HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS SHOLAT DHUHA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) PLUS AL-MADINAH CABEAN MANGUNSARI SIDOMUKTI SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI

  

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS SHOLAT DHUHA

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)

PLUS AL-MADINAH CABEAN

  

MANGUNSARI SIDOMUKTI

SALATIGA TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

RISTANI

NIM 11412008

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2016

  MOTTO ضلا َح َع ة َف َش َلََع َظَفاَح ْنَم

  رْحَبلا َدَبَز لْث م ْتَن َكَ ْن اَو هَبْو ن ذ َلَ َرْف غ ى

“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng akan diampuni

dosanya oleh itu sebanyak buih di lautan” (HR.Muslim).

  PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk:

  1. Ayah Rosid Partono dan bunda Subiyati tercinta, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk anak-anaknya. Semoga Bapak Ibu Sehat dan slalu dalam lindungan-Nya;

2. Bapak (Sarozi) dan Ibu (Zuhriyah) mertua, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk anak-anaknya.

  Semoga Bapak Ibu Sehat dan slalu dalam lindungan-Nya;

  3. Istri (Purnamasari) tercinta, yang selalu menemani dalam menyusun skripsi ini semoga menjadi istri yang sholehah, semoga menjadi sarjana yang

memiliki ilmu yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga dan masyarakat;

  4. Ananda tercinta Alya Nadhifah Zahra Annafisah, semoga selalu semangat dan tidak putus asa dalam menuntut ilmu dan berguna bagi nusa bangsa dan menjadi anak sholehah dan ahli Qur’an.

KATA PENGANTAR

  

   

  Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Swt. Yang telah memberikan rahmat, taufik, nikmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikanskripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad Saw beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqomah dijalan-Nya. Yang telah menunjukkan kepada kita agama yang hak dan menuntun kita dari zaman kebodohan hingga ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.

  Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, dorongan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait.

  Namun kebahagiaan yang tiada taranya tidak dapat disembunyikan setelah penulisan skripsi ini selesai. Oleh karena itu tidak lupa peneliti ucapkan banyak terimakasih setulus-tulusnya atas terselesaikanya skripsi ini kepada:

  1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga;

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  IAIN Salatiga;

  3. Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam beserta stafnya yang telah membantu peneliti selama menjalani kuliah dan ketika penyusunan skripsi ini;

  4. Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan memberikan bimbingan serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini;

  5. Bapak ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan penuh kesungguhan dan kesabaran, serta bagian akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada peneliti; dan

  6. Semua pihak yang telah membantu demi lancarnya skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Hanya rasa syukur yang dapat peneliti haturkan kepada Allah Swt yang telah memberikan anugrah-Nya dalam penyusunan skripsi ini, dengan demikian akhirnya peneliti mengucapkan banyak terimaksih dan tentunya dalam penulisan atau penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti umumnya bagi pembaca yang dermawan, serta bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa.

  Salatiga, 10 Pebuari 2016 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman judul ............................................................................................ i Pernyataaan keaslian .................................................................................. ii Pengesahan ................................................................................................. iii Nota pembimbing ........................................................................................ iv Abstrak ........................................................................................................ v Kata pengantar ........................................................................................... vi Daftar isi ..................................................................................................... vii Daftar tabel ................................................................................................. viii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................

  1 B. Rumusan Masalah .................................................................

  6 C. Tujuan Penelitian ..................................................................

  6 D. Hipotesis ...............................................................................

  7 E. Manfaat Penelitian ................................................................

  7 F. Definisi Operasional .............................................................

  8 G. Metode Penelitian .................................................................

  9 H. Metode Pengumpulan Data ..................................................

  13 I. Analisis Data .........................................................................

  16 J. Sistematis Penulisan .............................................................

  16 BAB II LANDASAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoretis ...................................................................

  18 1. Pengertian Shalat Dhuha ...................................................

  18 2. Keutamaan Shalat Dhuha ..................................................

  19 3. Dasar hukum shalat Dhuha ...............................................

  29 B. Motivasi ..................................................................................

  32 1. Motivasi..................................................................... .........

  32 2. Belajar ...............................................................................

  36 3. Motivasi Belajar ................................................................

