Pengaruh penggunaan metode discovery terbimbing terhadap hasil belajar IPA tentang identifikasi jenis-jenis tanah pada siswa kelas V SD Negeri 1 Temuwuh semester II tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERBIMBING
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA TENTANG IDENTIFIKASI
JENIS-JENIS TANAH PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI 1 TEMUWUH SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh :
Nama : Theresia Budianna NIM : 091134160
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA TENTANG IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI 1 TEMUWUH SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Disusun oleh : Theresia Budianna
091134160 Telah disetujui Oleh :
Pembimbing I Dra. Maslichah A,.M.Pd Tanggal : 4 April 2011
SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA TENTANG IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEMUWUH SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Dipersiapkan dan ditulis oleh : Nama : Theresia Budianna NIM : 091134160
Telah dipertanggungjawabkan di depan tim penguji Pada tanggal 16 September 2011 dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua Drs. Puji Purnomo, M.Si ............................. Sekretaris Dra. Haniek Sri Pratini, M. Pd ............................. Anggota Dra. Maslichah A., M.Pd ............................. Anggota YB. Adimassana, M. ............................. Anggota G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A. .............................
Yogyakarta, 16 September 2011 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Dekan, Dr. R. Rohandi, M. Ed., Ph. D.
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan kepada : Tuhan Yesus Kristus, Sang Juru Selamat dan sumber kekuatan ku
Ayah dan Ibu yang sangat aku sayangi yang telah mendidikku Kedua kakak dan “my twin” yang memberikan semangat
Kekasihku yang sangat aku sayangi yang telah membantuku dan meluangkan waktunya kapanpun dalam suka maupun duka
Dosen dan teman-teman
PGSD USD
MOTTO “segala yang terjadi dalam hidupku tlah ditentukan Tuhan namun bukan berarti aku hanya diam, ku kan terus berusaha menjadi yang terbaik ” “Kaulah kuatku”
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 September 2011 Penulis Theresia Budianna
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Theresia Budianna Nomor Mahasiswa : 091134160
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERBIMBING
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA TENTANG IDENTIFIKASI JENIS-
JENIS TANAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEMUWUH
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 16 September 2011 Yang menyatakan Theresia Budianna
ABSTRAK
Theresia Budianna, 091134160.2011. Pengaruh Penggunaan Metode Discovery
Terbimbing Terhadap Hasil Belajar IPA Tentang Identifikasi Jenis-Jenis
Tanah Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Temuwuh Semester II Tahun
Pelajaran 2010/2011 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar dalam
pembelajaran IPA tentang jenis-jenis tanah melalui metode discovery terbimbing pada siswa kelas V SD Negeri 1 Temuwuh Tahun Pelajaran 20101/2011.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan menggunakan metode discovery terbimbing. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Temuwuh, dari tanggal 30 April 2011 sampai dengan tanggal 14 Mei 2011. Subjek penelitian sebanyak 30 Siswa kelas V SD Negeri 1 Temuwuh. Data dikumpulkan dari skor hasil pre test dan post test juga penilaian proses selama kegiatan dalam tahap metode discovery terbimbing.. Materi yang diajarkan adalah jenis-jenis tanah. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA mengikuti yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 60. Teknik pengujian data dalam penelitian ini menggunakan Uji T.
Pengaruh hasil belajar dalam penelitian ini ditentukan dengan membandingkan rata-rata hasil pre-test dan post-test. Hasil uji T dengan taraf signifikasi 5% pada derajad kebebasan (dB) 29 adalah 2,046 didapat t obs sebesar 5,94. t obs lebih besar daripada t krit . Jadi ada perbedaan yang positif antara mean
pre test dan mean post test. Penentuan nilai akhir menggunakan skor pre test dan
hasil penilaian proses selama kegiatan dalam tahap metode discovery terbimbing.Hasilnya hanya 5 siswa yang masih berada di bawah KKM dan 25 siswa di antaranya mencapai bahkan melampaui KKM. Sehingga dapat dikatakan bahwa Pengaruh Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 1 Temuwuh Pada Pembelajaran IPA Tentang Jenis-Jenis Tanah Melalui Metode Discovery Terbimbing cukup berhasil. Hal ini terlihat dari kenaikan jumlah siswa yang mencapai KKM dari 14 siswa (46%) menjadi 26 siswa (86%).
