Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta - USD Repository

  

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI

TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS

PADA MATA PELAJARAN IPA

SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :

Nama : Paulin Krisna Widiastuti

  NIM : 091134072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2013

  

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI

TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS

PADA MATA PELAJARAN IPA

SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :

Nama : Paulin Krisna Widiastuti

  NIM : 091134072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2013

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Karya ilmiah ini penulis persembahkan kepada :

  

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas berkat dan rahmat yang telah

diberikan kepada saya hingga saat ini.

  

2. Bapak dan ibu yang telah mendampingi, membimbing dan mendukung saya

sampai sekarang.

  3. Kakak, adik, dan saudara yang telah mendukung saya selama ini.

  4. Teman-teman yang telah mendukung saya dalam doa.

  

MOTTO

Jangan takut untuk mencoba sesuatu yang baru. Karena kamu tidak akan tahu kamu bisa atau tidak jika kamu belum mencoba. Jangan mudah menyerah sebelum kamu berusaha. Kerjakan sesuatu dengan hati-hati dan teliti. Kelak kamu akan mendapatkan keberhasilan. Jika keberhasilan itu belum dapat tercapai janganlah kamu putus asa karena suatu saat nanti kamu akan bisa mencapainya jika kamu terus berusaha. Kunci keberhasilan adalah semangat, usaha, doa, bersabar dan berpikir positif.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar referensi sebagai layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 24 Juli 2013 Penulis, Paulin Krisna Widiastuti

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Paulin Krisna Widiastuti

  NIM : 091134072

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI

TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASIKAN DAN MENGANALISIS

PADA MATA PELAJARAN IPA

SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya

dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 24 Juli 2013 Yang menyatakan Paulin Krisna Widiastuti

  

ABSTRAK

Widiastuti, Paulin Krisna. 2013. PENGARUH PENGGUNAAN METODE

  INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

  Kata kunci : metode inkuiri, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menganalisis, mata pelajaran IPA.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode

inkuiri pada mata pelajaran IPA tentang materi karya/model mainan yang

berhubungan dengan udara yang berkaitan dengan kemampuan kognitif antara

lain : kemampuan mengaplikasi dan kemampuan menganalisis pada siswa kelas

  IV SDK Kalasan Yogyakarta pada tahun ajaran 2012/2013.

  Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian kuasi

eksperimental tipe non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas IV SDK Kalasan Yogyakarta dan sampelnya adalah

kelas IVA sebagai kelompok eksperimen berjumlah 32 siswa dan kelas IVB

sebagai kelompok kontrol berjumlah 31 siswa. Pengumpulan data pada masing-

masing kelas dengan menggunakan pretest dan posttest. Kemudian hasilnya

dianalisis dengan menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 20 for

Windows dengan menggunakan lima tahap yaitu : 1) uji perbedaan pretest

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen; 2) uji perbedaan dari pretest ke

posttest pada masing-masing kelompok; 3) uji perbedaan selisih skor dari pretest

ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen; 4) uji besarnya pengaruh

metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis; dan 5) uji

retensi pengaruh.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode inkuiri berpengaruh terhadap

kemampuan mengaplikasi akan tetapi tidak berpengaruh terhadap kemampuan

menganalisis. Hal itu ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) kemampuan

mengaplikasi < 0,05 yaitu 0,000. Sehingga H diterima maka H ditolak. Dengan

i null

kata lain, membenarkan hipotesis bahwa penggunaan metode inkuiri berpengaruh

secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi. Pengaruh penggunaan

metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi tergolong besar dengan nilai r

= 0,78 (efek besar) dengan persentase sebesar 60%. Akan tetapi retensi pengaruh

metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi mengalami penurunan yang

signifikan dengan harga Sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,000. Berbeda dengan

kemampuan menganalisis, hasil penghitungan analisis statistik menunjukkan

signifikansi data harga Sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,052. Sehingga H null diterima

maka H i ditolak. Dengan kata lain, menolak hipotesis bahwa penggunaan metode

inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis.