  37

  BAB III. HASIL PENELITIAN A. Keadaan umum daerah penelitian ...........................................

  42 1. Profil Madrasah .................................................................

  42 2. Sejarah Berdiri ..................................................................

  43 3. Letak Geografis .................................................................

  44 4. Visi dan Misi ......................................................................

  44 5. Keadaan Guru ...................................................................

  45 6. Keadaan Siswa ..................................................................

  46 7. Sarana Prasarana ...............................................................

  46 B. Analisis Data Penelitian .........................................................

  50 1. Nama Data Penelitian (Responden) ..................................

  49 2. Hasil Mentah Angket ........................................................

  52 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Deskripsi ...................................................................

  55 1. Variabel pertama ...............................................................

  55 2. Variabel Kedua .................................................................

  60 B. Analisis Hipotesis ……………………….. ............................. 65

  C. Pembahasan ……………………….. ...................................... 68

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................

  69 B. Saran-Saran .............................................................................

  70 Daftar Pustaka ..............................................................................................

  70 Lampiran-Lampiran .....................................................................................

  72

  

ABSTRAK

  Ristani, NIM:11412008, IAIN Salatiga Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  IAIN Salatiga. Hubungan Intensitas Sholat Dhuha dengan

  Motivasi Belajar Siswa MTs Plus Al-Madinah Cabean, Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015 . Pembimbing:

  Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si. Kata Kunci: Intensitas, Sholat Dhuha, Motivasi Belajar.

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui variasi intensitas sholat Dhuha siswa MTs Plus Al-Madinah, variasi motivasi belajar siswa MTs Plus AL- Madinah dan tidak ada hubungan positif dan signifikan antara intensitas sholat Dhuha dengan motivasi belajar siswa MTs Plus Al-Madinah Salatiga Tahun 2015

  Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Tempat di MTs Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Kota Salatiga, 15 Januari 2015. Jumlah populasi 65 dengan jumlah 35 responden. Teknik pengumpulan dengan angket dan dokumentasi. Teknik analisis deskriptif, presentatase dan uji hipotesis dengan menggunakan rumus corelasi product moment.

  Hasil penelitian menunjukkan 1) Variasi tingkat intensitas shalat dhuha pada siswa MTs. Plus Al-Madinah tahun 2015 terdiri dari 4 (kategori) yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah. 0 orang atau 0 % responden tergolong tingkat intensitasnya rendah, bahwa 1 orang atau 2,86% responden tergolong tingkat intensitasnya sedang, bahwa 32 orang atau 91,43% responden tergolong tingkat intensitasnya tinggi dan 2 orang atau 5,71% responden tergolong tingkat intensitasnya sangat tinggi. 2) Variasi tingkat motivasi belajar pada siswa MTs. Plus Al-Madinah tahun 2015, terdiri dari 4 (kategori) yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah. 0 orang atau 0 % responden tergolong motivasi belajar Rendah, bahwa 1 orang atau 2,86% responden tergolong motivasi belajar Sedang, bahwa 13 orang atau 37,14% responden tergolong motivasi belajar tinggi dan 21 orang atau 60% responden tergolong motivasi belajar sangat tinggi. 3) Setelah data dianalisis menggunakan corelasi product moment dapat diketahui bahwa r observasi sebesar product moment, ternyata r berada 0,126. Setelah dikonsultasikan dengan tabel harga kritik r product moment, ternyata rxy berada diatas taraf signifikan 1% = 0,430. Dengan demikian ternyata

  rxy ≥ r tabel, yaitu

  taraf signifikan N = 35 adapun corelasi product moment pada taraf signifikan 5% = 0,334 dengan N = 35, dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara variabel X dan Y yang signifikan, berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi semakin tinggi intensitas sholat Dhuha tidak memiliki hubungan dengan semakin tingginya motivasi belajar siswa MTs. Plus Al-Madinah tahun

  Meretas anggapan masyarakat tentang tidak ada hubungan antara shalat dhuha 2015.

dengan motivasi belajar meskipun teori sudah menyebutkan demikian. Shalat dhuha

memiliki hubungan yang secara tidak langsung dapat membangun motivasi belajar

misalnya ketenangan.

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2.

  Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran 3. Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 4. Surat Penelitian Lampiran 5. Surat Keterangan Penelitian Lampiran 6. Nama Responden MTs Plus Al-Madinah Salatiga Lampiran 7. Kisi-Kisi Instrumen Angket Intensitas Shalat Dhuha Lampiran 8. Kisi-Kisi Instrumen Angket Motivasi Belajar Lampiran 9. Petunjuk Pengisian Angket Lampiran 10. Angket Intensitas Shalat Lampiran 11. Angket Motivasi Lampiran 12. Data Hasil Jawaban Angket Intensitas Shalat Data Hasil Jawaban Lampiran 13. Angket Angket Motivasi Belajar Lampiran 14. Tabel nilai r Product Moment Lampiran 15.

  Dokumentasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia, disadari atau tidak pendidikan telah mempengaruhi kehidupan manusia. Dengan pendidikan manusia bisa menjadi seseorang yang lebih baik. Pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat besar pada perkembangan pikiran otak manusia. Dibandingkan orang yang berpendidikan dengan orang yang tidak

  berpendidikan dalam berbicara saja sudah jauh berbeda, karena orang yang berpendidikan pengetahuan mengenai ilmu di tata sedemikian rupa. sedangkan orang yang tidak berpendidikan hanya mengetahui apa yang dia lakukan dan rasakan tanpa tahu apa maksudnya serta kegunaanya.

  Salah satu faktor yang menentukan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan adalah guru. Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya (Syukur, 2014:89). Tugas utama seorang guru adalah mengajarkan kepada peserta didik apa yang belum mereka ketahui. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi dalam suatu situasi. Situasi belajar ini ditandai dengan motif-motif yang ditetapkan dan diterima oleh siswa. Terkadang suatu proses belajar tidak dapat mencapai hasil maksimal disebabkan karena tidak adanya kekuatan yang mendorong (motivasi) sehingga prestasi belajar anak rendah.

  Adanya motivasi belajar yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik (Sardiman, 2007:85-86). Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan sungguh-sungguh serta didasari adanya motivasi, maka seorang siswa yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.

  Secara umum faktor yang mempengaruhi prestasi anak dalam belajar ada dua macam yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis meliputi keadaan jasmani dan keadaan fungsi jasmani.

  Faktor psikologis salah satunya adalah motivasi. Motivasi belajar siswa merupakan faktor internal yang penting dalam mengoptimalkan prestasi belajar siswa. Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan atau kebutuhan (Djali, 2008:101).

  Kegiatan belajar mengajar anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. Motivasi belajar merupakan motivasi dasar yang dimiliki setiap orang, di samping motivasi untuk bersahabat dan motivasi untuk berkuasa (Siagian, 2004:167). Motivasi belajar merupakan usaha mencapai sukses atau berhasil berkompetisi dengan suatu ukuran keunggulan yang dapat berupa prestasi orang lain maupun prestasi sendiri. Seseorang yang memiliki motivasi belajar akan berusaha melakukan sesuatu untuk meraih apa yang diinginkan. Allah Swt berfirman dalam Q.s. al-

  Ara’d ayat 11.

  ا َل َ َّللَّا َّن ْْ ِ ِ فْننَ ب اَم او رََِّ ُ ََََّّ ٍْوََ ب اَم رََِّ ُ ِ

  Artinya: “Allah tidak akan mengubah suatu kaum sampai mereka merubah diri mereka sendiri Selain pengaruh faktor internal, dalam proses dan keberhasilan belajar siswa, juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal yang berasal dari lingkungan sosial dan non sosial siswa turut berpengaruh terhadap Motivasi Belajar siswa. Lingkungan di sekitar individu, seperti lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan belajar, dan lingkungan kelompok memiliki pengaruh terhadap keberhasilan individu dalam belajar (Usman dan Setyawati, 1993:38).

  Lingkungan sosial adalah pergaulan siswa dengan orang lain di sekitarnya, sikap dan perilaku orang di sekitar siswa dan sebagainya.

  Lingkungan sosial yang banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orangtua, praktis pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.

  Sedangkan faktor eksternal lingkungan non-sosial di antaranya lingkungan alamiah, instrumental, dan mata pelajaran.

