Kasus Soal Audit Keuangan Pemerintah

Kasus Soal Audit Keuangan Pemerintah
Daftar Temuan Hasil Audit
No
1

Temuan
Kesalahan pencatatan Belanja Modal
untuk biaya rehab bangunan kantor
sebagai Belanja Pemeliharaan
(Barang) sebesar Rp 75.000.000,00.

2

Kesalahan pencatatan Belanja Modal
untuk biaya perencanaan dan
pengawasan pembangunan gedung
kantor sebagai Belanja Jasa Lainnya
(Barang) sebesar Rp 49.500.000,00.
Pencatatan penerimaan dan
pengeluaran persediaan tidak dilakukan
secara tertib oleh pengurus barang.


3

4

5

6

7

8

9

10

Persediaan dicatat terlalu tinggi
sebesar Rp 1.342.650,00 karena
menggunakan harga standar. (asumsi

semua persediaan diperoleh melalui
pembelian)
Persediaan yang telah usang dan tidak
bisa digunakan senilai Rp 2.812.500,00
belum dihapuskan.
Kesalahan pencantuman luas
bangunan atas Gedung A dan Gedung
B, sehingga Gedung dan Bangunan
dicatat terlalu tinggi senilai Rp
5.442.187.500,00.
Aset tetap berupa tanah dan gedung
senilai Rp 525.000.000,00 yang
disewakan kepada pihak ketiga belum
direklasifikasi ke aset lainnya.

Usulan Koreksi
Belanja Modal
75.000.000
Belanja Barang
75.000.000

Gedung dan Bangunan
75.000.000
Diinvestasikan dalam
75.000.000
Aset Tetap
Belanja Modal
49.500.000
Belanja Barang
49.500.000
Gedung dan Bangunan
49.500.000
Diinvestasikan dalam
49.500.000
Aset Tetap
Rekomendasi:
 Meningkatkan pengawasan atas
pengelolaan persediaan.
 Menginstruksikan kepada pengurus
barang agar cermat dalam melakukan
penatausahaan persediaan.

Cadangan Persediaan
1.342.650
Persediaan
1.342.650

Cadangan Persediaan
Persediaan

Diinvestasikan dalam 5.442.187.500
Aset Tetap
Gedung dan Bangunan
5.442.187.500
Aset Lainnya – Aset 525.000.000
Lain-lain
Diinvestasikan dalam
525.000.000
Aset Lainnya
Diinvestasikan dalam 525.000.000
Aset Tetap
Gedung dan Bangunan

525.000.000

Terdapat pemakaian tanah dan
bangunan senilai Rp 2.650.000.000,00
yang tidak didukung oleh Berita Acara
Serah Terima dari Kemenhan ke
Pemda.
Terdapat saldo piutang senilai Rp
27.500.000,00 yang umurnya lebih dari
1 tahun.
Aset tetap berupa kendaraan senilai Rp
250.000.000,00 tidak didukung oleh
BAST secara formal antara Pemda
dengan pemerintah pusat.

-1Gigih Surya Prakasa, STAN 2013

2.812.500
2.812.500


11

Aset tetap berupa Mesin Diesel senilai
Rp 11.300.000,00, Kendaraan senilai
Rp 45.000.000,00, dan Gudang senilai
Rp 27.500.000,00 dalam kondisi rusak
dan tidak dapat dimanfaatkan, belum
disetujui usulan penghapusannya.

12

Tuntutan Ganti Rugi (TGR) sebesar Rp
25.000.000,00 yang jatuh tempo tahun
anggaran selanjutnya belum dicatat.

