Peningkatan minat dan prestasi belajar dengan pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SD Kanisius Jetis Depok tahun pelajaran 2013/2014 - USD Repository
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS
JETISDEPOK TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Wahyuni Setianingrum
NIM: 101134002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS
JETISDEPOK TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Wahyuni Setianingrum
NIM: 101134002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Keep going and never quit!“
“Think big, feel strong, and pray hard for deep heart”
Karya tulis ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu
memberkati aku melalui Doa Novena
Bapak (Alm) dan Ibu tercinta sebagai rasa Hormat
dan Baktiku
Kakakku tercinta yang sudah memberiku dukungan
dan motivasi buat aku
Sahabat-sahabatku yang menjadi tempat curahan
hati dan pemberi semangat dalam menghadapi
berbagai persoalan
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya ataupun begian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 9 September 2014
Penulis
Wahyuni Setianingrum
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEGIATAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Wahyuni Setianingrum
NIM
: 101134002
Demi pengembangan pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENINGKATAN
MINAT
DAN
PRESTASI
BELAJAR
DENGAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS
JETISDEPOK TAHUN PELAJARAN 2013/2014”
Dengan demikian saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam
bentuk
pangkalan
data
mendistribusikan
secara
terbatasdan
mempuplikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa meminta ijin dari saya, atau memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat
dengan sebesarnya.
Yogyakarta, 9 September 2014
Yang menyatakan
Wahyuni Setianingrum
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS
JETISDEPOK TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Wahyuni Setianingrum
Uniersitas Sanata Dharma
2014
Proses pendidikan di Indonesia berpusat kepada guru dalam
menyampaikan materi. Proses pembelajaran tersebut membuat pembelajaran
menjadi pasif dan kurang menyenangkan. Solusi pemecahan masalah tersebut
adalah penerapan pendekatan kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk 1)
meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD
Kanisius Jetisdepok dan 2) meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Jetisdepok.
Dalam meningkatkan minat dan prestasi siswa, peneliti menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas yang berlangsung dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri
atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas IV SD Kanisius Jetisdepok. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, skala sikap, dan tes prestasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa data awal skala minat sebesar 55%
kategori berminat, siklus I meningkat menjadi 89,4% dengan kategori sangat baik,
dan siklus II meningkat menjadi 94,7% dengan kategori sangat baik.
Hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa menunjukan bahwa data
awal, presentase siswa yang mencapai KKM adalah 26,3% dengan kategori sangat
rendah, siklus I presentase siswa yang mencapai KKM adalah 52,6% dengan
kategori cukup. Pada siklus II, presentase siswa yang mencapai KKM pada siklus
II menjadi 89,4% dengan kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual dapat meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Kanisius Jetisdepok.
Kata kunci: minat, prestasi belajar, pendekatan kontekstual.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACK
INCREASING INTEREST AND ACHIEVEMENT WITH CONTEXTUAL
APPROACH IN FOURTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
KANISIUS JETISDEPOK YEARS LESSON 2013 / 2014
Wahyuni Setianingrum
Sanata Dharma University
2014
The process of education in Indonesia people-centered to the teacher in
conveying matter.A learning process that makes learning being passive and less
pleasantly. A solution of solving the problem is the application of contextual.
approach. This research aimed at 1 ) according to learn of students in the subject
of science students of class IV elementary school Kanisius Jetisdepok and 2 )
increase students achievement in subjects science students of class IV elementary
school Kanisius Jetisdepok.
In increasing student interest and achievement researcher used Classroom
Action Research that took place in two cycles, and each cycle consisting of
planning, action, observation, and reflection. The subjects were fourth grade
students Kanisius Jetisdepok. Data collection techniques used observation,
attitude scale, and achievement tests.
Research results showed that the preliminary data scale interest as much as
55% category interested, the cycle i increased to 89,4 % with the category of very
fine, and the cycle ii increased to 94,7 % with category very well.
The results of the research on students achievement showed that the
preliminary data, the percentage of students who reached KKM is 26,3 % with the
category of low the cycle of I the percentage of students who reached KKM is
52,6 % with category enough. On a cycle II, the percentage of students who
reached kkm in cycles II into 89,4 % with category is very high. Based on the
result of the study can be concluded that contextual approach can increase interest
and students achievement on the subjects of science class IV elementary school
Kanisius Jetisdepok.
Keywords : Interest, Achievement, Contextual Approach
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan
Minat dan Prestasi Belajar Dengan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV
SD Kanisius Jetisdepok Tahun Pelajaran 2013/2014”. Skripsi ini disusun untuk
melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membarikan bimbingan dan dukungan dalam proses penyusunan
skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Pd.D, selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.
2. Rm. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A, selaku Kaprodi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
3. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd., sekaku Wakaprodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M. For. Sc selaku dosen pembimbing I
yang telah membimbing dan mendampingi penulisan proses penyusunan
skripsi ini.
5. Ibu Laurensia Aptik Evanjeli, M.A selaku dosen pembimbing II yang
telah membimbing dan mendampingi penulisan sripsi
6. Ibu Florentina Rusmini, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Kanisius
Jetisdepok, yang telah memberi izin kepada penulis untuk mengadakan
penelitian.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7. Bapak Antonius Aji Sampurna, selaku guru kelas IV SD Kanisius
Jetisdepok, yang berkenan membantu dan menjadi mitra penulis dalam
melaksanakan penelitian.
8. Seluruh siswa kelas IV SD Kanisius Jetisdepok tahun pelajaran
2013/2014, yang menjadi subyek penelitian.
9. Kedua orang tuaku Ibu Siti Mintarsih, S.Pd dan (Alm) Bapak Antonius
Toto Sugiarto yang memberikan doa, dukungan dan cinta kasih-Nya.
10. Kakaku Riyang Kustanto yang senantiasa memberikan motivasi, semangat
serta dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan Risma, Dhita, Tri, Nafisa, dan Putra yang
senantiasa memberikan dukungan kepada penulis dalam penyusunan
skripsi.
12. Brigita Yuni yang telah menemaniku dan membantu untuk menyusun
skripsi.
13. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah
membantu dan memberi dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga karya ini bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 9 September 2014
Penyusun
Wahyuni Setianingrum
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................... ii
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN...............................................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.....................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................. v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............ vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
ABSTRACK........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR........................................................................................... ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... .. xv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Pembatasan Masalah.............................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah.................................................................................. 4
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
1.6 Definisi Operasional ..............................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8
2.1 Kajian Teori .......................................................................................... 8
2.1.1 Pendekatan Kontekstual ......................................................... 8
2.1.1.1 Pengertian Pendekatan Kontekstual ...........................8
2.1.1.2 Komponen UtamaPendekatan Kontekstual .............. 9
2.1.1.3 Kelebihan&kekurangan Pendekatan Kontekstual . 13
2.1.2 Minat Belajar ........................................................................14
2.1.2.1 Pengertian Minat ................................................... 14
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.1.2.2 Faktor Pendorong Minat ....................................... 15
2.1.2.3 Indikator Minat Belajar ......................................... 16
2.1.3 Prestasi Belajar .....................................................................18
2.1.3.1 Pengertian Belajar ................................................. 18
2.1.3.2 Pengertian Prestasi Belajar ....................................19
2.1.3.3 Aspek-aspek Prestasi Belajar ................................ 20
2.1.3.4 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........ 24
2.1.4 IPA ...................................................................................... 27
2.1.4.1 Pengertian IPA ..................................................... 26
2.1.4.2 Tujuan IPA ............................................................ 28
2.1.4.3 Ruang Lingkup IPA............................................... 29
2.1.5 Energi Alternatif ...................................................................29
2.1.5.1 Pengertian Energi Alternatif ................................ 29
2.1.5.2 Macam-macam Contoh Energi Alternatif ............. 30
2.1.4.3 Penggunaan Energi Alternatif ............................... 34
2.2 Penelitian Yang Relevan...................................................................... 34
2.3 Kerangka Berpikir ...............................................................................40
2.4 Hipotesis Tindakan ..............................................................................41
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................42
3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................42
3.2 Setting Penelitian ................................................................................ 43
3.3 Rancangan Tindakan ...........................................................................43
3.3.1 Persiapan.............................................................................. 43
3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus...........................................44
3.4 Teknik Pengumpulan Data..................................................................54
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................55
3.6 Validitas dan Reliabilitas..................................................................... 59
3.7 Indeks Kesukaran Soal ........................................................................69
3.8 Teknik Analisis Data............................................................................70
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................... 75
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 75
4.1.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas......................................... 75
4.1.1.1 Siklus I .................................................................. 75
4.1.1.2 Siklus II.................................................................. 83
4.1.2 Minat Siswa.......................................................................... 92
4.1.2.1 Skala Minat Siswa................................................. 93
4.1.2.2 Observasi Minat Belajar Siswa.............................. 95
4.1.2.3 Prestasi Belajar Siswa............................................ 98
4.2 Pembahasan .......................................................................................102
