Manfaat bahan kimia dalam kehidupan seha (2)

BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
21.10 Posted by ferry
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan produk-produk
industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Bahan kimia yang telah diketahui
manfaatnya dikembangkan dengan cara membuat produk-produk yang berguna untuk
kepentingan manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui jenis, sifat-sifat,
kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang kita gunakan atau kita lihat sehari-hari.
Bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan berdasarkan bagan dibawah ini:

Banyak ragam bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa kelompok
bahan kimia yang dimaksud, di antaranya adalah:
1. pembersih;
2. pemutih pakaian;
3. pewangi;
4. pestisida;
1. Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya
sabun dan detergen.
Adapun jenis bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pembersih antara lain:
pembersih badan,
pembersih rambut,


pembersih motor dan mobil,
pembersih piring,
pembersih baju,
pembersih lantai
Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih, bahan tersebut jangan sampai menimbulkan
pengaruh yang buruk terhadap lingkungan. Beberapa jenis detergen sukar diuraikan oleh
pengurai. Jika detergen ini bercampur dengan air tanah yang dijadikan sumber air minum
manusia atau binatang ternak maka air tanah tersebut akan membahayakan kesehatan. Oleh
karena itu, sebaiknya memilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh mikrorganisme
(biodegradable). Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian detergen yang tidak
selektif atau tidak hati-hati adalah:
Menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa.
Busa yang ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada dalam
tanah, sedangkan busa yang dihasilkan dari detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme di
dalam tanah
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).

Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
2. Pemutih
Pemutih biasanya dijual dalam bentuk larutannya dan digunakan untuk menghilangkan
kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan sabun atau
detergen. Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natrium
hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan noda, juga
digunakan untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di
pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan
noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna
pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.

- Bagaimana pemutih dapat menghilangkan kotoran yang membandel pada pakaian putih?
- Dalam bahan pemutih mengandung hipoklorit Ca(ClO2) yang biasanya dikenal kaporit, dan
larutan pemutih mengandung natrium hipoklorit (NaClO). Bahan pemutih akan mengoksidasi
kotoran sehingga kotoran tersebut akan larut dalam air
Efek Samping Penggunaan Pemutih
Bahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa klorin yang dapat merusak serat
kain dan warna

pakaian.


- Senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
- Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak
sistem saraf
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk dari penggunaan pemutih, antara lain:
- Hindari penggunaan jenis pemutih yang mengandung merkuri.
- Hanya menggunakan produk pemutih jika kotoran atau noda sulit dihilangkan oleh sabun atau
detergen.
Contoh beberapa bahan kimia dalam rumah tangga

3.

Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-

hari. Kita dapat memperoleh bahan pewangi dari bahan alam maupun sintetik. Selain zat yang
menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di pasaran biasanya mengandung zat-zat lain,
seperti alcohol untuk pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi yang berbentuk
padat.

Selain alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja ditambahkan ke
dalam pewangi agar parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai propelan). Di
antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsi sebagai propelan tersebut ada yang dapat
mencemari lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian masuk ke atmosfer
bagian atas akan dapat merusak lapisan ozon. Selain itu juga berdampak pada kesehatan manusia
antara lain mengiritasi mata, hidung, tenggorok, kulit, mengakibatkan mual, pusing, perdarahan,
hilang ingatan, kanker, dan tumor, kerusakan hati, menyebabkan iritasi ringan hingga menengah
pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma.
4.

Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai
untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian.
Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran
penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang,
kepik, wereng, dan ulat.

b. Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur
atau cendawan.

c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan
pengerat, seperti tikus.
e. Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma),
seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok.


Efek Samping Penggunaan Produk Pembasmi Serangga
Produk pembasmi serangga beraerosol dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon stratosfer.
Penipisan ozon akan meningkatkan jumlah penderita penyakit kanker kulit secara signifikan,
termasuk melanoma ganas, dan pengidap katarak.
Dapat merusakkan produk pertanian. Anti nyamuk termasuk kelompok pestisida (pembasmi
hama), sehingga obat antinyamuk juga mengandung racun.
Alternatif

1. Tidak menggunakan pestisida yang mengandung bahan kimia yang seperti senyawa karbamat,
fosfat, dan klorin.
2. Penggunaan pestisida organic dan biopestisida (musuh alami).
3. Pemanfaatn teknologi terkini.
ZAT ADITIF DALAM BAHAN MAKANAN

Beberapa bahan kimia yang ada pada makanan



Zat Aditif

Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan.
Fungsinya di antaranya
1. Antioksidan dan antioksidan sinergis
2. Pengasam, penetral
3. Pemanis buatan
4. Pemutih dan pematang
5. Penambah gizi
6. Pengawet
7. Pengemulsi (pencampur)
8. Pemantap dan pengental
9. Pengeras
10. Pewarna alami dan sintetis
11. Penyedap rasa dan aroma, dan lainnya.

Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. zat aditif yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat;
2 zat aditif sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat serupa dengan bahan alami yang sejenis,
baik susunan kimia maupun sifat/fungsinya, seperti amil asetat dan asam askorbat.
Berdasarkan fungsinya, baik alami maupun sintetik, zat aditif dapat dikelompokkan sebagai zat
pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.

Bahan Penyedap Alami
Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan,
antara lain
santan kelapa,
susu sapi, dan
kacang-kacangan.
Bahan penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain
lengkuas, ketumbar,

cabai, kayu manis, dan pala




Bahan Pemanis Alami
Zat pemanis alami yang biasa digunakan, dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
Pemanis nutritif
Pemanis nonnutritif



Pemanis nutritif
Pemanis nutritif adalah pemanis alami yang menghasilkan kalori.
Pemanis nutritif berasal dari tanaman (sukrosa/gula tebu, gula bit, xylitol dan fruktosa), dari
hewan (laktosa, madu), dan dari hasil penguraian karbohidrat (sirop glukosa, dekstrosa, sorbitol).
Kelebihan pemanis ini dapat mengakibatkan obesitas, karena kandungan kalorinya yang tinggi.



Pemanis nonnutritif



Pemanis nonnutritif adalah pemanis alami yang tidak menghasilkan kalori. Pemanis nonnutritif

berasal dari tanaman (steviosida), dan dari kelompok protein.



Bahan Pengawet Alami
Bahan pengawet alami yang sering digunakan adalah :
Garam,
Cuka
Gula
Bahan pengawet alami ini digunakan untuk mengawetkan makanan agar selalu berada dalam
kondisi baik.


Bahan Pewarna Alami

Pernahkah kamu makan nasi kuning? Dari mana asalnya warna kuning pada nasi kuning?
Bahan pewarna alami lain yang juga sering digunakan, antara lain seperti berikut:
Warna kuning itu berasal dari bumbu masakan yang disebut kunyit.

Daun pandan dan daun suji untuk menghasilkan warna hijau;

Gula merah dan karamel untuk menghasilkan warna cokelat;
Cabai, tomat, dan paprika untuk menghasilkan warna merah.



Bahan Pewarna Buatan
Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu
amarant (pewarna merah)
tartrazine (pewarna kuning)
erythrosine (pewarna merah)
fast green FCF (pewarna hijau)
sunset yellow (pewarna kuning)
brilliant blue (pewarna biru).



Penggunaan Yang Berlebihan
Penggunaan tartrazine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, dan hiperaktif
pada anak
Penggunaan erythrosine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi pada pernapasan,

hiperaktif pada anak, tumor tiroid pada tikus, dan efek kurang baik pada otak dan perilaku.
Penggunaan Fast Green FCF secara berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi dan produksi
tumor.
penggunaan sunset yellow yang berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir pada
hidung, sakit pinggang, muntah-muntah, dan gangguan pencernaan.



Bahan Pemanis Buatan
Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada makanan atau
minuman untuk menciptakan rasa manis.
Bahan pemanis buatan ini sama sekali tidak mempunyai nilai gizi.

Contoh pemanis buatan antara lain sakarin, siklamat dan aspartam.


Penggunaaanya
Aspartam banyak digunakan sebagai pemanis dalam permen dan berbagai jenis makanan olahan.
Makanan olahan yang biasa menggunakan pemanis buatan antara lain
Sirop
Es mambo
Kue atau roti



Bahan Pengawet Buatan
Menurutmu adakah makanan dalam kemasan tanpa menggunakan bahan pengawet?



