Proses Ground Handling Citilink Indonesia Oleh PT. Gapura Angkasa Di Bandara Hang Nadim Batam

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian pariwisata

Istilah “pariwisata” adalah: “Suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan

maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang

dikunjungi, tetapi semata-mata untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam”. Dalam bukunya berjudul “Pengantar Ilmu Pariwisata” (dalam Yoeti, 1996 :116). Menurut pendapat beberapa ahli mengenai kepariwisataan yaitu:

1. Dr. Hubbert Gulden (dalam Yoeti, 1996:117) “Suatu seni dari lalu lintas orang dimana manusia berdiam di suatu tempat asing untuk maksud tertentu, tetapi dengan kediamannya itu tidak boleh tinggal atau menetap untuk melakukan pekerjaan selama-lamanya atau meskipun sementara waktu, yang sifatnya masih berhubungan dengan pekerjaan”.

2. Undang-undang No.9 Tahun 1990 “Segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk semua penyelenggaraan kegiatan periwisata”.

3. Ketetapan MPRS No.1-II Tahun 1996 (dalam Yoeti, : 118) “Suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberi hiburan rohani dan jasmani setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk melihat-lihat daerah lain (pariwisata dalam negeri) atau negara-negara lain (pariwisata luar negeri)”.


(2)

Sedangkan menurut pendapat beberapa para ahli yang lain antara lain:

1. Prof. Hunzieker dan Prof. K. Krapt (dalam Yoeti, 1996 : 115) Memberikan batasan yang bersifat teknis, mengatakan bahwa pariwisata adalah: “Keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyedian tempat tinggal sementara asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang sifatnya sementara tersebut”.

2. Prof. Salah Wahab (bangsa mesir) dalam bukunya berjudul “An Introduction On Tourist Theorapy” (dalam Yoeti, 1996 :116) menjelaskan bahwa pariwisata adalah: “Suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapatkan pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri ataupun di luar negeri meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain (suatu negara) untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang beranekaragam dan berbeda dengan apa yang dialami di tempat ia memperoleh pekerjaan tetap”.

Adapun pengertian dari pada Ilmu Pariwisata adalah: suatu ilmu yang mempelajari suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan ataupun kelompok di dalam wilayah negaranya sendiri atau negara lain dengan menggunakan kemudahan jasa / pelayanan yang disediakan oleh pemerintah, dunia usaha dan industri agar terwujud keinginan wisatawan. Jika ditinjau dari arti kata “wisatawan” yang berasal dari kata “wisata” maka sebenarnya tidaklah tepat sebagai pengganti kata “tourist” dalam bahasa inggris. Kata itu berasal dari bahasa sansekerta “Wisata” yang berarti “perjalanan” yang sama atau dapat disamakan


(3)

dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris. Jadi orang melakukan perjalanan dalam pengertian ini, maka wisatawan sama artinya dengan kata “traveler” karena dalam bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk menyatakan orang dengan profesinya, keahliannya, keadaannya jabatannya dan kedudukan seseorang.

Menurut 5 Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-bangsa No. 870 (dalam Yoeti, 1996 : 133 ) pengertian wisatawan adalah: “Setiap orang yang mengunjungi suatu negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya yang biasa, dengan alasan apapun juga, kecuali mengusahakan sesuatu pekerjaan yang dibayar oleh negara yang dikunjunginya”. Menurut rumusan di atas, termasuk didalamnya pengunjung sementara yang paling sedikit tinggal selama 24 jam di negara yang dikunjungi dan tujuan perjalanannya dapat digolongkan ke dalam klasifikasi sebagai berikut ini:

• Pesiar (leisure).

• Hiburan dagang (business), keluarga, konfrensi, dan misi.

2.2 Pengertian Industri Pariwisata

Ada beberapa pengertian tentang industri pariwisata, antara lainnya sebagai kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa (goods and service) yang dibutuhkan para wisatawan


(4)

pada khususnya dan traveler pada umumnya, selama dalam perjalanannya.(Yoeti, 1985).

Pengertian tentang industri pariwisata yang lainnya adalah suatu susunan organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang terkait dalam pengembangan, produksi dan pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang bepergian.(Kusudianto, 1996).

