Kajian Potensi Bahan Baku Pestisida Naba
Oleh :
Dr. Ince Raden, MP
Dr. Suyadi, MS
Darmi, SP., MP
Eka Rahmawati, SP., MP
Dr, Noor Rofiq, MP
Latar Belakang
Kutai Kartanegara memiliki potensi sumberdaya alam nabati
yang beragam yang dapat digunakan untuk bahan baku
pestisida nabati. Disisi lain petani pada umumnya
menggunakan pestisida berbahan kimia non organik untuk
mengendalikan hama dan penyakit tanaman.
Kondisi ini tentunya perlu mendapat perhatian guna untuk
mencari alternatif pengendalian hama dan penyakit melalui
pestisida nabati (PESNAB) yang lebih ramah lingkungan.
Secara umum pestisida nabati dapat
digunakan sebagai agen pengendalian hama,
bersifat mematikan hama; bersifat sebagai zat
menghambat perkembangan serangga/hama,
bersifat sebagai zat pemikat; bersifat sebagai
zat penolak; dan bersifat sebagai zat
penghambat makan.
Tujuan Penelitian
1.
Mendapatkan informasi tentang potensi
tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai
bahan baku yang dapat digunakan untuk
pembuatan pestisida nabati
2.Menemukan peran dan fungsi tumbuhan
tersebut dalam pengendalian dan mengatasi
keberadaan hama dan penyakit pada berbagai
tanaman;
Manfaat Penelitian
Bagi masyarakat adalah sebagai bahan informasi bagi masyarakat
untuk dapat memanfaatkan tumbuhan atau tanaman yang dapat
dijadikan bahan untuk pembuatan pestisida nabati sehingga bagi
yang akan mengusahakannya dapat bernilai ekonomis.
Bagi Petani adalah memberikan alternatif kepada petani untuk dapat
memanfaatkan tumbuhan atau tanaman yang menjadi bahan baku
pembuatan pestisida nabati guna untuk mengendalikan hama dan
penyakit tanaman
Bagi Pemerintah daerah dapat membantu petani untuk mengurangi
ketergantuan penggunaan pestisida sintetis (berbahan kimia
sintesis) dalam mengendalikan hama dan penyakit dalam budidaya
tanaman
Keluaran / Output
Teridentifikasi potensi bahan baku tumbuhan yang
dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati yang
selama ini belum diketahui oleh masyarakat atau petani
di 5 kecamatan yang ada di Kutai Kartanegara
Diketahui pemanfaatan tumbuhan yang digunakan
sebagai bahan baku pembuatan pestisida nabati untuk
mengendalikan hama dan penyakit yang dilakukan
petani di 5 kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara
Diketahui kondisi faktor-faktor pendukung untuk
pengembangan pestisida nabati di wilayah penelitian
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Dilaksanakan di 5 (lima) kecamatan, yaitu Kecamatan Loa Kulu, Loa
Janan, Tenggarong Seberang, Samboja, dan Kota Bangun.
Penetapan lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
Secara geografis, merupakan representasi wilayah pantai, tengah
dan hulu Kabupaten Kutai Kartanegara
Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian utama sebagai
petani atau berusaha disektor pertanian, baik tanaman pangan dan
hortikultura maupun perkebunan
Populasi dan Sample
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh steakholder pertanian tanaman
pangan dan hortikultura, perkebunan dan kehutanan, serta para instansi teknis
(UPTD) di sektor tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan kehutanan
di 5 kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sampel yang diambil adalah sebagian pembina, pembimbing dan pelaku usaha
di sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan
kehutanan di 5 kecamatan yakni : Kecamatan Samboja, Loa Janan, Loa Kulu,
Tenggarong Seberang, dan Kota Bangun.
Adapun Responden dibedakan atas 3 yaitu responden dari pelaku usaha (para
petani); Para pembina atau pembimbing (UPTD) ketahanan pangan dan
hortikultura, UPTD perkebunan kehutanan: para penyuluh pertanian, dan
pengamat hama dan penyakit.
Pengambilan sampel dipilih secara aksidental sampling dan snowball sampling
(akan digunakan pada responden petani yang telah mengetahui pembuatan
pesnab) sedangkan untuk UPTD di sektor tanaman pangan dan hortikultura dan
UPTD perkebunan dan kehutanan akan dilakukan sampling secara purposive
sampling.
Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui triangulasi yaitu
melalui kuesioner, indepth interview
(wawancara), dan observasi lapangan serta
ditunjang dengan studi pustaka yang terkait
dengan topik atau permasalahan yang telah
dirumuskan dalam penelitian ini.
Tabulasi dan Analisis Data
Analisis deskriptif (Deskriftive Analysis)
diartikan sebagai analisis untuk menjelaskan
dan menggambarkan suatu kondisi dari objek
yang dikaji.
HASIL DAN PEMBAHASAN
No
1
Keberadaan Bahan Baku Pesnab Di wilayah
Penelitian
Jenis bahan
Baku
2
Biji dan daun
Mimba
1.
(Azadirachta
indica)
Daun
Tembakau
2.
(Nicotiana
tabucum)
Jenis Hama
3
Jenis Penyakit
4
Jamur (fungisida)
embun tepung,
ulat dan hama penyakit busuk,
pengisap
cacar daun, karat
daun, dan bercak
daun.