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi

tergolong menengah dengan nilai r = 0,39 (efek menengah) dengan persentase

sebesar 15,36%. Retensi pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan

mengaplikasi juga mengalami penurunan yang signifikan dengan harga Sig. (2-

tailed) < 0,05 yaitu 0,000 seperti pada kemampuan mengaplikasi.

  

ABSTRACT

Widiastuti, Paulin Krisna. 2013. The Influence Of Using Inquiry Method On The

Student ’s Ability Of Apply And Analyze On Science In Sd Kanisius

Kalasan Yogyakarta . Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Keywords: inquiry method, apply ability, analyze ability, science.

  This research aims to find out the influence of inquiry method on science

class focusing on air-utilization model toys which are related to cognitive

abilities, like: apply and analyze abilities of the fourth graders in SDK Kalasan

Yogyakarta in the accademic year of 2012/2013.

  This research employs Quasi-experimental research with the type of non-

equivalent control group design. The population of this research is all fourth-

graders students in SDK Kalasan Yogyakart; 32 students from IVA class as the

sample for experiement group and 31 students from IVB class as the sample for

control group. The researcher uses pretest and posttest in the data gathering

process. Furthermore, the findings is proceeded in IBM SPSS Statistics 20 for

Windows in five steps: 1) test on the pretest differences of experimental and

control groups; 2) test on the pretest and post test difference of each class; 3) test

on pretest and posttest score difference of control and experiment groups; 4) test

to measure how significant the inquiry method brings influence to students

   applying and analyzing skills; and 5) test on resistance. The findings show that the inquiry method influences students’ skills in

applying the theory but not in analyzing it. It is indicated by the value of Sig. (2-

tailed) ability to apply <0.05 is 0.000. So that H is accepted then H is rejected.

i null

  

In other word, this finding is confirming the hypothesis that the use of inquiry

method significantly influences the students’ ability to apply the theory. The

influence of the use of inquiry me thod to students’ applying ability is relatively

high with the value of r = 0.78 (large effect), with the percentage of 60%.

However, the retention of the inquiry method influence to the analyzing ability

have a significant decline as seen in the value of Sig. (2-tailed) < 0.05 is 0.000. In

contrast to the analyzing ability, the result of statistic analytical calculation shows

the significance of the data which is Sig. (2-tailed) > 0.05 is 0.052. So that H null is

accepted then H is rejected. In other word, this finding is rejecting the hypothesis

i

that the use of inquiry method significantly influences students’ analyzing ability.

  

The influence of the inquiry method use towards the ability to apply is considered

fair with the score of r = 0.39 (fair/middle effect) with the percentage of 15.36%.

The retention of the inquiry method influence to the applying ability also have a

significant decline as seen in the value of Sig. (2-tailed) < 0.05 is 0.000 as found

in analyzing ability.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

  Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan

  yang berjudul “

  Mengaplikasikan dan Menganalisis pada Mata Pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta ”. Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program studi Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan dosen pembimbing I yang telah membimbing, membantu, dan memotivasi penulis sehingga karya ilmiah ini dapat selesai.

  3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D., selaku Wakil Program studi Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah membantu dalam proses pembuatan karya ilmiah ini.

  4. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc., selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan membantu sehingga karya ilmiah ini dapat selesai.

  5. P. Agustin Ria Dewi, S.Pd., selaku kepala sekolah SDK Kalasan yang

telah memberikan ijin dalam melakukan penelitian di SDK Kalasan.

  6. Y. Didik Adi Kristanto, S.Pd., selaku guru mitra SD Penelitian yang sudah

banyak membantu sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

  7. Siswa kelas IVA dan IVB SDK Kalasan yang telah mau bekerjasama dengan baik sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik.

  8. Bapak Paulus Sudiyana, ibu Th. Maria Wariyem, kakak(mbak Dian dan mas Dimas), adik(Maria Ayu Wijayanti), dan saudara yang telah mendukung dalam segala bentuk dan selalu memotivasi dalam

mengerjakan karya ilmiah ini sehingga karya ilmiah ini dapat selesai.

