Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan PMRI - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD KANISIUS
KINTELAN YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN
PMRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh : Nama : Maria Anita Wijayanti
NIM : 091134045
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD KANISIUS
KINTELAN YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN
PMRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh : Nama : Maria Anita Wijayanti
NIM : 091134045
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberikan kemuliaanNya Bapak Alexius Yaslan dan Ibu Christina Sri Murwani, kedua orang tuaku yang selalu memberikan dorongan dan mendoakan tanpa mengenal waktu
Kakakku Yuliana Nuri Kurnianingsih yang selalu memberikan motivasi
Teman-teman Kost, Rezo, Umel, Kecol yang selalu memberi penghiburan, keceriaan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini Rekan-rekan PGSD USD kelas C angkatan 2009 Teman-teman Payung PMRI Almamaterku Tercinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Dan apa saja yang kamu minta dalam Doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya” (Matius, 21:22)“Keyakinan dan kesungguhan dalam berupaya dan berusaha adalah sebuah gerbang untuk menapaki tangga keberhasilan” (Anonim) “Jadikan kepandaian sebagai kebahagiaan bersama, sehingga mampu meningkatkan rasa ikhlas untuk bersyukur atas kesuksesan”
(Mario Teguh) “Never give up on what you really want to do. The person with
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Wijayanti, Maria Anita. 2013.Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SD Kanisius Kintelan
Yogyakarta dengan Menggunakan Pendekatan PMRI.Skripsi. Yogyakarta:
Program StudiPendidikan Guru SekolahDasarUniversitasSanata Dharma.Penelitianini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan penggunaan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dapat
meningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajarsiswa kelas V SD Kanisius
Kintelan.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklusnya ada 3 pertemuan. Setiap
pertemuan dilakukan dalam waktu 3 x 40 menit. Adapun subyek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan jumlah 30
siswa yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Objek
penelitian ini adalah peningkatkan kedisiplinandan prestasi belajar Matematika
dengan menggunakan pendekatan PMRI. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur kedisiplinan belajar dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan
wawancara. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur prestasi
belajar adalah soal evaluasi.Hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus ini menunjukkan adanya
peningkatan kedisiplinan dan peningkatan prestasi belajar siswa. Kedisiplinan
siswa dengan kondisi awal 56,66% meningkat pada siklus II dengan banyaknya
siswa yang disiplin yaitu 76,67%. Persentase pencapaian KKM siswa pada
kondisi awal 30% meningkat pada siklus II dengan persentase pencapaian KKM
siswa sebesar 86,66%. Sedangkan kondisi awal rata-rata kelas yaitu 52,2
meningkat pada siklus II menjadi 72,96.Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Wijayanti, Maria Anita. 2013. The Enhancementof Discipline and Mathematic
Learning Achievement of students class V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta with
PMRI Approachment. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education
Program Sanata Dharma University.This aim of this study is to determine how the application uses Indonesian
Realistic Mathematics Education approach (PMRI) can improve discipline and
student achievement fifth grade elementary Kanisius Kintelan.This research is Classroom Action Research (CAR), which was conducted
in two cycles, and each cycle there are 3 meeting. Each meeting made within 3 x
40 minutes. The subjects in this study were fifth grade students of elementary
Kanisius Kintelan Yogyakarta the number of 30 students consisting of 15 female
students and 15 male students. Object of this research is enhancing the discipline
and achievement of learning Mathematics using PMRI approach. The instrument
used to measure the discipline learned in this study is a questionnaire and
interviews. While the instruments used to measure learning achievement is a
matter of evaluation.Results of research conducted in two cycles showed an increase in
discipline and improvement of student achievement. Discipline of students with
initial conditions increased 56.66% in the second cycle to the number of students
that discipline is 76.67%. The percentage of KKM student achievement on the
initial conditions 30 % increase in cycle II, the percentage of KKM student
achievement by 86.66 % . While the initial condition that the average grade of
52.2 increased in the second cycle becomes 72.96.Based on the results obtained in this study it can be concluded that the
discipline of students in the subjects of Mathematics can be increased by using
PMRI approach. Similarly, the learning achievement of fifth grade students of
elementary mathematics Kanisius Kintelan Yogyakarta can also be increased by
using PMRI approach.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ku panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telahmemberikan bimbingan, kesempatan serta kekuatan dalam meyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul “Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SD Kanisius Kintelan
Yogyakarta dengan Menggunakan Pendekatan PMRI”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
sesuai dengan program studi yang dtempuh.Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta SJ.,SS.,BST,.MA selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd, selaku dosen pembimbing I, yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Andri Anugrahana, S.Pd, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Siswa kelas V SD Kanisius Kintelan yang bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini.
