this PDF file ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA BERDASARKAN TEORI APOS PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20152016 | Natalia | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI 1 PB

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA
BERDASARKAN TEORI APOS PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT
DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS X
SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
Sri Sulastri Natalia1) Ponjo Sujatmiko2) Henny EkanaChrisnawati3)
1)Mahasiswa
2), 3)Dosen

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UNS

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UNS
Alamat Korespondensi:

1)Jalan

Ir. Sutarmi No. 36 A Surakarta. 085640569177. Ssnatalia507@gmail.com

ABSTRAK.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat pemahaman siswa dengan minat
belajar tinggi berdasarkan teori APOS pada materi persamaan kuadrat; (2) tingkat
pemahaman siswa dengan minat belajar sedang berdasarkan teori APOS pada materi

persamaan kuadrat; dan (3) tingkat pemahaman siswa dengan minat belajar rendah
berdasarkan teori APOS pada materi persamaan kuadrat.Metode yang digunakan metode
kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan dari responden.
Subjek penelitian dipilih dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan metode angket untuk data minat belajar siswa dan
metode wawancara berbasis tugas untuk data tingkat pemahaman siswa berdasarkan teori
APOS. Instrumen utama pada penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dibantu dengan tiga
instrumen bantu yaitu angket, tes tertulis dan pedoman wawancara. Pemeriksaan keabsahan
data pada penelitian ini menggunakan triangulasi waktu. Data yang telah terkumpul akan
dianalisis dengan menggunakan analisis data nonstatistik. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut : (1) subjek dengan minat belajar tinggi berada pada tingkat
pemahaman skema; (2) subjek dengan minat belajar sedang berada pada tingkat pemahaman
proses; dan (3) subjek dengan minat belajar rendah berada pada tingkat pemahaman aksi.
Kata kunci: Minat Belajar, Persamaan Kuadrat, Teori APOS, Tingkat Pemahaman.
PENDAHULUAN

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

(i) Latar Belakang


keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

Pendidikan

memiliki

peranan

kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan

penting dalam upaya menciptakan sumber

yang

daya manusia yang berkualitas. Dalam UU

bangsa dan negara. Oleh karena itu,

No.20


pendidikan

Tahun

2003

tentang

sistem

diperlukan

dirinya,

sangat

masyarakat,

diperlukan


pendidikan nasional didefinisikan bahwa

menciptakan

pendidikan

dan

kreatif, bermoral, berahlak mulia dan

terencana untuk mewujudkan suasana dan

bermartabat. Seperti yang disebutkan dalam

proses pembelajaran agar peserta didik

UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem

secara


pendidikan

aktif

adalah

usaha

sadar

mengembangkan

potensi

masyarakat

nasional

yang


untuk

bahwa

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.5 September 2017

cerdas,

tujuan
104

pendidikan

nasional

adalah

untuk

formal yang dapat dilaksanakan secara


berkembangnya potensi peserta didik agar

terstruktur

menjadi

informal adalah jalur pendidikan keluarga

manusia

yang

beriman

dan

bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa,

dan


berjenjang.

Pendidikan

dan lingkungan.
Matematika merupakan salah satu

berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

mata

pelajaran

yang

yang demokratis serta bertanggung jawab.

kepada siswa mulai dari jenjang sekolah


Tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan

dasar

nasional akan menjadi tolak ukur dari

Matematika memiliki peranan yang sangat

keberhasilan penyelenggaran pendidikan.

penting karena matematika adalah ilmu

sampai

wajib

sekolah

diberikan

menengah.

Tujuan pendidikan nasional dapat

dasar yang digunakan dalam berbagai

dicapai dengan terus meningkatkan kualitas

aspek kehidupan. Banyak masalah di

pendidikan di Indonesia. Berbagai upaya

kehidupan

telah

penyelesaiannya harus menggunakan ilmu

dilakukan


meningkatkan

pemerintah

kualitas

untuk

pendidikan

di

sehari-hari

yang

dalam

matematika misalnya seperti mengukur,

Indonesia diantaranya adalah melakukan

menghitung

perbaikan

mempelajari matematika diharapkan siswa

atau

Pembaharuan

perubahan
terus

kurikulum.

dilakukan

untuk

dapat

dan

lain-lain.

mengembangkan

Dengan

kemampuan

meningkatkan kualitas pendidikan agar

berpikir kritis, sistematis, logis dan kreatif

tercipta pendidikan yang sesuai dengan

dalam memecahkan suatu masalah.Salah

tuntutan zaman.

satu

Pendidikan
seseorang

dapat

melalui

diperoleh

berbagai

jalur

pendidikan. Menurut UU No. 20 Tahun

program

mengembangkan

pendidikan

yang

kemampuan

dapat
berpikir

kritis, sistematis, logis, dan kreatif adalah
matematika [1].

