PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DAN MANAJEM

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DAN MANAJEMEN TERHADAP PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi dan Manajemen Keuangan Program S1
Intake DIII Universitas Andalas Padang)
Erma Yenti
Jurusan Manajemen Program S1
Universitas Andalas Padang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa jurusan akuntansi dan
manajemen keuangan program S1 Intake DIII Universitas Andalas Padang terhadap penyusunan
laporan keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi mahasiswa akuntansi dan
manajemen keuangan mengenai penyusunan laporan keuangan. Jumlah sampel adalah sebanyak 83
orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji independent sample t test, dan uji
mann whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi mahasiswa
akuntansi dan manajemen keuangan terhadap penyusunan laporan keuangan pada indikator misstate,
responsibility dan disclosure. Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi dan
manajemen keuangan terhadap penyusunan laporan keuangan pada indikator cost and benefit dan
pemahaman manajer.
Kata Kunci : Persepsi Mahasiswa, Penyusunan Laporan Keuangan
PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan salah

satu media yang menghubungkan pihak-pihak
yang berkepentingan seperti investor dan para
pemilik dari perusahaan itu sendiri. Laporan
keuangan yang dikeluarkan perusahaan
memberikan informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan kepada para pembaca
laporan keuangan, sedangkan bagi pemilik
perusahaan
merupakan
sarana
pertanggungjawaban
manajemen
atas
pengelolaan sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Komponen komponen yang
terdapat dalam laporan keuangan beserta
penjelasan atas laporan keuangan tersebut
diharapkan dapat memberikan input tersendiri
bagi pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap perusahaan. Salah satu yang

terpenting dan menjadi fokus para pembaca
laporan keuangan tentang hasil kinerja
operasional perusahaan yang tercermin dari

laba yang dilaporkan. Perhatian yang besar
terhadap pelaporan laba sering kali membuat
pembaca
laporan
keuangan
tidak
memperhatikan prosedur atau proses yang
digunakan untuk menghasilkan
laporan
tersebut. (Fitriani, 2009).
Sistem
pelaporan
keuangan
khususnya di Indonesia pada saat ini masih
kurang baik dan perlu diperbaiki untuk
meningkatkan kualitas laporan keuangan itu

sendiri. Salah satu faktor penting untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas
laporan keuangan adalah menyangkut perilaku
dan sikap positif dari manajer keuangan itu
sendiri dan juga para akuntan.
Di dalam penyusunan laporan
keuangan, manajer keuangan selalu dituntut
untuk bertindak sesuai dengan etika yg telah
ditetapkan. Fannani (2006) dalam jurnal

Shantanu et. al (2014) menyebutkan terdapat 4
(empat) unsur prilaku yang sesuai dalam
penyusunan laporan keuangan, diantaranya:
(1) kemungkinan salah saji didalam proses
penyusunan laporan keuangan, yang dalam
penyusunannya
kondisi
dan
prilaku
menentukan kualitas yang akan disajikan

dalam laporan keuangan; (2) pengungkapan
laporan keuangan, dalam hal ini informasi
yang akan disediakan harus sesuai dengan
kebutuhan dan dapat digunakan sebagai
informasi dalam pengambilan kebijakan; (3)
dalam resiko pengeluaran biaya dapat
sebanding dengan manfaat yang akan diterima
oleh perusahaan, dalam hal ini manfaat yang
diterima dapat mampu memperpanjang
kelangsungan hidup perusahaan kedepannya;
(4) tanggungjawab kepada pengguna informasi
dari laporan keuangan yang akan disajikan,
dalam penyajiannya harus sesuai dengan
realita dilapangan sehingga dapat memberikan
kepercayaan dan keyakinan yang memadai
kepada para pengguna informasi.
Pada dasarnya suatu etika akan lahir
dan mampu diaplikasikan oleh individuindividu
karena
individu

mampu
merefleksikan beberapa hal yang terkait
dengan perilaku dan ucapan yang spontanitas
sesuai dengan keadaan yang kita terima. Etika
merupakan suatu batasan yang didalamnya
terdapat norma dan nilai mengenai perilaku
individu terhadap individu lainnya. Sesuai
dengan dibentuknya etika sebagai suatu ilmu,
individu-individu dituntut untuk selalu
berprilaku yang tidak merugikan orang lain
dan dirinya sendiri, serta tidak melakukan
prilaku yang menyimpang dari etika yang
telah ditetapkan sesuai dengan kondisi
lingkingan dimana individu itu berada. Di era
globalisasi ini etika dituntut dimiliki oleh
semua individu baik dalam menjalankan
profesi sebagai pekerja yang dituntut untuk
selalu mampu beretika yang baik sehinga tidak
merugikan lingkungan dan tempat individu
tersebut bekerja sesuai dengan profesinya.

(Shantanu et.al, 2014)

Persepsi menurut Robbins (2008)
dalam Rukmawati (2011) adalah proses
dimana
individu
mengatur
dan
menginterpretasikan kesan sensoris mereka
guna memberikan arti bagi lingkungan
mereka. Namun, apa yang diterima seseorang
pada dasarnya dapat berbeda dari realitas
objektif. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui persepsi Mahasiswa mengenai
penyusunan
laporan
keuangan
untuk
memenuhi kebutuhan pengguna laporan
keuangan, penyusunan laporan keuangan yang

peneliti teliti adalah mengenai perilaku
akuntan dan manajer keuangan terhadap
penyusunan laporan keuangan. Hasil dari
penelitian ini diharapkan akan memberikan
informasi
kepada
kalangan
akademisi
mengenai kadar perilaku Mahasiswa jurusan
akuntansi dan manajemen keuangan terhadap
penyusunan laporan keuangan. Penelitian ini
mencoba melakukan pengujian yang serupa
dengan
penelitian
sebelumnya,
tetapi
penelitian ini menambahkan mahasiswa
manajemen keuangan sebagai responden.
Alasan mahasiswa manajemen keuangan dan
akuntansi program S1 Intake DIII dijadikan

