Program Studi pendidikan Teknologi Perta

Laporan diskusi Kelompok I
PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN
“Pengenalan Alat dan Mesin Pengolahan Tanah Pertama”

Oleh:
Nurhayati Tanra/1427041002
Andi Alifia Fara D/1427041005
Kadek Dwi Aryanti/1427041007

Program Studi pendidikan Teknologi Pertanian
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar
Oktober 2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan
teknologi memiliki dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia.
Manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berfikir akan selalu
mengembangkan sesuatu hal agar menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, proses perubahan akan terus berjalan.
Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan
perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada
awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau
kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula
sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang komplek.
Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara
langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian (Sukirno,
1999).
Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan
traksi
tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen yang di
gunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk
mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian. Instrumen pertanian
umumnya digerakkan dengan menggunakan kendaraan ini, ditarik ataupun
didorong,danmenjadisumber utama mekanisasi pertanian. Istilah umum lainnya,
”unit traktor”mendefinisikan kendaraan truk semi-trailer.
Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang berarti “menarik”.
Awalnya dipakai untuk mempersingkat penjelasan “suatu mesin atau kendaraan
yang menarik gerbong.

Dari praktikum lapang yang telah kami lakukan di PTPN X PG Mritjan
bahwa pengolahan lahan disana sudah lama menggunakan mekanisasi yaitu
dengan pembajakan menggunakan traktor saat membajak yang dilakukan pada

2 tahap pembajakan lahan, agar tanah yang berada di lahan tidak terlalu keras
untuk di tanami. Tidak hanya pengolahan lahan yang menggunakan mekanisasi
melainkan pada penyemainya juga dilakukan dengan menggunakan alat
mekanisai yaitu mulai dari pengambilan mata tunas sampai dengan
penanamannya.
Diharapkan dari prktikum tersebut mahasiswa lebih mengetahui secara
langsung penggunaan mekanisai di bidang pertanian dan dapat mengenal serta
menjalankan mekasasi pertanian tersebut. Agar nanti setelah mahasiswa lulus
menjadi sarjana sudah mempunyai bekal pengetahuan tetang mekanisasi saat
bekerja di Perkebunan dan mengetahui pemilihan alat mesin pertanian saat
menggunakannya dengan tepat.
B. TUJUAN
Pada praktikum Mekanisasi Pertanian yang dilaksanakn di PTPN X PG
Mritjan ini memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah :
1.


Dengan melakukakan pengamatan secara langsung terhadap alat mekanisasi
pertanian, diharapkan mahasiswa Fakultas Paertanian UB Kampus IV
Kediri mampu menjelaskan bagaimana cara pengoperasian dari alat
tersebut,
2. Agar praktikan mampu mengaplikasikannya dalam materi perkuliahan
Mekanisasi Pertanian,
3. Agar praktikan mampu mengidentifikasi alat-alat Mekanisasi Pertanian
yang ada,
4.

Dengan pengamatan secara langsung diharapkan praktikan bisa
meneerapkan penggunaan alat-alat Mekaisasi Pertanian yang sesuai.

C. MANFAAT
1. Dapat menambah waqwasan bagi praktikan, mengenai alat-alat
Mekanisasi Pertanian yang di gunakan di Perusahaan tersebut,

2. Praktikan dapat mengamati secara langsung tentang penggunaan alat-alat
mekanisasi pertanian di perkebuanan, sehingga diharapkan praktikan
mampu membedakan hasilnya.

3.

Dapat mengetahui proses pengerjaan pengolahan lahan menggunakan
Mekanisasi pertanian.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian Teknologi
Rendah/Tradisional(Kemampuan Rendah)
1. Gambar Cangkul

2. Bagian-bagian Utama dan Fungsi Cangkul


Pengertian cangkul :
Cangkul adalah satu jenis alat tradisional yang pertama digunakan dalam
pertanian. Cangkul digunakan untuk menggali, membersihkan tanah dari
rumput ataupun untuk meratakan tanah. Cangkul masih digunakan
hingga kini. Pekerjaan yang lebih berat biasanya menggunakan bajak.

