Peningkatan minat dan prestasi belajar matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI siswa kelas V semester genap SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI SISWA KELAS V
SEMESTER GENAP SD KANISIUS MINGGIR
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Dominicus Wisnu Kurnianto
NIM: 081134085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI SISWA KELAS V
SEMESTER GENAP SD KANISIUS MINGGIR
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Dominicus Wisnu Kurnianto
NIM: 081134085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2012

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PENINGKATAN MINAT DAI{ PRESTASI BELA.IAR MATEI\{ATIKA
IIENGI\N MENGGUNAI(AN PENDEKATAN PII{RI SISWA I(TLAS V
SEMESTER GENAP SD KANISIUS MINGGIR

TAIIUN PELA.'ARAN TA,I.NO,J

Oleh:

N**

18 Juli 2012


s,
rl

Pembimbing

II

Drs. J. Sumedi

Tanggal 18 Juli 2012

ll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
 Semua mimpi kita dapat menjadi kenyataan, bila kita mempunyai
keberanian untuk mengejarnya. (Walt Diesney)
 Perlakukan hidup anda seperti perjalanan yang hanya satu kali dan
bergembiralah dalam berbagai pengalaman yang baru dan berbeda.
(Stephen M. Shapiro)
 Berfokuslah pada keadaan sekarang, bertindak dengan sebuah komitmen
untuk masa depan, dan jangan mengkhawatirkan bagaimana segala hal
yang akan terjadi. (Stephen M. Shapiro)

Kupersembahkan skripsi ini untuk
 Tuhan

Yesus

Kristus

atas


segala

kasihnya.
 Ayah,

ibu

dan seluruh keluargaku

terimakasih atas doa dan dukungannya.
 Teman-temanku atas segala bantuan, dan
doanya.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI SISWA KELAS V
SEMESTER GENAP SD KANISIUS MINGGIR
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

DOMINICUS WISNU KURNIANTO
081134085
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2012
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1) bagaimana pendekatan
PMRI dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas V SD Kanisius Minggir
semester 2 tahun 2011/2012. (2) bagaimana pendekatan PMRI dapat meningkatkan
prestasi siswa kelas V SD Kanisius Minggir semester 2 tahun 2011/2012.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang
dilakukan 2 siklus yang menggunakan alur berupa perencanaan, pelaksaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi. Pada setiap siklus menggunakan model
pembelajaran dengan pendekatan PMRI. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa

kelas V SD Kanisius Minggir dengan jumlah 26 siswa sedangkan yang menjadi
obyek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran dengan pendekatan PMRI.
Data dikumpulkan menggunakan angket, observasi, tes hasil belajar, refleksi, dan
wawancara. Teknik analisis data menggunakan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan model pembelajaran
dengan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat balajar siswa kelas V SD
Kanisius Minggir tahun ajaran 2011/2012 hal ini ditunjukkan dengan kondisi awal
minat belajar sebanyak 11 siswa atau 42,31%, pada siklus I mengalami peningkatan
yaitu sebanyak 13 siswa atau 50% dan setelah menggunakan model pembelajaran
dengan pendekatan PMRI atau pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak
15 siswa atau sebesar 57,69%. (2) penggunaan model pembelajaran dengan
pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas kelas V SD
Kanisius Minggir tahun pelajaran 2011/2012 hal ini ditunjukkan dengan rata-rata
kondisi awal sebesar 46,27, rata-rata siklus I sebesar 73,56 dan pada rata-rata siklus II
sebesar 74,52. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
model pembelajaran dengan pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Minggir.
Kata kunci: minat belajar, prestasi belajar, matematika, pendekatan PMRI.

vii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE INCREASE OF MATHEMATICS LEARNING INTEREST AND
LEARNING ACHIEVEMENT OF THE STUDENTS GRADE V EVEN
SEMESTER KANISIUS MINGGIR ELEMENTARY SCHOOL USING
PMRI APPROACH
ACADEMIC YEAR 2011/2012
DOMINICUS WISNU KURNIANTO
081134085
Sanata Dharma University Yogyakarta
2012

This research was aimed to describe (1) whether PMRI approach could
increase the the learning interest of students grade V Kanisius Minggir Elementary
School semester 2 academic year 2011/2012. (2) How PMRI approach could increase
the learning achievement of grade V Kanisius Minggir Elementary School semester 2
academic year 2011/2012.
It was a Class Action Research that was conducted in 2 cycles, using

