T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Inventory Berbasis Web dengan Teknologi Barcode Menggunakan Library DataTables : Studi Kasus Kantor DPRD Kota Salatiga T1 Full text

Perancangan Aplikasi Inventory Berbasis Web dengan
Teknologi Barcode Menggunakan Library DataTables
( Studi Kasus : Kantor DPRD Kota Salatiga )
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:
Riski Sasmita (672013164).
Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Mei 2017

Perancangan Aplikasi Inventory Berbasis Web Dengan
Teknologi Barcode Menggunakan Library DataTables
(Studi Kasus: Kantor DPRD Kota Salatiga)

1)

Riski Sasmita, 2) Ramos Somya
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1) sasmita.riski@gmail., 2) ramos.somya@gmail.com
Abstract
Provincial Legislative Council (DPRD) of Salatiga City is a local people's
representative body which domiciled as an element of the district or city government.
Secretariat of Parliament Salatiga City has an important role that is facilitate the duties
and functions of the DPRD to realize the orderly administration and performance
accountability, to manifest the smooth implementation of duties and functions of
Parliament. In the process of recapitulation of goods using a blank form that will be filled
by an officer during checking the goods, for inputting the goods are still using Microsoft
Excel so it takes a long time to create data entry and search the goods. In this research,
developing a web-based inventory applications with barcode technology using library
datatables. The test results indicate that the inventory application has been qualified as
an application that can make it easier for staff to search and input the goods that are
efficient and easy to use.

Keywords: Application Inventory, Barcode, Library Datatables, PHP
Abstrak
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Salatiga merupakan lembaga
perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah kabupaten atau kota. Sekretariat DPRD Kota Salatiga mempunyai peran penting
yaitu memfasilitasi tugas dan fungsi DPRD, mewujudkan tertib administrasi dan
akuntabilitas kinerja, mewujudkan kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD. Pada
proses rekapitulasi barang menggunakan form kosong yang akan diisi oleh petugas
selama melakukan pengecekan barang, untuk penginputan barang masih menggunakan
Microsoft Excel sehingga memerlukan waktu yang lama dalam penginputan maupun
pencarian barang. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan aplikasi inventory berbasis
web dengan teknologi barcode menggunakan library datatables. Hasil pengujian aplikasi
menunjukkan bahwa aplikasi inventory telah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang
dapat mempermudah petugas dan staf untuk pencarian serta penginputan barang yang
efisien dan mudah digunakan.
Kata Kunci: Aplikasi Inventory, Barcode, Library Datatables, PHP
1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga.

2)
Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

1.

Pendahuluan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Salatiga merupakan
lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten atau kota. DPRD Kota Salatiga
mempunyai tugas pokok memperkuat tata Pemerintahan Daerah Otonomi yang
harmonis, dinamis, adil, dan sejahtera. Pada Kantor DPRD Kota Salatiga memiliki
beberapa bagian dalam pengoperasionalan di Kantor yaitu Badan Musyawarah,
Badan Anggaran, Badan Legislasi, Badan Kehormatan, Fraksi, Komisi A, Komisi
B, Komisi C, dan Sekretariat DPRD. Sekretariat DPRD Kota Salatiga mempunyai
peran penting yaitu memfasilitasi tugas dan fungsi DPRD, mewujudkan tertib
administrasi dan akuntabilitas kinerja, mewujudkan kelancaran pelaksanaan tugas
dan fungsi DPRD.
Salah satu tugas Sekretariat DPRD Kota Salatiga adalah melakukan
rekapitulasi barang kantor seperti, alat rumah tangga, alat transportasi, alat media,

