Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha - USD Repository

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

  Studi Kasus : Sentra Industri Kerajinan Perak Kota Gede, Yogyakarta

  SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun oleh :

THOMAS DWI AKTO

  NIM : 021334090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

  MOTTO Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.

  

PERSEMBAHAN

Segala kesedihan dan kebahagiaan yang mewarnai proses penulisan skripsi ini

kupersembahkan untuk:

  • Bapa di Surga dan Bunda Maria, tidak ada kata selain syukur.
  • Bapak dan Ibu yang telah memberikan segalanya untuk keberhasilanku.

  • Kakak dan adiku yang selalu mendukungku.

  (James Thurber) Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.

  (Thomas Alva Edison)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan dengan sesungguhnya skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 5 Februari 2008 Penulis

  

ABSTRAK

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKN, DAN KULTUR

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA

KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

  Studi Kasus : Sentra Industri Perak Kota Gede, Yogyakarta

  

Thomas Dwi Akto

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. (2) Pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha. (3) Pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

  Studi kasus dari penelitian ini adalah Sentra Industri Perak Kota Gede pada tanggal 6 Februari 2007 sampai dengan 6 Mei 2007. Populasi dari penelitian ini merupakan seluruh pengusaha perak di Sentra Industri Perak Kota Gede. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi yang dikembangkan oleh Chow.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = 0,042 dan ( ρ = 0,602). (2) Tidak ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antar jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = 0,080 dan ( ρ = 0,500). (3)a. Tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi power distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = -2,613 dan ( = 0,167). (3)b. Tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi

  ρ

individualism dan collectivism terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan

efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = -1,313 dan ( = 0,205). (3)c.

  ρ

  Tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi Femininity dan masculinity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = -1,109 dan ( ρ = 0,310). (3)d. Tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha dengan koefisien regresi = -1,474 dan ( ρ = 0,447).

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CAPITAL, EDUCATION, AND

CULTURAL WORKING ATMOSPHERE TOWARD THE RELATIONSHIP

BETWEEN THE ENTREPRENEURSHIP SPIRIT AND

THE EFFECTIVENESS OF BUSINESS MANAGEMENT

  A Case Study at Kota Gede Silver Craft Industrial Center Yogyakarta

  

Thomas Dwi Akto

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  This study aims to know: (1) the influence of capital towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management. (2) the influence of education towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management. (3) the influence of cultural working atmosphere towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management.

  This is a case study at Kota Gede Silver Craft Industrial Center on February 6 to May 6, 2007. The research’s population were all silver industrialists in Kota Gede. The data were collected through questionnaire. The data analysis was the regression analysis developed by Chow.

  The results of this study show: (1) there is no influence of capital towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = 0,042 and ( ρ = 0,602). (2) there is no influence of education towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = 0,080 and ( = 0,500). (3) there is no influence of cultural working atmosphere on power

  ρ

  distance point of view towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient =

  • 2,613 and ( = 0,167). (3)b there is no influence of cultural working atmosphere on

  ρ

  individual and collective point of view towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = -1,313 and ( ρ = 0,205), (3)c there is no influence of cultural working atmosphere on female and male point of view towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = -1,109 and ( = 0,310). 3)d there is no influence of

  ρ

  cultural working atmosphere on uncertainty avoidance point of view towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management with the regression coefficient = -1,474 dan ( = 0,447).

  ρ

KATA PENGANTAR

  Puji syukur atas kasih, karunia dan rahmat yang berlimpah dari Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Permodalan, Pendidikan dan Kultur Lingkungan

  

Kerja terhadap hubungan antara Jiwa Kewirausahaan dengan Efektivitas

Mengelola Usaha”. Studi Kasus Sentra Industri Perak Kota Gede, Yogyakarta.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan, semangat, dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas limpahan rahmat dan karuniaNya.

  2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Kepala Jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan banyak masukan dan semangat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. FX. Muhadi, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar dan meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran, serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.

  6. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah sabar dalam memberikan pengarahan, bimbingan, serta saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  7. Bapak E. Catur Rismiyati, S.Pd., M.A selaku dosen tamu yang telah memberikan saran dan pengarahan dalam skripsi ini.

  8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mencurahkan ilmunya dengan sepenuh hati sehingga berguna untuk masa yang akan datang.

  9. Mbak Aris dan Pak Wawi yang telah melayani dan membantu penulis selama menjalankan studi di Univeritas Sanata Dharma Yogyakarta.

