Uji Efek Antihiperglikemia Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa Fruticans Wurmb.) Pada Mencit Yang Diinduksi Aloksan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi akibat urbanisasi dan
modernisasi terutama masyarakat pada kota-kota besar di Indonesia menjadi salah
satu penyebab meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif dan kemungkinan
akan menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Salah satu yang harus
diwaspadai adalah diabetes mellitus(Sudoyo, dkk., 2009).
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kumpulan gejala yang ditandai
oleh poliuria, polidipsia dan polifagia, disertai peningkatan Kadar Glukosa Darah
(KGD) atau hiperglikemia (glukosa puasa≥ 126 mg/dL atau glukosa sewaktu ≥
200 mg/dL) (Suherman dan Nafrialdi, 2012). Hiperglikemia atau KGD yang
tinggi disebabkan oleh kekurangan hormon pengatur KGD (insulin), baik secara
mutlak, yaitu memang kadarnya berkurang atau relatif yaitu jumlah insulinnya
mencukupi tetapi kerja insulin yang kurang baik mengatur KGD agar tetap normal
(Sari dan Perwitasari, 2013).
Banyak yang menganggap penyakit DM merupakan penyakit orang tua
atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan, padahal setiap orang
dapat mengidap penyakit DM baik tua maupun muda. Menurut WHO (World
Health Organization) tahun 2000 terdapat lebih dari 150 juta orang penderita DM

di dunia. Angka ini akan bertambah menjadi 300 juta orang pada tahun 2025.
Negara berkembang seperti Indonesia menempati urutan ke 4 jumlah penderita
DM didunia setelah India, Cina, dan Amerika Serikat. Pada tahun 1995 di

1

Indonesia terdapat 4,5 juta pengidap DM dan diperkirakan akan menjadi 12,4 juta
pada tahun 2025(Sudoyo, dkk.,2009).
Penyakit diabetes bukanlah suatu penyakit yang sangat menakutkan, tetapi
keberadaannya secara umum dapat menjadi faktor pemicu penyakit lainnya. Tidak
mengherankan jika seseorang menderita diabetes maka kemungkinan besar akan
muncul penyakit lain seperti hipertensi, jantung, stroke, gangguan ginjal, dan
gangguan pada penglihatan. Gangguan organ tubuh memang dirasa sangat
mengkhawatirkan. Namun demikian, banyak langkah dan cara untuk memperbaiki
dan mengobati jaringan-jaringan tubuh yang mengalami penurunan fungsi karena
penyakit diabetes. Beberapa cara yang ditempuh adalah dengan melakukan diet
serta menjaga pola makan, rajin berolah raga dan mengkonsumsi obat baik sintetis
maupun tradisional yang mampu menurunkan kadar gula darah (Mahendra dan
Evi, 2008).
Pada penanggulangan diabetes, obat hanya merupakan pelengkap dari diet.

Obat hanya perlu diberikan bila pengaturan diet secara maksimal tidak berkhasiat
mengendalikan kadar gula darah. Pengobatan DM selama ini diterapi dengan
pemberian obat-obat oral antidiabetik (OAD), atau dengan suntikan insulin. OAD
mungkin berguna untuk penderita yang alergi terhadap insulin atau yang tidak
mengunakan suntikan insulin, sementara penggunaannya harus difahami, karena
OAD kebanyakan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan (Studiawan
dan Santoso, 2005).
Penggunaan