alat bangunan, alat komputer, alat cetak, alat tulis kantor. Dari ketujuh jenis
barang yang ada Contoh satu kali rekapitulasi mencatat satu jenis barang yang
dilakukan Sekretariat DPRD Kota Salatiga akan melalui beberapa proses yang
telah ditetapkan oleh Sekretariat DPRD Kota Salatiga. Pada proses rekapitulasi
terdapat dua petugas pencatat di lapangan dan satu petugas penginput data
menggunakan Microsoft Excel. Pertama, petugas memindai barang yang akan
dicari untuk dicatat seperti, jenis barang, jumlah barang, harga barang, dan kondisi
barang. Kedua petugas melakukan pengecekan barang untuk melihat kondisi
barang yang akan dicatat, kemudian ditulis pada lembar kosong yang dibawa oleh
petugas. Pada saat pencatatan hanya dilakukan oleh dua petugas selanjutnya,
petugas menyerahkan lembar yang berisi barang yang telah melalui pengecekan
secara langsung ke bagian pencatatan data. Terakhir Petugas menginput data di
Microsoft Excel sesuai data yang diberikan oleh petugas.
Berdasarkan proses yang dilakukan dalam rekapitulasi, kendala yang ada
dalam pengarsipan adalah proses pencatatan untuk sekali rekapituasi satu jenis
barang memerlukan waktu lebih dari enam puluh menit, padahal terdapat seratus
lebih barang dari tujuh jenis barang dan pencarian data yang sulit karena dalam
satu file terdapat berbagai data barang, adapun barang yang tidak terinput karena
tidak memiliki pengenal, terdapat pula barang yang tidak tercatat karena tidak
diketahui lokasinya. Hal tersebut yang menjadi masalah dalam proses pengarsipan

di kantor karena dalam waktu tiga bulan setelah rekapitulasi pernah terjadinya
kehilangan barang satu buah alat media dan sulit dilacak karena tidak memiliki
keterangan terakhir dimana barang tersebut berada.
Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi, akan dilakukan penelitian
yang memiliki tujuan menggunakan teknologi untuk mengatasi masalah yang ada
yaitu dengan dilakukan perancangan Aplikasi Inventory tersebut. Teknologi
barcode digunakan untuk primary kode barang sebagai label berisi yang berisi
informasi barang yang ada di kantor DPRD kota Salatiga. Pemilihan
menggunakan teknologi barcode karena di dalamnya memiliki seperti enkripsi
tersendiri yang hanya bisa dibaca oleh alat pemindai khusus sehingga dengan
kode barcode saja dapat menyimpan data dari suatu barang, sedangkan

1

penggunaan library datatables digunakan untuk mempercepat loading data dalam
jumlah lebih dari seratus data barang, serta mempermudah proses search dan
ordering barang. Pada library datatables penggunaan lebih untuk menampilkan
data dalam bentuk table yang memiliki berbagai fungsi seperti print data dalam
bentuk excel, PDF sebagai laporan, dapat melakukan ordering data, dapat
melakukan searching data, dapat membuat page secara otomatis, dapat melakukan

pengelompokan data dari coloum, serta mempercepat loading data.
Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana menggunakan
teknologi barcode dan library datatables untuk mempercepat rekapitulasi barang
serta meminimalisir kehilangan barang di kantor DPRD Kota Salatiga. Fokus dari
penelitian ini sendiri adalah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
pengelola ke-arsipan barang dalam penyimpanan data sehingga dalam penelitian
ini memiliki batasan.
2.

Tinjauan Pustaka

Salah satu penelitian berjudul Sistem Informasi Inventori Gudang Untuk
Mengontrol Persediaan Barang Pada Gudang (Studi Kasus PT.Alaisys Sidoarjo).
Penelitian ini membahas mengenai perancangan sistem informasi inventory guna
mempercepat proses manajemen barang di gudang [1]. Penelitian ini bertujuan
menggunakan web application karena dapat menyediakan informasi yang cepat,
tepat dan akurat mengenai data maupun laporan, serta memudahkan proses
dipenyampaian laporan ke kantor pusat.
Penelitian kedua berjudul Perancangan Aplikasi Pendaftaran Pasien Rawat
Jalan Menggunakan Visual Basic.Net 2008 Dengan Deteksi Kartu Pasien Via