Hama pengisap,
ulat perusak
pengendali jamur
daun, aphids, (fungisida)
triphs,
6
Non
Budidaya
7
Ada
-
√
Ada
-
√
Ada/
Tidak
5
Budidaya
No
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jenis bahan
Baku
Jenis Hama
Belalang, ulat
Pucuk daun Mindi kubis, ulat krayak,
(Melia azedarach) kutu daun, wereng
dan hama gudang
Ranting dan kulit
batang pacar cina Hama ulat
(Aglaia odorata)
Daun dan batang Ulat, kutu daun dan
serei (Andropogan tikus
nardus)
Daun kenikir
Ulat daun sayuran
Umbi gadung
Ulat dan hama
pengisap
(Dioscorea
hispida)
Ulat, hama
pengisap, wereng
Biji dan daun
coklat, walang
srikaya
sangit, dan hama
kumbang kedelai
Jenis
Penyakit
Ada/
Tidak
Budidaya
Non Budidaya
-
Ada
-
√
-
Ada
-
√
-
Ada
√
√
-
Ada
-
√
-
Ada
-
√
-
Ada
-
√
No
Jenis bahan Baku
1
2
Daun pepaya
(Carcia papaya)
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Jenis Hama
3
Ulat dan hama
pengisap
Daun sirsak
Wereng coklat dan
hama trips
Rimpang Jerengau Wereng coklat
Biji jarak
Ulat, hama
pengisap dan
nematoda/cacing
Akar tuba
Hama molusca
(keong), serangga
dan tungau
-
Cengkeh (Eugenia
aromatic)
Bawang putih
Allium sativum
Cabe (Capsicum)
Lengkuas
Daun Gamal
Glerycidea
kutu putih pada
daun dan batang
Beberapa hama
Ulat dan kutu daun
Ulat dan hama
pengisap
Labu siam
Ulat daun
Non
Budidaya
7
4
Ada/
Tidak
5
-
Ada
√
-
Ada
√
√
-
Ada
-
√
-
Ada
√
√
-
Ada
-
√
Busuk batang dan
fusarium
Ada
√
-
-
Ada
√
-
-
Ada
Ada
√
√
-
-
Ada
√
√
Ada
√
Jenis Penyakit
Budidaya
6
No
Jenis bahan Baku
Jenis Hama
Ada/
Tidak
Budidaya
Non
Budidaya
4
5
6
7
Ada
√
1
2
19.
Labu siam
20.
Jahe, kuncit kencur Walang sangit dan
penggerek batang
-
Ada
√
Lada (piper
ningrum)
-
Ada
√
22.
Brotowali
-
Ada
-
√
23.
Sirih/Ibun Piper
belle
-
Ada
-
√
Bengkowan
(Pachyrrhizus
erosus)
-
Ada
-
√
Ubi Jalar (Ipomea
batatas)
-
Ada
√
-
Babadotan
(Ageratum
conyzoides)
-
Ada
-
√
Mentimun
(Cucumis salivus)
-
Ada
√
-
21.
24.
25.
26.
27.
3
Jenis Penyakit
Ulat daun
√
Jerangau
Babadotan
Brotorowali
Daun sirih
PENGGUNAAN PESNAB
HASIL BUATAN PETANI
Bengkowang
Srikaya
Sirsak
Akar Tuba
BAHAN BAKU PESNAB KEC TENGGARONG
SEBERANG
No
Nama
Pesnab/Bahan Baku
1
1.
2
Gadung, Serai
2.
Gadung, Tembakau,
Mindi
3.
Lengkuas, daun
mimba
4.
Trico Derma
5.
Daun Sirsak, Tuba
6.
7.
Lengkuas, Serai,
Gamal
Daun Mindi, Umbi
Gadung
Jenis Hama
Jenis Penyakit
Jenis Tanaman
3
Keong
4
-
5
Padi, Pisang
Ulat, Kutu Kebul
-
Sayuran
Ulat Grayak
-
Sayuran
Jamur, Penyakit
Busuk, Dll
Tanaman hortikultura
(sayuran, buah-buahan dan
tanaman hias)
-
Padi Sawah
-
Padi Sawah, Sayuran
-
Sayuran dan Padi
Kutu Daun, Kutu
Kebul / Trip Hama
Lainnya
Walang Sangit,
Wereng
Kutu Daun, Ulat,
Wereng
Kutu Kebul, Tikus
8.
Daun Sirsak
Thrips
-
Sayuran
9.
Daun Mindi
Kutu Kebul
-
Sayuran
Ulat dan Tiku,
Kutu Kebul, Tikus
-
Sayuran
Kutu Kebul,
Thrips, Ulat
-
Sayuran
Brotowali, Daun
10. Mindi, Umbi
Gadung
11.
Daun Mindi, Daun
Sirsak, Brotowali
12.
Brotowali, Daun
Mindi
Ulat, Kutu Kebul
-
Sayuran
13.
Daun Gamal,
Empon-emponan
Ulat
-
Sayuran
Ulat
-
Sayuran
14. Daun Gamal
Data Primer Hasil Penelitian, (2013
BAHAN BAKU PESNAB KEC LOA KULU
No
1
1.
Nama
Pesnab/Ba
han Baku
2
Daun
Mimba
Jenis
Hama
Jenis
Penyakit
Jenis Tanaman
3
4
5
Bakteri
Kedelei dan
sayur-sayuran
Ulat
Grayak,
Ulat
Kacang,
Penggerek
pohon
Data Primer Hasil Penelitian, (2013
BAHAN BAKU PESNAB KEC KOTA BANGUN
No
Nama
Pesnab/Bahan Baku
1
2
1.
Jenis Hama
3
Siput Murbei, Ulat
Gadung, Tembakau,
Daun, Walang sangit,
Sirsak, Sirih, Mimba,
Serangga, Tikus,
Serai, Jengkol
Wereng
2.
Atsiri, Nicotiana,
mimba, mindi,
pinang, jengkol, dan
jeringau
3.
Buah Gadung
4.