Cangkul dibuat dari baja dan kayu sehingga alat ini sangatlah kuat.



Fungsi cangkul

:

Cangkul digunakan untuk menggali ataupun untuk meratakan tanah.
Cangkul masih digunakan sehingga masa ini untuk menjalankan kerjakerja menggali yang ringan di kebun ataupun di sawah. Alat ini
merupakan elemen penting dalam bidang pertanian terutama pertanian
ladang kering.



Bagian-bagian cangkul

a. Bawak atau gagang cangkul : Bawak merupakan bagian kepala atau
bagian atas dari cangkul.
b. Baut atau doran : Gabungan dari bawak dan pacul itu sendiri. Doran

merupakan lubang yang berfungsi untuk dipasangi garan pacul yang
akan mempermudah dalam menggunakan cangkul.
c. Pacul : Bagian depan atau bagian bawah dari cangkul.
3. Kapasitas kerja pengolahan tanah
Yang dimaksud dengan kapasitas kerja adalah kemampuan kerja suatu
alat atau mesin memperbaiki hasil (hektar, kg, lt) per satuan waktu. Jadi
kapasitas kerja pengolahan tanah adalah berapa hektar kemampuan suatu
alat dalam mengolah tanah per satuan waktu. Sehingga satuannya adalah
hektar per jam atau jam per hektar atau hektar per jam per HP traktor.
Kapasitas kerja suatu alat pengolahan tanah dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:
1.Ukuran dan bentuk petakan.
2.Topografi wilayah : datar, bergelombang atau berbukit.
3.Keadaan traktor : lama dan baru.
4.Keadaan vegetasi (tumbuhan yang ada) dipermukaan tanah : alangalang atau semak belukar.
5.Keadaan tanah : kering, basah, atau lembap, liat atau berlempung, atau
keras
6.Tingkat keterampilan operator : sudah berpengalaman, terampil atau
belum berpengalaman.
7.Pola pengolahan tanah : pola spiral, pola tepi, pola tengah, dan pola

alfa.


Pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kapasitas kerja alat adalah:
Ukuran dan bentuk petakan : Ukuran dan atau bentuk petakan sangat
mempengaruhi efisiensi kerja dari pengolahan tanah yang dilakukan
dengan tenaga tarik hewan ataupun dengan traktor. Dengan pengaruhnya
terhadap pencangkulan tidak begitu besar. Ukuran petakan yang sempit

akan mempersulit beloknya hewan penarik atau traktor, sehingga
efisiensi kerja dan kapasitas kerjanya rendah.
Untuk mencapai efisiensi kerja dan kapasitas yang tinggi, maka ukuran
luas petakan harus disesuaikan dengan tenaga penarik yang digunakan :
1. Topografi wilayah : Keadaan topografi wilayah meliputi keadaan
permukaan tanah dalam wilayah secara keseluruhan. Misalnya keadaan
permukaan wilayah tersebut datar atau berbukit atau bergelombang.
Keadaan ini diukur dengan tingkat kemiringan dari permukaan tanah
yang dinyatakan dalam (%). Kemiringan yang baik untuk penggunaan
tenaga hewan dan traktor dalam pengolahan tanah adalah sampai 3
persen (relatif datar). Kemirngan tanah yang lebih dari 3 persen yang

masih bisa dikerjakan traktor adalah 3 sampai 8 persen dimana
pengolahan tanahnya dilakukan dangan mengikuti garis ketinggian
(contour farming system ). Bagi daerah yang berbukit-burkit diamana
bentuk petakan yang tidak teratur dan luasnya yang kecil, maka cangkul
sangat cocok untuk daerah ini. Pola terahir ini disebut dengan sistem
penterasan, dimana sawah-sawah berbentuk teras-teras yang mengikuti
garis ketinggian. Bentuk petakan teratur akan memudahkan pekerjaan
pekerjaan pengolahan tanah sehingga efisiensinya akan lebih tinggi
dibandingkan dengan yang tidak teratur.
2. Keadaan vegetasi : Keadaan vegetasi permukaan tanah yang diolah juga
dapat mempengaruhi efektivitas kerja dari bajak atau garu yang
digunakan. Tumbuhan semak atau alang-alang memungkinkan
kemacetan akibat penggumpalan pada alat karena tertarik atau tidak
terpotong. Pengolahan tanah pada alang-alang atau bersemak akan lebih
efektif bila digunakan bajak piringan atau garu piring. Karena bajak atau
garu ini memiliki konstruksi yang berupa piringan dan dapat berputar
sehingga kecil kemungkinan untuk macet.
3. Keadaan tanah : Keadaan tanah meliputi sifat-sifat fisik tanah, yaitu
keadaan basah (sawah), kering, berlempung, liat atau keras. Keadaan ini
menentukan jenis alat dan tenaga penarik yang digunakan. Disamping