4.2.1 Minat Siswa.........................................................................104
4.2.2 Prestasi Belajar....................................................................108
BAB V PENUTUP ..............................................................................................112
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 112
5.2 Keterbatasan Penelitian......................................................................113
5.3 Saran ..................................................................................................114
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 115
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar..........................................56
Tabel 3.2 Blue Print Observasi Minat ...................................................................56
Tabel 3.3 Blue Print Skala Minat ..........................................................................57
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes Prestasi .....................................................................58
Tabel 3.5 Perhitungan SPSS Skala Minat ............................................................ 60
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran Silabus ............... 61
Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Validitas Perangkat Pembelajaran RPP....................62
Tabel 3.8 Hasil Perhitunan Validitas Perangkat Pembelajaran LKS ................... 64
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Validitas Bahan Ajar ............................................... 64
Tabel 3.10 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran .......................................... 65
Tabel 3.11 Hasil Validitas soal tes Prestasi Belajar ..............................................66
Tabel 3.12 Koefisien Korelasi Reliabilitas............................................................ 68
Tabel 3.13 Kategori Tingkat Kesukaran Soal ...................................................... 69
Tabel 3.14 Kriteria Keberhasilan Minat Belajar Siswa ....................................... 71
Tabel 3.15 Perhitungan dan Kategori Tingkat Minat Belajar Siswa ................... 71
Tabel 3.16 Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa ..................................... 72
Tabel 4.1 Skor Rata-rata Minat Belajar Siswa ......................................................93
Tabel 4.2 Hasil Observasi Minat Belajar ............................................................. 96
Tabel 4.3 Hasil Skor Tes Prestasi Belajar Kondisi Awal ..................................... 98
Tabel 4.4 Hasil Skor Tes Prestasi Belajar Siklus I ............................................... 99
Tabel 4.5 Hasil Skor Tes Prestasi Belajar Siklus II ........................................... 100
Tabel 4.7 Indikator Pencapaian .......................................................................... 102
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sel Surya ......................................................................................... 31
Gambar 2.2 Stasiun Pembangkin Tenaga Uap ......................................................32
Gambar 2.3 Kincir Air.......................................................................................... 32
Gambar 2.4 Kincir Angin ......................................................................................33
Gambar 2.5 Skema Penelitian Relevan..................................................................39
Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis & Mc Taggart ......................................... 42
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Minat Belajar .................................................... 95
Gambar 4.2 Grafik Hasil Observasi Minat Belajar Siswa .................................... 97
Gambar 4.3 Grafik Hasil Peningkatan Siswa yang Lulus KKM......................... 101
Gambar 4.4 Grafik Indikator Pencapaian Minat Belajar..................................... 103
Gambar 4.8 Grafik Indikator Pencapaian Prestasi Belajar...................................104
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Siklus I .............................................................................. 119
Lampiran 2 Silabus Siklus II................................................................................129
Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan I................................................................. 138
Lampiran 4 RPP Siklus I Pertemuan II ............................................................... 143
Lampiran 5 RPP Siklus I Pertemuan III...............................................................149
Lampiran 6 LKS Siklus I Pertemuan 1................................................................ 153
Lampiran 7 LKS Siklus I Pertemuan 2................................................................ 155
Lampiran 8 Soal Tes Prestasi Siklus I..................................................................158
Lampiran 9 RPP Siklus II Pertemuan I ............................................................... 161
Lampiran10 RPP Siklus II Pertemuan II .............................................................169
Lampiran 11 RPP Siklus II Pertemuan III .......................................................... 177
Lampiran 12 LKS Siklus II Pertemuan I..............................................................182
Lampiran 13 LKS Siklus II Pertemuan II ......................................................... 184
Lampiran 14 Soal Tes Prestasi Siklus II.............................................................. 186
Lampiran 15 Validitas Soal Tes Prestasi ............................................................ 190
Lampiran 16 Kisi-kisi Soal Siklus I dan Siklus II Yang Sudah diValiditas ....... 192
Lampiran 17 Validitas Skala Sikap .....................................................................196
Lampiran 18 Kisi-kisi Skala Sikap Yang Belum diValidasi................................203
Lampiran 19 Kisi-kisi Skala Sikap Yang Sudah diValidasi ............................... 205
Lampiran 20 Hasil Validitas Skala Sikap ........................................................... 209
Lampiran 21 Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran ........................................212
Lampiran 22 Hasil Perhitungan Minat Belajar ................................................... 216
Lampiran 23 Hasil Observasi Minat Belajar Kondisi Awal............................... 234
Lampiran 24 Hasil Observasi Minat Belajar Siklus I ......................................... 238
Lampiran 25 Hasil Observasi Minat Belajar Siklus II......................................... 242
Lampiran 26 Contoh Hasil LKS Siklus I............................................................. 246
Lampiran 27 Cotoh Hasil LKS Siklus II .............................................................256
Lampiran 28 Contoh Hasil Soal Tes Prestasi Siklus I ........................................ 264
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 29 Contoh Hasil Soal Tes Prestasi Siklus II........................................ 268
Lampiran 30 Contoh Lembar Skala Sikap Siklus I..............................................274
Lampiran 31 Contoh Lembar Skala Sikap Sikus II ........................................... 278
Lampiran 32 Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................. 282
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................ 283
Dokumen/Foto .............................................................................. 284
Riwayat Hidup .............................................................................. 286
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Proses
pembelajaran
yang
dilaksanakan
di
lembaga-lembaga
pendidikan di Indonesia masih berpusat kepada guru dalam menyampaikan
materi. Proses pembelajaran tersebut membuat pembelajaran
menjadi
pasif dan kurang menyenangkan. Usaha untuk meningkatkan kualitas
pendidikan diperlukan pembelajaran yang aktif sehingga pembelajaran
yang aktif diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar atau
hasil belajar siswa. Selain itu, cara guru menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa di kelas memegang peranan penting agar siswa
dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Materi pembelajaran
juga merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang perlu
diperhatikan dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi dan
kompetensi
dasar.
Materi
pembelajaran
berisikan
pengetahuan,
ketrampilan, dan nilai atau sikap yang dikuasai siswa. Salah satunya dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA.
Padahal mata pelajaran ini sangat penting bagi siswa, karena IPA
sangat berkaitan dengan dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
pembelajaran IPA, siswa dapat memperoleh pengetahuan, ketarampilan,
sikap, dan kepekaan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Kenyataan yang terjadi, mata Pelajaran IPA tidak
begitu diminati dan kurang disukai oleh siswa. Bahkan siswa beranggapan
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
mata pelajan IPA sulit untuk dipelajari dan akibatnya hasil belajar siswa
lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lain.
Berdasarkan observasi pada guru kelas IV SD Kanisius Jetisdepok
tanggal 10 Februari 2014, diketahui bahwa pembelajaran masih
menggunakan metode ceramah. Penerapan metode ceramah membuat
siswa menjadi kurang bersemangat mengikuti pembelajaran, pasif, tidak
dapat menguasai materi yang diajarkan dan tidak diberi kesempatan untuk
menemukan pengetahuannya sendiri. Siswa mendengarkan, mencatat, dan
menghafal materi yang disampaikan oleh guru. Kondisi tersebut
berpengaruh terhadap minat belajar siswa di kelas. Hal ini terbukti jika
mengikuti pembelajaran, siswa ada yang melamun, mengajak teman
berbicara dan tidur-tiduran di atas meja. Seringkali guru memberikan
pertanyaan kepada siswa hanya satu siswa yang menjawab pertanyaan.
Berdasarkan hasil observasi kondisi awal minat, siswa memperoleh ratarata sebesar 50,3 dengan persentase 55% siswa yang memiliki minat di
atas rata-rata dan termasuk kategori berminat.
Dari fakta-fakta di atas, rendahnya minat belajar diduga menyebabkan
rendahnya prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat diperkuat dengan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Data nilai mata pelajaran IPA
siswa kelas IV tahun pelajaran 2013/2014 pada materi energi alternatif dan
penggunaannya yang peneliti peroleh menunjukan bahwa hanya 26,3%
dari 20 siswa yang mendapat nilai di atas KKM. Hal ini dapat disimpulkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
bahwa siswa kelas IV SD Kanisius Jetisdepok kurang mampu menguasai
materi yang disampaikan oleh guru.
Pemecahan permasalahan tersebut diperlukan suatu upaya dan
pendekatan yang menarik bagi siswa sehingga minat dan prestasi belajar
siswa meningkat. Pendekatan yang sesuai untuk mengatasi permasalah
tersebut adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual sangat
tepat diterapkan di Sekolah Dasar karena merupakan konsep pembelajaran
yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan situasi
dunia nyata siswa (Muslich, 2004: 40). Pendekatan ini dapat mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan kontekstual
membuat siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan oleh
guru dan pembelajaran akan lebih menyenangkan.
Pendekatan
kontekstual
melibatkan
tujuh
komponen
utama
pembelajaran efektif, yaitu konstruktivisme (constructivism), menemukan
(inkuiri), bertanya (qustioning), masyarakat belajar (learning community),
pemodelan (modelling), refleksi (reflection) dan peniliaian autentik
(authentic assessment) (Komalasari, 2010: 11-13). Apabila tujuh
komponen tersebut dilaksanakan maka siswa akan lebih mudah
mengembangkan pikiran, mendorong rasa keingintahuan siswa, serta
membuat pembelajaran di kelas lebih bermakna. Dengan menggunakan
pendekatan kontekstual ini, siswa dapat meningkatkan minat dan prestasi
belajarnya di kelas. Peneliti tertarik untuk menerapkan pendekatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
kontekstual agar dapat membantu siswa lebih berkonsentrasi mengikuti
pembelajaran. Materi yang akan diteliti adalah tentang energi alternatif dan
penggunaannya, karena siswa dapat mengetahui dan mengalami langsung
manfaat energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan
kontekstual sangat sesuai diterapkan dalam pembelajaran energi alternatif
dan penggunaannya. Dengan demikian, pendekatan kontekstual dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mengambil judul
“Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar dengan Pendekatan Kontekstual
Pada Siswa Kelas IV Tahun Ajaran 2013/2014”.