Kata kunci : Jenis-Jenis Tanah, Metode Discovery Terbimbing, Pembelajaran IPA.
ABSTRACT
Theresia Budianna, 091134160.2011. Guided Discovery Method Using
Influence Against Science Learning Outcomes On Identify Types of Class V
Land At SD State Students a Lesson Temuwuh Year 2010/2011 Semester II.
This study aims to determine the effect of learning outcomes in science learning about the types of land through guided discovery method on a class V student Elementary School a lesson Temuwuh Year 20101/2011.
This type of research is pre-experimental study using guided discovery method. The experiment was conducted in SD Negeri 1 Temuwuh, from April 30, 2011 to May 14, 2011. Research subjects as many as 30 students a class V SD Negeri 1 Temuwuh. Data were collected from the score of the pre test and post test is also an assessment process for activities in the guided discovery method. The material taught is the types of soil. Minimum Criteria for completeness (KKM) follow science subjects specified by the school is 60. Mechanical testing data in this study using a test T.
Effect of learning outcomes in this study is determined by comparing the average results of the pre-test and post-test. The results of T test with a significance level of 5% on the degree of freedom (dB) 29 is 2.046 for 5.94 tobs obtained. tobs greater than tkrit. So there is a positive difference between the mean pre-test and post test mean. Determination of the final value using a pre-test scores and the results of the assessment process for activities in the guided discovery method. The results are only 5 students who are still under the KKM and 25 students of which reached even beyond the KKM. So it can be said that Influence Of Student Results Class V SD Negeri 1 Temuwuh At IPA Learning About Types of Soil Through Guided Discovery method is quite successful. This is evident from the increase in the number of students who reach the KKM than 14 students (46%) to 26 students (86%).
Key words: Soil Types, Methods Guided Discovery, Learning Science
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat, anugerah dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Terbimbing Terhadap Hasil Belajar IPA Tentang Identifikasi Jenis-Jenis Tanah Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Temuwuh Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011
” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. P. Wiryono P.,S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, kesabaran memberikan kritik, saran dan masukan serta nasehat-nasehatnya yang tidak henti- hentinya membantu saya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membagikan ilmunya dan membantu penulis.
6. Kepala Sekolah, Guru dan karyawan serta siswa siswi SDN 1 temuwuh yang telah membantu dapat terselesaikannya skripsi ini.
7. Bapak, Ibu, dan seluruh keluarga yang saya sayangi.
8. Kekasihku dan teman-teman semua yang telah mendukung dan membantu serta menemani dalam suka maupun duka.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 16 September 2011 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... .ii ABSTRAK........................................................................................................ iii
ABSTRACT ............................................................................................ ...........iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. .1 A. Latar Belakang Penulisan Makalah .................................................1 B. Batasan masalah ...............................................................................3 C. Perumusan Masalah.. .......................................................................3 D. Batasan Pengertian......................................................................... ..3 E. Pemecahan Masalah............................................................... ..........4 F. Tujuan Penelitian..............................................................................4 G. Manfaat Penelitian............................................................................5 BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................6 A. Belajar dan Hasil Belajar ......................................................................6 1. Pengertian Belajar ............................................................................6 2. Faktor Belajar...................................................................................7 3. Pengertian Hasil Belajar.................................................................10 B. Metode Discovery Terbimbing...........................................................12 1. Pengertian Metode........................................................................ 12
2. Pengertian Metode Discovery Terbimbing.....................................13 3.
Ciri-Ciri Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Discovery Terbimbing.....................................................................................14 4. Langkah-Langkah Dalam Metode Discovery Terbimbing.............15 5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Discovery Terbimbing..........18 C. Hakekat IPA........................................................................................22 D.