Aset Lainnya – Aset 83.800.000
Lain-lain
Diinvestasikan dalam
83.800.000
Aset Lainnya

Diinvestasikan dalam 83.800.000
Aset Tetap
Peralatan dan Mesin
56.300.000
Gedung dan Bangunan
27.500.000
Bagian Lancar TGR 25.000.000
Cadangan Piutang
25.000.000
Diinvestasikan dalam 25.000.000
Aset Lainnya
TGR
25.000.000

-2Gigih Surya Prakasa, STAN 2013

Program Kerja Audit
Temuan:
1. Kesalahan pencatatan Belanja Modal untuk biaya rehab bangunan kantor sebagai
Belanja Pemeliharaan (Barang) sebesar Rp 75.000.000,00.

2. Kesalahan pencatatan Belanja Modal untuk biaya perencanaan dan pengawasan
pembangunan gedung kantor sebagai Belanja Jasa Lainnya (Barang) sebesar Rp
49.500.000,00.
Bukti
Bukti Dokumen
 Laporan Keuangan (Neraca, LRA, CaLK)
 SP2D-GU/LS
 Berita Acara Pembayaran, Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan, Berita Acara
Serah Terima

Bukti Fisik
 Hasil Observasi atas Hasil Kegiatan
Belanja

Bukti Keterangan
meliputi keterangan dari:
 Pihak penerima pembayaran
 Panitia pengadaan


Langkah Kerja
 Vouching jenis belanja yang terdapat
pada LRA, apakah telah sesuai dengan
jenis belanja yang tercantum dalam
SP2D-GU/LS.
 Tracing SP2D-GU/LS apakah aset yang
terkait dengan belanja telah diposting
secara benar dalam Neraca.
 Vouching apakah belanja yang terdapat
pada LRA telah didukung oleh
BAPP/BAST.
 Observasi aset-aset yang dimiliki oleh
Satker untuk mengetahui kondisi aset
tersebut.
 Lakukan inspeksi untuk mengetahui
apakah Aset Tetap yang tercantum
dalam neraca maupun bukti-bukti lainnya
benar-benar ada.
 Lakukan konfirmasi dengan pihak
penerima pembayaran apakah telah

dilakukan pembayaran atas belanja yang
terjadi.
 Lakukan konfirmasi dengan panitia
pengadaan apakah telah terjadi serah
terima atas belanja yang terjadi.

Temuan:
3. Pencatatan penerimaan dan pengeluaran persediaan tidak dilakukan secara tertib oleh
pengurus barang.
Bukti
Bukti Dokumen
 Laporan Keuangan (Neraca, CaLK)
 SP2D-GU
 Kartu Persediaan

Langkah Kerja
 Vouching nilai persediaan yang terdapat
pada neraca, apakah terdapat SP2D-GU
atas belanja untuk perolehan persediaan
tersebut.

 Tracing SP2D-GU atas persediaan
apakah telah diposting secara benar
dalam Neraca.
 Rekonsiliasi antara Kartu Hasil
-3-

Gigih Surya Prakasa, STAN 2013

Bukti Fisik
 Kartu Hasil Inventarisasi Fisik
 Hasil Observasi Aset Tetap

Bukti Keterangan
meliputi keterangan dari:
 Pihak penerima pembayaran
 Petugas barang

Inventarisasi Fisik dengan Kartu
Persediaan yang dibuat oleh Petugas
Barang.
 Lakukan inventarisasi fisik atas
persediaan.
 Lakukan inspeksi untuk mengetahui
apakah persediaan yang tercantum
dalam neraca dan SP2D-GU/bukti-bukti
pengeluaran belanja persediaan lainnya
benar-benar telah diterima barangnya.
 Lakukan konfirmasi dengan pihak
penerima pembayaran apakah telah
dilakukan pembayaran atas belanja yang
terjadi.
 Lakukan konfirmasi dengan petugas
penerima barang apakah telah terjadi
serah terima atas belanja yang terjadi
dan telah dicatat dalam kartu persediaan.
 Lakukan konfirmasi dengan petugas
pengeluaran barang apakah barang yang
dikeluarkan telah dicatat dalam kartu
persediaan.