  Selain faktor eksternal dan faktor pelaksanaan pembelajaran, motivasi belajar siswa juga dapat didukung dengan penerapan keagamaan di lingkungan sekolah. Salah satu di MTs. Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Kecamatan Sidomukti Salatiga.

  Para siswa di MTs. Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga diwajibkan untuk mengikuti shalat Dhuha berjamaah sebelum mengawali proses belajar mengajar. Belajar menjadi lebih mudah manakala hati tenang dan bahagia. Keadaan hati yang tenang dan bahagia memungkinkan kita berkonsentrasi dengan baik sehingga ilmu pengetahuan dapat kita serap dengan baik. Jika kita sedih, dan tertekan, kerja otak cenderung menurun.

  Tujuan dilaksanakannya shalat Dhuha adalah di samping sebagai ibadah sunah juga bertujuan untuk memotivasi siswa. Shalat Dhuha dapat dijadikan motivasi, hal ini karena shalat Dhuha dilaksanakan pada waktu produktif, yaitu pagi hari. Pada waktu produktif ini, manusia sedang dalam keadaan semangat untuk beraktivitas (Anas, 2011:19).

  Shalat Dhuha merupakan shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Sholat Dhuha adalah solat sunah yang di kerjakan ketika matahari sedang naik, kurang lebih setinggi hasta (pukul 07.00 pagi) sampai dengan kurang lebih pukul 11.00 siang (Sobari, 2003:66). Hukum shalat Dhuha adalah sunnah muakad artinya shalat sunnah yang sering dikerjakan Nabi Muhammad Saw shalat sunnah yang sangat dianjurkan. Jumlah rakaat shalat dhuha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat (Muhaimin, 2010:111). Dan dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam.

  Shalat Dhuha akan membuat pikiran menjadi jernih dan memberikan pengaruh yang positif dalam aktivitas di dalam proses belajar siswa di sekolah. Dengan pikiran yang jernih dan hati yang tenang, dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang dan menjadi keberhasilan. Selain itu dengan shalat Dhuha menjadikan jiwa tenang. Agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik diperlukan ketenangan jiwa agar ilmu yang diajarkan dapat masuk ke dalam hati kita. Allah Swt berfriman Q.s. ar- A’rad ayat 28.

  بو ل َْلا ُّ ئَِم ْطَت َّللَّا رْك ذ ب َلنآ َّللَّا رْك ذ ب ْْ بُو ل ق ُّ ئَِم ْطَتَو او نَمَ آ َني َّلَّا

  Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi

  tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

  Berdasarkan pengalaman temuan di lapangan sementara yang dilakukan oleh peneliti di MTs. Plus Al-Madinah adalah sebagai berikut, di mana siswa MTs. Plus Al-Madinah sebelum diterapkannya pembiasaan shalat Dhuha, mereka kurang memanfaatkan waktu, datang ke sekolah sering terlambat, terkadang guru sudah masuk kedalam kelas tetapi siswa belum masuk kelas.

  Setelah para guru dan pengurus yayasan mengadakan musyawarah, disepakati bahwa shalat Dhuha harus diterapkan bagi siswa minimal empat kali dalam seminggu. MTs. Plus Al-Madinah mulai menerapkan shalat Dhuha sejak tahun 2008 hingga sekarang telah banyak memberikan dampak positif bagi siswa.

  Siswa lebih semangat untuk belajar, banyak siswa yang dulu sering terlambat masuk kelas pada jam pertama dengan diadakan pelaksanaan shalat Dhuha sekarang sudah mulai berkurang. Dari latar belakang tersebut di atas, maka peneliti ingin mencermati dan mengkaji secara lebih mendalam dan ilmiah, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan

  antara intensitas shalat Dhuha dengan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015 .” B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

  1. Bagaimanakah variasi intensitas shalat Dhuha siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015?

  2. Bagaimanakah variasi motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015?

  3. Apakah ada hubungan antara intensitas shalat Dhuha dengan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah:

  1. Mengetahui variasi intensitas shalat Dhuha siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015.

  2. Mengetahui motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus Al- Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015.