Sirih, sirsak, jengkol,
mimba
Wereng, Kutu Ulat,
Pengerek Batang,
Ulat Grayak, Siput
Murbei, Tikus,
Walang sangit
Tikus
walang sangit,
wereng, tikus,
pengerek batang
Data Primer Hasil Penelitian, (2013
Jenis Penyakit
Jenis Tanaman
4
5
Karat Daun, Jamur
Padi
Jamur dan bercak
daun
Padi sawah dan
sayur-sayuran
-
Kelapa Sawit
-
Padi sawah
BAHAN BAKU PESNAB KEC LOA JANAN
No
Nama Pesnab/Bahan
Baku
1
2
Jenis Hama
3
Jenis Penyakit
Jenis Tanaman
4
5
Jamur / Busuk Daun
Kacang Panjang, Sayuran
1.
Daun Sirsak, Biji
Mengkudu, Kecubung,
Lengkuas
2.
Serai, Tuba, Biji Mengkudu,
Kutu, Kepik, Ulat
Lengkuas, Jamur
Busuk Daun
Kacang Panjang, Sayuran
3.
Daun Pepaya, Cengkeh,
Tuba
Ulat Daun, Kepik, Ulat
Buah, Ulat
Busuk Daun
Sayur-sayuran, Kacang Panjang,
Tanaman Pare, Lombok
4.
Racun Ulat / Belalang,
Racun Jamur, Racun
Kepik, Racun Kutu
Ulat, belalang, Kepik, Kutu
Busuk Daun
Sayuran, Kacang Panjang, Buncis
5.
Racun Ulat (Kecubung),
Racun Kutu (Daun Sirsak), Ulat Daun, Kutu
Racun Jamur (Lengkuas)
7.
Gatemi (Gadung,
Tembakau, Mindi) Daun
Mimba
Kutu, Kepik, Ulat
Hama Ulat Gerayak
Data Primer Hasil Penelitian, (2013)
Busuk Daun
Jamur
Kacang Panjang, Sayuran
Kembang Kol, Cabe, Pare, Sayuran
BAHAN BAKU PESNAB KEC SAMBOJA
No
Nama Pesnab/Bahan Baku
Jenis Hama
Jenis Penyakit
Jenis Tanaman
1
2
3
4
5
-
Padi Sawah
Jamur
Cabe Keriting dan kacang
Panjang
1 Akar Tuba
2
Walang Sangit, Burung
Pipit
Umbi Gadung Campur dengan
Ulat Daun
Daun Tembakau
3 Daun Serai, Sirih
Ulat Daun dan Tikus
-
Padi Sawah
4 Gadung Campur Sirsak
Ulat Daun, Walang Sangit
-
Padi Sawah
5 Akar Tuba Campur Sirih
Ulat Daun dan Buah,
Belalang
-
Kacang Panjang, Lombok
Besar yang baru tumbuh
6 Umbi Gadung
Ulat
Urin Sapi, Brotowali,
Bawang Putih,
7
Tembakau, Daun
Sirsak
Ulat, Kutu kebul,
Kutu-kutuan
8 Tembakau, Gadung
Walang sangit
9
Tembakau, Merica
Bubuk
Ulat
Data Primer Hasil Penelitian, (2013)
-
Timun
Jamur
Kacang-kacanga dan
sayur
-
Padi
Jamur Upas, cacar
/ antraknosa
Kacang, Lombok dan
sayur
Potensi Pengembangan
Pestisida Nabati
PERSENTASE TANGGAPAN RESPONDEN KEC
TENGGARONG SEBERANG
Persen (%)
No.
1
1
2
3
4
Persentase (%) peran keberadaan faktor yang
mempengaruhi pengembangan Pesnab
Faktor yang Berpengaruh
Rendah
Tinggi
Sangat
Tinggi
Ada
Tidak Ada
Sangat
rendah
3
4
5
6
7
8
36
64
25
13
63
0
Lembaga
keuangan/perkreditan
8
92
100
0
0
0
Kelompok-kelompok tani
(P3A, KTNA, Pemuda tani,
Karang taruna)
92
8
23
69
0
8
Keberadaan pasar hasil
pesnab buatan
9
91
0
100
0
0
2
Pembinaan yang dilakukan
oleh instansi teknis
Pelatihan, Kursus, Magang
dan Studi banding
5
Penyuluh
Pertanian
85
15
0
55
36
9
6
Adanya kepastian
harga dan
bantuan dari
pemerintah
0
100
0
0
0
0
7
Jaringan jalan
dilokasi
pengembangan
75
25
1
67
22
0
8
Sarana dan
prasarana bahan
baku
85
15
0
73
27
0
Sumber Data : Hasil Tabulasi dan Analisis (2013)
PERSENTASE TANGGAPAN RESPONDEN KEC
LOA JANAN
Persentase (%) peran keberadaan faktor yang
mempengaruhi pengembangan Pesnab
Persen (%)
No.
1
1
Faktor yang Berpengaruh
2
Pembinaan yang
dilakukan oleh instansi
teknis Pelatihan, Kursus,
Magang dan Studi
banding
Ada
Tidak Ada
Sangat
rendah
Rendah
Tinggi
Sangat
Tinggi
3
4
5
6
7
8
89
11
38
63
0
0
2
Lembaga
keuangan/perkreditan
14
86
100
0
0
0
3
Kelompok-kelompok tani
(P3A, KTNA, Pemuda tani,
Karang taruna)
90
10
37
63
0
0
4
Keberadaan pasar
hasil pesnab buatan
0
100
0
0
0
0
5
Penyuluh Pertanian
100
0
0
38
62
0
6
Adanya kepastian
harga dan bantuan dari
pemerintah
0
100
0
0
0
0
7
Jaringan jalan dilokasi
pengembangan
83
17
0
20
80
0
8
Sarana dan prasarana
bahan baku
100
0
0
14
43
43
Sumber Data : Hasil Tabulasi dan Analisis (2013
PERSENTASE TANGGAPAN RESPONDEN KEC
SAMBOJA
No.
