SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIA TUGAS

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
Subjek: Sistem Informasi Akuntansi, DFD, ERD, TI, UML, dan
Proses Bisnis
Disusun Oleh :
Dina Berry Octaviani
41152020150098
5-AKA-A3
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA

Definisi dan pengertian menurut para ahli/pakar, masing-masing dapat
dibedakan berdasarkan sumber data maupun tujuan dari penggunaan sistem
informasi akuntansi itu sendiri. Berikut pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
menurut tiga pakar.
1. Menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart (2015:10)
Sistem

Informasi

Akuntansi


adalah

sistem

yang

digunakan

untuk

mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk menghasilkan
suatu informasi untuk mengambilan keputusan. Sistem ini meliputi orang, prosedur
dan instruksi data perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi serta
pengendalian internal dan ukuran keamanan.
2. Menurut Azhar Susanto (2017:72)
Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan (integrasi) dari sistem atau
siklus transaksi dan sistem pengolahan transaksi memiliki komponen hardware,
software, brainware, prosedur, database, serta teknologi jaringan komunikasi.
3. Menurut Nur Zeina Maya Sari dan R.Hidayat Effendi (2017:25)
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang menyediakan kepada

pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas-tugas organisasi.
Dari pengertian tiga pakar diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi
Akuntansi adalah sebuah sistem yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan

1

informasi guna mendukung fungsi operasi, akuntansi, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi.
Salah satu pengerjaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dengan cara
membuat DFD (Data Flow Diagram) dan ERD (Entity Relationship Diagram).

 DFD (Data Flow Diagram)

DFD merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci
mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar dari dan kemana data mengalir serta
penyimpanannya (Oetomo,2002). DFD terdiri dari:
1. DFD Contex Level
DFD Contex Level atau juga disebut dengan context diagram, merupakan DFD
pertama dalam proses bisnis. Context diagram menunjukkan semua proses

bisnis dalam satu proses tunggal (proses 0) serta menunjukkan semua entitas
luar yang menerima informasi dari atau memberikan informasi ke sistem.
2. DFD Levelled
Adalah bagian-bagian DFD yang menggambarkan sistem jaringan kerja antara
fungsi yang terhubung satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data.
DFD levelled terdiri dari:
a. Level 0 Diagrams
Menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem
menunjukkan komponen internal dari proses 0 dan menunjukkan bagaimana
proses-proses utama direlasikan menggunakan data flow. Pada level ini juga
ditunjukkan bagaimana proses-proses utama terhubung dengan entitas
eksternal serta adanya penambahan data store.
b. Level 1 Diagrams
Pada umumnya diagram level 1 diciptakan dari setiap proses utama dari
level 0 yang menunjukkan proses-proses internal yang menyusun setiap
proses-proses utama dalam level 0, sekaligus menunjukkan bagaimana
informasi berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya.
c. Level 2 Diagrams
Menunjukkan semua proses yang menyusun sebuah proses pada level 1.
Ada kemungkinan bisa saja penyusunan DFD tidak mencapai level 2.


2

Simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) adalah sebagai
berikut:
No.

Simbol

Keterangan
Proses,

1.

merupakan

proses

seperti


perhitungan aritmatik penulisan suatu
formula atau pembuatan laporan.
Entitas Eksternal, merupakan kesatuan

2.

di lingkungan luar sistem yang bisa
berupa orang, organisasi atau sistem lain.
Data Store (simpan data), menunjukkan

3.

penyimpanan dalam sebuah database.
Dapat berupa suatu file/ database pada
sistem komputer/ catatan manual.
Data Flow (Arus Data), menggambarkan

4.

aliran data yang masuk ke proses atau

keluar dari suatu proses.

Sebagai contoh berikut gambar Data Flow Diagram (DFD) Pembelian.