planning, action, observation, and reflection. Each cycle used a learning model with
PMRI approach. The subjects of this research were 26 students of grade V Kanisius
Minggir Elementary School. The object of this research was the learning model with
PMRI approach. The data were collected by having questionnaires, observation, test
results, reflection, and interviews. The data were analyzed using a technique of
percentage.
The results of this research showed that (1) the use of the learning model with
PMRI approach could increase the learning interest of the students grade V Kanisius
Minggir Elementary School academic year 2011/2012. It was shown that there were
11 student or 42,31% had an early condition of the learning interest. In cycle I, there
was an increase as big as 13 students or 50%. After using the learning model with
PMRI approach, or in cycle II, there was increase as big as 15 students or 57,69%. (2)
The use of the learning model with PMRI approach could increase the learning
achievement of the students grade V Kanisius Minggir Elementary School academic
year 2011/2012. It was shown by early condition that the average score was 46,27.
The average score in cyle I was 73,56. The average score in cycle II was 74,52. Based
on the data, it could be concluded that the use of the learning model with PMRI
approach could increase the learning interst and learning achievement of students
grade V Kanisius Minggir Elementary School.
Key words: learning interst, learning achievement, mathematics, PMRI approach.


viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 4
D. Perumusan Masalah ................................................................................. 5
E. Batasan Pengertian ................................................................................... 5
F. Pemecahan Masalah.................................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian...................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 8
A. Minat.......................................................................................................... 8
B. Prestasi Belajar Matematika ....................................................................... 11
C. Pembelajaran Matematika .......................................................................... 21
D. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia ............................. 24
xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E.
F.
G.
H.

Pembelajaran Matematika: Sifat-sifat Bangun Ruang ................................. 37
Penelitian yang Relevan ............................................................................. 44
Kerangka Berfikir ....................................................................................... 45
Hipotesis Tindakan ..................................................................................... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 47
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 47
B. Setting Penelitian ...................................................................................... 49
C. Rencana tindakan ...................................................................................... 51
D. Instrumen Penelitian .................................................................................. 60
E. Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian ............................................ 64
F. Analisis Data .............................................................................................. 69
G. Kriteria Keberhasilan ................................................................................. 72
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................................................ 73
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 73
1. Kondisi Awal....................................................................................... 74
2. Siklus I ............................................................................................... 77
a. Rencana Tindakan ........................................................................ 77
b. Pelaksanaan Tindakan ................................................................... 78
c. Observasi ..................................................................................... 84
d. Refleksi ....................................................................................... 87
3. Siklus II .............................................................................................. 88
a. Rencana Tindakan......................................................................... 88
b. Pelaksanaan Tindakan ................................................................... 88
c. Observasi ...................................................................................... 94
d. Refleksi ........................................................................................ 98
B. Komparasi Hasil Penelitian ........................................................................ 98
C. Pembahasan ............................................................................................. 106
BAB V Penutup ................................................................................................... 109
A. Kesimpulan ............................................................................................. 109
B. Saran ....................................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 112
LAMPIRAN ........................................................................................................ 114

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Jadwal Penelitian...................................................................................... 50
Tabel 2: Kisi-kisi angket minat belajar ................................................................... 61
Tabel 3: Kisi-Kisi Soal Siklus I .............................................................................. 63
Tabel 4: Kisi-kisi Soal Siklus II ............................................................................. 63
Tabel 5: Ubahan, Data, Pengumpulan Data, dan Instrumen .................................... 64
Tabel 6: Hasil Data Uji Validitas............................................................................ 66
Tabel 7: Kriteria Klasifikasi Reabilitas Instrument ................................................. 67
Tabel 8: Hasil Data Uji Reabilitas .......................................................................... 69
Tabel 9: Bobot Skor Angket ................................................................................... 70
Tabel 10: Skor dan Kriteria Minat Belajar ............................................................. 70
Tabel 11: Nilai dan Kriteria Prestasi Belajar........................................................... 72
Tabel 12: Target Kriteria Keberhasilan .................................................................. 72
Tabel 13: Data Kondisi Awal Minat Belajar ........................................................... 74
Tabel 14: Data Kondisi Awal Ketuntasan Prestasi Belajar ...................................... 75
Tabel 15: Data Kondisi Awal Prestasi Belajar ........................................................ 76
Tabel 16: Data Minat Belajar Siklus I .................................................................... 84
Tabel 17: Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I ............................................... 85
Tabel 18: Data Prestasi Belajar Siklus I.................................................................. 86
Tabel 19: Data Minat Belajar Siklus II ................................................................... 95
Tabel 20: Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus II .............................................. 96
Tabel 21: Data Prestasi Belajar Siklus II ................................................................ 97
xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 22: Data Komparasi Penelitian Minat Belajar ............................................... 99
Tabel 23: Data Kenaikan Skor Minat Belajar Setiap Siswa................................... 100
Tabel 24: Data Komparasi Hasil Penelitian Prstasi Belajar ................................... 103
Tabel 25: Data Kenaikan Nilai Prestasi Belajar Setiap Siswa ............................... 104