Kompetensi Dasar Jenis-Jenis Tanah..................................................25 E. Tanah...................................................................................................26 F. Keterkaitan Metode Discovery Terbimbing Dengan Pengaruh Hasil
Belajar Mengenai Jenis-Jenis Tanah Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Temuwuh Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011............................29 G. Hipotesis..............................................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................31 A. Setting Penelitian..............................................................................31 1. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................31 2. Subyek Penelitian ......................................................................31 3. Obyek Penelitian........................................................................31 B. Populasi dan Sampel Penelitian........................................................31 C. Jenis Penelitian..................................................................................31 D. Peubah...............................................................................................32 1. Jenis Peubah...............................................................................32 2. Definisi Operasional Peubah.....................................................32 E. Desain Penelitian..............................................................................34
F.
Perlakuan...........................................................................................35 G.
Pengumpulan Data dan Instrument...................................................35 H. Penyusunan Instrument.....................................................................36 1.
Penyusunan Silabus......................................................................36 2. Penyusunan RPP..........................................................................36 3. Penyusunan LKS..........................................................................38 4. Penyusunan soal-soal Pre-test dan Post-test................................39 I. Analisis Data.....................................................................................40 1.
Penentuan Skor Penilaian Aktivitas Siswa..................................40 2. Penentuan Skor Soal Pre Test dan Post Test................................43 3. Penentuan Nilai............................................................................44 J. Metode Analisis Data........................................................................45 1.
Menghitung Mean Pre-Test..........................................................45 2. Menghitung Mean Post-Test........................................................45 3. Menghitung Perbedaan Mean Skor Pre-Test dan Post-Test........45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................47 A. Pelaksanaan.......................................................................................47 B. Hasil Penelitian.................................................................................49 1. Penelitian Aktivitas Siswa .........................................................57 2. Penilaian Hasil Pre Test dan Post Test......................................60 3. Penilaian Final...........................................................................68 C. Pembahasan......................................................................................71 BAB V PENUTUP........................................................................................ 75
A.
Kesimpulan........................................................................................75 B. Saran..................................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................77 LAMPIRAN...................................................................................................79
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
62 Tabel 10 Validitas Butir Soal Uraian Post Test
65 Tabel 16 Tabel penilaian Akhir
63 Tabel 15 Menguji Hasil Mean Pre-Test dan Post-Test
62 Tabel 14 Kenaikan Nilai Dari Pre-Test Ke Post-Test
60 Tabel 13 Hasil Post Test
57 Tabel 12 Hasil Pre Test
55 Tabel 11 Rubrik Penilaian Aktivitas Dalam Tahap Metode Discovery Terbimbing ( )
60 Tabel 9 Validitas Butir Soal Isian Singkat Post Test
Tabel 1 Pengumpulan Data dan Instrument
58 Tabel 8 Validitas Butir Soal Pilihan Ganda Post Test
50 Tabel 7 Validitas Butir Uraian Pre Test
49 Tabel 6 Validitas Butir Soal Isian Singkat Pre Test
50 Tabel 5 Validitas Butir Soal Pilihan Ganda Pre Test
41 Tabel 4 Penilaian Aktivitas Siswa
40 Tabel 3 Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa
36 Tabel 2 Penyusunan Kisi-Kisi Soal
69
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Lampiran Hal
Lampiran 1 Silabus
79 Lampiran 2 RPP
81 Lampiran 3 LKS
89 Lampiran 4 Soal Pre Test dan Post test, Kunci Jawaban
94 Lampiran 5 Foto Kegiatan Penelitian
97 Lampiran 6 Hasil Pekerjaan Siswa
99 Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian 121 Lampiran 8 Surat Keterangan Selesai Penelitian 123
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di jaman yang semakin maju dan berkembang ini, pendidikan sudah
menjadi hal yang sangat penting. Setiap anak harus mampu mengembangkan bakat dan kreativitas serta mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya agar ia tidak menjadi anak yang ketinggalan jaman. Maka, sepanjang hidup ini kita tak pernah lepas dari belajar. Baik belajar secara langsung maupun belajar dari meniru orang lain yang dianggapnya sebagai panutan. Demikian halnya di sekolah, siswa-siswa juga memperoleh pengetahuan dari belajar, di antaranya Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan PKn.
