ANALISIS HAMBATAN GURU BIOLOGI SMA DI KOTA SEMARANG DAN PEMECAHANNYA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

ANALISIS HAMBATAN GURU BIOLOGI SMA DI
KOTA SEMARANG DAN PEMECAHANNYA DALAM
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh
Sinta Ayuningrum
4401410086

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

ii


iii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Analisis Hambatan Guru Biologi SMA di Kota Semarang
dan Pemecahannya dalam Implementasi Kurikulum 2013”. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin tersusun dengan baik
tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah merelakan waktu, tenaga, dan
pikiran yang tersita demi membantu penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.

Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan studi Strata 1 di Jurusan Biologi FMIPA
Unnes.


2.

Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin
untuk melaksanakan penelitian.

3.

Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah
membantu dalam hal administrasi penyusunan skripsi ini.

4.

Dra. Endah Peniati, M.Si. Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan saran sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.

5.

Dra. Chasnah Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan arahan
kepada penulis demi meningkatkan kualitas skripsi ini.


6.

Sri Sukaesih, S.Pd., M.Pd. Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan
dan arahan kepada penulis demi meningkatnya kualitas skripsi ini.

7.

Dewi Mustikaningtyas, S.Si. M.Si. Med Dosen Wali Rombel 3 Pendidikan
Biologi 2010 yang telah mendukung dan memotivasi selama penulis
menempuh perkuliahan.

iv

8.

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Biologi FMIPA Unnes yang telah memberi
ilmu, semangat, dan motivasi selama penulis menempuh perkuliahan.

9.


Masrifah, S.Pd., SP Guru Biologi SMA N 2 Semarang yang telah berkenan
membantu dan bekerjasama dengan penulis dalam melaksanakan penelitian.

10. Suprihationo, S.Pd., M.Si. Guru Biologi SMA N 5 Semarang yang telah
berkenan membantu dan bekerjasama dengan penulis dalam melaksanakan
penelitian.
11. Dra. Nina Marlinda, M.Pd. Guru Biologi SMA N 13 Semarang yang telah
berkenan membantu dan bekerjasama dengan penulis dalam melaksanakan
penelitian.
12. Drs. Maryanta Guru Biologi SMA Kesatrian 1 Semarang yang telah berkenan
membantu dan bekerjasama dengan penulis dalam melaksanakan penelitian.
13. Undang Lukman Hakim, S.Pd. Guru Biologi SMA Kesatrian 2 Semarang
yang telah berkenan membantu dan bekerjasama dengan penulis dalam
melaksanakan penelitian.
14. Siswa dan siswi SMA di kota Semarang yang telah berkenan membantu dan
bekerjasama dengan penulis dalam melaksanakan penelitian.
15. Kedua orangtua Bapak Agung Dwi Sistiyanto dan Ibu Any Sutrisni, kakak
Sindy Bayu Sasmita, dan Eko Achmad Yunanto yang selalu memberikan doa,
dukungan, kasih sayang, serta menjadi motivasi utama penulis selama ini.

16. Sahabat-sahabat rombel 3 Pendidikan Biologi 2010 terima kasih atas
semangat dan dukungannya selama ini.
17. Semua pihak yang telah berkenan membantu penulis selama penelitian dan
penyusunan skripsi baik moril maupun materiil yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu.

v

Tidak ada sesuatupun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan kecuali
doa, semoga semua amal baik yang telah diberikan berbagai pihak kepada penulis
mendapatkan pahala yang berkah dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis berterimakasih terhadap
saran dan kritik dari pembaca yang akan dijadikan masukan untuk penelitian
selanjutnya yang sejenis. Akhirnya penulis mengharapkan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Semarang,

Januari 2016


Penulis

vi

ABSTRAK
Ayuningrum, S. 2016. Analisis Hambatan Guru Biologi SMA di Kota Semarang
dan Pemecahannya dalam Implementasi Kurikulum 2013. Skripsi, Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing Dra. Endah Peniati, M.Si.
Kata kunci: evaluasi pembelajaran, hambatan, Kurikulum 2013, pelaksanaan
pembelajaran, perencanaan pembelajaran
Keberhasilan Kurikulum 2013 terutama dipengaruhi oleh kemampuan
guru yang mengaktualisasikan kurikulum. Hambatan yang ditemui guru dapat
berpengaruh pada kinerja guru dalam pembelajaran. Kinerja guru penting dalam
mewujudkan pelaksanaan implementasi Kurikulum 2013 secara maksimal.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan dan mendeskripsikan
pemecahan hambatan guru Biologi SMA di kota Semarang dalam implementasi
Kurikulum2013.
Hasil
observasi

awal
di
sekolah
yang
telah
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di kota Semarang menunjukkan guru
Biologi kelas X mengalami hambatan pada perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran Kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hambatan dan mendeskripsikan upaya pemecahan hambatan guru
Biologi SMA di kota Semarang dalam implementasi Kurikulum 2013
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di SMA N
2, SMA N 5, SMA N 13, SMA Kesatrian 1, dan SMA Kesatrian 2 Kota Semarang
pada semester gasal tahun ajaran 2014/2015. Sumber data penelitian adalah guru
Biologi, siswa kelas X, dan dokumen RPP Biologi. Data tentang hambatan guru
Biologi SMA dalam perencanaan pembelajaran Kurikulum 2013 diperoleh dengan
menggunakan angket guru dan dokumen RPP. Hambatan pelaksanaan dan
evaluasi pembelajaran diperoleh dengan menggunakan angket guru dan angket
siswa. Pedoman wawancara digunakan sebagai data tambahan tanggapan guru
Biologi SMA terhadap implementasi Kurikulum 2013. Hasil penelitian berupa
hambatan guru pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan

evaluasi pembelajaran. Pada perencanaan pembelajaran kualitas RPP guru
tergolong sangat baik dan hambatan guru dalam menyusun RPP tergolong rendah.
Pada pelaksanaan pembelajaran tergolong hambatan sedang dan tanggapan siswa
terhadap implementasi Kurikulum 2013 tergolong baik. Pada evaluasi
pembelajaran tergolong dalam hambatan rendah dan tanggapan siswa terhadap
implementasi Kurikulum 2013 tergolong sangat baik.