1.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti hanya membatasi
penelitiannya pada masalah berikut ini:
1. Minat belajar siswa saat mengikuti pembelajaran masih rendah
2. Prestasi belajar siswa masih rendah
3. Penelitian ini dilakukan hanya untuk mata pelajaran IPA khususnya
pada standar kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan kompetensi dasar 8.2
Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam
penelitian ini dirumuskan adalah :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
1. Bagaimana proses pendekatan kontekstual dalam upaya meningkatkan
minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Jetisdepok?
2. Apakah penerapan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran IPA
dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SD Kanisius
Jetisdepok?
3. Apakah penerapan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran IPA
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius
Jetisdepok?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui proses pendekatan kontekstual dalam upaya meningkatkan
minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Jetisdepok.
2. Meningkatkan minat belajar siswa pembelajaran energi alternatif dan
penggunaannya kelas IV SD Kanisius Jetisdepok dengan menerapkan
pendekatan kontekstual.
3. Meningkatkan prestasi belajar siswa pembelajaran energi alternatif dan
penggunaannya kelas IV SD Kanisius Jetisdepok dengan menerapkan
pendekatan kontekstual.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat dirumuskan dari penelitian ini sebagai
berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1.5.1
6
Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menambah kajian tentang pendekatan
kontestual dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPA.
1.5.2
Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman nyata dan
pengetahuan tentang penerapan pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran di kelas.
b. Bagi guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan refleksi dan solusi
untuk mengatasi
prestasi belajar siswa yang rendah pada
pembelajaran IPA materi energi alternatif.
c. Bagi siswa
Kegiatan pembelajaran pada penelitian ini memberi pengalaman
yang nyata bagi siswa pada saat melakukan kegiatan pembelajaran,
sehingga diharapkan dapat mengurangi kejenuhan saat, belajar,
serta prestasi belajar siswa lebih meningkat.
d. Sekolah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan informasi
tentang
cara
meningkatkan
pembelajaran IPA materi energi.
prestasi
belajar
siswa
dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
1.6 Definisi Operasional
a. Pendekatan kontekstual adalah pendekatan yang membantu siswa
mengaitkan materi ajar dengan situasi dunia nyata dan siswa mudah
menghubungkan pengetahuann dalam kehidupan sehari-hari.
b. Minat adalah suatu ketertarikan pada suatu aktivitas atau kegiatan
tertentu yang disukai seseorang tanpa adanya paksaan , menimbulkan
perhatian yang disertai rasa senang.
c. Prestasi belajar adalah bukti yang menunjukan kemampuan atau
keberhasilan seseorang setalah melakukan proses dan sebagai hasilnya
ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru
d. IPA adalah ilmu pengetahuan yang rasional dan objektif serta ilmu
yang mempelajari alam dengan segala isinya
e. Energi Alternatif adalah energi yang dapat digunakan dengan tujuan
untuk menggantikan bahan bakar konvensional.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan topik-topik yang terkait dengan judul Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini. Topik-topik tersebut anatara lain; (1) Pendekatan
Kontekstual, (2) Minat Belajar, (3) Prestasi Belajar, (4) IPA, (5) Energi Alternatif.
Topik-topik tersebut dijelaskan sebagai berikut.
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pendekatan Kontekstual
2.1.1.1 Pengertian Pendekatan Kontekstual
Terdapat beberapa pengertian pendekatan kontekstual menurut para
ahli yaitu menurut Sadirman, Purnomo, dan hull’s dan Sounders.
Berikut ini pengertian pendekatan kontekstual menurut Sadirman
(2007: 222) adalah konsep pembelajaran yang membantu guru untuk
mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa yang dapat
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari
dengan penerapan dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Purnomo (2006: 1) menjelaskan bahwa pendekatan kontekstual
merupakan sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru untuk
menghubungkan antara materi pelajaran yang diajarkan guru dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Menurut Hull’s dan Sounders
8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
(dalam Komalasari, 2010: 6), pembelajaran kontestual adalah siswa
menemukan hubungan penuh makna antara ide-ide abstrak dengan
penerapan praktis di dalam kontes dunia nyata.
Definisi menurut Sadirman dan Purnomo mempunyai pendapat
yang sama mengenai pendekatan kontekstual yaitu sebuah konsep
pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi pelajaran yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa yang dapat mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapan
dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Definisi
menurut Hull’s dan Sounders, pendekatan kontekstual adalah siswa
menemukan hubungan penuh makna antara ide-ide abstrak dengan
penerapan praktis di dalam kontes dunia nyata.
Bedasarkan penjelasan pendekatan kontekstual di atas, penulis
menyimpulkan bahwa pendekatan kontekstual adalah pendekatan yang
membantu siswa mengaitkan materi ajar dengan situasi dunia nyata dan
siswa mudah menghubungkan pengetahuann dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.1.2 Komponen Utama Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen utama yang
disusun agar kegiatan belajar lebih hidup. Menurut Ditjen Dikdasmen
(dalam Komalasari, 2010: 11-13) untuk penerapannya, pendekatan
kontekstual (CTL) memiliki tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme
(constructivism), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning
community), pemodelan (modelling), refleksi ( reflection) dan peniliaian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10
autentik (authentic assessment). Ada tujuh komponen tersebut sebagai
berikut :
a.
Konstruktivisme (Constructivism)
Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang
hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak
sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta,
konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus
mengkonstruksikan pengetahuan itu dan memberi makna melalui
pengalaman nyata. Sugiyanto (2009: 17) mendukung pendapat Ditjen
Dikdasmen (dalam Komalasari, 2010: 11-13) bahwa Konstruksivisme
adalah proses membangun dan menyusun pengetahuan baru dalam struktur
kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Berdasarkan definisi di atas
konstruktivisme lebih menekankan bahwa belajar tidak hanya menghafal,
mengingat pengetahuan tetapi merupan suatu proses belajar mengajar
dimana siswa lebih aktif secara mental membangun pengetahuannya
sendiri berdasarkan pengalaman.
b.
Menemukan (inquiry)
Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan hasil
mengingat seperangkat fakta-fakta, melainkan hasil dari menemukan
sendiri melalui siklus: (1) observasi (observation), (2) bertanya
(questioning), (3) mengajukan dugaan (hiphotesis), (4) pengumpulan data
(data gathering), dan penyimpulan (conclussion). Rusman (2012: 194)
berpendapat bahwa menemukan, merupakan kegiatan inti dari kegiatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11
pembelajaran yang berbasis kontekstual, karena dengan menemukan akan
memberikan penegasan bahwa pengetahuan dan ketrampilan serta
kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan bukan merupakan hasil dari
mengingat, tetapi hasil dari menemukan sendiri.
c.
Bertanya (Questioning)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari bertanya.
Oleh karena itu, bertanya merupakan strategi utama dalam pembelajaran
berbasis kontekstual. Melalui bertanya, pembelajaran akan lebih hidup,
akan mendorong proses dan hasil pembelajaran yang lebih luas dan
mendalam. Kegiatan bertanya berguna untuk : (1) menggali informasi; (2)
menggali pemahaman siswa; (3) membangkitkan respon siswa; (4)
mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa; (5) mengetahuai hal-hal
yang sudah diketahuai siswa; (6) memfokuskan perhatian siswa; (7)
membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, dan (8)
menyegarkan kembali pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
d.
Masyarakat belajar (Learning Community)
Masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk melakukan kerja
sama dan menfaatkan sumber belajar dari orang lain atau teman-teman
belajarnya. Konsep learning community menyarankan hasil belajar
diperoleh dari kerja sama dengan orang lain melalui berbagai pengalaman
(sharing). Masyarakat belajar akan terjadi jika terjadi komunikasi dua
arah, dua kelompok, atau lebih yang terlibat dalam komunikasi
pembelajaran.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12
e.
Pemodelan (Modeling)
Pemodelan
pada
dasarnya
membahasakan
yang
dipikirkan,
mendemostrasi bagaimana guru mengiginkan siswanya untuk belajar dan
melakukan apa yang guru inginkan agar siswanya melakukan. Dalam
pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model dapat
dirancang dengan, melihat siswa dan juga mendatangkan dari luar sekolah
(narasumber).
f.
Refleksi (Reflection)
Refleksi merupakan cara berpikir atau respon tentang yang baru
dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan
dimasa lalu. Realitasnya dalam pembelajaran, guru memberikan waktu
sejenak agar siswa melakukan refleksi yang berupa pernyataan langsung
tentang apa yang diperoleh hari ini.
g.
Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)
Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan semata hasil, dan dengan
berbagai cara. Penilaian dapat berupa penilaian tertulis (pencil and paper
test)
dan
penilaian
berdasarkan
perbuatan
(performance
based
assessment), penugasan (project), produk (product), atau portofolio
(portfolio)
Berdasarkan penjelasan komponen-komponen pendekatan kontekstual
di atas, penulis menyimpulkan bahwa terdapat tujuh komponen
pendekatan kontekstual yaitu konstruktivisme, menemukan, bertanya,
masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian yang sebenarnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13
2.1.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Kontestual
Kelebihan pendekatan kontekstal menurut Johnson (2007: 300) adalah
sebagai berikut:
a.
Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan nyata. Artinya siswa
dituntuk untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar
di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab
dengan menghubungkan materi yang ditemukan dengan kehidupan
nyata, materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam ingatan
siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.
b.
Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan
konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut
aliran konstruktivisme dimana seorang siswa
dituntut untuk
menemukan pengetahuannya sendiri.
Kelemahan pendekatan kontekstual menurut Johnson (2007: 302)
adalah sebagai berikut:
a. Menumbuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat siswa
benar-benar paham.
b. Membutuhkan tenaga yang banyak dalam berkomunikasi kepada
siswa karena tingkat inteligensi setiap siswa berbeda-beda agar
siswa benar-benar paham.
Berdasarkan penjelasan kelebihan dan kelemahan pendekatan
kontekstual di atas, penulis menyimpulkan bahwa ada dua kelebihan
pendekatan kontekstual yaitu pembelajaran lebih bermakna dan nyata,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14
serta pembelajaran lebih produktif dan menumbuhkan penguatan konsep
siswa,sedangkan untuk kelemahan pendekatan kontekstual ada dua, yaitu
menumbukan waktu yang cukup lama dan membutuhkan tenaga yang
banyak.
2.1.2 Minat Belajar
2.1.2.1 Pengertian Minat
Minat erat dengan kaitannya dengan perhatian dan ketertarikan anak
terhadap suatu pelajaran. Slameto (2013: 180) berpendapat bahwa minat
adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa adanya yang menyuruh. Minat sangat berpengaruh terhadap aktivitas
siswa di kelas, seperti di kelas siswa yang mempunyai minat yang rendah
secara fisik akan terlihat letih, lesu dan perhatiannya rendah saat mengikuti
pelajaran. Menurut Hilgard (dalam Slameto, 2013: 57), minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus
yang disertai dengan rasa senang. Krapp, Hidi dan Renninger (dalam Hera,
Agus, dan Puji, 2002 : 88) berpendapat bahwa minat adalah dorongan dalam
diri seseoramg yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara
selektif.
Teori menurut Slameto berbeda dengan teori Hilgard. Slameto
berpendapat bahwa minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa adanya yang menuruh. Hilgard berpendapat
bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15
mengenang beberapa kegiatan. Teori menurut Krapp, Hidi dan Renninger
mendukung teori menurut Slameto yaitu orongan dalam diri seseoramg yang
menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara selektif.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan
suatu ketertarikan pada suatu aktivitas atau kegiatan tertentu yang disukai
seseorang tanpa adanya paksaan, menimbulkan perhatian yang disertai rasa
senang.
2.1.2.2 Faktor Pendorong Minat
Menurut Wahyuni (2002: 365) salah satu cara untuk menarik minat
selama pelajaran adalah menghubungkan pengalaman belajar dengan minat
siswa.
Menurut Sadirman (2007: 93-94) berpendapat bahwa ada beberapa cara
untuk menciptakan minat, antara lain:
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar
b. Menghubungkan pengalamannya dengan persoalan atau masalah pada
masa lampau
c. Menggunakan berbagai macam cara mengajarkan supaya siswa tidak
merasa bosan
d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belomba mendapatkan hasil
yang lebih baik.
Menurut Soewardi (198: 183) berpendapat bahwa minat didorong oleh
motivasi. Motivasi merupakan suatu tenaga yang mendorong setiap individu
bertindak atau berbuat untuk tujuan tertentu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16
Bedasarkan teori pendorong minat di atas, tiga ahli mempunyai
pengertian atau pendapat yang berbeda-beda. Menurut Wahyuni cara untuk
menarik minat selama mengikuti pembelajaran adalah mengubungkan
pengalaman belajar dengan minat siswa. Menurut Sadirman beberapa cara
untuk menciptakan minat, antara lain membangkitkan adanya suatu
kebutuhan, menghubungkan pengalaman dengan persoalan atau masalah
pada masa lampau, menggunakan berbagai macam cara mengajar supaya
siswa tidak merasa bosan, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk
berlomba mendapatkan hasil yang baik. Menurut Soewardi bahwa minat
didorong oleh motivasi. Keterkaitan antara teori Wahyuni, Sadirman dan
Soewardi adalah saling melengkapi bahwa minat dapat tumbuh karna
adanya
motivasi
dan
menghubungkan
pengalam
belajar
dengan
menggunakan berbaggai macam cara mengajar.
Berdasarkan penjelasan faktor minat belajar di atas, penulis
menyimpulkan bahwa faktor pendorong minat adalah memberikan motivasi
kepada siswa untuk menghubungkan pengalaman belajar dengan minat
belajar siswa. Pembelajaran yang menggunakan berbagai cara mengajar
supaya siswa tidak merasa bosan dan siswa diberi kesempatan untuk
berlomba untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
2.1.2.3 Indikator Minat Belajar
Pembelajaran
diperlukan
penyajian
materi
yang
menarik
dan
menyenangkan agar dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar. Oleh
karena itu, Untuk mengetahui minat belajar siswa diperlukan analisis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17
terhadap hal-hal yang berhubungan dengan minat. Menurut Sukartini (dalam
Suhartini, 2001: 26) analisis minat dapat dilakukan terhadap hal-hal:
a) Keinginan untuk mengetahui atau memiliki sesuatu
b) Objek atau kegiatan yang disenanginya
c) Jenis kegiatan yang disukainnya.
d) Usaha yang menyatakan rasa senang terhadap sesuatu
Menurut Slamato (1998: 58) menyatakan bahwa indikator minat
belajar, yaitu:
a) Perasaan senang
Seorang siswa memiliki perasaan senang atau suka terhadap
pembelajaran misalnya dalam mengikuti pembelajaran sama sekali
tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut.
b)Daya tarik siswa
Siswa cenderung memiliki rasa tertarik pada orang, benda, atau
kegiatan yang sedang dilakukan
c) Perhatian siswa
Perhatian merupakan konsentrasi yang dimiliki siswa terhadap
kegiatan yang dilakukan dengan mengesampingkan kegiatan lain.
Siswa yang memiliki minat belaja pada kegiatan tertentu maka
dengan sendirinya akan memperhatikan kegiatan tersebut.
Teori menurut Sukartini berbeda dengan teori Slameto. Sukartini
mengatakan bahwa indikator minat belajar ada empat, yaitu keinginan untuk
mengetahui atau memiliki sesuatu, objek atau kegiatan yang disenangi, jenis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18
kegiatan yang disukainnya, dan usaha yang menyatakan rasa senang
terhadap sesuatu. Slameto menyatakan bahwa indikator minat belajar ada
tiga, yaitu perasaan senang, daya tarik siswa, dan perhataian siswa.
Berdasarkan pendapat di atas dapat, disimpulkan bahwa indikatorindikator seseorang mempunyai minat terhadap pembelajaran adalah
perasaan senang, keinginan untuk mengetahui sesuatu atau daya tarik dan
perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran.
2.1.3 Prestasi Belajar
2.1.3.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang sebagai upaya
mendapatkan suatu kemampuan tertentu. Belajar juga berhubungan dengan
perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan
oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi tersebut.
Menurut Udin (2007: 4), belajar diartikan sebagai proses mendapatkan
pengetahuan dengan membaca dan menggunakan pengalaman sebagai
pengetahuan yang memandu perilaku pada masa yang akan datang.
Menurut Syah (2003: 68), belajar merupakan tahapan perubahan
seluruh tingkah laku seseorang atau individu yang relatif menetap sebagai
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif.
Morgan (dalam Purwanto ,1987: 85) berpendapat belajar adalah setiap
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19
Hilgard (dalam Tanlain 2007: 6) merumuskan bahwa belajar adalah
proses terbentuknya tingkah laku atau terjadinya perubahan tingkah laku
melalui latihan atau praktik. Hilgard menegaskan dua hal mengenai belajar
yaitu (1) kegiatan bersifat latihan dan yang tidak bersifat praktik: latihan
dengan anggota badan sehingga menjadi trampil dan praktek penerapan
pengetahuan, dan (2) perubahan yang terjadi dalam diri berupa pengetahuan,
pemahaman, sikap, dan ketrampilan yang nampak dalam tingkah laku.