IPA merupakan salah satu mata pelajaran penting yang dikenalkan pada siswa SD. Melalui IPA siswa mampu mempelajari berbagai hal tentang alam dan lingkungannya. Siswa akan mempelajari berbagai proses yang terjadi di kehidupan sehari-hari seperti jenis tanah, pesawat sederhana, proses perpindahan energi panas, terjadinya bunyi, cara kerja alat indera dan gaya serta segala sesuatu tentang alam. Melalui IPA pula, anak akan mempelajari penyebab peristiwa-peristiwa alam yang sering terjadi seperti banjir, tanah longsor, berbagai energi di alam, dan sebagainya. Hal ini sangat penting diajarkan pada siswa mengingat setiap saat siswa berinteraksi dengan alam.
Salah satu materi IPA yang diajarkan di kelas V SD yaitu jenis-jenis tanah. Setiap saat kita selalu berhubungan dengan tanah, dimanapun kita jumpai bahkan kita pijak. Namun dalam kenyatannya, banyak siswa kurang tertarik untuk mempelajari IPA. Dalam IPA, banyak istilah-istilah baru yang tidak mudah dimengerti siswa sehingga mereka mengalami kesulitan untuk memahami materi pelajaran. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang baik.
Dalam hal ini, pemilihan metode yang tepat juga sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Selama bertahun-tahun metode mengajar IPA di sekolah dasar ialah metode ceramah. Metode ini hanya menekankan pada siswa mendengarkan dan mencatat, tanpa mengetahui kedalaman pemahaman siswa secara menyeluruh. Padahal, pengajaran IPA akan lebih mudah dimengerti siswa bila terjadi pengalaman secara langsung, terlebih melalui penemuan-penemuan.
Siswa kelas V SD Negeri 1 Temuwuh juga mengalami kesulitan dalam memahami jenis-jenis tanah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), yaitu 60. Nilai rata-rata siswa pada materi tersebut hanya 52. Kemungkinan penyebab rendahnya pemahaman siswa pada materi ini adalah kurangnya keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, penjelasan yang hanya menggunakan metode ceramah dan kurangnya variasi pada metode pembelajaran. Situasi ini, akan coba diatasi dengan menggunakan metode terbimbing. Hal ini dipilih karena metode ini memungkinkan
discovery keterlibatan siswa secara aktif.
B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya pada usaha pencapaian hasil belajar siswa kelas V semester II SD Negeri 1 Temuwuh mengenai jenis-jenis tanah. Selain itu juga, hanya dibatasi pada Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dan Kompetensi Dasar 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah.
C. Perumusan Masalah
Dilandasi dari latar belakang masalah, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah pembelajaran dengan menggunakan metode discovery terbimbing pada mata pelajaran IPA mengenai jenis-jenis tanah, dapat mempengaruhi hasil belajar pada siswa kelas V SD Negeri 1 Temuwuh semester II Tahun
Pelajaran 2010/2011? D. Batasan Pengertian Agar tidak menimbulkan multi tafsir tentang suatu istilah (konsep) yang dipakai, kiranya perlu diberi batasan pengertian :
1. Hasil belajar adalah skor atau nilai yang menunjukkan prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan nilai.
2. Tanah adalah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan .
baha 3. Jenis-jenis tanah, yaitu tanah berpasir, tanah humus, tanah liat, an tanah kapur.
4. Metode discovery terbimbing adalah metode yang menghendaki keterlibatan siswa untuk belajar secara aktif dengan bantuan maupun tanpa bantuan dari guru melalui percobaan atau penemuan untuk menguji suatu materi, hingga dapat menarik kesimpulan.
E. Pemecahan Masalah
Sesuai dengan uraian dalam latar belakang masalah dan tertuang pada rumusan masalah, rendahnya hasil belajar siswa dalam mengidentifikasi jenis-jenis tanah akan diatasi dengan menggunakan metode discovery
terbimbing , yang pelaksanaan pembelajarannya diusahakan memberikan
pemahaman yang bermakna pada siswa sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.
F. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode discovery terbimbing terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri
1 Temuwuh pada mata pelajaran IPA mengenai jenis-jenis tanah semester II Tahun Pelajaran 2010/2011.
G. Manfaat
Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak. Manfaat-manfaat penelitian ini diantaranya adalah :
1. Secara Akademis Hasil penelitian ini dapat membuka wawasan pembaca tentang penggunaan metode discovery terbimbing dalam pembelajaran IPA di SD khusunya jenis-jenis tanah.
2. Secara Praktis a.
Bagi peneliti, merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan pengajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran.
b.
Bagi guru, merupakan salah satu referensi menggunakan metode pembelajaran discovery terbimbing dalam penelitian.
c.
Bagi perpustakaan, laporan penelitian ini dapat menambah koleksi bacaan yang bermanfaat untuk teman-teman guru sebagai contoh penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar sering diartikan sebagai perubahan pada diri individu yang
dihasilkan oleh suatu pengalaman. Bahkan banyak pula yang mendefinisikan belajar adalah suatu tahap perkembangan. Padahal belajar dan perkembangan merupakan hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, untuk memperoleh pengertian yang objektif tentang belajar terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas pengertian dari belajar. Berikut akan dijabarkan beberapa pengertian belajar menurut para ahli.
a.
Belajar adalah proses pembentukan tingkah laku atau terjadinya perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan. (Kingsley and Garry dalam Bobbi dan Hernacki, 2006:12) b. Belajar adalah siswa meniru dan mengidentifikasi diri dengan tingkah laku orang dewasa (guru, orang tua) yang menjadi modelnya atau panutannya. (Heider, 1958 dalam Bobbi dan Hernacki, 2006:12) c. Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas (Winkel, 1987:36).
7
Menurut Gagne 1984 (dalam Susanti, 2006 : 9) ada beberapa ciri penting tentang belajar : a.
Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia.
b.
Belajar menyangkut interaksi antara pelajar / orang yang belajar dengan lingkungan.
c.
Belajar telah berlangsung bila telah terjadi perubahan tingkah laku yang bertahan cukup lama dalam kehidupan orang itu.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku meliputi aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (nilai-sikap), dan aspek psikomotorik (keterampilan) akibat pengalamannya.
2. Faktor Belajar
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi anak dalam belajar, baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi anak dalam belajar menurut Winkel (1987 : 24
- – 43).
a.
Dari dalam diri siswa 1)
Intelegensi siswa Maksudnya adalah faktor intelegensi siswa akan mempengaruhi dalam hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran. Misalnya, siswa yang mengalami gangguan kecerdasan, seperti: daya tangkap dan
8
daya ingat, tentunya akan kesulitan dalam mengikuti suatu pembelajaran.
2) Sikap dan minat
Sikap anak yang sudah acuh pada suatu materi pelajaran akan membawa pengaruh negatif dalam belajar. Tentunya tidak ada minat yang memungkinkan siswa untuk tertarik dalam mengikuti pembelajaran.
3) Motivasi belajar
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar, sehingga motivasi menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar itu sehingga tujuan belajar dapat tercapai.
b.
Dari lingkungan luar siswa 1)
Guru Sikap guru sebagai fasilitator di kelas sangat berpengaruh dan memiliki peranan yang penting dalam menciptakan suasana pembelajaran di kelas. Ada berbagai cara yang dilakukan guru kepada siswa, seperti (1) cara yang bersifat menekan atau otoriter, dalam mengambil keputusan hanya ditentukan oleh guru (2) cara yang berdasarkan kesepakatan bersama antara guru dengan siswa (3) cara yang ditentukan oleh siswa sendiri.
9
2) Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan dimana siswa melakukan kegiatan belajar. Tentunya lingkungan sekolah yang mendukung kegiatan belajar akan meningkatkan hasil belajar siswa. Dan sebaliknya bila lingkungan sekolah tidak mendukung akan mengakibatkan hasil belajar siswa rendah, sehingga sekolah memiliki peranan yang penting pula dalam belajar.