  10. Para responden yang ada di Sentra Industri Perak Kota Gede, Yogyakarta yang telah memberikan dukungannya dalam mengisi kuesioner.

  11. Bapak AF. Sunarto dan Ibu CH. Sri Sulastri, terimakasih untuk semua dukungan, doa, dan cinta yang besar untukku.

  12. Mas Arip kakakku dan Lia adikku yang memberikan banyak keceriaan dan canda tawanya sehingga penulis memperoleh semangat baru dalam menyelesaikan skripsi ini.

  13. Keluarga Kota Gede Om Tadi (Almarhum), Bulek Ganuk serta putra tercinta Akta yang telah bersedia memberikan, pengertian, kesabaran, cinta, kasih, dukungan

  serta tempat untuk bersinggah selama kuliah dan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

  14. Kelurga besar Kota Gede Mbak Ana, Mas Agus (pejantan tambun), Mas Ithul, Mas Pamungkas, Didin (kriting), Vita, Angkringan Kang Paimo (aku ga akan utang susu jahe lagi), Dawud (anakmu piro....), Mbak Salon (makasih senyumnya), Ibuknya Tiyo ( makasih rokoknya), Ibu Iin, makasih atas dukungan dan doanya

  15. Anak-anak Distro Studio, anak-anak Ryfan Studio, Band-band Indie Wates Hypocrite, The Mad, Riot and Funny, Pinkipat, dan band wates lainnya (tunjukan pada mereka……..), serta teman-teman ngeBand Mas Danang (mbritis kang...), Abex, Pompi, Papang, Rama, Prisma, P Not, Yoyok, Wawan bakpo, Dedi, Mas Adam, (mari ekspresikan diri......).

  16. Rekan-rekan Mudika yang keren abis Mas kenthus, Mas didik, Mas TJ, Mas Wahyu, Mbak Yani, Prima, Dimas, Westri, Berta, Mbak Ndari, makasih untuk canda tawanya dan doanya.

  17. Rekan-rekan Karang Taruna, Itong, Cowonx, Iwan, Kithul, Monde, Septi, pipit, Endah, Mas gendut, Mas C’nel, Lfi, Arep, Hijau Production, mari berjuang dan makasih untuk dukungannya.

  18. Komunitas Orkes Mbok Iyah Mas Koben, Mas Olan, Mas Tito, gandung, Mas Pipit, Pendy, Cary (nguri-uri kabudayan yo lek.....), 19. Anak-anak dari komunitas Skaters di wates (meluncur tanpa henti coy............).

  20. Teman-temanku di PAK C’02 yang telah memberikan semangat hidup, Mas Toro

  • Mbak Sari, Mbak Nina, Mbak Dian, Mbak putiri, Heri (gabuks), Banu, Candra

  (anakmu piro?), Satya, Valent, Dewi K, Risa, Esti, Dika, Tiara, TM Brenda, Bang Andre, Ucie and Adi, Lia, Dewi cilik, Sari, Sigit. Terima kasih atas bantuan, kebersamaan dan kenangan-kenangan indahnya.

  21. Teman-teman SMA ku yang santai abis Yudi, Agus, Edi, Izur, (kapan ada waktu untuk kumpul lagi.....), Heri Inpres + cewek imutnya ( thank’s Laptopnya he2....).

  22. Teman-temanku yang telah nungguin aku ujian: Agil, Putri, Adi, Mas Banu, Sari PDU, Mbak Putri’02 thanks yak udah nungguin dengan sabar.

  23. Temanku Rama dan Adi yang sudah menemaniku melewati malam setelah pendadaran usai di rumah Dagen dengan GUINNES dan HEINEKEN nya jadikan hidup lebih hidup.

  24. Motor BMW kesayanganku ( terima kasih nganter main kesana sisni dan ikutan ngurus penelitianku )

  25. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Akhir kata Penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Besar membalas semua kebaikan saudara-saudara yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

  Yogyakarta 5 Februari 2008

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................. v

ABSTRAK................................................................................................................ vi

ABSTRACT..............................................................................................................vii

KATA PENGANTAR..............................................................................................viii

DAFTAR ISI.............................................................................................................xii

DAFTAR TABEL.................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xvi

  

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah.................................................................................7 C. Rumusan Masalah....................................................................................7 D. Tujuan Penelitian..................................................................................... 8 E. Manfaat Penelitian................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 10