2003 pasal 13 disebutkan bahwa jalur

Matematika adalah ilmu tentang

pendidikan terdiri atas pendidikan formal,

struktur yang terorganisasikan dari unsur

pendidikan

pendidikan

yang tak didefinisikan, unsur-unsur yang

informal. Pendidikan formal merupakan

didefinisikan, aksioma, dan dalil-dalil itu

jalur pendidikan yang terstruktur dan

telah dibuktikan kebenarannya berlaku

berjenjang yang terdiri atas pendidikan

umum [2]. Unsur utama matematika adalah

dasar,

dan

penalaran deduktif yang bekerja atas dasar

pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal

asumsi, yaitu kebenaran suatu konsep atau

adalah jalur pendidikan di luar pendidikan

pernyataan diperoleh sebagai akibat logis

nonformal

pendidikan

dan

menengah

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.5 September 2017

105

[3].

nasional. Akan tetapi, berdasarkan hasil

Matematika terdiri dari konsep-konsep

wawancara yang dilakukan peneliti dengan

abstrak yang saling berhubungan satu sama

guru kelas X SMA Negeri 2 Surakarta yaitu

lain sehingga untuk belajar suatu topik ada

Ibu Nunuk Sarwiyati, masih terdapat

persyaratan tertentu yang harus dikuasai

beberapa siswa yang masih mengalami

siswa. Oleh karena itu, siswa diharapkan

kesulitan dalam memahami konsep-konsep

memahami setiap konsep pada materi yang

pada materi persamaan kuadrat. Salah satu

diajarkan oleh guru karena konsep tersebut

kompetensi dasar yang harus dikuasai

akan

siswa pada materi persamaan kuadrat

dari

kebenaran

digunakan

sebelumnya

dalam

mempelajari

adalah mampu mendeskripsikan berbagai

konsep-konsep yang lainnya.
Berdasarkan laporan hasil ujian

bentuk ekspresiyangdapat diubah menjadi

nasional yang dapat dilihat pada situs

persamaan kuadrat. Oleh karena itu, siswa

http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/u

juga

n, rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) tahun

penyelesaian dari berbagai berbagai bentuk

pelajaran 2014/2015 di SMA Negeri 2

ekspresiyangdapat

Surakarta pada mata pelajaran matematika

persamaan kuadrat. Akan tetapi, ketika

untuk jurusan IPA adalah 62,91 dengan

siswa diminta untuk menyelesaikan bentuk

nilai tertinggi 92,3 dan nilai terendah 20,

persamaan yang

sementara untuk jurusan IPS, rata-rata nilai

persamaan yang dijadikan guru sebagai

ujian

pelajaran

contoh, masih terdapat siswa yang kesulitan

matematika adalah 72,21 dengan nilai

untuk menyelesaikannya danterdapat siswa

tertinggi 97,5 dan nilai terendah 20.Dari

pula siswa yang hanya mampu mencari

data tersebut, diperoleh fakta bahwa baik

penyelesaian

untuk jurusan IPA maupun IPS, terdapat

disajikan dalam bentuk umum persamaann

perbedaan nilai yang cukup besar antara

kuadrat.

nasional

pada

mata

siswa yang mendapat nilai tertinggi dan

dituntut

untuk

diubah

sedikit

jika

Kesulitan

mampu

menjadi

berbeda

persamaan

dalam

mencari

dari

langsung

menyelesaikan

terendah.

soal-soal yang sedikit berbeda dari soal

Rendahnya nilai siswa dapat disebabkan

yang digunakan guru sebagai contoh dapat

oleh kurangnya pemahaman siswa pada

dikarenakan

konsep matematika sehingga berdampak

konsep-konsep yang telah dipelajari. Siswa

pada prestasi belajar siswa.

dikatakan memahami apabila siswa tersebut

siswa

yang

mendapat

nilai

siswa

kurang

memahami

Persamaan kuadrat merupakan salah

mampu menghubungkan pengetahuan baru

satu materi yang diujikan dalam ujian

dan pengetahuan lama mereka [4]. Oleh

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.5 September 2017

106

karena itu, dalam proses pembelajaran

dengan berbagai cara ketika persamaan

materi persamaan kuadrat, guru perlu

kuadrat tidak disajikan dalam bentuk

memperhatikan seberapa jauh pemahaman

umum.