9. Bapak, Ibu, dan Kakakku tersayangyang telah memberikan dukungan, semangat, doa dan kasih sayang kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
10. Sahabat dan teman seperjuanganku Prima dan Melan yang selalu memberikan motivasidalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman kost, Kecol, Umel, dan Rezo yang selalu memberikan semangat.
12. Teman-teman seperjuangan payung PMRI dan semua kelas C angkatan 2009 yang selalu membantu dalam doa.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan dalam meyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini
dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat berguna bagi pembaca.Yogyakarta, 27 November 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI..................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................................ viii
ABSTRACT ................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Pembatasan Masalah ................................................................................. 4 C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian............................................................................... ...... 5 E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6 F. Definisi Operasional .................................................................................. 7BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................... 8
A. Kajian Pustaka .......................................................................................... 81. Kedisiplinan ........................................................................................ 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Instrumen Penelitian .............................................................................. 37
F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 49
G. Kriteria Keberhasilan ............................................................................. 51
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................. 53
A. Pra Penelitian Tindakan Kelas ........................................................... ….53 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................... 55 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II............................................................ .. 64 D. Hasil Penelitian ....................................................................... ............... 741. Siklus I ................................................................................................ 74
2. Siklus II .............................................................................................. 75
E. Pembahasan ............................................................................................ 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 83
A. Kesimpulan ....................................................................................... ….83 B. Saran ........................................................................... ............................ 85DAFTAR REFERENSI ............................................................................................. 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel3.1 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 31
Tabel3.2 Kisi-kisi Penyusunan Soal Evaluasi Siklus I ............................................. 37
Tabel 3.3 Kisi-kisiKuesioner Kedisiplinan ................................................................ 38Tabel 3.4 Pedoman Penskoring Kuesioner Siswa ...................................................... 39Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Skor PAP Tipe 1 ........................................................ 40Tabel 3.6 Variabel Penelitian dan Instrumen Pengumpulan Data ............................. 41Tabel 3.7 Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran .................................................... 43Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kualitas Produk ............................................................... 44Tabel 3.9 Hasil Validasi dan Kriteria ......................................................................... 44Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas dan Soal Evaluasi I .................................................... 46Tabel 3.11 Kriteria Validitas dan Soal Evaluasi II .................................................... 46Tabel 3.12 Hasil Validasi Kuesioner ........................................................................ 49Tabel 3.13 Kriteria Kedisiplinan PAP Tipe 1 ............................................................ 50Tabel 3.14 Indikator Keberhasilan ............................................................................. 52Tabel 4.1 Hasil Penelitian Akhir Siklus............................................................ ........ 79PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus Model Dasar PTK Kemmis dan Pobin Mc Taggart .................. 30Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Soal Secara Berkelompok ..................................... 61Gambar 4.2 Siswa Menggambar Jaring-jaring Bangun ............................................. 62Gambar 4.3 Guru Menjelaskan Kepada Siswa .......................................................... 70Gambar 4.4 Siswa Mengerjakan LKS Secara Berkelompok .................................... 70Gambar 4.5 Siswa Sedang Melakukan Aktivitas yang Mereka Kerjakan ................. 71Gambar 4.6 Grafik Peningkatan Hasil Kedisiplinan Siswa ....................................... 80Gambar 4.7 Grafik Peningkatan Siswa yang Mencapai KKM ............................... ..81Gambar 4.8 Grafik Peningkatan rata-rata.................................................................. 82PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ................................................................................ 89
Lampiran 2Surat Keterangan Selesai Penelitian ........................................................ 90
Lampiran 3 Instrumen Penelitian (Kuesioner) ........................................................... 91
Lampiran 4 Validasi Kuesioner ................................................................................. 94
Lampiran 5 Perangkat Pembelajaran ....................................................................... 105
Lampiran 6 Validasi Perangkat Pembelajran ........................................................... 185
Lampiran 7 Data Awal Kedisiplinan Siswa ............................................................. 194
Lampiran 8 Data Kedisiplinan Siklus I .................................................................... 196
Lampiran 9 Data Kedisiplinan Siklus II .................................................................. 198
Lampiran 10 Daftar Nilai Siswa Evaluasi I dan II ................................................... 200
Lampiran 11 Hasil Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 201
Lampiran 12 Pedoman Wawancara ......................................................................... 216
Lampiran 13 Foto-foto Kegiatan .............................................................................. 217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab I akan dibahas tentang hal yang melatarbelakangi diadakannyapenelitian ini serta rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
definisi operasional.A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Matematika merupakan mata pelajaran pokok di Sekolah Dasar. Sampai jenjang kelas V Sekolah Dasar, siswa telah memiliki pengalaman yang bermacam-macam tentang matematika. Ada pengalaman yang menyenangkan dan ada pengalaman yang kurang menyenangkan. Menurut pendapat Gt siswa kelas V SD Kanisius Kintelan, pengalaman yang menyenangkan akan membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 kurang menggunakan metode baru dan masih terpusat ceramah dalam pembelajaran matematika, sehingga pembelajaran jadi membosankan, kurang menarik dan hasilnya tidak memuaskan.