A. Tinjauan Teoretik.....................................................................................10

  1. Efektivitas Mengelola Usaha............................................................. 10

  2. Jiwa Berwirausaha............................................................................. 14

  3. Kultur Lingkungan Kerja...................................................................16

  4. Permodalan........................................................................................ 24

  5. Pendidikan..........................................................................................29

  B. Penelitian Terdahulu................................................................................ 32

  C. Hubungan Diantara Variabel Penelitian.................................................. 33

  D. Kerangka Berfikir/Rasionalitas Penelitian...............................................39

  E. Hipotesis.................................................................................................. 41

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 42

A. Jenis Penelitian.........................................................................................42 B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................... 43 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel................................43 D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Pengukuran ......................... 44

  1. Variabel Penelitian.......................................................................44

  2. Definisi Operasional.................................................................... 46

  3. Pengukuran Variabel....................................................................47

  E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................47

  F. Indikator Variabel.................................................................................... 48

  G. Pengujian Instrumen Penelitian............................................................... 50

  H. Uji Prasyarat Analisis Korelasi................................................................55

  I. Analisis Data............................................................................................56

  1. Analisis Deskriptif....................................................................... 56

  2. Pengujian Hipotesis Penelitian.................................................... 56

  

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN...........................................................64

A. Analisis Deskriptif................................................................................... 64 B. Analisis Data............................................................................................79 C. Pembahasan Hasil Penelitian................................................................... 91

BAB V PENUTUP...................................................................................................104

A. Kesimpulan..............................................................................................104 B. Keterbatasan Penelitian...........................................................................107 C. Saran........................................................................................................108

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................109

LAMPIRAN.............................................................................................................112

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.3 Kekayaan Pengusaha...............................................................................65Tabel 4.9 Penilaian jiwa kewirausahaan ditinjau dari pendidikan rendah.............. 72Tabel 4.8 Penilaian efektivitas mengelola usaha ditinjau dari pendidikan rendah. 71Tabel 4.7 Penilaian jiwa kewirausahaan ditinjau dari modal sendiri dan modal asing....................................................................................................... 70Tabel 4.6 Penilaian efektivitas mengelola usaha ditinjau dari modal sendiri dan modal asing............................................................................................ 69Tabel 4.5 Penilaian jiwa kewirausahaan ditinjau dari modal sendiri......................68Tabel 4.4 Penilaian efektivitas mengelola usaha ditinjau dari modal sendiri......... 67

  Tabel.4.1 Umur Perusahaan.................................................................................... 64 Tabel.4.2 Umur Pengusaha..................................................................................... 65

  Tabel.3.1 Tabel Skala Sikap....................................................................................47 Tabel.3.2 Efektivitas Mengelola Usaha.................................................................. 48

Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian.................................... 54Tabel 3.8 Interprestasi Koefisien Koerelasi Nilai r.................................................54Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Lingkungan Kerja............... 53

  Tabel.3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Jiwa Kewirausahaan....................... 52

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Efektivits Mengelola Usaha........... 51Tabel 3.4 Kultur Lingkungan Kerja........................................................................ 49Tabel 3.3 Jiwa Kewirausahaan................................................................................49

  Tabel.4.10 Penilaian efektivitas mengelola usaha ditinjau dari pendidikan tinggi...73 Halaman

  Tabel.4.11 Penilaian jiwa kewirausahaan ditinjau dari pendidikan tinggi................74

Tabel 4.12 Power Distance....................................................................................... 75Tabel 4.13 Collectivsm and Individualism................................................................76Tabel 4.14 Femininity vs Masculinity....................................................................... 77Tabel 4.15 Uncertainty Avoidance............................................................................78Tabel 4.16 Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas...................................................79

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Kuesioner Penelitian.................................................................... 112 Lampiran 2 Data Induk Penelitian...................................................................121 Lampiran 3 Uji Validitas dan Rabilitas........................................................... 127 Lampiran 4 Uji Normalitas..............................................................................133 Lampiran 5 Distribusi Frekuensi..................................................................... 134 Lampiran 6 Regresi......................................................................................... 152 Lampiran 7 Tabel r.......................................................................................... 164 Lampiran 8 Surat-surat.................................................................................... 165

  Halaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belakangan ini kondisi negara kita di berbagai bidang tidak menunjukkan

  perubahan berarti. Kebijakan pemerintah masih simpang siur, hukum semakin tidak jelas, dan kondisi sosial kian tidak menentu. Di bidang ekonomi, tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik. PHK tetap berlangsung karena banyak wirausahawan tidak lagi berminat memulai atau mengembangkan usahanya dan para investor asing sudah banyak yang memutuskan untuk memindahkan usahanya ke negara lain yang lebih menjanjikan. Peningkatan pengangguran yang ada menyebabkan semakin menurunnya taraf ekonomi bagi golongan keluarga menengah ke bawah yang tinggal di indonesia. Semakin sempitnya lapangan kerja dan tingginya tingkat persaingan tanpa ada jalan keluar akan membawa bangsa ini ke dalam kemiskinan yang berkepanjangan.