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar1: Matematika Horizontal dan Vertikal (Gravemeijer) .............................. 25
Gambar 2: Prisma .................................................................................................. 37
Gambar 3: Kubus ................................................................................................... 38
Gambar 4: Balok .................................................................................................... 38
Gambar 5: Prisma Tegak Segitiga .......................................................................... 39
Gambar 6: Prisma Tegak Segilima ......................................................................... 40
Gambar 7: Tabung ................................................................................................. 40
Gambar 8: Limas Segitiga ...................................................................................... 41
Gambar 9: Limas Segiempat .................................................................................. 42
Gambar 10: Limas Segilima ................................................................................... 43
Gambar 11: Kerucut ............................................................................................... 43
Gambar 12: Model Penelitian Kemmis dan M.c. Taggart ....................................... 48
Gambar 13: Diagram Data Kondisi Awal Minat Belajar ......................................... 75
Gambar 14: Diagram Data Kondisi Awal Prestasi Belajar ...................................... 77
Gambar 15: Diagram Data Minat Belajar Siklus I .................................................. 85
Gambar 16: Diagram Data Prestasi Belajar Siklus I................................................ 87
Gambar 17: Diagaram Data Minat Belajar Siklus II ............................................... 96
Gambar 18: Diagram Data Prestasi Belajar Siklus II .............................................. 98
Gambar 21: Diagram Data Komparasi Minat Belajar ........................................... 100
Gambar 22: Diagram Data Komparasi Prestasi Belajar......................................... 104

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ............................................................................................. 115
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 117
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa ......................................................................... 127
Lampiran 4. Angket Minat Belajar Matematika .................................................... 137
Lampiran 5. Soal-soal Evaluasi ............................................................................ 139
Lampiran 6. Data Kondisi Awal Minat Belajar Siswa .......................................... 143
Lampiran 7. Data Kondisi Siklus I Minat Belajar Siswa ....................................... 144
Lampiran 8: Data Kondisi Siklus II Minat Belajar Siswa...................................... 145
Lampiran 9: Uji Validitas Angket Minat .............................................................. 146
Lampiran 10. Uji Realibilitas Angket Minat ......................................................... 172
Lampiran 11. Dokumentasi .................................................................................. 175
Lampiran 12. Hasil Lembar Kerja Siswa .............................................................. 178
Lampiran 15. Hasil Nilai Evaluasi Siswa ............................................................. 188
Lampiran 12. Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................... 192
Lampiran 13. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................... 193

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting di Sekolah
Dasar. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Menurut
Cockroft (dalam Abdulrahman 2009:253) matematika perlu diajarkan kepada
siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, (2) semua
bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, (3) merupakan
sarana komunikasi kuat, singkat, dan jelas, (4) dapat digunakan untuk
menyajikan informasi dalam berbagai cara, (5) meningkatkan kemampuan
berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan, dan (6) memberikan
kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Berdasarkan
hal tersebut maka matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik
sejak dasar.
Sekolah mempunyai andil yang sangat besar dalam pembekalan kepada
peserta didik tersebut. Di dalam kelas mata pelajaran matematika harus
dirancang tidak hanya untuk mempersiapkan siswa melanjutkan ke pendidikan
yang lebih tinggi tetapi juga untuk memasuki dunia kerja. Namun lihat apa
yang terjadi saat ini sampai saat ini sebagian besar siswa merasa bosan, sama
sekali tidak tertarik dan bahkan benci terhadap matematika. Matematika masih
menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar siswa.
Salah satu kesulitan belajar siswa dalam belajar matematika disebabkan
oleh objek kajian matematika yang bersifat abstrak (Suryanto, 2000: 109).
Objek kajian matematika yang abstrak ini tidak ditunjang dengan suatu
pendekatan pembelajaran matematika yang tepat. Masalah yang sering muncul
dalam pembelajaran matematika di Indonesia adalah masih banyak guru yang
melakukan proses pembelajaran matematika di sekolah dengan pendekatan
konvensional, yakni guru secara aktif mengajarkan matematika, kemudian
memberi contoh dan latihan. Disisi lain, siswa mendengarkan, mencatat dan
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

mengerjakan latihan-latihan yang diberikan guru, sehingga pembelajaran
menjadi kurang bermakna dan membuat siswa tidak aktif. Menurut Suryanto
(2010:6) masalah Pendidikan Matematika ialah “Mengapa banyak murid yang
tidak dapat atau tidak mau belajar matematika, meskipun kurikulum yang
mereka tempuh menuntut mereka belajar matematika?” Menurutnya salah satu
cara yang menjanjikan keberhasilan untuk memecahkan masalah utama itu
ialah megubah citra matematika, dari matematika sebagai sekumpulan konsep
(definisi), sifat (aksioma dan teorema), prosedur (rumus, algoritma), yang
harus dihafalkan, dan soal-soal rutin, menjadi matematika sebagai kegiatan
murid, untuk memecahkan masalah-masalah dari dunia kehidupan atau alam
pikiran murid-murid sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti
sebelum penelitian diperoleh informasi bahwa prestasi siswa kurang. Hal ini
disebabkan oleh siswa tidak tertarik dengan pelajaran Matematika. Pelajaran
matematika itu dianggap sulit. Selain itu, dalam penilaian guru lebih
menekankan evaluasi produk atau hasil ulangan-ulangan saja sehingga itulah
yang menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi rendah.
Hal ini dibuktikan dengan nilai mid semester matematika kelas V
semester 2 dengan jumlah 29 siswa, siswa laki-laki 15 anak dan siswa
perempuan 14 anak, banyak nilai siswa yang kurang memuaskan yaitu dengan
nilai KKM 60, ada 18 siswa atau ada sekitar 62% siswa yang nilainya masih
belum tuntas.
Dalam kegiatan belajar mengajar minat mempunyai peranan yang sangat
besar terhadap prestasi belajar karena dengan adanya minat, seorang anak
dalam proses belajarnya akan belajar dengan sungguh-sungguh dan antusias.
Dalam wawancara kurangnya minat terlihat dari pernyataan guru bahwa dari
29 siswa ada sekitar 50% siswa kurang mempunyai minat dalam belajar,
sehingga siswa tidak sungguh-sungguh dan antusias dalam belajar. Karenanya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