1
1
2
3
4
Faktor yang
Berpengaruh
2
Pembinaan yang
dilakukan oleh instansi
teknis Pelatihan, Kursus,
Magang dan Studi
banding
Lembaga
keuangan/perkreditan
Kelompok-kelompok tani
(P3A, KTNA, Pemuda
tani, Karang taruna)
Keberadaan pasar hasil
pesnab buatan
Persen (%)
Persentase (%) peran keberadaan faktor
yang mempengaruhi pengembangan Pesnab
Rendah
Tinggi
6
7
Sangat
Tinggi
8
17
0
83
0
46
0
100
0
0
69
31
0
56
33
11
33
67
100
0
0
0
Ada
Tidak Ada
3
4
Sangat
rendah
5
46
54
54
5
Penyuluh Pertanian
69
31
0
22
78
0
6
Adanya kepastian harga
dan bantuan dari
pemerintah
62
38
0
50
50
0
7
Jaringan jalan dilokasi
pengembangan
69
31
0
22
67
11
8
Sarana dan prasarana
bahan baku
69
31
11
11
67
11
Sumber Data : Hasil Tabulasi dan Analisis (2013)
PERSENTASE TANGGAPAN RESPONDEN KEC
LOA KULU
Persen (%)
No.
1
1
2
3
4
Persentase (%) peran keberadaan faktor yang
mempengaruhi pengembangan Pesnab
Faktor yang Berpengaruh
Ada
Tidak Ada
Sangat
rendah
Rendah
Tinggi
Sangat
Tinggi
3
4
5
6
7
8
50
50
100
0
0
0
Lembaga
keuangan/perkreditan
33
67
50
50
0
0
Kelompok-kelompok tani
(P3A, KTNA, Pemuda tani,
Karang taruna)
80
20
75
25
0
0
Keberadaan pasar hasil
pesnab buatan
60
40
40
20
0
0
2
Pembinaan yang dilakukan
oleh instansi teknis
Pelatihan, Kursus, Magang
dan Studi Banding
5 Penyuluh Pertanian
100
0
50
0
50
0
Adanya kepastian
6 harga dan bantuan
dari pemerintah
67
33
50
50
0
0
7
Jaringan jalan dilokasi
pengembangan
100
0
75
25
0
0
8
Sarana dan prasarana
bahan baku
80
20
50
0
50
0
Sumber Data : Hasil Tabulasi dan Analisis (2013)
PERSENTASE TANGGAPAN RESPONDEN KEC
KOTA BANGUN
Persentase (%) peran keberadaan faktor yang
mempengaruhi pengembangan Pesnab
Persen (%)
No.
1
1
2
3
4
Faktor yang Berpengaruh
2
Pembinaan yang dilakukan
oleh instansi teknis
Pelatihan, Kursus, Magang
dan Studi Banding
Lembaga
keuangan/perkreditan
Kelompok-kelompok tani
(P3A, KTNA, Pemuda tani,
Karang taruna)
Keberadaan pasar hasil
pesnab buatan
Ada
Tidak Ada
Sangat
rendah
Rendah
Tinggi
Sangat
Tinggi
3
4
5
6
7
8
75
25
100
0
0
0
50
50
100
0
0
0
100
0
100
0
0
0
50
50
100
0
0
0
5
Penyuluh Pertanian
100
0
100
0
0
0
6
Adanya kepastian
harga dan bantuan
dari pemerintah
0
100
0
0
0
0
7
Jaringan jalan
dilokasi
pengembangan
50
50
100
0
0
0
8
Sarana dan
prasarana bahan
baku
100
0
75
25
0
0
Sumber Data : Hasil Tabulasi dan Analisis (2013
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
1. Tumbuhan dan tanaman yang dapat digunakan untuk bahan baku pestisida nabati
di 5 (lima) kecamatan di Kutai Kartanegara adalah biji dan daun mimba, gadung,
tembakau, sirsak, serai, sirih, pacar cina, kecipir, daun pepaya, rimpang jerangau,
biji jarak, akar tuba, cengkeh, lengkuas, daun gamal, jahe, brotowali, bengkowan, biji
menkudu, kecubung, bawang putih, merica bubuk dan babadotan.
2. Potensi pengembangan pestisida nabati di 5 kecamatan tersebut cukup baik karena
sebagian petani telah mencoba membuat dan mengimplementasikan pesnab untuk
mengendalikan pada berbagai jenis hama diantaranya pada berbagai jenis ulat
daun, ulat buah, penggerek batang, walang sangit, kepik, keong, serangga, kutu,
tikus, dan burung pipit serta digunakan untuk mengendalikan penyakit tertentu
misalnya busuk daun, bercak daun, dan karat daun.
3. Faktor pembinaan oleh instansi teknis berupa pelatihan, magang, dan kursus masih
perlu ditingkatkan, selain itu keberadaan kelompok tani, penyuluh pertanian, sarana
dan prasarana serta akses modal dan pasar masih perlu ditingkatkan guna
pengembangan pestisida nabati.
Rekomendasi :
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pembuatan
pestisida nabati dan analisis bahan kimia aktif yang
terkandung dalam pestisida nabati.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang efektifitas
atau kemampuan pestisida nabati dalam pengendalian
hama dan penyakit pada berbagai tanaman di Kutai
Kartanegara
3. Untuk proses pengembangan penggunaan pestisida
nabati di Kutai Kartanegara perlu dilakukan pelatihan
cara pembuatan dan cara pemanfaatannya dalam
mengendalikan hama dan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Rachmawati, A. 2012. Kelebihan dan Keuntungan
Pestisida Nabati. Tidak Dipublikasikan.
Soenandar, M. Aeni, M.N. dan Raharjo, A. 2010.
Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik,
Jakarta. AgroMedia Pustaka
Sudarmo, S. 2005. Cara Praktis Pembuatan
Pestisida Nabati Aman dan Ramah Lingkungan
dengan Teknik Pengujian Sederhana. Yokyakarta.