konsep siswa dalam mempelajari materi

penyelesaian persamaan kuadrat menuntut

tersebut.

siswa untuk mampu berpikir kritis dalam

Untuk mengetahui seberapa jauh

Permasalahan

dalam

mencari

memilih cara yang paling tepat dan paling

dalam

mudah untuk digunakan dalam mencari

mempelajari materi persamaan kuadrat

penyelesaian dari masalah tersebut dengan

maka perlu dilakukan analisis tingkat

alasan yang logis. Dalam menyelesaikan

pemahaman

pemahaman

konsep

siswa

pada

materi

permasalahan

mengetahui

tingkat

persamaan kuadrat, siswa juga terkadang

pemahaman siswa pada materi persamaan

dituntut untuk mampu berpikir kritis ketika

kuadrat,

menemukan

siswa

tersebut.Dengan

diharapkan

guru

mampu

yang

berkaitan

persamaan

yang

dengan

tidak

mengambil langkah yang tepat dalam

disajikan dalam bentuk persamaan kuadrat,

menentukan suatu metode atau strategi

akan tetapi persamaan tersebut dapat

yang

proses

diubah menjadi persamaan kuadrat dengan

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan

memisalkan pernyataan tertentu dalam

kemampuan siswanya dalam memahami

persamaan tersebut dengan variabel baru.

konsep-konsep pada materi persamaan

Siswa dituntut untuk mampu menentukan

kuadrat.

penyelesaian dari berbagai bentuk ekspresi

akan

digunakan

dalam

Persamaan kuadrat merupakan salah

yang dapat diubah menjadi persamaan

satu topik matematika yang dipelajari siswa

kuadrat. Selain itu, siswa juga harus

pada jenjang sekolah menengah atas.

mampu merancang model matematika dari

Dalam mempelajari persamaan kuadrat,

suatu

siswa tidak hanya dituntut untuk mampu

berkaitan

mengaplikasikan rumus atau aturan untuk

kemudian

mencari penyelesaikan persamaan kuadrat

menggunakan berbagai aturan atau rumus

jika persamaan kuadrat disajikan dalam

yang perlu dilibatkan dalam mencari

bentuk

penyelesaiannya.

yang

sederhana

atau

bentuk

permasalahan
dengan

matematika
persamaan

menyelesaikannya

yang
kuadrat
dengan

umumnya yaitu ax2 + bx+ c = 0 dengan

Pemahaman terhadap suatu konsep

a,b,c ∈ ℝdan a ≠ 0, tetapi juga diharapkan

matematika merupakan hasil konstruksi

mampu membangun ide-ide kreatif untuk

atau rekonstruksi terhadap objek-objek

mencari

matematika

akar-akar

persamaan

kuadrat

yang

dilakukan

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.5 September 2017

melalui
107

dan

tahap skema, siswa dapat menghubungkan

yang

dan memahami hubungan antara aksi,

diorganisasikan dalam suatu skema untuk

proses, objek dan sifat-sifat lain yang telah

memecahkan masalah matematika [5].

dipahaminya.

Dengan melihat latar belakang materi

berbagai aturan yang perlu dilibatkan

persamaan kuadrat, kiranya sangat sesuai

dalam

apabila tingkat pemahaman siswa pada

matematika. Pemahaman akan berbeda-

materi

dianalisis

beda antara peserta didik satu dengan yang

berdasarkan teori APOS. Teori APOS

lainnya, tergantung tingkat konstruksi dari

membedakan tingkat pemahaman menjadi

peserta didik masing-masing.

aktifitas

aksi-aksi,

objek-objek

proses-proses,

matematika

persamaan

kuadrat

telah

menyelesaikan

memahami
permasalahan

Minat belajar merupakan salah satu

4 tingkatan yaitu: aksi, proses, objek dan
faktor

skema.