bila siswa mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini bukanlah semata-mata
kesalahan siswa, tetapi mungkin saja guru tidak berhasil dalam membangkitkan
minat siswa dalam belajar.
Dalam hal ini guru perlu meningkatkan hasil belajar matematika siswa
melalui model atau pendekatan pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu
diperlukan model atau pendekatan yang sesuai sehingga dapat menarik minat
belajar matematika siswa.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti memilih pendekatan PMRI
(Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) dalam pembelajaran matematika
karena PMRI mengarahkan siswa untuk aktif, kreatif, menyenangi matematika,
dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dengan materi dan kegiatan
yang kontekstual.
Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia” (PMRI), yang
dapat disingkat menjadi “Pendidikan Matematika Realistik” merupakan suatu
pendekatan yang diadaptasi dari Belanda yaitu RME. Jadi, Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah Pendidikan Matematika
sebagai hasil adaptasi dari Realistic Mathematics Education yang telah
diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi, dan kehidupan masyarakat
Indonesia. (Suryanto, 2010)
Pendekatan PMRI adalah suatu gerakan untuk mereformasi pendidikan
matematika di Indonesia. Gerakan ini merupakan cara baru mengajarkan dan
belajar matematika dengan tujuan agar siswa memperoleh hasil yang lebih baik
dan tidak takut pada matematika serta didorong oleh harapan bahwa lewat
matematika

perilaku

demokratis

dapat

ditanamkan

pada

siswa

(Suryanto:2010:1).
Pendekatan PMRI memiliki ciri khas, yaitu memuat permasalahan
kontekstual dan realistik, sehingga dapat diasumsikan bahwa pendekatan ini
dapat menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran matematika.
Sehingga pada akhirnya dengan meningkatnya minat siswa prestasi belajar
siswa pun akan ikut meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang muncul
yang berkaitan dengan pembelajaran matematika kelas V di SD Kanisius
Minggir adalah :
1. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting
untuk dipelajari tetapi sebagian besar siswa merasa bosan, sama sekali
tidak tertarik dan bahkan benci terhadap matematika.
2. Matematika dipandang sebagai ilmu yang sulit dipahami oleh sebagian
siswa karena memuat banyak hal abstrak.
3. Proses pembelajaran matematika di sekolah dilakukan dengan pendekatan
konvensional sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif.
4. Penilaian guru lebih menekankan evaluasi produk atau hasil ulanganulangan daripada proses sehingga menyebabkan prestasi belajar siswa
menjadi rendah.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka peneliti mengambil judul
penelitian

“Peningkatan

minat

dan

prestasi

belajar

Matematika

menggunakan pendekatan PMRI siswa kelas V semester genap SD
Kanisius Minggir tahun ajaran 2011/2012”.

C. Pembatasan Masalah
Dari seluruh masalah yang teridentifikasi, peneliti membatasi
permasalahan penelitian pada tiga aspek, yaitu pendekatan PMRI sebagai salah
satu inovasi dalam pembelajaran matematika, minat belajar siswa, dan prestasi
belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Minat yang diamati adalah minat belajar saat dan setelah dilakukan
pembelajaran dengan pendekatan PMRI, sementara prestasi yang diamati
dalam penelitian ini adalah prestasi yang tampak setelah siswa melakukan
pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI. Objek penelitian yang
dipilih adalah siswa kelas V sekolah dasar, dengan pertimbangan-pertimbangan
yang menyangkut karakteristik dan kemampuan siswa menyerap pengetahuan
baru.
Sebenarnya penelitian ini juga hanya terkait dengan pembelajaran
Matematika pada umumnya. Namun berhubung dengan keterbatasan waktu,
peneliti yang akan dilakukan oleh peneliti hanya dibatasi pada Kompetensi
Dasar 6.2. mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang untuk meningkatkan minat
belajar dan prestasi belajar kelas V Semester genap Tahun Pelajaran 20112012.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, rumusan
masalahnya adalah:
1. Bagaimana pendekatan PMRI dapat meningkatkan minat belajar
matematika materi sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V SD Kanisius
Minggir semester 2 tahun 2011/2012?
2. Bagaimana pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika materi sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V SD Kanisius
Minggir semester 2 tahun 2011/2012?