Sebagai contoh siswa terkadang kurang mempunyai antusias guna mengikuti kegiatan belajar mengajar terkadang, ada juga beberapa siswa yang ketika diberi materi cenderung kurang memperhatikan danramai dengan temannya, bahkan ada juga yang datang terlambat.Kegiatan pembelajaran di kelas seperti ini kurang mendukung siswa untuk mengembangkan kemampuannya.Hal ini berhubungan pula dengan rendahnya kedisiplinan belajar.
Berdasarkan observasidi SD Kanisius Kintelan Yogyakartayang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 3 Maret 2013, guru kurang mampu dalam mengolah pembelajaran yang dapat membangkitkan kedisiplinan belajar siswa. Sehingga mengakibatkan kedisiplinan dan prestasi belajar siswa kurang optimal. Kedisiplinan dalam proses kegiatan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Hasil nilai rata-rata siswa sebagai kondisi awal yaitu 52,2. Peneliti mendapatkan data bahwa 36,67% siswa sudah mencapai KKM, sedangkan nilai KKM pada mata pelajaran matematika yang sudah ditentukan adalah
65. Peneliti menyimpulkan bahwa terjadi masalah dalam pembelajaran matematika di kelas V SD Kanisius Kintelan. Dengan begitu, juga mempengaruhi prestasi belajar siswa rendah. Adanya masalah dalam pembelajaran matematika di kelas juga dikarenakan kurangnya kedisiplinan siswa saat belajar di kelas. Pernyataan ini didukung dengan hasil kuesioner yang disebarkan kepada siswa. Dari analisis data sebagai kondisi awal terdapat 17 siswa atau 56,66% siswa dari 30 siswa disiplin, dan 13 siswa atau 43,33% siswa dari 30 siswa tidak disiplin.
Berdasarkan masalah yang ditemukan, peneliti mencoba mencari solusi untuk menjadikan pembelajaran matematika di kelas V dengan menggunakan pendekatan PMRI.Pendekatan matematika realistik adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 sehari-hari yang bersifat realistik. Kata realistik disini dimaksudkan sebagai suatu situasi yang dapat dibayangkan oleh siswa atau menggambarkan situasi dalam dunia nyata (Zulkarnain, 2002). Maka melalui penelitian dengan judul “Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan menggunakan Pendekatan PMRI”, diharapkan kedisiplinan dan prestasi belajar siswa dapat tercapai.
B. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta pada materi geometri Kompetensi Dasar: “6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang dan 6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri”, dengan menggunakan pendekatan PMRI .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis memaparkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan kedisiplinan dalam pelajaran Matematika materi geometri bagi siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta?
2. Bagaimana penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika pada materi geometri bagi siswa kelas
V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan PMRI dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 E. Manfaat Penelitian Ada beberapa manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan suasana yang tidak membosankan dan menyenangkan.
2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru diantaranya dapat memberikan inspirasi kegiatan yang menyenangkan yang dapat dilakukan dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan PMRI untuk meningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kintelan.
3. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk sekolah agar dalam pembelajaran matematika dapat digunakan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. Definisi Operasional
1. Kedisiplinan adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapa pun.
2. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.
3. Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa setelah melakukan aktivitas belajar.
4. Matematika adalah ilmu yang universal yang mengacu kepada perkembangan teknologi, sehingga mata pelajaran matematika mempunyai peranan penting untuk menunjang sumber daya manusia.
5. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah permasalahan realistik yang digunakan sebagai fondasi dalam membangun konsep matematika atau disebut juga sebagai sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI Bab II Landasan Teori berisi kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan,kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Kajian pustaka membahas teori-teori
yang relevan. Hasil penelitian sebelumnya yang berisi penelitian yang pernah ada.
Selanjutnya hasil penelitian dirumuskan dalam kerangka berpikir dan hipotesis
tindakan yang berisi jawaban sementara dari rumusan masalah.A. Kajian Pustaka
1. Kedisiplinan
a. Pengertian Kedisiplinan Kedisiplinan berasal dari kata sifat yaitu disiplin yang diberi imbuan ke-an. Menurut Prijadaminto (2004 : 5-6) “Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan pada Tuhan, keteraturan, dan ketertiban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 mengemukakan bahwa terdapat beberapa cara menanamkan disiplin kepada anak, yaitu : a. Cara disiplin yang otoriter Disiplin otoriter berarti mengendalikan kekuatan eksternal dalam bentuk hukuman terutama hukuman badan sehingga anak kehilangan
kesempatan untuk mengendalikan perilaku mereka sendiri.
b. Cara disiplin yang permisif Biasanya disiplin yang permisif ini tidak membimbing anak untuk berperilaku yang disetujui secara sosial dan tidak menggunakan hukuman.
c. Cara disiplin yang demokratis Dalam hal ini metode demokratis menggunakan penjelasan, diskusi dan penalaran sehingga dapat membantu anak dalam memahami alasan-alasan perilaku tersebut diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 negatif, seperti hukuman dan omelan, maka cara yang positif inilah yang lebih efektif.
b. Indikator-Indikator Kedisiplinan Indikator-indikator menurut Mulyasa (2011:27-28) adalah : 1) Melaksanakan tata tertib dengan baik, baik guru maupun siswa, karena tata tertib yang berlaku merupakan aturan dan ketentuan yang harus ditaati oleh siapapun demi kelancaran proses pendidikan itu, yang meliputi: a. Konsep diri (self-concept), konsep diri masing-masing individu merupakan faktor penting dari setiap perilaku.
b. Patuh terhadap aturan sekolah atau lembaga pendidikan.
c. Mengindahkan petunjuk-petunjuk yang berlaku di sekolah atau suatu lembaga pendidikan tertentu. Contohnya menggunakan
kurikulum yang berlaku atau membuat satuan pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 j. Tepat waktu dalam belajar mengajar k. Tidak pernah membolos dalam belajar mengajar. l. Tidak pernah keluar dalam belajar mengajar.
2) Taat terhadap kebijakan dan kebijaksanaan yang berlaku
a. Menerima, menganalisis dan mengkaji berbagai pembaharuan pendidikan.
b. Berusaha menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi pendidikan yang ada.
c. Tidak membuat keributan di dalam kelas d. Mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
e. Membantu kelancaran proses belajar mengajar. 3) Menguasai diri dan instrospeksi. Menguasai diri berarti guru maupun peserta didik memiliki rasa tanggung jawab (sense of responsibility) yang tinggi terhadap keberlangsungan belajar mengajar. Sedangkan introspeksi berarti guru maupun peserta didik senantiasa mempertahankan indikator kedisiplinan melalui upaya seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Prestasi
a. Pengertian Prestasi Arifin (1990:3) mengungkapkan prestasi adalah “kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal”. Menurut KBBI (2008:1101), secara umum prestasi adalah “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan)”.
Berdasarkan dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dengan menggunakan kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu pembelajaran.
b. Prestasi belajar Menurut Ahmadi, dan Widodo (1991:130), prestasi belajar adalah “hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktorinternal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu”.