  Di sisi lain, jumlah populasi dengan usia produktif tidak bisa begitu saja menganggur. Hidup tetap harus berjalan dan penghasilan tetap mesti dicari untuk menutupi biaya hidup yang semakin mahal. Berbagai ide bisnis bermunculan dan diskusikan dalam berbagai pertemuan baik formal maupun informal. Sebagian ide tersebut memang hanya merupakan “mimpi yang indah” tetapi sebagian lagi ditanggapi dengan antusiasme yang tinggi. Dari hal ini terlihat bahwa masyarakat kita justru merasa terpacu ketika dihadapkan pada suatu krisis yang berkepanjangan. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan Ralph Stacey (1997) dalam tulisannya berjudul "Excitement and Tension at the Edge

  

of Chaos" yang mengatakan bahwa kreativitas cenderung meningkat pada saat

  situasi semakin parah, atau sering disebut dengan istilah populernya "kreatif karena kepepet". Jika asumsi Stacey ini benar, sangat mungkin “mimpi-mimpi indah” itu sudah ada di benak banyak sekali penduduk Indonesia yang secara kreatif dan positif menginginkan perubahan. (http.www.e- psikologi.com/wirausaha/010802.htm)

  Semakin tingginya kebutuhan hidup sekarang ini menyebabkan suatu perubahan yang mencolok dalam kehidupan manusia di dalam lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini disebabkan karena manusia mencoba untuk memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan dengan berbagai bentuk tingkah laku. Misalnya saja dengan membentuk suatu usaha tertentu atau bekerja di instansi tertentu.

  Keadaan yang tidak seimbang diantara jumlah penduduk dengan kemampuan negara menciptakan lapangan kerja untuk penduduk mereka, dan terdapatnya pertumbuhan penduduk yang pesat dari masa ke masa menyebabkan implikasi yang buruk untuk perkembangan ekonomi suatu negara. Menurut Bank Dunia (2000), jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan yang cukup besar sekitar 210 juta jiwa pada akhir tahun 2000, yang menyebabkan indonesia menghadapi masalah tekanan penduduk yang besar sekali terutama di pulau Jawa (Todaro, 2003;49). Oleh karena itu sekarang banyak bermunculan suatu lahan atau lapangan pekerjaan yang bersifat lembaga formal maupun non formal (swasta). Bagi mereka para pengusaha swasta yang telah mampu menciptakan sebuah lapangan pekerjaan dapat membantu perekonomian suatu negara, karena dari lapangan pekerjaan yang diciptakan mampu mengurangi tingkat pengangguran dan mampu menambah taraf ekonomi bagi masyarakat sekitarnya.

  Banyak sebagian dari masyarakat kita yang sudah mencoba masuk dalam dunia usaha dan mencoba menggeluti dunia kerajinan sebagai tulang punggung perekonomian keluarga. Beberapa sentra-sentra industri yang ada di daerah yogyakarta misalnya sentra industri perak di daerah manding, sentra industri keramik di kasongan, sentra industri perak di kota gede dan lain sebagainya. Dari masing-masing daerah tersebut menawarkan beberapa produk hasil kerajinan tangan yang siap bersaing dipasaran lokal maupun luar negeri. Sentra industri perak kota gede misalnya, dengan potensi yang dimiliki oleh masyarakat sekitar mereka mencoba menerapkan ide serta kreatifitasnya lewat produk berupa perak yang siap dipasarkan. Jika kita menyusuri sepanjang jalan Mondorakan Kota Gede, kita akan banyak menjumpai beberapa toko yang menjual kerajinan perak. Banyak wisatawan lokal ataupun domestik yang sengaja berkunjung untuk memburu hasil kerajinan ini. Hasil kerja keras mereka berupa kerajinan perak patut dibanggakan, karena membawa nama Yogyakarta khususnya Kota Gede hingga ke beberapa penjuru.