Temuan:
4. Persediaan dicatat terlalu tinggi sebesar Rp 1.342.650,00 karena menggunakan harga
standar. (asumsi semua persediaan diperoleh melalui pembelian)
Bukti
Bukti Dokumen
 Laporan Keuangan (Neraca, CaLK)
 SP2D-GU
 Kartu Persediaan






Bukti Fisik
 Kartu Hasil Inventarisasi Fisik
 Hasil Observasi Aset Tetap

Bukti Keterangan
meliputi keterangan dari:

 Lakukan inventarisasi fisik atas
persediaan.
 Lakukan inspeksi untuk mengetahui
apakah persediaan yang tercantum
dalam neraca dan SP2D-GU/bukti-bukti
pengeluaran belanja persediaan lainnya
benar-benar telah diterima barangnya.
-4-

Gigih Surya Prakasa, STAN 2013

Langkah Kerja
Vouching nilai persediaan yang terdapat
pada neraca, apakah terdapat SP2D-GU
atas belanja untuk perolehan persediaan
tersebut.
Tracing SP2D-GU atas persediaan
apakah telah diposting secara benar
dalam Neraca.
Cek apakah nilai persediaan yang
tercantum telah sesuai dengan kebijakan
akuntansi yang ditetapkan.
Rekonsiliasi antara Kartu Hasil
Inventarisasi Fisik dengan Kartu
Persediaan yang dibuat oleh Petugas
Barang.

 Pihak penerima pembayaran
 Petugas barang

 Lakukan konfirmasi dengan pihak
penerima pembayaran apakah telah
dilakukan pembayaran atas belanja yang
terjadi.
 Lakukan konfirmasi dengan petugas
penerima barang apakah telah terjadi
serah terima atas belanja yang terjadi
dan telah dicatat dalam kartu persediaan.
 Lakukan konfirmasi dengan petugas
pengeluaran barang apakah barang yang
dikeluarkan telah dicatat dalam kartu
persediaan.

Temuan:
5. Persediaan yang telah usang dan tidak bisa digunakan senilai Rp 2.812.500,00 belum
dihapuskan.
Bukti
Bukti Dokumen
 Laporan Keuangan (Neraca, CaLK)
 SP2D-GU
 Kartu Persediaan

Bukti Fisik
 Kartu Hasil Inventarisasi Fisik
 Hasil Observasi Persediaan

Bukti Keterangan
meliputi keterangan dari:
 Pihak penerima pembayaran
 Petugas barang

Langkah Kerja
 Vouching nilai persediaan yang terdapat
pada neraca, apakah terdapat SP2D-GU
atas belanja untuk perolehan persediaan
tersebut.
 Tracing SP2D-GU atas persediaan
apakah telah diposting secara benar
dalam Neraca.
 Rekonsiliasi antara Kartu Hasil
Inventarisasi Fisik dengan Kartu
Persediaan yang dibuat oleh Petugas
Barang.
 Lakukan inventarisasi fisik atas
persediaan.
 Lakukan inspeksi untuk mengetahui
apakah persediaan yang tercantum
dalam neraca dan SP2D-GU/bukti-bukti
pengeluaran belanja persediaan lainnya
benar-benar telah diterima barangnya.
 Lakukan observasi atas persediaan untuk
mengetahui kondisi persediaan apakah
masih digunakan atau tidak.
 Lakukan konfirmasi dengan pihak
penerima pembayaran apakah telah
dilakukan pembayaran atas belanja yang
terjadi.
 Lakukan konfirmasi dengan petugas
penerima barang apakah telah terjadi
serah terima atas belanja yang terjadi
dan telah dicatat dalam kartu persediaan.
 Lakukan konfirmasi dengan petugas
pengeluaran barang apakah barang yang
-5-

Gigih Surya Prakasa, STAN 2013

dikeluarkan telah dicatat dalam kartu
persediaan.
 Lakukan konfirmasi dengan petugas
barang untuk mengetahui bagaimana
kondisi persediaan.
Temuan:
6. Kesalahan pencantuman luas bangunan atas Gedung A dan Gedung B, sehingga
Gedung dan Bangunan dicatat terlalu tinggi senilai Rp 5.442.187.500,00.
Bukti
Bukti Dokumen
 Laporan Keuangan (Neraca, CaLK)
 SP2D-GU/LS
 Berita Acara Pembayaran, Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan, Berita Acara
Serah Terima
 Sertifikat tanah dan/atau bangunan.

