rakyat Asal mula danau toba
Asal mula
Gusti Ngurah Karangasem, raja Buleleng ke12, dan 400 pengikutnya memilih tewas daripada
menyerah saat perang di Benteng Jagaraga (1849).I Gusti Anglurah Panji Sakti, yang sewaktu
kecil bernama I Gusti Gde Pasekan adalah putra I Gusti Ngurah Jelantik dari seorang selir
bernama Si Luh Pasek Gobleg berasal dari Desa Panji wilayah Den Bukit. I Gusti Panji memiliki
kekuatan supra natural dari lahir. I Gusti Ngurah Jelantik merasa khawatir kalau I Gusti Ngurah
Panji kelak akan menyisihkan putra mahkota. Dengan cara halus I Gusti Ngurah Panji yang
masih berusia 12 tahun disingkirkan ke Den Bukit, ke desa asal ibunya, Desa Panji.I Gusti
Ngurah Panji menguasai wilayah Den Bukit dan menjadikannya Kerajaan Buleleng, yang
kekuasaannya pernah meluas sampai ke ujung timur pulau Jawa (Blambangan). Setelah I Gusti
Ngurah Panji Sakti wafat pada tahun 1704, Kerajaan Buleleng mulai goyah karena putra
putranya punya pikiran yang saling berbeda.Dikuasai Mengwi dan KarangasemKerajaan
Buleleng tahun 1732 dikuasai Kerajaan Mengwi namun kembali merdeka pada tahun 1752.
Selanjutnya jatuh ke dalam kekuasaan raja Karangasem 1780. Raja Karangasem, I Gusti Gde
Karang membangun istana dengan nama Puri Singaraja. Raja berikutnya adalah putranya
bernama I Gusti Pahang Canang yang berkuasa sampai 1821.Perlawanan terhadap
BelandaPada tahun 1846 Buleleng diserang pasukan Belanda, tetapi mendapat perlawanan
sengit pihak rakyat Buleleng yang dipimpin oleh Patih / Panglima Perang I Gusti Ketut Jelantik.
Pada tahun 1848 Buleleng kembali mendapat serangan pasukan angkatan laut Belanda di
Benteng Jagaraga. Pada serangan ketiga, tahun 1849 Belanda dapat menghancurkan benteng
Jagaraga dan akhirnya Buleleng dapat dikalahkan Belanda. Sejak itu Buleleng dikuasai oleh
pemerintah kolonial Belanda.
Wangsa Warmadewa
Wangsa (dinasti) Warmadewa adalah keluarga bangsawan yang pernah berkuasa di Pulau
Bali.
Pendiri dinasti ini adalah Sri Kesari Warmadewa, menurut riwayat lisan turuntemurun, yang
berkuasa sejak abad ke10. Namanya disebutsebut dalam prasasti Blanjong di Sanur dan
menjadikannya sebagai raja Bali pertama yang disebut dalam catatan tertulis. Menurut prasasti
ini, Sri Kesari adalah penganut Buddha Mahayana yang ditugaskan dari Jawa untuk
memerintah Bali. Dinasti inilah yang memiliki hubungan dekat dengan penguasaKerajaan
Medang periode Jawa Timur pada abad ke10 hingga ke11.Rajaraja anggota wangsa
WarmadewaBerikut adalah rajaraja yang dianggap termasuk dalam wangsa
Warmadewa: ∙ Sri Kesari Warmadewa ( 914 M) ∙ Sang Ratu Ugrasena (915 M 942
M) ∙ Sri Tabanendra Warmadewa (943 M 961 M)∙ Candrabhayasingha
Warmadewa ( 962 M 975 M) ∙ Janasadu Warmadewa ( 975 M 988 M) ∙ Udayana
Warmadewa (989 M 910 M)∙ Dharmawangsa Warmadewa (memerintah
Medang) ∙ Airlangga (9911049, penguasa Kerajaan Kahuripan) ∙ Anak
Wungsu (1049 ? ) Terdapat pula "cabang" dari wangsa Warmadewa yang dikenal sebagai
wangsa Jaya, dengan dua penguasa: ∙ Jayasakti (memerintah 11461151)
∙ Jayapangus (memerintah 117881) Gusti Anglurah Panji Sakti