  Namun belakangan ini sentra industri perak di Kota Gede mengalami penurunan jumlah produksi. Kondisi ini jelas terlihat dari berkurangnya jumlah toko yang menjual perak tersebut. Para penjual perak tidak seramai dulu, mulai dari pengusaha kecil sampai pengusaha besar semua membuka toko untuk memamerkan hasil kerajianan mereka. Sekarang ini hanya tinggal para pengusaha dan pedagang yang relatif terpandang atau kaya yang mampu bertahan dalam menggeluti usaha ini. Semakin merosotnya jumlah pedagang yang ada membuat para wisatan atau pengunjung enggan datang ke Kota Gede, mereka mungkin lebih tertarik mendatangi sentra industri di tempat lain yang ramai pengunjung dan menawarkan banyak produk. Modal menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan usaha perak ini.

  Setiap perusahaan yang sudah mulai beroperasi akan selalu mengadakan pengeluaran uang atau dana untuk membiayai operasi perusahaan seperti untuk membeli bahan mentah, membayar gaji, membayar hutang dan lain sebagainya. Pengeluaran itu disebut ”revenue exspenditure” yaitu pengeluaran uang yang dimaksudkan untuk menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu sebuah pengusaha harus memiliki sejumlah modal dalam bentuk uang untuk menjalankan usahanya secara efektif.

  Modal sebenarnya bisa didapatkan dari tabungan sendiri atau berasal dari tabungan keluarga dan teman, bila dirasa kurang mencukupi wirausaha akan mencari lebih banyak saluran resmi pendanaan lain, seperti Bank atau investor. Kebanyakan sumber pendanaan untuk pengusaha adalah investor perorangan, penyalur, pemberi pinjaman, Bank komersial, program yang didukung pemerintah, atau lembaga keuangan masyarakat.

  Banyak sedikitnya produk serta keanekaragaman hasil kerajinan dipengaruhi oleh kreatifitas para pengrajinnya. Merekalah yang sebenarnya mampu mendongkrak pasar lewat karya-karyanya. Sebagian besar para pengrajin didareah Kota Gede masih memiliki latar pendidikan yang rendah. Jenjang pendidikan terakhir para pengelola dan pengrajin masih tergolong rendah. Latar belakang pendidikan yang rendah cenderung membawa mereka pada pola berfikir yang kurang maju, sehingga dalam menggeluti kerajinan perak menemui banyak kendala misalnya kurang peka terhadap kondisi pasar yang ada.

  Kehidupan manusia itu berkembang dan ingin selalu berkembang. Selagi kebutuhan selalu ada dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan selalu datang maka manusia bereaksi dengan lingkungannya. Individu dengan pendidikan yang terbatas, seperti tidak tamat Sekolah Dasar atau tidak pernah sekolah akan mempunyai kemampuan yang kurang dalam menguasai lingkungannya, sehingga mereka kurang mampu berfikir kritis, tidak jauh tujuan kedepan, kurang mampu merencanakan kehidupan yang layak dan memiliki daya abstraksi yang terbatas. Seseorang yang berpendidikan rendah juga cenderung memiliki sikap mental yang terikat oleh sifat kesederhanaan, sehingga dalam menghadapi kehidupannya mereka kurang cakap dalam masalah pemenuhan akan kebutuhan. Perpindahan dari satu lingkungan kehidupan sosial tertentu kepada kehidupan sosial yang lain membutuhkan suatu kemampuan dan keinginan sebagai alat untuk terlepas dari keterbelakangan.

  Adanya jalur pendidikan yang ada maka perkembangan potensi dalam masyarakat akan terwujud sesuai dengan keberadaanya masing-masing. Melalui pendidikan kita meningkatkan pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap tiap-tiap individu. Pendidikan merupakan suatu bentuk bantuan dimana dalam proses pemberian bantuan tersebut kadar dan jenis bantuannya disesuaikan dengan kemampuan, tujuan dan tuntutan lingkungan. Bantuan tersebut pada prinsipnya merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diharapkan mampu meningkatkan taraf kehidupan. Makin baik pendidikannya maka manusia makin mampu menghadapi kehidupan dalam masyarakat karena dapat memenuhi kebutuhan konsumsi diri sendiri secara nyata sehingga mampu menciptakan produksi secara menyeluruh.

  Para pengusaha yang berhasil pasti memiliki pola-pola tingkah laku yang menunjukan adanya jiwa kewirausahaan. Menurut Dusselman (1998) pola-pola tingkah laku tersebut adalah pola tingkah laku keinovasian, kepemimpinan, kemampuan manajerial dan keberanian menghadapi resiko. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki perilaku inovatif dan kreatif dan pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan (Suryana, 2001:7). Oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan dalam berwirausaha diperlukan kemampuan dalam membuat sesuatu yang inovatif dan kreatif serta keberanian menghadapi resiko.