E. Batasan Pengertian
1. PMRI

adalah

suatu

upaya

meningkatkan

mutu

pembelajaran

matematika di sekolah. Upaya ini mengadaptasi Realistic Mathematics
Education (RME), suatu teori pembelajaran matematika yang
dikembangkan di Belanda, berdasarkan paham bahwa “ matematika di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

sekolah harus diajarkan sebagai kegiatan manusia, bukan sebagai
produk jadi yang siap pakai”.
2. Pengertian minat belajar adalah suatu keinginan atau kemauan yang
disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya
melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
3. Pengertian prestasi belajar adalah hasil dari taraf kemampuan yang
telah dicapai siswa, setelah mengalami proses belajar mengajar dalam
waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan
pengetahuan yang kemudian akan diukur dan dinilai untuk diwujudkan
dalam angka dan pernyataan.

F. Pemecahan Masalah
Masalah rendahnya minat dan prestasi belajar matematika pada siswa
kelas V semester 2 SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2011/2012 akan
diatasi menggunakan pendekatan PMRI.

G. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimanakah pendekatan PMRI dapat meningkatkan
minat belajar matematika materi sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V
SD Kanisius Minggir semester 2 tahun 2011/2012.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah pendekatan PMRI dapat meningkatkan
prestasi belajar matematika materi sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V
SD Kanisius Minggir semester 2 tahun 2011/2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

H. Manfaat Penelitian
A. Secara Teoritis
Dapat menambah pengetahuan peneliti tentang penggunaan
pendekatan PMRI dalam pembelajaran Matematika.
B. Secara Praktis
a. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan sekolah dalam
penggunaan pendekatan PMRI dalam pembelajaran Matematika
kelas V, sebagai upaya dalam meningkatkan minat dan prestasi
siswa dalam pembelajaran.
b. Bagi Guru
Jika penerapan pendekatan PMRI ini dapat meningkatkan
minat dan prestasi siswa dalam pembelajaran Matematika, ini
adalah pembelajaran yang inovatif yang mungkin dapat
diterapkan dalam pembelajaran Matematika.
c. Bagi Siswa
Memberikan

pengalaman

baru

dalam

pembelajaran

Matematika khususnya dalam materi mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Minat
1. Pengertian Minat
Menurut KBBI (1990:583), minat adalah kecenderungan hati yang
tinggi terhadap sesuatu. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada
diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan
seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang
diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan
sesuatu. Menurut Pasaribu dan Simanjuntak (1983:52), minat diartikan
sebagai suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif
dengan sesuatu yang menariknya. Sedangkan pengertian minat secara
istilah telah banyak dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh Slameto
(1991:57) menyatakan “Interest is persiting tendency to pay attention to
enjoy some activity and content.” Menurut Sardiman (1988:76), minat
diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciriciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginankeinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa, minat adalah kecenderungan seseorang
terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan
perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat.

2. Fungsi Minat dalam Belajar
Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
usaha yang dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan manimbulkan
usaha yang gigih serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi
tantangan. Jika seorang siswa memiliki rasa ingin belajar, maka ia pasti
akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

Elizabeth B. Hurlock menulis tentang fungsi minat bagi kehidupan
anak sebagaimana yang ditulis oleh Abdul Wahid (1998:109-110) sebagai
berikut:
a. Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita
Sebagai contoh anak yang berminat pada olah raga maka
cita-citanya adalah menjadi olah ragawan yang berprestasi, sedang
anak yang berminat pada kesehatan fisiknya maka cita-citanya
menjadi dokter.
b. Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat
Minat anak untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya
untuk belajar kelompok di tempat temannya meskipun suasana
hujan.
c. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitasnya.
Minat seseorang meskipun diajar oleh guru yang sama dan
diberi pelajaran tapi antara satu anak dan yang lain mendapatkan
jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya
daya serap mereka dan daya serap dipengaruhi oleh intensitas minat
mereka.
d. Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering terbawa
seumur hidup karena minat membawa kepuasan.
Minat menjadi guru yang telah terbentuk sejak kecil sebagai
misal akan terus terbawa sampai hal ini membawa kenyataan.
Apabila ini terwujud maka semua suka duka menjadi guru tidak akan
dirasa karena semua tugas dikerjakan dengan penuh sukarela. Dan
apabila minat ini tidak terwujud maka bisa menjadi obsesi yang akan
dibawa sampai mati.
Dalam hubungannya dengan pemusatan perhatian, minat
mempunyai peranan dalam melahirkan perhatian yang serta merta
memudahkan terciptanya pemusatan perhatian dan mencegah
gangguan perhatian dari luar.
Oleh karena itu minat mempunyai pengaruh yang besar dalam
belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajarainya tidak sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