itu juga mempengaruhi kapasitas kerja dari pengolahan tanah. Tanah
yang basah memberikan tahanan tanah terhadap tenaga penarik relatif
lebih rendah dibanding dengan tanah kering. Akan tetapi pada tanah
basah (sawah) memungkinkan terjadi slip yang lebih tinggi
dibandingkan pada tanah kering. Penggunaan traktor tanah pada tanah
sawah dan tanah kering biasanya digunakan roda besi tambahan pada
kedua rodanya agar dapat memperkecil slip roda yang terjadi. Akhirakhir ini IRRI Filipina (International Rice Research Institute) telah
mengembangkan traktor dengan kedua rodanya terbuat dari besi yang
terdiri dari lempeng-lempeng besi yang khusus dirancang untuk
pengolahan tanah sawah.

4.

Tingkat keterampilan operator : operator yang berpengalaman dan
terampil akan memberikan hasil kerja dan efisiensi kerja yang lebih baik
dibanding operator yang belum terampil dan belum berpengalaman.
Oleh karena itu dalam penggunaan traktor untuk pengolahan tanah, perlu
terlebih dahulu memberikan latihan terampil kepada operator yang
menjalankannya. Usaha ini untuk memberikan hasil pekerjaan yang
lebih efisien dan lebih efektif.


5.

Pola pengolahan tanah : Pola pengolahan tanah erat hubungannya
dengan waktu yang hilang karena belokan selama pengolahan tanah.
Pola pengolahan harus dipilih dengan tujuan untuk memperkecil
sebanyak mungkin pengangkatan alat. Karena pada waktu diangkat alat
itu tidak bekerja. Oleh karena itu harus diusahakan bajak atau garu tetap
bekerja selama waktu operasi dilapangan. Makin banyak pengangkatan
alat pada waktu belok, makin rendah efisiensi kerjanya.

4. Cara kerja atau mengoperasikan cangkul
1. Lebarkanlah kedua kaki anda. Selain untuk berjaga-jaga agar kaki
tidak terkena mata cangkul, hal ini akan membuat gerak tubuh anda
lebih gesit ketimbang bila merapatkan kedua kaki. Pegang ujung
gagang cangkul dengan tangan kiri sementara tangan kanan
memegang bagian tengah gagang cangkul.
2.

Mencangkullah dengan berjalan maju karena hal ini akan lebih

mudah untuk mencangkul tanah berikutnya. Namun untuk beberapa
kegiatan -seperti membuat selokan antar bedeng- akan lebih mudah
mengambil tanah dengan berjalan mundur. Sebaiknya cangkulan
pertama dan kedua/berikutnya berjarak dekat agar lebih mudah saat
membalikkannya.

3. Agar hasil cangkul dalam, maka bersihkan terlebih dahulu rumputrumput yang tumbuh agar tidak menghambat mata cangkul ketika
menghujam tanah. Saat mengayunkan cangkul, posisikan mata
cangkul agak miring sehingga yang pertama kali menyentuh tanah
adalah sudut mata cangkulnya bukan bagian tengahnya. Hal ini,
karena dengan posisi menyudut cangkul akan lebih mudah masuk ke
dalam tanah. Namun bila hasil cangkulan menurut anda kurang
dalam, maka ulangi lagi mencangkul di tempat yang sama.
Kedalaman cangkulan yang baik adalah sekira 15-25 cm.
4. Ingat, untuk membalik tanah jangan dengan cara mengungkitnya
(mengangkat gagang cangkul ke atas) karena ini bisa membuat
tempat gagang cangkul melonggar sehingga gagang cangkul akan
menjadi goyah yang akhirnya bisa lepas. Tetapi, tariklah cangkul ke
arah anda sambil memastikan tanah terbalik sempurna.