Barcode Berbasis Android. Penelitian ini membahas mengenai perancangan
aplikasi pendaftaran pasien rawat jalan dengan teknologi barcode dimana hasil
dari penelitian ini menjelaskan penggunakan teknologi barcode guna untuk
pengidentifikasi ID kartu pasien. Jadi dengan memanfaatkan teknologi barcode
yang ada dikartu pasien dideteksi menggunakan barcode scanner pada OS android
akan mendapatkan kecocokan data barcode dari database. Sehingga akan
membantu meningkatkan proses pelayanan kepada pasien, proses jauh lebih
praktis dibanding dengan proses pendaftaran di loby [2].
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan barcode
penelitian terdahulu terfokus pada penggunakan barcode sebagai label, akan tetapi
belum menunjukkan mempercepat proses pekerjaan maka akan dilakukan
penelitian yang membahas tentang Perancangan Aplikasi inventory menggunakan
teknologi barcode dan library datatables untuk mempercepat rekapitulasi barang
dan pencarian barang, serta meminimalisir kehilangan barang di kantor DPRD
Kota Salatiga. Aplikasi yang dihasilkan diharapkan dapat mempermudah
pelaporan, pengolahan dan pengarsipan, serta penggunaan framework bootstrap
membuat tampilan aplikasi menjadi lebih menarik sehingga dapat meningkatkan
kinerja Staf DPRD Kota Salatiga.
Web merupakan kumpulan dari halaman-halaman web yang berhubungan
dengan file lain yang terkait. Website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan

sebutan home page. Home page adalah sebuah halaman yang pertama kali dilihat

2

ketika seseorang mengunjungi website. Pada home page, pengunjung dapat
mengklik hyperlink untuk pindah ke halaman lain yang terdapat dalam website
tersebut [11].
Bar coding adalah sebuah bentuk artificial identifier. Barcode merupakan
sebuah kode mesin yang dapat dibaca. Barcode terdiri dari sebuah bentuk bar dan
spasi (hitam dan putih) dalam rasio yang didefinisikan yang merepresentasikan
karakter alphanumeric [7]. Umumnya Barcode berbentuk garis-garis vertikal tipis
tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. Tapi kini ada beberapa variasi berbentuk
pola-pola tertentu, lingkaran konsentris, atau tersembunyi dalam sebuah gambar.
Barcode dibaca dengan menggunakan sebah alat baca optik yang disebut barcode
reader. Pada prinsipnya barcode reader hanya sebuah alat input biasa seperti
halnya keyboard atau scanner tapi peran manusia sebagai operator sangat
minimum. Bentuk kerja scanning barcode ini dapat di lihat di Gambar 12.

Gambar 12 Barcode Proses Scanning Dan Print[14]


Berdasarkan bagan pada Gambar 12 dapat dijelaskan Barcode Proses
Scanning Dan Print. Pada proses scanning barcode menggunakan barcode reader
data yang dibaca akan diproses dalam program, dimana program tersebut
melakukan verifikasi kode barcode pada server local area network atau internet
guna untuk mencari kecocokan data. Staf dapat melihat secara langsung data apa
saja yang discan oleh petugas dengan munggunakan smartphone atau
komputer[14].
DataTables adalah plugin yang di bangun dari jquery untuk menampilkan
data dalam bentuk tabel dan sudah terintegrasi search form dan pagination untuk
penomoran data pada tabel. Sehingga tidak perlu lagi membuat form pencarian
pada aplikasi, dan tidak perlu lagi membuat pagination sendiri. Kelebihan dari
datatables ini adalah dia telah mengintegrasikan pagination dan search form pada
tabel data yang di buat. Fitur tersebut dapat di jalankan dengan menggunakan
fungsi tertentu dan semua sudah di berikan oleh dataTables [3].
3. Metode dan Perancangan Sistem
Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa tahapan penelitian yang secara
garis besar terbagi ke dalam lima tahapan, yaitu : 1) Analisis kebutuhan dan
pengumpulan data yang diperlukan; 2) Perancangan Sistem; 3) Perancangan
aplikasi/program; 4) Implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil


3

pengujian; dan 5) Penulisan laporan hasil penelitian. Tahapan yang dilakukan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Gambar Alur Proses Penelitian
(Sumber : Data Primer, 2015)

