ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (4)

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
KELUARGA DAN FUNGSI KELUARGA

NAMA KELOMPOK 1 :
1. PUTRI DIANA
2. NOVI BIANTI RISMANAH
3. GITA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah “Keluarga dan
fungsi keluarga “ ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami
miliki. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai keluarga dan
fungsi keluarga. Semoga makalah yang kami buat ini dapat di pahami
bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini dapat berguna
bagi kami maupun orang yang membacanya. Apabila terdapat kata-kata
yang kurang berkenan kami mohon maaf dan sekiranya dapat
memberikan kritik serta saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.


DAFTAR ISI

Kata
pengantar.......................................................................................
.....................ii
Daftar
isi...............................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang.......................................................................................1
1.2
Rumusan
Masalah.................................................................................1
1.3
Tujuan
Masalah.....................................................................................1
1.4
Manfaat

Penulisan.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian keluarga dan fungsi
keluarga ............................................2
2.2 Faktor-faktor
keluarga........................................................................3
2.3 Fungsi
Keluarga...................................................................................4
BAB iii PENUTUP
3.1
kesimpulan............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

A. KELUARGA
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di
dalam masyarakat.Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari
berhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak
berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi
keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang
terdiri dari suami, isteri dan anak-anak yang belum dewasa. Satuan ini

mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, di mana saja dalam satuan
masyarakat manusia.
Di sini kita sebutkan 5 macam sifat yang terpenting, yaitu :
a. Hubungan suami-isteri
Hubungan ini mungkin berlangsung seumur hidup dan mungkin dalam
waktu yang singkat saja. Ada yang berbentuk monogami, ada pula yang
poligami. Bahkan masyarakat yang sederhana terdapat “group merried”, yaitu
sekelompok laki-laki.
b. Bentuk perkawinan dimana suami isteri itu diadakan dan di pelihara

Dalam pemilihan jodoh dapat kita lihat, bahwa calon suami isteri itu
dipilihkan oleh orang-orang tua mereka. Sedang pada masyarakat lainnya
diserahkan pada pada orang-orang yang bersangkutan. Selanjutnya perkawinan
ini ada yang berbentuk indogami (yakni kawin di dalam golongan sendiri), ada
pula yang berbentuk exogami (yaitu kawin di luar gologan sendiri).
c. Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung
keturunan
Di dalam beberapa masyarakat keturunan di hitung melalui garis laki-laki
misalnya : di batak. Ini tersebut : patrilineal. Ada yang melalui garis
wanita, misalnya: di Minangkabau. Ini disebut: matrilineal, dimana

kekuasaan terletak pada wanita. Di Minangkabau laki-laki tidak
mempunyai hak apa-apa bahkan hartanya pun tidak diurusi oleh laki-laki
itu, melainkan diurus oleh adik atau saudara perempuannya. Sistem ini
disebut: avonculat.
d. Milik atau harta benda keluarga
Dimana pun keluarga itu pasti mempunyai milik untuk kelangsungan hidup
para anggota-anggotanya.
e. Pada umumnya keluarga itu mempunyai tempat tinggal bersama atau
rumah bersama
Walaupun pada beberapa suku bangsa keluarga suami mengikuti isteri,
misalnya suku Peue BLO dan Erecoa di Afrika Selatan, sistem ini disebut:
Matrilokal. Sebaliknya apabila isteri mengikuti kedalam keluarga suami,
misalnya diBatak, ini disebut patrilokal.
Disamping sifat-sifat tersebut, keluarga juga mempunyai sifat-sifat khusus,
yaitu:
1. Universalitas, artinya merupakan bentuk yang universal dari seluruh
organisasi sosial.
2. Dasar emosional, artinya rasa kasihsayang, kecintaan sampai kebangsaan
kebanggaan suatu ras.
3. Pengaruh yang normatif, artinya keluarga merupakan lingkungan sosial