Berikut ini adalah beberapa perusahaan yang tergolong industri pariwisata :

1. Travel Agent atau Tour Operator

Adalah perusahaan yang telahmemberi informasi, melakukan reservasi, mengurus tiket dan voucher, menyelenggarakan tour, entertaiment, dan atrtaksi wisata lainnya, serta pengurusan dokumen perjalanan sehubung dengan perjalanan.

2. Akomondasi Perhotelan

Adalah perusahaan yang menyediahkan tempat untuk wisatawan yang akan menginap untuk sementara waktu selama ia berada di daerah tujuan wisata.

3. Perusahaan Pengangkutan

Adalah perusahaan pengangkutan berupa angkutan darat, laut , maupun udara yang akan membawa wisatawan ke daerah tujuan wisata.

4. Bar dan Restouran

Adalah tempat dimana wisatawan dapat memesan makanan dan minuman yang sesuai dengan seleranya.


(5)

5. Souvenirshop dan Handicraft

Adalah tempat dimana wisatawan berbelanja untuk membeli oleh-oleh sebagai kenang-kenanga untuk dibawa pulang.

6. Perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas wisatawan

Yaitu perusahaan seperti tempat orang menjula dan mencetak filim, kamera, postcards, kantor pos, money changer, bank, dan lain-lain.

2.3 Manfaat Pariwisata

Secara khusus manfaat pariwisata adalah sebagai berikut.

1. Meningkatnya kesempatan berusaha bagi penduduk atau masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata.

2. Sektor pariwisata dapat menyerap tenaga kerja yang dapat meningkat kan pendapatan dan kesejahteraan penduduk.

3.Pendapatan negara meningkat berupa pajak baik dari para wisatawan yang datang maupun pajak dari fasilitas sosial di daerah objek wisata, serta keuntungan dari pertukaran mata uang asing dengan mata uang Indonesia untuk keperluan para wisatawan.

4.Terpeliharanya kelestarian lingkungan hidup dan kebudayaan nasional. Dengan adanya pariwisata, masyarakat senantiasa menjaga keutuhan dan kelestarian objek wisata, baik objek wisata keindahan alam, bangunan-bangunan dan peninggalan bersejarah, maupun budaya-budaya tradisional masyarakat.


(6)

2.4 Motivasi Perjalanan Wisatawan

Pada dasarnya seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal. Dari berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, McIntosh(1977) dan Murphy (1985) mengatakan bahwa motivasi dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yaitu sebagai berikut:

a. Physical or physiological motivation (motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis), antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olah raga, bersantai dan sebagainya.

b. Cultural motivation (motivasi budaya), yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai objek tinggalan budaya (banggunan bersejarah).

c. Social motivation atau interpersonal motivation (motivasi yang bersifat sosial), seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal yang dianggap mendatangkan gengsi (nilai prestise), melakukan ziarah, pelarian dari situasi-situasi yang membosankan dan sebagainya.

d. Fantasy motivation (motivasi karena fantasi), yaitu adanya fantasi bahwa di daerah lain seseorang kan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan, dan ego-enhancement yang memberikan kepuasan psikologis. Disebut juga sebagai status and prestige motivation.

Motivasi perjalanan seseorang dipengaruhi oleh faktor internal wisatawan itu sendiri dan faktor eksternal.Secara intrinsik, motivasi terbentuk karena adanya kebutuhan dan/atau keinginan manusia itu sendiri. Kebutuhan tersebut dimulai dari


(7)

kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan prestise dan kebutuhan akan aktualisasi diri.

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang terbentuknya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, seperti norma sosial, pengaruh atau tekanan keluarga dan situasi kerja yang terinternalisasi dan kemudian berkembang menjadi kebutuhan psikologis. Motivasi wisatawan untuk melepaskn diri sejenak dari kegiatan rutin berfungsi untuk melepaskan diri sejenak dari kegiatan rutinuntuk mengembalikan harmoni di masyarakat, sehingga pariwisata dapat dipandang sebagai salah satu bentuk terapi sosial.

Motivasi merupakan faktor penting bagi calan wisatawan di dalam mengambil keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi. Calon wisatawan akan mempersepsi daerah tujuan wisata yang memungkinkan, di mana persepsi ini dihasilkan oleh preferensi individual, pengalaman sebelumnya dan informasi yang didapatkannya.

