Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Tinjauan Pustaka

2.1.1 Saham
Menurut Tandelilin (2001), saham merupakan surat bukti bahwa
kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Pemilik saham
akan menerima penghasilan dalam bentuk dividen dan dividen ini akan dibagikan
kepada pemegang saham apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Dengan
memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap
pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran
semua kewajiban. Berbeda dengan penghasilan bunga yang mudah dihitung, maka
laba yang diperoleh perusahaan sulit diukur potensinya. Oleh karena itu, saham
merupakan sekuritas yang memberikan penghasilan yang tidak tetap.Selain
penghasilan berupa dividen, keuntungan yang diharapkan pemegang saham adalah
selisih harga saham. Bila harga jual saham lebih tinggi dibanding dengan harga
belinya, maka investor akan memperoleh capital gain, tetapi bila hargajualnya
lebih rendah dibanding dengan harga beli saham, investor akan mendapatkan
capital loss. Berikut ini jenis-jenis pembagian saham menurut Widoatmodjo

(2009: 99):
1.

2.

Saham biasa (commonstock). Saham ini yang menempatkan pemiliknya
pada posisi paling junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta
kekayaan perusahaan apabila perusahaan dilikuidasi.
Saham preferen. Saham preferen merupakan saham yang memiliki
berbagai kelebihan. Kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian dividen
atau pembagian aktiva pada saat likuidasi. Saham preferen akan

Universitas Sumatera Utara

memperoleh terlebih dulu pembagian deviden sesuai dengan yang nilai
yang telah ditetapkan sebelum pemegang saham biasa. Dividen saham
preferen tidak terutang atas waktu, tetapi terutang apabila sudah
diumumkan oleh perusahaan.
Ada2(dua)keuntunganyangdiperolehinvestordenganmembeliataumemilikis
aham,yaitu:

1. Dividen
Dividenadalahpembagiankeuntunganyangdiberikanperusahaanpenerbitsaha
m atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.Dividendiberikansetelah
mendapatkanpersetujuandaripemegangsahamdalamRapat Umum Pemegang
Saham.
2. Capitalgain
Capitalgainmerupakan

selisihantarahargabelidanhargajual.Capitalgain

terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan

saham di pasar

sekunder.
Umumnyainvestordenganorientasijangkapendekmengejarkeuntungan
melalui capitalgain.
2.1.2 Return Saham
Returnmerupakan
tingkatkeuntungan

darisuatuinvestasi.
Zubir
(2011:23)membedakan
returnsahammenjadiduajenis
yaitureturnrealisasi(realized return)danreturnekspektasi (expected return).
Return yang sesungguhnya (realized return) diperoleh setelah satu periode
berlalu dan investor menjual kembali sahamnya.Return yang sesungguhnya
dapat lebih besar atau lebih kecil darpada expected return.Return
realisasiinipentingdalammengukur
kinerjaperusahaan
dansebagaidasarpenentuan returndanresikodimasamendatang. Sedangkan
returnekspektasiadalahreturnyang
diharapkan
akanterjadidimasayangakandatingdanbersifattidakpasti.Expected return saham
digunakan mengantisipasi perkiraan return saham di masa yang akan
datang.Selain
memperhatikankeuntungannya,investorjuga
perlu
memperhatikanresiko apa saja yang timbul atas suatu investasi dan apa saja


Universitas Sumatera Utara

informasi yang ada di pasar modal.Resiko adalah perbedaan antara expected
return
dan
realized
return.MenurutTandelilin(2001),sumber-sumber
darireturninvestasiterdiridaridua komponenutama,yaitu:
1. Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas
atau pendapatanyangdiperolehsecaraperiodikdarisuatuinvestasi.
2. Capital gain (loss) merupakankenaikan (penurunan)harga dari suatusurat
berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka panjang), yang
bisamemberikankeuntungan(kerugian)parainvestor.Dengankatalaincapitalgain(
loss)adalahselisihhargabelidanhargajual.
Rate of return merupakan ukuran terhadap hasil suatu investasi.Dalam
melakukan investasi orang akan memilih investasi yang memberikan hasil (rate of
return). Menurut Zubir (2011:4) rate of return saham dinyatakan sebagai berikut
:
��������������ℎ�� =