vii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................ ii
PENGESAHAN .................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xiii


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Fokus Penelitian .....................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................3
1.4 Penegasan Istilah ....................................................................................3
1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................5
1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hambatan Guru Biologi Kelas X Sekolah Menengah Atas(SMA)/
Madrasah Aliyah (MA) beserta Pemecahannya .....................................6
2.2 Peran Guru ..............................................................................................9
2.3 Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Atas (SMA)/
Madrasah Aliyah (MA) ........................................................................10
2.4Kerangka Berpikir ...................................................................................16

viii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................17
3.2 Pendekatan Penelitian ............................................................................17
3.3 Sumber Data ..........................................................................................17
3.4 Prosedur Penelitian ................................................................................18
3.5 Metode Pengumpulan Data ....................................................................24
3.6 Metode Analisis Data ............................................................................26
3.7 Pengujian Keabsahan Data ....................................................................26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................29
4.2 Pembahasan ...........................................................................................40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ................................................................................................57
5.2 Saran ......................................................................................................57

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................59
LAMPIRAN ..........................................................................................................64

ix


DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

3.1 Kriteria Deskriptif Persentase Hambatan Guru Biologi Kelas X dalam
Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 .................................................20
3.2 Kriteria Deskriptif Persentase Hambatan Guru Biologi Kelas X dalam
Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 .................................................21
3.3 Kriteria Deskriptif Persentase Hambatan Guru Biologi Kelas X dalam
Evaluasi Pembelajaran Kurikulum 2013 .......................................................22
3.4 Kriteria Deskriptif Persentase Tanggapan Siswa Kelas X terhadap
Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 .................................................22
3.5 Kriteria Deskriptif Persentase Tanggapan Siswa Kelas X terhadap
EvaluasiPembelajaran Kurikulum 2013 ........................................................23
3.6 Kriteria deskriptif Persentase Kualitas RPP Kurikulum 2013 Guru Biologi
Kelas X di Kota Semarang Semester Gasal 2014/2015 .................................24
3.7 Dimensi, Instrumen, Sumber Data, dan Data yang Diperoleh .........................25
4.1 Kualitas RPP Kurikulum 2013 Guru Biologi Kelas X di Kota Semarang
Semester Gasal Tahun Ajaran 2014/2015 ......................................................29
4.2 Hambatan Guru Biologi Kelas Xdan Upaya Pemecahannya dalam
menyusun RPP Kurikulum 2013 ...................................................................31
4.3 Hambatan Guru Biologi Kelas X dan Upaya Pemecahannya dalam
Menerapkan Model Pembelajaran Kurikulum 2013 ......................................33
4.4 Hambatan Guru Biologi Kelas X dan Upaya Pemecahannya dalam
Menerapkan Metode Pembelajaran Kurikulum 2013 ....................................34
4.5 Hambatan Guru Biologi Kelas X dan Upaya Pemecahannya dalam
Memanfaatkan Media Pembelajaran Kurikulum 2013 ..................................35
4.6 Hambatan Guru Biologi Kelas X dan Upaya Pemecahannya dalam
Memanfaatkan Sumber Belajar ......................................................................36
4.7 Hambatan Guru Biologi Kelas X dan Upaya Pemecahannya dalam
EvaluasiPembelajaran Kurikulum 2013 ........................................................38

x

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1 Prosedur Memecahkan Masalah/ Hambatan .....................................................8
2.2 Kerangka Berpikir Analisis Hambatan Guru Biologi SMA di Kota
Semarang dan Pemecahannya dalam Implementasi kurikulum 2013 ............15
4.1 Persentase Kualitas RPP Tahun Ajaran 2014/2015 dan Hambatan Guru
Biologi Kelas X dalam Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 ...........32
4.2 Hasil Analisis Angket Hambatan Guru Biologi dan Tanggapan Siswa
Kelas X pada Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 ...........................37
4.3 Hasil Analisis Angket Hambatan Guru Biologi dan Tanggapan Siswa
Kelas X pada Evaluasi Pembelajaran Kurikulum 2013 .................................39
4.4 Hambatan Guru Biologi SMA di Kota Semarang dalam Implementasi
Kurikulum 2013 .............................................................................................39

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1.

Kisi-Kisi Pedoman Analisis RPP....................................................................65

2.

Pedoman Analisis RPP ...................................................................................66

3.

Kisi-kisi Kuesioner Guru ................................................................................68

4.

Pedoman Kuesioner Guru ...............................................................................69

5.

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru..............................................................81

6.

Pedoman Wawancara......................................................................................82

7.

Hasil Analisis Wawancara Guru .....................................................................83

8.

Kisi-kisi Kuesioner Siswa...............................................................................84

9.