3

 ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD adalah suatu penyajian data yang menggunakan entity dan relationship
untuk mendokumentasikan data perusahaan dengan mengidentifikasi jenis entitas
(entity) dan hubungannya.
ERD berfungsi untuk menggambarkan relasi dari dua file atau dua tabel yang
dapat digolongkan dalam tiga macam bentuk relasi, yaitu:
- Satu-satu (One to One)
- Satu-banyak (One to Many)
- Banyak-banyak (Many to Many) (Oetomo, 2002).
Berikut simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram:
No.
1.

Simbol


Keterangan
Entitas (Entity)
Adalah objek data prinsip tentang informasi
yang dikumpulkan.

4

Suatu

obyek

yang

dapat

didefinisikan

lingkungan pemakai dalam konteks sistem
yang dibuat.

2.

Relasi (Relationship)
Adalah suatu asosiasi antara dua tabel atau
lebih.
Relasi terdiri dari:
1. Relasi

Satu

Relationship)
dimana

ke

Satu

adalah

satu


(One-to-One

suatu

entitas

hubungan

pertama

hanya

mempunyai 1 hubungan pada entitas kedua.
Hubungan ini dinotasikan dengan 1 ke 1
atau 1:1.
2. Relasi

Satu


Relationship)
dimana

ke

Banyak

adalah

satu

(One-to-Many

suatu

entitas

hubungan

pertama


bisa

mempunyai banyak hubungan pada entitas
kedua.
Hubungan ini dinotasikan dengan 1 ke M
atau 1:M.
3. Relasi

Banyak

Relationship)
dimana

ke Satu

adalah

banyak

(Many-to-One

suatu

entitas

hubungan

pertama

bisa

mempunyai satu hubungan pada entitas
kedua.
Hubungan ini dinotasikan dengan M ke 1
atau M:1.
4. Relasi Banyak ke Banyak (Many-to-Many
Relationship) adalah setiap entitas pertama
dapat mempunyai banyak hubungan pada
entitas yang kedua, begitu juga yang kedua
bisa memiliki banyak hubungan pada entitas
pertama.

5

Hubungan ini dinotasikan dengan M ke M
atau M:M.
3.

Atribut
Adalah properti atau karakteristik yang dimiliki
oleh

suatu

entitas

data

yang

berfungsi

endekripsikan karakter dari entitas.
4.

Garis (Aliran Data)
Menunjukkan

garis yang menghubungkan

antara Relasi dengan Data Entitas dan dengan
atribut.

Sebagai contoh, berikut gambar Entity Relationship Diagram (ERD)
Pembelian.

6

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) tidak dapat berjalan tanpa Teknologi
Informasi (TI) karena seperti di dalam artikel yang berjudul “The Effect of Eficiency
Information Technology and Communication Before and After Wearing Information
Accounting Manajemen System (Siam) Case Study Pts X In Indonesia” menjelaskan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem Informasi Akutansi (SIA) diantaranya
ada Teknologi Informasi (TI).
Untuk meningkatkan efektifitas Sistem Informasi Akuntansi (SIA) hal yang
harus menjadi sorotan adalah pentingnya sinkronisasi kebutuhan dinamika konsumen
informasi dan dinamika pertumbuhan sistem informasi manajemen sebagai produsen
informasi yang berguna untuk mengambilan keputusan dan layanan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi Sistem Informasi akuntansi adalah
Teknologi dan Komunikasi Menurut Kuratko Et. Al (2001: 44) dan Liao et. Al. (2003)
mengungkapkan penggunaan Tekhnologi dan Komunikasi dalam mendukung
efektifitas Sistem Informasi Akuntansi.
Adapun contoh penerapan Sistem informasi Akuntansi (Et al Daft., 1988)
untuk nilai yang dipasarkan oleh Tekhnologi dan Komunikasi di universitas misalnya:
(1) Pendaftaran dengan cara online melalui situs web.Sehingga calon mahasiswa di
seluruh dunia bisa melakukan hal itu tanpa harus datang secara fisik universitas
yang bersangkutan.
(2) FRS yang kondusif secara on-line.Administrasi dilakukan dimanapun dengan
menggunakan digital seperti komputer, PDA (Personal Assistant Digital), Tablet
PC, dan lainnya.
(3) Peserta didik dapat melihat tes nilai dan juga hasil belajar akhir melalui perangkat
telepon atau internet yang dimiliki.
(4) Kelas manajemen dimulai dari dosen mata kuliah dan pengajar hingga mahasiswa
tidak otomatis menggunakan aplikasi khusus.
(5) Arsip arsip sistem dan dokumentasi secara elektronik ditata rapi dengan
penggunaan aplikasi berbasis EDMS (Sistem Manajemen Dokumen Elektronik).
(6) Manajemen sumber daya manusia terpadu tentang pencatatan data dan informasi
mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi.
(7) Buku Ilmiah jurnal dan buku yang bisa diakses dari manapun dan kapanpun.