yang pertama-tama bagi seluruh bentuk hidup yang tertinggi, dan
membentuk watak daripada individu.
4. Besarnya keluarga yang terbatas.
5. Kedudukan yang sentral dalam struktur sosial.
6. Bertanggung jawab daripada anggota-anggota
7. Adanya aturan-aturan sosial yang omogen.
Karena beberapa sebab misalnya karena perekonomian pengaruh uang,
produksi atau pengaruh individualisme, sistem kekeluargaan ini makin kabur.
Hal ini disebabkan karena: urbanisasi, emansipasi sosial wanita, dan adamya
batasan kelahiran yang disengaja.
Akibat dari pengaruh-pengaruh perkembangan keluarga itu menyebabkan
hilangnya peranan-peranan sosial, yaitu:
1. Keluarga berubah fungsinya, dari kesatuan yang menghasilkan menjadi
kesatuan yang memakai semata-mata. Dahulu keluarga menghasilkan

sendiri untuk keluarganya tetapi lama kelamaan fungsi ini makin jarang
karena telah dikerjakan oleh orang-orang tertentu.
2. Tugas untuk mendidik anak-anak sebagian besar di serahkan kepada
sekolah-sekolah, kecuali anak-anak yang kecil yang masih hidup dalam
hubungan kekeluargaan.

3. Tugas bercengkerama di dalam keluarga menjadi mundur, karena
tumbuhnya perkumpulan-perkumpulan modern shingga waktu itu berada
ditengah-tangah keluarga makin kecil.
Dalam sejarah kehidupan keluarga terdapat 4 tingkat, sebagai berikut:
1. Formatif
pre-nuptial
stage:
Yaitu
tingkat
persiapan
sebelum
berlangsungnya perkawinan. Dalam tingkat ini adalah masa berkasihkasihan, hubungan yang makin lama makin menjadi erat antara pria dan
wanita masing-masing berusaha untuk memperbesar cita-citanya.
2. Nepteap stage: Yaitu tingkatan sebelum anak-anak atau bayi lahir yang
merupakan dari pada keluarga itu sendiri. Dalam tingkat ini suami-isteri
hidup bersama menciptakan rumah tangga, mencari pengalaman baru,
sikap baru terhadap masyarakat.
3. Child rearing stage: Tingkat ini adalah pelaksaan krluarga itu sendiri.
Pertanggungan jawab mereka selalu bertambah, berhubung adanya anakanak mereka.
4. Maturity stage: Tingkat ini timbul apabila anak-anaknya tidak lagi

membutuhkan pemeliharahaan orang tuanya, setelah dilepaskan dari
pertanggungan jawab, kemudian anak-anak itupun melakukan aktifitas
baru, menggantikan yang lama.
Dasar pembentukan keluarga
Didalam membicarakan masalah pembentukan keluarga tidak dapat lepas
dari pembentukan kelompok pada umumnya ada beberapa pendapat yang
mendasari apa sebab individu membentuk kelompok.
Pendapat I : Pembentukan kelompok atas dasar persamaan.
Pendapat II: Pembentukan kelompok atas dasar perbedaan.
Pendapat III: Pembentukan kelompok atas dasar hubungan yang tertentu baik
persamaan maupun perbedaan.
Oleh karena adanya bermacam-macam pendapat itu maka setiap masyarakat
mempunyai tuntutan yang berbeda-beda dalam hal pemilihan jodoh.masingmasing kelompok misalnya suku bangsa mempuyai derajat tuntutan yang
berbeda-beda dan menuntut pola ukuran yang berbeda pula.Disamping
faktor-faktor itu berikut ini perlu di perhatikan pula iayalah:
1. Faktor obyektif: kesiapan dalam berumah tangga dalam hal
ekonomi,kedewasaan mental dan sebagainya.
2. Faktor subyektif: adanya dasar saling cinta mencintai
Ada suatu kriteria atau pedoman yang di pakai untuk pemilihan jodoh
yaiti:


1. Faktor boilogis: kesehatan,ras,umur,warna rambut atau kulit dan
sebagainya.
2. Faktor inteligensia: kecerdasan.
3. Faktor temperamen dan karakter
4. Faktor agama
5. Faktor kebangsaan
6. Faktor ekonomis
7. Faktor asal usul
Pedoman semacam itu tidak selalu sama untuk masing-masing suku
atau bangsa.untuk orang Jawa ada suatu pedoman tertentu dalam
pemilihan jodoh yaitu:
1. Bibit: asal usul atau keturanan,orang tuanya berpenyakit menular
atau tidak.
2. Bebet : nama di dalam masyarakat,pernah mendapat nama cemar
dari masyarakat atau tidak, dan sebagainya.
3. Bobot: kedudukan nya dalam masyarakat, misalnya jabatan, status
sosial, kekayaan dan sebagainya.
Fungsi-Fungsi Keluarga
Keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok yang meliputi:

Pemenuhan
kebutuhan
biologis
dan
emosional
atau
perasaan,pendidikan sosialisasi,dan pengawasan sosial.
Secara khusus dapat di kemukakan bahwa:
1. Fungsi keluarga ini meliputi: hubungan seks,ekonomi,reproduksi
dan edukasi.Mengenai fungsi seksual di dalam keluarga dapat
dikemukakan.Bahwa privelege seksual yang di berikan kepada
dua orang suami isteri itu memperkokoh hubungan mereka di
dalam keluarga inti itu.Di dalam melaksanakan fungsi seksual di
dalam keluarga, tiap-tiap masyarakat menyunsun tata tertib,
berdasarkan atas sistem nilai-nilai sosial budaya dan faktor
kebutuhan biologis.Tidak ada masyarakat yang tidak mengatur
fungsi seksual di dalam keluarga, yang di bentuk oleh
perkawinan itu. Di dalam masyarakat kita yang berdasarkan
adat dan hukum agama, hubungan seksual antara laki-laki dan
perempuan hanya dibenarkan dalam perkawinan.

2. Keluarga juga mempunyai fungsi ekonomi, artinya bagi
kelangsungan
hidupnya,keluarga
harus
mengusahakan
penghidupannya. Di dalam masyarakat yang sederhana
pembagian kerja dalam rangka kerja sama ekonomi dilakukan
antara anggota-anggota keluarga. Tugas-tugas yang dilakukan
oleh anggota keluarga dan kerjasama ekonomi itu pada
umumnya saling melengkapi. Dan pembagian tugas serta
pekerjaan yang dilakukan oleh anggota-anggota seperti suami
atau isteri.
3. Fungsi ke tiga yang vital dari keluarga inti adalah
reproduksi.Mengenai ini telah diuraikan, bawha dorongan dasar
manusia untuk melangsungkn kehidupan jenisnya basic needs
untuk menimbulkan daya tarik seks, percintaan, pengorbanan
menumbulkan kebutuhan dasar biologis untuk memenuhi

kebutuhan seksual yang kemudian dapat menghasilkan keturan
itu. Dan keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak

merupakan pranata sosial yang paling memadai untuk
memelihara anak yang kemudian dilahirkn di dalam keluarga itu.
4. Fungsu keluarga inti yang ke empat adalah fungsi edukasi. Fungsi
ini merupakan konsekuensi yang logis dari pada pemeliharaan anakanak yang dilahirkan di dalam keluarga. Proses sosialisasi dari
seseorang naka dimulai didalam lingkungan keluarga. Dari lingkungan
keluarga itulah anak belajar berbahasa, mengumpulkan pengertianpengertian dsn menggunakan nilai-nilai kebudayaan yang berlaku.
Keluarga dalam hubungan ini mempunyai fungsi meneruskan
kebudayaan. Didikan yang diberikan di dalam keluarga pada masa
kanak-kanak