Teori belajar menurut Udin, Syah, Morgan, dan Hilgard memiliki
pendapat yang berbeda mengenai belajar. Udin berpendapat bahwa belajar
adalah
proses
mendapatkan
pengetahuan
dengan
membaca
dan
menggunakan pengalaman sebagai pengetahuan yang memandu perilaku
pada masa yang akan datang. Belajar menurut Syah adalah perubahan
tingkah laku yang melibatkan proses kognitif. Belajar menurut Morgan
adalah setiap perubahan yang relativ menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Belajar menurut
Hilgard adalah proses terbentuknya tingkah laku atau terjadinya perubahan
tingkah laku melal
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS
JETISDEPOK TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Wahyuni Setianingrum
NIM: 101134002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS
JETISDEPOK TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Wahyuni Setianingrum
NIM: 101134002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Keep going and never quit!“
“Think big, feel strong, and pray hard for deep heart”
Karya tulis ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu
memberkati aku melalui Doa Novena
Bapak (Alm) dan Ibu tercinta sebagai rasa Hormat
dan Baktiku
Kakakku tercinta yang sudah memberiku dukungan
dan motivasi buat aku
Sahabat-sahabatku yang menjadi tempat curahan
hati dan pemberi semangat dalam menghadapi
berbagai persoalan
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya ataupun begian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 9 September 2014
Penulis
Wahyuni Setianingrum
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEGIATAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Wahyuni Setianingrum
NIM
: 101134002
Demi pengembangan pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENINGKATAN
MINAT
DAN
PRESTASI
BELAJAR
DENGAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS
JETISDEPOK TAHUN PELAJARAN 2013/2014”
Dengan demikian saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam
bentuk
pangkalan
data
mendistribusikan
secara
terbatasdan
mempuplikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa meminta ijin dari saya, atau memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat
dengan sebesarnya.
Yogyakarta, 9 September 2014
Yang menyatakan
Wahyuni Setianingrum
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS
JETISDEPOK TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Wahyuni Setianingrum
Uniersitas Sanata Dharma
2014
Proses pendidikan di Indonesia berpusat kepada guru dalam
menyampaikan materi. Proses pembelajaran tersebut membuat pembelajaran
menjadi pasif dan kurang menyenangkan. Solusi pemecahan masalah tersebut
adalah penerapan pendekatan kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk 1)
meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD
Kanisius Jetisdepok dan 2) meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Jetisdepok.
Dalam meningkatkan minat dan prestasi siswa, peneliti menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas yang berlangsung dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri
atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas IV SD Kanisius Jetisdepok. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, skala sikap, dan tes prestasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa data awal skala minat sebesar 55%
kategori berminat, siklus I meningkat menjadi 89,4% dengan kategori sangat baik,
dan siklus II meningkat menjadi 94,7% dengan kategori sangat baik.
Hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa menunjukan bahwa data
awal, presentase siswa yang mencapai KKM adalah 26,3% dengan kategori sangat
rendah, siklus I presentase siswa yang mencapai KKM adalah 52,6% dengan
kategori cukup. Pada siklus II, presentase siswa yang mencapai KKM pada siklus
II menjadi 89,4% dengan kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual dapat meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Kanisius Jetisdepok.
Kata kunci: minat, prestasi belajar, pendekatan kontekstual.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACK
INCREASING INTEREST AND ACHIEVEMENT WITH CONTEXTUAL
APPROACH IN FOURTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
KANISIUS JETISDEPOK YEARS LESSON 2013 / 2014
Wahyuni Setianingrum
Sanata Dharma University
2014
The process of education in Indonesia people-centered to the teacher in
conveying matter.A learning process that makes learning being passive and less
pleasantly. A solution of solving the problem is the application of contextual.
approach. This research aimed at 1 ) according to learn of students in the subject
of science students of class IV elementary school Kanisius Jetisdepok and 2 )
increase students achievement in subjects science students of class IV elementary
school Kanisius Jetisdepok.
In increasing student interest and achievement researcher used Classroom
Action Research that took place in two cycles, and each cycle consisting of
planning, action, observation, and reflection. The subjects were fourth grade
students Kanisius Jetisdepok. Data collection techniques used observation,
attitude scale, and achievement tests.
Research results showed that the preliminary data scale interest as much as
55% category interested, the cycle i increased to 89,4 % with the category of very
fine, and the cycle ii increased to 94,7 % with category very well.
The results of the research on students achievement showed that the
preliminary data, the percentage of students who reached KKM is 26,3 % with the
category of low the cycle of I the percentage of students who reached KKM is
52,6 % with category enough. On a cycle II, the percentage of students who
reached kkm in cycles II into 89,4 % with category is very high. Based on the
result of the study can be concluded that contextual approach can increase interest
and students achievement on the subjects of science class IV elementary school
Kanisius Jetisdepok.
Keywords : Interest, Achievement, Contextual Approach
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan
Minat dan Prestasi Belajar Dengan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV
SD Kanisius Jetisdepok Tahun Pelajaran 2013/2014”. Skripsi ini disusun untuk
melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membarikan bimbingan dan dukungan dalam proses penyusunan
skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Pd.D, selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.
2. Rm. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A, selaku Kaprodi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
3. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd., sekaku Wakaprodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M. For. Sc selaku dosen pembimbing I
yang telah membimbing dan mendampingi penulisan proses penyusunan
skripsi ini.
5. Ibu Laurensia Aptik Evanjeli, M.A selaku dosen pembimbing II yang
telah membimbing dan mendampingi penulisan sripsi
6. Ibu Florentina Rusmini, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Kanisius
Jetisdepok, yang telah memberi izin kepada penulis untuk mengadakan
penelitian.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7. Bapak Antonius Aji Sampurna, selaku guru kelas IV SD Kanisius
Jetisdepok, yang berkenan membantu dan menjadi mitra penulis dalam
melaksanakan penelitian.
8. Seluruh siswa kelas IV SD Kanisius Jetisdepok tahun pelajaran
2013/2014, yang menjadi subyek penelitian.
9. Kedua orang tuaku Ibu Siti Mintarsih, S.Pd dan (Alm) Bapak Antonius
Toto Sugiarto yang memberikan doa, dukungan dan cinta kasih-Nya.
10. Kakaku Riyang Kustanto yang senantiasa memberikan motivasi, semangat
serta dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan Risma, Dhita, Tri, Nafisa, dan Putra yang
senantiasa memberikan dukungan kepada penulis dalam penyusunan
skripsi.
12. Brigita Yuni yang telah menemaniku dan membantu untuk menyusun
skripsi.
13. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah
membantu dan memberi dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga karya ini bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 9 September 2014
Penyusun
Wahyuni Setianingrum
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................... ii
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN...............................................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.....................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................. v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............ vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
ABSTRACK........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR........................................................................................... ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... .. xv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Pembatasan Masalah.............................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah.................................................................................. 4
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
1.6 Definisi Operasional ..............................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8
2.1 Kajian Teori .......................................................................................... 8
2.1.1 Pendekatan Kontekstual ......................................................... 8
2.1.1.1 Pengertian Pendekatan Kontekstual ...........................8
2.1.1.2 Komponen UtamaPendekatan Kontekstual .............. 9
2.1.1.3 Kelebihan&kekurangan Pendekatan Kontekstual . 13
2.1.2 Minat Belajar ........................................................................14
2.1.2.1 Pengertian Minat ................................................... 14
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.1.2.2 Faktor Pendorong Minat ....................................... 15
2.1.2.3 Indikator Minat Belajar ......................................... 16
2.1.3 Prestasi Belajar .....................................................................18
2.1.3.1 Pengertian Belajar ................................................. 18
2.1.3.2 Pengertian Prestasi Belajar ....................................19
2.1.3.3 Aspek-aspek Prestasi Belajar ................................ 20
2.1.3.4 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........ 24
2.1.4 IPA ...................................................................................... 27
2.1.4.1 Pengertian IPA ..................................................... 26
2.1.4.2 Tujuan IPA ............................................................ 28
2.1.4.3 Ruang Lingkup IPA............................................... 29
2.1.5 Energi Alternatif ...................................................................29
2.1.5.1 Pengertian Energi Alternatif ................................ 29
2.1.5.2 Macam-macam Contoh Energi Alternatif ............. 30
2.1.4.3 Penggunaan Energi Alternatif ............................... 34
2.2 Penelitian Yang Relevan...................................................................... 34
2.3 Kerangka Berpikir ...............................................................................40
2.4 Hipotesis Tindakan ..............................................................................41
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................42
3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................42
3.2 Setting Penelitian ................................................................................ 43
3.3 Rancangan Tindakan ...........................................................................43
3.3.1 Persiapan.............................................................................. 43
3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus...........................................44
3.4 Teknik Pengumpulan Data..................................................................54
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................55
3.6 Validitas dan Reliabilitas..................................................................... 59
3.7 Indeks Kesukaran Soal ........................................................................69
3.8 Teknik Analisis Data............................................................................70
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................... 75
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 75
4.1.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas......................................... 75
4.1.1.1 Siklus I .................................................................. 75
4.1.1.2 Siklus II.................................................................. 83
4.1.2 Minat Siswa.......................................................................... 92
4.1.2.1 Skala Minat Siswa................................................. 93
4.1.2.2 Observasi Minat Belajar Siswa.............................. 95
