Hakikat Kurikulum dalam Pembelajaran. docx

Suci Wulan Sari (1507215)
Pendidikan Akuntansi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
suciwulansari@student.upi.edu
The curriculum represents a set of desired goals or values that are activitied
through a development process and culminate in successful learning experiences for
students. (Wiles, 2009:2). Kurikulum biasanya terdiri dari tujuan, materi/isi, strategi
pembelajaran dan evaluasi. (Munir,2010:28). Kurikulum ini lebih membentuk kerangka
kerja atau rancangan dalam membantu berkembangnya kemampuan peserta didik
melalui proses pembelajaran. Kurikulum layaknya sebuah jembatan, yaitu metode atau
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum sendiri memiliki dimensi yang saling berhubungan satu dengan
lainnya, diantaranya dimensi ide merupakan pedoman dalam pengembangan kurikulum
selanjutnya. Dimensi rencana sebagai perwujudan dari kurikulum sebagi suatu ide yang
memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu. Dimensi pelaksanaan
sebagai suatu rencana dalam bentuk praktek pelajaran. Dimensi hasil sangat
diperhatikan untuk melihat hasil yang akan dicapai sesuai dengan apa yang telah
direncanakan dan menjadi tujuan dari kurikulum tersebut.
Perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut kurikulum dan pembelajaran
dapat menyesuaikan dan mengantisipasinya. Tujuan, materi, metode, dan pengalaman

belajar yang diberikan di sekolah harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
Fungsi dari kurikulum sebagaimana yang dikemukakan Alexander Inglis yang dikutip
oleh (Abdullah, 2007:211) Fungsi kurikulum sebagai penyesuaian adalah individu harus
menyesuaikan diri secara dinamis, integrasi adalah kurikulum berfungsi mendidik
pribadi yang terintegrasi, perbedaan adalah kurikulum perlu memberikan pelayanan
terhadap perbedaan perorangan dalam masyarakat, persiapan adalah kurikulum
berfungsi mempersiapkan siswa untuk lebih jauh hingga terjun ke masyarakat,
pemilihan adalah merupakan kebutuhan masyarakat demokratis sehingga kurikulum
perlu deprogram secara fleksibel, diagnostik adalah siswa mampu memahami dirinya
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
Daftar Pustaka:
Wiles, Jon. (2009). Leading Curriculum Development.California: Corwin Press.
Munir. (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:
Alfabeta.
Abdullah, Idi. (2007) Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Yogyakarta : Ar
Ruzz Media.