7

(8) Alat pendukung mahasiswa dalam membuat dan mengevaluasi rencana studi dan
lainnya.
Sistem informasi akademik memiliki beberapa karakter yang luasnya, yaitu:
(a) Sistem informasi akademik sebagai pendekatan dalam melakukan proses
manajemen;
(b) Komputer. Hanya mewakili komponen, atau alat bukan fokus utama dari sistem
Informasi akademik;
(c) Kepala Bagian. Aktif dalam rangka sistem sebagai konsumen informasi bukan
sebagai teknologi dan atau operator komputer;
(d) Administrasi Esensi.
Sistem informasi berada pada sistem terpadu dan sistem perencanaan, bukan
hanya bisnis pengolahan data saja. Sistem Informasi Akademik (SIAK) mengacu pada
satu set aktivitas dan sistem digunakan untuk mengatur, memproses, dan
menggunakan informasi sebagai sumber dalam organisasi (Sprange & Carlson,
1982).
Penerapan Sistem Informasi Akademik masih terbatas, terutama di luar Jawa.
Faktor Non-Teknis meliputi:
(1) Budaya
Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik berbasis pada Teknologi dan
Komunikasi membutuhkan akses budaya dan kebiasaan dan autodidak belajar
atau mengikuti perkembangan melalui komputer / internet. Permasalahannya saat
ini, apakah budaya autodidak sudah dimiliki oleh semua pihak yang terkait dengan
Sistem Informasi Proses belajar akademik, yaitu staf, dosen, dan mahasiswa;
(2) Blind of technology (illeteracies teknologi)
Jika benar, masih banyak, staf administrasi, bahkan praktisi pendidikan dan
mahasiswa yang belum menguasai teknologi komputer dan internet, atau yang
dimana terkait Teknologi dan Komunikasi lainnya. Hal ini sebenarnya tidak semata
karena tidak adanya antusiasme atau kemauan untuk belajar, namun juga
diakibatkan oleh tidak adanya fasilitas komputer dan layanan internet yang
memadai atau tidak ada biaya ongkos internet, khususnya yang kurang dengan
finansial.