Pengertian
Bahan pengawet adalah bahan tambahan makanan yang mencegah atau menghambat fermentasi,
pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.



zat pengawet dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
GRAS (Generally Recognized as Safe) yang umumnya bersifat alami, sehingga aman dan tidak
berefek racun sama sekali.
ADI (Acceptable Daily Intake), yang selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily
intake) guna melindungi kesehatan konsumen.
Zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya seperti boraks, formalin, dan
rhodamin-B.



Beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika digunakan
secara berlebihan.
Kalsium Benzoat
Sulfur Dioksida (SO2)
Kalium Nitrit
Kalsium Propionat/Natrium Propionat
Asam Sorbat

Natrium Metasulfat


Adapun bahan-bahan pengawet yang tidak aman dan berbahaya bagi kesehatan, antara lain
sebagai berikut:
Natamysin (mual, muntah )
Kalium Asetat (rusaknya fungsi ginjal )
Butil Hidroksi Anisol (BHA) (penyakit hati dan memicu kanker )



Bahan Penyedap Buatan
Zat penyedap buatan dibedakan menjadi dua macam:



zat penyedap aroma dan



zat penyedap rasa.



Zat Penyedap Aroma Buatan
Berasal dari senyawa golongan ester, antara lain oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil asetat
(aroma buah pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel).



Zat penyedap rasa
Banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau lebih populer dengan nama vetsin dengan
berbagai merek yang beredar di pasar.

Bahan-bahan Kimia dalam kehidupan Sehari-hari
Bahan kimia adalah bahan yang menyusun suatu zat. Bahan kimia itu dapat dikelompokan
berdasarkan sifatnya, yaitu:
• Mudah sekali terbakar
• Mudah sekali meledak
• Korosif (bahan yang menyebabkan pengikisan)
• Serta Beracun
Sifat-Sifat Bahan Kimia
Sifat bahan kimia dapat dikenali dari kemasannya, yaitu sebagai berikut.

1. Berbahan kertas: zat padat yang mengandung bahan kimia tetapi tidak berbahaya. Botol
atau kaleng: zat cair yang mengandung bahan kimia berbahaya.
2. Kaleng atau botol yang tidak tembus pandang: bahan kimianya mudah sekali rusak karena
adanya pengaruh dari cahaya atau sinar Matahari langsung.
3. Botol bermulut sempit dan tertutup rapat: zat yang mudah menguap.
Bahan Kimia Nonpangan dalam Kehidupan
Ada beberapa macam bahan kimia non pangan yang sering digunakan, yaitu:
1. Bahan kimia pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya
seperti sabun dan deterjen. Sabun dan deterjen dapat menjadikan lemak dan minyak yang tadinya
tidak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur. Sabun dan deterjen dalam air dapat
melepaskan sejenis ion yang dapat bersatu dengan air (hidrofilik) sehingga sabun dan detergen
dapat larut dalam air dan bagian yang tidak dapat bersatu dengan air (hidrofobik) akan terlarut
dalam minyak atau lemak. Berikut ini adalah macam-macam bahan kimia pembersih sebagi
berikut.
a. Sabun
Sabun adalah garam basa yang dapat diperoleh dari berbagai asam lemak. Sabun itu fungsinya
untuk membersihkan kotoran pada pakaian dan kulit yang sulit dibersihkan dengan
menggunakan air. Reaksi penyabunan disebut dengan yang namanya saponifikasi. Sabun yang
terbuat dari natrium hidroksida disebut dengan sabun keras, sedangkan sabun yang terbuat dari
kalium hidroksida disebut dengan sabun lunak. Pada pembuatan sabun secara modern, selain
menggunakan salah satu dari basa NaOH atau KOH, ditambahkan pula bahan lain, seperti kayak
krim, parfum, vitamin, pewarna, dan antiseptik. Krim itu fungsinya untuk menghaluskan kulit,
kalau parfum memberi aroma wangi pada sabun, sedangkan vitamin berfungsi untuk
meremajakan kulit, pewarna untuk menambah daya tarik, dan antiseptik beruna untuk
membunuh kuman.
b. Deterjen
Bahan dasar pembuatan deterjen adalah Alkyl Benzene Sulfonat (ABS). Daya cuci deterjen itu
tenyata jauh lebih kuat dibandingkan dengan sabun. Bahkan, deterjen itui dapat bekerja pada air
sadah lho…. Kelemahan deterjen dibandingkan sabun adalah deterjen sukar sekali diuraikan oleh
mkroorganisme sehingga dapat mencemari lingkungan di sekitarnya
c. Pasta gigi
Pasta gigi merupakan pembersih yang fungsinya untuk membersihkan gigi dari segala jenis
kotoran. Pasta gigi itu dibuat dari kalsium karbonat yang dihaluskan dan dicampurkan dengan
gliserin. Sering kali pasta gigi itu ditambahkan zat pewarna, rasa manis, pemberi napas segar,
fluoride, dan kalsium.
d. Sampo
Sampo itu terbuat dari basa natrium hidroksida (NaOH). Sampo juga sering sekali ditambahkan
zat lain, seperti Vitamin E, kondisioner, ekstrak ginseng, urang-aring, seledri, dan zat yang
fungsinya untuk mencegah dan mengobati ketombe.
2. Bahan pemutih
Pemutih biasanya digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sulit sekali
dihilangkan pada pakaian/bahan tekstil. Larutan pemutih yang dijual biasanya itu mengandung
bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCI) sekitar 5%.
3. Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia yang biasanya terdapat dalam parfum, pengharum ruangan,