Apapun motivasi seseorang melakukan perjalanan wisata, maka bagi seorang wisatawan perjalanan tersebut akan mempunyai beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut:

a. Perjalanan wisata merupakan wahana penyegaran dan regenerasi fisik dan mental. b. Perjalanan wisata merupakan kompensasi terhadap berbagai hal yang melelahkan,

sekaligus juga sebagai wahana integrasi sosial bagi mereka yang di rumahnya merasa teralienasi.


(8)

c. Perjalanan wisata merupakan pelarian dari situasi keseharian yang penuh ketegangan, rutinitas yang menjemukan, atau kejenuhan-kejenuhan karena beban kerja.

d. Perjalanan wisata merupakan mekanisme bagi seseorang untuk dapat mengeluarkan perasaannya, melalui komunikasi dengan orang lain termasuk dengan masyarakat lokal.

e. Perjalanan wisata merupakan wahana untuk mengembangkan wawasan. f. Perjalanan wisata merupakan wahana untuk mendapatkan kebebasan. g. Perjalanan wisata merupakan wahana untuk realisasi diri.

h. Perjalanan wisata memang merupakan sesuatu yang menyenagkan, membuat hidup lebih bahagia.

2.5 Peranan Transportasi Udara dalam Kepariwisataan

Berbicara pariwisata, harus pula membicarakan tentang pengangkutan atau transpotasi. Pada zaman sekarang rasanya tidak mungkin lagi orang melakukan perjalanan dengan menggunakan unta, keledai atau gajah untuk menuju suatu daerah tujuan wisata yang jaraknya cukup jauh bahkan harus menyebrangi sungai, lautan dan samudera, kalau ada, itu merupakan kekecualian dan sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan pariwisata sebagai suatu industri.

Tercapainya kemajuan teknologi dalam penerbangan, pengangkutan dengan pesawat udara menjadi semakin populer dan disukai terlebih untuk perjalanan jarak jauh. Ini disbabkan karena kecepatan, kenyamanan, keselamatan serta kemewahan


(9)

yang disajukan kepada penumpang. Seperti halnya pengangkutan dengan kapal laut, kreta api, bus dan lain sebagainya yang dipergunakan sebagai alat angkutan untuk rute-rute tertentu, maka pesawat udara juga dipergunakan sebagai alat angkutan dengan rute tertentu juga. Namun saat ini, tidak sedikit penerbangan di charter atau di borong untuk kepertluan mengangkut wisatawan dalam rombongan. Untuk itulah, pihak perusahaan penerbangan berusaha menyajikan pelayanan yang lebih baik, ongkos yang lebih murah, fasilitas yang sempurna bagi wisatawan agar lebih tertarik untuk mengadakan perjalanan dengan melalui udara.

Dewasa ini, pengangkutan udara telah menduduki tempat paling istimewa, maka pelengkapan industri pariwisara dengan alat transportasi semacam ini makin terasa dibutuhkan. Terlebih bagi negara seperti Indonesia yang berwilayah kepulauan, dimana jarak dari satu tempat ke tempat lain banyak dipisahkan oleh lautan.

Disamping pesawat udara biasa, tidak jarang pula digunakan helikopter seperti disempurnakan dengan jenis-jenis pesawat udara airbus, boeing 747,concorde

yang memiliki daya angkut lebih banyak, cepat, medah dan murah.

Umumnya segala permasalahan yang berhubungan dengan tarif. Jadwal penerbangan, penunjukan keagenan, persyaratan kenggotaan bagi perusahaan

penerbangan, semuanya ditetapkan oleh IATA (International Air Transport


(10)

2.6 Tinjauan Tentang Pelayanan

Pelayanan sering disebut dengan service berasal dari bahasa inggris yang

berasal dari kata kerja serve mempunyai arti : melayani, membantu, menolong.

Sedangkan service merupakan kata benda dari serve yang berarti pelayanan.

Menurut Kotler (pemasaran Universitas Nortthwestern), menyatakan “ Pelayanan adalah suatu aktifitas yang memberikan manfaat dan ditawarkan oleh suatu

pihak kepada pihak lain dalam bentuk tidak nyata (intangible) dan tidak

menimbulkan pemindahan kepemilikan”.