  9. Sebastianus Filipus Rudianto yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

  10. Teman-teman satu kelompok payung IPA (Rita, Era, Ika, Icha, Yuni, Dita, Lusia, Erming, Santi, Heronimus, Pramono, Berek, Sri, Danang) yang banyak membantu dalam melaksanakan penelitian dan memberi dukungan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

  11. Teman-teman kelas A angkatan 2009 yang telah memberi semangat dan dukungan sehingga karya ilmiah ini dapat selesai.

  12. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang selalu membantu dalam hal administrasi dan segala keperluan untuk menyelesaikan karya ilmiah ini. Penulis sadar bahwa karya ilmiah ini belum sempurna karena masih

banyak kekurangan. Namun, penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat

bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang akan melakukan penelitian

ilmiah.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............ Error! Bookmark not defined.

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal pengambilan data ................................................................... 24

Tabel 2. Matriks Pengembangan Instrumen..................................................... 28

Tabel 3. Validitas Instrumen ............................................................................ 29

Tabel 4. Validitas Instrumen tiap-tiap aspek.................................................... 30

Tabel 5. Reliabilitas Instrumen ........................................................................ 31

Tabel 6. Tabel Pengumpulan Data ................................................................... 32

Tabel 7. Hasil Uji Normalitas pada Kemampuan Mengaplikasi ...................... 40

Tabel 8. Perbedaan Skor Pretest Kemampuan Mengaplikasi .......................... 41

Tabel 9. Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengaplikasi ....... 43

Tabel 10. Uji Normalitas Selisih Skor Pada Kemampuan Mengaplikasi ........ 44

Tabel 11. Perbedaan selisih skor pretest ke posttest Kemampuan Mengaplikasi ...................................................................................

  45 Tabel 12. Hasil perhitungan besarnya pengaruh metode inkuiri kemampuan Mengaplikasi ...................................................................................

  46 Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Posttest II pada Kemampuan Mengaplikasi .. 47

Tabel 14. Perbedaan Skor posttest I ke posttest II Kemampuan Mengaplikasi 47

Tabel 15. Hasil Uji Normalitas pada Kemampuan Menganalisis .................... 49

Tabel 16. Perbedaan Skor Pretest Kemampuan Menganalisis ........................ 51

Tabel 17. Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Menganalisis ...... 52

Tabel 18. Uji Normalitas Selisih Skor Pada Kemampuan Menganalisis......... 53

Tabel 19. Perbedaan selisih skor posttest ke pretest Kemampuan Menganalisis ....................................................................................

  54 Tabel 20. Hasil perhitungan besarnya pengaruh metode inkuiri Kemampuan Menganalisis .............................................................. 55

Tabel 21. Hasil Uji Normalitas Posttest II pada Kemampuan Menganalisis .. 56

Tabel 22. Perbedaan Skor posttest I ke posttest II Kemampuan

  Menganalisis........................................................................... .........

  57 Tabel 23. Rangkuman Uji Beda Skor Pretest Aspek Kemampuan Mengaplikasi dan Menganalisis.................................................................. ........... 58 Tabel 24. Rangkuman Uji Beda Skor Pretest ke Posttest Aspek Kemampuan Mengaplikasi....................................................................................

  58 Tabel 25. Rangkuman Uji Beda Skor Pretest ke Posttest Aspek Kemampuan Menganalisis............................................................... 58 Tabel 26. Rangkuman Uji Beda selisih skor Pretest ke Posttest Aspek Kemampuan Mengaplikasi dan Menganalisis...................... 59