Berdasarkan bagan pada Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa tahapan
penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: tahap pertama: analisis dan
pengumpulan data, yaitu melakukan analisis tentang apa saja yang dibutuhkan
oleh petugas Sekretari DRPD juga kendala-kendala yang dihadapi oleh petugas
dalam melaksanakan tugasnya. Tahap kedua: Perancangan sistem meliputi
perancangan proses menggunakan Unified Modelling Language (UML) misalnya
perancangan use case diagram, sequence diagram, class diagram. Perancangan
database yaitu perancangan tabel-tabel database yang berfungsi menyimpan data
yang dibutuhkan oleh aplikasi inventory. Perancangan antarmuka yaitu sebagai
interaksi antara user dengan sistem, berupa interface aplikasi inventory dibuat
aplikasi untuk petugas Sekretariat DPRD kota Salatiga.
Tahap perancangan aplikasi terdapat desain sistem, perancangan arsitektur

dan preancangan proses. Terdapat dua pengguna sistem untuk aplikasi Inventory,
pertama adalah petugas Sekretariat DRPD sebagai user dan staf di Sekretariat
DRPD sebagai admin. User dapat melakukan aktifitas sebagai berikut: 1) User
dapat memilih daftar barang yang ada pada halaman scan barang yang berisi
infomasi barang; 2) User dapat melakukan update akun; 3) User dapat melihat
pengumuman pada halaman pengumuman; 4) User dapat mencetak laporan
barang.
Admin dapat melakukan aktifitas sebagai berikut: 1) Admin dapat melihat
dan mengelola user; 2) Admin dapat menambah, melihat dan mengelola data
barang; 3) Admin dapat melihat dan mencetak laporan barang; 4) Admin dapat
menambah dan mengelola pengumuman; 5) Admin dapat mengupdate data
barang.
Analisis kebutuhan perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang
digunakan dalam membangun aplikasi inventory ini yaitu: Prosesor Intel Core i5,
4.00 GHz, RAM 4 GB dan SSD 500 GB. Sedangkan perangkat lunak yang
digunakan adalah sistem operasi Windows 10 Creator Media, Sublime Text,
Wamp Server (Apache dan MySQL), Web browser (dalam penelitian ini
digunakan Mozilla Firefox) dan Rational Rose untuk membuat UML(Unified
Model Language) sistem, dan Barcode Reader.

4

Prosedur penggunaan aplikasi inventory sebagai berikut: 1) User membuka
web browser kemudian menuliskan alamat web aplikasi; 2) User login
menggunakan username dan password yang diberikan admin; 3) User yang sudah
login dapat melihat halaman dashboard yang memiliki menu pilihan dari tombol
yang berupa link menuju halaman lain, antara lain scan barang, profile, laporan
hasil barang dan pengumuman; 4) User yang sudah login dapat melakukan kelola
akun melalui menu profile; 5) User yang sudah login dapat melakukan scan
barang untuk melihat informassi barang; 6) User dapat keluar dari aplikasi
inventory dengan melakukan klik pada tombol logout.
Metode pengembangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
prototype model. Prototype model merupakan sebuah proses untuk membangun
sebuah sistem berdasarkan dari kebutuhan pengguna. Metode ini dilakukan secara
bertahap, yaitu dengan mengembangkan suatu prototype yang sederhana terlebih
dahulu baru kemudian dikembangkan dari waktu ke waktu sampai perangkat
lunak selesai dikembangkan. Prototype merupakan bentuk dasar atau model awal
dari suatu sistem atau subsistem [13]. Tahap-tahap dalam metode Prototype
ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2 Metode Prototype [13]