Lembar Kuesioner Siswa ................................................................................85

10. Data Identitas Guru sebagai Sampel Penelitian ..............................................87
11. Rekapitulasi Hasil Analisis Angket Guru .......................................................88
12. Rekapitulasi Hasil Analisis Angket Siswa......................................................89
13. Tabulasi Hasil Analisis RPP Guru Biologi ....................................................90
14. Tabulasi Hasil Analisis Angket Guru pada Dimensi Perencanaan
Pembelajaran...................................................................................................91
15. Tabulasi Hasil Analisis Angket Guru pada Dimensi Pelaksanaan
Pembelajaran...................................................................................................92
16. Tabulasi Hasil Analisis Angket Siswa pada Dimensi Pelaksanaan
Pembelajaran...................................................................................................93
17. Tabulasi Hasil Analisis Angket Guru Biologi pada Dimensi Evaluasi
Pembelajaran...................................................................................................94
18. Tabulasi Hasil Analisis Angket Siswa pada Dimensi Evaluasi
Pembelajaran...................................................................................................95
19. Contoh RPP Kurikulum 2013 Guru Biologi Kota Semarang .........................96
20. Contoh Hasil Pedoman Angket/ Kuesioner Guru .........................................105
21. Contoh Hasil Pedoman Angket/ Kuesioner Siswa

..................................114

22. Surat Keputusan Dosen Pembimbing Skripsi ...............................................117
23. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas.................................................................118
24. Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Semarang ........................119

xii

25. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .......................................120
26. Foto Pelaksanaan Penelitian..........................................................................125

xiii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Pada era globalisasi yang semakin maju, Indonesia dituntut untuk dapat
mencetak lulusan pendidikan yang mampu menghadapi tantangan zaman.
Kementerian dan Kebudayaan (Kemdikbud) terus melakukan usaha dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan untuk membentuk lulusan yang berkualitas. Salah
satu usaha yang dilakukan adalah dengan penyempurnaan atau pembaharuan
kurikulum. Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan dalam sistem pendidikan
agar tetap relevan dengan tuntutan zaman (Supriadi 2004).
Pada tahun ajaran 2013/ 2014 terdapat kurikulum baru pada sistem
pendidikan Indonesia yang disebut dengan Kurikulum 2013. Faktor-faktor yang
melandasi dikembangkannya Kurikulum 2013 yaitu tantangan internal, tantangan
eksternal, penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, dan
penguatan materi (Permendikbud 2013c). Tahun ajaran pertama implementasi
Kurikulum 2013 diujicobakan di beberapa sekolah pada mata pelajaran
Matematika, Sejarah, dan Bahasa Indonesia. Mulai tahun ajaran kedua
implementasi Kurikulum 2013 yaitu pada tahun ajaran 2014/ 2015dilaksanakan
pada seluruh mata pelajaran termasuk Biologi.
Keberhasilan kurikulum terutama dipengaruhi oleh kemampuan guru yang
menerapkan dan mengaktualisasikan kurikulum (Nugroho 2009). Menteri
Pendidikan

dan

Kebudayaan

Kurikulum

2013

dapat

(Mendikbud)

memudahkan

tugas

mengutarakan,
guru

dalam

implementasi
melaksanakan

pembelajaran. Maksud dari hal tersebut adalah Kurikulum 2013 menekankan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) sehingga siswa yang
lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, serta guru tidak dibebani dengan
pembuatan silabus. Silabus penting dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar
yang akan dilakukan karena silabus merupakan acuan penyusunan kerangka
pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran (Permendikbud 2013a).

1

2

Penyusunan silabus dilakukan oleh pemerintah karena kemampuan pedagogik
yang dimiliki setiap guru untuk menyusun silabus tidaklah sama dan juga agar
guru mempunyai acuan rancangan pembelajaran yang tepat. Selain silabus,
pemerintah juga telah menyiapkan permendikbud sebagai pedoman guru
mengimplementasikan Kurikulum 2013.
Observasi dilakukan di enam sekolah di kota Semarang yang telah
mengimplementasikan Kurikulum 2013 yaitu SMA N 2, SMA N 5, SMA N 7,
SMA N 13, SMA Kesatrian 1, dan SMA Kesatrian 2, guru Biologi menyatakan
masih mengalami hambatan dalam pelaksanaan implementasi Kurikulum 2013.
Guru Biologi masih mengalami hambatan meskipun pemerintah telah menyiapkan
permendikbud dan menyusun silabus sebagai pedoman guru melaksanakan proses
pembelajaran. Hambatan guru Biologi yang didapatkan berdasarkan hasil
observasi awal pada tujuh guru menyatakan satu guru mengalami hambatan pada
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), satu guru mengalami
hambatan pada fasilitas sekolah, dan lima guru mengalami hambatan pada
evaluasi belajar karena banyaknya aspek penilaian sedangkan alokasi waktu untuk
melaksanakan pembelajaran terbatas.
Hambatan guru dapat berpengaruh pada kinerja guru dalam pembelajaran.
Kinerja guru penting dalam memuwujudkan pelaksanaan implementasi kurikulum
yang maksimal (Susanto 2012). Menurut Asriati (2009), perubahan kurikulum
bukanlah perubahan dokumen semata, namun juga merupakan perubahan
paradigma (pola pikir dan pola bertindak) serta otoritas dalam pelaksanaanya.
Johnson (2011) menambahkan, perlu adanya kesiapan dari para guru untuk dapat
menjalankan kurikulum baru. Berfungsinya kurikulum terletak pada bagaimana
pelaksanaan kurikulum di sekolah, terutama di kelas dalam berbagai kegiatan
pembelajaran.
Berdasarkan

hal

mengetahuihambatan

guru

tersebut,
Biologi

perlu
beserta

adanya
upaya

penelitian

untuk

pemecahannya

dalam

mengimplementasikan Kurikulum 2013 karena sebelumnya evaluasi dari Dinas
Pendidikan Kota Semarang tentang hambatan guru Biologi dalam implementasi
Kurikulum 2013 belum maksimal. Hambatan guru Biologi beserta upaya

3

pemecahannya dilihat dari segi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat
mengetahui apa saja hambatan yang dialami guru Biologi dan alternatif
pemecahannya serta dapat menjadi bahan evaluasi dalam pengembangan
Kurikulum 2013. Evaluasi perlu dilakukan dalam proses pengembangan
kurikulum agar kurikulum baru sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional (Hussain 2011).