(��������� − ℎ��������) + �������
���������

2.1.3 Dividen
returnyang

Salahsatu

dividen.Dividenmerupakanbagian
pemegangsaham

akandiperolehparapemegangsaham
darilababersihyang

adalah

dibagikankepadapara

(pemilikmodalsendiri).MenurutSunariyah(2004:48)dividen


adalahpembagiankeuntunganyang diberikanperusahaanpenerbitsaham tersebut
atas

keuntunganyang

dihasilkan

perusahaan.Berdasarkan

pendapattersebut,makadapatdikatakanbahwadividenmerupakanproporsipembag
ianlabayang

diperoleh

perusahaan

yang

dibagikan


kepada

para

pemegangsahamperusahaan.
Dividenmemilikiefekpadaharga

saham

dan

pertumbuhanmasadepan

perusahaan, tata kelolaperusahaan harusmemilikistrategi dividen yang cocok.

Universitas Sumatera Utara

Ada

pendekatan


dividensepertidividen

yangstabil,rasiopayout,

danketersediaanuang tunai (Al Twaijry, 2007).
MenurutArifin(2004:60)pembayaran

dividenterkaitdenganstruktur

kepemilikanmempengaruhibesar pembayarandividen dari dua sisi, yaitu
pertama ketika
beberapa

kepemilikan

perusahaan

terkonsentrasi


(hanya

ada

pemilik),

asyimmetricinformationantaraorangdalamdanorangluarperusahaan relatifkecil
sehinggamanajertidakperlumenggunakandividenuntukmenyampaikaninformasi
.
Menurut Warsono(2003: 272) dividen dalam suatu perusahaan dapat
dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
1.

2.

3.

Dividen tunai (cash dividend)
Dividen tunai merupakan jenis dividen yang umum dan banyak
digunakan oleh perusahaan. Dividen tunai yang diterima oleh para

pemegang saham biasa melalui cek atau terkadang mereka
menginvestasikannya kembali dalam saham biasa diperusahaan.
Penginvestasian kembali dividen pada saham perusahaan diselesaikan
melalui suatu rencana reinvestasi dividen.
Dividen saham (stock dividends)
Dividen saham dibayarkan dalam lembar saham tambahan, bukan dalam
bentuk uang tunai. Perusahaan yang akan memberikan dividen saham
biasanya mengumumkan besarnya dividen tersebut dalam presentase
tertentu.
Dividen kekayaan (property dividen)
Dividen kekayaan adalah distribusi pro rata suatu aset fisik. Aset tersebut
biasanya berupa produk yang dihasilkan perusahaan. Dividen kekayaan
diberikan apabila jumlah pemegang saham perusahaan masih sedikit dan
perusahaan menghasilkan sesuatu yang mudah didistribusikan.

Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Kebijakan Dividen
Keputusan keuangan yang berkaitan dengan penentuan berapa
besarnya laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa yang dibagikan

kepada para pemegang saham biasa sebagai dividen dan berapa banyak jumlah
yang ditahan sering disebut dengan keputusan dividen. Keputusan dividen
dalam perusahaan akan menghasilkan kebijakan dividen. Kebijakan keuangan
ini merupakan keptusan yang penting, karena dapat berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Menurut Sartono (2001: 281) “kebijakan dividen adalah keputusan
apakah

yangdiperolehperusahaanakandibagikankepadapemegangsaham

sebagaidividen

atauakanditahandalam

bentuklabaditahanguna

pembiayaaninvestasi

dimasa

datang”.Apabilaperusahaanmemilihuntukmembagikanlabasebagai
dividen,maka akanmengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi
total sumber dana intern atau internal financing. Sebaliknya, jika perusahaan
memilih

untuk

menahan

labayangdiperoleh,makakemampuanpembentukandanainternakan
semakinbesar.

Menurut Utari, dkk (2014:50) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kebijakan dividen diantaranya :
1.
2.