Metode prototype diawali dengan pengumpulan data kebutuhan.
Pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan cara komunikasi dengan pengguna
aplikasi, yang dapat berupa wawancara atau kuesioner. Pada penelitian dilakukan
pencarian ketubutuhan aplikasi sesuai dengan masalah yang ada dalam proses
rekapitulasi sebelumnya, selanjunya membangun model prototype sesuai dengan
gambaran aplikasi. Model prototype yang sudah dibuat kemudian diuji oleh Staf
dan petugas. Hasil pengujian kemudian menjadi acuan apakah aplikasi yang
dibuat sudah memenuhi kebutuhan pengguna. Tahapan yang dilakukan pada
metode prototype dalam membangun aplikasi inventory adalah listen to customer,
build/revise mock-up dan customer test-drive mock-up.
Tahap listen to customer dilakukan untuk mengetahui dan menerjemahkan
semua permasalahan serta kebutuhan perangkat lunak dan kebutuhan sistem yang
dibangun. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan pencarian data serta
informasi yang dibutuhkan oleh sistem. Ada empat analisis kebutuhan dalam
perancangan sistem yaitu analisis kebutuhan sistem, analisis kebutuhan data,
analisis kebutuhan perangkat keras dan analisis kebutuhan perangkat lunak.
Supaya sistem yang dibuat dapat memenuhi kebutuhan pengguna, maka
diperlukan suatu analisis kebutuhan aplikasi. Analisis kebutuhan aplikasi ini
dilakukan wawancara dengan Staf dan petugas Sekretariat DPRD Kota Salatiga.
Berdasarkan hasil wawancara, contoh uji yang akan diujikan di kantor Sekretariat
5

DPRD Kota Salatiga akan melewati beberapa proses yang telah ditetapkan oleh
petugas Sekretariat DPRD Kota Salatiga. Pertama, petugas memindai barang yang
akan dicari untuk dicatat seperti, jenis barang, jumlah barang, harga barang, dan
kondisi barang. Kedua petugas melakukan pengecekan barang untuk melihat
kondisi barang yang akan dicatat, kemudian ditulis pada lembar kosong yang
dibawa oleh petugas. Pada saat pencatatan hanya dilakukan oleh dua petugas
selanjutnya, petugas menyerahkan lembar yang berisi barang yang telah melalui
pengecekan secara langusng ke bagian pencatatan data. Terakhir Petugas
menginput data di Microsoft Excel sesuai data yang di berikan oleh petugas. Oleh
karena itu dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan sebagai
berikut: a) kebutuhan admin mencakup dapat mengelola data hasil pencatatan,
mengelola data barang, dapat mengelola user, dapat mengelola data pengumuman.
b) kebutuhan petugas laboratorium dapat scan barang guna melihat informasi
detail barang.
Pada tahap build/revise mock-up dilakukan pembuatan prototype aplikasi
inventory. Sumber berupa kebutuhan aplikasi dan form uji sampel petugas
Sekretariat DPRD Kota Salatiga. Form yang telah ada diimplementasikan
kedalam aplikasi inventory. Perancangan sistem mulai dibuat menggunakan UML.
Pada prototype pertama sistem dibangun menggunakan PHP, Framework
Bootstrap, dan Framework Jquery UI untuk desain antarmuka. Kelemahan pada
prototype pertama yaitu aplikasi Inventory belum dapat menampilkan hasil scan
barcode dan beberapa fungsi yang ada pada aplikasi inventory belum dapat
digunakan. Kelemahan pada prototype pertama kemudian menjadi acuan untuk
melakukan perbaikan pada prototype kedua. Perbaikan prototype kedua yaitu
perbaikan dan penambahan fungsi hasil scan barcode dan tambah pengumuman
pada aplikasi inventory. Kelemahan pada prototype kedua yaitu aplikasi inventory
masih belum dapat mencetak laporan hasil barang. Kelemahan tersebut kemudian
diperbaiki pada prototype ketiga dan keempat.
Tahapan customer test-drives mock-up dilakukan untuk untuk mengetahui
apa saja yang masih menjadi kekurangan aplikasi dan apa saja yang sudah
memenuhi kebutuhan aplikasi. Jika masih terdapat kekurangan dalam aplikasi,
maka dilakukan perbaikan. Apabila aplikasi inventory sudah sesuai dengan
kebutuhan, maka proses selesai.
Perancangan sistem dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk diagram
UML, meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class
diagram. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing diagram yang telah dibuat.