1.2 Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah:
1.

Hambatan guru Biologi SMA kelas X di kota Semarang yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran Kurikulum 2013.
2.

Upaya pemecahan dari hambatan guru Biologi SMA kelas X di kota

Semarang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran
Kurikulum 2013.

1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1.

Apa saja hambatan yang dialami guru Biologi SMA di Kota Semarang dalam

implementasi Kurikulum 2013?
2.

Apa saja upaya pemecahan hambatan guru Biologi SMA di Kota Semarang

dalam implementasi Kurikulum 2013?

1.4Penegasan Istilah
Untuk menegaskan istilah-istilah dan untuk membatasi penelitian ini, maka
penegasan istilah dalam penelitian ini:
1.4.1 Hambatan Guru Biologi
Hambatan merupakan segala bentuk keadaan yang tidak mendukung
sehingga menyebabkan tidak terlaksananya dengan baik suatu keadaan yang
diharapkan (Imran 2010). Hambatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

4

segala bentuk keadaan yang tidak mendukung yang menyebabkan guru Biologi
tidak dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara maksimal sehingga
dilakukan usaha untuk mengatasinya agar kegiatan belajar mengajar berlangsung
lancar. Hambatan guru Biologi dalam penelitian ini dilihat dari segi perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
1.4.1.1 Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran yang dianalisis berupa angket guru dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru Biologi kelas X di SMA N 2, SMA N 5,
SMA N 13, SMA Kesatrian 1, dan SMA Kesatrian 2 kota Semarang. Indikator
yang dianalisis adalah hambatan guru dalam menyusun RPP, identitas RPP,
indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
metode pembelajaran, media dan sumber belajar, kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, kegiatan penutup, dan penilaian hasil belajar. Perencanaan pembelajaran
dianalisis dengan berpedoman pada Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses dan Permendikbud No.81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum.
1.4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran yang dianalisis berupa angket guru Biologi dan
angket siswa kelas X di SMA N 2, SMA N 5, SMA N 13, SMA Kesatrian 1, dan
SMA Kesatrian 2 kota Semarang. Indikator yang dianalisis adalah penerapan
pendekatan saintifik, penerapan model pembelajaran, penerapan metode
pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran, dan pemanfaatan sumber belajar.
Pelaksanaan pembelajaran dianalisis dengan berpedoman pada Permendikbud
No.65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.
1.4.1.3 Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran yang dianalisis berupa angket guru Biologi dan
angket siswa kelas X di SMA N 2, SMA N 5, SMA N 13, SMA Kesatrian 1, dan
SMA Kesatrian 2 kota Semarang. Indikator yang dianalisis adalah penilaian
kompetensi afektif, penilaian kompetensi kognitif, dan penilaian kompetensi
psikomotorik. Evaluasi pembelajaran dianalisis dengan berpedoman pada
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

5

1.4.2 Pemecahan Hambatan Guru Biologi
Pemecahan hambatan/ masalah adalah suatu pemikiran terarah secara
langsung untuk menemukan solusi dari masalah yang spesifik (Solso 2007).
Pemecahan hambatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah upaya yang
dilakukan

oleh

guru

Biologi

untuk

mengatasi

hambatan

dalam

mengimplementasikan Kurikulum 2013 dari segi perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Pada penelitian ini, peneliti
juga memberikan upaya pemecahan alternatif hambatan yang dialami guru
Biologi dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.

Menganalisis hambatan guru Biologi SMA di Kota Semarang dalam

mengimplementasikan Kurikulum 2013.
2.

Mendeskripsikan upaya pemecahan hambatan guru Biologi SMA di Kota

Semarang dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian tentang hambatan guru Biologi dan pemecahannya
dalam implementasi Kurikulum 2013 ini adalah:
1.

Bahan acuan atau evaluasi bagi Dinas Pendidikan untuk menentukan

kebijakan selanjutnya terutama tentang kurikulum.
2.

Guru Biologi dapat meningkatkan kemampuannya sesuai dengan tuntutan

yang ada pada Kurikulum 2013.
3.

Sekolah dapat mengelola implementasi Kurikulum 2013 secara efektif.

4.

Peneliti mendapatkan pengetahuan tentang Kurikulum 2013 dan dapat

dijadikan bahan acuan untuk penelitian yang sejenis.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hambatan Guru Biologi Kelas X Sekolah Menengah Atas
(SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) beserta Pemecahannya
Setiap orang pasti mengalami hambatan dalam melakukan kegiatan seharihari. Menurut Imran (2010), hambatan merupakan segala bentuk keadaan yang
tidak mendukung sehingga menyebabkan tidak terlaksananya dengan baik suatu
kegiatan yang diharapkan. Hambatan adalah keterbatasan yang terjadi pada
individu yang menyebabkan penurunan kualitas kegiatan yang dilakukan
(Patterson 2001). Hambatan adalah segala hal yang membatasi tingkah laku
seseorang.Terdapat dua faktor yang mempengaruhi terjadinya hambatan, yaitu
hambatan internal dan eksternal. Hambatan internal merupakan hambatan yang
berasal dari dalam diri manusia yang berkaitan dengan emosi dan psikologis,
sedangkan hambatan eksternal berasal dari lingkungan sekitar yang berkaitan
dengan struktural. Hambatan bagi para pendidik/ guru adalah tentang
meningkatkan relevansi pendidikan. Hambatan yang biasanya dialami guru dalam
kegiatan belajar mengajar adalah (Igbemi 2011):
2.1.1

