EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATI. pdf

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF BERBASIS AKTIVITAS JASMANI
PADA PEMBELAJARAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Uray Gustian
Program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura
Email: uray.gustian@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat efektifitas dari penggunaan model
pembelajaran integratif berbasis aktivitas jasmani yang diterapkan pada pembelajaran
anak taman kanak-kanak. Hasil penelitian dapat dijadikan salah satu model yang dapat
digunakan oleh guru dalam pembelajaran anak taman kanak-kanak.
Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Sampel terdiri atas 39 orang anak
taman kanak-kanak. Penelitian dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
integratif berbasis aktivitas jasmani pada anak taman kanak-kanak selanjutnya
membandingkan pemerolehan hasil belajar pada treatment pertama dengan treatment
kedua.
Hasil penelitian menunjukan model pembelajaran integratif berbasis aktivitas jasmani
pada anak taman kanak-kanak yang terdiri atas enam aktivitas jasmani yaitu (1) aktivitas
anak cicak bermain angka, (2) aktivitas tebak gambar, (3) aktivitas tebak nama, (4)
aktivitas kangguru berhitung, (5) aktivitas ular tangga, dan (6) aktivitas pertualangan
angka dapat meningkatkan pengetahuan (kognitif), keterampilan (motorik) dan sikap

(afektif) pada anak taman kanak-kanak dengan rerata nilai treatment kedua (88) lebih
besar dari rerata nilai pertemuan pertama (78). Hasil uji efektifitas nilai t-hitung (2.699)
lebih besar dari nilai t-tabel (2,024). Model pembelajaran integratif berbasis aktivitas
jasmani efektif untuk diterapkan pada pembelajaran anak taman kanak-kanak.
Kata Kunci: Model Pembelajaran, efektifitas, anak taman kanak-kanak
ABSTRACT
This study aims to test the effectiveness of the use of integrative learning model-based
physical activity were applied to the kinderganden. The results of the study can be used
as one of the models that can be used by the teacher in the kinderganden learning.
The study design was used experimental. The sample consisted of 39 children of
kindergarten. The study was conducted by applying an integrative learning model-based
physical activity in kinderganden then compare the acquisition of learning outcomes in
the first treatment with a second treatment.
The result showed integrative learning model based on physical activity for kinderganden
were consisting of six physical activity, namely (1) lizard playing numbers activity, (2)
guessing image activity, (3) guessing name activity, (4) counting kangaroos activity, (5)
snakes and ladders activity, and (6) figures adventure activity can increase knowledge
(cognitive), skills (motor) and attitude (affective) in the kinderganden with a mean value of
treatment a second (88) is greater than the average the value of the first meeting (78).
The result of the effectiveness of t-count value (2.699) is greater than t-table (2.024). the

integrative learning model-based physical activity are effective to applied in the
kinderganden learning.
Keywords: Learning Model, effectiveness, children kindergarten.