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka roket kertas 1......................................................................14Gambar 2.2 Kerangka roket kertas 2......................................................................14Gambar 2.3 Roket kertas........................................................................................14Gambar 2.4 Kerangka pesawat kertas 1 .................................................................15Gambar 2.5 Kerangka pesawat kertas 2 .................................................................15Gambar 2.6 Pesawat kertas ....................................................................................15Gambar 2.7 Kerangka baling-baling kertas 1........................................................16Gambar 2.8 Kerangka baling-baling kertas 2........................................................16Gambar 2.9 Kerangka parasut 1 .............................................................................17Gambar 2.10 Kerangka parasut 2 ...........................................................................17Gambar 2.11 Kerangka parasut 3 ...........................................................................17Gambar 3.1 Non-equivalent Control Group Design ..............................................23Gambar 3.2 Variabel Penelitian .............................................................................26Gambar 4.1 Grafik Selisih Skor Kemampuan Mengaplikasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen .........................................................................45Gambar 4.2 Grafik Retensi Pengaruh Kemampuan Mengaplikasi ........................48Gambar 4.3 Grafik Selisih Skor Kemampuan Menganalisis pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen .........................................................................55Gambar 4.4 Grafik Retensi Pengaruh Kemampuan Menganalisis ........................58

  

DAFTAR LAMPIRAN

  

  

BAB I

PENDAHULUAN Pada bab I ini akan dibahas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang Penelitian

  Proses belajar mengajar di kelas, guru dapat menerapkan berbagai metode dan

strategi pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai (Sanjaya, 2006:5).

Cara mewujudkannya, guru terlebih dahulu harus mengetahui karakteristik dari

siswa. Siswa Sekolah Dasar biasanya mempunyai karakteristik yang aktif dan

mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Menurut Piaget (dalam Dahar, 2011:138),

tahap perkembangan kognitif anak pada usia 7 sampai 11 tahun termasuk ke

dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini anak mulai mengembangkan

kemampuan “merumuskan” sebab-akibat, membuat hipotesis mengenai akibat

yang mungkin terjadi dari suatu peristiwa dan menarik suatu kesimpulan sesuai

dengan kemampuannya. Dalam tahap ini kemampuan kognitif anak sudah

mencapai kemampuan mengaplikasi dan menganalisis. Kemampuan ini sangat

penting karena kemampuan ini akan mendukung anak untuk berkembang pada

kemampuan kognitif yang lebih tinggi seperti mengevaluasi dan mencipta.

  Pada kenyataannya, pembelajaran yang dilakukan kelas masih banyak yang

menggunakan metode ceramah sehingga kurang menggali kemampuan

mengaplikasi dan menganalisis pada siswa. Berdasarkan observasi dan

wawancara pada tanggal 14 Januari 2013 pukul 11.30 di SD Kanisius Kalasan

Yogyakarta, diperoleh hasil bahwa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

kelas IV guru masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan.

Berdasarkan wawancara dengan siswa diperoleh informasi bahwa siswa

mengalami kesulitan dalam pelajaran IPA karena materi yang harus dipelajari

terlalu banyak. Siswa hanya mempelajari teori saja tanpa mempraktekkan teori

tersebut sehingga kemampuan mengaplikasi dan menganalisis siswa menjadi

lemah. Berdasarkan observasi data tentang nilai kriteria ketuntasan minimum pada

mata pelajaran IPA kelas IV semester genap satu tahun yang lalu, diperoleh

informasi bahwa ada beberapa kompetensi dasar yang belum tercapai. Dari data

  

diketahui bahwa dari 37 siswa kelas IV ada 17 siswa yang belum mencapai

kriteria ketuntasan minimum pada mata pelajaran IPA kelas IV semester genap.

  Rendahnya kemampuan mengaplikasi dan menganalisis disebabkan oleh

proses pembelajaran menggunakan metode ceramah. Dalam hal ini, siswa

cenderung hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja dan tidak

mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Pelajaran yang diterima siswa di

kelas hanya berupa teori-teori tanpa ada percobaan untuk membuktikan kebenaran

teori tersebut. Karena itu, kemampuan siswa untuk mengaplikasi dan

menganalisis menjadi tidak berkembang.

  Berdasarkan permasalahan tersebut akan diujicobakan metode inkuiri pada

proses pembelajaran untuk mengatasi rendahnya kemampuan mengaplikasi dan

menganalisis . Metode inkuiri yang dipilih adalah metode inkuiri terbimbing.