Fasilitas dan peralatan
Fasilitas dan peralatan yang kurang baik, tidak memadai, atau tidak cukup

untuk kegiatan pembelajaran yang efektif di sekolah. Bahkan beberapa alat-alat
penting dalam keadaan rusak dan tidak berfungsi karena perawatan yang kurang
baik.
2.1.2 Pendanaan
Beberapa sekolah di daerah terpencil kurang mendapat perhatian dari
pemerintah dalam hal pendanaan. Hal ini menyebabkan guru tidak siap dalam
mengajar karena sarana dan prasarana sekolah yang ketinggalan zaman karena
tidak sesuai dengan kurikulum yang ada sekarang. Salah satunya yaitu
ketersediaan laboratorium. Keadaan laboratorium yang tidak memadai, tentu

6

7

menyebabkan guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kesulitan dalam menyampaikan
materi secara lengkap.
2.1.3 Kesejahteraan guru
Guru dengan kesejahteraan pekerjaan yang kurang baik akan menyebabkan
motivasi guru untuk mengajar menjadi rendah. Jika motivasi guru untuk mengajar
rendah, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.
2.1.4 Kegaduhan kelas
Jumlah siswa yang terlalu banyak didalam kelas akan menimbulkan
terjadinya kegaduhan. Jika guru tidak dapat mengatasi hal ini, maka guru tidak
dapat memberikan perhatiannya pada setiap siswa dengan karakter yang berbedabeda. Hal ini akan menyebabkan guru tidak mengetahui seberapa paham siswa
terhadap materi yang telah disampaikan.
Menurut Permendikbud (2014), dalam pengajaran Biologi ketika perangkat
penunjang kegiatan pembelajaran tersedia masih mungkin terdapat sejumlah
kendala/ hambatan sehingga proses pembelajaran tidak berjalan seperti yang
diharapkan, hambatan-hambatan tersebut adalah objek sebagai sumber fakta
terbatas, prosesnya sulit diamati, terbatasnya sarana laboratorium, dan proporsi
siswa dan guru tidak seimbang (siswa terlalu banyak).
Sutarji (2010) menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkan guru
mengalami hambatan yaitu faktor sarana terutama penggunaan media dan kondisi
kelas; kemampuan siswa terutama tingkat perhatian, minat, dan motivasi siswa;
metode seperti penyiapan materi dan aktivitas siswa; relasi; sertakompetensi dan
profesionalisme guru terutama tentang penyampaian materi oleh guru dan
aktivitas siswa.
Pengembangan kurikulum baru tentu terdapat banyak hambatan. Utamanya
hambatan dirasakan oleh guru. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kemampuan
dan pengetahuan guru serta kekurangsesuaian pendapat, baik antara sesama guru
maupun dengan kepala sekolah dan administrator mengenai pengembangan
kurikulum (Sukmadinata 2006). Dalam menghadapi tantangan pada era
globalisasi setidaknya guru perlu memiliki tiga hal pokok yaitu kepribadian yang
mantap, wawasan yang luas, dan kemampuan profesional yang memadai. Dengan

8

wawasan yang luas diharapkan guru mampu memperhitungkan berbagai
kemungkinan yang akan terjadi dengan mempertimbangkan kondisi sekarang dan
pengalaman masa lalu. Guru yang berwawasan luas mampu mengatasi berbagai
hambatan yang dihadapi, inovatif dan kreatif, serta mempunyai pandangan yang
realistik dan optimistik (Sunaryo 2009).
Hambatan dapat diatasi jika dilakukan cara untuk menanggapi, memilih, dan
menguji respon yang didapat untuk memecahkan hambatan yang ada. Pemecahan
masalah/ hambatan selalu melingkupi setiap aktifitas manusia seiring dengan
adanya hambatan, baik dalam ilmu pengetahuan, hukum, pendidikan bisnis,
olahraga, kesehatan, industri, dan lain sebagainya. Pemecahan masalah/ hambatan
adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu
solusi/ jalan keluar untuk masalah yang spesifik (Solso 2007). Berapa besar
sumber yang digunakan untuk penyelesaian masalah/ hambatan sering dapat
dianggap sebagai indikator tentang pentingnya suatu masalah, atau menjadi
ukuran seberapa penting masalah tersebut.
Apa yang ada

Penggunaan
input

Apa yang harus ada

Output
sekarang

Penggunaan
input yang
diharapkan

Output yang
diharapkan
berdasarkan
perhitungan

Gambar 2.1 Prosedur memecahkan masalah/ hambatan
Sumber : Hamalik (2009)
Prosedur yang dilakukan untuk memecahkan masalah atau hambatan yaitu:
pertama, mengidentifikasikan sistem untuk merumuskan masalah input/ output
secara baik. Kedua, merumuskan masalah sebagai dua hal yang berbeda secara
tajam antara keadaan yang ada (nyata) dengan keadaan yang diinginkan.
Ketiga,berusaha menghitung nilai yang digunakan sebagai tolok ukur bagi
pemecahan yang berhasil.