Kanisius
Dr. Ince Raden, MP
Dr. Suyadi, MS
Darmi, SP., MP
Eka Rahmawati, SP., MP
Dr, Noor Rofiq, MP
Latar Belakang
Kutai Kartanegara memiliki potensi sumberdaya alam nabati
yang beragam yang dapat digunakan untuk bahan baku
pestisida nabati. Disisi lain petani pada umumnya
menggunakan pestisida berbahan kimia non organik untuk
mengendalikan hama dan penyakit tanaman.
Kondisi ini tentunya perlu mendapat perhatian guna untuk
mencari alternatif pengendalian hama dan penyakit melalui
pestisida nabati (PESNAB) yang lebih ramah lingkungan.
Secara umum pestisida nabati dapat
digunakan sebagai agen pengendalian hama,
bersifat mematikan hama; bersifat sebagai zat
menghambat perkembangan serangga/hama,
bersifat sebagai zat pemikat; bersifat sebagai
zat penolak; dan bersifat sebagai zat
penghambat makan.
Tujuan Penelitian
1.
Mendapatkan informasi tentang potensi
tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai
bahan baku yang dapat digunakan untuk
pembuatan pestisida nabati
2.Menemukan peran dan fungsi tumbuhan
tersebut dalam pengendalian dan mengatasi
keberadaan hama dan penyakit pada berbagai
tanaman;
Manfaat Penelitian
Bagi masyarakat adalah sebagai bahan informasi bagi masyarakat
untuk dapat memanfaatkan tumbuhan atau tanaman yang dapat
dijadikan bahan untuk pembuatan pestisida nabati sehingga bagi
yang akan mengusahakannya dapat bernilai ekonomis.
Bagi Petani adalah memberikan alternatif kepada petani untuk dapat
memanfaatkan tumbuhan atau tanaman yang menjadi bahan baku
pembuatan pestisida nabati guna untuk mengendalikan hama dan
penyakit tanaman
Bagi Pemerintah daerah dapat membantu petani untuk mengurangi
ketergantuan penggunaan pestisida sintetis (berbahan kimia
sintesis) dalam mengendalikan hama dan penyakit dalam budidaya
tanaman
Keluaran / Output
Teridentifikasi potensi bahan baku tumbuhan yang
dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati yang
selama ini belum diketahui oleh masyarakat atau petani
di 5 kecamatan yang ada di Kutai Kartanegara
Diketahui pemanfaatan tumbuhan yang digunakan
sebagai bahan baku pembuatan pestisida nabati untuk
mengendalikan hama dan penyakit yang dilakukan
petani di 5 kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara
Diketahui kondisi faktor-faktor pendukung untuk
pengembangan pestisida nabati di wilayah penelitian
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Dilaksanakan di 5 (lima) kecamatan, yaitu Kecamatan Loa Kulu, Loa
Janan, Tenggarong Seberang, Samboja, dan Kota Bangun.
Penetapan lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
Secara geografis, merupakan representasi wilayah pantai, tengah
dan hulu Kabupaten Kutai Kartanegara
Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian utama sebagai
petani atau berusaha disektor pertanian, baik tanaman pangan dan
hortikultura maupun perkebunan
Populasi dan Sample
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh steakholder pertanian tanaman
pangan dan hortikultura, perkebunan dan kehutanan, serta para instansi teknis
(UPTD) di sektor tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan kehutanan
di 5 kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sampel yang diambil adalah sebagian pembina, pembimbing dan pelaku usaha
di sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan
kehutanan di 5 kecamatan yakni : Kecamatan Samboja, Loa Janan, Loa Kulu,
Tenggarong Seberang, dan Kota Bangun.
Adapun Responden dibedakan atas 3 yaitu responden dari pelaku usaha (para
petani); Para pembina atau pembimbing (UPTD) ketahanan pangan dan
hortikultura, UPTD perkebunan kehutanan: para penyuluh pertanian, dan
pengamat hama dan penyakit.
Pengambilan sampel dipilih secara aksidental sampling dan snowball sampling
(akan digunakan pada responden petani yang telah mengetahui pembuatan
pesnab) sedangkan untuk UPTD di sektor tanaman pangan dan hortikultura dan
UPTD perkebunan dan kehutanan akan dilakukan sampling secara purposive
sampling.
Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui triangulasi yaitu
melalui kuesioner, indepth interview
(wawancara), dan observasi lapangan serta
ditunjang dengan studi pustaka yang terkait
dengan topik atau permasalahan yang telah
dirumuskan dalam penelitian ini.
Tabulasi dan Analisis Data
Analisis deskriptif (Deskriftive Analysis)
diartikan sebagai analisis untuk menjelaskan
dan menggambarkan suatu kondisi dari objek
yang dikaji.
HASIL DAN PEMBAHASAN
No
1
Keberadaan Bahan Baku Pesnab Di wilayah
Penelitian
Jenis bahan
Baku
2
Biji dan daun
Mimba
1.
(Azadirachta
indica)
Daun
Tembakau
2.
(Nicotiana
tabucum)
Jenis Hama
3
Jenis Penyakit
4
Jamur (fungisida)
embun tepung,
ulat dan hama penyakit busuk,
pengisap
cacar daun, karat
daun, dan bercak
daun.
