Kondisi PMA di Indonesia pptx
Kondisi PMA di Indonesia
karena saat ini peringkat kemudahan berusaha Indonesia berada
pada rangking 109, jauh di bawah negara-negara tenangga seperti
Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darrussalam, Vietnam dan
Philipina. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan mengingat Indonesia
juga saat ini sudah masuk dalam pasar bebas ASEAN (Masyarakat
Ekonomi ASEAN-MEA).
Hal ini akan sangat berpengaruh bagi masuknya investasi,
khususnya penanaman modal asing (PMA). Pemerintah saat ini telah
melakukan berbagai upaya baik melalui perubahan peraturan
perundang-undangan maupun paket kebijakan agar dapat
mendorong investasi masuk ke Indonesia. Bahkan pemerintah telah
menargetkan kemudahan berusaha di Indonesia menduduki
setidaknya rangking 40 pada tahun 2017. Namun demikian usaha
memperbaiki kemudahan berusaha tidak hanya menjadi tanggung
dapat tercapai apabila faktor penunjang yang
menghambat iklim penanaman modal dapat diatasi,
antara lain melalui perbaikan koordinasi antar instansi
Pemerintah Pusat dan daerah, penciptaan birokrasi yang
efisisen, kepastian hukum di bidang penanaman modal,
biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi, serta iklim
usaha yang kondusif di bidang ketenagakerjaan dan
keamanan berusaha. Dengan perbaikan berbagai faktor
penunjang tersebut, diharapkan realisasi penanaman
modal akan membaik secara signifikan.
penanaman modal khususnya penanaman modal asing memberikan
gambaran nyata betapa tidak mudahnya menarik minat penanam
modal untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Tersedianya
berbagai infrastruktur yang cukup memadai bukanlah jaminan utama
untuk dapat menarik modal tersebut tetapi diperlukan pula berbagai
insentif guna mendorong aplikasi penanaman modal lebih banyak ke
Indonesia. Investor juga selalu kebingungan dengan bergantinya
kebijakan disetiap pergantian presiden. Dengan kata lain, diperlukan
sebuah strategi pengembangan penanaman modal khususnya
penanaman modal asing agar dapat mengeliminasi setiap kendala
yang muncul dan menjadi faktor penghambat dalam menarik minat
modal asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Dalam konteks kelembagaan, peran kepala daerah
sangat besar dalam menarik minat investor untuk
menanamkan modalnya. Kewenangan kepala daerah
dalam menempatkan aparatur pelayanan, membuat
peraturan daerah, penyediaan lahan dan infrastruktur
pendukung menjadi sangat penting. Apakah kewenangan
tersebut ramah terhadap investasi atau sebaliknya,
menjadikan biaya investasi yang mahal. Untuk menarik
investasi masuk Pemerintahan daerah dituntut untuk
berinovasi untuk membuat aturan-aturan yang
memberikan dorongan untuk menarik agar investor
tertarik untuk menanamkan modalnya, namun juga tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Adanya lembaga perizinan terpada dalam konteks
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) juga sangat penting
dalam rangka untuk menyederhanakan dan mempercepat
proses perizinan dengan memanfaatkan teknologi
informasi sehigga dapat memberikan kepastian hukum
Investasi dan Pentingnya
Dalam Perekonomian
Sebagian ahli ekonomi memandang pembentukan investasi merupakan
faktor penting yang memainkan peran strategis terhadap pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi suatu negara. Ketika pengusaha atau individu atau
pemerintah melakukan investasi, maka akan ada sejumlah modal yang
ditanam, ada sejumlah pembelian barang-barang yang tidak dikonsumsi, tetapi
digunakan untuk produksi, sehingga menghasilkan barang dan jasa di masa
akan datang.
Suatu negara akan berkembang secara dinamis jika investasi yang
dikeluarkan jauh lebih besar daripada nilai penyusutan faktor-faktor
produksinya. Negara yang memiliki Investasi yang lebih kecil daripada
penyusutan faktor produksinya akan cenderung mengalami perekonomian
yang stagnasi.
Stagnasi tergambar dari kondisi perekonomian dengan laju pertumbuhan
yang lambat, yang tentunya berdampak pada meningkatnya jumlah
pengangguran dan kemiskinan. Kondisi yang sangat tidak diinginkan adalah
kondisi stagnasi yang diikuti dengan adanya inflasi yang tinggi pula, sehingga
perekonomian negara menjadi stagflasi.
Meningkatnya investasi akan menjamin kontinuitas pembangunan
ekonomi, menyerap tenaga kerja dan menekan kemiskinan, yang muaranya
akan memacu perbaikan tingkat kesejahteraan rakyat secara keseluruhan,
sebagaimana cita-cita didirikannya suatu negara. Memajukan masyarakat
untuk berinovasi dan berkreatif memanfaatkan kesempatan dan
sumber daya yang dimiliki di negara Indonesia agar dapat menarik
investor datang menanamkan modalnya di Indonesia.
karena saat ini peringkat kemudahan berusaha Indonesia berada
pada rangking 109, jauh di bawah negara-negara tenangga seperti
Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darrussalam, Vietnam dan
Philipina. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan mengingat Indonesia
juga saat ini sudah masuk dalam pasar bebas ASEAN (Masyarakat
Ekonomi ASEAN-MEA).