9

2.2 Peran Guru
Pelaku utama dalam pendidikan adalah guru. Tantangan pengajaran dan
pembelajaran saat ini telah berubah. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, perubahan struktur masyarakat, semakin majunya pengetahuan, serta
munculnya beberapa teori pembelajaran telah mengubah esensi dan tugas pokok
seorang guru. Menurut Agung (2009), guru merupakan seorang pembelajar yang
mandiri dan mampu memanfaatkan atau mengaitkan pengetahuan dengan
pemahaman yang dimiliki sebelumnya. Guru di lembaga pendidikan formal
menjalankan tugas pokok dan fungsi yang bersifat multiperan, yaitu guru sebagai
sumber belajar, pendidik, dan agen pembaharu (Nurhalisah 2010).
Pertama, guru sebagai sumber belajar berkaitan dengan penguasaan materi
ajar. Guru pada era seperti sekarang ini bukanlah satu-satunya sumber
pengetahuan. Akan lebih tepat jika guru berlaku sebagai fasilitator bagi para
siswanya sehingga siswa memiliki kepandaian dalam memperoleh informasi,
kecakapan memecahkan masalah, menarik kesimpulan, menuliskan, dan
mengekspresikan apa yang diketahuinya (Murwani 2006). Hal tersebut akan
membuat siswa menjadi seorang pembelajar yang luar biasa.
Kedua, guru sebagai pendidik memiliki peranan penting dalam membentuk
kepribadian siswa. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi
yang mencakup tanggungjawab, berwibawa, mandiri, dan disiplin. Guru
bertanggungjawab terhadap perilaku siswa dalam pembelajaran disekolah.
Berkaitan dengan wibawa, guru harus memiliki kelebihan merealisasikan nilai
spiritual, emosional, moral, sosial, dan intelektual dalam pribadinya serta guru
harus memiliki kelebihan pemahaman dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Seorang guru yang memahami dirinya akan mudah menempatkan diri
dalam proses belajar mengajar memberikan pengaruh besar bagi perkembangan
siswa.
Ketiga, guru sebagai agen pembaharuan, keberadaanya dalam kelas adalah
sebuah perubahan. Perkataan seorang guru adalah kata yang dapat merubah
peserta didik, tingkah laku guru menjadi contoh tingkah laku positif siswa.
Kemampuan yang dimiliki oleh guru juga sangat mempengaruhi efektifitas

10

implementasi kurikulum yang didukung dengan sarana yang memadai.
Pelaksanaan kurikulum akan berlangsung maksimal jika isi dan misi kurikulum
sesuai kemampuan guru untuk dapat memahaminya (Indriyanto 2012).
Beberapa hal yang harus dipahami guru dari siswa adalah kemampuan,
sikap, latar belakang, serta kegiatan siswa di sekolah. Implementasi Kurikulum
2013 dapat berhasil jika guru memperhatikan perbedaan individual siswa, maka
hal-hal yang perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut (Mulyasa 2013):
menggunakan

metode

pembelajaran

yang

bervariasi,

memodifikasi

dan

memperkaya bahan pembelajaran, memahami bahwa siswa tidak berkembang
dalam kecepatan yang sama, mengembangkan situasi belajar yang memotivasi
setiap siswa bekerja dengan kemampuan masing-masing, dan mengusahakan
keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan pembelajaran.

2.2Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah
Aliyah (MA)
2.3.1 Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
(Anonim 2013). Menurut Hamalik (2009), kurikulum adalah suatu program
pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa sesuai tujuan pendidikan.
Hamalik (2008) menyatakan kurikulum merupakan alat pendidikan yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum lanjutan dari pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup
kompetensi

sikap,

pengetahuan,

dan

keterampilan

(Kemdikbud

2012).

Penyusunan kurikulum tidak terbatas pada beberapa mata pelajaran saja
melainkan meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan
siswa seperti bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan,
gambar-gambar, halaman sekolah yang pada akhirnya dapat menciptakan
pembelajaran yang efektif.

11

2.3.2 Karakteristik Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013 disusun bertujuan untuk menghasilkan
insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintregasi. Perubahan dan pengembangan
kurikulum harus memiliki maksud yang jelas, akan dibawa kemana sistem
pendidikan nasional dengan kurikulum tersebut. Pengembangan kurikulum 2013
difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter siswa.
Kurikulum

2013

memiliki

beberapa

karakteristik

sebagai

berikut

(Permendikbud 2013c): mengembangkan keseimbangan antara pengembangan
sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan psikomotorik; sekolah adalah bagian masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar terencana dimana siswa dapat menerapkan apa
yang dipelajari ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat menjadi sumber
belajar; mengembangkan tiga ranah kompetensi yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat; memberikan waktu yang leluasa untuk dapat mengembangkan
berbagai aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan; kompetensi dinyatakan
dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi
dasar mata pelajaran; kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti; kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar matapelajaran dan jenjang
pendidikan.
2.3.3 Komponen Standar Proses Kurikulum 2013
Standar proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Komponen
standar proses yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
penilaian hasil dan proses pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran
(Permendikbud 2013a). Penelitian ini menggunakan tiga komponen standar proses
yaitu

perencanaan

pembelajaran,

pelaksanaan

pembelajaran,

dan

12

evaluasipembelajaran. Undang-undang nomor 15 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen menyebutkan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, salah satu
kewajiban guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
2.3.3.1 Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan RPP yang
mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Perencanaan
pembelajaran juga harus mempertimbangkan keadaan lingkungan sekolah dan
kondisi siswa sebagai subjek pembelajar. Setiap guru di seluruh instansi
pendidikan wajib menyusun RPP untuk kelas dimana guru tersebut mengajar.
Pengembangan RPP dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun ajaran
baru yang dimaksudkan agar RPP telah siap tersedia dalam setiap awal
pelaksanaan pembelajaran. RPP dapat dikembangkan guru secara individu
maupun tim MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).
Guru dapat mengembangkan RPP dengan memperhatikan prinsip-prinsip
berikut (Permendikbud 2013d): RPP disusun guru sebagai terjemahan ide
kurikulum dan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional, RPP
dikembangkan sesuai silabus dengan menyesuaikan kondisi satuan pendidikan
(kemampuan awal siswa, gaya belajar, latar belakang budaya, dan lingkungan
peserta didik), mendorong partisipasi aktif siswa, mengembangkan budaya
membaca dan menulis, dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
2.3.3.2 Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi
kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup (Permendikbud 2013a). Kegiatan
pendahuluan meliputi kegiatan menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran, memberikan motivasi belajar kepada siswa secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari,
mengajukan pertanyaan terkait pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan

13

dipelajari,

menjelaskan

tujuan

pembelajaran

yang

akan

dicapai,

dan

menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Kegiatan inti Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang
ditunjang dengan model pembelajaran Discovery Learning, Problem Based
Learning, dan Project Based Learning. Pendekatan saintifik meliputi kegiatan
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan
mengomunikasikan. Pada kegiatan mengamati, guru memberi kesempatan pada
siswa untuk melakukan pengamatan. Pada kegiatan menanya, guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai yang sudah dilihat, disimak,
dibaca, atau dilihat. Selanjutnya adalah siswa mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber dan mengolah informasi untuk menemukan keterkaitan antara
informasi satu dan lainnya. Hasil yang diperoleh disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar siswa.
Discovery Learning adalah model pembelajaran yang membuat siswa dapat
menemukan pengetahuan sendiri yang sebelumnya belum diperoleh dari kegiatan
pembelajaran (Rahman 2014). Menurut Wulandari (2013), Problem Based
Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang menyuguhkan berbagai
situasi bermasalah yang autentik dan bermakna bagi siswa. Peran guru dalam
kegiatan PBL adalah memberikan berbagai masalah autentik sehingga jelas bahwa
siswa dituntut untuk aktif sehingga dapat menyelesaikan masalah. Siswa dapat
merumuskan masalah yang kemudian dipecahkan secara bersama melalui diskusi.
Pada saat pemecahan masalah, akan terjadi pertukaran informasi antar siswa.
Model pembelajaran Project Based Learning menuntut siswa untuk dapat terbiasa
memecahkan

persoalan

nyata,

melakukan

penyelidikan,

dan

penemuan

pengetahuan. Peran guru dalam model pembelajaran ini adalah menyajikan
masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi tanya jawab berdasarkan
pada kehidupan nyata yang diharapkan dapat mengembangkan kompetensi siswa
(Santi 2011).
Kegiatan penutup dilakukan oleh guru bersama dengan siswa untuk
mengevaluasi seluruh aktivitas pembelajaran dan hasil yang diperoleh,
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar, melakukan tindak

14

lanjut dalam bentuk pemberian tugas, dan menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
2.3.3.3 Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan salah satu dari tiga pilar utama yang
menentukan kegiatan pembelajaran. Ketiga pilar tersebut adalah perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi/ penilaian yang berjalan secara berkesinambungan.
Oleh karena itu evaluasi pembelajaran harus dirancang dan dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran karena evaluasi pembelajaran
sebagai penentu kualitas pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan penilaian
autentik yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil pembelajaran secara utuh
dengan menilai aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik siswa. Pelaksanaan
penilaian autentik memiliki karakteristik yaitu proses penilaian merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, penilaian harus mencerminkan
dunia nyata yang tidak hanya mengenai sekolah, penilaian menggunakan beberapa
teknik dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman
belajar, penilaian bersifat holistik yang mencakup aspek dari tujuan pembelajaran
kognitif, afektik, dan psikomotorik (Muchtar 2010).
Evaluasi pembelajaran siswa didasarkan pada prinsip-prinsip objektif yaitu
evaluasi berbasis standar dan tidak dipengaruhi subjektivitas penilai, terpadu yaitu
evaluasi oleh pendidik dilakukan secara terencana dan berkesinambungan,
ekonomis yaitu penilaian yang efisien dan efektif (perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan), transparan yaitu prosedur dan dasar pengambilan keputusan dapat
diakses

semua

pihak,

akuntabel

yaitu

evaluasi

yang

dapat

dipertanggungjawabkan, dan edukatif berarti mendidik dan memotivasi siswa dan
guru (Permendikbud 2013b). Evaluasi pembelajaran dilakukan dalam bentuk
penilaian autentik yang mencakup penilaian diri, penilaian proyek, ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian sekolah, dan ujian
nasional.

15

2.3.4 Faktor Keberhasilan Kurikulum 2013
Dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Kurikulum
2013, yaitu faktor penentu dan faktor pendukung. Faktor penentu keberhasilan
Kurikulum 2013 adalah kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
(PTK) dengan kurikulum dan buku teks.Faktor pendukung keberhasilan
implementasi Kurikulum 2013 adalah ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan
sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum, penguatan
peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan, dan penguatan manajemen
dan budaya sekolah.

16

2.4 Kerangka Berpikir

Kurikulum 2013 diterapkan pada mata pelajaran Biologi mulai tahun
ajaran 2014/ 2015 di SMA kelas X kota Semarang

Persiapan dari pemerintah berupa
buku teks Kurikulum 2013
kurang maksimal

Fasilitas sekolah kurang mendukung
& kemampuan pedagogik yang
dimiliki setiap guru Biologi SMA di
kota Semarang berbeda-beda

Mempengaruhi kinerja guru Biologi SMA di kota Semarang:
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan
evaluasi pembelajaran

Guru Biologi SMA di kota Semarang
mengalami hambatan dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013

Perlu dianalisis jenis hambatan guru Biologi SMA di kota Semarang dan
upaya pemecahannya agar implementasi Kurikulum 2013 berjalan maksimal

Gambar 2.2 Kerangka berpikir analisis hambatan guru Biologi SMA di kota
Semarang dan pemecahannya dalam implementasi Kurikulum 2013

BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah:
1.