responden karena mahasiswa ini telah
menyelesaikan perkuliahan di program
diploma III, sehingga mahasiswa akuntansi
dan manajemen keuangan lebih bisa
memahami dan menilai perilaku penyusunan
laporan keuangan. Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Persepsi
Mahasiswa Akuntansi Dan Manajemen
Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan
(Studi Empiris Pada Mahasiswa Jurusan
Akuntansi Dan Manajemen Keuangan
Program S1
Intake DIII Universitas
Andalas Padang)”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan persepsi

antara Mahasiswa akuntansi dan

Mahasiswa manajemen keuangan
terhadap
penyusunan laporan
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan study
empiris, artinya penelitian yang diadakan
permasalahan yang timbul (Husein,
2003 dalam Nurlan, 2011). Studi empiris
difokuskan pada jurusan akuntansi dan
manajemen keuangan program S1 intake DIII
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
Padang.
Populasi dan Sampel
Populasi
Menurut kamus riset karangan
Komaruddin (2009) dalam Nurlan (2011) yang
dimaksud dengan populasi adalah semua

individu yang menjadi sumber pengambilan
sampel. Populasi penelitian ini adalah
Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi program S1
Intake DIII Universitas Andalas Padang
jurusan Akuntansi dan Manajemen.
Sampel
Sampling atau sampel berarti contoh,
yaitu sebagian dari seluruh individu yang
menjadi objek penelitian. [Arisetyawan (2010)
dalam Nurlan (2011)]. Sampel terdiri atas
sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.
Sampel pada penelitian ini adalah Mahasiswa
jurusan akuntansi dan manajemen keuangan
Program S1 Intake DIII Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas Padang.
Kriteria responden untuk Mahasiswa/i dalam
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Masih tercatat sebagai Mahasiswa/i jurusan
akuntansi dan manajemen keuangan
program S1 intake DIII Universitas

Andalas Padang.
2. Telah atau sedang menempuh mata kuliah
Auditing bagi Mahasiswa akuntansi Strata
1 dan mata kuliah Analisis Laporan
Keuangan bagi Mahasiswa/i manajemen
keuangan.

keuangan.
untuk mendapatkan bukti atau fakta-fakta
secara murni dan sebenarnya tentang gejalagejalaatas
Data dan Sumber Data
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Data kualitatif, yaitu data non angka yang
sifatnya deskriptif dalam bentuk informasi
tulisan (kuesioner) yang diperoleh dari
Mahasiswa/i akuntansi dan manajemen
keuangan program S1 Intake DIII Fakultas
Ekonomi Universitas Andalas Padang.
b. Data kuantitatif, yaitu data yang telah diolah
dari jawaban kuesioner yang telah
dibagikan kepada responden yang penulis
anggap berkompeten.
Sumber Data
Untuk melengkapi data yang digunakan, maka
penulis memperoleh data yang bersumber dari:
1. Data primer merupakan data yang didapat
dari sumber pertama baik dari individu
atau perseorangan seperti hasil pengisian
kuesioner yang dilakukan oleh peneliti
(Umar, 2009 dalam Nurlan, 2011).
2. Data sekunder, yaitu data yang secara tidak
langsung berhubungan dengan responden
yang diselidiki dan merupakan pendukung
bagi penelitian yang dilakukan. Data
sekunder penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan
metode
tinjauan
kepustakaan (library research) dan
mengakses website maupun situs-situs
internet.
Metoda Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data
primer, metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah dengan melakukan
pembagian kuesioner kepada responden.
Sugiyono, (1999) dalam
Nurlan, (2011)
menyebutkan bahwa kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Kuesioner
ini dibagikan secara langsung kepada
Mahasiswa/i akuntansi yang telah belajar mata
kuliah auditing dan Mahasiswa/i manajemen
keuangan yang telah belajar mata kuliah
analisa laporan keuangan. Sebelum kuesioner
dibagikan kepada responden sesungguhnya,
terlebih dahulu dilakukan pre-test kuesioner
terhadap beberapa Mahasiswa/i program S1
intake DIII yang dipilih secara random untuk
mengetahui
apakah
kuesioner
mudah
dipahami. Selanjutnya kuesioner dibagikan
kepada responden sesungguhnya.
Teknik Analisis Data dan Hipotesis Teknik
Analisis
Sebelum uji hipotesis dilakukan,
terlebih dahulu diajukan uji asumsi normal
untuk mengetahui apakah variabel yang
dibandingkan rata – ratanya telah terdistribusi
normal. Teknik pengujian normalitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah One
Sample Kolmogorov-Smirnov test yang
terdapat dalam program komputer SPSS 21.0
for windows.
Pengambilan keputusan dilakukan
dengan membandingkan signifikasi hasil
pengujian dengan tingkat signifikasi 0,05.
Nilai signifikansi dari uji normalitas ini
haruslah sebesar 0,05 karena jika nilai
signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka data
tidak terdistribusi normal.
Jika data berdistribusi tidak normal
maka digunakan uji Mann Whitney. Salah satu
penyebab yang menjadikan data tidak
berdistribusi normal adalah karena terdapat
beberapa item data yang bersifat outliers, yaitu
yang mempunyai nilai diluar batas normal
dibandingkan dengan data lain dalam satu
sampel. Sehingga data yang bersifat outliers
tersebut harus dibuang [Nugroho (2005) dalam
Fitriani (2010)].
Uji Hipotesis
Jika data berdistribusi normal diuji
dengan statistik parametrik yaitu uji statistik

Independent-Sample
T-Test.
Statistik
parametrik yaitu ilmu statistik yang
mempertimbangkan jenis sebaran atau
distribusi data , yaitu apakah data menyebar
secara normal atau tidak. Dengan kata lain,
data yang akan dianalisis menggunakan
statistik parametrik harus memenuhi asumsi
normalitas. Pada umumnya jika data tidak
menyebar normal, maka data seharusnya
dikerjakan dengan metode statistik non
parametrik, atau setidak-tidaknya dilakukan
transformasi terlebih dahulu agar data
mengikuti sebaran normal, sehingga bisa
dikerjakan dengan statistik parametrik.
Statistik non parametrik seperti uji statistik
Mann Whitney, yaitu statistik bebas sebaran
(tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter
populasi, baik normal atau tidak). Selain itu,
statistik
non
parametrik
biasanya
menggunakan skala pengukuran sosial, yakni
nominal dan ordinal yang umumnya tidak
berdistribusi normal.