Hama pengisap,
ulat perusak
pengendali jamur
daun, aphids, (fungisida)
triphs,
6
Non
Budidaya
7
Ada
-
√
Ada
-
√
Ada/
Tidak
5
Budidaya
No
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jenis bahan
Baku
Jenis Hama
Belalang, ulat
Pucuk daun Mindi kubis, ulat krayak,
(Melia azedarach) kutu daun, wereng
dan hama gudang
Ranting dan kulit
batang pacar cina Hama ulat
(Aglaia odorata)
Daun dan batang Ulat, kutu daun dan
serei (Andropogan tikus
nardus)
Daun kenikir
Ulat daun sayuran
Umbi gadung
Ulat dan hama
pengisap
(Dioscorea
hispida)
Ulat, hama
pengisap, wereng
Biji dan daun
coklat, walang
srikaya
sangit, dan hama
kumbang kedelai
Jenis
Penyakit
Ada/
Tidak
Budidaya
Non Budidaya
-
Ada
-
√
-
Ada
-
√
-
Ada
√
√
-
Ada
-
√
-
Ada
-
√
-
Ada
-
√
No
Jenis bahan Baku
1
2
Daun pepaya
(Carcia papaya)
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Jenis Hama
3
Ulat dan hama
pengisap
Daun sirsak
Wereng coklat dan
hama trips
Rimpang Jerengau Wereng coklat
Biji jarak
Ulat, hama
pengisap dan
nematoda/cacing
Akar tuba
Hama molusca
(keong), serangga
dan tungau
-
Cengkeh (Eugenia
aromatic)
Bawang putih
Allium sativum
Cabe (Capsicum)
Lengkuas
Daun Gamal
Glerycidea
kutu putih pada
daun dan batang
Beberapa hama
Ulat dan kutu daun
Ulat dan hama
pengisap
Labu siam
Ulat daun
Non
Budidaya
7
4
Ada/
Tidak
5
-
Ada
√
-
Ada
√
√
-
Ada
-
√
-
Ada
√
√
-
Ada
-
√
Busuk batang dan
fusarium
Ada
√
-
-
Ada
√
-
-
Ada
Ada
√
√
-
-
Ada
√
√
Ada
√
Jenis Penyakit
Budidaya
6
No
Jenis bahan Baku
Jenis Hama
Ada/
Tidak
Budidaya
Non
Budidaya
4
5
6
7
Ada
√
1
2
19.
Labu siam
20.
Jahe, kuncit kencur Walang sangit dan
penggerek batang
-
Ada
√
Lada (piper
ningrum)
-
Ada
√
22.
Brotowali
-
Ada
-
√
23.
Sirih/Ibun Piper
belle
-
Ada
-
√
Bengkowan
(Pachyrrhizus
erosus)
-
Ada
-
√
Ubi Jalar (Ipomea
batatas)
-
Ada
√
-
Babadotan
(Ageratum
conyzoides)
-
Ada
-
√
Mentimun
(Cucumis salivus)
-
Ada
√
-
21.
24.
25.
26.
27.
3
Jenis Penyakit
Ulat daun
√
Jerangau
Babadotan
Brotorowali
Daun sirih
PENGGUNAAN PESNAB
HASIL BUATAN PETANI
Bengkowang
Srikaya
Sirsak
Akar Tuba
BAHAN BAKU PESNAB KEC TENGGARONG
SEBERANG
No
Nama
Pesnab/Bahan Baku
1
1.
2
Gadung, Serai
2.
Gadung, Tembakau,
Mindi
3.
Lengkuas, daun
mimba
4.
Trico Derma
5.
Daun Sirsak, Tuba
6.
7.
Lengkuas, Serai,
Gamal
Daun Mindi, Umbi
Gadung
Jenis Hama
Jenis Penyakit
Jenis Tanaman
3
Keong
4
-
5
Padi, Pisang
Ulat, Kutu Kebul
-
Sayuran
Ulat Grayak
-
Sayuran
Jamur, Penyakit
Busuk, Dll
Tanaman hortikultura
(sayuran, buah-buahan dan
tanaman hias)
-
Padi Sawah
-
Padi Sawah, Sayuran
-
Sayuran dan Padi
Kutu Daun, Kutu
Kebul / Trip Hama
Lainnya
Walang Sangit,
Wereng
Kutu Daun, Ulat,
Wereng
Kutu Kebul, Tikus
8.
Daun Sirsak
Thrips
-
Sayuran
9.
Daun Mindi
Kutu Kebul
-
Sayuran
Ulat dan Tiku,
Kutu Kebul, Tikus
-
Sayuran
Kutu Kebul,
Thrips, Ulat
-
Sayuran
Brotowali, Daun
10. Mindi, Umbi
Gadung
11.
Daun Mindi, Daun
Sirsak, Brotowali
12.
Brotowali, Daun
Mindi
Ulat, Kutu Kebul
-
Sayuran
13.
Daun Gamal,
Empon-emponan
Ulat
-
Sayuran
Ulat
-
Sayuran
14. Daun Gamal
Data Primer Hasil Penelitian, (2013
BAHAN BAKU PESNAB KEC LOA KULU
No
1
1.
Nama
Pesnab/Ba
han Baku
2
Daun
Mimba
Jenis
Hama
Jenis
Penyakit
Jenis Tanaman
3
4
5
Bakteri
Kedelei dan
sayur-sayuran
Ulat
Grayak,
Ulat
Kacang,
Penggerek
pohon
Data Primer Hasil Penelitian, (2013
BAHAN BAKU PESNAB KEC KOTA BANGUN
No
Nama
Pesnab/Bahan Baku
1
2
1.
Jenis Hama
3
Siput Murbei, Ulat
Gadung, Tembakau,
Daun, Walang sangit,
Sirsak, Sirih, Mimba,
Serangga, Tikus,
Serai, Jengkol
Wereng
2.
Atsiri, Nicotiana,
mimba, mindi,
pinang, jengkol, dan
jeringau
3.
Buah Gadung
4.