3.

Hukum yang berlaku. Dividen harus dibayar dari laba bersih setelah
pajak tahun berjalan atau tahun lalu.
Perusahaan tak mampu membayar dividen (insolvency). Perusahaan
tidak boleh membagi dividen jika tak mampu membayar, atau dalam
keadaan bangkrut
Posisi Likuiditas. Perusahaan mungkin posisi likuiditasnya buruk
walaupun mampu memperoleh laba bersih setelah pajak dan
memiliki laba ditahan yang besar. Hal itu disebabkan karena laba
tersebut telah diinvestasikan ke harta tetap. Dalam keadaan yang
demikian, Dividen tidak boleh dibayarkan jika perusahaan dalam

Universitas Sumatera Utara

4.

5.

6.

7.

8.

9.

keadaan tidak likuid, artinya utang lancar lebih besar dari harta
lancar.
Perlunya membayar kembali pinjaman. Jika perusahaan mempunyai
urtang jangka panjang, maka ia harus menyisihkan laba bersih
setelah pajak sebagai cadangan untuk membayar angsuran utang
tersebut, hal ini akan berimbas terhadap besarnya dividen yang akan
dibagikan.
Tingkat perluasan Harta (Rate of asset expansion). Jika perusahaan
ingin ekspansi, maka laba bersih setelah pajak harus disisihkan
untuk keperluan tersebut. Yang artinya dividen yang dibagikan kecil
atau dividen tidak dibagikan
Tingkat keuntungan. Jika hasil investasi di luar perusahaan lebih
besar daripada dalam perusahaan, maka pemegang saham menuntut
dibagikan dividen yang sebesar-besarnya kemudian diinvestasikan
diluar
Stabilitas keuntungan. Perusahaan yang keuntungannya relatif stabil
dapat memprediksi keuntungan masa mendatang dan presentase
dividen yang dibagikan akan lebih besar dibandingkan perusahaan
yang keuntungannya berfluktuasi.
Pintu sasaran modal (Acces to the Capital Market). Perusahaan besar
yang mudah memperoleh dana dari pasar bursa pada umumnya
memiliki laba stabil dan tinggi dan tentunya dapat membagikan
dividen lebih besar dibandingkan perusahaan kecil yang sulit
memperoleh dana dari modal.
Kontrol. Secara rasional ekspansi usaha harus dibiayai oleh laba
ditahan. Jika ekspansi usaha dibiayai dengan saham baru, hal itu
akan mengurangi posisi kontrol pemegang saham lama atau
kelompok pemegang saham mayoritas.

Secara umum ada empat macam jenis kebijakan dividen menurut Warsono
(2003:274) yaitu :
1.

2.

3.

Kebijakan dividen mantap per saham
Dalam jenis kebijakan dividen ini pembayaran dividen dari waktu ke
waktu mempunyai jumlah yang sama. Jika jumlah dividen telah
dinaikkan, maka jumlah dividen yang dibagikan tidak akan turun.
Kebijakan rasio pembayaran dividen konstan
Dalam kebijakan dividen ini jumlah dividen dibakukan sekian persen
dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa perusahaan. Ini
berarti dengan laba yang berfluktuasi dari waktu ke waktu, maka
besarnya dividen yang dibayarkan oleh perusahaan juga berfluktuasi.
Kebijakan dividen reguler rendah dan ekstra tutup tahun (low –regulerand-extra dividen policy)