Bukti Fisik
 Hasil Observasi Aset Tetap

Bukti Keterangan
meliputi keterangan dari:
 Pihak penerima pembayaran
 Panitia pengadaan

Langkah Kerja
 Vouching jenis belanja yang terdapat
pada LRA, apakah telah sesuai dengan
jenis belanja yang tercantum dalam
SP2D-GU/LS.
 Tracing SP2D-GU/LS apakah aset yang
terkait telah diposting secara benar
dalam Neraca.
 Cek apakah Aset yang dimiliki telah
didukung oleh bukti kepemilikan yang
sah seperti Sertifikat tanah dan/atau
bangunan, maupun BAST.
 Lakukan inspeksi untuk mengetahui
apakah Aset Tetap yang tercantum
dalam neraca maupun bukti-bukti lainnya
benar-benar ada.
 Observasi aset-aset yang dimiliki oleh
Satker untuk mengetahui kondisi aset
tersebut.
 Lakukan konfirmasi dengan pihak
penerima pembayaran apakah telah
dilakukan pembayaran atas belanja yang
terjadi.
 Lakukan konfirmasi dengan panitia
pengadaan apakah telah terjadi serah
terima atas belanja yang terjadi.

Temuan:
7. Aset tetap berupa tanah dan gedung senilai Rp 525.000.000,00 yang disewakan kepada
pihak ketiga belum direklasifikasi ke aset lainnya.
Bukti
Bukti Dokumen
 Laporan Keuangan (Neraca, CaLK)
 SP2D-GU/LS
 Berita Acara Pembayaran, Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan, Berita Acara
Serah Terima

Langkah Kerja
 Vouching jenis belanja yang terdapat
pada LRA, apakah telah sesuai dengan
jenis belanja yang tercantum dalam
SP2D-GU/LS.
 Tracing SP2D-GU/LS apakah aset yang
terkait telah diposting secara benar
-6-

Gigih Surya Prakasa, STAN 2013

 Sertifikat tanah dan/atau bangunan.
 SSB P atau bukti penerimaan pendapatan
sewa lainnya

Bukti Fisik
 Hasil Observasi Aset Tetap
Bukti Keterangan
meliputi keterangan dari:
 Pihak penerima pembayaran
 Panitia pengadaan
 Pihak penyewa

dalam Neraca.
 Cek apakah Aset yang dimiliki telah
didukung oleh bukti kepemilikan yang
sah seperti Sertifikat tanah dan/atau
bangunan, maupun BAST.
 Cek apakah aset yang terdapat pada
SSBP atau bukti penerimaan pendapatan
sewa lainnya telah diklasifikasikan
dengan benar pada Neraca.
 Lakukan observasi untuk mengetahui
apakah Aset Tetap tersebut benar-benar
disewakan.
 Lakukan konfirmasi dengan pihak
penerima pembayaran apakah telah
dilakukan pembayaran atas belanja yang
terjadi.
 Lakukan konfirmasi dengan panitia
pengadaan apakah telah terjadi serah
terima atas belanja yang terjadi.
 Lakukan konfirmasi dengan pihak
penyewa apakah aset terkait benar-benar
aset yang disewa.

Temuan:
8. Terdapat pemakaian tanah dan bangunan senilai Rp 2.650.000.000,00 yang tidak
didukung oleh Berita Acara Serah Terima dari Kemenhan ke Pemda.
Bukti
Bukti Dokumen
 Laporan Keuangan (Neraca, CaLK)
 SP2D-GU/LS
 Berita Acara Pembayaran, Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan, Berita Acara
Serah Terima
 Sertifikat tanah dan/atau bangunan.