Definisi Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Persepsi.
Definisi persepsi menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1995) dalam Andi
(2011) sebagai tanggapan (penerimaan)
langsung dari sesuatu atau proses seseorang
untuk mengetahui beberapa hal melalui
pancaindra. Robbins (2009) dalam Andi
mendefinisikan persepsi sebagai proses di
mana
individu
mengatur
dan
menginterpretasikan kesan-kesan sensoris
mereka guna memberikan arti bagi lingkungan
mereka.
2. Mahasiswa/i Jurusan Akuntansi dan Jurusan
Manajemen Keuangan.
Mahasiswa/i jurusan akuntansi dan
jurusan manajemen keuangan dalam penelitian
ini adalah Mahasiswa/i jurusan akuntansi dan
manajemen keuangan program strata 1 intake
DIII Fakultas Ekonomi Universitas Andalas,
Objek penelitian ini didasarkan pada asumsi
bahwa para Mahasiswa/i jurusan akuntansi dan

manajemen
keuangan
tersebut
telah
mempunyai pemahaman tentang prilaku
penyusunan laporan keuangan.
3. Etika Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hasil dari
proses keuangan yang dapat digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan etika harus didasarkan pada peraturan
akuntansi yang terdapat di SAK (Standar
Akuntansi Keuangan).
HASILPENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Deskripsi Objek Penelitian
Data diperoleh melalui pengisian
kuesioner oleh mahasiswa akuntansi dan
manajemen keuangan program S1 Intake DIII
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
Padang. Sampel yang dipilih dari populasi
penelitian untuk memperoleh data primer
dengan cara pengisian kuesioner oleh
mahasiswa akuntansi yang telah mempelajari
mata kuliah auditing
dan mahasiswa
manajemen keuangan yang telah mempelajari
analisa laporan keuangan. Kuesioner tersebut
diberikan langsung kepada responden, diisi

saat itu juga, dan kuesioner diambil kembali
saat itu juga. Kuesioner yang disebar berkaitan
dengan unsur perilaku yang sesuai dengan
penyusunan laporan keuangan, dengan jumlah
pertanyaan diajukan sebanyak 13 item atau
butir pertanyaan. Terdiri dari lima indikator,
yaitu salah saji (misstate), tanggung jawab
manajer (responsibility), biaya dan manfaat
(cost and benefit), sikap pemahaman manajer
dan pengungkapan informasi yang sensitif
(disclosure).
Data primer yang diperoleh dan yang
akan diolah dalam penelitian ini adalah
melalui survey pada kampus Unand yang
berada di jalan Proklamasi Jati. Kuesioner
yang disebar sebanyak 83 lembar, kuesioner
yang tidak dapat digunakan untuk pengolahan
data sebanyak 19 buah karena pengisian yang
tidak lengkap. Sehingga kuesioner yang dapat
dipakai sebagai data penelitian ini sebanyak 64
lembar.
Dari data yang diperoleh bahwa
responden mahasiswa akuntansi berjumlah 59
orang, kuesioner yang tidak dapat digunakan
untuk pengolahan data sebanyak 19 buah
karena pengisian yang tidak lengkap dan ada
juga mahasiswa akuntansi yang menolak untuk
mengisi kuesioner dan responden untuk
pengisian kuesioner mahasiswa jurusan
manajemen keuangan sebanyak 24 orang.

Deskripsi Statistik Jawaban Responden
Jumlah jawaban setiap pertanyaan mengenai penyusunan laporan keuangan dapat dilihat
sebagai berikut:
a. Mahasiswa Jurusan Akuntansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan

Tabel 4.1
Jumlah Jawaban Responden Mahasiswa Akuntansi Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan

Item

Pilihan Jawaban

Total Skor

Total Jawaban

Rata-rata

14

111

34

3.26470588

11

7

90

35

2.57142857

11

13

9

98

34

2.88235294

7

11

9

7

84

34

2.47058824

5

9

7

11

7

84

34

2.47058824

6

0

6

23

4

97

33

2.93939394

7

3

2

17

11

102

33

3.09090909

8

1

7

23

4

100

35

2.85714286

9

0

9

17

8

101

34

2.97058824

10

3

14

9

7

86

33

2.60606061

11

4

7

18

5

92

34

2.70588235

12

0

5

14

15

112

34

3.29411765

13

0

4

21

5

91

30

3.03333333

103

1248

437

37.1570919

STS

TS

S

SS

1

0

5

15

2

5

12

3

1

4

Total
33
100 201
Sumber: hasil olahan sendiri

Berdasarkan tabel diatas terlihat
bahwa mahasiswa akuntansi merespon lebih
besar pada “ Setuju (skala 3) berarti mereka
menolak dengan adanya praktek-praktek
penundaan laporan keuangan dalam penyajian
laporan keuangan, dapat dilihat dari
banyaknya jumlah jawaban responden pada
“skala 3” yaitu 201. Rata-rata keseluruhan
37,1571/13 =2,858”
Nilai terendah jawaban responden
mahasiswa akuntansi terhadap penyusunan
laporan keuangan terdapat pada item
pertanyaan nomor 4 dan 5. Dengan nilai ratarata sebesar 2,470588 dengan jawaban
responden pada pertanyaan ke 4 terbanyak
terletak “Tidak Setuju” dengan jawaban

masing-masing responden 11 orang, ini
dikarenakan item pertanyaan nomor 4
berunsur negatif terhadap etika, dan berunsur
positif terhadap rahasia perusahaan.
Nilai tertinggi jawaban responden
mahasiswa S1 Akuntansi terhadap penyusunan
laporan keuangan terdapat pada item nomor
12. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,284118
dengan jawaban responden
terbanyak
menjawab pada “ sangat setuju” dalam
mengangap informasi yang disajikan didalam
laporan
keuangan
harus
dapat
diperbandingkan dengan periode sebelumnya.
Namun perbedaan ini tidak signifikan secara
statistik.