  Perkembangan sebuah usaha tidak terlepas dari kinerja karyawan atau orang-orang yang ada didalam perusahaan tersebut. Kinerja sangat dipengaruhi oleh semangat, ketenagan, kesegaran dan faktor-faktor lain yang ada dalam lingkungan perusahaan. Semua karyawan memiliki kebutuhan untuk mengungkapkan diri, ingin diterima sebagai bagian dari "anggota keluarga/perusahaan", ingin dipercaya dan didengar kata-katanya, dihargai oleh manajemen dan bangga terhadap apa yang dikerjakannya.

  Ketika karyawan berada dalam lingkungan yang ramah dan orang-orang disekitarnya dapat menimbulkan kesenangan maka karyawan tersebut akan memperoleh kesenangan dan kebahagiaan dalam bekerja. Kesenangan itulah yang nantinya membuat karyawan merasa betah bekerja dan akan merasa nyaman karena lingkungan tempat kerjanya sangat mendukung bagi dirinya.

  Para pengusaha di daerah Kota Gede harus belajar bagaimana membentuk "budaya perusahaan" dan lingkungan kerja yang kondusif. Hal ini hanya dapat dicapai melalui praktek kepemimpinan dan manajemen perusahaan yang baik, pendekatan kemanusiaan, keadilan bagi semua, struktur karir yang jelas, program pelatihan dan pengembangan yang terpadu, dukungan peralatan kerja yang memadai, penilaian kinerja yang obyektif, program "reward" yang tepat, gaji dan tunjangan yang memadai serta kegiatan-kegiatan lain yang diadakan oleh perusahaan.(http.www.e-psikologi.com/wirausaha/010802.htm)

  Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah karyawan perlu mengetahui bahwa pihak manajemen mengakui kehadiran mereka, sadar akan arti penting karyawan bagi perusahaan, para manager mampu mengingat nama-nama bawahannya dan tidak segan menyapa mereka. Para manager dapat memperoleh loyalitas dan kepercayaan dari bawahannya jika ia memperlakukan bawahannya sebagai "mitra kerja", menunjukkan kepedulian yang tinggi, mau mendengarkan saran dan keluhan dan mau saling berbagi pengalaman.

  Penciptaan suatu lapangan pekerjaan yang bersifat non formal (swasta) membutuhkan seseorang yang benar-benar mampu melihat suatu bentuk peluang usaha dan cara pengelolaanya. Sebagian besar para pengusaha perak di kota gede kurang memperhatikan hah-hal yang mungkin dapat mempengaruhi efektivitas mengelola usahanya. Adanya penurunan jumlah pengusaha dan semakin terpuruknya usaha ini merupakan indikasi adanya ketidak mampuan para pengusaha dalam mengelola usaha. Beberapa hal yang mempengaruhi efektivitas mengelola usaha diantaranya adalah penggunaan peralatan yang ada, keterampilan, kemampuan melihat peluang usaha serta kemampuan dalam menjaga kualitas produk, dll. Namun mengingat beberapa hal diatas, fakor yang sangat berpengaruh terhadap efektivitas mengelola usaha adalah permodalan, pendidikan, kultur lingkungan kerja serta jiwa kewirausahaan. Hal ini dikarenakan beberapa faktor tersebut memberikan dampak yang begitu besar terhadap kualitas pengeloaan usaha serta mampu memberikan pengaruh terhadap jalanya sebuah usaha. Beberapa faktor inilah yang dirasa sebagai faktor utama jalanya sebuah usaha yang kemudian disebut sebagai variabel.

  Dengan melihat beberapa hal tersebut penulis mengambil judul penelitian tentang “Pengaruh Permodalan, Pendidikan dan Kultur Lingkungan Kerja

  terhadap hubungan antara Jiwa Kewirausahaan dengan Efektivitas Mengelola Usaha “

B. Identifikasi Masalah

  Keefektivan mengelola usaha diduga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam yang mempengaruhi jalannya usaha. Faktor ini meliputi: sumber daya manusia, tanggung jawab sosial, pengalaman usaha, sumber daya keuangan/permodalan, jiwa kewirausahaan, kultur lingkungan kerja dan lain-lain. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar yang mempengaruhi jalannya usaha. Faktor ini meliputi: kedudukan pasar, pengembangan usaha, lokasi usaha, relasi dengan pihak luar, pesaing, pendidikan, dan lain-lain. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada faktor permodalan, pendidikan, kultur lingkungan kerja, jiwa kewirausahaan serta efektivitas mengelola usaha karena terbatasnya waktu, biaya dan tenaga.

