PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETI (1)

27
BINAR
AKUNTANSI
e-Jurnal BINAR
AKUNTANSIe-Jurnal
Vol. 2 No.
1, Januari
2013 Vol. 2 No. 1, April 2013

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI
TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS
A.M. Kurniawanda
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jambi
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan secara empiris tentang
Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi secara simultan dan parsial terhadap
Pertimbangan Tingkat Materialitas. Analisis data dilakukan dengan metode regresi linier
berganda dan pengujian hipotesis dengan uji simultan (uji F) dan uji parsial (uji t). Penelitian
ini menggunakan data primer dan diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 9 KAP di
Kota Palembang. Populasi penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang berada di Palembang yang berjumlah 9 KAP. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa Profesionalisme Auditor yang terdiri dari Pengabdian Pada Profesi,
Kewajiban Sosial, Kemandirian, Keyakinan Pada Profesi, Hubungan Sesama Profesi dan
Etika Profesi secara simultan berpengaruh terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.
Secara parsial dari Pengabdian Pada Profesi, Kewajiban Sosial, dan Hubungan Sesama
Profesi yang tidak mempunyai pengaruh terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Akan
tetapi Kemandirian, Keyakinan Pada Profesi, dan Etika Profesi secara parsial mempunyai
pengaruh terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.
Kata kunci : Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Materialitas.

PENDAHULUAN
Di era globalisasi sekarang ini,
dimana bisnis tidak lagi mengenal batas
Negara, kebutuhan akan laporan keuangan
yang dapat dipercaya tidak dapat dielakkan
lagi. Eksternal auditor yang independen
menjadi salah satu profesi yang dicari.
Profesi auditor diharapkan oleh banyak
orang
untuk
dapat

meletakkan
kepercayaan pada pemeriksaan dan
pendapat yang diberikan sehingga
profesionalisme menjadi tuntutan utama
seseorang yang bekerja sebagai auditor
eksternal.
Gambaran
seseorang
yang
profesional dalam profesi eksternal auditor
dicerminkan dalam lima dimensi menurut
Hall R Syahrir, (2002 : 7), yaitu : 1.
pengabdian pada profesi, 2. kewajiban
sosial, 3. kemandirian, 4. kepercayaan
pada profesi, 5. hubungan dengan rekan
seprofesi. Eksternal auditor yang memiliki

profesionalisme
yang
tinggi

akan
memberikan kontribusi yang dapat
dipercaya oleh para pengambil keputusan.
Untuk
memenuhi
perannya
yang
membutuhkan tanggung jawab yang besar,
eksternal auditor harus mempunyai
wawasan yang luas dan pengalaman yang
memadai sebagai eksternal auditor.
Berdasarkan
latar
belakang
masalah yang telah diuraikan, maka
masalah yang akan diteliti dalam
penelitian
ini
adalah
apakah

profesionalisme auditor dan etika profesi
secara simultan dan parsial mempunyai
pengaruh terhadap pertimbangan tingkat
materialitas ?. Adapun Untuk menguji dan
membuktikan secara empiris bahwa
profesionalisme auditor dan etika profesi
berpengaruh secara simultan dan parsial
terhadap
pertimbangan
tingkat
materialitas.

ISSN 2303 -

28

e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013

METODE PENELITIAN
1. Operasionalisasi Variabel

Pada penelitian ini variabel
independennya adalah profesionalisme
auditor yang terdiri dari pengabdian pada
profesi, kewajiban sosial, kemandirian,
keyakinan pada profesi, hubungan dengan
sesama profesi dan etika profesi.
Sedangkan variabel dependennya adalah
pertimbangan
tingkat
materialitas.
Pengabdian pada profesi adalah dedikasi
profesional
dengan
menggunakan
pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki
serta tetap melaksanakan tugasnya
meskipun imbalan intrinsiknya berkurang.
Kewajiban sosial adalah pandangan
tentang pentingnya peranan profesi serta
manfaat yang diperoleh baik oleh

masyarakat maupun professional karena
adanya pekerjaan tersebut. Kemandirian
merupakan suatu pandangan seorang
profesional yang harus mampu membuat
keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak
lain. Keyakinan pada profesi adalah suatu
keyakinan bahwa yang paling berwenang
dalam menilai pekerjaan profesional
adalah rekan sesama profesi, bukan orang
luar yang tidak mempunyai kompeten
dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka.
Hubungan
dengan
sesama
profesi
menggunakan ikatan profesi sebagai
acuan, termasuk didalamnya organisasi
formal dan kelompok-kelompok kolega
informal sebagai sumber ide utama
pekerjaan. Etika profesi merupakan kode

