Formulasi Gel Pengharum Ruangan Menggunakan Karagenan dan Natrium Alginat dengan Minyak Nilam sebagai Fiksatif

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, E. (2012). Eksipien dalam Sediaan Farmasi. Jakarta: Dian Rakyat.
Halaman 127-129.
Badan Standarisasi Nasional. (2006). Petunjuk Pengujian Organoleptik dan atau
Sensori. SNI-01-2346-200. Jakarta: Dewan Standarisasi Indonesia.
Halaman 5.
Che, N.M. (2003). Wangian Penyebab Kanser. National Poison Centre
Article.Universiti Sains Malaysia.Halaman 1.
Daniel, S.P. (2012). Prospek Bertanam Nilam. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Halaman 1-3.
De Roos, K.B. (2003). Effect of Texture and Microstructure on Flavour Retention
and Release.International Dairy Journal.13(8): 593-605.
Ditjen, POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 395, 534.
Ditjen, POM.(1995). Farmakope Indonesia.Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 712.
Fardiaz, D. (1989). Hidrokoloid. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 21.
Fitrah, A.N. (2013).
Formulasi Gel Pengharum Ruangan menggunakan
Karagenan dan Glukomanan dengan Pewangi Minyak Jeruk Purut dan
Kenanga. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 1, 22, 24, 36,

38.
Halimah, D.P.P., dan Zetra, Y. (2011). Minyak Atsiri dari Tanaman Nilam
(Pogostemon
cablin
Benth.)melalui
MetodeFermentasi
danHidrodistilasiserta Uji Bioaktivitasnya.Skripsi.Surabaya: Institut
Teknologi Sepuluh November.Halaman 2.
Hargeaves, T. (2003).Chemical Formulation: An Overview of Surfactant-based
Preparations used in Everyday Life. Cambridge: Royal Society of
Chemistry Press. Halaman 119.
Ibekwe., Eberechukwu, S., Uwakwe., dan Amadikwa, A. (2007). Effect of Oral
Intake of Sodium Benzoate on Some Haematological Parameters of Wistar
Albino Rats.Journal Scientific Research and Essay.2(1): 006-009.
Kadir, A. (2011). Identifikasi Klon Harapan Tanaman Nilam Toleran Cekaman
Kekeringan berdasarkan Kadar Proline dan Karakter Morfologi dan
Fisiologi.Jurnal Agrisistem.7(1): 14.

41
Universitas Sumatera Utara


Kaya, A.O.W., Ani S., dan Joko S. (2015). The Effect of Gelling Agent
Concentration on the Characteristic of Gel Produced From the Mixture of
Semi-refined Carrageenan and Glukomannan. International Journal of
Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR).20(1): 313-324.
Kusumah, S.H. (2011). Karagenan.Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung. Halaman 5.
Lutony, T.L., dan Yeyet R. (2000). Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri.
Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 3, 96.
Mas, S. (2013). Pengaruh Penambahan Minyak Nilam sebagai Fiksatif terhadap
Ketahanan Wangi Gel Pengharum Ruangan Alami.Skripsi.Bogor: Institut
Pertanian Bogor. Halaman 1, 5, 19.
Poerwadi, B., Ismuyanto, B., Agustina, D., dan Nirwana C. (2013). Karakteristik
Gel Pengharum Ruangan dengan Berbagai Grade Patchauli Alkohol dan
Konsentrasi Minyak Nilam. Jurnal Tehnik Kimia. 7(2): 49-50.
Pratiwi, A. (2010). Analisis Kandungan Formaldehid pada Pengharum Ruangan
berbentuk Gelyang beredar di Pasaran Kota Medan Tahun 2010. Skripsi.
Medan: Universitas Sumatera Utara. Halaman 5.
Rahmaisni, A. (2011). Aplikasi Minyak Atsiri pada Produk Gel Pengharum
Ruangan Anti Serangga.Skripsi.Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman

42.
Rowe, C.R., Sheskey, J.P., dan Owen, C.S. (2003). Handbook of Pharmaceutical
Excipients. London: Pharmaceutical Press. Halaman 57-60.
Sabini, D. (2006). Aplikasi Minyak Atsiri pada Produk Homecare dan
Personalcare.Prosiding Pengembangan Produk Baru dan Turunannya.
Solo: Konverensi Nasional Minyak Atisiri. Halaman 83-85.
Sinurat, E., Murdinah., dan Peranginangin, R. (2009). Pengaruh Campuran Semi
Refined Carrageenan (SRC) dan Locust Bean Gum (LBG) terhadap Sifat
Fisik dan Sensori Gel Pengharum Ruangan.Jurnal Pascapanen dan
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.4(1): 13-20.
Winarno, F.G. (2008). Kimia Pangan dan Gizi. Bogor: M-BRIO Press.
Halaman 56.

42
Universitas Sumatera Utara