5. Bila tanah hasil cangkulan berupa bongkahan maka terlebih dahulu
anda hancurkan dengan cara mencangkulnya kembali secara ringan
berkali-kali sampai menjadi gembur. Bila terlalu keras, anda bisa
pergunakan besi bagian belakang cangkul untuk menghancurkannya.
6.

Jangan lupa untuk sering membersihkan mata cangkul dari tanah
yang melekat. Karena bila tidak anda lakukan, hal ini menyebabkan
cangkul menjadi berat sehingga membuat anda cepat lelah. Selain
itu, cangkul pun menjadi sulit masuk ke dalam tanah.

5. Cara merawat cangkul :
Agar gagang cangkul ini terpasang dengan kuat dan tidak lepas-lepas
lagi kecuali gagang cangkulnya patah, caranya adalah sebagai berikut :
Gagang/tangkai cangkul dipasang dari arah depan (dari arah lobang
cangkul yang lebih besar kearah lobang yang lebih kecil) dan dibuat pas (tidak
longgar), kemudian di BOR dari sisi kanan kearah sisi kiri menembus gagang
cangkul selanjutnya di BAUT.

B. Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian Teknologi
Sedang(Kemampuan Sedang)
1. Gambar Rakkala
2. Bagian-bagian utama dan kegunaannya
Rakkala merupakan suatu unit peralatan membajak sawah yang terdiri dari
beberapa unsur atau komponen yang saling mendukung dan tidak dapat
dipisakan. Berikut komponen-komponen dari rakka.
a.

Tekko

Tekko merupakan bagian utama dari sebuah rakkala karena pada bagian ini
merupakan tempat dirangkainya komponen-komponen rakkala lainnya, seperti
watang rakkala (batang rakkala), sui, gigi (mata bajak), dan perlengkapan
rakkala lainnya. Selain itu, tekko jugamerupakan tempat pegangan petani atau
kemudi untuk membuat alat ini dibutuhkan kayu yang kuat,awet, dan tahan
lama.
b. Watang rakkala (batang rakkala)
Bentuk alat ini dibedakan berdasarkan jenis hewan yang digunakan
membajak. Jika sapi atau kerbau maka yang digunakan adalah sepasang. Tetapi
jika kuda maka dibutuhkan hanya satu ekor saja.

Alat untuk sapi atau kerbau

:
a.
b.
c.
d.
e.

tekko rakkala
Watang rakkala
Sui
Gigi
pacacala tekko

watang rakkala berbentuk pipih memanjang jika hewan yang digunakan adalah
sapi atau kerbau. Pangkal watang rakkala dipasang pada tekko dan ujungnya
dikaitkan pada komponen atau alat rakkala yang disebut ajoa. Jika pada kuda
maka ujung dari watang rakkala disebut adang.