b.Mahasiswa Manajemen Keuangan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan
Tabel 4.2
Jumlah Jawaban Responden Mahasiswa Manajemen Keuangan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan

Item

Pilihan Jawaban

Total Skor

Total Jawaban

Rata-rata

6

67

24

2.791667

5

4

54

23

2.347826

7

4

9

66

24

2.75

7

9

6

2

51

24

2.125

5

4

11

8

1

54

24

2.25

6

2

1

10

11

78

24

3.25

7

0

0

12

12

84

24

3.5

8

1

3

13

7

74

24

3.083333

9

3

8

7

6

64

24

2.666667

10

5

13

4

2

51

24

2.125

11

2

11

7

4

61

24

2.541667

12

2

0

12

10

78

24

3.25

13

0

1

10

12

80

23

3.478261

Total
36
82
106
Sumber:hasil olahan sendiri

86

862

310

36.15942

STS

TS

S

SS

1

1

9

8

2

5

9

3

4

4

Berdasarkan tabel diatas terlihat
bahwa mahasiswa manajemen keuangan
merespon lebih besar pada “(setuju) skala 3”
berarti mereka menolak dengan adanya
praktek – praktek penundaan pelaporan
keuangan dalam penyajian laporan keuangan,
dapat dilihat dari banyaknya responden pada
skala 3 yaitu 106. Rata – rata keseluruhan
36,15942/13= 2,7046

Nilai tertinggi jawaban responden
mahasiswa S1 Manajemen Keuangan terhadap
penyusunan laporan keuangan terdapat pada
item nomor 7. Dengan nilai rata-rata sebesar
3,5 dengan jawaban responden terbanyak
menjawab pada “ setuju dan sangat setuju”
dalam menganggap pengeluaran akhir tahun
(misalnya untuk maintenance dan iklan) harus
dilaporkan dalam laporan keuangan.

Nilai terendah jawaban responden
mahasiswa manajemen keuangan terhadap
penyusunan laporan keuangan terdapat pada
item pertanyaan nomor 4 dan 10. Dengan nilai
rata-rata sebesar 2,125 dengan jawaban
responden pada pertanyaan ke 4 terbanyak
terletak “Tidak Setuju” dengan jawaban
masing-masing responden 9 orang, ini
dikarenakan item pertanyaan nomor 4
berunsur negatif terhadap etika, dan berunsur
positif terhadap rahasia perusahaan. Begitu
juga dengan pertanyaan no 10, terbanyak
terletak pada tidak setuju dengan jumlah
responden 13 orang.

Pengujian Hipotesis
Sebelum
dilakukan
pengujian
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas dengan menggunakan One Sample
Kolmogorov Smirnov, jika data berdistribusi
normal digunakan pengujian hipotesis dengan
analisis Independent Sample t-test sedangkan
bila data tidak berdistribusi normal digunakan
Uji Mann Whitney.
Uji Normalitas
a. Variabel (mahasiswa akuntansi)

Untuk menentukan uji normalitas ini
dengan metode One Sample Kolmograv
Smirnov. Jika signifikansi kurang dari 0,05,
maka kesimpulannya data tidak berdistribusi
normal. Tetapi jika nilai signifikansi lebih dari

N
Normal Parametersa,b

Most Extreme
Differences

Mean
Std.
Deviation
Absolute
Positive
Negative

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

0,05, maka data tersebut berdistribusi normal.
Hasil analisis SPSS For Windows Verson 21.0
untuk uji normalitas terhadap instrument data
kuesioner dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 4.3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1
X2
X3 X4 X5
X6
X7

X8

40
3.20
.791

40
40
40
40
2.75 3.05 2.45 2.65
.870 .714 .904 .864

.244
.200
-.244
1.544
.017

40
40
40
40
40
40
2.53 2.88 2.30 2.50 2.98 3.15
.905 .883 .966 1.10 .660 1.02
9
7
.219 .206 .222 .199 .290 .292
.219 .189 .222 .162 .285 .258
-.200
- -.290
.206 .166 .199
.292
1.385 1.30 1.40 1.25 1.835 1.84
5
4
8
6
.043 .066 .039 .084 .002 .002

.288
.212
.288
1.82
2
.003

X9

.253
.253
.247
1.59
9
.012

X10 X11

.266
.266
.184
1.68
0
.007

X12
40
3.33
.694

X13
40
3.03
.620

.307 .285 .316
.218 .230 .316
- -.285 -.309
.307
1.94 1.801 1.999
4
.001 .003 .001

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : hasil pengolahan SPSS 21.0
Dari output dapat dilihat bahwa
signifikansi adalah 0,017 untuk pertanyaan ke
-1 berarti < 0,05, pertanyaan ke-2 signifikansi
adalah 0,043 < 0,05, pertanyaan ke-3 0,066>
0,05, Pertanyaan ke-4 adalah 0,039 < 0,05,
pertanyaan ke-5 signifikansinya adalah 0,084
> 0,05, pertanyaan ke-6 dan 7 signifikansinya
0,002 < 0,05, pertanyaan ke 8 signifikansinya
adalah
0,003 0,05.