Bukti Fisik
 Hasil Observasi Aset Tetap

Bukti Keterangan
meliputi keterangan dari:
 Pihak penerima pembayaran
 Panitia pengadaan

Langkah Kerja
 Vouching jenis belanja yang terdapat
pada LRA, apakah telah sesuai dengan
jenis belanja yang tercantum dalam
SP2D-GU/LS.
 Tracing SP2D-GU/LS apakah aset yang
terkait telah diposting secara benar
dalam Neraca.
 Cek apakah Aset yang dimiliki telah
didukung oleh bukti kepemilikan yang
sah seperti Sertifikat tanah dan/atau
bangunan, maupun BAST.
 Lakukan inspeksi untuk mengetahui
apakah Aset Tetap yang tercantum
dalam neraca maupun bukti-bukti lainnya
benar-benar ada.
 Observasi aset-aset yang dimiliki oleh
Satker untuk mengetahui kondisi aset
tersebut.
 Lakukan konfirmasi dengan pihak
penerima pembayaran apakah telah
-7-

Gigih Surya Prakasa, STAN 2013

dilakukan pembayaran atas belanja yang
terjadi.
 Lakukan konfirmasi dengan panitia
pengadaan apakah telah terjadi serah
terima atas belanja yang terjadi.
Temuan:
9. Terdapat saldo piutang senilai Rp 27.500.000,00 yang umurnya lebih dari 1 tahun.
Bukti
Bukti Dokumen
 Laporan Keuangan (Neraca, CaLK)
 Daftar Piutang
 SSBP atau surat tanda setoran lainnya

Langkah Kerja
 Periksa daftar piutang. Apakah
pendapatan yang belum diterima
berdasarkan SSBP atau surat tanda
setoran lainnya tersebut telah
diklasifikasikan dengan benar sebagai
Piutang PNBP dalam daftar piutang.

Bukti Keterangan
meliputi keterangan dari:
 Pihak yang berpiutang

 Lakukan konfirmasi dengan pihak yang
berpiutang untuk memastikan apakah
pendapatan tersebut benar-benar belum
disetorkan.

Temuan:
10. Aset tetap berupa kendaraan senilai Rp 250.000.000,00 tidak didukung oleh BAST
secara formal antara Pemda dengan pemerintah pusat.
Bukti
Bukti Dokumen
 Laporan Keuangan (Neraca, CaLK)
 SP2D-GU/LS
 Berita Acara Pembayaran, Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan, Berita Acara
Serah Terima
 Sertifikat kepemilikan/BPKB.

Bukti Fisik
 Hasil Observasi Aset Tetap

Bukti Keterangan
meliputi keterangan dari:
 Pihak penerima pembayaran
 Panitia pengadaan

Langkah Kerja
 Vouching jenis belanja yang terdapat
pada LRA, apakah telah sesuai dengan
jenis belanja yang tercantum dalam
SP2D-GU/LS.
 Tracing SP2D-GU/LS apakah aset yang
terkait telah diposting secara benar
dalam Neraca.
 Cek apakah Aset yang dimiliki telah
didukung oleh bukti kepemilikan yang
sah seperti Sertifikat kepemilikian/BPKB,
maupun BAST.
 Lakukan inspeksi untuk mengetahui
apakah Aset Tetap yang tercantum
dalam neraca maupun bukti-bukti lainnya
benar-benar ada.
 Observasi aset-aset yang dimiliki oleh
Satker untuk mengetahui kondisi aset
tersebut.
 Lakukan konfirmasi dengan pihak
penerima pembayaran apakah telah
-8-