  

Metode inkuiri terbimbing adalah metode yang melibatkan siswa untuk berpikir

kritis dan analitis terhadap permasalahan yang ada dan menemukan jawaban dari

permasalahan tersebut dengan bimbingan guru (Amien, 1987:136). Dengan

metode ini, siswa diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dengan

kemampuan mereka sendiri melalui bimbingan dari guru ( Sweetland , 2008).

Dengan demikian siswa nantinya akan mampu memahami materi tersebut dengan

baik karena siswa memperoleh pengalaman langsung dalam menyelesaikan

masalah.

  Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan tentang pengaruh

penggunaan metode inkuri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis

pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan yang berhubungan dengan

udara. Standar Kompetensi mata pelajaran IPA yang digunakan dalam penelitian

ini adalah SK 8, yaitu memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya

dalam kehidupan sehari-hari, Kompetensi Dasar 8.3 membuat suatu karya/model

untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya

roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut. Penelitian ini difokuskan

pada siswa kelas IV semester genap SD Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun

ajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

eksperimental tipe quasi-experimental design. Penelitian ini menggunakan metode

inkuiri terbimbing.

1.2 Rumusan Masalah

  

1.2.1 Apakah ada pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan

mengaplikasi pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013?

  

1.2.2 Apakah ada pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan

menganalisis pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013?

1.3 Tujuan Penelitian

  

1.3.1 Mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan

mengaplikasi pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

  

1.3.2 Mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan

menganalisis pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

1.4 Manfaat Penelitian

  I.4.1 Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan baru tentang metode inkuri terbimbing yang dapat digunakan dalam pembelajaran selain metode ceramah yang sering digunakan selama ini.

  I.4.2 Bagi Siswa Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman baru bagi siswa

sehingga siswa tidak jenuh dengan pembelajaran yang biasa digunakan.

  I.4.3 Bagi Guru Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi guru SD Kanisius Kalasan, Yogyakarta dalam pembelajaran dengan menggunakan metode inkuri terbimbing

  I.4.4 Bagi Sekolah Penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada SD Kanisius Kalasan, Yogyakarta tentang penggunaan dan manfaat metode inkuri terbimbing dalam pembelajaran

  

BAB II

LANDASAN TEORI Pada bab II ini akan dibahas kajian pustaka, penelitian terdahulu yang

relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka berisi teori-

teori dan beberapa penelitian terdahulu yang relevan. Selanjutnya dirumuskan

kerangka berpikir serta hipotesis yang berisi jawaban sementara dari rumusan

masalah.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Relevan

2.1.1.1 Metode Inkuiri 1. Pengertian Metode Inkuiri

  Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa

untuk aktif dalam pembelajaran. Metode ini juga mengajarkan siswa untuk

menyelesaikan permasalahan melalui suatu percobaan untuk menemukan jawaban

atas permasalahannya tersebut.

  Metode inkuiri adalah metode dalam kegiatan pembelajaran yang

menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya,

2006:194). Gulo (dalam Trianto, 2011:166), menyatakan bahwa inkuiri adalah

suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa

secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,

analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh

percaya diri.

  Metode inkuiri mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan metode lainnya. Ciri-ciri metode inkuiri (Sanjaya, 2006:194-195) :

  

a. Metode inkuiri menekankan aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari

dan menemukan, artinya metode inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar.

  

b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self confidence).

  

c. Tujuan penggunaan metode inkuiri adalah mengembangkan kemampuan

berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri adalah suatu

metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk menemukan solusi

dari permasalahan yang mereka jumpai berdasarkan pengamatan yang mereka

lakukan sendiri. Metode inkuiri melatih siswa untuk berpikir secara kritis dan

analitis melalui proses yang sistematis dan logis.