Universitas Sumatera Utara

Dalam kebijakan dividen ini, perusahaan secara reguler membayar
dalam jumlah yang kecil, namun diakhir tahun perusahaan menambah
ekstra dividen, jika perusahaan mendapatkan laba yang cukup besar.
4.
Kebijakan dividen residual
Dalam kebijakan dividen ini, jumlah laba ditahan bergantung pada
tersedianya peluang investasi dalam satu tahun tertentu. Dividen
diambil dari laba residual setelah kebutuhan investasi perusahaan
terpenuhi.
Sedangkan menurut Utari, dkk (2014:252) terdapat beberapa kebijakan
dividen antara lain :
1. Kebijakan dividen stabil
Kebijakan ini bisa mendorong harga saham yang lebih tinggi karena
investor akan menghargai saham-saham yang dividennya tinggi
2. Kebijakan dividen stabil
Kebijakan ini bisa mendorong harga saham yang lebih tinggi karena
investor akan menghargai saham-saham yang dividennya tinggi.
3. Kebijakan dividen residu
Laba bersih setelah pajak dikurangi dengan rencana ekspansi, kemudian
sisanya dibagikan sebagai dividen. Kebijakan ini berorientasi pada
ekspansi usaha karena para pemegang saham lebih suka mengembangkan
perusahaan daripada menerima dividen.
4. Kebijakan dividen kecil
Kebijakan ini didasarkan pada praktik bahwa laba ditahan sangat
fleksibel untuk pengembangan usahadan untuk menambah modal kerja.
5. Kebijakan dividen besar
Kebijakan ini didasarkan pada praktik bahwa dengan membayar dividen
besar dapat menaikkan nilai saham sehingga banyak investor yang
tertarik.
Ada beberapateori yang digunakan sebagai landasan dalam menentukan
kebijakandividenuntukperusahaan, sehinggadapatdijadikanpemahaman mengapa
suatuperusahaan

mengambilkebijakandividentertentu.Teori-teoritersebutadalah

sebagaiberikut(BrighamdanHouston,2001):
1. Teori irelevansi dividen(dividendirrelevance theory)
MertonMillerdanFrancoModigliani(1961)berpendapat,nilaisuatu
perusahaan
tidakditentukanolehbesarkecilnyadividend
payoutratio,tapi ditentukanolehlababersihsebelum pajak(EBIT)dan
resikoperusahaannya.
JadimenurutMillerdanModigliani,dividen
adalah
tidakrelevan
untuk
diperhitungkankarena
tidakakanmeningkatkankesejahteraanpemegang

Universitas Sumatera Utara

saham.MenurutMiller
danModigliani,kenaikannilaiperusahaandipengaruhi
olehkemampuanperusahaanuntukmendapatkankeuntunganatau
earning power dari asset perusahaan.
Pernyataan Millerdan Modigliani ini didasarkan pada beberapa asumsi
penting yang lemah seperti:
a. Pasarmodal sempurna dimana para investorrasional
b.Tidak ada biaya emisi sahamjika perusahaan menerbitkan sahambaru.
c. Tidak ada pajak baik
peroranganmaupunpajakpenghasilanperusahaan.
d. Informasi tentang investasi tersediauntuk setiapindividu.
2. Teori Preferensi Pajak (tax preference theory)
Apabiladividendikenakanpajakdenganjumlahyanglebihtinggidaripadapaj
ak

atascapital

gain,pemodalmenginginkanagardividentersebutdibagikandalam
jumlahkecildengan maksuduntukmemaksimumkannilaiperusahaan.
Dividendpayoutratiomerupakanrasioantaradividendpersharedengan.Dividen
dpayoutratio

mencerminkankebijakan

dividen

darimanajemenmengenaibesarnyadividen yang harusdibagikan kepada pemegang
saham.
Ada dua prediksi dariteori peckingorder (Chang, 2009):
1.
Internalkeuanganyangpertamakalidigunakan untukmelakukan
investasisebelum
pembayaran
dividen.Dengandemikian,investasidiperkirakanmemilikipengaruh
negatifterhadappembayarandividen.
2. Investasi akan dikorbankan atau ditunda karena keuangan internal
yang
telahdigunakanuntukmembayardividen.Olehkarenaitu,pembayaran
dividenmemiliki