etik IAPI dan aturan etika Kompartemen
Akuntan Publik, Standar Profesi Akuntan
Publik (SPAP) dan standar pengendalian
mutu auditing merupakan acuan yang baik
untuk mutu auditing (Agoes, 2004).
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah
auditor independen yang bekerja pada
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang

berada di Palembang yang berjumlah 9
KAP. Jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah seluruh auditor yang ada di KAP di
Palembang yaitu berjumlah 62 auditor.
Dalam penelitian ini kriteria penentuan
sampel tidak dibatasi oleh jabatan auditor
pada KAP (partner, senior, atau junior
auditor) sehingga semua auditor yang
bekerja di KAP Palembang dapat
diikutsertakan sebagai responden.

3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer. Data
primer dapat berupa opini subyek (orang)
secara individual atau kelompok, hasil
observasi terhadap suatu benda (fisik),
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian
(Indriantoro, 2009). Data-data primer
dalam penelitian ini diperoleh melalui
metode survei menggunakan kuesioner
yang dibagikan kepada responden.
4. Teknik Analisa Data
MSI (Method of SuccessiveInterval)
Jenis data yang terkumpul dari
kuesioner merupakan data nominal dan
ordinal, khususnya yang menyangkut
identitas/karakteristik
responden.
Sedangkan data yang menyangkut jawaban
berskala likert, pada dasarnya adalah data

ordinal. Oleh karena itu, untuk keperluan
analisis
data
ordinal
perlu
ditransformasikan notasi masing-masing
jawaban tersebut menjadi data interval
dengan
menggunakan
method
of
successive interval (Sumarsono, 2002)
untuk menetapkan skor (scale value) tiaptiap butir pertanyaan.
Uji Kualitas Data
Menurut Hair dalam Poniman
(2004), kualitas data yang dihasilkan dari
penggunaan instrumen penelitian dapat
dievaluasi melalui uji reliabilitas dan
validitas.


29

e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013

Uji Validitas (Ketepatan)
Validitas
merupakan
derajat
ketepatan antara data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek penelitian dengan data
yang dapat dilaporkan oleh peneliti
(Sugiyono, 2008). Pendekatan yang
digunakan dalam uji validitas (analisis
butir) pada penelitian ini adalah dengan
membandingkan nilai r (corrected item –
total correlation) dengan r tabel sehingga
dapat diketahui item pertanyaan mana
yang gugur dan sahih. Item butir
pertanyaan sahih jika r hitung > r tabel
(Ghozali, 2009).

Uji Reliabilitas (Konsistensi)
Uji reliabilitas digunakan untuk
menunujukkan ukuran kestabilan dan
konsistensi dari konsep ukuran instrumen
atau alat ukur, sehingga nilai yang diukur
tidak berubah dalam nilai tertentu. Konsep
reliabilitas menurut pendekatan ini adalah
konsistensi diantara butir–butir pernyataan
atau pernyataan dalam suatu instrumen.
Reliabilitas diukur dengan uji statistik
cronbach alpha (a ). Nunally dalam
Ghozali (2009) menyatakan bahwa suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel
jika nilai cronbach alpha > 0,60.
Analisis Kualitatif
Analisis statistik deskriptif adalah
yang berbentuk uraian dari hasil penelitian
yang didukung oleh teori dan data yang
telah ditabulasi kemudian diikhtisarkan.
Analisis ini digunakan untuk memperkuat
analisis kuantitatif (Sugiyono, 2008).
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang
terdiri
dari
asumsi
normalitas,
heteroskedisitas dan multikolinieritas.
Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan independen
keduanya memiliki distribusi normal atau
tidak (Ghozali, 2009). Uji normalitas
dalam penelitian ini dapat ditempuh
dengan menggunakan grafik normal
probability plot yang dimana data terlihat
menyebar mengikuti garis diagonal dan
diagram histogram yang tidak condong
kekiri dan kekanan sehingga dapat
dikatakan data berdistribusi normal.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual
satu pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini
untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat
grafik plot. Pada grafik plot, jika ada pola
tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak
ada pola yang jelas serta titik-titik meyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2009).
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Untuk mendeteksi ada
atau tidaknya multikolinearitas didalam
model regresi yaitu dengan melihat (1)
nilai tolerance dan lawannya (2) variance
inflation faktor (VIF).