  C. Rumusan Masalah

  Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendidikan yang diperoleh, tersedianya modal untuk usaha serta kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektifitas mengelola usaha.

  Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merumuskan beberapa masalah diantaranya :

  1. Apakah ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha ?

  2. Apakah ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha ?

  3. Apakah ada pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha ?

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha

  2. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha

3. Untuk mengetahui pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

E. Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana bagi mahasiswa khususnya tentang permodalan, pendidikan, jiwa kewirausahaan, kultur lingkungan kerja dalam hubunganya dengan efektivitas mengelola usaha

  2. Bagi penulis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperdalam pengetahuan dan meningkatkan pemahaman yang sebelumnya diperoleh melalui bangku kuliah

  3. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan masukan pada masyarakat yang memiliki usaha atau akan merintis usaha baru.

  4. Bagi pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam hal kewirausahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik

1. Efektivitas Mengelola Usaha

  Bagi sebuah organisasi, efektivitas merupakan salah satu konsep yang memiliki arti sangat penting. Akan tetapi efektivitas itu sendiri sangat sulit untuk didefinisikan secara pasti, karena banyaknya aspek yang terkait didalam pengertian efektivitas. Ahli ekonomi akan mengartikan efektivitas sebagai kemampuan organisasi menghasilkan laba sebesar-besarnya, sedangkan ahli politik cenderung mendefinisikan sebagai kemampuan organisasi memperoleh posisi yang lebih kuat diantara organisasi-organisasi lain. Berbeda lagi dari definisi seorang karyawan, yang mengartikan efektivitas sebagai kemampuan organisasi memberikan tingkat kesejahteraan setinggi-tingginya kepada para anggota atau karyawan (Muhyadi, 89:277).

  Efektivitas memiliki pengertian, yaitu kemampuan sebuah perusahaan atau organisasi. Dalam pengertian yang lazim efektivitas berkenaan dengan keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tingkat produktifitas yang tinggi. Hal senada diungkapkan juga oleh Etzioni (Muhyadi,89:277) bahwa efektivitas sebagai kemampuan organisasi dalam mencapai sumber dan memanfaatkannya secara efisien dalam mencapai tujuan tertentu. Menurut Etzioni (Muhyadi, 89:278) pengertian efektivitas menghasilkan berbagai perspektif yang berbeda, diantaranya adalah : a. Perspektif Individu Efektivitas merupakan kemampuan individu melakukan tugasnya secara efektif yang ditentukan oleh beberapa faktor, seperti keterampilan, pengetahuan, kecakapan, sikap dan motivasi.

  b. Perspektif Kelompok Efektivitas dari organisasi merupakan gabungan dari individu efektif, yang secara umum efektivitas kelompok ditentukan oleh kekompakan anggota, kepemimpinan struktur kelompok dan peran masing-masing anggota.

  c. Perspektif Organisasi Organisasi terdiri dari individu-individu dan kelompok-kelompok yang terbentuk dari efektivitas individu dan kelompok yang hasilnya ditentukan oleh lingkungan, teknologi, strategi, proses dan iklim kerjasama.

  Menurut Siti Adipringandari ada beberapa dasar yang mutlak harus dimiliki oleh seorang pengusaha, agar dalam pengelolaan sebuah kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar : a. Memiliki semangat kerja yang tinggi.

  Mencintai apa yang dikerjakannya sehingga membuat terus berkarya menghasilkan prestasi-prestasi baru tiada henti. Ketika menghadapi halangan atau kegagalan, tidak putus asa dan justru belajar dari kegagalan b. Seorang pengusaha harus memiliki impian.

  Impian merupakan wujud dari visi dan misi seseorang dalam berkarya. Dengan mimpi pikiran akan terfokus dan memudahkan mencapai apa yang diinginkan. c. Tegas dalam mengambil keputusan.

  Menunda pekerjaan merupakan kerugian bagi pengusaha. Kecepatan dalam mengambil keputusan yang tepat merupakan kunci keberhasilan dan keputusan harus diterapkan secara konsisten agar hasil yang diharapkan bisa segera terwujud.

  d. Dedikasikan seluruh tenaga, waktu dan pikiran untuk pekerjaan. Kadang kala seseorang harus bekerja sedikitnya 13 jam sehari dan tujuh hari seminggu agar impian terwujud.

  e. Rinci dalam pengelolaan usaha.