Sirih, sirsak, jengkol,
mimba
Wereng, Kutu Ulat,
Pengerek Batang,
Ulat Grayak, Siput
Murbei, Tikus,
Walang sangit
Tikus
walang sangit,
wereng, tikus,
pengerek batang
Data Primer Hasil Penelitian, (2013
Jenis Penyakit
Jenis Tanaman
4
5
Karat Daun, Jamur
Padi
Jamur dan bercak
daun
Padi sawah dan
sayur-sayuran
-
Kelapa Sawit
-
Padi sawah
BAHAN BAKU PESNAB KEC LOA JANAN
No
Nama Pesnab/Bahan
Baku
1
2
Jenis Hama
3
Jenis Penyakit
Jenis Tanaman
4
5
Jamur / Busuk Daun
Kacang Panjang, Sayuran
1.
Daun Sirsak, Biji
Mengkudu, Kecubung,
Lengkuas
2.
Serai, Tuba, Biji Mengkudu,
Kutu, Kepik, Ulat
Lengkuas, Jamur
Busuk Daun
Kacang Panjang, Sayuran
3.
Daun Pepaya, Cengkeh,
Tuba
Ulat Daun, Kepik, Ulat
Buah, Ulat
Busuk Daun
Sayur-sayuran, Kacang Panjang,
Tanaman Pare, Lombok
4.
Racun Ulat / Belalang,
Racun Jamur, Racun
Kepik, Racun Kutu
Ulat, belalang, Kepik, Kutu
Busuk Daun
Sayuran, Kacang Panjang, Buncis
5.
Racun Ulat (Kecubung),
Racun Kutu (Daun Sirsak), Ulat Daun, Kutu
Racun Jamur (Lengkuas)
7.
Gatemi (Gadung,
Tembakau, Mindi) Daun
Mimba
Kutu, Kepik, Ulat
Hama Ulat Gerayak
Data Primer Hasil Penelitian, (2013)
Busuk Daun
Jamur
Kacang Panjang, Sayuran
Kembang Kol, Cabe, Pare, Sayuran
BAHAN BAKU PESNAB KEC SAMBOJA
No
Nama Pesnab/Bahan Baku
Jenis Hama
Jenis Penyakit
Jenis Tanaman
1
2
3
4
5
-
Padi Sawah
Jamur
Cabe Keriting dan kacang
Panjang
1 Akar Tuba
2
Walang Sangit, Burung
Pipit
Umbi Gadung Campur dengan
Ulat Daun
Daun Tembakau
3 Daun Serai, Sirih
Ulat Daun dan Tikus
-
Padi Sawah
4 Gadung Campur Sirsak
Ulat Daun, Walang Sangit
-
Padi Sawah
5 Akar Tuba Campur Sirih
Ulat Daun dan Buah,
Belalang
-
Kacang Panjang, Lombok
Besar yang baru tumbuh
6 Umbi Gadung
Ulat
Urin Sapi, Brotowali,
Bawang Putih,
7
Tembakau, Daun
Sirsak
Ulat, Kutu kebul,
Kutu-kutuan
8 Tembakau, Gadung
Walang sangit
9
Tembakau, Merica
Bubuk
Ulat
Data Primer Hasil Penelitian, (2013)
-
Timun
Jamur
Kacang-kacanga dan
sayur
-
Padi
Jamur Upas, cacar
/ antraknosa
Kacang, Lombok dan
sayur
Potensi Pengembangan
Pestisida Nabati
PERSENTASE TANGGAPAN RESPONDEN KEC
TENGGARONG SEBERANG
Persen (%)
No.
1
1
2
3
4
Persentase (%) peran keberadaan faktor yang
mempengaruhi pengembangan Pesnab
Faktor yang Berpengaruh
Rendah
Tinggi
Sangat
Tinggi
Ada
Tidak Ada
Sangat
rendah
3
4
5
6
7
8
36
64
25
13
63
0
Lembaga
keuangan/perkreditan
8
92
100
0
0
0
Kelompok-kelompok tani
(P3A, KTNA, Pemuda tani,
Karang taruna)
92
8
23
69
0
8
Keberadaan pasar hasil
pesnab buatan
9
91
0
100
0
0
2
Pembinaan yang dilakukan
oleh instansi teknis
Pelatihan, Kursus, Magang
dan Studi banding
5
Penyuluh
Pertanian
85
15
0
55
36
9
6
Adanya kepastian
harga dan
bantuan dari
pemerintah
0
100
0
0
0
0
7
Jaringan jalan
dilokasi
pengembangan
75
25
1
67
22
0
8
Sarana dan
prasarana bahan
baku
85
15
0
73
27
0
Sumber Data : Hasil Tabulasi dan Analisis (2013)
PERSENTASE TANGGAPAN RESPONDEN KEC
LOA JANAN
Persentase (%) peran keberadaan faktor yang
mempengaruhi pengembangan Pesnab
Persen (%)
No.
1
1
Faktor yang Berpengaruh
2
Pembinaan yang
dilakukan oleh instansi
teknis Pelatihan, Kursus,
Magang dan Studi
banding
Ada
Tidak Ada
Sangat
rendah
Rendah
Tinggi
Sangat
Tinggi
3
4
5
6
7
8
89
11
38
63
0
0
2
Lembaga
keuangan/perkreditan
14
86
100
0
0
0
3
Kelompok-kelompok tani
(P3A, KTNA, Pemuda tani,
Karang taruna)
90
10
37
63
0
0
4
Keberadaan pasar
hasil pesnab buatan
0
100
0
0
0
0
5
Penyuluh Pertanian
100
0
0
38
62
0
6
Adanya kepastian
harga dan bantuan dari
pemerintah
0
100
0
0
0
0
7
Jaringan jalan dilokasi
pengembangan
83
17
0
20
80
0
8
Sarana dan prasarana
bahan baku
100
0
0
14
43
43
Sumber Data : Hasil Tabulasi dan Analisis (2013
PERSENTASE TANGGAPAN RESPONDEN KEC
SAMBOJA
No.