Dari output dapat dilihat bahwa
signifikansi adalah 0,153 untuk pertanyaan ke1 berarti > 0,05, pertanyaan ke-2 signifikansi
adalah 0,052 >0,05, pertanyaan ke-3 0,082 >
0,05, Pertanyaan ke-4 adalah 0,081 > 0,05,
pertanyaan ke-5 signifikansinya adalah 0,169
> 0,05, pertanyaan ke-6 signifikansinya 0,064
> 0,05, pertanyaan ke-7 signifikansinya adalah
0,009 < 0,05, pertanyaan ke 8 signifikansinya
adalah 0,038 < 0,05, pertanyaan ke-9
signifikansinya adalah 0,303 > 0,05,

pertanyaan ke 10 signifikansinya 0,021 < 0,05,
pertanyaan ke 11 signifikansinya 0,052 > 0,05,
pertanyaan ke 12 signifikansinya 0,052 > 0,05,
dan pertanyaan ke-13 signifikansinya adalah
0,007 < 0,05 Hasil analisis diatas
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal
hampir
disemua
pertanyaan,
kecuali
pertanyaan ke- 7,8,10 dan 13 karena nilai
signifikansinya < 0,05. Hasil analisis SPSS
For Windows Verson 21.0 untuk uji normalitas
terhadap instrument data kuesioner dengan

b. Variabel (mahasiswa manajemen keuangan)

responden mahasiswa manajemen keuangan

dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 4.4
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1
N
Normal Parametersa,b

Most Extreme
Differences

Mean
Std.
Deviation
Absolute
Positive
Negative

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

24
2.79
.884
.232
.232
.177
1.13
4
.153

X2

X3

X4

X5

X6

X7

X8

24
24
24
24
24
24
24
2.38 2.83 2.13 2.29 3.33 3.50 3.25
.970 1.16 .992 .806 .761 .511 1.26
7
0
.276 .258 .258 .227 .268 .336 .287
.276 .179 .258 .225 .211 .336 .287
-.183
- -.158 -.227 -.268 -.336
.258
.255
1.350 1.26 1.266 1.111 1.311 1.647 1.40
3
6
.052 .082 .081 .169 .064 .009 .038

X9

X10 X11 X12

24
24
24
24
2.71 2.13 2.63 3.33
.999 .850 .824 .702
.198
.177
.198
.971

.308
.308
.233
1.51
1
.303 .021

.276
.276
.182
1.35
1
.052

X13
24
3.50
.590

.276 .343
.266 .260
- -.343
.276
1.35 1.682
1
.052 .007

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Independent Sample T Test
Independent Sample T Test digunakan
pada saat data berdistribusi normal, dari 13
pertanyaan, terdapat data yang berdistribusi
normal pada pertanyaan ke-3 dan ke-5 hal ini
terlihat pada uji normalitas untuk mahasiswa
akuntansi dan manajemen keuangan terdapat
angka yang lebih besar dari 0,05 pada
pertanyaan ke-3 dan ke-5. untuk itu diperlukan
pengujian dengan independent sample t test
untuk pertanyaan 3 dan 5.
Uji Mann Whitney
Two Independent Sample Test atau uji
2 sampel bebas digunakan untuk menguji

perbandingan dua rata-rata kelompok sampel
yang independen. Uji ini dapat digunakan
sebagai alternatif pengganti dari uji
Independent Sample T Test jika data tidak
berdistribusi normal (dengan uji Mann
Whitney ). Selain itu uji ini cocok untuk data
berskala ordinal. Pada uji normalitas terlihat
bahwa pada pertanyaan 1,2,4,6,7,8,9,10,11,12,
dan 13 untuk mahasiswa manajemen keuangan
dan akuntansi terlihat bahwa datanya tidak
berdistribusi normal, sehingga digunakan uji
Mann Whitney.

Ringkasan Hasil Penelitian
No
1

2

3

Pertanyaan
Pengungkapan resiko utama perusahaan sebaiknya
dijelaskan
dalam
laporan
keuangan
meskipun
pengungkapan tersebut dapat menyulitkan perusahaan
Saya akan menghilangkan informasi yang dibutuhkan dari
laporan keuangan jika saya pikir informasi tersebut akan
digunakan oleh perusahaan lain untuk menyaingi
perusahaan saya
Manajer memiliki tanggung jawab yang lebih besar kepada
pemegang saham dibandingkan dengan kepada karyawan

Nilai Rata-rata
Mahasiswa akuntansi lebih tinggi
dari
mahasiswa
manajemen
keuangan
Mahasiswa akuntansi lebih tinggi
dari
mahasiswa
manajemen
keuangan

Hasil pengujian
Tidak
ada
perbedaan
Tidak
perbedaan

ada

Hampir sama besar antara mahasiswa
akuntansi dan manajemen keuangan

Tidak
perbedaan

ada

4

5

6

7

8

9

10

11

dalam perusahaan tersebut
Saya akan sengaja membuat salah saji pada laporan
keuangan jika hal itu perlu dilakukan untuk menghindari
kebangkrutan dan menyelamatkan karyawan saya
Auditor independen yang bertanggung jawab melindungi
kepentingan investor luar, bukan manajer perusahaan
Perusaahaan dibatasi oleh aturan-aturan akuntansi yang
kompleks dan harus mempublikasikan informasi yang
sangat luas
Pengurangan pengeluaran akhir tahun (misalnya untuk
maintenance dan iklan) harus dilaporkan dalam laporan
keuangan.
Saya akan menyajikan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan investor saya.
Perusahaan Go public di Indonesia sangat dibebani dengan
keharusan untuk mempublikasikan laporan keuangan yang
lengkap.
Saya tidak akan menyajikan informasi dalam laporan
keuangan apabila ternyata manfaat yang akan saya
dapatkan lebih sedikit dari pada biaya yang saya keluarkan
untuk mendapatkan informasi tersebut.
Anggaran (budget) operasi dan ramalan laba untuk
tahundepan seharusnya dilaporkan ke publik.