Universitas Sumatera Utara

pengaruhnegatifterhadapinvestasi.Prediksiinidisempurnakan
menjadiprediksi
diujibahwaadainteraksinegatifantaradividendpayoutratiodaninvestasi
.
Menurut
Sartono(2001:292),
faktor-faktor
yang
mempengaruhikebijakan dividenadalima,yaitu:
1. Kebutuhan dana perusahaan
Kebutuhan dana perusahaan merupakan faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan dividen karena posisi kas
perusahaan harus diperhatikan.
2. Likuiditasperusahaan
Likuiditasperusahaan
merupakan
pertimbangan
utamadalambanyakkebijakan
dividenkarenadividenmerupakankaskeluarbagiperusahaan,makasemak
inbesar
posisikasdanlikuiditasperusahaan
secarakeseluruhanakansemakinbesar
kemampuanperusahaanuntukmembayardividen.
3. Kemampuanmeminjam
Perusahaanyangmemilikikemampuan
meminjamlebihbesarakanmemiliki
kemampuanuntukmembayardividenyanglebihbesarpula.
4. Keadaanpemegangsaham
Jikakeadaanpemegang
sahamlebihbesarberorientasi
padacapitalgain,maka
dividendpayoutakanrendah,sehinggamemungkinkanperusahaan
untukmenahan labauntukinvestasiyangprofitable.
5. Stabilitasdividen
Bagiparainvestorfaktorstabilitasdividenakanlebihmenarikdaripada
dividend payoutratioyangtinggi.
2.1.5. Current Ratio (CR)
Rasiolikuiditas(liquidityratio)merupakan

rasio

yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
(utang)

jangka

pendek.Currentratio

sendirimerupakansalahsatuindikatordari rasiolikuiditas. Menurut Bodie,
Kane, Marcus (2006:299) Currentratio merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kemballi hutang
lancarnya dengan cara melikuidasi aktiva lancarnya (atau mengubah

Universitas Sumatera Utara

aktiva tersebut menjadi kas). Rasio lancar dapat dikatakan sebagai
bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin safety) suatu
perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghindari insolvensi jangka pendek. Rumus yang digunakan untuk
mencari rasio lancar adalah sebagai berikut :
������������ =

������������
������������������

Universitas Sumatera Utara

2.1.6 Debt to Equity Ratio
Rasio leverage atau rasio solvabilitas adalah rasio

keuangan yang

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Setiap penggunaan utang (financial
leverage)

oleh

perusahaan

pengembalian.Rasio

akan

berpengaruh

terhadap

resiko

inimenunjukkanpersentasepenyediaandana

pemegangsaham

dan
oleh

terhadappemberipinjaman.

DalamDwiarti(2009),financialleveragedigunakan untuk mengukur besarnya
aktivayangdibiayaidenganhutang.Investorakanmenilaibahwa
perusahaanyangmemilikihutangyangtinggiakanmemilikikemampuan
rendahuntuk membayardividen,karenareturnyangdiperolehakandiprioritaskan
untukdigunakan membayar hutangbesertabunganya.Sahamyangmemberikan
dividenkecilmembuat

hargacenderung

turunkarenaminatinvestorakanrendahuntukmemilikiatau
Jadiakanberesikotinggijikaberinvestasi

membelinya.

padasahamyangmemiliki

leveragetinggi.
2.1.7. Return on Asset
Return On Assets atau sering juga disebut dengan Return On Investment
(ROI) digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Menurut Darmadji
dan Fakhrudin (2012 :158) ROA adalah rasio yang sering digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas asset yang

Universitas Sumatera Utara

dimiliki perusahaan. Rumus yang digunakan untuk mencari rasio Return On
Assetsadalah sebagai berikut :
Return on Assets =

��� ������
����� ������

2.1.8Size
Ukuranperusahaanmerupakansalahsatu

alatuntuk

mengukurbesar

kecilnyasuatuperusahaan.Perusahaanbesarmungkinlebihmemiliki
yang luas,

pemikiran

skill karyawan yang tinggi, sumber informasi yang banyak

dibandingkan denganperusahaan kecil. Karyawan, aktiva, penjualan, market
valuedanvalueaddedadalahbeberapaukuran

umumuntukmenentukanbesar

kecilnya suatu perusahaan.
Ukuranuntukmenentukanukuran

perusahaanadalahdenganlognatural

daritotalasset.
2.1.9 Fixed Assets Turn Over
Cara untuk mengukur perusahaan dapat menggunakan

kapasitas

aktiva tetap sepenuhnya atau dengan menggunakan rasio fixed asset turn over.
Menurut Kasmir (2008:128) Fixed asset turn over merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva
tetap berputar dalam satu periode. Rumus yang digunakan untuk mencari rasio
fixed asset turn over adalah sebagai berikut :
������������������ =