PENDAHULUAN
Taman kanak-kanak merupakan salah satu lembaga formal yang menyelenggarakan pendidikan
untuk anak usia dini. Pendidikan pada taman kanak-kanak dilakukan melalui pemberian rangsangan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak baik secara jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman kanak-kanak juga memiliki
fungsi yaitu “membina, menumbuhkan, mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal
sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar
memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya” (Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak
Usia Dini, 2011).
Adapun point penting dalam pendidikan anak adalah pengembangan perilaku dan
pengembangan kemampuan dasar. Pengembangan perilaku meliputi pengembangan nilai agama dan
moral, pengembangan sosial emosional, dan kemandirian. Perkembangan nilai agama merupakan
perkembangan untuk mengenal agama yang dianut dan membiasakan diri untuk beribadah.
Perkembangan nilai moral merupakan perkembangan untuk memahami perilaku mulia, dan
membedakan perilaku baik dan buruk. Pada pengembangan perilaku siswa diberikan pembiasaan
dalam menerapkan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan pembelajaran yang disiapkan untuk
meningkatkan kemampuan dan kreatifitas siswa yang meliputi perkembangan fisik dan motorik,
kognitif, bahasa dan sosial emosional. Perkembangan kognitif merupakan perkembangan untuk
memiliki pengetahuan umum dan sains dan pengetahuan akan bentuk pola, warna, ukuran, dan pola
serta pengetahuan akan bilangan, lambang bilangan dan huruf. Perkembangan sosioemosional
merupakan perkembangan untuk mengenai cara yang benar dalam bergaul dengan orang lain.
Perkembangan fisik dan motorik merupakan perkembangan untuk memiliki keterampilan motorik
kasar dan halus serta dapat tumbuh dengan optimal. Adanya taman kanak-kanak diharapkan dapat
membantu mengoptimalkan perkembangan berbagai potensi siswa seperti perkembangan nilai
agama, moral, koginitif, sosioemosional, fisik dan motorik pada diri siswa.
Perkembangan yang terjadi pada anak mencakup perkembangan perilaku dan perkembangan
kemampuan dasar. Perkembangan perilaku meliputi perkembangan nilai agama dan moral,
perkembangan sosial emosional, dan kemandirian. Perkembangan nilai agama merupakan
perkembangan untuk mengenal agama yang dianut dan membiasakan diri untuk beribadah.
Perkembangan nilai moral merupakan perkembangan untuk memahami perilaku mulia, dan
membedakan perilaku baik dan buruk. Pada perkembangan perilaku anak diberikan pembiasaan
dalam menerapkan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Perkembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan pembelajaran yang disiapkan untuk
meningkatkan kemampuan dan kreatifitas anak yang meliputi perkembangan fisik dan motorik,
kognitif, bahasa dan sosial emosional. Perkembangan kognitif merupakan perkembangan untuk

memiliki pengetahuan umum dan sains dan pengetahuan akan bentuk pola, warna, ukuran, dan pola
serta pengetahuan akan bilangan, lambang bilangan dan huruf. Perkembangan sosioemosional
merupakan perkembangan untuk mengenai cara yang benar dalam bergaul dengan orang lain.
Perkembangan fisik dan motorik merupakan perkembangan untuk memiliki keterampilan motorik
kasar dan halus serta dapat tumbuh dengan optimal. Adanya taman kanak-kanak diharapkan dapat
membantu mengoptimalkan perkembangan berbagai potensi anak tersebut.
Pembelajaran pada taman kanak-kanak dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan tematik
terintegratif. Model pembelajaran tematik integratif merupakan suatu model pembelajaran yang
meningtegrasikan keseluruhan cakupan perkembangan yang terdapat pada anak taman kanak-kanak
dalam satu kesatuan dengan menggunakan suatu tema yang sesuai. Artinya dalam pelaksanaan
pembelajaran untuk taman kanak-kanak tidak ada pemisahan antara tiap cakupan pengembangan
dan dalam pelaksanaannya menggunakan tema yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dapat mengintegrasikan cakupan
perkembangan anak dengan mengkaitkan melalui tema tertentu. Model pembelajaran seperti ini
menuntut guru harus mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dapat mendorong
pencapaian perkembangan anak secara maksimal dan tidak hanya berfokus pada satu cakupan
perkembangan saja. Hal ini menuntut guru harus mampu menyusun kegiatan pembelajaran yang
dapat mengintegrasikan beberapa cakupan perkembangan anak.
Salah satu bentuk model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan
pembelajaran untuk taman kanak kanak adalah dengan menggunakan pendekatan aktivitas jasmani.

Hal ini dikarenakan pada anak terjadi peningkatan perkembangan aktivitas gerak secara total
(Jackson, D.M. et.al., 2003) dan aktivitas jasmani pada umumnya terbentuk pada masa kanak-kanak
usia 2-5 tahun (Taylor, et.al., 2013).