e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013

30

Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini menggunakan model
analisis regresi berganda, hal ini
menunjukkan hubungan (korelasi) antara
kejadian yang satu dengan kejadian
lainnya. Analisis tersebut dapat digunakan
untuk
melihat
pengaruh
variabel
independen terhadap variabel dependen,
dengan model analisis sebagai berikut:
Y= a + b X + b X + b X + b X
1

1

2

2

3

3

4

4

+b X +b X +e
5

5

6

6

Keterangan: Y
=
Pertimbangan tingkat materialitas.
b , b , ....., b = Koefisien
1

2

6

regresi.
X

1

Pengabdian pada profesi,
X
2

=
= Kewajiban

sosial.
X

3

=

Kemandirian.
X

4

pada profesi.
X
5

= Keyakinan
= Hubungan

dengan rekan seprofesi
X6
=
Etika
Profesi
a
= Konstanta.
e
= Galat (
error terms).
5. Uji Hipotesis
Uji F
Untuk menguji hipotesis pertama
(H1) maka dilakukan uji F atau simultan,
dimana uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terkait
atau dependen. Kesimpulan yang diambil

dalam uji F ini adalah signifikasi (α) 0,05
atau 5% untuk menguji apakah hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini
diterima atau ditolak
Uji t
Untuk menguji hipotesis kedua (H2)
sampai hipotesis kelima (H7) maka
dilakukan uji t. Uji t dilakukan untuk
mengetahui
apakah
masing-masing
variabel
independen secara parsial
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kesimpulan yang diambil dalam uji t ini
signifikasi (α) 0,05 atau 5% atau
keyakinan 95%.
Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti
kemampuan
variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen,
semakin mendekati nilai 1 atau 100%,
maka semakin besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2009).
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen
dengan bantuan perangkat lunak SPSS
versi 19.0, nilai validitas dapat dilihat pada
kolom Corrected Item-Total Correlation.
Jika angka korelasi yang diperoleh lebih
besar dari pada angka kritik (rhitung > rtabel)
maka instrumen tersebut dikatakan valid.
Angka kritik pada penelitian ini adalah df=
N-2= 57–2 = 55 dengan taraf signifikan
5% maka angka kritik untuk uji validitas
pada penelitian adalah 0,265.

31

e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013
Tabel 1
Hasil Uji Validitas

No
1
2
3
4
5
6

Variabel
Pengabdian pada Profesi
Kewajiban Sosial
Kemandirian
Keyakinan terhadap Profesi
Hubungan Dengan Sesama Profesi
Etika Profesi

r hitung
0,303** - 0,888**
0,463** - 0,712**
0,827** - 0,952**
0,562** - 0,738**
0,363** - 0,865**
0,761** - 0,867**

Sumber : Data Primer yang diolah, 2012
Uji Reliabilitas
Teknik statistik yang digunakan
untuk pengujian tersebut dengan koefisien
cronbach’s alpha dengan bantuan program
software SPSS versi 19.0. Cronbach’s

r table
0,265
0,265
0,265
0,265
0,265
0,265

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Alpha merupakan uji reliabilitas untuk
alternatif jawaban lebih dari dua. Menurut
Ghozali (2005:42) suatu instrumen
dikatakan reliabel jika memiliki koefisien
cronbach’s alpha > 0,6.
Tabel 2

Hasil Uji Reliabilitas
No

Variabel

1
Pengabdian pada Profesi
2
Kewajiban Sosial
3
Kemandirian
4
Keyakinan terhadap Profesi
5
Hubungan Dengan Sesama Profesi
6
Etika Profesi
Sumber : Data Primer yang diolah, 2012

Cronbach’s
Alpha
0,773
0,626
0,893
0,680
0,806
0,854

Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Gambar 1
Grafik Uji Normalitas

Batas
Reliabilitas
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6

Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013

32

Gambar 2
Histogram Uji Normalitas

Uji Heteroskedastisitas
Gambar 3
Grafik Uji Heteroskedastisitas

dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10
Uji Multikolinieritas
maka terjadi multikolinieritas (Ghozali,
Multikolinieritas dapat dilihat pada
tolerance value atau variance inflation
2009).
factor (VIF). Apabila tolerance value
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
1