Menurut KBBI (2008:1101) prestasi belajar adalah “penguasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 ketrampilan baik dalam diri sendiri maupun dari luar melalui mata
pelajaran, yang ditunjukkan dengan nilai yang telah diberikan guru.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mulyasa (2006:191), menjelaskan “prestasi belajar bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi merupakan hasil berbagai faktor yang melatar belakanginya”. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, diantaranya : 1) Pengaruh faktor internal
Contoh pengaruh faktor internal adalah intelegensi, keberhasilan individu dapat diukur dengan intelegensinya, semakin tinggi tingkat intelegensi maka kemungkinan tingkat hasil yang dicapai semakin tinggi. Namun belum tentu dengan intelegensi yang rendah maka siswa mendapatkan hasil belajar yang rendah, hal ini dikarenakan masih ada faktor-faktor lain, yaitu minat, sikap, waktu, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 fisik atau lingkungan alam, melainkan lebih ke keadaan rumah, fasilitas belajar, ruang belajar, dan lain-lain.
3. Matematika
a. Pengertian Matematika Matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir, berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, generalisasi dan individualitas, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika, aljabar, geometri, dan analisis. Hakikat belajar matematika didasarkan pada pandangan konstruktivisme, yakni anak belajar matematika dihadapkan pada masalah tertentu berdasarkan pengetahuan yang diperolehnya ketika belajar dan berusaha memecahkannya (Uno, 2007). Bagi para siswa di sekolah, matematika sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya nalar dan melatih diri agar mampu berpikir logis, kritis, sistematis, dan kreatif (Polla,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 1) Memiliki objek kajian abstrak Dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abstrak, sering juga disebut objek mental. Objek-objek itu merupakan objek pikiran. Objek dasar meliputi: fakta, konsep, operasi ataupun relasi dan prinsip. Dari objek dasar itulah dapat disusun suatu pola dan struktur matematika.
2) Bertumpu pada kesepakatan Kesepakatan merupakan tumpuan yang amat penting dalam matematika. Kesepakatan yang amat mendasar adalah aksioma dan konsep primitif. Aksioma disebut sebagai postulat (sekarang) ataupun pernyataan-pangkal (yang sering dinyatakan tidak perlu dibuktikan). Sedangkan konsep primitif yang juga disebut sebagai undefined term ataupun pengertian pangkal tidak perlu didefinisikan. Beberapa aksioma dapat membentuk suatu sistem aksioma, yang selanjutnya dapat menurunkan berbagai teorema. Dalam aksioma tentu 10 terdapat konsep primitif dapat dibentuk konsep baru melalui pendefinisian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4) Memiliki simbol yang kosong dari arti Simbol yang digunakan, baik berupa huruf ataupun bukan huruf.
Rangkaian simbol-simbol dalam matematika dapat membentuk suatu model matematika. Model matematika dapat berupa persamaan, pertidaksamaan, bangun geometrik tertentu, dan sebagainya.
c. Pembelajaran Matematika Pembelajaran menurut Surya (2004: 62) adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.Matematika menurut Soedjadi (2000: 24) adalah cabang ilmu eksak dan terorganisir secara sistematik yang mencakup tentang bilangan dan kalkulasi, penalaran logik, tentang fakta kuantitatif, masalah tentang ruangan, bentuk, mengenai struktur yang logik serta memiliki aturan yang ketat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah diketahui orang tersebut. Karena itu untuk mempelajari suatu materi matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang itu akan mempengaruhi terjadinya proses belajar materi matematika tersebut.
Dalam belajar matematika terjadi juga proses berpikir, sebab seseorang dikatakan berpikir bila orang itu melakukan kegiatan mental dan orang yang belajar matematika mesti melakukan kegiatan mental. Karena dengan kita berpikir, orang menyusun hubungan-hubungan antara bagian-bagian informasi yang telah direkam di dalam pikiran sebagai pengertian- pengertian. Dari pengertian tersebut dapat terbentuk pendapat yang pada akhirnya bisa ditarik kesimpulan. Tentunya kemampuan berpikir seseorang itu dipengaruhi inteligensinya. Dengan demikian terlihat adanya kaitan antara inteligensi dengan proses belajar matematika.
4. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 mengenalkan istilah “guided reinvention” sebagai proses yang dilakukan siswa secara aktif untuk menemukan kembali suatu konsep matematika dengan bimbingan guru. Selain itu, (Freudenthal,1991) tidak menempatkan matematika sekolah sebagai suatu sistem tertutup (closed system) melainkan sebagai suatu aktivitas yang disebut matematisasi.