Pelaksanaan pembelajaran dengan melakukan aktivitas jasmani merupakan model pembelajaran
yang menggunakan pendekatan aktivitas gerak dalam pembelajaran anak taman kanak-kanak. Hal ini
mengingat anak taman kanak-kanak merupakan masa yang sangat aktif dalam melakukan aktivitas
jasmani. Adanya sifat anak untuk aktif dalam bergerak menjadi dasar bagi guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Perencanaan kegiatan aktivitas jasmani yang baik sangat membantu anak
untuk mengoptimalkan kemampuan geraknya terutama kemampuan gerak kasar dan gerak lokomotor
(Aryamanesh & Sayyah, 2014).
Selain itu juga dengan melakukan aktivitas jasmani anak dapat belajar dari pengalamannya
dengan melakukan aktivitas jasmani. Ketika melakukan aktivitas jasmani anak dapat mengeksplorasi
lingkungannya sehingga dapat menstimulus perkembangan kognitif anak (Payne & Isaacs, 2012).
Aktivitas jasmani memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan kognitif dan
peningkatan pencapaian akademik anak (Fedewa & Ahn, 2011). Selain itu juga, aktivitas jasmani juga
dapat meningkatkan kemampuan sosial anak taman kanak-kanak (Liu, Karp, & Davis, 2010)
Selanjutnya Strong, W.B., (2005) mengemukakan aktivitas jasmani juga sangat bermanfaat untuk
kesehatan anak baik secara fisik, sosial maupun emosional. Hal ini menunjukan anak yang aktif
melakukan aktivitas jasmani bermanfaat terhadap perkembangan anak baik secara kognitif,

psikomotorik, dan sosial serta anak memperoleh peningkatan kesehatan dengan melakukan aktivitas
jasmani.
Pelaksanaan pembelajaran untuk anak taman kanak-kanak dilakukan dengan pendekatan belajar
sambil bermain dan bermain seraya belajar. Hal ini bertujuan untuk menimbulkan kesan yang
menyenangkan bagi anak dalam belajar. Bermain juga bermanfaat bagi anak untuk belajar bergerak
dan belajar mengenai tubuhnya. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Gallahue & Ozmun (2006)
anak-anak melakukan aktivitas bermain akan belajar mengenai tubuh dan kemampuan gerak. Adapun
manfaat dari penggunaan model pembelajaran dengan pendekatan bermain yaitu dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dan membentuk pembiasaan perilaku yang baik, memberikan
kesempatan kepada anak untuk lebih bebas dalam melakukan aktivitas jasmani dan aktif dalam
belajar, memberikan pengalaman langsung dalam belajar, mendorong anak bergerak untuk
bereksplorasi. bergerak secara sukarela, senang hati dan bergembira serta tidak terpaksa dan
mendorong anak dalam bergerak untuk pemecahan masalah. Hal ini menjadi dasar dilakukannya
penelitian & pengembangan terhadap model pembelajaran dengan pendekatan aktivitas jasmani pada
anak taman kanak-kanak.
Salah satu upaya untuk memenuhi tuntutan mengenai model pembelajaran untuk taman kanakkanak yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak maka dilakukan pengembangan yaitu model
pembelajaran integratif berbasis aktivitas jasmani untuk anak taman kanak-kanak (Gustian, 2015).
Model pembelajaran integratif berbasis aktivitas jasmani merupakan model pembelajaran yang
berbasis aktivitas jasmani dengan pendekatan permainan untuk digunakan dalam pembelajaran anak
taman kanak-kanak. Hal ini dikarenakan pengenalan pembelajaran gerak pada anak dapat

menstimlus perkembangan anak dalam bentuk menumbuhkan, mengembangkan seluruh potensinya
secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap
perkembangan anak (Gustian, 2015).
Hasil penelitian pengembangan model pembelajaran berupa 6 aktivitas jasmani, yaitu: (1)
aktivitas anak cicak bermain angka, (2) aktivitas tebak gambar, (3) aktivitas tebak nama, (4) aktivitas
kangguru berhitung, (5) aktivitas ular tangga, dan (6) aktivitas pertualangan angka yang layak untuk
digunakan pada anak taman kanak-kanak. Dalam pelaksanaannya penggunaan model pembelajaran
integratif berbasis aktivitas jasmani ini dapat digunakan oleh guru dengan menyesuaikan dengan
tema yang akan digunakan. Capaian dari model integratif berbasis aktivitas jasmani adanya
peningkatan kemampuan anak dalam hal aspek kognitif (mengenal huruf, konsep dan lambang
bilangan), aspek motorik (berjalan di atas garis, berlari di lintasan, melompat di atas bentuk geometri
dan merangkak melewati gawang), dan aspek afektif (keaktifan dan kesenangan dalam melakukan).
Akan tetapi untuk membuktikan bahwa model pembelajaran integratif berbasis aktivitas jasmani bisa
meningkatkan perkembangan anak taman kanak-kanak dibutuhkan suatu uji efektifitas dari model
tersebut. Hal ini menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian mengenai efektifitas dari
model pembelajaran integratif berbasis aktivitas jasmani.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada pengembangan keilmuan pendidikan
anak usia dini terutama pada pembelajaran aktivitas jasmani anak taman kanak-kanak. Hasil dari
penelitian juga dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya, bahkan rujukan bagi guru dan
orang tua untuk memilih pola pembelajaran yang sesuai dan tepat bagi anak taman kanak-kanak