12

Informasi yang dibuat oleh manajer harus
diperbandingkan dengan periode sebelumnya

13

Saya akan membuat informasi yang dibutuhkan dari
laporan keuangan agar informasi tersebut dapat
diperbandingkan
dengan
perusahaan
lain
untuk
mengidentifikasi kecendrungan posisi dan kinerja
keuangan.
Keterangan:
Mistate
Tanggung jawab manajer
Cost and benefit
Disclosure
Pemahaman manajer

dapat

Mahasiswa akuntansi lebih tinggi
dari
mahasiswa
manajemen
keuangan
Mahasiswa akuntansi lebih tinggi
dari
mahasiswa
manajemen
keuangan
Mahasiswa manajemen keuangan
lebih
tinggi
dari
mahasiswa
akuntansi
Mahasiswa manajemen keuangan
lebih
tinggi
dari
mahasiswa
manajemen keuangan
Mahasiswa manajemen keuangan
lebih
tinggi
dari
mahasiswa
akuntansi
Mahasiswa akuntansi lebih tinggi
dari
mahasiswa
manajemen
keuangan
Mahasiswa akuntansi lebih tinggi
dari
mahasiswa
manajemen
keuangan

Tidak
perbedaan

ada

Tidak
perbedaan

ada

Mahasiswa akuntansi lebih tinggi
dari
mahasiswa
manajemen
keuangan
Hampir sama besar antara mahasiswa
akuntansi dan mahasiswa manajemen
keuangan
Mahasiswa manajemen keuangan
lebih
tinggi
dari
mahasiswa
akuntansi

Ada perbedaan

Tidak
perbedaan

ada

Tidak
perbedaan

ada

Tidak
perbedaan

ada

Tidak
perbedaan

ada

Tidak
perbedaan

ada

Tidak
perbedaan

ada

Ada perbedaan

: 1,2,4
: 3,5
: 6,8,10
: 7,9,11
: 12,13

Pembahasan
Penelitian ini dimaksud untuk
menguji perbedaan persepsi mahasiswa
akuntansi dan manajemen keuangan terhadap

penyusunan laporan keuangan dengan
menyebar kuesioner kepada mahasiswa
akuntansi dan manajemen keuangan sejumlah
83 orang. Namun, data kuesioner yang dapat

dipakai sebagai data penelitian hanya 64 buah,
yaitu 40 untuk mahasiswa akuntansi yang
telah mempelajari mata kuliah auditing dan 24
untuk mahasiswa manajemen keuangan yang
telah mempelajari mata kuliah analisa laporan
keuangan.
Berdasarkan hasil uji hipotesis, maka
hasil penelitian bahwa persepsi : Antara
mahasiswa akuntansi dengan
manajemen
keuangan pada indikator mengenai sikap
terhadap salah saji (misstate) pada pertanyaan
no 1, 2 dan 4 menunjukkan tidak ada
perbedaan
persepsi
antara
mahasiswa
akuntansi dan manajemen keuangan. Hal ini
dimungkinkan oleh proporsi penyerapan
terhadap nilai-nilai prilaku pada penyajian
laporan keuangan sama baiknya. Begitu juga
dengan indikator mengenai sikap terhadap
tanggung jawab manajer pada pertanyaan 3
dan 5 menunjukkan tidak ada perbedaan
persepsi antara mahasiswa akuntansi dan
manajemen keuangan. Jika dilihat dari nilai
rata-rata pada pertanyaan ke-3, mahasiswa
akuntansi memiliki nilai rata-rata yang hampir
sama besar dengan mahasiswa manajemen
keuangan dan pilihan jawaban terbanyak pada
mahasiswa
akuntansi
dan
manajemen
keuangan yaitu setuju dan sangat setuju.
Sedangkan pada pertanyaan ke-5 pilihan
jawaban yang terbanyak pada mahasiswa
akuntansi dan manajemen keuangan adalah
setuju dan tidak setuju ini menunjukkan bahwa
pemahaman mahasiswa akuntansi mengenai
auditor independen lebih mendalam dari pada
mahasiswa manajemen keuangan, karena
mahasiswa
akuntansi
setuju
dengan
pertanyaan ke-5 dengan signifikansi lebih
besar dari 0.05.
Pada indikator mengenai sikap
terhadap biaya dan manfaat (cost and benefit)
pada pertanyaan ke-6 nilai rata-rata mahasiswa
manajemen keuangan lebih tinggi dari pada
mahasiswa akuntansi dan pilihan jawaban
terbanyak
mahasiswa
akuntansi
dan
manajemen keuangan adalah pada jawaban
setuju
dan
sangat
setuju
dengan
signifikansinya
kecil
dari
0,05,
ini

menunjukkan ada perbedaan persepsi antara
mahasiswa
akuntansi
dan
manajemen
keuangan
dikarenakan
pengetahuan
mahasiswa akuntansi lebih mendalam tentang
pembatasan aturan akuntansi dan dari segi
mata kuliah mahasiswa akuntansi juga
mempelajari aturan-aturan akuntansi. Pada
pertanyaan ke- 8 pilihan jawaban terbanyak
mahasiswa
akuntansi
dan
manajemen
keuangan adalah setuju ini berarti mahasiswa
akuntansi dan manajemen keuangan setuju
dengan menyajikan informasi yang sesuai
dengan kebutuhan investor. dan pertanyaan
ke-10 pilihan jawaban terbanyak mahasiswa
akuntansi dan manajemen keuangan adalah
tidak setuju, karena mereka merasa bahwa
menyajikan informasi dalam laporan keuangan
harus sesuai antara manfaat dan biaya yang
dikeluarkan namun secara signifikansi
perbedaan tersebut tidaklah signifikan. Jadi
dapat disimpulkan pada pertanyaan ke-8 dan
ke-10 tidak ada perbedaan persepsi antara
mahasiswa
akuntansi
dan
manajemen
keuangan dikarenakan mahasiswa akuntansi
dan manajemen keuangan mempunyai
pemahaman yang sama mengenai biaya dan
manfaat yang diterima pada saat menyajikan
informasi.
Pada indikator mengenai sikap
terhadap pengungkapan informasi yang
sensitif (disclosure) pada pertanyaan ke-7, 9
dan 11, pilihan jawaban terbanyak mahasiswa
akuntansi dan manajemen keuangan adalah
setuju, ini berarti mahasiswa akuntansi dan
manajemen
keuangan
setuju
untuk
pengurangan pengeluaran akhir tahun harus
dilaporkan dalam laporan keuangan. Pada
pertanyaan ke-9 dan ke-11 pilihan jawaban
terbanyak
mahasiswa
akuntansi
dan
manajemen keuangan adalah setuju dan tidak
setuju dan nilai rata-rata mahasiswa akuntansi
juga lebih tinggi dari mahasiswa manajemen
keuangan, dikarenakan mahasiswa akuntansi
setuju dengan pernyataan perusahaan go
public di Indonesia sangat dibebani dengan
keharusan untuk mempublikasikan laporan
keuangan yang lengkap dan setuju untuk