Gambar 3 Use Case Diagram Sistem

6

Gambar 3 merupakan use case diagram dari aplikasi yang dibuat. Terdapat
2 (dua) aktor dalam aplikasi, yaitu aktor admin dan user. Aktor admin merupakan
pemilik hak akses tertinggi, admin disini adalah Staf Sekretariat DPRD Kota
Salatiga di mana dapat melakukan pengelolaan data barang, data kategori barang,
data laporan barang, data barcode, data user dan data pengumuman. Aktor user
merupakan pemilik hak akses kedua dengan tingkat dibawah kendali admin, user
disini adalah petugas umum Sekretariat DPRD Kota Salatiga. Hak akses user
memiliki 2 (dua) use case, yaitu mengelola data scan barang, mencetak laporan,
dan melihat pengumuman.

Gambar 4 Activity Diagram Scan Barang

Gambar 4 merupakan activity diagram dari proses mencari data barang
dengan melakukan scan kode barang. Activity dimulai dari memilih menu scan
barang kemudian petugas Sekretariat mengisi data form scan barang yang terdiri
dari data kode barang. Data kemudian akan disimpan dalam database setelah
petugas menekan tombol submit dalam bentuk history, kemudian data yang di cari
akan ditampilkan ke petugas.

Gambar 5 Activity Diagram pengumuman

Gambar 5 merupakan activity diagram dari proses melihat pengumuman
dari admin. Activity dimulai dari memilih menu pengumuman, kemudian menekan
tombol pengumuman. Data pengumuman kemudian akan dicari dalam database
setelah petugas menekan tombol pengumuman, kemudian data pengumuman
akan ditampilkan ke petugas.

7

Gambar 6 Activity Diagram Tambah Data Barang

Gambar 6 merupakan activity diagram dari proses menginput data barang.
Activity dimulai dari memilih menu barang, kemudian menekan tombol tambah
barang kemudian petugas Sekretariat mengisi data form tambah barang yang
terdiri dari data kode barang, nama barang, nomer register, merk, kondisi, harga,
ukuran, tahun, bahan, cara perolehan, jumlah barang, gambar dan keterangan.
Data barang kemudian akan disimpan dalam database setelah petugas menekan
tombol submit, kemudian data barang yang disimpan akan ditampilkan ke
petugas.

Gambar 7 Sequence Diagram Tambah Data Barang

Gambar 7 merupakan sequence diagram untuk melakukan tambah data
barang. Admin mengisikan data barang dengan memasukan kode barang, nama
barang, nomer register, merk, kondisi, harga, ukuran, tahun, bahan, cara
perolehan, jumlah barang, gambar dan keterangan. Seletah Admin melakukan klik
tombol submit data akan disimpan kedalam database, kemdian data yang
disimpan akan ditampikan di halaman menu barang.

Gambar 8 Sequence Diagram Tambah Data Kategori

Gambar 8 merupakan sequence diagram untuk melakukan tambah data
barang. Admin mengisikan data barang dengan memasukan kode barang, nama
barang, nomer register, merk, kondisi, harga, ukuran, tahun, bahan, cara
perolehan, jumlah barang, gambar dan keterangan. Seletah Admin melakukan klik

8

tombol submit data akan disimpan kedalam database, kemudian data yang
disimpan akan ditampikan di halaman menu barang.

Gambar10 Sequence Diagram Tambah Data Merk

Gambar10 merupakan sequence diagram untuk melakukan tambah data
Merk. Admin mengisikan data merk dengan memasukan attribute merk. Seletah
Admin melakukan klik tombol submit data akan disimpan kedalam database,
kemdian data yang disimpan akan ditampikan di halaman menu merk.