Alat untuk kuda
Keterangan:
a. tekko rakkala
b. watang rakkala
c. sui
d. gigi
e. paccala tekko
Sui
Sui adalah sepotong kayu yang berbentuk pipih dan bertangkai serta
mempunyai ujung yang lancip dan runcing. Alat ini dipasang atau disambung
dengan tekko rakkala dan berfungsi untuk membalikan tanah.
Gigi
Gigi adalah sepotong besi yang berbentuk pipih dan tajam. Alat ini dipasang
pada bagian bawah sui sebagai bantalan. Pemasangan alat ini dimaksudkan
agar lebih mudah membelah dan membongkar tanah.
Tali-temali
Tali temali yang dimaksudkan adalah komponen-komponen rakkala yang
terbuat dari rotan, ijuk,kulit kayu dan tali plastik. Komponen yang rakkala
yang terbuat dari tali adalah sebagai berikut:
1. pabekkeng nyarang yaitu dua utas tali panjang kira-kira dapat
melingkar pada perut kuda penarik rakkala. Tali ini berfungsi untuk
mengencangkan posisi lapi di atas kuda agar tidak lepas pada saat
kuda menarik rakkala.
2. Kalong, yaitu tali yang dilingkarkan pada leher kuda dan diikatkan
pada lapi. Tali ini berfungsi untuk menahan lapi agar tidak tertarik
kebelakang pada saat menarik rakkala.
3. Parajo,yaitu seutas tali rotan yang telah dipilin dan dipasang persis
ditengah-tengah ajoa, yang berfungsi untuk mengikat ujung watang
rakkala. Ajoa adalah sebatang kayu yang pnjangnya 1.5 meter,
berbentuk pipih yang dipasang pada leher kedua sapi atau kerbau dan
berfungsi untuk merangkai spasang hewan penarik rakkala tersebut.
4. Galang atau pelana yaitu seutas tali yang panjangnya dua kali kali
panjang watang rakkalayang berfungsi untuk mengiring hewan
penarikrakkala.

3. Spesifikasi Rakkala
Ukuran panjangnya biasanya 1,5 m
4. Cara kerja atau Pengoperasian Rakkala
Lanngkah awal yakni petani harus memasang seluruh komponen rakkala
pada hewan penarik rakkala. Setelah itu petani mulai menggiring sapi,kerbau
atau kuda untuk memulai pembajakan. Pada umumnya pembajakan dimulai dari
pinggir petakan sawah hingga bagian tengah sawah. Posisi sui dan gigi harus
menhadap keluar dan kearah kanansi pembajak agar bagian-bagian tanah yang
belum terbajak tidak tertutupi oleh gumpalan-gumpalan tanah yang sudah
terbongkar.
5. Cara Merawat Rakkala
Cara merawat rakkala relatif mudah, yakni jika telah melakukan kegiatan
membajak sawah, lepaskan setiap komponen yang terpasang pada tubuh
sapi,kerbau dan kuda. Lalu cuci atau bersihkan dengan air hingga bersih. Setelah
itu komponen yang terbuat dari besi atau kayu diberi pelumas seperti oli agar
mencegah proses perkaratan. Tidak lupa hewan seperti sapi,kerbau atau kuda
diberikan makanan.

C. Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian Teknologi Tinggi/Modern
(Kemampuan Tinggi)
1. Gambar Bajak Singkal

2. Bagian-bagian Utama Bajak Singkal
Ada tiga bagian utama traktor tangan,yaitu
1. Tenaga penggerak motor
2. Kerangka dan transmisi atau penerus tenaga traktor tangan
3. Tuas kendali
Tenaga penggerak motor
Pada traktor tangan, jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor
diesel. Selain motor diesel, ada yang menggunakan motor bensin atau minyak
tanah atau kerosin. Dengan menggunakan satu silinder, daya yang dihasilkan
kurang dari 12 Hp. Pada kerangka dipasang motor penggerak dengan empat
buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar
posisi motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya adalah untuk
memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang
digunakan. Engkol digunakan untuk menghidupkan motor diesel, sedangkan

untuk

motor bensin dan

minyak

tanah

menggunakan

tali

starter.

Kerangka dan transmisi atau penerus tenaga traktor tangan
Fungsi kerangka adalah sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi,
dan bagian traktor lainnya. Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan
motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan
dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang.
Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan v-belt ke
kopling utama untuk diteruskan ke gigi persneleng sehingga menggerakkan
poros roda dan poros PTO. Gigi persneling juga berfungsi untuk mengatur
kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Kemudian, tenaga disalurkan ke
mesin rotary. Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas
ditarik ke posisi netral, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng.
Akibatnya

traktor

akan

berhenti,

meskipun

kondisi motor penggerak

dihidupkan.

Di samping kopling utama, terdapat dua kopling kemudi untuk menggerakkan
traktor ke kanan atau ke kiri. Traktor tangan juga bisa bergerak maju mundur
dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan
sampai ke roda. Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu:
roda ban, roda besi, roda apung atau roda sangkar/cage wheell. Roda ban
berfungsi untuk transportasi dan mengolah tanah kering. Roda besi digunakan
untukpembajakan di lahan kering. Roda apung digunakan pada saat pengolahan
tanah basah. Ukuran roda disesuaikan dengan

spesifikasi traktor. Besar

kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor.