3) Proses Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Surya, 1996:9). Beberapa prinsip yang melandasi pengertian tersebut di atas adalah: a)
Pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku.
b) Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan.
c) Pembelajaran sebagai suatu proses.
d) Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan ada suatu tujuan yang akan dicapai.
e) Pembelajaran merupakan bentuk suatu pengalaman.
10
4) Keadaan sekitar
Keadaan sekitar ini seperti, kondisi keluarga, kondisi secara ekonomi dan keadaan dilingkungan sekeliling anak. Tak bisa dipungkiri, keluarga ataupun lingkungan sekitar dapat memberi pengaruh yang sangat kuat dalam pola pikir anak dan dampak dalam belajar.
3. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Masidjo (1995 : 40), hasil belajar adalah skor atau nilai yang menunjukkan prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan nilai. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Abdurrahman dalam Jihad dan Haris, 2009 : 14). Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan kognitif yang dimiliki siswa dan faktor lain diantaranya situasi belajar yang diciptakan guru. Hasil belajar dapat diukur dengan tes atau evaluasi.
Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor ekstern dan intern siswa. Faktor ekstern meliputi faktor keluarga (suasana di rumah dan ekonomi), faktor sekolah terdiri dari metode belajar, kurikulum, keadaan gedung dan sarana dan prasarana sekolah, faktor masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, pengaruh media massa serta pergaulan dalam masyarakat. Faktor intern antara lain faktor jasmaniah ( kesehatan, cacat ). tubuh) dan psikologis (perhatian, minat, bakat dan motif
11
B. Metode Discovery Terbimbing 1. Pengertian Metode
Syaiful Bahri Djamarah (dalam http//www.google.co.id. metode
mengajar.wikipedia.htm, 12 Februari 2011 ) mengemukakan pendapatnya
mengenai metode men gajar sebagai berikut : “Metode adalah salah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
” Menurut Sanjaya, Wina (2006 : 124-125), metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi pembelajaran /rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Sedangkan menurut Sarosa (1980:1), metode adalah cara penyampaian bahan untuk mencapai tahapan-tahapan tujuan dalam usaha mencapai tujuan akhir yang telah ditentukan sebelumnya.
Maka dalam satu strategi pembelajaran bisa terdapat beberapa metode yang digunakan. Ada berbagai jenis metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, misalnya ; metode ceramah, metode kerja kelompok, metode diskusi, metode discovery terbimbing, dan lain-lain. Setiap metode ini memiliki karakteristik masing-masing yang dapat digunakan guru sebagai pedoman dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran.
Metode ceramah merupakan metode belajar yang cara penyampaian materi berupa fakta atau konsep secara lisan. Metode ini mudah dan efektif untuk keperluan penyampaian informasi dan pengertian pendek, serta menghemat waktu belajar dan dapat diterapkan dalam kelas yang jumlahnya besar. Namun kelemahannya adalah siswa menjadi pasif,
12
dimana guru lebih menjadi pusat dalam kegiatan pembelajaran. Metode ini kurang sesuai untuk pembelajaran yang tujuannya untuk pembentukan sikap dan keterampilan. Untuk pembelajaran IPA, metode ceramah ini kurang tepat digunakan apabila tidak diintegrasikan dengan metode lainnya. Metode kerja kelompok merupakan metode belajar yang mengarahkan siswa untuk melakukan pembelajaran dengan cara bekerja dalam kelompok-kelompok. Menurut Hasibuan (1986:20) menyatakan bahwa diskusi adalah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar-menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah. Kelebihan metode ini antara lain melibatkan siswa secara langsung di dalam proses belajar serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam kelompok. Kelemahan metode ini antara lain tidak menjamin adanya permufakatan atau konsensus setelah akhir kegiatan.