Ini berarti bahwa pelayanan memiliki sifat-sifat intangible dan oleh sebab itu tidak dapat diukur, diraba melaikan hanya depat dirasakan. Jika seseorang menerima pelayanan dalam perasaan senang atau gembira maka pelayanan yang diterimanya dirasakan menyenangkan. Pada situasi lain, ia menerima pelayanan yang sama tetapi dalam kendisi hati yang tidak senang, maka pelayanan itu dirasakan mengecewakan. Oleh sebab itu, ukuran baik buruknya pelayanan hanya dapat ditentukan oleh orang yang menerima pelayanan, sedangkan penilaian tersebut sangat dipangaruhi oleh suasana perasaan penerima pelayanan.

2.7 Pelayanan dalam pesawat

Dalam dunia penerbangan, pihak perusahaan selalu berusaha menyajikan yang terbaik bagi penumpang termasuk dalam memberikan pelayanan makan dan minum. Pihak penerbangan memberikan makan dan minuman sekedar sebagai penyegar sesuai dengan jam, jarak dan lamanya penerbangan. Di lapangan terbang di beberapa


(11)

tempat singgah/transit, untuk penerbangan tertentu kepada penumpang transit diberikan makanan dan minuman sesuai dengan pedoman santapan. Untuk para penumpang yang menghendaki makanan khusus (vegetarian, tidak makan daging babi dan lain sebagainya) pihak peerbangan dapat menyediakannya, permintaan akan makanan khusus harus diajukan saat melakukan reservasi.

Bagitu juga dalam memberikan pelayanan kepada penumpang terutama penumpang khusus, ada yang memerlukan kursi roda, tongkat, tandu dan lainya sebagainya selalu diparsiapkan untuk mempermudah proses penerbangan selama perjalanan. Hal ini juga harus diberitahukan terlebih dahulu kepada pihak penerbangan agar dapat mempersiapkan apa yang dibutuhkan oleh penumpang khusus.

2.8 Pengertian Prasarana dan Sarana Kepariwisataan 2.8.1 Prasarana Kepariwisataan

Prasarana pariwisata adalah semua fasilitas utama atau dasar yang memungkinkan sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang dalam rangka memberikan pelayanan kepada para wisatawan.

Termasuk prasarana pariwisata:

1. Prasarana perhubungan, meliputi: jalan raya, jembatan dan terminal bus, rel

kereta api dan stasiun, pelabuhan udara (air-port) dan pelabuhan laut (sea port/harbour)


(12)

3. Instalasi penyulingan bahan bakar minyak.

4. Sistem pengairan atau irigasi untuk kepentingan pertanian, peternakan dan

perkebunan.

5. Sistem perbankan dan moneter.

6. Sistem telekomunikasi seperti telepon, pos, telegraf, faksimili, telex, email, dan lain.

7. Prasarana kesehatan seperti rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat.

8. Prasarana, keamanan, pendidikan dan hiburan.

2.8.2 Sarana Kepariwisataan

Sarana Pariwisata adalah fasilitas dan perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung.Maju mundurnya sarana kepariwisataan tergantung pada jumlah kunjungan wisatawan.

Sarana pariwisata meliputi: “PERUSAHAAN PERJALANAN SEPERTI TRAVEL AGENT, TRAVEL BUREU DAN TOUR OPERATOR, PERUSAHAAN TRANSPORTASI, TERUTAMA TRANSPORTASI ANGKUTAN WISATA,BIRO PERJALANAN WISATA

Adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan paket wisata dan agen perjalanan.

Kegiatan usaha biro perjalanan wisata:

a. Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan. b. Menyelenggarakan atau menjual pelayaran wisata (cruise).


(13)

c. Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas dasar permintaan.

d. Menyelenggarakan pemanduan wisata.

e. Menyediakan fasilitas untuk wisatawan.

f. Menjual tiket/karcis sarana angkutan, dan lain-lain.

g. Mengadakan pemesanan sarana wisata.

h. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

 Agen Perjalanan Wisata

Adalah perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan tiket (karcis), sarana angkutan, dan lain-lain serta pemesanan sarana wisata.