Kebermaknaan konsep matematika merupakan konsep utama dari Pendidikan Matematika Realistik. Proses belajar siswa hanya akan terjadi jika pengetahuan (knowledge) yang dipelajari bermakna bagi siswa (Freudenthal, 1991). Suatu masalah disebut “realistik” jika masalah tersebut hanya dapat dibayangkan atau nyata (real) dalam pikiran siswa. Dalam Pendidikan Matematika Realistik, permasalahan realistik digunakan sebagai fondasi dalam membangun konsep matematika atau disebut juga sebagai sumber untuk pembelajaran. Sedangkan dalam pendekatan mekanistik, permasalahan realistik ditempatkan sebagai bentuk aplikasi suatu konsep matematika sehingga sering juga disebut sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 b. Pengertian PMRI Wijaya (2012: 20) Pendidikan Matematika Realistik adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang harus selalu menggunakan masalah sehari-hari. Penggunaan kata “realistik” sebenarnya berasal dari bahasa Belanda “zich realiseren” yang berarti “untuk dibayangkan” atau “to imagine”. Van Den Heuvel Panhuizen (Wijaya, 2012), penggunaan kata “realistik” tersebut tidak sekedar menunjukkan adanya suatu koneksi dengan dunia nyata, tetapi lebih mengacu pada fokus Pendidikan Matematika Realistik dalam menempatkan penekanan penggunaan suatu situasi yang bisa dibayangkan (imagineable) oleh siswa.
Soedjadi (2001:2) mengemukakan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik pada dasarnya adalah pemanfaatan realita dan lingkungan yang dipahami peserta untuk memperlancar proses pembelajaran matematika sehingga mencapai tujuan pendidikan matematika yang lebih baik. Selain itu Soedjadi juga menjelaskan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 matematika realistik yang dikembangkan di Belanda oleh Freudenthal. PMRI merupakan pembelajaran yang menekankan aktivitas insan, dalam pembelajarannya digunakan konteks yang sesuai dengan keadaan di Indonesia.
Dasar filosofi yang digunakan dalam PMRI ini adalah kontrukstivisme yaitu dalam memahami suatu konsep matematika siswa diharapkan membangun dan menemukan sendiri pemahamnnya. Karakteristik dari pendekatan ini adalah memberikan kesempatan seluas- luasnya kepada siswa untuk membangun pemahaman tentang konsep yang baru dipelajarinya.
Perhatian pada pengetahuan informal (informal knowledge) dan pengetahuan awal (pre knowledge) yang dimiliki siswa menjadi hal yang sangat mendasar dalam mengembangkan permasalahan yang realistik. Pengetahuan informal siswa dapat berkembang menjadi suatu pengetahuan formal (matematika) melalui proses pemodelan.
Secara umum, dalam Pendidikan Matematika Realistik di kenal dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 Dalam Pendidikan Matematika Realistik, konteks yang digunakan di awal pembelajaran ditujukan untuk titik awal pembangunan konsep matematika dan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksplorasi strategi penyelesaian masalah. Selain bermanfaat untuk mendukung kegiatan eksplorasi, penggunaan konteks diawal pembelajaran juga akan bisa meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar (Wijaya, 2012).
c. Karakteristik PMRI Treffers dalam Wijaya (1987) merumuskan lima karakteristik Pendidikan Matematika Realistik, diantaranya : 1) Penggunaan Konteks. Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika. Konteks tidak harus berupa masalah dunia nyata namun bisa dalam bentuk permainan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 konteks diawal pembelajaran adalah untuk meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa dalam belajar matematika.
2) Penggunaan model untuk matematisasi progresif. Dalam Pendidikan Matematika Realistik, model yang digunakan dalam melakukan matematisasi secara progresif. Penggunaan model berfungsi sebagai jembatan (bridge) dari pengetahuan dan matematika tingkat konkrit menuju pengetahuan matematika tingkat formal. Hal yang perlu dipahami dari kata “model” adalah bahwa model tidak merujuk pada alat peraga. Model merupakan suatu alat vertikal dalam matematika yang tidak bisa dilepaskan dari proses matematisasi karena model merupakan tahapan proses transisi level informal menuju level matematika formal. Secara umum ada dua macam model dalam Pendidikan Matematika Realistik yaitu model “of” dan model “for”. 3) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa. Siswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang bervariasi. Hasil kerja dan konstruksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 sosial. Proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka. Pemanfaatan interaksi dalam pembelajaran matematika bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara simultan. Kata pendidikan memiliki implikasi bahwa proses yang berlangsung tidak hanya mengajarkan pengetahuan yang bersifat kognitif, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai untuk mengembangkan potensi alamiah afektif siswa.
