpendapat bahwa iklan ialah suatu pesan
yang dibayar oleh sponsor dan disampaikan melalui beberapa media
komunikasi massa.
Dari definisi diatas Iklan merupakan kunci penting dalam dunia usaha
karena iklan itu sendiri merupakan bagian dari promosi. Munculnya berebagai
penafsiran disebabkan karena banyaknya pendapat yang dikemukakan oleh ahli
dalam sudut pandang yang berbeda.
Perilaku Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk [2000]: adalah proses yang dilalui oleh
seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, & bertindak
pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi
kebutuhannya.
Lalu menurut, Schiffman & Kanuk: Merupakan studi yang mengkaji
bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang
tersedia & dimiliki (waktu, uang & usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa
yang akan dikonsumsi.
Dan menurut, John C. Mowen & Michael Minor : perilaku konsumen sebagai
studi tentang unit pembelian (buying unit) & proses pertukaran yang
melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa & pengalaman serta ideide.
Dari definisi diatas perilaku konsumen dapat diartikan sebagai suatu tindakan

yang langsung dalam, mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan
produk dan jasa.
5. METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2012:1) Penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Metodologi penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif.
Menurut Husein Umar, metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang
memberi gambaran mengenai suatu masalah yang terjadi pada saat penelitian
yang berlangsung, meliputi data dianalisis, diolah, dan dianalisis sehingga dapat
dicari alternatif pemecahannya dan dipertanggungjawabkan.
Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2012:61) Populasi adalah wilayah generalisai yang
terdiri dari objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang terapkan oleh peneliti untuk mempelajari kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah 100 konsumen PT
MATAHARI DEPARTEMEN STORE yang terdiri dari pelajar ,pekerja
kantoran, ibu rumah tangga dan lain sebagainya.
Menurut Sugiyono (2012:62) Sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk menentukan jumlah sampelnya

mempergunakan rumus slovin dari Husein Umar (2005 : 146)
Dimana :
n

= Ukuran Sampel
_________________

N

= Ukuran populasi

e
= Persen kelonggran ketidaktelitian kerena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 2%.
Operasional Variabel
Sesuai dengan judul yang dipilih, yaitu Pengaruh Merek dan Iklan
terhadap Perilaku Konsumen. Terdapat 3 Variabel, variabel bebas (X1) Merek
dan variabel (X2) Iklan terhadap variabel terikat (Y) Perilaku Konsumen yang
saling berhubungan dimana variabel terikat dipengaruhi oleh 2 variabel bebas.
Berdasarkan variabel-variabel tersebut penulis menentukan indikatorindikator dari masing –masing variabel, lalu penulis membuat Angket/

Qusioner sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditentukan. Data yang
diperoleh dari hasil angket lalu diukur secara ordinal dengan menggunakan
skala likert, menurut
Menurut Husein Umar ( 2005 : 132-133), Yaitu :







Sangat baik
Baik
Cukup
Tidak baik
Sangat tidak baik

bobot 5
bobot 4
bobot 3
bobot 2
bobot 1

Dari hasil pengukuran tersebut lalu penulis analisis kemudian baru di
ketahui hasilnya. Indikator dan variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Operasional Variabel

Variabel
Merek (X1)

Iklan (X2)

Perilaku
konsumen
(Y)

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Indikator

Pengukuran

Item Angket

Dapat diingat
Bermakna
Disukai
Dapat dirubah
Dapat diadaptasikan
Dapat dilindungi

Ordinal

1, 2
3, 4
5, 6
7, 8
9,10
11,12

Ordinal

1, 2
3, 4

Ordinal

1, 2

Philip Kotler dan Kevin
Lane alih bahasa oleh
benyamin molan ( 2007 :
342 )
1. Penyampaian /
penyajian
2. Media
Rendra widyatama
(2007:16)
1.Tindakan konsumen
dalam mendapatka produk
2.Tindakan konsumen
dalam menggunakan
produk.
3.Tindakan konsumen
dalam merawar produk.

3, 4

5, 6

Husain Umar (2005:49)
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan bahan tulisan ini dilakukan dengan :
A. Study Kepustakaan (Library Research)
Dalam hal ini penulis mengumpulkan dan mempelajari buku-buku, literaturliteratur serta data-data lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
B. Study Lapangan (Field Research)
Penulis mengadakan penelitian langsung di lapangan untuk memperoleh
data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan taktik :


Obsevasi (Peninjauan)
Yaitu suatu cara dengan mengamati secara langsung pada objek yang
akan diteliti (sasaran).