Siswa

yang

berpengaruh

Pada tahap aksi, kinerja siswa

kemampuan

dalam penyelesaian masalah hanya sebatas

mempelajari

aktivitas prosedural saja dan siswa hanya

merupakan alat motivasi yang utama yang

menerapkan algoritma yang sudah ada.

dapat membangkitkan kegairahan belajar

Setelah aksi dilakukan secara berulang dan

siswa dalam rentangan waktu tertentu [6].

dilakukan refleksi atas aksi itu, maka siswa

Jika suatu kegiatan atau suatu hal diminati

mampu menentukan prosedur yang paling

seseorang, maka akan diperhatikan dan

tepat, cepat dan mudah untuk digunakan

dinikmatinya terus menerus dengan disertai

dalam menyelesaikan permasalahan. Jika

rasa senang. Jika anak tidak berminat pada

siswa

suatu

mampu

untuk

melakukan

hal

topik

pemahaman

terhadap

suatu

siswa

meteri.

/materi matematika

dalam
Minat

yang

tersebut, maka siswa telah mencapai tahap

sedang dipelajari, maka dia akan malas

proses. Pemahaman siswa pada tahap

untuk mempelajarinya, dan perhatiannya

proses

pada

hanya

sebatas

pemahaman

pelajaran

tersebut

akan

hilang.

prosedural saja. Ketika siswa mampu

Sebaliknya, jika seseorang anak menaruh

mengaitkan permasalahan dengan konsep

minat

atau

terhadap

suatu

topik/materi

dan

dapat

matematika yang sedang dipelajari, maka

beberapa

fakta

dia akan senang mempelajarinya. Dengan

merupakan akibat dari fakta yang lain maka

situasi yang senang, anak akan merasa

siswa tersebut telah mencapai tingkat

lebih mudah dalam mempelajari topik

objek. Pemahaman siswa pada tahap objek

tersebut sehingga hasil belajarnya lebih

merupakan pemahaman konseptual. Pada

tinggi [7].Oleh karena itu, dengan minat

subkonsep

menjelaskan

lainnya

bahwa

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.5 September 2017

108

belajar matematika maka

siswa akan

Untuk

mengetahui

tingkat

termotivasi untuk belajar matematika dan

pemahaman siswa dengan minat belajar

memberikan perhatian yang lebih terhadap

yang berbeda-beda pada materi persamaan

apa yang sedang dipelajarinya dengan rasa

kuadrat

senang. Pemusatan perhatian yang intensif

melakukan analisis tingkat pemahaman

itulah yang memungkinkan siswa untuk

siswa pada materi persamaan kuadrat

belajar

berdasarkan teori APOS ditinjau dari minat

lebih

kemampuan

giat

dan

tertarik

untuk

belajar siswa kelas X SMA Negeri 2

memahami

Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Dalam

konsep-konsep pada materi yang sedang

penelitian ini, peneliti membedakan minat

dipelajarinya

belajar menjadi tiga kategori yaitu minat

belajar

tersebut

peneliti

untuk

menerima,

siswa

meningkatkan

maka

menyerap

dan

sehingga

matematika

siswa

dan

belajar tinggi, sedang dan rendah. Disini

memahami setiap konsep pada materi yang

peneliti membatasi tingkat pemahaman

diberikan. Apabila siswa kurang berminat

yang akan diteliti pada materi persamaan

dalam belajar matematika maka siswa

kuadrat adalah pemahaman siswa dalam

tersebut

mengabaikan

menentukan penyelesaian dari berbagai

pelajaran matematika sehingga siswa akan

bentuk ekspresi yang dapat diubah menjadi

sulit menerima dan memahami materi yang

persamaan kuadrat.

disampaikan

(ii) Tujuan Penelitian

cenderung

Akibatnya,

dengan

mampu

akan

dalam
tujuan

baik

pembelajaran.

pembelajaran

Mengetahui tingkat

tercapai secara optimal.
Pada

dasarnya

Penelitian ini bertujuan untuk (1)

tidak

minat

belajar

pemahaman

siswa

dengan minat belajar tinggi berdasarkan

matematika sudah ada pada diri anak itu

teori

sendiri. Kebutuhan, keingintahuan serta

kuadrat;

berbagai faktor pendorong minat belajar

pemahaman siswa dengan minat belajar

yang berbeda akan menyebabkan siswa

sedang berdasarkan teori APOS pada

mempunyai minat belajar yang berbeda

materi persamaan kuadrat; (3) Mengetahui

pula. Oleh karena itu, dalam mempelajari

tingkat pemahaman siswa dengan minat

materi persamaan kuadrat, siswa yang

belajar rendah berdasarkan teori APOS

mempunyai minat belajar berbeda-beda

pada materi persamaan kuadrat.

mungkin

(iii) Kajian Teori

akan

memiliki

tingkat

pemahaman yang berbeda pula.