obat-obat

sintesis

sebagai

antidiabetes,

kemungkinan

memiliki efek samping yang tidak dikehendaki karena digunakan dalam waktu

relatif lama. Oleh karena itu, perlu dicari obat yang efektif, efek samping yang

2

relatif rendah dan harga yang murah. Kini masyarakat banyak mencurahkan
perhatiannya pada obat-obat herbal untuk terapi suatu penyakit, karena
penggunaan obat herbal dianggap lebih aman dan meminimalkan efek samping
terhadap tubuh (Dalimartha dan Adrian, 2012).
Tumbuhan nipah (Nypa fruticansWurmb.) telah dimanfaatkan sebagai
bahan obat tradisional seperti obat sakit perut, diabetes dan obat penurun panas
dalam oleh masyarakat pesisir perairan Bayuasin Sumatera Selatan. Di
Kalimantan, arang akar nipah digunakan sebagai obat sakit gigi dan sakit kepala
(Putri, dkk., 2013).
Nipah termasuk tanaman suku palmae, tumbuh disepanjang sungai yang
terpengaruh pasang surut air laut. Tumbuhan ini dikelompokkan pula ke dalam
tanaman hutan mangrove. Sebagai salah satu produk hasil hutan non kayu hampir
semua bagian tumbuhan nipah memiliki manfaat, salah satunya adalah daun
(Subiandono, dkk., 2011).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Putri, dkk., (2013)
terhadap aktivitas antioksidan ekstrak daun dan biji buah nipah, dapat

disimpulkan bahwa ekstrak daun nipah dengan pelarut polar memiliki aktivitas
antioksidan tertinggi dibandingkan ekstrak akar dan biji buah nipah. Antioksidan
bertindak sebagai peredam radikal hidroksil dan superoksidadalam tubuh sehingga
dapat menetralisir dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas
terhadap sel normal (Robinson, 1995).
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian untuk
mengetahui efek ekstrak etanol daun nipah terhadap penurunan glukosa darah
pada mencit jantan dengan metode induksi aloksan.

3

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas maka rumusan masalah penelitian adalah:
a. apakah kandungan golongan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak
daun nipah dari hasil skrining fitokimia ?
b. apakah karakteristik simplisia daun nipah ?
c. apakah Ekstrak Etanol Daun Nipah (EEDN) mampu menurunkan Kadar
Glukosa Darah (KGD) hewan percobaan yang diinduksi aloksan ?
d. apakah terdapat perbedaan antara EEDN dengan metformin terhadap
penurunan KGDhewan percobaan yang diinduksi aloksan ?


1.3 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis penelitian adalah sebagai
berikut :
a. kandungan golongan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak daun
nipah dari skrining fitokimia adalah flavonoid, saponin, tanin dan steroid.
b. karakteristik simplisia daun

nipah dapat diperoleh dengan melakukan

karakterisasi simplisia daun nipah.
c. EEDN mempunyai efek terhadap penurunan KGD hewan percobaan yang
diinduksi aloksan.
d. tidak ada perbedaanantara EEDN dengan metformin terhadap penurunan
KGD hewan percobaan yang diinduksi aloksan.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:

4


a. golongan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak etanol daun nipah
dari hasil skrining fitokimia.
b. karakteristik simplisia daun nipah.
c. efek EEDN dalam menurunkan KGD.
d. perbandingan

efektivitas

penurunan

KGD

antara

EEDN

dengan

metformin.


1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan:
a. dapat digunakan sebagai sumber informasi golongan senyawa kimia yang
terdapat dalam daun nipah.
b. karakteristik simplisia daun nipah dapat digunakan sebagai pembanding
dalam pembuatan simplisia.
c. meningkatkan obat tradisional menjadi obat herbal terstandar.
d. untuk menambah daftar inventaris tanaman obat yang telah diuji
khasiatnya secara ilmiah dalam menurunkan KGD.

1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Pada penelitian ini digunakan mencit jantan dan hiperglikemia mencit
diinduksi menggunakan aloksan. Variabel bebas dalam penelitian adalalah variasi
dosis EEDNyaitu dosis 100 mg/kg bb,200 mg/kg bb, dan 300 mg/kg bb.
Sedangkan variabel terikat adalah penurunan KGD mencit, dapat dilihat pada
Gambar 1.1.

5


Variabel Bebas

Variabel Terikat

Parameter

Aloksan

Suspensi CMC Na
0,5%
Mencit
EEDN dosis:
100, 200, dan 300
mg/kg bb

Mencit Diabetes

Waktu pengamatan:
Hari ke- 3, 6, 9, 12,
dan 15


Suspensi
Metformin dosis
65 mg/kg bb

Penurunan kadar glukosa
darah

Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian

Keterangan :
EEDN = Ekstrak Etanol Daun Nipah

6

Kadar
Glukosa
Darah
(mg/dL)