Wangsa Panji Sakti (18491950)
Gusti Ngurah Karangasem, raja Buleleng ke12, dan 400 pengikutnya memilih tewas daripada
menyerah saat perang di Benteng Jagaraga (1849).I Gusti Anglurah Panji Sakti, yang sewaktu
kecil bernama I Gusti Gde Pasekan adalah putra I Gusti Ngurah Jelantik dari seorang selir
bernama Si Luh Pasek Gobleg berasal dari Desa Panji wilayah Den Bukit. I Gusti Panji memiliki
kekuatan supra natural dari lahir. I Gusti Ngurah Jelantik merasa khawatir kalau I Gusti Ngurah
Panji kelak akan menyisihkan putra mahkota. Dengan cara halus I Gusti Ngurah Panji yang
masih berusia 12 tahun disingkirkan ke Den Bukit, ke desa asal ibunya, Desa Panji.I Gusti
Ngurah Panji menguasai wilayah Den Bukit dan menjadikannya Kerajaan Buleleng, yang
kekuasaannya pernah meluas sampai ke ujung timur pulau Jawa (Blambangan). Setelah I Gusti
Ngurah Panji Sakti wafat pada tahun 1704, Kerajaan Buleleng mulai goyah karena putra
putranya punya pikiran yang saling berbeda.Dikuasai Mengwi dan KarangasemKerajaan
Buleleng tahun 1732 dikuasai Kerajaan Mengwi namun kembali merdeka pada tahun 1752.
Selanjutnya jatuh ke dalam kekuasaan raja Karangasem 1780. Raja Karangasem, I Gusti Gde
Karang membangun istana dengan nama Puri Singaraja. Raja berikutnya adalah putranya
bernama I Gusti Pahang Canang yang berkuasa sampai 1821.Perlawanan terhadap
BelandaPada tahun 1846 Buleleng diserang pasukan Belanda, tetapi mendapat perlawanan
sengit pihak rakyat Buleleng yang dipimpin oleh Patih / Panglima Perang I Gusti Ketut Jelantik.
Pada tahun 1848 Buleleng kembali mendapat serangan pasukan angkatan laut Belanda di
Benteng Jagaraga. Pada serangan ketiga, tahun 1849 Belanda dapat menghancurkan benteng
Jagaraga dan akhirnya Buleleng dapat dikalahkan Belanda. Sejak itu Buleleng dikuasai oleh
pemerintah kolonial Belanda.
Wangsa Warmadewa
Wangsa (dinasti) Warmadewa adalah keluarga bangsawan yang pernah berkuasa di Pulau
Bali.
Pendiri dinasti ini adalah Sri Kesari Warmadewa, menurut riwayat lisan turuntemurun, yang
berkuasa sejak abad ke10. Namanya disebutsebut dalam prasasti Blanjong di Sanur dan
menjadikannya sebagai raja Bali pertama yang disebut dalam catatan tertulis. Menurut prasasti
ini, Sri Kesari adalah penganut Buddha Mahayana yang ditugaskan dari Jawa untuk
memerintah Bali. Dinasti inilah yang memiliki hubungan dekat dengan penguasaKerajaan
Medang periode Jawa Timur pada abad ke10 hingga ke11.Rajaraja anggota wangsa
WarmadewaBerikut adalah rajaraja yang dianggap termasuk dalam wangsa
Warmadewa: ∙ Sri Kesari Warmadewa ( 914 M) ∙ Sang Ratu Ugrasena (915 M 942
M) ∙ Sri Tabanendra Warmadewa (943 M 961 M)∙ Candrabhayasingha
Warmadewa ( 962 M 975 M) ∙ Janasadu Warmadewa ( 975 M 988 M) ∙ Udayana
Warmadewa (989 M 910 M)∙ Dharmawangsa Warmadewa (memerintah
Medang) ∙ Airlangga (9911049, penguasa Kerajaan Kahuripan) ∙ Anak
Wungsu (1049 ? ) Terdapat pula "cabang" dari wangsa Warmadewa yang dikenal sebagai
wangsa Jaya, dengan dua penguasa: ∙ Jayasakti (memerintah 11461151)
∙ Jayapangus (memerintah 117881) Gusti Anglurah Panji Sakti
Wangsa Panji Sakti (18491950)