Tolerance

VIF

(Constant)
Pengabdian terhadap profesi

,945

1,058

Kewajiban Sosial

,763

1,311

Kemandirian

,709

1,411

Keyakinan Terhadap Profesi

,905

1,105

Hubungan Sesama Profesi

,927

1,079

Etika Profesi

,937

1,067

Uji Hipotesis
Uji F
Uji F digunakan untuk menguji
tingkat signifikansi koefisien regresi
variabel independen secara simultan
terhadap variabel dependen, yaitu dengan

memperhatikan signifikan uji F pada
output perhitungan dengan tingkat alpha
sebesar 5%. Jika nilai signifikan uji F lebih
kecil dari 5% maka terdapat pengaruh
antara semua variabel independen terhadap
variabel dependen.

e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013

33

Tabel 4
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares
Regression

df

Mean Square

748,730

6

124,788

Residual

1128,464

50

22,569

Total

1877,195

56

F

Sig.
,000a

5,529

a. Predictors: (Constant), Etika Profesi, Kewajiban Sosial, Keyakinan Terhadap
Profesi, Hubungan Sesama Profesi, Pengabdian Terhadap Profesi, Kemandirian
b. Dependent Variable: Tingkat Materialitas
Sumber : Data Diolah SPSS
perhitungan dengan tingkat alpha sebesar
5%. Jika nilai signifikan uji t lebih kecil
dari 5% maka terdapat pengaruh antara
semua variabel independen terhadap
variabel
dependen

Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui
apakah variabel independen secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen, yaitu dengan
memperhatikan signifikan uji t pada output
.
Tabel 5
Hasil Uji t
Coefficients

a

Unstandardized Coefficients
Model
1

B
(Constant)

Std. Error

Standardized
Coefficients
Beta

t

14,774

11,243

Pengabdian terhadap profesi

,054

,228

,027

Kewajiban Sosial

,054

,260

Kemandirian

,826

,333

Keyakinan Terhadap Profesi

,805

Hubungan Sesama Profesi
Etika Profesi

Sig.
1,314

,195

,236

,815

,026

,207

,837

,323

2,480

,017

,289

,322

2,791

,007

,125

,175

,081

,713

,479

1,575

,329

,543

4,791

,000

a. Dependent Variable: Tingkat Materialitas
Sumber : Data Diolah SPSS
1. Pengaruh pengabdian terhadap profesi
terhadap tingkat materialitas.
Dari hasil pengujian hipotesis
variabel pengabdian terhadap profesi
diperoleh nilai p value sebesar 0,815 dan
thitung 0,236. Oleh karena p value lebih
besar dari 0.05, maka pengabdian terhadap
profesi tidak berpengaruh terhadap tingkat
materialitas.
2. Pengaruh kewajiban sosial terhadap
tingkat materialitas.
Dari hasil pengujian hipotesis
variabel kewajiban sosial diperoleh nilai p
value sebesar 0,837 dan thitung 0,207. Oleh

karena p value lebih besar dari 0.05, maka
kewajiban sosial tidak berpengaruh
terhadap tingkat materialitas.
3. Pengaruh kemandirian terhadap tingkat
materialitas.
Dari hasil pengujian hipotesis
variabel kemandirian diperoleh nilai p
value sebesar 0,017 dan thitung 2,480. Oleh
karena p value lebih besar dari 0.05, maka
kemandirian berpengaruh terhadap tingkat
materialitas.
4. Pengaruh keyakinan terhadap profesi
terhadap tingkat materialitas.

e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013

34

thitung 0.713. Oleh karena p value lebih
Dari hasil pengujian hipotesis
besar dari 0.05, maka hubungan dengan
variabel keyakinan terhadap profesi
sesama profesi tidak berpengaruh terhadap
diperoleh nilai p value sebesar 0,007 dan
tingkat materialitas.
thitung 2,791. Oleh karena p value lebih
6. Pengaruh etika profesi terhadap
besar dari 0.05, maka keyakinan terhadap
tingkat materialitas.
profesi berpengaruh terhadap tingkat
Dari hasil pengujian hipotesis
materialitas.
variabel etika profesi diperoleh nilai p
5. Pengaruh hubungan sesama profesi
value sebesar 0,000 dan thitung 4,791. Oleh
terhadap tingkat materialitas.
karena p value lebih besar dari 0.05, maka
Dari hasil pengujian hipotesis
etika profesi berpengaruh terhadap tingkat
variabel hubungan dengan sesama profesi
materialitas.
diperoleh nilai p value sebesar 0,479 dan
Hasil Persamaan Regresi
Tabel 6
Hasil Persamaan Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model
1

B
(Constant)