2. Prinsip metode inkuiri

  Di dalam metode inkuiri juga terdapat beberapa prinsip yang harus

diperhatikan oleh guru. Prinsip-prinsip metode inkuiri (Sanjaya, 2006:197-199),

antara lain:

  a. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual Metode inkuiri mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir

siswa, sehingga pembelajaran yang dilakukan tidak hanya berorientasi kepada

hasil belajar tetapi juga berorientasi pada proses belajar. Kriteria keberhasilan dari

proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri ditentukan oleh sejauh

mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu.

  b. Prinsip Interaksi Interaksi sangat berpengaruh pada proses pembelajaran. Interaksi yang terjadi

di antaranya adalah interaksi antar siswa, interaksi siswa dengan guru, dan

interaksi siswa dengan lingkungan. Dalam hal ini, guru berperan sebagai pengatur

lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Tugas guru adalah mengarahkan

siswa agar dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi.

  c. Prinsip Bertanya Dalam metode inkuiri, guru berperan sebagai penanya. Guru mengajukan

pertanyaan-pertanyaan untuk mengarahkan siswa dalam menyelesaikan masalah.

  

Kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan merupakan bagian dari

proses berpikir.

  d. Prinsip Belajar untuk Berpikir Belajar merupakan bagian dari proses berpikir. Dengan belajar, kita

mengembangkan seluruh potensi otak, baik otak kiri maupun otak kanan. Otak

kiri berhubungan dengan kemampuan berpikir logis dan rasional sedangkan otak

kanan berhubungan dengan unsur-unsur yang mempengaruhi emosi/perasaan.

  e. Prinsip Keterbukaan Belajar merupakan proses untuk mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki

oleh siswa. Karena itu, guru perlu memberikan kebebasan pada siswa untuk

mempelajari sesuatu sesuai perkembangan kemampuan logika dan nalarnya.

Dalam hal ini, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan hipotesis dan

secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.

  Prinsip metode inkuiri itu tidak hanya menekankan hasil belajar saja melainkan

juga proses yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan

pembelajaran terjalin suatu interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan

siswa maupun siswa dengan lingkungannya. Dalam hal ini peran guru adalah

sebagai penanya dan pendamping. Guru melatih siswa untuk berpikir kritis dan

memberi kesempatan siswa untuk membuat hipotesis atau dugaan sementara.

Setelah membuat hipotesis, siswa diminta untuk melakukan percobaan untuk

membuktikan kebenaran dari hipotesis yang dibuat.

3. Jenis-jenis Metode Inkuiri

  

Ada beberapa jenis metode inkuiri (Amien, 1987:136) di antaranya adalah:

  a. Guided inquiry Guru mendampingi siswa dan memberikan petunjuk kepada siswa jika siswa mengalami kesulitan. Metode ini sering disebut dengan metode inkuiri terbimbing.

  b. Modified inquiry Guru hanya memberikan permasalahan kepada siswa kemudian siswa diminta untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan menggunakan prosedur tertentu untuk memperoleh jawabannya c. Free inquiry Siswa mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang akan dipelajari kemudian siswa melakukan percobaan sendiri untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diteliti.

  d. Inquiry Role Approach Siswa merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah melalui proses tertentu seperti yang dilakukan oleh para ilmuwan. Metode ini dilakukan secara berkelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai tugas masing-masing yang berhubungan dengan penelitian.

  Dari beberapa metode inkuiri di atas, yang digunakan untuk penelitian adalah

metode Guided inquiry atau yang sering disebut dengan metode inkuiri

terbimbing. Metode ini dipakai karena metode ini adalah metode yang paling

cocok untuk diterapkan pada anak SD.

4. Metode Inkuiri Terbimbing

  Metode inkuiri terbimbing adalah metode dalam pembelajaran yang

melibatkan siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar yang

menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan serta

melibatkan guru sebagai pembimbing (Amien, 1987:136). Proses membimbing

adalah proses memberikan bantuan kepada siswa, dengan demikian yang

terpenting dalam proses pembelajaran adalah siswa itu sendiri (Sanjaya, 2006:26-

27). Metode ini juga menerapkan prinsip-prinsip yang hampir sama dengan

metode inkuiri. Yang membedakan hanya dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa

mendapatkan bimbingan dari guru.