Penggunaan metode pembelajaran yang monoton membuat siswa menjadi malas untuk belajar. Pemilihan metode yang salah dalam pembelajaran akan mempengaruhi siswa. Tentunya guru harus dapat memilih metode yang dapat menumbuhkan antusias siswa dan rasa keingintahuan yang besar tanpa meninggalkan materi pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
13
2. Pengertian Metode Discovery Terbimbing
Dalam melaksanakan suatu kegiatan belajar, guru haruslah mampu memilih dan menggunakan metode yang menarik sehingga siswa mudah memahami dan senang mengikuti proses belajar. Menurut Carin (1985) (dalam Amien, 1987:126) menyatakan bahwa Discovery Terbimbing adalah suatu proses mental dimana anak mengasimilasi konsep dan prinsip. Inquiry Terbimbing merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Maka metode Discovery Terbimbing menurut Amien (1987:126-127) adalah suatu kegiatan atau pelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri, dimana harus meliputi pengalaman-pengalaman belajar seperti merumuskan masalah (dalam discovery terbimbing, rumusan masalah telah disedikan oleh guru), merancang eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, serta menarik kesimpulan.
Dengan kata lain Discovery Terbimbing ini dilakukan melalui bimbingan guru, dimana guru memberikan langkah-langkahnya dan melibatkan anak dalam menggunakan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Selain itu guru menyediakan kesempatan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Dalam hal ini siswa tidak merumuskan problema, sementara petunjuk
14
yang cukup luas tentang bagaimana mengamati, menyusun dan mencatat diberikan oleh guru.
Proses penemuan ini melalui berbagai tahapan, seperti : mengamati, menggolongkan, membuat hipotesis, menjelaskan, mengukur, menarik kesimpulan, dan sebagainya. Misalnya siswa menemukan ”udara” yaitu ia membuat suatu konsep dari sifat ”udara” dan kemudian bersama guru menemukan suatu prinsip ilmiah
”udara” yakni menempati ruang. Bagi seorang siswa untuk membuat penemuan- penemuan ia harus melakukan proses-proses mental seperti mengamati peristiwa udara menempati ruang, menggolongkan sifat dari udara, membuat dugaan (hipotesis) tentang hasil pengamatannya, menjelaskan hasil penemuan dan pengamatan, mengukur, menarik kesimpulan dari penemuan, dan sebagainya.
3. Ciri-ciri Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Discovery
Terbimbing
Berikut adalah ciri-ciri metode pembelajaran dengan menggunakan metode discovery terbimbing.
a.
Menekankan pada keterlibatan siswa secara optimal dalam mencari dan menemukan sehingga siswa berperan aktif sebagai subjek dalam pelaksanaan pembelajaran.
b.
Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu konsep yang dipertanyakan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap tanggung-jawab.
15
c.
Berorientasi pada proses d.
Tujuan penggunaan metode ini adalah mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis. Siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
Dengan ciri-ciri di atas jelas bahwa keterangan yang diberikan dalam pelajaran tersebut, tidak diberikan dalam bentuk final, tetapi anak diwajibkan mengadakan aktivitas sendiri untuk menemukan keterangan yang dipelajari dan siswa berusaha memecahkan soal-soal pada umumnya dengan mencoba-coba. Dengan demikian, metode ini sangat membantu anak untuk menyimpan pengetahuannya lebih lama karena siswa mengalami proses.
4. Langkah-Langkah Dalam Metode Discovery Terbimbing
Menurut Amien, ada beberapa langkah dalam melaksanakan metode Discovery Terbimbing yaitu.
a.
Orientasi Orientasi merupakan langkah untuk menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang responsif yang dapat menarik keingintahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Dalam tahap ini, guru menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan, menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang dilakukan siswa dan menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar tersebut.
16
Kegiatan ini berupa guru menyediakan materi yang akan dilakukan percobaan, kemudian melakukan penjelasan pentingnya materi tersebut dipelajari. Dalam hal ini penjelasan mengenai materi tanah.
b.
Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah mengajar siswa untuk menghadapi persoalan yang mengandung teka-teki dan siswa didorong untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari teka-teki tersebut. Dalam merumuskan masalah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu masalah harus dirumuskan sendiri oleh siswa, masalah yang dikaji merupakan masalah yang mengandung teka-teki dan harus dipecahkan. Kegiatan ini dilakukan guru dengan memberikan rumusan masalah sebelum dilakukan percobaan. Bisa digunakan dengan tanya jawab yang berkaitan dengan materi jenis tanah.
c.