anggaran (budget) operasi dan ramalan laba
untuk tahun depan seharusnya dilaporkan ke
publik. Namun secara signifikansi perbedaan
tersebut tidaklah signifikan karena signifikansi
pertanyaan no. 7, 9 dan 11 lebih besar dari
0,05 yang menunjukkan tidak ada perbedaan
persepsi antara mahasiswa akuntansi dan
manajemen keuangan terhadap pengungkapan
informasi yang sensitif.
indikator selanjutnya mengenai sikap
terhadap pemahaman manajer pada pertanyaan
ke-12 dan 13, pada pertanyaan ke-12 pilihan
jawaban terbanyak pada mahasiswa akuntansi
dan manajemen keuangan adalah setuju dan
nilai rata-rata mahasiswa akuntansi dan
manajemen keuangan hampir sama besar ini
menunjukkan
tidak terdapat perbedaan
persepsi antara mahasiswa akuntansi dan
manajemen keuangan mengenai informasi
yang dibuat harus dapat diperbandingkan
dengan periode sebelumnya, sedangkan pada
pertanyaan ke-13 pilihan jawaban terbanyak
mahasiswa
akuntansi
dan
manajemen
keuangan adalah setuju dan sangat setuju, nilai
rata-rata mahasiswa manajemen keuangan
lebih tinggi dari pada mahasiswa akuntansi
karena mahasiswa manajemen keuangan
sangat setuju untuk membuat informasi yang
dibutuhkan dari laporan keuangan agar
informasi tersebut dapat diperbandingkan
dengan
perusahaan
lain
untuk
mengidentifikasi kecendrungan posisi dan
kinerja keuangan. Jadi pada pertanyaan ke-13
terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa
akuntansi
dan
manajemen
keuangan
dikarenakan
berbedanya
pemahaman
mahasiswa terhadap pembuatan informasi
yang dibutuhkan dari laporan keuangan dan
juga dari segi mata kuliah mahasiswa
manajemen keuangan mengarah kepada
analisa
laporan
keuangan
sehingga
pemahaman mengenai manajer lebih tinggi
dari mahasiswa akuntansi. Hal ini juga erat
kaitannya dengan adanya perbedaan tugas
antara seorang akuntan dan manajer keuangan
nantinya.

Penelitian ini berbeda dengan
penelitian Erwin Marfana (2007) yang
menyatakan bahwa Tidak ada perbedaan
antara mahasiswa akuntansi dan non akuntansi
mengenai manajemen laba dan mahasiswa
akuntansi memiliki sikap positif dibandingkan
dengan mahasiswa non akuntansi untuk
misstate yang berarti mahasiswa akuntansi
lebih cendrung menghindari salah saji laporan
keuangan.
Untuk
cost
and
benefit,
responsibility, (tanggung jawab terhadap
pengguna laporan keuangan disclosure
(pengungkapan informasi secara memadai).
Juga tidak ada perbedaan persepsi yang
signifikan antara mahasiswa akuntansi dan non
akuntansi.
.
Pada pertanyaan ke 6 dan ke 13 hasil
penelitian ini serupa dengan penelitian
Yulianti dan Fitriani (2005) yang menyatakan
bahwa terdapat perbedaan persepsi antara
mahasiswa akuntansi dan non akuntansi
terhadap pelaporan keuangan, Yulianti dan
Fitriani (2005) mengatakan bahwa perbedaan
ini disebabkan karena adanya perbedaan
pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa
akuntansi dan non akuntansi dan juga dari segi
mata kuliah yang ditempuh.
Implikasi Penelitian
Penelitian ini berimplikasi bagi
berbagai macam pihak, antara lain:
1. Bagi mahasiswa
hasil penelitian ini dapat dijadikan
oleh mahasiswa untuk lebih memahami
tentang perilaku penyusunan laporan keuangan
baik itu mahasiswa jurusan akuntansi maupun
mahasiswa jurusan manajemen keuangan.
hasil pengolahan data dilihat dari indikator
misstate, tanggung jawab manajer, disclosure,
tidak ada perbedaan persepsi antara mahasiswa
akuntansi dan mahasiswa jurusan manajemen
keuangan, sedangkan pada indikator cost and
benefit dan pemahaman manajer ada
perbedaan,
ini
menunjukkan
persepsi
mahasiswa
akuntansi
berbeda
dengan
mahasiswa manajemen keuangan, perbedaan

ini mungkin disebabkan karena adanya
perbedaan dari segi mata kuliah yang
ditempuh sehingga terdapat perbedaan
pemahaman dan pengetahuan. Seperti
mahasiswa manajemen keuangan lebih banyak
mempelajari
tentang
manajemen
dan
pemahaman manajer, sedangkan mahasiswa
akuntansi lebih fokus kepada pengauditan
data.
2.