  Metode ini digunakan dengan pertimbangan bahwa siswa SD kelas IV masih

memerlukan bimbingan dari guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran

yang berbasis inkuiri. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, guru bertugas

untuk mendampingi serta membimbing siswa jika ada siswa yang mengalami

kesulitan, misalnya guru memberi contoh tentang cara membuat rumusan masalah

dalam penelitian.

5. Langkah-langkah Metode Inkuiri Terbimbing

  Sanjaya (2006:199-203) menyatakan bahwa langkah-langkah pelaksanaan metode inkuiri terbimbing ada enam, yaitu : 1) Orientasi Pada tahap ini, guru menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang

diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Guru juga menjelaskan pokok-pokok

kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Guru

menjelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah. 2) Merumuskan masalah Dalam hal ini masalah hendaknya dirumuskan oleh siswa. Guru hanya

membimbing siswa jika siswa mengalami kesulitan dalam merumuskannya. Guru

dapat memberi contoh pada siswa tentang cara merumuskan masalah. Rumusan

masalah yang dibuat bisa diawali dengan kata tanya “Apakah....?” 3) Mengajukan hipotesis

  Guru dapat mengembangkan kemampuan hipotesis yang dimiliki siswa dengan

cara mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat

merumuskan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji. Hipotesis

yang diajukan berhubungan dengan rumusan masalah yang sudah dibuat

sebelumnya. 4) Mengumpulkan data Dalam tahap ini, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Informasi

yang diperoleh digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan. 5) Menguji hipotesis Hipotesis yang sudah dibuat, diuji kebenarannya berdasarkan data atau

informasi yang diperoleh ketika pengumpulan data. Data atau informasi tersebut

bisa diperoleh melalui kegiatan percobaan. 6) Merumuskan kesimpulan Kesimpulan dirumuskan berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Jika hipotesis

diterima, kesimpulan bisa dideskripsikan seperti hipotesis, tetapi jika hipotesis

ditolak maka kesimpulan yang dibuat merupakan kebalikan dari hipotesis.

  Gulo (dalam Trianto, 2011:168-169) menyatakan bahwa langkah-langkah pelaksanaan metode inkuiri terbimbing ada 5, yaitu : 1) Mengajukan Pertanyaan atau Permasalahan Merumuskan masalah adalah awal dari kegiatan inkuiri. Masalah dirumuskan oleh siswa. 2) Merumuskan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang diajukan.

  Hipotesis yang dibuat berkaitan dengan rumusan masalah. 3) Mengumpulkan Data Proses pengumpulan data dilakukan oleh siswa dan menghasilkan data berupa tabel atau grafik. 4) Analisis Data Siswa menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menganalisis data yang telah diperoleh. 5) Membuat Kesimpulan Membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh.

  Dalam penelitian ini akan digunakan tujuh langkah untuk melaksanakan metode inkuiri terbimbing. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 1) Orientasi Pada tahap ini, guru menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang

diharapakan dapat dicapai oleh siswa. Guru juga menjelaskan pokok-pokok

kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Guru

menjelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah. 2) Merumuskan Masalah Dalam hal ini masalah hendaknya dirumuskan oleh siswa. Guru hanya

membimbing siswa jika siswa mengalami kesulitan dalam merumuskannya. Guru

dapat memberi contoh pada siswa tentang cara merumuskan masalah. Rumusan

masalah yang dibuat bisa diawali dengan kata tanya “Apakah....?”. 3) Merumuskan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan. Hipotesis yang dirumuskan harus sesuai dengan rumusan masalah.

  4) Melakukan eksperimen Pada tahap ini siswa melakukan percobaan yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti. Siswa terlibat langsung dalam percobaan sehingga mereka dapat

menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang mereka teliti. 5) Menarik kesimpulan Kesimpulan yang ditarik didasarkan pada data hasil pengujian hipotesis yang

diperoleh dalam kegiatan eksperimen. Jika hipotesis diterima, kesimpulan bisa

dideskripsikan seperti hipotesis, tetapi jika hipotesis ditolak, kesimpulan yang

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 2 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 2 151

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

3 69 161

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

0 1 143

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

0 0 149

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

0 2 190

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta

0 2 159