Interview (Wawancara)
Yaitu suatu cara atau taktik untuk mengumpulkan data dengan cara
mengadakan tanya jawab serta tatap muka / pertemuan dan langsung
dari
pihak - pihak yang berwenang, yang ada hubungannya dengan
objek yang sedang diamati dan diteliti.
Kuisioner (Angket)
Kuisioner merupakan taktik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara membeli seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.

Sumber Data
Adapun data yang digunakan untuk menunjang penelitian ini dibagi menjadi
dua jenis, yaitu :
1. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, yaitu dengan
mengadakan pengamatan secara langsung pada lokasi penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan struktur dari historis mengenai variable variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya dari pihak
lain. Sumber data sekunder diperoleh dari dalam perusahaan,
perpustakaan umum, lembaga pendidikan dan keterangan dari pihak lain
yang relevan dengan masalah yang diteliti.
Kategori Jumlah Skor per Indikator, Variabel X1, X2 dan Variabel Y.
Pengukuran Data menurut skala kategori, menurut Nur Indrianto dan
Bambang Supomo (1999: 104), adalah sebagai berikut :
81% - 100%

= Sangat Baik / Sangat Setuju / Sangat Sesuai

61% - 80%

= Baik / Setuju / Sesuai

41% - 60%

= Sedang / Cukup setuju / Cukup Sesuai

21% - 40%

= Kurang / Tidak Setuju / Tidak Sesuai

1% - 20%

= Tidak Baik / Sangat Tidak Setuju / Sangat Tidak Sesuai.

Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Validitas berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang hendak diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Dengan demikian Validitas
memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melaksanakan fungsi ukurnya, dan kaitannya dengan tujuan pengukuran.
Ketepatan suatu pengujian hipotesa tentang pengaruh variabel penelitian

tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Validitas
menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin
diukur.
Menurut Sugiyono (2010 : 352-353), menyatakan bahwa Terdapat tiga
cara pengujian validitas, yaitu : Validitas kontruk (Contruct Validity), Validitas
isi (Content Validity), dan Validitas eksternal.”
Pada penelitian ini, pengujian validitas yang akan dilakukan adalah
Validitas kontruk (Contruct Validity), maka digunakan pendapat dari ahli
(judgment experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikontruksi tentang aspekaspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya
dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen
dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total.
Validitas Instrumen Penelitian
Setelah pengujian kontruk dari ahli selesai, maka diteruskan uji coba
instrumen. Instrumen yang telah disetujui para ahli tersebut dicobakan pada
sampel dari mana populasi diambil. Setelah data ditabulasikan, kemudian
pengujian validitas kontruk dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan
mengkorelasikan antar skor item instrumen, dengan menggunakan rumus
Korelasi Product Moment, yaitu :
Dimana r = Koefisien korelasi
X = Skor jawaban responden
Y = Jumlah skor jawaban responden
N = Jumlah responden.
- Jika r hitung > r tabel maka item disebut valid.
- Jika r hitung < r tabelmaka item disebut tidak valid.
Reliabilitas Instrumen Penelitian
Suatu alat pengukur apabila dipakai dua kali untuk mengukur gejala
yang sama, dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.
Menurut Sugiyono (2010 :354), menyatakan bahwa :
”Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal
maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan
test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara

internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis
konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen
dengan teknik
tertentu”.
Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan secara
internal, yaitu dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang
diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Pengujian reliabilitas instrumen
dalam peneliltian ini dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown
(split half), yaitu :
Dimana :

= Reliabilitas internal seluruh instrument
= Korelasi product momen antara belahan pertama dan kedua

- Jika r hitung > r tabel maka item dinyatakan reliabel
- Jika r hitung < r tabelmaka item dinyatakan tidak reliable
Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh
kualitas pelayanan dan penetapan harga terhadap kepuasan pelanggan pada
PT MATAHARI DEPARTEMEN STORE.
Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2006 : 21), menyatakan bahwa Statistik Deskriptif
adalah statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran
terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana
adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umumnya.
Uji Normalitas
Data-data yang diperoleh dari variabel X1, X2, dan Y dalam penelitian
ini diuji normalitasnya, artinya apakah data-data yang diperoleh dalam
penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dalam
penelitian ini menggunakan Chi Kuadrat (Sugiyono, 2010:82)
Dimana :

= Chi Kuadrat.
= Frekuensi yang diobservasi.
= Frekuensi yang diharapkan.

Kriteria ujinya adalah : jika harga Chi kuadrat lebih kecil dari harga
tabel maka distribusi data dinyatakan normal dan jika Chi kuadrat lebih besar
dari harga tabel maka distribusi data tidak normal.

Analisis korelasi
1.