Tuas kendali
Tuas kendali digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Traktor
tangan memiliki banyak tuas kendali untuk mempermudah pekerjaan.
Akibatnya, traktor menjadi lebih berat dan harganya lebih mahal. Oleh karena
itu, sekarang banyak diproduksi traktor yang dilengkapi hanya dengan beberapa
tuas kendali agar lebih ringan dengan harga yang lebih murah. Namun,
kemampuan

traktor

jadinya

juga

terbatas.

Tuas kendali dibedakan atas:
1. Tuas perneling utama traktor tangan
2. Tuas persneleng cepat lambat traktor tangan
3. Tuas kopling utama traktor tangan
4. Tuas persneleng mesin rotary traktor tangan
5. Tuas persneleng kemudi
6. Stang kemudi dan kemudi pembantu
7. Tuas gas traktor tangan

8. Tombol lampu dan bel traktor tangan
9. Tuas penyangga depan
Tuas persneleng utama traktor tangan
Tuas ini berfungsi untuk memindahkan susunan gigi pada persneleng
sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak dan poros

roda dapat diatur. Traktor tangan yang lengkap biasanya mempunyai 6
kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur. Kecepatan ini dapat dipilih sesuai
dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Kecepatan satu untuk
membajak tanah dengan mesin rotary. Kecepatan dua untuk membajak
tanah dengan bajak singkal/piringan. Kecepatan tiga untuk membajak tanah
sawah yang tergenang. Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa.
Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak. Mundur satu
digunakan pada saat operator berjalan. Mundur dua digunakan pada saat
operator naik di trailer/gerobak
Tuas persneleng cepat lambat traktor tangan
Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya
terdiri dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor
tangan dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi
perneleng ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah
dengan pekerjaan transportasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak).
Dengan adanya tuas cepat lambat, kemungkinan salah dalam memilih
posisi persneleng bisa dikurangi.

Tuas kopling utama traktor tangan
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama.
Bila tuas dilepas pada posisi pasang atau on, maka tenaga motor akan
tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi netral atau
bebas atau off, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila

ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada
pada rumah kopling utama.

Tuas persneleng mesin rotary traktor tangan
Tuas ini berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO. Apabila
hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka tempatkan posisi
tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat dan sebaliknya. Kecepatan putar
pisau rotary dapat juga diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung.

Tuas persneleng kemudi
Tuas persneleng kemudi pada traktor tangan ada dua, masing-masing
berada di kiri dan kanan. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling
kemudi ke kanan dan ke kiri. Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan, maka
putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan sehingga
roda kanan akan berhenti dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga
sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.

Stang kemudi dan kemudi pembantu
Stang kemudi digunakan untuk membantu membelokkan traktor.
Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun agar berbeloknya traktor
dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang kemudi. Stang kemudi juga
digunakan untuk mengangkat implemen pada saat pengoperasian. Kemudi
pembantu digunakan untuk tempat bertumpu bahu operator. Maksudnya agar

menambah beban bagian belakang traktor sehingga hasil pengolahan tanah bisa
lebih dalam.

Tuas gas traktor tangan
Tuas ini dihubungkan dengan tuas gas pada motor peggerak. Tuas ini
digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang
sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk mematikan
motor traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi stop.

Tombol lampu dan bel traktor tangan
Terkadang, traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga
diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di
jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus
dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.