Kegiatan Agen Perjalanan Wisata: 1.Menjual tiket, dan lain-lain

2.Mengadakan pemesanan sarana wisata

3.Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

 Cabang Biro Perjalanan Umum

Adalah satuan-satuan usaha dari suatu Biro Perjalanan Umum Wisata yang berkedudukan di tempat yang sama atau ditempat lain yang memberikan pelayanan yang berhubungan dengan perjalanan umum.


(1)

c. Perjalanan wisata merupakan pelarian dari situasi keseharian yang penuh ketegangan, rutinitas yang menjemukan, atau kejenuhan-kejenuhan karena beban kerja.

d. Perjalanan wisata merupakan mekanisme bagi seseorang untuk dapat mengeluarkan perasaannya, melalui komunikasi dengan orang lain termasuk dengan masyarakat lokal.

e. Perjalanan wisata merupakan wahana untuk mengembangkan wawasan. f. Perjalanan wisata merupakan wahana untuk mendapatkan kebebasan. g. Perjalanan wisata merupakan wahana untuk realisasi diri.

h. Perjalanan wisata memang merupakan sesuatu yang menyenagkan, membuat hidup lebih bahagia.

2.5 Peranan Transportasi Udara dalam Kepariwisataan

Berbicara pariwisata, harus pula membicarakan tentang pengangkutan atau transpotasi. Pada zaman sekarang rasanya tidak mungkin lagi orang melakukan perjalanan dengan menggunakan unta, keledai atau gajah untuk menuju suatu daerah tujuan wisata yang jaraknya cukup jauh bahkan harus menyebrangi sungai, lautan dan samudera, kalau ada, itu merupakan kekecualian dan sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan pariwisata sebagai suatu industri.

Tercapainya kemajuan teknologi dalam penerbangan, pengangkutan dengan pesawat udara menjadi semakin populer dan disukai terlebih untuk perjalanan jarak jauh. Ini disbabkan karena kecepatan, kenyamanan, keselamatan serta kemewahan


(2)

yang disajukan kepada penumpang. Seperti halnya pengangkutan dengan kapal laut, kreta api, bus dan lain sebagainya yang dipergunakan sebagai alat angkutan untuk rute-rute tertentu, maka pesawat udara juga dipergunakan sebagai alat angkutan dengan rute tertentu juga. Namun saat ini, tidak sedikit penerbangan di charter atau di borong untuk kepertluan mengangkut wisatawan dalam rombongan. Untuk itulah, pihak perusahaan penerbangan berusaha menyajikan pelayanan yang lebih baik, ongkos yang lebih murah, fasilitas yang sempurna bagi wisatawan agar lebih tertarik untuk mengadakan perjalanan dengan melalui udara.

Dewasa ini, pengangkutan udara telah menduduki tempat paling istimewa, maka pelengkapan industri pariwisara dengan alat transportasi semacam ini makin terasa dibutuhkan. Terlebih bagi negara seperti Indonesia yang berwilayah kepulauan, dimana jarak dari satu tempat ke tempat lain banyak dipisahkan oleh lautan.

Disamping pesawat udara biasa, tidak jarang pula digunakan helikopter seperti disempurnakan dengan jenis-jenis pesawat udara airbus, boeing 747,concorde yang memiliki daya angkut lebih banyak, cepat, medah dan murah.

Umumnya segala permasalahan yang berhubungan dengan tarif. Jadwal penerbangan, penunjukan keagenan, persyaratan kenggotaan bagi perusahaan penerbangan, semuanya ditetapkan oleh IATA (International Air Transport Association) yang berpusat di Monteral- Kanada.


(3)

2.6 Tinjauan Tentang Pelayanan

Pelayanan sering disebut dengan service berasal dari bahasa inggris yang berasal dari kata kerja serve mempunyai arti : melayani, membantu, menolong. Sedangkan service merupakan kata benda dari serve yang berarti pelayanan.

Menurut Kotler (pemasaran Universitas Nortthwestern), menyatakan “ Pelayanan adalah suatu aktifitas yang memberikan manfaat dan ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dalam bentuk tidak nyata (intangible) dan tidak menimbulkan pemindahan kepemilikan”.