Std. Error

14,774

11,243

Pengabdian terhadap profesi

,054

,228

Kewajiban Sosial

,054

,260

Kemandirian

,826

,333

Keyakinan Terhadap Profesi

,805

,289

,125

,175

1,575

,329

Hubungan Sesama Profesi
Etika Profesi

a. Dependent Variable: Tingkat Materialitas
Sumber : Data Diolah SPSS
Y= 14.774 + 0,054 X1 + 0,054 X2 + 0,826 X3 + 0,504 X4+ 0,125X5+ 1,575X6
Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien
determinasi
(R2)
mengukur berapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan
independen.

variasi

variabel

Tabel 7
Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb

Model
1

R
,632a

R
Square
,399

Adjusted
R
Square
,327

Std.
Error of
the
Estimate
475,071

a. Predictors: (Constant), Etika Profesi, Kewajiban Sosial, Keyakinan pada Profesi, Hubungan Sesama Profesi, Pengabdian
pada Profesi, Kemandirian b. Dependent Variable: Tingkat Materialitas

Sumber : Data Diolah SPSS

35

e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013

PEMBAHASAN
Hasil
pengujian
hipotesis
menunjukkan bahwa variabel pengabdian
terhadap profesi yang dimasukkan dalam
regresi tidak berpengaruh terhadap tingkat
materialitas. Hal ini diketahui bahwa nilai
pengabdian terhadap profesi (Sign t)
0,815> 0,05. Selain dilihat dari nilai
probabilitas, pengabdian terhadap profesi
dapat pula dilihat dari nilai thitung, dan
diketahui nilai thitung 0,236 < ttabel 2,008,
artinya pengabdian terhadap profesi secara
parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat
materialitas. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Muhammad Rifqi (2008) yang
menyatakan bahwa pengabdian terhadap
profesi tidak berpengaruh terhadap
pertimbangan tingkat materialitas.
Hasil
pengujian
hipotesis
menunjukkan bahwa variabel kewajiban
sosial yang dimasukkan dalam regresi
tidak berpengaruh terhadap tingkat
materialitas. Hal ini diketahui bahwa nilai
kewajiban sosial (Sign t) 0,837 > 0,05.
Selain dilihat dari nilai probabilitas,
kewajiban sosial dapat pula dilihat dari
nilai thitung, dan diketahui nilai thitung 0,207
< ttabel 2,008, artinya kewajiban sosial
secara parsial tidak berpengaruh terhadap
tingkat materialitas. Hasil penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Wahyudi dan Mardiyah
(2006) yang menyatakan bahwa kewajiban
sosial
tidak
berpengaruh
terhadap
pertimbangan tingkat materialitas.
Hasil
pengujian
hipotesis
menunjukkan bahwa variabel kemandirian
yang
dimasukkan
dalam
regresi
berpengaruh terhadap tingkat materialitas.
Hal ini diketahui bahwa nilai kewajiban
sosial (Sign t) 0,017 < 0,05. Selain dilihat
dari nilai probabilitas, kemandirian dapat
pula dilihat dari nilai thitung, dan diketahui
nilai thitung 2.480 > ttabel 2,008, artinya

kemandirian secara parsial berpengaruh
terhadap tingkat materialitas. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Theresia
dkk (2003) dan Rahmawati (1997) yang
menyatakan
bahwa
kemandirian
berpengaruh
terhadap
pertimbangan
tingkat materialitas.
Hasil
pengujian
hipotesis
menunjukkan bahwa variabel keyakinan
terhadap profesi yang dimasukkan dalam
regresi berpengaruh terhadap tingkat
materialitas. Hal ini diketahui bahwa nilai
keyakinan terhadap profesi (Sign t) 0,007
< 0,05. Selain dilihat dari nilai
probabilitas, keyakinan terhadap profesi
dapat pula dilihat dari nilai thitung, dan
diketahui nilai thitung 2,791 > ttabel 2,008,
artinya keyakinan terhadap profesi secara
parsial berpengaruh terhadap tingkat
materialitas. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Muhammad Rifqi (2008) yang
menyatakan bahwa keyakinan terhadap
profesi
berpengaruh
terhadap
pertimbangan tingkat materialitas.
Hasil
pengujian
hipotesis
menunjukkan bahwa variabel hubungan
sesama profesi yang dimasukkan dalam
regresi tidak berpengaruh terhadap tingkat
materialitas. Hal ini diketahui bahwa nilai
hubungan sesama profesi (Sign t) 0,479 >
0,05. Selain dilihat dari nilai probabilitas,
hubungan sesama profesi dapat pula dilihat
dari nilai thitung, dan diketahui nilai thitung
0,713 < ttabel 2,008, artinya hubungan
sesama profesi secara parsial tidak
berpengaruh terhadap tingkat materialitas.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Muhammad
Rifqi
(2008)
yang
menyatakan bahwa hubungan sesama
profesi tidak berpengaruh terhadap
pertimbangan tingkat materialitas.