�����
����� �����������

2.1.10Cash Flow To Debt

Universitas Sumatera Utara

Cash flow to debtadalah membandingkan operasi perusahaan aruskas
untuktotal

hutang,yanguntuktujuanrasioinididefinisikansebagaijumlahdari

pinjamanjangkapendek,bagianlancardari

utangjangkapanjang.

Rasioini

memberikan indikasi kemampuan perusahaan untuk menutup totalutang
dengan arus kastahunannya dari operasi. Dalam penelitianMunthe (2009),
semakin tinggirasio persentase, semakin baik kemampuan perusahaan untuk
membayarkan total hutang.
2.2.

Penelitian Terdahulu
Sinaga(2013) melakukan penelitian dengan menggunakan sampel 27

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2011. Variabel yang
diteliti adalahcurrent ratio,debt equity ratio,return on asset, size, cash flow,cash
flow to debt, return saham, kebijakan dividen. Hasil penelitian menunjukkan
bahwavariabel rasio keuangan (current ratio, debt to equity ratio, return on asset,
size, cash flow to debt, dan cash flow) berpengaruh secara simultan terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk
periode 2008-2011. Sedangkan secara parsial hanya variabel current ratio yang
berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa

Efek

Indonesia

untuk

2008-2011.Variabel

periode

kebijakandividentidakmampusecarasignifikan
memoderasihubunganrasiokeuangan (current ratio, debt to equity ratio, return on
asset,size,

cash

flow

to

debt,

dan

cash

flow)

dengan

return

sahampadaperusahaanmanufaktur.

Universitas Sumatera Utara

Mahendra (2011)meneliti pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan dengan kebijakan

dividen sebagai variabel moderating. Peneliti

menggunakan 30 perusahaan manufaktur di BEI periode 2006-2009 sebagai
sampel penelitian.Hasil penelitian likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen tidak mampu secara signifikan
memoderasi pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen
tidak mampu secara signifikan memoderasi pengaruh leverage terhadap nilai
perusahaan.Kebijakan dividen tidak mampu meningkatkan nilai perusahaan pada saat
profitabilitas tinggi dan kebijakan dividen tidak dapat menurunkan nilai perusahaan
pada saat profitabilitas rendah.

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Nama
penelitian

Judul penelitian

Variabel
penelitian

Kesimpulan penelitian

Annisa
Nauli
Sinaga
(2013)

pengaruh
rasio
keuangan
terhadap
return saham dengan
kebijakan
dividen
sebagai
moderating
variabel
pada
perusahaan
manufaktur di bursa
efek indonesia

current
ratio,debt
equity
ratio,return on
asset,
size,
cash flow,cash
flow to debt,
return saham,
kebijakan
dividen

Variabel
kebijakandividentidakma
mpusecarasignifikan
memoderasihubunganrasi
okeuangan (current ratio,
debt to equity ratio,
return on asset,size, cash
flow to debt, dan cash
flow) dengan
return
sahampadaperusahaanma
nufaktur

Farkhan,
Ika (2013)

pengaruh
rasio
keuangan
terhadap
return saham pada
perusahaan
manufaktur.

current ratio,
debt to equity
ratio,
total
assets
turnover,
return
on
assets, price

Hasil
penelitian
menunjukanhanyavariabe
l return on assets dan
price earning ratio yang
mempunyaipengaruhsign
ifikan (terhadap return
saham. adapun yang
lainnyavariabel
CR,

Universitas Sumatera Utara

dan
TAT
earning ratio, DER,
tidakmempunyaipengaru
return saham
hsecarasignifikanterhada
p return saham,
current ratio,
Hasil
penelitian
return on
menunjukan
bahwa
asset, debt to
variabel
return on
equity ratio,
assetberpengaruh
dividend
signifikan
terhadap
payout ratio
pembayaran
dividen.
terhadap variabel debt to
ratio
tidak
equity
mempunyai
pengaruh
yang signifikan terhadap
pembayaran dividen dan
variabel current ratio
tidak
mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap
pembayaran
dividen.