4.1.2.3 Prestasi Belajar Siswa............................................ 98
4.2 Pembahasan .......................................................................................102
4.2.1 Minat Siswa.........................................................................104
4.2.2 Prestasi Belajar....................................................................108
BAB V PENUTUP ..............................................................................................112
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 112
5.2 Keterbatasan Penelitian......................................................................113
5.3 Saran ..................................................................................................114
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 115
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar..........................................56
Tabel 3.2 Blue Print Observasi Minat ...................................................................56
Tabel 3.3 Blue Print Skala Minat ..........................................................................57
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes Prestasi .....................................................................58
Tabel 3.5 Perhitungan SPSS Skala Minat ............................................................ 60
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran Silabus ............... 61
Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Validitas Perangkat Pembelajaran RPP....................62
Tabel 3.8 Hasil Perhitunan Validitas Perangkat Pembelajaran LKS ................... 64
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Validitas Bahan Ajar ............................................... 64
Tabel 3.10 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran .......................................... 65
Tabel 3.11 Hasil Validitas soal tes Prestasi Belajar ..............................................66
Tabel 3.12 Koefisien Korelasi Reliabilitas............................................................ 68
Tabel 3.13 Kategori Tingkat Kesukaran Soal ...................................................... 69
Tabel 3.14 Kriteria Keberhasilan Minat Belajar Siswa ....................................... 71
Tabel 3.15 Perhitungan dan Kategori Tingkat Minat Belajar Siswa ................... 71
Tabel 3.16 Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa ..................................... 72
Tabel 4.1 Skor Rata-rata Minat Belajar Siswa ......................................................93
Tabel 4.2 Hasil Observasi Minat Belajar ............................................................. 96
Tabel 4.3 Hasil Skor Tes Prestasi Belajar Kondisi Awal ..................................... 98
Tabel 4.4 Hasil Skor Tes Prestasi Belajar Siklus I ............................................... 99
Tabel 4.5 Hasil Skor Tes Prestasi Belajar Siklus II ........................................... 100
Tabel 4.7 Indikator Pencapaian .......................................................................... 102
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sel Surya ......................................................................................... 31
Gambar 2.2 Stasiun Pembangkin Tenaga Uap ......................................................32
Gambar 2.3 Kincir Air.......................................................................................... 32
Gambar 2.4 Kincir Angin ......................................................................................33
Gambar 2.5 Skema Penelitian Relevan..................................................................39
Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis & Mc Taggart ......................................... 42
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Minat Belajar .................................................... 95
Gambar 4.2 Grafik Hasil Observasi Minat Belajar Siswa .................................... 97
Gambar 4.3 Grafik Hasil Peningkatan Siswa yang Lulus KKM......................... 101
Gambar 4.4 Grafik Indikator Pencapaian Minat Belajar..................................... 103
Gambar 4.8 Grafik Indikator Pencapaian Prestasi Belajar...................................104
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Siklus I .............................................................................. 119
Lampiran 2 Silabus Siklus II................................................................................129
Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan I................................................................. 138
Lampiran 4 RPP Siklus I Pertemuan II ............................................................... 143
Lampiran 5 RPP Siklus I Pertemuan III...............................................................149
Lampiran 6 LKS Siklus I Pertemuan 1................................................................ 153
Lampiran 7 LKS Siklus I Pertemuan 2................................................................ 155
Lampiran 8 Soal Tes Prestasi Siklus I..................................................................158
Lampiran 9 RPP Siklus II Pertemuan I ............................................................... 161
Lampiran10 RPP Siklus II Pertemuan II .............................................................169
Lampiran 11 RPP Siklus II Pertemuan III .......................................................... 177
Lampiran 12 LKS Siklus II Pertemuan I..............................................................182
Lampiran 13 LKS Siklus II Pertemuan II ......................................................... 184
Lampiran 14 Soal Tes Prestasi Siklus II.............................................................. 186
Lampiran 15 Validitas Soal Tes Prestasi ............................................................ 190
Lampiran 16 Kisi-kisi Soal Siklus I dan Siklus II Yang Sudah diValiditas ....... 192
Lampiran 17 Validitas Skala Sikap .....................................................................196
Lampiran 18 Kisi-kisi Skala Sikap Yang Belum diValidasi................................203
Lampiran 19 Kisi-kisi Skala Sikap Yang Sudah diValidasi ............................... 205
Lampiran 20 Hasil Validitas Skala Sikap ........................................................... 209
Lampiran 21 Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran ........................................212
Lampiran 22 Hasil Perhitungan Minat Belajar ................................................... 216
Lampiran 23 Hasil Observasi Minat Belajar Kondisi Awal............................... 234
Lampiran 24 Hasil Observasi Minat Belajar Siklus I ......................................... 238
Lampiran 25 Hasil Observasi Minat Belajar Siklus II......................................... 242
Lampiran 26 Contoh Hasil LKS Siklus I............................................................. 246
Lampiran 27 Cotoh Hasil LKS Siklus II .............................................................256
Lampiran 28 Contoh Hasil Soal Tes Prestasi Siklus I ........................................ 264
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 29 Contoh Hasil Soal Tes Prestasi Siklus II........................................ 268
Lampiran 30 Contoh Lembar Skala Sikap Siklus I..............................................274
Lampiran 31 Contoh Lembar Skala Sikap Sikus II ........................................... 278
Lampiran 32 Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................. 282
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................ 283
Dokumen/Foto .............................................................................. 284
Riwayat Hidup .............................................................................. 286
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Proses
pembelajaran
yang
dilaksanakan
di
lembaga-lembaga
pendidikan di Indonesia masih berpusat kepada guru dalam menyampaikan
materi. Proses pembelajaran tersebut membuat pembelajaran
menjadi
pasif dan kurang menyenangkan. Usaha untuk meningkatkan kualitas
pendidikan diperlukan pembelajaran yang aktif sehingga pembelajaran
yang aktif diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar atau
hasil belajar siswa. Selain itu, cara guru menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa di kelas memegang peranan penting agar siswa
dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Materi pembelajaran
juga merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang perlu
diperhatikan dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi dan
kompetensi
dasar.
Materi
pembelajaran
berisikan
pengetahuan,
ketrampilan, dan nilai atau sikap yang dikuasai siswa. Salah satunya dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA.
Padahal mata pelajaran ini sangat penting bagi siswa, karena IPA
sangat berkaitan dengan dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
pembelajaran IPA, siswa dapat memperoleh pengetahuan, ketarampilan,
sikap, dan kepekaan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Kenyataan yang terjadi, mata Pelajaran IPA tidak
begitu diminati dan kurang disukai oleh siswa. Bahkan siswa beranggapan
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
mata pelajan IPA sulit untuk dipelajari dan akibatnya hasil belajar siswa
lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lain.
Berdasarkan observasi pada guru kelas IV SD Kanisius Jetisdepok
tanggal 10 Februari 2014, diketahui bahwa pembelajaran masih
menggunakan metode ceramah. Penerapan metode ceramah membuat
siswa menjadi kurang bersemangat mengikuti pembelajaran, pasif, tidak
dapat menguasai materi yang diajarkan dan tidak diberi kesempatan untuk
menemukan pengetahuannya sendiri. Siswa mendengarkan, mencatat, dan
menghafal materi yang disampaikan oleh guru. Kondisi tersebut
berpengaruh terhadap minat belajar siswa di kelas. Hal ini terbukti jika
mengikuti pembelajaran, siswa ada yang melamun, mengajak teman
berbicara dan tidur-tiduran di atas meja. Seringkali guru memberikan
pertanyaan kepada siswa hanya satu siswa yang menjawab pertanyaan.
Berdasarkan hasil observasi kondisi awal minat, siswa memperoleh ratarata sebesar 50,3 dengan persentase 55% siswa yang memiliki minat di
atas rata-rata dan termasuk kategori berminat.
Dari fakta-fakta di atas, rendahnya minat belajar diduga menyebabkan
rendahnya prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat diperkuat dengan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Data nilai mata pelajaran IPA
siswa kelas IV tahun pelajaran 2013/2014 pada materi energi alternatif dan
penggunaannya yang peneliti peroleh menunjukan bahwa hanya 26,3%
dari 20 siswa yang mendapat nilai di atas KKM. Hal ini dapat disimpulkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
bahwa siswa kelas IV SD Kanisius Jetisdepok kurang mampu menguasai
materi yang disampaikan oleh guru.
Pemecahan permasalahan tersebut diperlukan suatu upaya dan
pendekatan yang menarik bagi siswa sehingga minat dan prestasi belajar
siswa meningkat. Pendekatan yang sesuai untuk mengatasi permasalah
tersebut adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual sangat
tepat diterapkan di Sekolah Dasar karena merupakan konsep pembelajaran
yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan situasi
dunia nyata siswa (Muslich, 2004: 40). Pendekatan ini dapat mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan kontekstual
membuat siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan oleh
guru dan pembelajaran akan lebih menyenangkan.
Pendekatan
kontekstual
melibatkan
tujuh
komponen
utama
pembelajaran efektif, yaitu konstruktivisme (constructivism), menemukan
(inkuiri), bertanya (qustioning), masyarakat belajar (learning community),
pemodelan (modelling), refleksi (reflection) dan peniliaian autentik
(authentic assessment) (Komalasari, 2010: 11-13). Apabila tujuh
komponen tersebut dilaksanakan maka siswa akan lebih mudah
mengembangkan pikiran, mendorong rasa keingintahuan siswa, serta
membuat pembelajaran di kelas lebih bermakna. Dengan menggunakan
pendekatan kontekstual ini, siswa dapat meningkatkan minat dan prestasi
belajarnya di kelas. Peneliti tertarik untuk menerapkan pendekatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
kontekstual agar dapat membantu siswa lebih berkonsentrasi mengikuti
pembelajaran. Materi yang akan diteliti adalah tentang energi alternatif dan
penggunaannya, karena siswa dapat mengetahui dan mengalami langsung
manfaat energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan
kontekstual sangat sesuai diterapkan dalam pembelajaran energi alternatif
dan penggunaannya. Dengan demikian, pendekatan kontekstual dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mengambil judul
“Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar dengan Pendekatan Kontekstual
Pada Siswa Kelas IV Tahun Ajaran 2013/2014”.