Bagi dosen
Hasil penelitian ini bisa dijadikan
panduan bagi dosen yang mengajar di masingmasing jurusan apakah mahasiswa akuntansi
dan manajemen keuangan memahami tentang
perilaku penyusunan laporan keuangan. Dan
dosen juga dapat menentukan materi ajar apa
yang dirasakan masih menjadi kendala bagi
mahasiswa mengenai perilaku penyusunan
laporan keuangan ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan uji
hipotesis didalam bab-bab sebelumnya, maka
kesimpulannya adalah sebagai berikut:
a. Tidak terdapat perbedaan persepsi antara
mahasiswa akuntansi dan mahasiswa
manajemen keuangan dalam penyusunan
laporan keuangan berdasarkan pertanyaan
no 1,2,3,4,5,7,8,9,10,11,dan 12 untuk
indikator misstate, tanggung jawab manajer
dan disclosure.
b. Terdapat perbedaan persepsi antara
mahasiswa akuntansi dan mahasiswa
manajemen keuangan dalam penyusunan
laporan keuangan mengenai sikap terhadap
biaya dan manfaat serta sikap terhadap
pemahaman manajer, khususnya pada
pertanyaan no. 6 dan 13.
Keterbatasan Penelitian
Didalam penelitian ini memiliki keterbatasan
seperti:
a. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mahasiswa S1
Intake D III jurusan manajemen

b.

c.

keuangan dan akuntansi pada
Universitas Andalas Padang sehingga
jumlahnya terbatas.
Ada beberapa responden yang
menolak untuk mengisi kuesioner
dikarenakan sibuk dan tidak bisa
ditemui.
Penelitian ini hanya mengarah pada
persepsi mahasiswa akuntansi dan
manajemen keuangan, dan fokusnya
pada prilaku penyusunan laporan
keuangan.

Saran
Berdasarkan hasil dan keterbatasan penelitian,
maka saran yang dapat diberikan adalah:
a. Untuk
penelitian
selanjutnya
sebaiknya
memperbesar
jumlah
responden mahasiswa sehingga dapat
lebih mewakili hasil dari penelitian
tersebut. Selain itu juga disarankan
untuk dapat menggunakan sampel
dari Universitas atau perguruan tinggi
negeri dan swasta yang berbeda
sehingga penentuan hasil penelitian
akan
berbeda
sehingga
akan
memberikan bukti proses sosialisasi
pendidikan akuntansi dan manajemen
yang lebih umum, khususnya dalam
hal penyusunan laporan keuangan.
b. Ada baiknya penelitian ini dilakukan
secara oral untuk memastikan
responden memahami pertanyaan
yang diajukan sehingga tidak
menolak untuk mengisi kuesioner.
c. Jumlah pertanyaan atau variabel yang
baru perlu diadakan untuk lebih
mencakup prilaku dalam penyusunan
laporan
keuangan,
seperti
penambahan
pertanyaan
pada
indikator tanggung jawab manajer.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Brigham,Eugene F. dan Joel F. Houston. 2006.
Dasar-Dasar
Manajemen
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Brigham,Eugene F. dan Joel F. Houston. 2001.
Manajemen Keuangan. Jakarta:
Erlangga.

Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Cepat Olah
Data
Statistik dengan SPSS.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Fitriani, Bayu Hardian. 2010. Persepsi Dosen
dan Mahasiswa Akuntansi Terhadap
Etika
Penyusunan
Laporan
Keuangan.
Skripsi
Jurusan
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas Pembangunan nasional
“VETERAN”.

Purba,

Harahap, Sofyan Syafri.2003. Analisa Kritis
Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Harry. 1999. Survey Atas Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Sikap dan Perilaku
Etis Akuntan. Jurnal Ekonomi.
Malang: Unibraw.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007. Standar
Akuntansi
Keuangan.
Jakarta:
Salemba Empat.
Mansyur, Dwi Indah pratiwi. 2012. Persepsi
Pelaku
Usaha
Mikro
Kecil
Menengah
Atas
Penggunaan
Laporan
keuangan.
Jurnal
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas Hasanuddin.
Marfana, Erwin. 2007. Perbedaan Persepsi
Etika
Penyusunan
Laporan
Keuangan dan Manajemen Laba
Terhadap Mahasiswa Akuntansi dan
Non
Akuntansi.
Skripsi
S1,
Universitas Budi Luhur. Jakarta.
Nurlan, Andi Besse. 2011. Persepsi Akuntan
Dan Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan
Indonesia .
Skripsi
Jurusan
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas Hasanuddin Makassar.

Marisi P. 2012. Akuntansi dan
Pelaporan
Keuangan
Imbalan
Kerja . Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rukmawati, Afhita Dias. 2011. Persepsi
manajer dan Auditor Eksternal
Mengenai
Efektifitas
Metode
Pendeteksian
dan
Pencegahan
Tindakan Kecurangan Keuangan.
Skripsi
Fakultas
Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Sekaran, Uma. 2011. Research Methods For
Business.Jakarta: Salemba Empat
Shantanu, Made Pasek Swi. dkk. 2014.
Persepsi Mahasiswa
Akuntansi
Terhadap
Etika
Penyusunan
Laporan Keuangan (Studi Empiris
Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Program S1 dan Program Diploma
3 Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja). e-Journal S1 Ak
Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi program S1( Vol:
2 No: 1 Tahun 2014).
Sulindawati, Ni luh Gede Erni. 2013.
Pengaruh Asesmen Portofolio dan
Gaya Belajar Terhadap Persepsi
Positif
Mahasiswa
Dalam
Pembelajaran
Manajemen
keuangan. 2013. VOKASI. Jurnal
Riset Akuntansi, Vol 2 No. 1.
Sunaryo, 2004, Psikologi Untuk Keperawatan,
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Suparno. 2009. Persepsi Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Terhadap
perbankan
Syariah
Sebagai
lembaga
Keuangan
Syariah. Jurnal Telaah dan Riset

Akuntansi Vol 2, No. 1. Januari
2009.
Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Dasar-Dasar
Analisis
Laporan
Keuangan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Walgito, Bimo, 2002, Psikologi Sosial,
Yogyakarta : Andi offset.
Yulianti

dan Fitriany. 2005. Persepsi
Mahasiswa Akuntansi Terhadap

Etika
Penyusunan
Laporan
Keuangan. Simposium Nasional
Akuntansi (SNA) VIII, Solo, 15-16
September.

http://dahlanforum.wordpress.com/2013/01/0
6/peran-dan-tanggungjawabmanajer- keuangan.