Hal ini akan sangat berpengaruh bagi masuknya investasi,
khususnya penanaman modal asing (PMA). Pemerintah saat ini telah
melakukan berbagai upaya baik melalui perubahan peraturan
perundang-undangan maupun paket kebijakan agar dapat
mendorong investasi masuk ke Indonesia. Bahkan pemerintah telah
menargetkan kemudahan berusaha di Indonesia menduduki
setidaknya rangking 40 pada tahun 2017. Namun demikian usaha
memperbaiki kemudahan berusaha tidak hanya menjadi tanggung
dapat tercapai apabila faktor penunjang yang
menghambat iklim penanaman modal dapat diatasi,
antara lain melalui perbaikan koordinasi antar instansi
Pemerintah Pusat dan daerah, penciptaan birokrasi yang
efisisen, kepastian hukum di bidang penanaman modal,
biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi, serta iklim
usaha yang kondusif di bidang ketenagakerjaan dan
keamanan berusaha. Dengan perbaikan berbagai faktor
penunjang tersebut, diharapkan realisasi penanaman
modal akan membaik secara signifikan.
penanaman modal khususnya penanaman modal asing memberikan
gambaran nyata betapa tidak mudahnya menarik minat penanam
modal untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Tersedianya
berbagai infrastruktur yang cukup memadai bukanlah jaminan utama
untuk dapat menarik modal tersebut tetapi diperlukan pula berbagai
insentif guna mendorong aplikasi penanaman modal lebih banyak ke
Indonesia. Investor juga selalu kebingungan dengan bergantinya
kebijakan disetiap pergantian presiden. Dengan kata lain, diperlukan
sebuah strategi pengembangan penanaman modal khususnya
penanaman modal asing agar dapat mengeliminasi setiap kendala
yang muncul dan menjadi faktor penghambat dalam menarik minat
modal asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Dalam konteks kelembagaan, peran kepala daerah
sangat besar dalam menarik minat investor untuk
menanamkan modalnya. Kewenangan kepala daerah
dalam menempatkan aparatur pelayanan, membuat
peraturan daerah, penyediaan lahan dan infrastruktur
pendukung menjadi sangat penting. Apakah kewenangan
tersebut ramah terhadap investasi atau sebaliknya,
menjadikan biaya investasi yang mahal. Untuk menarik
investasi masuk Pemerintahan daerah dituntut untuk
berinovasi untuk membuat aturan-aturan yang
memberikan dorongan untuk menarik agar investor
tertarik untuk menanamkan modalnya, namun juga tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Adanya lembaga perizinan terpada dalam konteks
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) juga sangat penting
dalam rangka untuk menyederhanakan dan mempercepat
proses perizinan dengan memanfaatkan teknologi
informasi sehigga dapat memberikan kepastian hukum
Investasi dan Pentingnya
Dalam Perekonomian
Sebagian ahli ekonomi memandang pembentukan investasi merupakan
faktor penting yang memainkan peran strategis terhadap pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi suatu negara. Ketika pengusaha atau individu atau
pemerintah melakukan investasi, maka akan ada sejumlah modal yang
ditanam, ada sejumlah pembelian barang-barang yang tidak dikonsumsi, tetapi
digunakan untuk produksi, sehingga menghasilkan barang dan jasa di masa
akan datang.
Suatu negara akan berkembang secara dinamis jika investasi yang
dikeluarkan jauh lebih besar daripada nilai penyusutan faktor-faktor
produksinya. Negara yang memiliki Investasi yang lebih kecil daripada
penyusutan faktor produksinya akan cenderung mengalami perekonomian
yang stagnasi.
Stagnasi tergambar dari kondisi perekonomian dengan laju pertumbuhan
yang lambat, yang tentunya berdampak pada meningkatnya jumlah
pengangguran dan kemiskinan. Kondisi yang sangat tidak diinginkan adalah
kondisi stagnasi yang diikuti dengan adanya inflasi yang tinggi pula, sehingga
perekonomian negara menjadi stagflasi.
Meningkatnya investasi akan menjamin kontinuitas pembangunan
ekonomi, menyerap tenaga kerja dan menekan kemiskinan, yang muaranya
akan memacu perbaikan tingkat kesejahteraan rakyat secara keseluruhan,
sebagaimana cita-cita didirikannya suatu negara. Memajukan masyarakat
untuk berinovasi dan berkreatif memanfaatkan kesempatan dan
sumber daya yang dimiliki di negara Indonesia agar dapat menarik
investor datang menanamkan modalnya di Indonesia.