Nursaada,
Alexander,
Budiarso
(2012)

pengaruh
rasio
keuangan
terhadap
kebijakan
dividen
pada
perusahaan
manufaktur
yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.

Mahendra(
2011)

pengaruh
kinerja
keuangan
terhadap
nilai
perusahaan
(kebijakan
dividen
sebagai
variabel
moderating)
pada
perusahaan
manufaktur di Bursa
Efek Indonesia

Likuiditas,
profitabilitas,
leverage, nilai
perusahaan,
kebijakan
dividen

Estuari
(2010)

Pengaruh current
ratio , debt to equity
ratio,return on

Current ratio ,
debt to equity
ratio ,

Likuiditas berpengaruh
positif tidak signifikan
terhadap
nilai
perusahaan.
kebijakan
dividen tidak mampu
secara
signifikan
memoderasi
pengaruh
likuiditas terhadap nilai
perusahaan. Kebijakan
dividen tidak mampu
secara
signifikan
memoderasi
pengaruh
leverage terhadap nilai
perusahaan. Kebijakan
dividen tidak mampu
secara
signifikan
memoderasi
pengaruh
profitabilitas
terhadap
nilai perusahaan.
Current ratio ,debt to
equity ratio , return on
investment, dan dividend

Universitas Sumatera Utara

investment , dan
dividend payout ratio
terhadap return saham
perusahaan di Bursa
efek Indonesia

2.3.

return on
investment , ,
dividend
payout ratio ,
return saham

payout ratio berpengaruh
signifikan
terhadap
return saham.

Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas dan

berdasarkan penelitian terdahulu dapat diberikan gambaran kerangka berfikir
sesuai dengan permasalahan yang ada dengan tujuan untuk mempermudah
analisis, yaitu :
Current ratio (X1)

Debt to Equty Ratio (X2)

return on asset(X3)
Return Saham (Y)
Size(X4)

Fixed assets turnover
(X5)

Kebijakan dividen (M)
cash flow to debt(X6)

2.3.1 Hubungan Current Ratio( X1) terhadap Return Saham ( Y )
Rasio likuiditas yang diwakili oleh current ratio merupakan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi

Universitas Sumatera Utara

(Subramanyam,
menunjukkan

2010:38).Sementara
kemampuan

itu

perusahaan

keuntungan
untuk

yang

membayar

besar

belum

hutang

jangka

pendeknya.Current ratio yang tinggi memberikan indikasi jaminan yang baik bagi
investor mengenai kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban
finansial jangka pendeknya.Current ratio dapat memberikan pengaruh positif
terhadap return saham artinya semakin tinggi tingkat current ratio maka
diharapkan return saham akan semakin baik pula.
Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan adalah:
H1 : Current ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham
2.3.2 Hubungan Debt to Equty Ratio (X2)terhadap Return Saham ( Y )
Debt to equity ratio digunakan untuk mengukur tingkat leverage
terhadaptotal ekuitas yang dimiliki perusahaan (Subramanyam, 2010:39). Rasio
ini diukur dengan cara membandingkan antara debt terhadap total equity. Dengan
semakin tinggi rasio hutang perusahaan mengindikasikan tingginya hutang
perusahaan yang dibiayai oleh modal saham sehingga menjadi beban tersendiri
bagi investor karena tingkat biaya bunga yang tinggi mengurangi laba perusahaan
dan tingkat resiko yang tinggi. Tingginya bunga berakibat pada rendahnya laba
dan return saham.
Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan adalah:
H2 : Debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham
2.3.3 Hubungan Return on Asset(X3)terhadap Return Saham ( Y )

Universitas Sumatera Utara

Return

on

Assets

menggambarkan

kinerja

keuangan

perusahaan

dalammenghasilkanlababersihdariaktivayangdigunakanuntukoperasional.
perusahaan.

