Pengujian Kandungan Kadmium, Tembaga Dan Timbal Pada Pisang Goreng Pinggir Jalan Secara Spektrofotometri Serapan Atom

DAFTAR PUSTAKA
Agustina, T.(2010). Kontaminasi Logam Berat Pada Makanan dan Dampaknya
Pada Kesehatan. TEKNUBAGA, 2 (2), Hal. 53-65.
Almatsier, S. (2002). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Cetakan IX. Jakarta: PT Gedia
Pustaka Utama. Hal. 250.
Anonim. (2014). Pisang Goreng. Diakses 16 Agustus 2015. Diambil
dari: http://id.wikipedia.org.
Arifin, Z. (2008). Beberapa Unsur Mineral Esensial Mikro Dalam Sistem Biologi
Dan Metode Analisisnya. Jurnal Litbang Pertanian, 27(3), 2008. Hal. 104.
Chandra, B. (2007). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit buku
Kedokteran EGC. Hal. 85.
Darmono.(1995). Logam dalam Sistem Biologi Mahluk Hidup. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press).Hal. 7-9.
Darmono.(2001). Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Hubungannya dengan
Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UIPress).Hal. 129-141.
Ermer, J., dan McB. Miller, J.H. (2005). Method Validation in Pharmaceutical
Analysis. Weinheim: Wiley-VchVerlag GmbH & Co. KGaA. Hal. 171.
Gandjar, I.G. dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Hal. 298-299.
Harmita.(2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara
Perhitungannya. Review Artikel. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3): 117119, 121-122, 127-128, 130.

Hasibuan, R., Hasan, W., dan Naria, E.(2012). Analisa Kandungan Timbal (Pb)
Pada Minyak Sebelum dan Sesudah Penggorengan yang Digunakan
Pedagang Gorengan Sekitar Kawasan Traffic Light Kota Medan. Medan:
Universitas Sumatera Utara.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
942/Menkes/SK/VII/2003 Tentang Pedoman Persyaratan Higiene Dan
Sanitasi Makanan Janjanan.
Khopkar, S.M. (1985). Basic Concept of Analytical Chemistry. Konsep
Penerjemah: Saptorahardjo, A. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik.
Jakarta: UI-press. Hal. 283.

33

Marbun, N. (2010). Analisis Kadar Timbal (Pb) pada Makanan Jajajanan
Berdasarkan Lama Waktu Pajanan yang Dijual Di pinggir Jalan Pasar I

Padang Bulan. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Mukono, J. (2006). Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga
University Press.
Muthmainah, A., Sirajuddin, S., dan Najamuddin, U.(2013). Pengaruh Lama
Waktu Pajan Terhadap Kadar Timbal (Pb) dalam Makanan Jajanan
Gorengan Di Lingkungan Workshop Universitas Hasanuddin Makasar.
Makasar: Universitas Hasanudin.
Palar, H. (2004). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka
Cipta. Hal. 23-25, 38-39 dan 76-86.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik IndonesiaNomor:
HK.00.06.1.52.4001. Tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran
Mikroba Dan Kimia Dalam Makanan.
Prabawati, S., Suyanti, dan Setyabudi, D. A. (2008). Teknologi Pascapanen dan
Teknik Pengolahan Pisang. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Pascapanen Pertanian. Hal. 2-3
Slamet, J.S. (1994). Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: UGM Press. Hal. 106107.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Edisi Keenam. Bandung: Tarsito. Hal. 93.
Surat Keputusan Direktur Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Nomor
03725/B/SK/VII/89. Batas Maksimum Cemaran Logam Dalam
Makanan.

Vogel, A. I. (1979).Textbook Of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic
Analysis. Penerjemah: Soetiono, L., dan Pudjaatmaka, H. A. (1985). Buku
Teks Analisis AnorganikKualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT.
Kalman Media Pustaka.Hal. 212,293-294.
Widaningrum, Miskiyah, dan Suismono. (2007). Bahaya Kontaminasi Logam
Berat dalam Sayuran dan Alternatif Pencegahan Cemarannya. Buletin
Tekonologi Pascapanen Pertanian 3: 19-23.
Widowati, W., Sastiono, A., dan Rumampuk, R.J. (2008). Efek Toksik Logam
Pencegahan Dan Penanggulanngan Pencemaran. Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta. Hal. 2-3.
Yuliarti, N. (2007). Awas Bahaya Dibalik Lezatnya Makanan. Yogyakarta: CV.
Andi Offset. Hal. 182.

34