pengharum lantai, pengharum pakaian, dan pengharum toilet. Aroma harum pada bahan pewangi
dapat diperoleh dari bahan alami, seperti:
a. Fenil alkohol -> terdapat pada bunga mawar
b. Sitrat
-> buahjeruk
c. Ambergis -> dari ekstrak usus ikan paus
d. Gray amber -> dari sperma ikan hiu
e. Castorium -> dari kelenjar kaki rusa betina yang ada diAmerika Utara
dan Siberia
f. C/Vet
-> dari kelenjar musang Ethiopia
Bahan pewangi umumnya terdiri atas tiga bentuk, yaitu:
a. Pewangi padat, misalnya kayak bedak.
b. Pewangi cair, misalnyakayak deodoran.
c. Pewangi aerosol cair, misalnya kaya parfum. Pewangi berbentuk aerosol cair menggunakan
senyawa kimia pendorong (propelan) agar dihasilkan aerosol, yaitu kloroflurokarbon (CFC).
4. Bahan pembasmi serangga
Insektisida ada tiga macam, yaitu:
a. Racun pencernaan
Racun pencernaan adalah bahan kimia yang jika termakan oleh serangga akan merusak saluran
pencernaan sehingga serangga akan mati. Misalnya:
• DDT = dikloro difenil trikloretan
• BHC = benzena heksa klorida
b. Racun luar tubuh
Racun luar tubuh adalah bahan kimia yang akan membunuh serangga jika terjadi kontak
langsung antara bahan kimia dan serangga. Misalnya seperti :
• DDT
• Dieldrin
• BHC
• Aldrin
c. Racun pernapasan
Racun pernapasan adalah bahan kimia yang jika terhirup atau dihirup oleh serangga akan
merusak saluran pernapasannya sehingga menyebabkan serangga itu mati. Misalnya seperti:
• BHC
• Asam sianida
• Karbon disulfida
5. Pupuk
Pupuk buatan yang umum digunakan adalah pupuk nitrogen, pupuk fosfor, dan pupuk natrium.
Pemberian pupuk secara beriebihan dapat menimbulkan pencemaran tanah.
Efek Samping Penggunaan Bahan bagi Lingkungan dan Manusia
1. Beberapa bahan kimia disinyalir merupakan pemicu kanker dan alergi.
2. Penggunaan pemutih gigi dapat menyebabkan gusi mengalami iritasi, bahkan kanker gigi
karena kandungan merkuri di dalamnya.
3. Kesalahan penggunaan sabun/deterjen dapat mengakibatkan iritasi pada kulit.
4. Senyawa klorofluorokarbon (CFC) atau karbon dioksida (C02) dalam aerosol cair atau
bahan kimia semprot mengakibatkan penyebab utama penipisan ozon dan efek rumah kaca
{green house effect).
5. Limbah plastik dan styrofoam tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang

mengakibatkan pencemaran lingkungan.
6. Limbah cair dari kegiatan mencuci menyebabkan terjadinya eutrofikasi (perairan menjadi
subur). Ini menyebabkan terjadinya Alga yang melimpah dan akan menjadi sampah organik
sehingga perairan kekurangan oksigen.
Pencegahan Efek Samping Bahan Kimia
1. Gunakan pupuk secukupnya.
2. Gunakan cat yang aman, tidak mengandung merkuri atau timbal yang berbahaya bagi
lingkungan.
3. Jangan membakar sampah yang mengandung kemasan bahan kimia berbentuk aerosol cair.
4. Gunakan sarung tangan ketika menggunakan pembersih kamar mandi.
5. Pilihlah sabun, sampo, dan pembersih tubuh yang memilki pH seimbang.
6. Jangan mencampur bahan kimia pemutih dengan bahan kimia lain tanpa petunjuk
penggunaan yang jelas.
7. Gunakan bahan kimia secukupnya saja.
8. Selalu membaca label peringatan serta petunjuk penggunaan pada label kemasan.

Contoh bahan kimia dalam rumah tangga
1) Sabun

Surfaktan merupakan zat aktif permukaan yang termasuk bahan kimia organik. Ia memiliki rantai
kimia yang sulit didegradasi (diuraikan) alam.
Sesuai namanya, surfaktan bekerja dengan menurunkan tegangan air untuk mengangkat
kotoran yang menempel pada tubuh, pakaian atau cucian piring. Atau istilah teknisnya, ia
berfungsi sebagai emulsifier, bahan pengemulsi.
Awalnya surfaktan hanya digunakan sebagai bahan utama pembuat deterjen. Namun
karena terbukti ampuh membersihkan kotoran, ia lalu digunakan sebagai bahan pencuci lain.
Misalnya saja pada pembuatan pencuci rambut (shampoo) dan sabun
Umumnya pada deterjen anionik ditambahkan zat aditif lain (builder) seperti golongan
ammonium

kuartener

(alkyldimetihylbenzyl-ammonium

cloride,

diethanolamine/DEA),

chlorinated trisodium phospate (chlorinated TSP) dan beberapa jenis surfaktan seperti sodium
lauryl sulfate (SLS), sodium laureth sulfate (SLES) atau linear alkyl benzene sulfonate (LAS).
Golongan ammonium kuartener itu dapat membentuk senyawa nitrosamin. Senyawa
nitrosamin diketahui bersifat karsinogenik, dapat menyebabkan kanker.
Ironisnya, senyawa SLS, SLES atau LAS mudah bereaksi dengan senyawa golongan
ammonium kuartener, seperti DEA untuk membentuk nitrosamin tadi. Bukan cuma itu, SLS
diketahui menyebabkan iritasi pada kulit, memperlambat proses penyembuhan dan penyebab
katarak pada mata orang dewasa.
Berikut ini beberapa nama bahan kimia yang terkandung pada produk sabun yang dapat
menimbulkan alergi di kulit, antara lain:

a. Sodium Lauryl Sulfate (SLS), biasanya ditemukan dalam sabun dan shampoo yang
berfungsi membuat sabun berbusa saat digosok pada tubuh. Bahan kimia ini adalah sejenis
deterjen yang berfungsi untuk memecah minyak dan lemak di kulit. Jika SLS ini digunakan
dalam waktu yang lama melemahkan lapisan minyak, padahal lapisan minyak ini sebagai
penghalang masuknya allergen dari luar dan benda-benda asing dari luar dapat terhalang
untuk masuk kedalam kulit, Jadi jika lapisan minyak kulit melemah maka benda-benda asing
dari luar akan dengan sangat mudah masuk kedalam kulit.
b. Paraben (parahydroxybenzoic), bahan kimia ini digunakan sebagai bahan dasar membuat
sabun, shampoo, pasta gigi dan deodorant. Reaksi akibat dari bahan kimia ini jarang terjadi
namun jika terlalu sering digunakan akan timbul alergi.
c. Balsam Peru (myroxylon), bahan kimia in digunakan untuk membuat sabun, shampoo dan
parfum yang dapat membantu penguapan. Reaksi yang timbul dari bahan kimia ini adalah
eksim di tangan atau ruam merah di kulit.
d. Wewangian, sebenarnya pewangi tidak memiliki peran penting dalam perawatan kulit
hanya sebagai tambahan saja. Reaksi yang timbul dari bahan ini adalah kulit kering dan gatal.