Returnon

berdasarkan

kemampuanperusahaandalam

dimiliki,returnonasset

assetsdigunakanuntukmengetahuikinerja

akandapat

mendayagunakanjumlahassetsyang

menyebabkanapresiasi

saham.Kinerjakeuanganperusahaandalam

perusahaan

dandepresiasiharga

menghasilkanlababersihdariaktiva

yangdigunakanakanberdampakterhadappemegangsaham

perusahaan.Pembelian

saham perusahaan oleh para investor akan mempengaruhi harga saham. Semakin
banyak investor yang menanamkan dananya pada perusahaan tersebut, maka
harga saham perusahaan akan meningkat, harga saham yang semakin meningkat
akan berdampak positif terhadap return saham.
Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan adalah:
H3 : Return on asset berpengaruh signifikan terhadap return saham
2.3.4. Hubungan Size(X4)terhadap Return Saham ( Y )
Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam
menghasilan return saham. Perusahaam yang berukuran besar pada umumnya
mampu menghasilkan laba yang lebih besar daripada perusahaan yang berukuran
kecil. Perusahaan yang memiliki total aktiva yang besar menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini
arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik
dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa
perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding
perusahaan dengan total asset yang relatif kecil. Pada umumnya perusahaan besar

Universitas Sumatera Utara

memiliki reporting responsibility yang tinggi dan kemampuan memperoleh laba
yang tinggi yang mengindikasikan bahwa return juga akan meningkat (Scoot,
2006:137).
Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan adalah:
H4 : Size berpengaruh signifikan terhadap return saham

2.3.5. Hubungan Fixed Assets TurnOver (X5)terhadap Return Saham ( Y )
Perputaran total aktiva tetap menunjukkan bagaimana perusahaan
menggunakan keseluruhan aktiva tetap untuk menciptakan penjualan untuk
mendapatkan laba. Jika suatu Perusahaan memiliki tingkat penjualan yang tinggi,
maka laba pun akan meningkat. Jika laba meningkat maka harga saham
diharapkan akan meningkat juga yang akhirnya akan berdampak terhadap return
saham.
Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan adalah:
H5 : Fixed assets turn over berpengaruh signifikan terhadap return saham
2.3.6 Hubungan Cash Flow To Debt(X6)terhadap Return Saham ( Y )
Cash

flow

to

debt

mengukur

kemampuan

perusahaan

untuk

membayarhutang dengan kas yang diterima perusahaan dari kegiatan operasional
perusahaan. Semakin tinggi arus kas dari operasi, semakin besar pula return yang
akan diberikan kepada pemegang saham.
Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan adalah:
H6 : Cash flow to debt berpengaruh signifikan terhadap return saham

Universitas Sumatera Utara

2.3.7 Hubungan Kebijakan dividen (M)terhadap Return Saham ( Y )
Perusahaan menetapkan kebijakan dividen untuk menetapkan proporsi
pendapatan yang dibagikan sebagai dividen yang dibayar. Kebijakan dividen
sangat penting karena memengaruhi kesempatan investasi perusahaan, harga
saham, struktur finansial, arus pendanaan dan posisi likuiditas. Semakin stabil
suatu perusahaan menetapkan pembayaran dividen semakin positif pandangan
investor terhadap perusahaan tersebut di pasar bursa, sehingga menimbulkan
naiknya permintaan saham, dengan naiknya permintaan saham maka diikuti pula
dengan naiknya harga saham perusahaan tersebut. Naiknya harga saham ini maka
secara otomatis menaikkan return saham.
2.4

Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah

diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian adalah:
1. Rasio keuangan (currentratio,debt toequity ratio, return on asset, size, fixed
assets turn over, dan cashflowtodebt) berpengaruh secara simultan maupun
parsial dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan property dan
real estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2.

Kebijakan

dividen

mampu

memoderasi

hubungan

rasio

keuangan

(currentratio,debt toequity ratio, return on asset, size,fixed assets turn over
dan cashflowtodebt) dengan return saham pada pada perusahaan property dan
real estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Divivden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

7 90 121

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 15 97

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 3

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12