1.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti hanya membatasi
penelitiannya pada masalah berikut ini:
1. Minat belajar siswa saat mengikuti pembelajaran masih rendah
2. Prestasi belajar siswa masih rendah
3. Penelitian ini dilakukan hanya untuk mata pelajaran IPA khususnya
pada standar kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan kompetensi dasar 8.2
Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam
penelitian ini dirumuskan adalah :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
1. Bagaimana proses pendekatan kontekstual dalam upaya meningkatkan
minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Jetisdepok?
2. Apakah penerapan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran IPA
dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SD Kanisius
Jetisdepok?
3. Apakah penerapan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran IPA
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius
Jetisdepok?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui proses pendekatan kontekstual dalam upaya meningkatkan
minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Jetisdepok.
2. Meningkatkan minat belajar siswa pembelajaran energi alternatif dan
penggunaannya kelas IV SD Kanisius Jetisdepok dengan menerapkan
pendekatan kontekstual.
3. Meningkatkan prestasi belajar siswa pembelajaran energi alternatif dan
penggunaannya kelas IV SD Kanisius Jetisdepok dengan menerapkan
pendekatan kontekstual.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat dirumuskan dari penelitian ini sebagai
berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1.5.1
6
Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menambah kajian tentang pendekatan
kontestual dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPA.
1.5.2
Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman nyata dan
pengetahuan tentang penerapan pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran di kelas.
b. Bagi guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan refleksi dan solusi
untuk mengatasi
prestasi belajar siswa yang rendah pada
pembelajaran IPA materi energi alternatif.
c. Bagi siswa
Kegiatan pembelajaran pada penelitian ini memberi pengalaman
yang nyata bagi siswa pada saat melakukan kegiatan pembelajaran,
sehingga diharapkan dapat mengurangi kejenuhan saat, belajar,
serta prestasi belajar siswa lebih meningkat.
d. Sekolah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan informasi
tentang
cara
meningkatkan
pembelajaran IPA materi energi.
prestasi
belajar
siswa
dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
1.6 Definisi Operasional
a. Pendekatan kontekstual adalah pendekatan yang membantu siswa
mengaitkan materi ajar dengan situasi dunia nyata dan siswa mudah
menghubungkan pengetahuann dalam kehidupan sehari-hari.
b. Minat adalah suatu ketertarikan pada suatu aktivitas atau kegiatan
tertentu yang disukai seseorang tanpa adanya paksaan , menimbulkan
perhatian yang disertai rasa senang.
c. Prestasi belajar adalah bukti yang menunjukan kemampuan atau
keberhasilan seseorang setalah melakukan proses dan sebagai hasilnya
ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru
d. IPA adalah ilmu pengetahuan yang rasional dan objektif serta ilmu
yang mempelajari alam dengan segala isinya
e. Energi Alternatif adalah energi yang dapat digunakan dengan tujuan
untuk menggantikan bahan bakar konvensional.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan topik-topik yang terkait dengan judul Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini. Topik-topik tersebut anatara lain; (1) Pendekatan
Kontekstual, (2) Minat Belajar, (3) Prestasi Belajar, (4) IPA, (5) Energi Alternatif.
Topik-topik tersebut dijelaskan sebagai berikut.
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pendekatan Kontekstual
2.1.1.1 Pengertian Pendekatan Kontekstual
Terdapat beberapa pengertian pendekatan kontekstual menurut para
ahli yaitu menurut Sadirman, Purnomo, dan hull’s dan Sounders.
Berikut ini pengertian pendekatan kontekstual menurut Sadirman
(2007: 222) adalah konsep pembelajaran yang membantu guru untuk
mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa yang dapat
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari
dengan penerapan dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Purnomo (2006: 1) menjelaskan bahwa pendekatan kontekstual
merupakan sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru untuk
menghubungkan antara materi pelajaran yang diajarkan guru dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Menurut Hull’s dan Sounders
8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
(dalam Komalasari, 2010: 6), pembelajaran kontestual adalah siswa
menemukan hubungan penuh makna antara ide-ide abstrak dengan
penerapan praktis di dalam kontes dunia nyata.
Definisi menurut Sadirman dan Purnomo mempunyai pendapat
yang sama mengenai pendekatan kontekstual yaitu sebuah konsep
pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi pelajaran yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa yang dapat mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapan
dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Definisi
menurut Hull’s dan Sounders, pendekatan kontekstual adalah siswa
menemukan hubungan penuh makna antara ide-ide abstrak dengan
penerapan praktis di dalam kontes dunia nyata.
Bedasarkan penjelasan pendekatan kontekstual di atas, penulis
menyimpulkan bahwa pendekatan kontekstual adalah pendekatan yang
membantu siswa mengaitkan materi ajar dengan situasi dunia nyata dan
siswa mudah menghubungkan pengetahuann dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.1.2 Komponen Utama Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen utama yang
disusun agar kegiatan belajar lebih hidup. Menurut Ditjen Dikdasmen
(dalam Komalasari, 2010: 11-13) untuk penerapannya, pendekatan
kontekstual (CTL) memiliki tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme
(constructivism), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning
community), pemodelan (modelling), refleksi ( reflection) dan peniliaian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10
autentik (authentic assessment). Ada tujuh komponen tersebut sebagai
berikut :
a.
Konstruktivisme (Constructivism)
Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang
hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak
sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta,
konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus
mengkonstruksikan pengetahuan itu dan memberi makna melalui
pengalaman nyata. Sugiyanto (2009: 17) mendukung pendapat Ditjen
Dikdasmen (dalam Komalasari, 2010: 11-13) bahwa Konstruksivisme
adalah proses membangun dan menyusun pengetahuan baru dalam struktur
kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Berdasarkan definisi di atas
konstruktivisme lebih menekankan bahwa belajar tidak hanya menghafal,
mengingat pengetahuan tetapi merupan suatu proses belajar mengajar
dimana siswa lebih aktif secara mental membangun pengetahuannya
sendiri berdasarkan pengalaman.
b.
Menemukan (inquiry)
Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan hasil
mengingat seperangkat fakta-fakta, melainkan hasil dari menemukan
sendiri melalui siklus: (1) observasi (observation), (2) bertanya
(questioning), (3) mengajukan dugaan (hiphotesis), (4) pengumpulan data
(data gathering), dan penyimpulan (conclussion). Rusman (2012: 194)
berpendapat bahwa menemukan, merupakan kegiatan inti dari kegiatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11
pembelajaran yang berbasis kontekstual, karena dengan menemukan akan
memberikan penegasan bahwa pengetahuan dan ketrampilan serta
kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan bukan merupakan hasil dari
mengingat, tetapi hasil dari menemukan sendiri.
c.
Bertanya (Questioning)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari bertanya.
Oleh karena itu, bertanya merupakan strategi utama dalam pembelajaran
berbasis kontekstual. Melalui bertanya, pembelajaran akan lebih hidup,
akan mendorong proses dan hasil pembelajaran yang lebih luas dan
mendalam. Kegiatan bertanya berguna untuk : (1) menggali informasi; (2)
menggali pemahaman siswa; (3) membangkitkan respon siswa; (4)
mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa; (5) mengetahuai hal-hal
yang sudah diketahuai siswa; (6) memfokuskan perhatian siswa; (7)
membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, dan (8)
menyegarkan kembali pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
d.
Masyarakat belajar (Learning Community)
Masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk melakukan kerja
sama dan menfaatkan sumber belajar dari orang lain atau teman-teman
belajarnya. Konsep learning community menyarankan hasil belajar
diperoleh dari kerja sama dengan orang lain melalui berbagai pengalaman
(sharing). Masyarakat belajar akan terjadi jika terjadi komunikasi dua
arah, dua kelompok, atau lebih yang terlibat dalam komunikasi
pembelajaran.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12
e.
Pemodelan (Modeling)
Pemodelan
pada
dasarnya
membahasakan
yang
dipikirkan,
mendemostrasi bagaimana guru mengiginkan siswanya untuk belajar dan
melakukan apa yang guru inginkan agar siswanya melakukan. Dalam
pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model dapat
dirancang dengan, melihat siswa dan juga mendatangkan dari luar sekolah
(narasumber).
f.
Refleksi (Reflection)
Refleksi merupakan cara berpikir atau respon tentang yang baru
dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan
dimasa lalu. Realitasnya dalam pembelajaran, guru memberikan waktu
sejenak agar siswa melakukan refleksi yang berupa pernyataan langsung
tentang apa yang diperoleh hari ini.
g.
Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)
Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan semata hasil, dan dengan
berbagai cara. Penilaian dapat berupa penilaian tertulis (pencil and paper
test)
dan
penilaian
berdasarkan
perbuatan
(performance
based
assessment), penugasan (project), produk (product), atau portofolio
(portfolio)
Berdasarkan penjelasan komponen-komponen pendekatan kontekstual
di atas, penulis menyimpulkan bahwa terdapat tujuh komponen
pendekatan kontekstual yaitu konstruktivisme, menemukan, bertanya,
masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian yang sebenarnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13
2.1.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Kontestual
Kelebihan pendekatan kontekstal menurut Johnson (2007: 300) adalah
sebagai berikut:
a.
Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan nyata. Artinya siswa
dituntuk untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar
di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab
dengan menghubungkan materi yang ditemukan dengan kehidupan
nyata, materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam ingatan
siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.
b.
Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan
konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut
aliran konstruktivisme dimana seorang siswa
dituntut untuk
menemukan pengetahuannya sendiri.
Kelemahan pendekatan kontekstual menurut Johnson (2007: 302)
adalah sebagai berikut:
a. Menumbuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat siswa
benar-benar paham.
b. Membutuhkan tenaga yang banyak dalam berkomunikasi kepada
siswa karena tingkat inteligensi setiap siswa berbeda-beda agar
siswa benar-benar paham.
Berdasarkan penjelasan kelebihan dan kelemahan pendekatan
kontekstual di atas, penulis menyimpulkan bahwa ada dua kelebihan
pendekatan kontekstual yaitu pembelajaran lebih bermakna dan nyata,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14
serta pembelajaran lebih produktif dan menumbuhkan penguatan konsep
siswa,sedangkan untuk kelemahan pendekatan kontekstual ada dua, yaitu
menumbukan waktu yang cukup lama dan membutuhkan tenaga yang
banyak.
2.1.2 Minat Belajar
2.1.2.1 Pengertian Minat
Minat erat dengan kaitannya dengan perhatian dan ketertarikan anak
terhadap suatu pelajaran. Slameto (2013: 180) berpendapat bahwa minat
adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa adanya yang menyuruh. Minat sangat berpengaruh terhadap aktivitas
siswa di kelas, seperti di kelas siswa yang mempunyai minat yang rendah
secara fisik akan terlihat letih, lesu dan perhatiannya rendah saat mengikuti
pelajaran. Menurut Hilgard (dalam Slameto, 2013: 57), minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus
yang disertai dengan rasa senang. Krapp, Hidi dan Renninger (dalam Hera,
Agus, dan Puji, 2002 : 88) berpendapat bahwa minat adalah dorongan dalam
diri seseoramg yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara
selektif.
Teori menurut Slameto berbeda dengan teori Hilgard. Slameto
berpendapat bahwa minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa adanya yang menuruh. Hilgard berpendapat
bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15
mengenang beberapa kegiatan. Teori menurut Krapp, Hidi dan Renninger
mendukung teori menurut Slameto yaitu orongan dalam diri seseoramg yang
menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara selektif.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan
suatu ketertarikan pada suatu aktivitas atau kegiatan tertentu yang disukai
seseorang tanpa adanya paksaan, menimbulkan perhatian yang disertai rasa
senang.
2.1.2.2 Faktor Pendorong Minat
Menurut Wahyuni (2002: 365) salah satu cara untuk menarik minat
selama pelajaran adalah menghubungkan pengalaman belajar dengan minat
siswa.
Menurut Sadirman (2007: 93-94) berpendapat bahwa ada beberapa cara
untuk menciptakan minat, antara lain:
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar
b. Menghubungkan pengalamannya dengan persoalan atau masalah pada
masa lampau
c. Menggunakan berbagai macam cara mengajarkan supaya siswa tidak
merasa bosan
d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belomba mendapatkan hasil
yang lebih baik.
Menurut Soewardi (198: 183) berpendapat bahwa minat didorong oleh
motivasi. Motivasi merupakan suatu tenaga yang mendorong setiap individu
bertindak atau berbuat untuk tujuan tertentu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16
Bedasarkan teori pendorong minat di atas, tiga ahli mempunyai
pengertian atau pendapat yang berbeda-beda. Menurut Wahyuni cara untuk
menarik minat selama mengikuti pembelajaran adalah mengubungkan
pengalaman belajar dengan minat siswa. Menurut Sadirman beberapa cara
untuk menciptakan minat, antara lain membangkitkan adanya suatu
kebutuhan, menghubungkan pengalaman dengan persoalan atau masalah
pada masa lampau, menggunakan berbagai macam cara mengajar supaya
siswa tidak merasa bosan, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk
berlomba mendapatkan hasil yang baik. Menurut Soewardi bahwa minat
didorong oleh motivasi. Keterkaitan antara teori Wahyuni, Sadirman dan
Soewardi adalah saling melengkapi bahwa minat dapat tumbuh karna
adanya
motivasi
dan
menghubungkan
pengalam
belajar
dengan
menggunakan berbaggai macam cara mengajar.
Berdasarkan penjelasan faktor minat belajar di atas, penulis
menyimpulkan bahwa faktor pendorong minat adalah memberikan motivasi
kepada siswa untuk menghubungkan pengalaman belajar dengan minat
belajar siswa. Pembelajaran yang menggunakan berbagai cara mengajar
supaya siswa tidak merasa bosan dan siswa diberi kesempatan untuk
berlomba untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
2.1.2.3 Indikator Minat Belajar
Pembelajaran
diperlukan
penyajian
materi
yang
menarik
dan
menyenangkan agar dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar. Oleh
karena itu, Untuk mengetahui minat belajar siswa diperlukan analisis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17
terhadap hal-hal yang berhubungan dengan minat. Menurut Sukartini (dalam
Suhartini, 2001: 26) analisis minat dapat dilakukan terhadap hal-hal:
a) Keinginan untuk mengetahui atau memiliki sesuatu
b) Objek atau kegiatan yang disenanginya
c) Jenis kegiatan yang disukainnya.
d) Usaha yang menyatakan rasa senang terhadap sesuatu
Menurut Slamato (1998: 58) menyatakan bahwa indikator minat
belajar, yaitu:
a) Perasaan senang
Seorang siswa memiliki perasaan senang atau suka terhadap
pembelajaran misalnya dalam mengikuti pembelajaran sama sekali
tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut.
b)Daya tarik siswa
Siswa cenderung memiliki rasa tertarik pada orang, benda, atau
kegiatan yang sedang dilakukan
c) Perhatian siswa
Perhatian merupakan konsentrasi yang dimiliki siswa terhadap
kegiatan yang dilakukan dengan mengesampingkan kegiatan lain.
Siswa yang memiliki minat belaja pada kegiatan tertentu maka
dengan sendirinya akan memperhatikan kegiatan tersebut.
Teori menurut Sukartini berbeda dengan teori Slameto. Sukartini
mengatakan bahwa indikator minat belajar ada empat, yaitu keinginan untuk
mengetahui atau memiliki sesuatu, objek atau kegiatan yang disenangi, jenis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18
kegiatan yang disukainnya, dan usaha yang menyatakan rasa senang
terhadap sesuatu. Slameto menyatakan bahwa indikator minat belajar ada
tiga, yaitu perasaan senang, daya tarik siswa, dan perhataian siswa.
Berdasarkan pendapat di atas dapat, disimpulkan bahwa indikatorindikator seseorang mempunyai minat terhadap pembelajaran adalah
perasaan senang, keinginan untuk mengetahui sesuatu atau daya tarik dan
perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran.
2.1.3 Prestasi Belajar
2.1.3.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang sebagai upaya
mendapatkan suatu kemampuan tertentu. Belajar juga berhubungan dengan
perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan
oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi tersebut.
Menurut Udin (2007: 4), belajar diartikan sebagai proses mendapatkan
pengetahuan dengan membaca dan menggunakan pengalaman sebagai
pengetahuan yang memandu perilaku pada masa yang akan datang.
Menurut Syah (2003: 68), belajar merupakan tahapan perubahan
seluruh tingkah laku seseorang atau individu yang relatif menetap sebagai
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif.
Morgan (dalam Purwanto ,1987: 85) berpendapat belajar adalah setiap
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19
Hilgard (dalam Tanlain 2007: 6) merumuskan bahwa belajar adalah
proses terbentuknya tingkah laku atau terjadinya perubahan tingkah laku
melalui latihan atau praktik. Hilgard menegaskan dua hal mengenai belajar
yaitu (1) kegiatan bersifat latihan dan yang tidak bersifat praktik: latihan
dengan anggota badan sehingga menjadi trampil dan praktek penerapan
pengetahuan, dan (2) perubahan yang terjadi dalam diri berupa pengetahuan,
pemahaman, sikap, dan ketrampilan yang nampak dalam tingkah laku.
Teori belajar menurut Udin, Syah, Morgan, dan Hilgard memiliki
pendapat yang berbeda mengenai belajar. Udin berpendapat bahwa belajar
adalah
proses
mendapatkan
pengetahuan
dengan
membaca
dan
menggunakan pengalaman sebagai pengetahuan yang memandu perilaku
pada masa yang akan datang. Belajar menurut Syah adalah perubahan
tingkah laku yang melibatkan proses kognitif. Belajar menurut Morgan
adalah setiap perubahan yang relativ menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Belajar menurut
Hilgard adalah proses terbentuknya tingkah laku atau terjadinya perubahan
tingkah laku melal