Formulasi Gel Pengharum Ruangan Menggunakan Karagenan dan Natrium Alginat dengan Minyak Nilam sebagai Fiksatif

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri terbesar
yang cukup penting diperdagangkan di dunia. Saat ini, dipasar dunia terdapat
lebih dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan. Indonesia sendiri memiliki
40 jenis minyak atsiri yang dapat diperdagangkan, namun hanya sekitar 14 jenis
diekspor, seperti: minyak nilam, minyak pala, minyak sereh wangi, minyak
kenanga, minyak akar wangi, minyak kayu putih, minyak cengkeh, minyak lada,
minyak jahe dan lain-lain (Halimah dan Zetra, 2011).
Wewangian merupakan produk yang semakin berkembang saat ini, salah
satunya adalah dalam bentuk pengharum

ruangan. Bahan pewangi yang

digunakan pada produk dibagi menjadi dua jenis yaitu, pewangi sintetis dan
pewangi alami.Pewangi sintetis memiliki wangi yang lebih tajam, sedangkan
pewangi alami memiliki wangi yang lebih lembut sehingga lebih nyaman
digunakan.Penggunaan pewangi sintetis yang terlalu tajam dapat menimbulkan
rasa pusing dan kurang nyaman (Fitrah, 2013).
Berdasarkan prakiraan para pakar dan analis, permintaan minyak atsiri

akan tetap prospektif dimasa yang akan datang. Penyebabnya bukan saja akibat
makin berkembangnya industri pemakai yang sejalan dengan bertambahnya
jumlah penduduk dan meningkatnya pendapatan per kapita, tetapi juga disebabkan
oleh makin sadarnya penduduk untuk menggunakan minyak atsiri alami yang
lebih aman dibandingkan minyak sintetis (Lutony dan Yeyet, 2000).

1
Universitas Sumatera Utara

Minyak nilam terdiri dari komponen-komponenyang bertitik didih tinggi
sehingga sangat baikdipakai sebagai zat pengikat dalam industri parfumdan dapat
membentuk aroma yang harmonis.Zatpengikat adalah suatu persenyawaan
yangmempunyai daya menguap lebih rendah atau titikuapnya lebih tinggidaripada
zat pewangi sehinggakecepatan penguapan zat pewangi dapat dikurangi atau
dihambat. Penambahan zat pengikat di dalamparfum dimaksudkan untuk
mengikat aroma wangidan mencegah penguapan zat pewangi yang terlalucepat
sehingga aroma wangi tidak cepat hilang ataulebih tahan lama (Halimah dan
Zetra, 2011).
Produk gel pengharum ruangan merupakan produk wewangian berbentuk
semi padat yang menggunakan karagenan sebagai komponen pembentuk gelnya

atau jenis bahan pembentuk gel lainnya.Produk tersebut berfungsi untuk
mengatasi bau tak sedap, mengurangi rasa penat saat berada di ruangan yang
panas dan memberi efek relaksasi.Hal ini memicu permintaan produk pengharum
ruangan semakin meningkat.Produk gel pengharum ruangan yang banyak beredar
di pasaran saat ini adalah berbahan sintetis, terutama bahan pewangi dan fiksatif
yang digunakan.Bahan sintetis tersebut senantiasa dapat mengakibatkan alergi
atau mengganggu kesehatan dan lingkungan (Mas, 2013).
Gel dapat dibuat dari bahan dasar yang berasal dari Indonesia dan alami,
seperti karagenan, kitosan, gelatin, gum, dan pektin.Karagenan merupakan salah
satu bahan yang paling umum digunakan untuk pembuatan gel yang berasal dari
rumput laut.Karagenan memiliki sifat yang rapuh jika dibuat menjadi gel. Untuk
meningkatkan elastisitas dan kekuatannya, karagenan dapat dicampur dengan
jenis gum atau pati. Gel yang baik adalah yang memiliki kekuatan gel tinggi dan

2
Universitas Sumatera Utara

sineresis rendah. Dengan ini, diharapkan gel pengharum ruangan yang dihasilkan
akan memiliki kekuatan wangi yang stabil dan ketahanan wangi yang lama sesuai
kebutuhan Pada penelitian gel pengharum ruangan yang dilakukan oleh Fitrah

(2013), gel yang terbaik dihasilkan yaitu dengan komposisi karagenan dan
glukomanan konsentrasi 3% dengan perbandingan 60:40 (Fitrah, 2013).
Alginat merupakan komponen utama dari getah ganggang coklat dan
merupakan senyawa penting dalam dinding sel spesies ganggang yang tergolong
dalam kelas Phaeophyceae.Secara kimia alginat merupakan polimer murni dari
asam uronat yang tersusun dalam bentuk rantai linier yang panjang. Oleh karena
alginat merupakan molekul linier dengan berat molekul tinggi, maka mudah sekali
menyerap air, karena alasan tersebut maka alginat baik sekali fungsinya sebagai
bahan pengental, dimana dalam hal ini sifat alginat sebagai pengental sama
dengan glukomanan (Winarno, 2008).
Penelitian ini mencoba mengembangkan produk gel pengharum ruangan
yang lebih ramah lingkungan dan baik untuk kesehatan dengan memanfaatkan
bahan-bahan alami, yaitu minyak lemon yang merupakan minyak atsiri alami
sebagai bahan pewangi, minyak nilam sebagai fiksatif dan bahan pembentuk gel
menggunakan campuran karagenan dan natrium alginat.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah adalah:
a. apakahkombinasi karagenan dan natrium alginat dapat digunakan sebagai
bahan dasar gel pengharum ruangan?
b. apakah ada pengaruh perbedaan konsentrasi minyak nilam sebagai fiksatif?


3
Universitas Sumatera Utara

1.3 Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah diatasmaka dibuat hipotesis analisis
yaitu:
a. kombinasi karagenan dan natrium alginat dapat digunakan sebagai bahan
dasar gel pengharum ruangan
b. ada pengaruh perbedaan konsentrasi minyak nilam sebagai fiksatif.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. untuk mengetahui kombinasi karagenan dan natrium alginat dapat digunakan
sebagai bahan dasar gel pengharum ruangan
b. untukmengetahui ada pengaruh perbedaan konsentrasi minyak nilam sebagai
fiksatif.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai sumber
informasi bahwa karagenan dapat dikombinasi dengan natrium alginat dalam
pembuatan gel pengharum ruangan dan konsentrasi minyak nilam terbaik yang

dapat digunakan sebagai fiksatif.

4
Universitas Sumatera Utara