APOS

pada

(2)

materi

persamaan

Mengetahui

tingkat

Belajar adalah serangkaian kegiatan
jiwa

raga

untuk

memperoleh

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.5 September 2017

suatu
109

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

melihat hubungan fakta dengan fakta, 3)

pengalaman

Kemampuan penerapan (application) yaitu

individu

dalam

interaksi

dengan lingkungannya yang menyangkut

kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotor [6].

aturan, hukum, rumus dan sebagainya dan

Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari

menggunakannya

kegiatan belajar yang telah dilakukan

masalah, 4) Kemampuan analisis (analysis)

individu adalah hasil yang telah dicapai

yaitu

dari proses belajar tersebut. Proses belajar

dengan menguraikannya ke dalam unsur-

dapat melibatkan aspek kognitif, afektif dan

unsur, 5) Kemampuan sintetis (synthesis)

psikomotor

yaitu

sehingga

dimaksudkan

proses

untuk

belajar

menimbulkan

kognitif

yang

untuk

kemampuan

memahami
memecahkan

memahami

kemampuan

memahami

sesuatu

dengan

mengorganisasikan bagian-bagian ke dalam

perubahan perilaku yaitu perubahan dalam

satuan,

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

(evaluation) yaitu kemampuan membuat

Perubahan-perubahan dalam aspek-aspek

penilaian dan mengambil keputusan dari

tersebut

hasil penilaiannya [9].

merupakan

hasil

dari

proses

dan

6)

Kemampuan

Berdasarkan

belajar. Karena perubahan perilaku tersebut

taksonomi

evaluasi

Bloom,

menunjukan perubahan kejiwaan yang

kemampuan pemahaman merupakan hasil

meliputi

belajar yang lebih tinggi dari kemampuan

aspek

kognitif,

afektif

dan

psikomotorik maka hasil belajar yang

menghafal.
Pemahaman

mencerminkan perubahan perilaku meliputi
hasil

belajar

kognitif,

afektif

dan

sebagai

kemampuan membangun suatu makna dari
suatu

psikomotorik.

diartikan

hal

yang

meliputi

kemampuan

menangkap

arti,

perubahan perilaku yang terjadi dalam

menyimpulkan,

melihat

ranah kognitif yaitu ranah yang mencakup

menerapkan apa yang dimengerti ke dalam

kegiatan mental

keadaan dan situasi lainnya. Sedangkan

Hasil belajar kognitif merupakan

(otak)

[8].

Bloom

pemahaman

menerangkan,
hubungan

adalah

dan

membagi tingkat hasil belajar kognitif

tingkat

seberapa

menjadi enam tingkatan: 1) Kemampuan

mampukah seseorang dalam menangkap

menghafal (knowledge) yaitu kemampuan

arti, menerangkan, menyimpulkan, melihat

memanggil kembali fakta yang disimpan

hubungan serta mampu menerapkan apa

dalam otak digunakan untuk merespon

yang dimengerti ke dalam keadaan dan

suatu masalah, 2) Kemampuan pemahaman

situasi lainnya.

(comprehension) yaitu kemampuan untuk
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.5 September 2017

110

teori

Aksi (action) adalah transformasi

konstruktivis yang mempelajari tentang

dari objek matematika yang dilakukan oleh

bagaimana belajar konsep matematika [10].

individu yang individu rasakan sebagai

Pemahaman

bagian

Teori

APOS

merupakan

terhadap

suatu

konsep

eksternal.

Transformasi

yang

matematika merupakan hasil konstruksi

dilakukan merupakan transformasi dimana

atau rekonstruksi terhadap objek-objek

individu

hanya

matematika

algoritma

secara

aktivitas

yang

aksi-aksi,

objek-objek

dilakukan

melalui

proses-proses,

matematika

dan
yang

jelas

mengikuti

langkah

demi

langkahnya, atau terbatas pada apa yang
dihafalkannya saja.
Apabila

diorganisasikan dalam suatu skema untuk
memecahkan masalah matematika [5].

terbatas

aksi

dilakukan

secara

berulang, dan dilakukan refleksi atas aksi

konsep

itu, maka aksi-aksi tersebut diinteriorisasi

matematika diawali dengan memanipulasi

menjadi proses. Proses sekarang dirasakan

objek mental (atau fisik) yang sebelumnya

sebagai

telah terkonstruk sehingga membentuk

kontrol individu. Individu dapat merefleksi-

aksi. Aksi tersebut kemudian diinteriorisasi

kannya

untuk membentuk proses. Proses kemudian

melaksanakan

dienkapsulasi membentuk objek. Objek

transformasi. Sebuah proses dapat dibalik

bisa di de-enkapsulasi kembali menjadi

dan dapat dikoordinasikan dengan proses

proses. Kemudian pada akhirnya aksi,

lainnya.