  Pengusaha harus bisa memperhatikan hal yang detail dari proses produksi usahanya dan tidak bersikap masa bodoh. Dengan demikian ia mengetahui kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya. Ia juga tidak mau dibohongi bawahannya.

  f. Tidak menggantungkan hidup pada nasib.

  Yang menentukan apa yang ingin anda kerjakan dan hidup anda ditentukan oleh kemampuan merealisasikan diri dendiri adalah anda sendiri.

  g. Dana.

  Menjadi kaya bukan tujuan utama seorang wirausahawan, uang hanya untuk ukuran keberhasilan. Bila sukses uang akan datang dengan sendirinya.

h. Bagi-bagi.

  Kepemilikan usaha dibagikan kepada karyawan karena tanpa mereka bisnis tidak akan jalan. Karena itu, karyawan harus diperhatikan agar ada rasa memiliki terhadap perusahaan.

i. Memilki etika moral.

  Pengusaha sukses selalu memiliki moralitas dalam menjalankan bisnis. Moralitas ini menjadi penting karena berfungsi sebagai pengendali diri agar tidak terjebak pada praktek bisnis yang menghalalkan segala cara. j. Mampu belajar dan mendengarkan.

  Pengusaha harus terus belajar dan mendengarkan masukan dari orang lain, tidak tergantung pada bakat alam, berbagai ajang diskusi seminar, sekolah, konferensi menjadi tempat baginya untuk terus mengasah pengetahuan dibidangnya. k. Rencana bisnis.

  Seseorang pengusaha selalu memiliki rencana bisnis yang akan dikembangkan. Penyusun rencana bisnis ini penting sebagai arahan dalam mencapai tujuan perusahaan l. Hasil terbaik.

  Pengusaha sukses ingin mencapai prestasi terbaik dan prestasi itu akan menjadi kepuasan tersendiri yang sulit diganti oleh apapun.

  (http://www.republika.co.id).

  Memang banyak hal yang dituntut untuk menjadi pengusaha yang sukses dalam mengelola usaha, karena mereka harus memiliki kemampuan untuk mengelola, menggerakkan, memimpin, mengendalikan, mengatur dan mengusahakan organisasi supaya lebih baik sedemikian rupa sehingga organisasi mampu mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih kecil dengan hasil yang dicapai.

  Mengelola itu sendiri berarti memimpin, mengendalikan, mengatur dan mengusahakan supaya lebih baik, lebih maju, dan sebagainya serta bertangung jawab penuh atas pekerjaan tertentu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995;470)

2. Jiwa Kewirausahaan

  Dalam kehidupannya seseorang memiliki sebuah keinginan, yang kemudian keinginan tersebut diikuti dengan tindakan. Munculnya tindakan dalam memenuhi keinginan tersebut bisa berbeda-beda diantara individu yang satu dengan yang lain. Perbedaan dari tindakan tersebut bisa dipengaruhi oleh bentuk kepribadian yang dimiliki. Kepribadian seseorang itu sendiri tidak lepas dari pengaruh kejiwaan, menurut Ahmadi (1975;7) jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behaviour) dari hewan tingkat tinggi dari manusia.

Dokumen yang terkait

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap manajemen usaha dengan jiwa kewirausahaan sebagai pemoderator : kasus sentra industri bakpia Jl. Laksa Adisucipto Yogyakarta.

0 1 159

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri kerajinan kulit Manding Bantul, Yogyakarta.

0 0 185

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

0 2 188

Pengaruh permodalan, tingkat pendidikan dan penerapan business entity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dan kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha : survei pada counter HP di Kecamatan Depok survei pada usaha counter HP di lingk

0 3 216

Pengaruh permodalan, pendidikan, dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus sentra industri Genteng Desa Berjo Godean Yogyakarta.

0 0 165

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus counter HP di sepanjang Jalan Gejayan dan Jogja Phone Market Yogyakarta.

0 0 216

Pengaruh permodalan, pendidikan, dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha : studi kasus di Sentra Industri Bakpia Yogyakarta.

0 1 177

Pengaruh permodalan, tingkat pendidikan dan penerapan business entity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dan kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha : survei pada toko kelontong skala kecil dan menengah di Kecamatan Depok.

1 1 227

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap manajemen usaha dengan jiwa kewirausahaan sebagai pemoderator kasus sentra industri bakpia Jl. Laksa Adisucipto Yogyakarta

0 4 157

Pengaruh etnis, permodalan, dan pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dan kecerdasan emosional dengan keefektifan mengelola usaha : studi kasus pada pedagang bumbon/craken di Pasar Beringharjo Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 3 171