8

Efektivitas ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu budaya, kualitas Sumber Daya
Manusia, dan Teknologi dan Komunikasi itu sendiri. Sistem manajemen, budaya
memberi dasar untuk sosiologis, antropologis, dan psikologis secara tidak
langsung. Penerimaan teknologi dan komunikasi dilakukan oleh unsur manusia
(kepercayaan, sikap, keinginan, dan perilaku), dan konsumen (hubungan
pengguna perilaku) yang terkait dengan Teknologi dan Komunikasi akan
memberikan dasar bagi penerima teknologi dan komunikasi dan digunakan
secara efektif sesuai kualitas sumber daya manusia.
Informasi Teknologi & komunikasi juga mewakili faktor lainnya selengkap apapun
disediakan oleh mesin dalam membantu pekerjaan (manajerial atau operasional
tidak akan berarti atau memiliki keuntungan yang sedikit jika sumber daya
manusia yang mengeksekusi, mengoperasikan, atau mengelola Teknologi dan
komunikasi memiliki kualitas yang lebih rendah). Untuk itu, efektivitas
penggunaan Teknologi dan komunikasi selain harus menyiapkan norma dan nilai
yang masuk ke dalam budaya, juga perlu menyusun sumber daya manusia yang
tinggi dengan kualitas. Yaitu sumber daya manusia yang berpendidikan tinggi,
memiliki etos kerja / aktivitas tinggi, tinggi motivasi. Terakhir, Teknologi dan
komunikasi sistem manajemen. Penyelesaian dan pemanfaatan sumber daya
diImplementasi terhadap teknologi dan komunikasi mewakili faktor lainnya mulai
dari perancangan sistem, alat,manusia, dan pemilihan strategi sampai
implementasi metode perlu dipikirkan dan dikelola sebaik mungkin. Proses
implementasi yang selalu dipantau dan diperbaiki secara berkelanjutan juga
menjamin implementasi teknologi dan komunikasi efektif. Untuk itulah teknologi
dan komunikasi manajemen sangat dibutuhkan.
Dan Teknologi Informasi (TI) berpengaruh terhadap Sistem Informasi di
Pemerintahan (SIP) diantaranya:
1. Budaya Organisasi
Budaya dapat dipelajari melalui transfer pengetahuan berupa komunikasi, serta
pengamatan sederhana, sehingga budaya organisasi membentuk sikap dan
perilaku karyawan, berdasarkan sistem kontrol untuk semua karyawan (Colquitt et
al, 2011:528)
2. Implementasi Intern Control AIS/ Sistem Pengendalian Intern

9

Kontrol Intern adalah proses yang dirancang untuk memberikan penilaian yang
masuk akal kepastian mengenai pencapaian objektivitas dalam kategori:
a) Realibitasi keuangan pelaporan;
b) Efektivitas dan efisiensi operasi;
c) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Bornad &
Hopwood, 2010:13)
3. Struktur Organisasi
Merupakan struktur organisasi yang bersifat Formal Kerangka Kerja dimana tugas
pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan. (Starling, 2008:304)
4. Komitmen Organisasi
Dapat didefinisikan sebagai sikap dan kepercayaan karyawan untuk dilibatkan dan
setia organisasi mereka dalam mencapai tujuannya.
5. E- Commerce
Sistem akuntansi pemerintah merupakan basis informasi masyarakat, dan cabang
dari sistem informasi manajemen di unit pemerintah, karena memiliki peran penting
dalam pengambilan keputusan dan evaluasi kinerja pemerintah.
6. Gaya Kepemimpinan
Pemimpin menerapkan berbagai bentuk pengaruh untuk memastikan anggota
memiliki motivasi untuk mencapai tujuan tertentu.
7. Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Heidmann (2008:81) menjelaskan bahwa dimensi kualitas Sistem Informasi
Akuntansi terdiri dari:
a) Integrasi;
b) Fleksibilitas;
c) Aksesibilitas;
d) Formalisasi;
e) Mediarichness.
8. Kualitas Informasi Akuntansi
Nur Zeina Maya Sari & R. Hidayat Effendi (2015) menyatakan stategi perusahaan
organisasi didasarkan pada kriteria diferensiasi yang sama: distribusi kekuasaan
dalam sebuah organisasi dan orientasi terhadap hubungan antara jenis organisasi
tertentu budaya dan beberapa jenis strategi perubahan organisasi. Pengguna
memiliki kriteria kualitas informasi yang spesifik untuk mengetahui kualitas

10

keputusan dengan memberikan penekanan tambahan pada relevansi, ketepatan
waktu,ketepatan dan kelengkapan.
Dari point – point diatas membuktikan bahwa hasil empiris bukti dari penelitian
ini dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan yang terjaid pada kualitas
informasi akuntansi sistem dan kualitas informasi akuntansi sebagai keluaran sistem
informasi akuntansi.
Alat untuk merancang suatu sistem adalah UML (Unified Modelling
Languange) dan mengerti mengenai proses bisnis perusahaan. dapat dijelaskan
sebagai berikut.
UML (Unified Modelling Languange)
 Pengertian UML
1. Menurut Nur Zeina dan R. Hidayat Effendi (2017:118)
UML adalah sebuah “bahasa” yang telah standar dalam industri untuk
visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML,
menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.
2. Menurut Sri Mulyani (2016:35)
UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa
grafis segabai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada
sistem.
3. Menurut Touseef, Anwer, Hussain, & Nadeem (2015)
UML adalah standar untuk pemodalan perangkat lunak dan untuk model proses
bisnis dan memiliki muncul sebagai standar umum untuk pemodalan berorientasi
objek.