Hambatan perencanaan pembelajaran yang paling banyak dialami guru

BiologiSMA di kota Semarang adalah menyesuaikan alokasi waktu dengan
jumlah materi untuk keperluan pencapaian KD dan beban belajar serta perbedaan
kualitas dan daya serap siswa untuk penetuan metode pembelajaran di RPP.
Hambatan pelaksanaan pembelajaran yang paling banyak dialami guru Biologi
SMA di kota Semarang adalah dimana siswa belum bisa menerapkan model
pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan baik. Hambatan evaluasi
pembelajaran yang paling banyak dialami guru Biologi SMA di kota Semarang
adalah kesulitan menilai kompetensi afektif siswa karena jumlah siswa pada tiap
kelas cukup banyak.
2.

Upaya yang dilakukan guru Biologi SMA di kota Semarang pada hambatan

perencanaan pembelajaran adalah dengan menyesuaikan alokasi waktu dengan
Kaldik dan pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan heterogen; pada
pelaksanaan pembelajaran guru mengatasi hambatannya dengan melaksanakan
tutor sebaya, remidi, pengelompokan siswa secara heterogen, dan pemberian
reward bagi siswa yang aktif; pada evaluasi pembelajaran guru Biologi mengatasi
hambatannya dengan cara melaksanakan penilaian diri, penilaian antar teman, dan
penggunaan name tag.

5.2 Saran
Saran dari penelitian ini adalah:

1. Mengingat hasil penelitian yang menunjukkan guru masih mengalami
hambatan terutama pada pelaksanaan pembelajaran, maka perlu diadakan
pelatihan kembali dan pendampingan secara intensif implementasi Kurikulum
2013 di sekolah-sekolah.
57

58

2. Perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis implementasi Kurikulum 2013
dengan sampel yang lebih luas setelah semua sekolah menerapkan Kurikulum
2013 agar hasil yang diperoleh lebih objektif.

3. Penelitian mengenai hambatan guru dalam implementasi Kurikulum 2013
perlu dilakukan pada mata pelajaran lain.

DAFTAR PUSTAKA
Agung TW. 2009. Motivasi Kerja Guru dalam Mengembangkan Kurikulum di
Sekolah. Jurnal Pendidikan Penabur 8 (13):56-63.
Ali M. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.
Anonim. 2013. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Asriati N. 2009. Implementasi KTSP dan Kendalanya (Antara Harapan dan
Kenyataan). Jurnal Visi Ilmu Pendidikan 3 (2):243-256.
Fauziah R, AG Abdullah & DL Hakim. 2013. Pembelajaran Saintifik Elektronika
Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah. Invotec 9 (2):165-178.
Hamalik O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
______. 2009. Perencanaan Pengajaran (Berdasarkan Pendekatan Sistem).
Jakarta: Bumi Aksara.
Hussain A,AH Dogar, M Azeem & A Shakoor. 2011. Evaluation of Curriculum
Development Process. International Journal of Humanities and Social
Science 1 (14):263-271.
Igbemi MJ. 2011. Constraints in Teacher Education and Effects on Teaching and
Learning of Home Economics in Primary Schools. Journal of Educational
and Social research 1 (3):25-30
Imran A. 2010. Studi tentang Hambatan Siswa Kelas I Listrik di SMK Negeri 2
Makassar dalam Pelaksanaan Praktikum Pekerjaan Mekanik Elektro
(PME). Jurnal Medtek 2 (1).
Indriyanto B. 2012. Pengembangan Kurikulum sebagai Intervensi Kebijakan
Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 18
(4):440-453.
Johnson JA. 2011. Principles of Effective Change: Curriculum Revision that
Works. The journal of Research for Educational Leaders 1 (1):5-18.
Jusniar. 2009. Pengaruh Penggunaan Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Kelas X SMAN 1 Bajeng. Jurnal Chemica 10 (1):36-43.

59

60

[Kemdikbud] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Bahan Uji Publik
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurikulum 2013 Justru Tak Lagi Buat Guru Repot. KOMPAS.com. 12 Desember
2012. Online at http://edukasi.kompas.com /read/2012/12/22 /08504066
/Kurikulum.2013.Justru.Tak.Lagi. Buat. Guru. Repot[diakses tanggal 18 Maret
2014].
Lunenburg FC. 2011. Curriculum Development: Inductive Models. Schooling
2(1):1-8.
Machin A. 2014. Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter dan
Konservasi pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan. Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia 3 (1):28-35.
Maisaroh & Roestriningsih. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan
Menggunakan Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team pada Mata
Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi di SMK Negeri 1 Bogor.
Jurnal Ekonomi & Pendidikan 8 (2):157-172.
Miles BM & AM Huberman. 2009. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber
tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi.
Jakarta: UI Press.
Moleong LJ. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muchtar H. 2010. Penerapan Penilaian Autentik dalam Upaya Peningkatan Mutu
Pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur 14 (9):68-76.
Mulyasa HE. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Murwani ED. 2006. Peran Guru dalam Membangun Kesadaran Kritis Siswa.
Jurnal Pendidikan Penabur 6 (5):59-68.
Nouri H &A Shahid. 2005. The Effect of Powerpoint Presentations on Student
Learning and Attitudes. Global Perspective on Accounting Education
2:53-73.
Nugroho A, Suwahyo & Winarno. 2009. Kesiapan dan Kendala Guru SMK
Program Keahlian Otomotif di Kota