36

e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013

Hasil
pengujian
hipotesis
menunjukkan bahwa variabel etika profesi
yang
dimasukkan
dalam
regresi
berpengaruh terhadap tingkat materialitas.
Hal ini diketahui bahwa nilai etika profesi
(Sign t) 0,000 < 0,05. Selain dilihat dari
nilai probabilitas, etika profesi dapat pula
dilihat dari nilai thitung, dan diketahui nilai
thitung 4,791 > ttabel 2,008, artinya etika
profesi secara parsial berpengaruh
terhadap tingkat materialitas. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Arleen
Herawaty dan Yulius Susanto (2009) yang
menyatakan
bahwa
etika
profesi
berpengaruh
terhadap
pertimbangan
tingkat materialitas.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
pengujian
diperoleh kesimpulan sebagai berikut
Secara simultan Profesionalisme Auditor
dan Etika Profesi memberikan pengaruh
yang
signifikan
terhadap
Tingkat
Materialitas. Sedangkan secara parsial
variabel Profesionalisme Auditor yang
terdiri dari Pengabdian Pada Profesi,
Kewajiban
Sosial,
Kemandirian,
Keyakinan Pada Profesi, Hubungan
Sesama Profesi, ada tiga variabel yang
berpengaruh terhadap tingkat materialitas
yaitu : kemandirian, keyakinan terhadap
profesi, dan etika profesi. Sedangkan
pengabdian terhadap profesi, kewajiban
sosial, dan hubungan sesama profesi tidak
berpengaruh terhadap tingkat materialitas.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno (2004). Auditing,
Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor
Akuntan Publik.
Jakarta: LPEE-UI
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang:
Badan Penerbit Universitas
Dipenogoro.
Hastuti, Dwi, Theresia, dkk., Hubungan
Antara
Profesionalisme
Auditor
Dengan
Pertimbangan
Tingkat

Materialitas Dalam Proses Pengauditan
Laporan
Keuangan,
Simposium
Nasional Akuntansi VI, Jakarta, 2003.
Herawaty, Arleen dan Yulius Kurnia
Susanto. Profesionalisme, Pengetahuan
Akuntan
Publik
dalam
Mendeteksi Kekeliruan, Etika Profesi dan
Pertimbangan
Tingkat
Materialitas. The 2nd National
Conference UKWMS,
Surabaya,
2009.
Indriantoro, Nur, Bambang Supomo,
Metodologi
Penelitian
Bisnis
Untuk
Akuntansi dan Manajemen Ed 1, BPFE,
Yogyakarta, 1999.
Rahmawati,
Hubungan
antara
Profesionalisme Internal Auditor dengan
Kinerja
Tugas, Kepuasan
Kerja,
Komitmen Organisasi, Keinginan Untuk
Pindah,
Tesis S2, Program
Pasca
Sarjana
Universitas
Gajah
Mada,
Yogyakarta, 1997.
Rifqi, Muhammad, Analisis Hubungan
Antara Profesionalisme Auditor Dengan
Pertimbangan Tingkat Materialitas
Dalam Proses Pengauditan Laporan
Keuangan,
Jurnal Fenomena,
Univervitas Islam Indonesia Yogyakarta,
2008.
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian.
Bandung. Penerbit: CV. Alfabeta, 2007.
Sumarsono, Metode Penelitian Akuntansi,
Beserta
Contoh
Intepretasi
Hasil
pengolahan data.
(2002).
Syahrir, Analisis Hubungan Antara
Profesionalisme Akuntan Publik Dengan
Kinerja,
Kepuasan
Kerja,
Komitmen, dan Keinginan Berpindah,
Tesis S2, Fakultas
Ekonomi,
Universitas Gajah Mada, yogyakarta,
2002.
Wahyudi, Hendro dan Aida Ainul Mardiyah.
Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap
Tingkat
Materialitas
dalam
Pemeriksaan
Laporan
Keuangan.
Simposium Nasional Akuntansi
IX,
Padang,
2006.

37

e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26