dengan minat siswa maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik bagi siswa. Sedangkan bila
bahan pelajaran itu menarik minat siswa, maka ia akan mudah
dipelajari dan disimpan karena adanya minat sehingga menambah
kegiatan belajar.
Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai motivating
force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar.
Siswa yang berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus
untuk tekun belajar: berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya
menerima pelajaran, mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi
sulit untuk terus tekun karena tidak ada dorongannya. Oleh karena itu
untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar seorang siswa harus
mempunyai minat terhadap pelajaran sehingga akan mendorong ia
untuk terus belajar.

3. Indikator Minat
Ada beberapa indikator minat yang dapat dikenali atau dilihat
melalui proses belajar:
1) Sikap ketertarikan
Sikap ketertarikan disini yang dimaksud adalah perasaan
senang siswa saat belajar dan rasa ingin tahu siswa yang besar
untuk mengetahui lebih banyak hal yang siswa belum tahu.
2) Perhatian untuk melakukan sesuatu dengan tekun
Perhatian disini yang dimaksud adalah perhatian siswa untuk
memperhatikan apa yang guru ajarkan dan sikap siswa untuk
berusaha mengerjakan tugas-tugas yang guru berikan dengan
sebaik-baiknya.
3) Lebih berkonsentrasi
Lebih berkonsentrasi disini yang dimaksud adalah siswa dapat
memfokuskan diri dalam mengikuti pelajaran sehingga apa
yang diajarkan dapat dimengerti dengan baik.
4) Tidak mudah bosan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Tidak mudah bosan disini yang dimaksud adalah siswa dalam
belajar merasa tertarik dan senang saat belajar.
5) Terlibat dengan suatu kegiatan karena menyadari pentingnya
atau bernilainya pelajaran
Terlibat dengan suatu kegiatan karena menyadari pentingnya
atau bernilainya pelajaran yang dimaksud disini adalah siswa
mampu

memahami

tentang

manfaat

dari

apa

yang

dipelajarinya sehingga membuat siswa mengikuti pelajaran
dengan sungguh-sungguh.
6) Rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh.
Rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh yang dimaksud adalah siswa mengerjakan segala
sesuatu bukan karena disuruh tetapi karena siswa tersebut
merasa tertarik dengan apa yang dikerjakannya, contohnya
adalah saat belajar siswa mencatat hal-hal yang penting tanpa
ada yang menyuruh, siswa mempraktekkan ilmu yang mereka
peroleh karena rasa ingin tahu, siswa mencari sendiri informasi
tentang apa yang mereka ingintahu dari berbagai sumber, dan
siswa mengulang kembali materi yang mereka pelajari di
rumah.

B. Prestasi Belajar Matematika
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Chaplin (1972:90) belajar adalah perolehan
perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan
dan pengalaman. Menurut Triantoro (2009:16) belajar secara umum
diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui
pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan
tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Menurut Hamalik
(2009:44) belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

persepsi dan perilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat
dan pribadi secara lebih lengkap. Menurut Winkel (1987:36) belajar
adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahanperubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilaisikap. Menurut Muhibbin (2002:92) belajar dapat dipahami sebagai
tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif. Menurut Suyono (2011:9) Belajar
adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku,
sikap, dan mengokohkan kepribadian. Menurut Wina Sajaya
(2008:229) Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri
seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan tingkah
laku. Aktivtas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu
dengan lingkungan yang disadari. Menurut Evaline Siregar (2010:45) belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang di dalamnya
terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah:
1) Bertambahnya jumlah pengetahuan,
2) Adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi,
3) Adanya penerapan kemampuan,
4) Menyimpulkan makna,
5) Menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas, dan
6) Adanya perubahan sebagai pribadi.
Dari berbagai pengertian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental (psikis) yang
berlangsung

dalam

interaksi

dengan

lingkungannya

yang

menghasilkan perubahan yang bersifat relatif konstan.
Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Menurut Suyono (2001:9) Belajar adalah suatu aktivitas atau
suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
keterampilan,

memperbaiki perilaku,

sikap

dan pengokohan

kepribadian.
Dari beberapa pengertian belajar yang telah dikemukakan
oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
latihan, pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif. Perubahan tingkah laku tersebut, baik
dalam

aspek

pengetahuannya

(kognitif),

keterampilannya

(psikomotor), maupun sikapnya (afektif).

b. Ciri-ciri Belajar
Menurut Evaline Siregar (2010:5-6) belajar memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
1) Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku
tersebut

bersifat

pengetahuan

(kognitif),

keterampilan

(psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif)
2) Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap
atau dapat disimpan.
3) Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan
usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.
4) Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik
atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh
obat-obatan.

c. Prinsip-prinsip belajar
Menurut Sardiman dalam interaksi dan motivasi belajar
mengajar (1986:26-27) prinsip-prinsip dalam belajar adalah sebagai
berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

1)

Belajar pada hakekatnya menyangkut potensi manusia dan
kelakuannya.