  3. Adakah hubungan antara intensitas shalat Dhuha dengan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015.

  D. Hipotesis

  Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar yang mungkin salah, hipotesis yang benar nantinya akan dipakai dan hipotesis yang salah akan ditolak pemakainya, tetapi ada dan tidaknya hipotesis tergantung dari data yang terkumpul (Hadi, 1983: 63).

  Hipotesis peneliti adalah ada hubungan antara intensitas shalat Dhuha dengan motivasi belajar pada siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Teoretik

  a. Temuan penelitian ini dalam rangka sumbangan khasanah khususnya pada hubungan antara intensitas shalat Dhuha dengan motivasi belajar pada siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015; b. Temuan penelitian diharapkan sebagai dasar bagi penelitian berikutnya.

  2. Praktis

  a. Bagi peneliti Penelitian ini menjadi tolok ukur seberapa dalam pengetahuan dan wawasan terkait dengan pembiasaan shalat Dhuha dapat meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya siswa di Madrasah

  Tsanawiyah (MTs) Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga.

  b. Bagi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus Al-Madinah MTs. Plus Al-Madinah selaku subyek penelitian, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui dan meningkatkan pembiasaan shalat Dhuha dalam meningkatkan Motivasi Belajar siswa

F. Definisi Operasional

  Berdasarkan latar belakang masalah dan indentifikasi masalah dan untuk mempermudah kajian teoritisnya, berikut akan diuraikan penegasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Shalat Dhuha Sholat Dhuha adalah solat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi

  (07.00- 11.00), paling sedikit dua reka’at, paling banyak 12 reka’at

  (Shodik, 1991:305). Menurut Abdul Manan Bin H. Muhammad Sobari adalah “Sholat Dhuha dikerjakan ketika matahari sedang naik, kurang lebih setinggi hasta (pukul 07.00 pagi) sampai dengan kurang lebih pukul 11.00 siang” (Sobari, 2003:66).

  Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa shalat dhuha adalah shalat sunnah dua rekaat yang dilakukan di pagi hari mulai pukul 07.00 sampai dengan 11.00 siang.

  2. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah dorongan yang ada pada diri seseorang yang berkaitan dengan prestasi yaitu dorongan untuk menguasai, memanipulasi, serta mengatur lingkungan sosial maupun fisik, mengatasi rintangan, dan memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing dan berusaha untuk dapat melebihi hasil yang telah dicapai pada masa lampau serta mengungguli prestasi yang dicapai orang lain (Conger, 1975:24).

  Motivasi belajar sebagai kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar atau dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia (perilaku belajar) ( Dimyati dan Mudjiono, 2009:80).

  Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik (Uno, 2009:23).

  Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat di simpulkan bahwa motivasi belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi yang mendorong seseorang belajar untuk mencapai hasil yang diinginkan.

G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

  a. Pendekatan penelitian ini merupakan penerapan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistik. Penerapan pendekatan kuantitatif dengan jenis pertimbangan korelasional dalam penelitian ini dengan pertimbangan untuk menunjukan hubungan antar variabel intensitas sholat Dhuha dengan motivasi belajar siswa di MTs. Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015.

  b. Rancangan Lapangan, rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah field resnarch dengan variabel intensitas sholat Dhuha dengan motivasi belajar, untuk mengetahui hubungan intensitas sholat Dhuha dengan motivasi belajar siswa.

  c. Lokasi dan Waktu Penelitian

  1. Lokasi Penelitian ini dilaksnakan di Madrasah Tsanawiyah Plus Al-

  Madinah Cabean Salatiga. Alasan memilih tempat ini karena lokasi tersebut adanya variasi intensitas shalat Dhuha dengan motivasi belajar siswa.

  2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada Bulan 10 Oktober 2015 - 14 Januari 2016.

  d. Populasi dan Sampel 1) Populasi

  Populasi adalah kenyataan yang hendak digeneralisasikan (Hadi, 2000

  :70). Menurut Arikunto (2010:173) yaitu “Keseluruhan subyek peneliti”. Senada dengan definisi diatas, menurut Sugiyono (2010:79) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulan.

  Beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek peneliti yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian disimpulkan.

  Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi di MTs. Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015 yang berjumlah 35 siswa. Berikut ini adalah sebaran sub populasi pada setiap kelas:

  

Tabel 1.1

  Data Siswa MTs. Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015

  No Kelas Populasi 1.

  VII

  11 siswa

  2. VIII 14 siswa 3.

  IX

  10 Siswa

  Jumlah

  35 Siswa Sumber: MTs Plus Al-Madinah

  2) Sampel dan Teknik Sampling Sampel adalah bagian dari dari populasi yang dijadikan sasaran peneliti yang dianggap mewakili populasi (Hadi, 2000:70). Menurut

  Sugiyono (2010:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

  Arikunto (1989:107) berpendapat, bahwa apabila subjeknya kurang dari 100 (seratus) lebih baik diambil semua, sedangkan apabila lebih dari 100 orang. Maka penelitian mempunyai arti peneliti populasi, yaitu menentukan dengan jumlah sapel seluruh siswa MTs Plus Al-Madinah Salatiga. Peneliti populasi maksudnya adalah penelitian yang subyeknya penelitinya adalah menggunakan semua subyek yang ada dalam populasi.

  Tabel 1.2 Data populasi dan sampel

  No. Kelas Sampel

  1 VII 11 siswa

  2 VIII 13 siswa

  3 IX 11 siswa

  Jumlah 35 siswa

  Sumber: Peneliti melalui data sekolah 3) Variabel Penelitian

  Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010:118) Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu:

  a. Variabel bebas (independen variabel) yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2009:39). Penelitian menjadikan intensitas shalat Dhuha sebagai variabel bebas yang diberi notasi (symbol) X. Indikator penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Selalu mengerjakan sholat dhuha pada waktu yang efektif;

  2. Jumlah Rekaat (Menjalankan solat);

  3. Selalu mengikuti solat dhuha berjamaah; dan 4. Melaksanakan shalat dhuha dengan kesadaran hati.

  b. Variabel terikat (dependen variabel) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini adalah motivasi belajar berfungsi sebagai variabel terikat yang diberi symbol Y. Sedangkan indikator motivasi belajar menurut Uno (Uno, 2011:23) adalah sebagai berikut:

  dalam menghadapi tugas;

  1. Tekun

  2. Ulet dalam menghadapi kesulitan;

  3. Menunjukkan minat; dan 4. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

H. Metode Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  1. Metode Angket Angket adalah instrument pengumpulan data dengan daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban dari para responden

  (Koecoroningrat, 1997:173). Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang intensitas sholat dhuha dengan motivasi belajar. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, dengan tipe pilihan ganda (multiple choice). Tersedia empat alternatif jawaban yaitu: Selalu,

  Sering, Kadang-kadang atau Tidak pernah. Dengan skor untuk maing- masing jawaban yaitu, Skor jawaban adalah: Selalu = skor 4, jawaban Sering = skor 3, jawaban Kadang-kadang = skor 2, dan jawaban Tidak pernah = skor 1.

  Instrument (Angket) yang peneliti susun mengacu pada variabel- variabel dibawah ini: a. Variabel bebas (independent variabele) yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,2009:39). Penelitian menjadikan intensitas shalat Dhuha sebagai variabel bebas yang diberi notasi (symbol) X.

  b. Variabel terikat (dependent variabele) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

  Dalam penelitian ini adalah motivasi belajar berfungsi sebagai variabel terikat yang diberi symbol Y. Uno (Uno, 2011:23).

  2. Metode Dokumentasi Dokumen adalah mencari data berupa catatan dan arsip (Arikunto,

  2010: 231). Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan informasi atau data mengenai keadaan sekolah, guru, dan siswa MTs Plus Al- Madinah Salatiga dan hal lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik pengambilan data dengan dokumentasi ini adalah dengan copy file arsip tentang sejarah berdiri sekolah, keadaan guru, dan murid, struktur organisasi sekolah.