Gigih Surya Prakasa, STAN 2013

dilakukan pembayaran atas belanja yang
terjadi.
 Lakukan konfirmasi dengan panitia
pengadaan apakah telah terjadi serah
terima atas belanja yang terjadi.
Temuan:
11. Aset tetap berupa Mesin Diesel senilai Rp 11.300.000,00, Kendaraan senilai Rp
45.000.000,00, dan Gudang senilai Rp 27.500.000,00 dalam kondisi rusak dan tidak dapat
dimanfaatkan, belum disetujui usulan penghapusannya.
Bukti
Bukti Dokumen
 Laporan Keuangan (Neraca, CaLK)
 SP2D-GU/LS
 Berita Acara Pembayaran, Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan, Berita Acara
Serah Terima
 Sertifikat tanah dan/atau bangunan.
 Surat Permohonan Persetujuan
Penghapusan Aset Tetap






Bukti Fisik
 Hasil Observasi Aset Tetap

Bukti Keterangan
meliputi keterangan dari:
 Pihak penerima pembayaran
 Panitia pengadaan
 Petugas Pengelola Aset

 Lakukan inspeksi untuk mengetahui
apakah Aset Tetap yang tercantum
dalam neraca maupun bukti-bukti lainnya
benar-benar ada.
 Observasi aset-aset yang dimiliki oleh
Satker untuk mengetahui kondisi aset
tersebut.
 Lakukan konfirmasi dengan pihak
penerima pembayaran apakah telah
dilakukan pembayaran atas belanja yang
terjadi.
 Lakukan konfirmasi dengan panitia
pengadaan apakah telah terjadi serah
terima atas belanja yang terjadi.
 Lakukan wawancara dengan petugas
pengelola aset mengenai kondisi aset
tetap yang dikelola.

-9Gigih Surya Prakasa, STAN 2013

Langkah Kerja
Vouching jenis belanja yang terdapat
pada LRA, apakah telah sesuai dengan
jenis belanja yang tercantum dalam
SP2D-GU/LS.
Tracing SP2D-GU/LS apakah aset yang
terkait telah diposting secara benar
dalam Neraca.
Cek apakah Aset yang dimiliki telah
didukung oleh bukti kepemilikan yang
sah seperti Sertifikat tanah dan/atau
bangunan, maupun BAST.
Cek apakah terdapat SK Penghapusan
yang terbit berdasarkan Surat
Permohonan Persetujuan Penghapusan
Aset Tetap yang diajukan oleh Satker.

Temuan:
12. Tuntutan Ganti Rugi (TGR) sebesar Rp 25.000.000,00 yang jatuh tempo tahun anggaran
selanjutnya belum dicatat.
Bukti
Bukti Dokumen
 Laporan Keuangan (Neraca, CaLK)
 SKTJM dan/atau Surat Keputusan
Pembebanan dan/atau Surat Ketetapan
dari Pengadilan
 SSBP atau surat tanda setoran lainnya

Langkah Kerja
 Vouching apakah TGR yang tercantum
dalam Neraca telah didukung oleh
SKTJM dan/atau Surat Keputusan
Pembebanan dan/atau Surat Ketetapan
dari Pengadilan.
 Periksa SKTJM dan/atau Surat
Keputusan Pembebanan dan/atau Surat
Ketetapan dari Pengadilan untuk
mengetahui jumlah TGR yang akan jatuh
tempo pada tahun anggaran berikutnya.

Bukti Keterangan
meliputi keterangan dari:
 Pihak yang berpiutang

 Lakukan konfirmasi dengan pihak yang
berpiutang (TGR) apakah telah dilakukan
pembayaran atas TGR tahun anggaran
berjalan.

- 10 Gigih Surya Prakasa, STAN 2013

Dokumen yang terkait

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DAN PENDAPATAN USAHATANI ANGGUR (Studi Kasus di Kecamatan Wonoasih Kotamadya Probolinggo)

52 472 17

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PAKAIAN JADI (Study Kasus di UD Hardi, Ternate)

24 208 2

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

Partisipasi Politik Perempuan : Studi Kasus Bupati Perempuan Dalam Pemerintahan Dalam Kabupaten Karanganyar

3 106 88

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203