Tuas penyangga depan
Tuas ini menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan
mendorong penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan
hanya mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti, maka
untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.
Fungsi dari pisau bajak adalah untuk memotong tanah secara horisontal.
Biasanya alat ini terbuat dari logam yang berbentuk tajam. Singkal berfungsi
untuk menghancurkan dan membalik tanah, karena bentuknya yang melengkung
maka pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang terpotong akan terangkat ke

atas dan kemudian dibalik dan dilemparkan sesuai dengan arah pembalikan
bajak. Landside berfungsi untuk mempertahankan gerak maju bajak agar tetap
lurus, dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima
bajak singkal pada waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan
membalik tanah.
3. Spesifikasi Bajak Singkal
Berdasarkan daya motor, traktor tangan dibedakan atas:
1. Traktor tangan berukuran kecil dengan tenaga penggerak < 5 Hp
2. Traktor tangan berukuran sedang dengan tenaga penggerak 5-7 Hp
3. Traktor tangan berukuran besar dengan tenaga penggerak 7-12 Hp
4. Cara Kerja atu Pengoperasian Bajak singkal
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor:
1. Traktor ditempatkan pada tempat yang datar dengan ventilasi udara yang

baik.
2. Traktor sudah diperiksa dan dalan kondisi baik.
Menghidupkan traktor tangan:
1. Tuas kopling utama diposisikan off atau rem sehingga traktor tidak
berjalan pada saat dihidupkan.
2. Semua tuas persneleng pada posisi netral untuk keamanan.
3. Buka kran bahan bakar sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang
pembakaran.
4. Gas dibesarkan pada posisi start sehingga ada aliran bahan bakar (solar)

yang cukup banyak di ruang pembakaran.

5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri untuk menghilangkan
tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam
beberapa kali agar pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagianbagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator untuk
menunjukkan adanya aliran pelumas.
7. Percepat putaran engkol sehingga akan menghasilkan cukup tenaga

untuk menghidupkan motor.
8. Lepaskan tuas dekompresi untuk menghasilkan tekanan, sementara
engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol yang
disebabkan oleh bentuk pengait engkol yang miring.
10.Geser posisi tuas gas pada posisi idle atau stasioner.
11.Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit agar proses
pelumasan dapat berjalan dengan baik.
12.Traktor siap untuk dioperasikan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor:
1. Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan.
2. Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor.
3. Semua tuas dalam kondisi netral

Mematikan traktor tangan:
1. Lepaskan beban motor.

2. Kecilkan gas pada posisi idle atau stasioner sehingga putaran mesin akan
pelan selama 2-3 menit.
3. Geser tuas gas pada posisi stop sampai motor mati karena tidak ada

aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
4. Tutup kran bahan bakar.

5.Cara merawatan Bajak Singkal
a). Memeriksa mur-baut (25 jam kerja)
Semua mur-baut dan pengikat yang lain harus diperiksa. Jika dibiarkan kendur
akan mengakibatkan kerusakan yang lebih berat. Bagian-bagian traktor akan
bisa lepas atau patah.
b). Memeriksa V-belt (25 jam kerja)
Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama akan mengembang
sehingga belt akan kendur. Belt yang kendur akan menimbulkan slip, sedang
yang terlalu kencang akan mudah rusak dan menghambat putaran mesin.
c). Memeriksa bahan bakar
Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Tangki yang kosong akan mengakibatkan
udara masuk ke saluran bahan bakar, sehingga traktor susah dihidupkan. Tangki
yang dibiarkan kosong pada saat traktor disimpan akan mengakibatkan
terjadinya pengembunan. Lama kelamaan air hasil pengembunan akan semakin
banyak tertampung di dalam tangki. Apabila air ini masuk ke dalam ruang
pembakaran akan dapat merusak motor. Pemeriksaan bahan bakar dapat dilihat
dari selang penduga yang berada di samping tangki bahan bakar.
d). Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)
Jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahan-bakar yang
masuk ke dalam ruang pembakaran harus betul-betul bersih. Bahan bakar yang
kotor akan menyumbat lubang nozel. Kotoran yang mengendap biasanya
diperiksa pada mangkuk gelas. Untuk memeriksa elemen saringan, kran bahan
bakar harus ditutup terlebih dahulu, sebelum membuka mangkuk gelas.
e). Memeriksa saringan udara