Ini berarti bahwa pelayanan memiliki sifat-sifat intangible dan oleh sebab itu tidak dapat diukur, diraba melaikan hanya depat dirasakan. Jika seseorang menerima pelayanan dalam perasaan senang atau gembira maka pelayanan yang diterimanya dirasakan menyenangkan. Pada situasi lain, ia menerima pelayanan yang sama tetapi dalam kendisi hati yang tidak senang, maka pelayanan itu dirasakan mengecewakan. Oleh sebab itu, ukuran baik buruknya pelayanan hanya dapat ditentukan oleh orang yang menerima pelayanan, sedangkan penilaian tersebut sangat dipangaruhi oleh suasana perasaan penerima pelayanan.

2.7 Pelayanan dalam pesawat

Dalam dunia penerbangan, pihak perusahaan selalu berusaha menyajikan yang terbaik bagi penumpang termasuk dalam memberikan pelayanan makan dan minum. Pihak penerbangan memberikan makan dan minuman sekedar sebagai penyegar sesuai dengan jam, jarak dan lamanya penerbangan. Di lapangan terbang di beberapa


(4)

tempat singgah/transit, untuk penerbangan tertentu kepada penumpang transit diberikan makanan dan minuman sesuai dengan pedoman santapan. Untuk para penumpang yang menghendaki makanan khusus (vegetarian, tidak makan daging babi dan lain sebagainya) pihak peerbangan dapat menyediakannya, permintaan akan makanan khusus harus diajukan saat melakukan reservasi.

Bagitu juga dalam memberikan pelayanan kepada penumpang terutama penumpang khusus, ada yang memerlukan kursi roda, tongkat, tandu dan lainya sebagainya selalu diparsiapkan untuk mempermudah proses penerbangan selama perjalanan. Hal ini juga harus diberitahukan terlebih dahulu kepada pihak penerbangan agar dapat mempersiapkan apa yang dibutuhkan oleh penumpang khusus.

2.8 Pengertian Prasarana dan Sarana Kepariwisataan 2.8.1 Prasarana Kepariwisataan

Prasarana pariwisata adalah semua fasilitas utama atau dasar yang memungkinkan sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang dalam rangka memberikan pelayanan kepada para wisatawan.

Termasuk prasarana pariwisata:

1. Prasarana perhubungan, meliputi: jalan raya, jembatan dan terminal bus, rel kereta api dan stasiun, pelabuhan udara (air-port) dan pelabuhan laut (sea port/harbour)


(5)

3. Instalasi penyulingan bahan bakar minyak.

4. Sistem pengairan atau irigasi untuk kepentingan pertanian, peternakan dan perkebunan.

5. Sistem perbankan dan moneter.

6. Sistem telekomunikasi seperti telepon, pos, telegraf, faksimili, telex, email, dan lain.

7. Prasarana kesehatan seperti rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat. 8. Prasarana, keamanan, pendidikan dan hiburan.

2.8.2 Sarana Kepariwisataan

Sarana Pariwisata adalah fasilitas dan perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung.Maju mundurnya sarana kepariwisataan tergantung pada jumlah kunjungan wisatawan.

Sarana pariwisata meliputi: “PERUSAHAAN PERJALANAN SEPERTI TRAVEL AGENT, TRAVEL BUREU DAN TOUR OPERATOR, PERUSAHAAN TRANSPORTASI, TERUTAMA TRANSPORTASI ANGKUTAN WISATA,BIRO PERJALANAN WISATA

Adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan paket wisata dan agen perjalanan.

Kegiatan usaha biro perjalanan wisata:

a. Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan. b. Menyelenggarakan atau menjual pelayaran wisata (cruise).


(6)

c. Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas dasar permintaan.

d. Menyelenggarakan pemanduan wisata. e. Menyediakan fasilitas untuk wisatawan.

f. Menjual tiket/karcis sarana angkutan, dan lain-lain. g. Mengadakan pemesanan sarana wisata.

h. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.  Agen Perjalanan Wisata

Adalah perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan tiket (karcis), sarana angkutan, dan lain-lain serta pemesanan sarana wisata.

Kegiatan Agen Perjalanan Wisata: 1.Menjual tiket, dan lain-lain

2.Mengadakan pemesanan sarana wisata

3.Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

 Cabang Biro Perjalanan Umum

Adalah satuan-satuan usaha dari suatu Biro Perjalanan Umum Wisata yang berkedudukan di tempat yang sama atau ditempat lain yang memberikan pelayanan yang berhubungan dengan perjalanan umum.