 Tujuan dari UML
1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa permodelan visual yang ekspresif
untuk mengembangkan model dan dimengerti secara umum.
2. Memberikan

bahasa

permodalan

yang

bebas

dari

berbagai

bahasa

pemrograman dan proses rekayasa.
3. Menyatukan praktek-praktek yang terdapat dalam permodelan.

 Diagram – Diagram dalam UML

Ada beberapa diagram dalam UML (Unified Modelling Language) antara lain:
1. Use Case Diagram

11

Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah
sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan
“bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor
dengan sistem. Adapun simbol dari use case diagram diantaranya:

No.

Simbol

Nama

Keterangan
Merupakan kesatuan eksternal

1.

Entity
Actor

yang

berinteraksi

dengan

sistem.
Rangkaian/ uraian sekelompok

2.

Use Case

yang

saling

terkait

dan

membentuk sistem.
Hubungan antara pelaku/aktor
3.

Relationship

dengan Use Case.

Aktivitas (activity).
4.

Action State

Pilihan
5.

Decision

untuk

mengambil

keputusan.

Menunjukkan kegiatan yang
6.

Fork

dilakukan secara paralel.

Menerima pengiriman.
7.

Receive

Proses pengiriman.
8.

Send

12

2. Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan berbagai aliran aktivitas dalam sistem yang
sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal decision yang
mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.
3. Collaboration Diagram
Collaboration Diagram menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence
diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan
pada waktu penyimpanan message. Setiap message memiliki sequence
number, dimana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Message dari
level yang sama memiliki prefiks yang sama.
4. Statechart Diagram
Statechart Diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu
state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang
diterima. Pada umumnya Statechart Diagram menggambarkan class tertentu
(satu class dapat memiliki lebih dari satu Statechart Diagram).
5. Sequence Diagram
Statechart Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar
sistem (termasuk pengguna dan display) berupa message yang digambarkan
terhadap waktu. Statechart Diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan
dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
6. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansi akan menghasilkan sebuah
objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.
Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus
menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).
7. Component Diagram
Component Diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen
piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) diantaranya.
8. Deployment Diagram
Deployment/physical Diagram menggambarkan detail bagaimana komponen dideploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak (pada mesin,
server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi
tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

13

Berikut ini adalah sebagai contoh diagram mengenai rancangan dalam
penjualan:
Usecase Penjualan Celana Jeans Wanita

14

Activity Diagram

Class Diagram

15

Pengembangan dan penggunaan SIA perlu mengomunikasikan kebutuhan
informasi mereka ke DBMS (Database Management System) yaitu sekumpulan
program yang memungkinkan dengan mudah mengakses informasi dengan berbagai
cara untuk masuk mengorganisasi, dan mendapatkan kembali informasi dari suatu
basis data. Untuk mengakses informasi dari basis data, harus memahami konsep
query. Query adalah permintaan informasi dari basis data. Bahasa query telah
dikembangkan untuk memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan DBMS dalam
bentuk yang lebih terstruktur.
Structured Query Language (SQL)
SQL merupakan bahasa standar untuk melakukan query basis data
relasional. Pengetahuan mengenai SQL akan memudahkan kita dalam bekerja
dengan berbagai macam peranti lunak DBMS. Kekuatan basis data relasional berasal
dari kemampuan untuk menyaring informasi dari tabel dan menggabungkan informasi
dari banyak tabel.
Model data relasional memungkinkan jenis dasar operasi untuk dilaksanakan
dalam tabel, yaitu:

 Usecase Diagram
1. User
2. Kegiatan

 Activity Diagram
Unsur digabungkan per-activit (tabel)

 Class Diagram


Yang menjelaskan detail per user
Sub Sequence Diagram
Yang menggambarkan detail kegiatan.