Korelasi Tunggal

Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel
berbentuk interval atau ratio. Sugiyono (2011:228), Rumus yang dapat
digunakan adalah:
Dimana :
r

= Koefisien Kolerasi

r
= 0 menyatakan hubungan kedua variabel sangat lemah bahkan
mungkin tidak mempunyai hubungan sama sekali
r
= -1 menyatakam kedua variabel sangat kuat den bersifat negative
(terbalik)
r

=1 menyatakam kedua variabel sangat kuat den bersifat Positif (searah)

n

= Periode

X

= Variabel Bebas

Y

= Variabel Terikat

Untuk mengetahui seberapa besar tingkat hubungan antara (variabel X)
dan (Variabel Y) maka diperlukan taksiran dengan menggunakan ketentuan
sebagai berikut:
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber : Statistika untuk penelitian, Sugiyono (2011: 231)
2. Korelasi Berganda
Menurut Sugiyono (2011 : 233). Teknik korelasi ini digunakan untuk
dua variabel independen dan satu dependen. Rumus korelasi ganda dua variabel
ditunjukkan dengan :
-

Rumus yang dapat digunakan adalah :

Dimana :

Ry.x1x2
= Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama
dengan variabel Y
ryx1

= Kolerasi Product Moment antara X1 dengan Y

ryx2

= Kolerasi Product Moment antara X2 dengan Y

rx1x2

= Kolerasi Product Moment antara X1 dengan X2

Analisis Regresi
1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal
satu variabel independent dengan satu variabel dependen. Sugiyono (2011 :
261)
Y = a + Bx
Keterangan :
Y = Variabel Dependen
a = Harga Y bila X = 0
b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independent
X = Nilai Variabel Independen
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis linier berganda digunakan bila jumlah variabel independen minimal 2
Sugiyono (2011 : 275).
Y = a + b1 X1 + b2 X2
Keterangan : Y
a
b1 b2

= Variabel Dependen
= Bilangan Konstanta
= Koefisien regresi variabel independen

X1 X2 = Subjek pada variabel independen yang mempunyai
nilai tertentu.
Analisis Koefisien Determinan
Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan presentase pengaruh
semua variable independen terhadap variable dependen. Menjelaskan besarnya

kontribusi yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen.
Rumus koefisien determinasi dapat ditunjukkan sebagai berikut :
KP = r² x 100%
Dimana : KP = Koefisien penentu atau koefisien determinasi
r² = Koefisien Korelasi.
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan
apakah suatu hipotesis tersebut sebaiknya diterima atau ditolak, menggunakan
Rumus
sebagai berikut:
- menurut Sugiyono (2007 : 215), mengemukakan bahwa :
“Pengujian hipotesis dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan apakah
suatu hipotesis tersebut sebaiknya diterima atau ditolak”
Dimana : t = t hitung
r = Koefisien korelasi
n = jumlah data
- Jika r hitung > r tabel berarti hipotesis alternatif diterima
- Jika r hitung F table

DAFTAR PUSTAKA
Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case
Study of Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12).
Journal of Internet Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.
Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital
Asset Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory
(APT) in Predicting the Return of Stocks in Indonesia Stock
Exchange. American Journal of Economics, Finance and
Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189
Kisman, Z. Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of
Theories and Evidence. Transylvanian Review. Vol XXIV, No.
08,2016.
Buchori Alma. 2007. Manajemen Pemasaran dan Manajemen Jasa.
Edisi Revisi. Alfabeta :Bandung.
Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin. 2010. Manajemen
Pemasaran. Linda Karya : Bandung.
Philip kotler. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi-12 jilid 1 PT.
Indeks : Indonesia
Fandy Tjiptono. 2007. Perilaku Konsumen. Andi : Yogyakarta
Basu

Swasta. 2007. Manajemen
Yogyakarta : Yogyakarta

Pemasaran

Modern. Liberty

Husein Umar. 2005. Riset pemasaran dan Perilaku Konsumen.
PT.gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Rendra Widyatama. 2007. Pengaruh Periklanan. pustaka book
publisher : Yogyakarta
Titiek

Nurbiyati dan Mahmud Maachfoed. 2005. Manajemen
Pemasaran Kontemporer. Kayon : Yogyakarta

Ristiyanti Prasetijo. 2005. Perilaku konsumen. Andi : Yogyakarta
Sutisna. 2006. Perilaku Konsumen & Komunikasi pemasaran. Remaja
Rsdakarya : Bandung
Rhenald Kasali. 2007. Manajemen Periklanan. PT Pustaka Utama
Grafiti : Jakarta

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN DI TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIK DALAM IKLAN SAMSUNG GALAXY S7 VERSI THE SMARTES7 ALWAYS KNOWS BEST)

132 481 19

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26