METODE
Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan dengan
melakukan ujicoba dengan cara mengimplementasikan model pembelajaran yang dikembangkan
dalam pembelajaran sesungguhnya. Guru akan diberikan buku panduan dan diberikan penjelasan
mengenai model pembelajaran yang dikembangkan untuk dilaksanakan dalam pembelajaran
sesungguhnya. Tujuan dari treatment adalah untuk mengetahui tingkat efektifitas dari model
pembelajaran yang telah dikembangan. Efektifitas dilihat dari tingkat pencapaian hasil belajar anak
dalam mengikuti pembelajaran pada treatment pertama dengan treatment kedua.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian terdiri atas dua kelas yang masing-masing terdiri dari 21 dan 18 orang anak
kelompok B di taman kanak-kanak Pertiwi 56 Tamantirto.
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen untuk mengukur pencapai hasil belajar siswa mengunakan rubrik penilaian. Rubrik
penilaian disusun berdasarkan setiap aktivitas pembelajaran yang terdapat dalam model
pembelajaran integratif berbasis aktivitas jasmani untuk mengembangkan pengetahuan anak taman
kanak-kanak. Penilaian yang terdapat pada rubrik penilaian mencakup aspek kognitif (pengetahuan),
motorik (keterampilan) dan afektif (sikap). Adapun pedoman pengisian rubrik penilaian sebagai berikut


No.
1
2
3
4

Tabel 1
Pendoman pengisian rubrik penilaian
Nilai
Kategori
1
Belum Berkembang
2
Mulai Berkembang
3
Berkembang sesuai harapan
4
Berkembang sangat baik

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dengan menggunakan Analisis kuantitatif (statistik) menggunakan analisis
statistik uji beda. Dalam melakukan analisis data peneliti menggunakan bantuan Ms. Excel 2013.
HASIL PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk melakukan uji efektifitas terhadap model 6 aktivitas
jasmani, yaitu: (1) aktivitas anak cicak bermain angka, (2) aktivitas tebak gambar, (3) aktivitas tebak
nama, (4) aktivitas kangguru berhitung, (5) aktivitas ular tangga, dan (6) aktivitas pertualangan
angka. Uji efektifitas berdasarkan pada data perolehan hasil belajar pada percobaan penggunaan
model pembelajaran integratf berbasis aktivitas jasmani untuk siswa taman kanak-kanak mencakup
perolehan nilai dari keenam aktivitas jasmani yang terdapat pada model pembelajaran integratif
berbasis aktivitas jasmani. Adapun hasilnya sebagai berikut:
Tabel 2
Data perolehan hasil belajar pada Aktivitas Cicak Bermain Angka
Aspek
Treatment 1
dan 2

Menyebutkan Menempelkan Berjalan Berlari di Keaktifan Kesenangan
macamhuruf sesuai
diatas
dalam

dalam
dalam
macam huruf
urutan
garis lurus lintasan melakukan melakukan

Mean treatment 1

2,46

2,3

2,8

2,9

2,9

2,9

Mean treatment 2

2,9

2,8

3

3,13

3,33

3,4

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 2 terhadap perolehan hasil belajar pada aktivitas cicak
bermain angka rerata treatment kedua lebih tinggi dibandingkan dengan treatment pertama, Hal ini
menunjukan adanya peningkatan dalam pemerolehan hasil belajar yang mencakup pengetahuan
(menyebutkan macam-macam huruf dan menempelkan huruf sesuai urutan), keterampilan (berjalan
diatas garis lurus dan berlari di dalam lintasan) dan sikap (keaktifan dalam melakukan dan
kesenangan dalam melakukan).

Tabel 3
Data Hasil Uji Keefektifan Aktivitas Cicak Bermain Angka
Mean
Variance
Observations
P(T