5) Keterkaitan. Konsep-konsep dalam matematika tidak bersifat parsial, namun banyak konsep matematika yang memiliki keterkaitan. Oleh karena itu, konsep-konsep matematika tidak dikenalkan kepada siswa secara terpisah atau terisolasi satu sama lain. Pendidikan Matematika Realistik menempatkan keterkaitan (intertwinement) antar konsep matematika sebgai hal yang harus dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Melalui keterkaitan ini, satu pembelajaran matematika diharapkan bisa mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
5. Geometri Menurut KBBI (2007:355) geometri adalah cabang matematika yang menerangkan sifat-sifat garis, sudut, bidang, dan ruang (ilmu ukur). Sedangkan menurut Travers dkk (1987:6) menyatakan bahwa: “Geometry is the study of the relationships among points,lines, angles, surfaces, and solids”. Geometri adalah ilmu yang membahas tentang hubungan antaratitik, garis, sudut, bidang dan bangun-bangun ruang. Ada dua macam geometri, yaitu geometri datar dan geometri ruang.
Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwageometri adalah salah satu cabang matematika yang mempelajari tentang bentuk, ruang, komposisi beserta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya dan hubungan antara yang satu dengan yang lain.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 fasilitator di dalam kelas. Sedangkan siswa mampu menunjukkan kreativitasnya dalam pembelajaran, seperti mampu mengungkapkan pendapatnya, mampu menyelesaikan masalah, serta mampu menjelaskan penyelesaikan masalah dengan rinci.
Hasil Penelitian yang kedua menurut Wijaya, Kartika Ary (2012) tentang Hubungan antara Lingkungan Keluarga dan Pola Asuh Anak dengan Kedisiplinan Belajar Siswa. Penelitian ini bertujuan untuk membangkitkan kedisiplinan siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.
Hasil penelitian yang ketiga menurut Slamet (2010) tentang Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Sifat Kubus dan Balok dengan Menggunakan Media Bangun Ruang Siswa kelas IV SD Negeri Sukorejo 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media bangun ruang dapat membantu prestasi belajar siswa pada materi sifat kubus dan balok. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebelum tindakan adalah 57.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 kedisiplinan siswa serta mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menggunakan pendekatan PMRI dalam pembelajaran siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan Yogyakarta.
C. Teori yang Relevan (Teori Vygotsky) Teori yang dipegang oleh Vygotsky lebih mengacu pada kontruktivisme. Karena ia lebih menekankan pada hakikat pembelajaran . sosiokultural Pada dasarnya teori Vygotsky didasarkan pada tiga ide utama: (1) bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka telah ketahui; (2) bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual; (3) peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran siswa.
Vygotsky mengemukakan tiga kategori pencapaian siswa dalam upayanya memecahkan permasalahan, yaitu (1) siswa mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 Inti teori Vygotsky adalah menekankan interaksi antara aspek internal dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan social pembelajaran. Karena menurutnya, fungsi kognitif manusia berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konteks budaya. Vygotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas- tugas tersebut masih dalam jangkauan kemampuannya.
D. Kerangka Berpikir Prestasi belajar menjadi penentu bagi keberhasilan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Siswa kelas V SD Kanisius Kintelan memiliki prestasi belajar rendah khususnya pada mata pelajaran matematika.
Hal ini tercermin dari kurangnya respon siswa saat guru memberikan pertanyaan atau instruksi dan siswa takut untuk bertanya dan berpendapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 Pendekatan pembelajaran tersebut adalah dengan diterapkannya pendekatan PMRI. Dengan pembelajaran yang realistik ini, siswa akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu, siswa akan lebih disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran. Peneliti menggunakan pendekatan ini dikarenakan peneliti ingin mencoba memberikan solusi terhadap upaya pembelajaran. Sehingga pembelajaran menjadi menarik dan siswa akan semakin aktif dan termotivasi dalam belajar. Dengan demikian, penerapan pendekatan PMRI ini diharapkan mampu meningkatkan
kedisiplinan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.