Mengajukan hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Potensi berfikir dimulai dari kemampuan individu untuk menebak dari suatu permasalahan. Salah satu cara yang dilakuan guru untuk mengembangkan kemampuan pada anak adalah dengan mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara dari masalah yang dikaji.
d.
Merancang percobaan dan melakukan percobaan
17
Dalam kegiatan ini, siswa dengan bantuan guru merancang suatu percobaan untuk membuktikan kebenaran suatu objek, yang kemudian disepakati bersama untuk dapat segera dilakukan percobaan. Kegiatan ini dilakukan bersama-sama guru dan siswa dalam merancang percobaan dan melaksanakan percobaan untuk menunjukkan jenis-jenis tanah.
e.
Mengumpulkan data Mengumpulkan data merupakan aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis (dugaan) yang diajukan.
Pengumpulan data membutuhkan ketekunan dan kemampuan dalam berfikir. Dalam tahap ini guru berperan dalam mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berfikir mencari informasi yang dibutuhkan.
Kegiatan ini berupa data yang diperoleh sebelum dan setelah melakukan percobaan.
f.
Menguji hipotesis Menguji hipotesis merupakan proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Pada tahap ini kebenaran jawaban akan di uji melalui data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kegiatan ini adalah mendiskusikan hasil percobaan dengan dugaan awal sebelum melakukan percobaan.
g.
Merumuskan kesimpulan
18
Merumuskan kesimpulan merupakan puncak dari proses belajar. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat, guru harus mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan. Dalam kegiatan ini guru dapat menggunakan hasil percobaan yang telah dilakukan dengan mengaitkan penjelasannya dengan pengetahuan ilmiah.
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Discovery Terbimbing
Beberapa kelebihan mengajar dengan menggunakan metode discovery terbimbing yaitu.
a.
Menurut Jerome Bruner yang ditulis oleh Amien (1987:133) mengatakan beberapa keuntungan dengan metode ini : 1)
Siswa akan memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
2) Membantu siswa dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi-situasi proses belajar yang baru.
3) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.
4) Mendorong siswa untuk berinisiatif dan merumuskan hipotesisnya sendiri, karena di dalam proses belajar melalui
, tugas kegiatannya dibuat open-ended sehingga siswa
discovery
menjadi bebas untuk mengembangkan hipotesis-hipotesisnya sendiri.
5) Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik.
19
6) Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
Pengajaran menjadi student-centered Yang dimaksudkan adalah semakin benar keterlibatan siswa dalam kegiatan, maka semakin besar baginya untuk mengalami proses belajar.
c.
Memberikan kesempatan bagi siswa dalam keterlibatan yang lebih besar, yaitu lebih banyak kesempatan untuk memperoleh kesadaran dan mengembangkan konsep dirinya lebih baik.
d.
Tingkat pengharapan untuk menyelesaikan tugas dengan caranya sendiri semakin bertambah.
e.
Dapat mengembangkan bakat kemampuan individu seperti merencanakan, mengorganisasi, komunikasi sosial, kreativitas, dan akademik.
b.
Dapat menghindarkan siswa dari cara-cara belajar tradisional (menghafal).
g.
Melatih keterampilan siswa mengamati sesuatu, memecahkan masalah, dan melatih siswa secara teratur terlibat dalam bimbingan
discovery.
h.
Dalam proses discovery, siswa dengan segala aktivitasnya sendiri dapat belajar menemukan sesuatu yang dipelajari. i.
Pengetahuan yang diperoleh dengan metode ini akan lebih dipahami secara lebih mendalam.
f.
20
b.
a.
Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan dengan metode ini. Upaya untuk mengatasi kekurangan metode discovery terbimbing.
d.
Tidak tepat untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak karena akan memberatkan guru dalam memberikan bimbingan penemuan dan pengawasannya.
c.
Metode ini sulit diterapkan pada siswa dengan guru yang biasa menggunakan metode, seperti menghafal.