2)

Belajar memerlukan proses dan pentahapan serta kematangan
diri para siswa.

3) Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan
motivasi,

terutama

motivasi

dari

dalam/dasar

kebutuhan/kesadaran atau intrinsic motivation, lain halnya belajar
dengan karena rasa takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan
menderita.
4) Dalam banyak hal belajar itu merupakan proses percobaan
(dengan kemungkinan membuat keliru) dan conditioning atau
pembiasaan.
5) Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam
rangka menentukan isi pelajaran.
6) Belajar dapat melakukan tiga cara:
a) Diajar secara langsung
b) Kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman langsung (seperti
anak belajar bicara, sopan santun, dan lain-lain)
c) Pengenalan dan/atau peniruan.
7) Belajar melalui praktek atau mengalami secara langsung akan
lebih efektif mampu membina sikap, keterampilan, cara berfikir
kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan hafalan saja.
8) Perkembangan

pengalaman

anak

didik

akan

banyak

mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan.
9) Bahan pelajaran yang bermakna/berarti, lebih mudah dan
menarik untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

10) Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan serta
keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah
belajar.
11) Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam
tugas, sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau
mengalami sendiri.

d. Fase-Fase Belajar
Menurut Ign. Masidjo (2007 : 35) mengemukakan ada 7
fase belajar yang meliputi:
1) Fase Motivasi: Fase ini siswa butuh mau mengarahkan diri
dengan sadar terhadap apa yang dipelajari agar informasi ini
dapat diresapkan sehingga menjadi pengetahuan yang kelak
dapat dikuasai.
2) Fase Pemusatan: Fase ini melibatkan indra–indra terhadap apa
yang dipelajari dengan melihat, mendengar, mencium, menguap
dan lain-lain, sehingga dapat dibentuk pola–pola perseptual.
3) Fase Pengubahan: Fase ini seorang siswa memahami pola–pola
perseptual tentang apa yang dipelajari keadaan ingatan jangka
waktu pendek untuk diubah menjadi simbol–simbol bermakna
dengan

mempertimbangkan

kaitannya

dengan

apa

yang

dipelajari.
4) Fase Penyimpanan: Fase ini menyimpan simbol bermakna dalam
STM (Sort Term Memory).
5) Fase Penggalian : Fase ini seorang siswa mencoba menggali
simbol–simbol bermakna yang tersimpan dalam dalam jangka
waktu panjang dan memasukkan ke dalam jangka waktu pendek
untuk dihubungkan dengan apa atau pengetahuan lain maka
simbol–simbol tersebut menjadi lebih bermakna dan telah siap
untuk menjadiprestasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

6) Fase Prestasi: Setelah simbol–simbol bermakna tentang apa yang
dipelajari

sungguh–sungguh

tergali

maka,

siswa

dapat

menyadarkan kembali simbol – simbol yang lebih bermakna
tersebut sebagai prestasi atau hasil belajar. Hasil perolehan
dengan menyebutkan simbol – simbol bermakna tersebut dan
dapat menunjukkan kaitanya dengan hal lain yang telah
dipelajari.
7) Fase balikan: Fase ini berupa pemberian balikan oleh guru,
teman.
e. Hasil Belajar
Belajar yang berkenaan dengan hasil, Gagne (dalam Wina
Sanjaya 2008:233-235) mengemukakan ada lima tipe hasil belajar
yakni:
1) Belajar kemahiran intelektual (kognitif)
Ada tiga tipe yang termasuk ke dalam belajar kemahiran
intelektual, yaitu belajar membedakan atau diskriminasi, belajar
konsep, dan belajar kaidah.
Belajar membedakan adalah kesanggupan membedakan
beberapa objek berdasarkan ciri-ciri tertentu, misalnya dilihat
dari bentuk, warna, ukuran, dan sebagainya. Kemampuan
membedakan dapat dipengaruhi oleh tingkat kematangan,
pertumbuhan dan pendidikannya. Belajar konsep adalah
kemampuan menempatkan objek yang memiliki ciri atau atribut
dalam satu kelompok (klasifikasi) tertentu; sedangkan belajar
kaidah adalah belajar melalui simbol bahasa baik lisan maupun
tulisan.
2) Belajar informasi verbal
Belajar informasi verbal adalah belajar menyerap atau
mendapatkan, menyimpan dan mengkomunikasikan berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

informasi dari berbagai sumber seperti misalnya, belajar
membaca, mengarang, bercerita, mendengarkan uraian guru,
kesanggupan menyatakan pendapat dalam bahasa lisan/tulisan,
berkomunikasi,