Gambar 11 Class Diagram Aplikasi

Gambar 11 merupakan penggambaran dari modul-modul yang ada di dalam
sistem. Berdasarkan Gambar 11, terdapat lima class yang digunakan dalam sistem
ini, yaitu kategori, kode_barang, merk, barcode dan user. Setiap class memiliki
fungsi/method masing-masing. Method insert() digunakan untuk memasukan data.
Method update() digunakan untuk melakukan update data, terakhir method
delete() untuk menghapus data. Class yang digunakan pada aplikasi ini terdiri dari
tiga jenis yaitu entity class, controller, dan boundary class. Entity class berisikan
informasi mengenai beberapa class yang digunakan seperti atribut dan fungsi yang
digunakan dalam class yang bersangkutan, misal pada class kode_barang terdapat
entity class yang berisikan atribut kode_barang dan kategori selain itu juga
terdapat fungsi insert(), update() dan delete(). Kemudian controller, class ini
berisikan fungsi untuk mengolah data, pada class kode_barang terdapat
controller_kategori yang berisikan beberapa fungsi seperti get_data(),
tambahKategori(), ubahKategori() dan hapusKategori(). Class yang terakhir
adalah boundary, class ini berinteraksi langsung dengan pengguna, atau bisa
dibilang user interface, pada class penjadwalan boundary direpresentasikan
sebagai class Interface_inventaris. Konfigurasi yang sama juga dilakukan pada
class yang lainya yang ada pada sistem ini.

9

Gambar12 FlowChart Diagram Scan Barcode Barang

Gambar12 merupakan flowchart diagram untuk melakukan scan barcode
barang. User yang telah login mengisikan kode barcode dengan menggunakan
barcode reader atau diinput secara langsung, data barcode yang discan akan
secara langung dicari didatabase inventory untuk melihat kecocokan kode barcode
tersebut, kemudian data yang valid akan secara langusng di tampilkan sesuai kode
barcode yang ada dibarang, sedangkan data yang tidak cocok tidak akan
ditampilkan. Pada saat proses scan barcode secara langsung juga melakukan
insert pada table last scan barcode.
4.

Pembahasan dan Hasil Pengujian
Implementasi dari perancangan aplikasi inventory DPRD Kota Salatiga
dilakukan dengan Php Native. Terdapat beberapa pengaturan yang harus
dilakukan pertama kali saat pembuatan, yaitu pengaturan koneksi ke database.
Pengaturan koneksi basis data dilakukan pada file koneksi. Pengaturan ini
ditunjukkan pada Kode Program 1.
Kode Program 1 Koneksi Php Native
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

],
4. datasets: [{
5. label: 'jumlah barang',
6. data: [],
7. backgroundColor: [
8. 'rgba(255, 99, 132, 0.2)',
9. 'rgba(54, 162, 235, 0.2)',
10.
'rgba(255,
206,386,
0.2)'
Kode
Program
merupakan
fungsi JavasSript untuk menampilkan
11.
],

data
chart dan konfigurasi tampilan warna chart. Baris tiga dan enam adalah fungsi
untuk mengambil data dari tb_inventaris, sedangkan baris tujuh dan dua belas
merupakan konfigurasi warna background dan border pada chart bar.

Gambar 15 Halaman Tambah Data Barang

Gambar 15 adalah halaman tambah data barang. Pada halaman ini admin
mengisikan data meliputi nomor registrasi, nama barang, gambar, kode barang,
barcode, jenis barang, kategori, tahun, cara perolehan, bahan, merk, ukuran,
jumlah barang, dan kondisi. Ada beberapa form yang wajib diisi, khusus untuk
form kategori setidaknya harus diisi oleh satu data.

11

Gambar 16 Halaman Daftar Barang

Gambar 16 adalah halaman daftar barang. Halaman ini menampilkan semua
daftar barang yang telah ditambah. Pada halaman ini terdapat fungsi untuk
mencari barang, tombol detail berfungsi untuk melihat detail lebih lanjut dari
barang tersebut.

Gambar 17 Halaman Scan Barang

Gambar 17 adalah halaman scan barang. Pada halaman ini ditampilkan scan
barang yang dilakukan oleh petugas, setelah discan data akan masuk pada table
last scan dan list scan barcode. Proses scan dilakukan dengan cara petugas
menginput kode barcode barang menggunakan barcode reader atau diketik secara
langusung, selanjutnya menekan tombol submit. Setelah disubmit makan barang
akan langsung masuk pada table list scan barang secara otomatis. Pada table list
scan barcode memunculkan kecocokan barcode dengan data barang yang telah
ditambah oleh staf, maka memunculkan data keterangan pada table list scan
barcode guna mempermudah pencarian dan pencocokan data.
Kode Program4 Fungsi Insert Scan Barcode
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52