Memahami

suatu

bagian
tanpa

internal
harus
semua

dan

secara

dibawah
eksplisit

langkah-langkah

proses, dan objek diorganisasi ke dalam

Seorang individu yang melakukan

suatu skema. Setiap konstruksi mental yang

aksi dan proses, ia mungkin menyadari

dibentuk mewakili tingkat pemahaman

menyadari bahwa proses sebagai suatu

tentang topik yang dipelajari.

totalitas dan merupakan satu kesatuan.

Teori

APOS

dapat

digunakan

Ketika individu dapat melakukan atau

sebagai alat analisis untuk mendeskripsikan

membayangkan

melakukan

perkembangan skema seseorang pada suatu

dalam proses,

dikatakan proses telah

topik matematika yang merupakan suatu

dienkapsulasi menjadi objek. Objek dapat

totalitas dari pengetahuan yang terkait

di de-enkapsulasi ke dalam proses dan aksi

terhadap objek tersebut [5]. Teori APOS

jika

membedakan tingkat pemahaman menjadi

masalah.

4 tingkatan yaitu: aksi, proses, objek dan
skema.

diperlukan

dalam

suatu

suatu

aksi

situasi

Suatu skema matematika adalah
keterkaitan kumpulan aksi, proses, objek,

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.5 September 2017

111

dan

skema

yang

sebelumnya,

yang

membentuk

struktur

telah

dikonstruksi

disatukan

untuk

matematis

yang

Kriteria tersebut adalah: (1) Siswa telah
mendapatkan

pembelajaran

materi

persamaan kuadrat. (2) Masing-masing

digunakan dalam suatu permasalahan.

siswa berada pada kelompok minat belajar

METODE PENELITIAN

tinggi, sedang dan rendah; dan (3) Siswa

Penelitian ini dilaksanakan di SMA

dimungkinkan mampu mengomunikasikan

Negeri 2 Surakarta yaitu di kelas X pada

pemikirannya secara lisan maupun tulisan

tahun ajaran 2015/2016 semester genap.

dengan baik.
Teknik yang digunakan peneliti

Metode yang digunakan dalam penelitian
ini

adalah

metode

kualitatif

karena

untuk

mengumpulkan

penelitian ini digunakan untuk meneliti

menggunakan

kondisi siswa secara alamiah mengenai

wawancara

tingkat pemahaman siswa pada materi

dokumentasi.

persamaan
APOS.

kuadrat

ini

berbasis

adalah

tes,

angket,

tugas

dan

teori

Instrumen utama dalam penelitian

menggunakan

ini adalah peneliti sendiri, yang dibantu

berdasarkan

Penelitian

metode

data

dengan tiga buah instrumen bantu berupa

pendekatan studi kasus.
penelitian

instrumen bantu I yakni tes angket minat

kualitatif berasal dari kata-kata tertulis atau

belajar untuk menentukan kategori minat

lisan. Dalam penelitian ini sumber data

belajar siswa, Instrumen bantu II berupa tes

utama didapatkan dari hasil wawancara

tertulis dalam bentuk soal uraian mengenai

dengan siswa, sedangkan sumber data

materi persamaan kuadrat yang akan

sekunder didapatkan dari hasil tes, hasil

digunakan

observasi,

wawancara,

dikerjakan siswa pada saat dilaksanakan

transkrip wawancara, foto-foto kegiatan,

wawancara berbasis tugas dan instrumen

dan lain-lain.

bantu III berupa pedoman wawancara.

Sumber

data

back

Teknik

up

pada

hasil

sampling

yang

dipakai

untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling.

sebagai

Tabel 1. Penentuan Kategori Minat
Belajar Siswa
Kategori

dengan pertimbangan tertentu [11]. Proses

Tinggi

pemilihan

Sedang

dengan

ditetapkannya kriteria pemilihan subjek.

harus

siswa disajikan pada tabel berikut:

Purposive sampling

dilakukan

yang

Penentuan kategori minat belajar

adalah teknik pengambilan sumber data
subjek

tugas

Ketentuan
X≥

+s

– s