Traktor biasa bekerja di lahan yang penuh debu, sehingga udara yang dihisap
motor relatif kotor. Saringan udara harus dalam kondisi baik, agar dapat
menyaring udara dengan sempurna. Saringan udara traktor tangan banyak yang
menggunakan tipe basah. Saringan dibuka dan diperiksa kebersihan saringan
kawat serta ketinggian permukaan dan kebersihan oli.
f). Memeriksa sistem pendingin
Biasanya motor traktor menggunakan sistem pendingin air sebagai pendingin,
baik tipe radiator maupun kondesor. Periksa keberadaan air dan kebersihan ram
radiator.
g). Memeriksa tuas kendali/kontrol
Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik. Dengan
beroperasinya tuas kontrol dengan baik, operator dapat mengoperasikan dengan
baik pula. Ada beberapa tuas kontrol yang bisa diatur gerak bebasnya, seperti:
Kopling utama, rem, kopling kemudi, dan gas.
h). Memeriksa tekanan ban
Tekanan ban harus standart (16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras atau kempes.
Tekanan kedua ban juga harus sama.
i) Memeriksa sistem pelumasan
Bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi pelumas, agar tidak timbul gesekan
dan panas. Ada beberapa bagian dari traktor tangan yang perlu dilumasi, yaitu :
Bagian dalam motor. Oli motor ditampung dalam karter, dan dapat diperiksa
dengan tongkat penduga. Cukup tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu diperiksa.
Gigi transmisi. Sama dengan oli motor, oli gigi transmisi juga perlu diperiksa.
Kabel kopling kemudi. Periksa kondisi kawat yang ada pada kabel kopling,
jangan sampai kering atau bahkan berkarat. Agar tidak berkarat dan lengket
perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40 Bagian lain dari traktor yang bergesekan,
seperti jari kopling dan cam/pengait kopling utama. Untuk mencegah keausan,
perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40
j). Memeriksa implemen
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan
implemen perlu diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas.
k). Persiapan peralatan tangan

Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk
mengoperasikan implemen, harus dibawa. Beberapa jenis traktor tangan
dilengkapi dengan bagasi tempat peralatan tangan tersebut. Tempat peralatan
biasanya dibagian atas traktor.
Setelah digunakan traktor piringannya sebaiknya dicuci bersih ,kemudian di lap
sampai kering, kemudian diolesi sedikit minyak agar tidak berkarat,dan
disimpan di tempat yang sejuk.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan penelitian yang dilakukan di PTPN X Meritjan tersebut
di atas dapat penyusun simpulkan bahwa dengan penangan budidaya dari awal
pengolahan tanah bisa memntukan ketepatan saat panen tanaman. Dengan
adanya alat mekanisasi pertanian maka pekerjaan cepat selesai sehingga waktu
panen pun tidak terlambat dan produksinya diharapakan maksimal.
B. Saran
Ada beberapa saran yang dapat penulis tuliskan dengan hasil praktek lapang
yang kami laksanakan di PTPN X Meritjan antara lain sebagai berikut :
1.

Saran dari penulis laporan ini agar supaya pembuatan bibit bud chips

disosialisasikan pada petani tebu yang lain, supaya produktivitas petani tebu te
bu bisa meningkat sehingga SHU petani bisa bertambah.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous,2011. Definisi Arti Pengertian Pembibitan.
(http://selaputs.blogspot.com/2011/07/definisi-arti-pengertian-pembibitan.html,
Diakses 9 April 2013)
Anonymous,2008. Pengertian Mekanisasi Pertanian.
( http://mektan.blogspot.com/2008/07/pengertian-mekanisasi-pertanian.html )
Anoymous,2012. Laporan Panen Dan PascaPanen
(http://blog.ub.ac.id/marlinasipayung/2012/06/04/laporan-panen-dan-pascapanen/)
Mulyana, N. 1990. Model Simulasi untuk perencanaan penggunaan lahan di
Sub DAS Cimanuk Hulu, Daerah Tangkapan Calon Waduk Jatigede,
Skripsi Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian.
Institut Pertanian Bogor.
Rizaldi, Taufik.2006.Mesin Peralatan. Departement Teknologi Pertanian Univ.
Sumut.
Sukirno, MS.1999. Mekanisasi Pertanian.Pokok Bahasan Alat Mesin Pertanian
dan

Pengelolaannya. Diklat Kuliah. UGM, Yogyakarta.