16

Proses Bisnis Perusahaan
Proses bisnis/ Business Process Mapping dalam menyusun pemetaan proses
bisnis kewirausahaan mahasiswa harus menetapkan tujuan supaya kita memiliki
arahan yang jelas mengenai aktivitas ini.
Tujuan ini minimum ada 3 hal yaitu:
1. Meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan
Tujuan dari pemetaan proses bisnis ini harus mencakup ini, karena secara
keuangan perusahaan hidup karena pelanggan yang setia. Jia tujuan ini tidak
tercakup maka ada kemungkinan pemetaan bisnis proses akan sia-sia.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja
Dengan proses bisnis yang terdokumentasi dengan baik maka staf-staf dalam
perusahaan memiliki arahan bagaimana seharusnya dia bekerja.
3. Mengantisipasi berbagai hal yang mungkin dihadapi perusahaan
Untuk membuat bisnis proses ini kita harus membuat proses bisnis secara global,
kemudian dibuat detail dan semakin detail lagi. Pemetaan bisnis proses ini harus
dibuat secara visual dengan diagram sesuai dengan standar yang bisa dipahami
secara luas. Software seperti web sangat dianjurkan dipakai untuk dokumentasi
poses bisnis ini sehingga produk kewirausahaan sampai pada pelanggan.
Pembuatan peta proses bisnis adalah proses yang harus terus-menerus
diperbarui sesuai dengan situasi yang mungkin bisa berubah. Bisnis saat ini berada
di lingkungan yang dinamis dan kompleks karena dipengaruhi oleh faktor sosial
teknologi, ekonomi, dan politik. Untuk tetap bertahan dilingkungan bisnis yang
semakin kompleks maka suatu organisasi harus memikirkan kembali filosofi strategis
serta peran akuntansi manajemen didalamnya.
Didalam proses bisnis terdapat 3 hal yang membedakan dari tiap perusahaan
yaitu :
1) Proses bisnis perusahaan
2) Detail yang membedakan, yaitu pelanggan :
-

Customer retention (pelanggan tetap)

-

Non member/ new customer

3) Activity Diagram
17

Sebagai contoh dalam “Travel” yang merupakan perusahaan jasa.
1) Proses Bisnis Perusahaan

18

2) Detail yang Membedakan
Jika member : bisa langsung login.
Jika non-member : harus melakukan pendaftaran akun atau registrasi data.

19

3) Activity Diagram Travel

Referensi :

 Maya Sari, Nur Zeina & Effendi, R. Hidayat. 2017. Sistem Informasi Akuntansi:
Metode Cara Cepat Paham Akademisi dan Implementasi di Lapangan (Praktisi).
Edisi Pertama. Fekon Unla Press: Bandung.

 Nur Zeina Maya Sari,SE,MM , Prof. Dr .H.M Djumhana Purwanegara,S.E,MM
(2016). The Effect of Quality Accounting Information System in Indonesian
Government (BUMD at Bandung Area). Research Journal of Finance and
Accounting, 7(2), 188-196.

 SARI, N. Z. M. (2016). The Effect of Eficiency Information Technology And
Communications Before And After Wearing Information Accounting Manajemen
System (Siam) Case Study Pts X In Indonesia. International Journal of Scientific &
Technology Research, 5 (03), 45-50.

 http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/category/sistem-informasiakuntansi/bahasa-permintaan-data-query-languages/

 https://24farhan.wordpress.com/2013/11/07/64/

20

Dokumen yang terkait

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERNAK ITIK PETELUR DENGAN SISTEM INTENSIF DAN TRADISIONAL DI KABUPATEN PRINGSEWU

10 119 159

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

TUGAS OPERASI TEKNIK KIMIA III DIRECT IN

2 62 7