1
1
2
3
4
Faktor yang
Berpengaruh
2
Pembinaan yang
dilakukan oleh instansi
teknis Pelatihan, Kursus,
Magang dan Studi
banding
Lembaga
keuangan/perkreditan
Kelompok-kelompok tani
(P3A, KTNA, Pemuda
tani, Karang taruna)
Keberadaan pasar hasil
pesnab buatan
Persen (%)
Persentase (%) peran keberadaan faktor
yang mempengaruhi pengembangan Pesnab
Rendah
Tinggi
6
7
Sangat
Tinggi
8
17
0
83
0
46
0
100
0
0
69
31
0
56
33
11
33
67
100
0
0
0
Ada
Tidak Ada
3
4
Sangat
rendah
5
46
54
54
5
Penyuluh Pertanian
69
31
0
22
78
0
6
Adanya kepastian harga
dan bantuan dari
pemerintah
62
38
0
50
50
0
7
Jaringan jalan dilokasi
pengembangan
69
31
0
22
67
11
8
Sarana dan prasarana
bahan baku
69
31
11
11
67
11
Sumber Data : Hasil Tabulasi dan Analisis (2013)
PERSENTASE TANGGAPAN RESPONDEN KEC
LOA KULU
Persen (%)
No.
1
1
2
3
4
Persentase (%) peran keberadaan faktor yang
mempengaruhi pengembangan Pesnab
Faktor yang Berpengaruh
Ada
Tidak Ada
Sangat
rendah
Rendah
Tinggi
Sangat
Tinggi
3
4
5
6
7
8
50
50
100
0
0
0
Lembaga
keuangan/perkreditan
33
67
50
50
0
0
Kelompok-kelompok tani
(P3A, KTNA, Pemuda tani,
Karang taruna)
80
20
75
25
0
0
Keberadaan pasar hasil
pesnab buatan
60
40
40
20
0
0
2
Pembinaan yang dilakukan
oleh instansi teknis
Pelatihan, Kursus, Magang
dan Studi Banding
5 Penyuluh Pertanian
100
0
50
0
50
0
Adanya kepastian
6 harga dan bantuan
dari pemerintah
67
33
50
50
0
0
7
Jaringan jalan dilokasi
pengembangan
100
0
75
25
0
0
8
Sarana dan prasarana
bahan baku
80
20
50
0
50
0
Sumber Data : Hasil Tabulasi dan Analisis (2013)
PERSENTASE TANGGAPAN RESPONDEN KEC
KOTA BANGUN
Persentase (%) peran keberadaan faktor yang
mempengaruhi pengembangan Pesnab
Persen (%)
No.
1
1
2
3
4
Faktor yang Berpengaruh
2
Pembinaan yang dilakukan
oleh instansi teknis
Pelatihan, Kursus, Magang
dan Studi Banding
Lembaga
keuangan/perkreditan
Kelompok-kelompok tani
(P3A, KTNA, Pemuda tani,
Karang taruna)
Keberadaan pasar hasil
pesnab buatan
Ada
Tidak Ada
Sangat
rendah
Rendah
Tinggi
Sangat
Tinggi
3
4
5
6
7
8
75
25
100
0
0
0
50
50
100
0
0
0
100
0
100
0
0
0
50
50
100
0
0
0
5
Penyuluh Pertanian
100
0
100
0
0
0
6
Adanya kepastian
harga dan bantuan
dari pemerintah
0
100
0
0
0
0
7
Jaringan jalan
dilokasi
pengembangan
50
50
100
0
0
0
8
Sarana dan
prasarana bahan
baku
100
0
75
25
0
0
Sumber Data : Hasil Tabulasi dan Analisis (2013
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
1. Tumbuhan dan tanaman yang dapat digunakan untuk bahan baku pestisida nabati
di 5 (lima) kecamatan di Kutai Kartanegara adalah biji dan daun mimba, gadung,
tembakau, sirsak, serai, sirih, pacar cina, kecipir, daun pepaya, rimpang jerangau,
biji jarak, akar tuba, cengkeh, lengkuas, daun gamal, jahe, brotowali, bengkowan, biji
menkudu, kecubung, bawang putih, merica bubuk dan babadotan.
2. Potensi pengembangan pestisida nabati di 5 kecamatan tersebut cukup baik karena
sebagian petani telah mencoba membuat dan mengimplementasikan pesnab untuk
mengendalikan pada berbagai jenis hama diantaranya pada berbagai jenis ulat
daun, ulat buah, penggerek batang, walang sangit, kepik, keong, serangga, kutu,
tikus, dan burung pipit serta digunakan untuk mengendalikan penyakit tertentu
misalnya busuk daun, bercak daun, dan karat daun.
3. Faktor pembinaan oleh instansi teknis berupa pelatihan, magang, dan kursus masih
perlu ditingkatkan, selain itu keberadaan kelompok tani, penyuluh pertanian, sarana
dan prasarana serta akses modal dan pasar masih perlu ditingkatkan guna
pengembangan pestisida nabati.
Rekomendasi :
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pembuatan
pestisida nabati dan analisis bahan kimia aktif yang
terkandung dalam pestisida nabati.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang efektifitas
atau kemampuan pestisida nabati dalam pengendalian
hama dan penyakit pada berbagai tanaman di Kutai
Kartanegara
3. Untuk proses pengembangan penggunaan pestisida
nabati di Kutai Kartanegara perlu dilakukan pelatihan
cara pembuatan dan cara pemanfaatannya dalam
mengendalikan hama dan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Rachmawati, A. 2012. Kelebihan dan Keuntungan
Pestisida Nabati. Tidak Dipublikasikan.
Soenandar, M. Aeni, M.N. dan Raharjo, A. 2010.
Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik,
Jakarta. AgroMedia Pustaka
Sudarmo, S. 2005. Cara Praktis Pembuatan
Pestisida Nabati Aman dan Ramah Lingkungan
dengan Teknik Pengujian Sederhana. Yokyakarta.
Kanisius