kesanggupan

memberi

arti

dari

setiap

kata/kalimat, dan lain-lain.
3) Belajar mengatur kegiatan intelektual
Belajar mengatur kegiatan intelektual, adalah untuk
memecahkan masalah dengan memanfaatkan konsep dan kaidah
yang telah dimilikinya, tipe belajar ini menekankan pada
aplikasi kognitif dalam pemecahan masalah. Ada dua aspek
penting dalam tipe belajar ini, yakni prinsip pemecahan masalah
dan langkah berpikir dalam pemecahan masalah (problem
solving). Prinsip pemecahan masalah merupakan landasan bagi
terealisasinya proses berpikir. Pemecahan masalah memerlukan
kemahiran intelektual seperti belajar diskriminasi, belajar
konsep dan belajar kaidah. Kemahiran intelektual terebut, pada
gilirannya akan membentuk satu kemampuan intelektual yang
lebih tinggi, yakni langkah-langkah berpikir dlam pemecahan
masalah. Dengan perkataan lain, kemampuan memecahkan
masalah merupakan aspek kognitif tingkat tinggi.
4) Belajar sikap
Sikap merupakan kesiapan dan kesediaan seseorang
untuk menerima atau menolak suatau objek berdasarkan
penilaian terhadap objek itu, apakah berarti atau tidak bagi
dirinya.

Itulah

sebabnya

sikap

berhubungan

dengan

pengetahuan, dan perasaan seseorang terhadap objek, sehingga
sikap dapat dipandang sebagai kecenderungan seseorang untuk
berperilaku (predisposisi). Hasil belajar sikap tampak dalam
bentuk kemauan, minat, perhatian, perubahan perasaan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

lain-lain. Sikap dapat dipelajari dan dapat diubah melalui proses
belajar.
5) Belajar keterampilan motorik
Belajar keterampilan motorik berhubungan dengan
kesanggupan atau kemampuan seseorang dalam menggunakan
gerakan anggota badan, sehingga memiliki rangkaian urutan
gerakan yang teratur, luwes, tepat, cepat, dan lancar. Misalnya
belajar menjahit, mengetik, bermain basket, dan lain-lain.
Kemampuan dalam sikap dan kemahiran intelektual merupakan
persyarat belajar motorik. Sebab dalam belajar motorik bukan
semata-mata hanya gerakan anggota badan tetapi juga
memerlukan pemahaman dan penguasaan akan prosedur
gerakan

yang

harus

dilakukan,

konsep

mengenai

cara

melakukan gerakan dan lain-lain. Akhir dari belajar motorik
adalah kemampuan untuk melakaukan gerakan-gerakan tertentu
secara otomatis sesuai dengaan prosedur tertentu. Misalnya
seseorang telah dinilai cakap menggunakan program komputer
tertentu, manakala ia mampu menghasilkan sesuatu sesuai
dengan prosedur jenis program yang digunakan dalam waktu
yang relatif singkat.

2. Prestasi Belajar
a. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua
kata yaitu prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar
mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian
prestasi belajar, ada baiknya pembahasan ini diarahkan pada masingmasing permasalahan terlebih dahulu untuk mendapatkan pemahaman
lebih jauh mengenai makna kata prestasi dan belajar. Hal ini juga
untuk memudahkan dalam memahami lebih mendalam tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

pengertian prestasi belajar itu sendiri. Di bawah ini akan dikemukakan
beberapa pengertian prestasi dan belajar menurut para ahli.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah,
1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam
Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat
diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang
diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas
terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun
intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu,
dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang
telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh
dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara
kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.
Pada pembahasan sebelumnya, belajar adalah suatu perubahan
tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil latihan,
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif. Perubahan tingkah laku tersebut, baik dalam aspek
pengetahuannya (kognitif), keterampilannya (psikomotor), maupun
sikapnya (afektif). Sedangkan menurut Nurkencana (1986 : 62)
mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai
atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa
prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan
dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Setelah menelusuri uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa
prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai
siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
baik berupa perubahan dalam aspek pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotorik), maupun sikap (afektif) dan kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau
pernyataan.
b. Faktor-faktor yang mempenga

Dokumen yang terkait

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1.

0 0 341

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan PMRI.

0 1 236

Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta semester 1 tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 187

Peningkatan minat dan prestasi belajar matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI siswa kelas V semester genap SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 212

Peningkatan hasil belajar matematika dan kerjasama siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan dengan menggunakan pendekatan PMRI

0 0 275

Peningkatan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual dalam mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri Bangunrejo I semester genap tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 106

Peningkatan minat dan prestasi belajar matematika materi pecahan menggunakan pendekatan CTL pada kelas IVA SD Kanisius Ganjuran semester 2 tahun 2011/2012 - USD Repository

0 0 359

Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 1 171

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan model cooperative learning tipe NHT pada pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 1 264

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual pada materi pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan semester II tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 2 204