  3. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab antara interviu/penanya dengan interviu/responden untuk melaksanakan wawancara di persiapakan pedoman wawancara (Asdiqoh, 2014: 47-48). Wawancara adalah merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Kegiatan wawancara antara lain persiapan, pelaksanaan, dan penutup:

  a. Persiapan, yang berisikan:

  1. Menentukan tujuan wawancara;

  2. Menentukan bentuk pertanyaan; dan 3. Menentukan jadwal wawancara dan sebagainya.

  b. Pelaksanaan, di antaranya meliputi:

  1. Menyampaikan maksud dan tujuan wawancara; dan 2. Mengadakan wawancara.

  c. Penutup, berisikan:

  1. Menyusun laporan hasil wawancara; dan 2. Salam.

I. Analisis Data

  Setelah data terkumpul, kemudian penulis menganalisis data dengan rumusan. Untuk mengetahui hubungan intensitas sholat Dhuha dengan motivasi belajar siswa, dengan rumus prosentasi yang diteorikan oleh Arikunto (2010: 318):

  F Px 100 % N Keterangan: P : Angka Prosentase F : Frekuensi N : Jumlah Responden 100% : Bilangan konstan Untuk mengetahui hubungan intensitas sholat Dhuha dengan motivasi belajar siswa, dengan rumus product moment dengan rumus:

   xy

    

   xy

  N rxy

  2

  2

         

   xy        

  2

  2

   x   y     

     

  N N

         

  Keterangan:

  rxy : Koefisien korelasi antara x dan y

  xy : Jumlah perkalian untuk x dan y

  x : Variabel I (Intensitas Sholat Dhuha) y : Variabel II (Motivasi Belajar) N : Jumlah responden (Winarno, 2010:149).

  Analisis ini merupakan jawaban benar/tidak benar terhadap hipotesis yang diajukan. Metode analisis data merupakan suatu analisis untuk mencari atau mengumpulkan data deskriptif serta data aktual. Maka dalam pengolahan data peneliti menganalisi isinya (Sumadi, 1995:65-66).

  J. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN, Memuat latar belakang, rumusan masalah,

  tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, memuat: (1) pendekatan dan jenis penelitian, (2) lokasi dan waktu penelitian, (3) populasi dan sample, (4) instrumen penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, sistematika penulisan.

  

BAB II LANDASAN TEORI, Membahas tentang shalat Dhuha dan

  motivasi belajar (pengertian shalat dhuha, keutamaan sholat dhuha, dasar hukum shalat Dhuha, motivasi belajar siswa (pengertian motivasi, ciri-ciri motivasi, macam-macam mativasi, belajar, motivasi belajari, bentuk-bentuk motivasi di sekolah).

  

BAB III LAPORAN PENELITIAN, Membahas tentang keadaan umum

  tentang lokasi penelitian meliputi: Profil, Sejarah berdirinya, letak geografis, visi misi, keadaan guru, keadaan siswa, sarana prasarana, Penyajian data, Data responden (siswa kelas 1-3), Data hasil Angket Intensitas Solat Duha, Data hasil Angket tentang Motivasi belajar siswa

  

BAB IV ANALISIS DATA, Membahas tentang analisis data penelitian

  intensitas sholat Dhuha, analisi data motivasi belajar, dan diuji hipotesis hubungan antara intensitas sholat Dhuha dengan semangat belajar siswa MTs Plus Al-Madinah Cabean Mangunsari Sidomukti Salatiga Tahun 2015.

  BAB V PENUTUP, Berisi Kesimpulan dan Saran

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Shalat Dhuha 1. Pengertian Shalat Dhuha Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu

  pagi, paling sedikit dua rekaat, paling banyak 12 rekaat (shodiq, 1991:305). Sedangkan pengertian sholat dhuha menurut beberapa pendapat adalah sebagai berikut: a. Abdul Manan Bin H. Muhammad Sobari

  “Sholat Dhuha dikerjakan ketika matahari sedang naik, kurang lebih setinggi hasta (pukul 07.00 pagi) sampai dengan kurang lebih pukul 11.00 siang” (Sobari, 2003:66).

  b. Iqra al-Firdaus dan Aep S. Hamidin “Sholat Dhuha adalah sholat pada waktu matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbit (kira-kira pukul 07.00 pagi) hingga waktu zhuhur” (al-Firdaus dan Hamidin, 2013:76).

  c. Sayyid Sabiq “Sholat Dhuha adalah ibadah yang disunnatkan diwaktu matahari sudah naik kira-kira sepenggalah dan berakhir di waktu matahari lingsir, paling sedikit dua rekaat dan paling banyak dua belas rekaat” (Sayyid, 1994:68)

  d. Fatkhul Anas “Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan ketika matahari terbit hingga sepenggal naik” (Anas, 2011:57).

  Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada matahari sedang naik (07.00 pagi), sampai dengan kurang lebih pukul 11.00 siang paling sedikit dua rekaat, paling banyak 12 rekaat.

2. Keutamaan Shalat Dhuha

  Sholat dhuha berbanding lurus dengan kemudahan mendapatkan rezeki. Di dalam al Qur’an Allah Swt menjanjikan waktu Dhuha sebagai penjamin rizki. Hal tersebut sesuai dengan firmannya dalam Q.S Adh Dhuha: 1-5

                        

  Artinya: 1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi (gelap), Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu, dan Sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan), dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia- Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas. (Q.S Adh- Dhuha: 1-5) Firman Allah Swt. Surat adh-Dhuha ayat: 3-4.

             

  Artinya: “Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada benci kepada mu, dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.”

  Yaitu, kehidupan akhirat adalah lebih baik bagimu dari pada kehidupan dunia ini. Dan, telah diketahui dari sejarah perjalanan Rasulullah Saw.

  Bahwa beliau adalah orang yang paling zuhud terhadap dunia ini. Telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanadnya bahwa Abdullah bin Mas’ud berbicara,

  َل ه لل َلَ ْضا ( َع َص َس َو َل ْي لْو سَر َعَج َظ

  َظََْيَت ْسا اَّمَلَف ه بْنَج فِ َرَّث نََف ِّْ صََ َلََع

َلََع َ َلَ َط َِْب ُ ََََّّ اَنَتْنَذا َلنآ لل لْو سَر َيَ تْل قَو هَبْنَج ح ََِّمنآ تْلَعَج

َع لل َلَ َص لل لْو سَر َلَاَََف ِّْ صَحْلا لَثَمَو لَِثَم اَمَنِا اَيْن ْلْ لَو لِ اَم ََلَس و هْيَل

  ) اََِكَرَتَو َحاَر َ ثُ ةَرَج َّشلا َتْ َتَ َّلَظ ب كاَرَك اَيْنُّلدا

  “Rasulullah Saw. Berbaring dengan beralaskan tikar sehingga menimbulkan bekas di lambung kanannya. Ketika beliau bangun, aku pun mengusap lambung beliau dan mengatakkan, ‘Wahai Rasulullah, izinkanlah kami untuk menghampakan permadani diatas tikar ini. ‘Lalu Rasulullah Saw. Bersabda, ‘Aku tidak berurusan dengan dunia. Perumpamaanku dengan dunia adalah bagaikan seseorang yang sedang berkendaraan kemudian berteduh di bawah pohon, dia istirahat sebentar kemudian dia meninggalkan lagi.” (Hadist ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Majah dan Tirmidzi, serta beliau mengatakan bahwa hadist ini hasan dan sahih) (Tafsir Ibnu Katsir,2004:492-493).

  Allah Swt. Berfirman dalam Surat Adh-Dhuha Ayat 5:

     

  “Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu kamu menjadi puas. ”Yaitu, di akhirat nanti Allah Swt. akan memberikan kenikmatan kepadanya sehingga meridhoinya untuk memberikan syafaat kepada umatnya. Diriwayatkan oleh Abu Amr al- Auza’i dari Abdullah bin Abbas r.a., “Telah diperlihatkan kepada Rasulullah Saw. Sesuatu yang telah dibukakkan untuk umatnya sepeninggal beliau, gudang perhiasan. Rasulullah Saw. sangat gembira dengannya. Lalu Allah Swt. Menurunkan ayat,

  ى َض ْ َتََف َكُّبَر َكي طْع ُ َفْو ََِلَو

  ‘Dan kelak Tuhanmu akan memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu kamu menjadi puas’.

  Kemudian Allah Swt. berfirman seraya mengingatkan kembali tentang nikmat yang telah Dia berikan kepada hamba dan Rasul-Nya, “Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim,

  ىىَو ََف اًيم تَُ َك ْد َيَ َْْلنآ

  lalu Dia melindungimu,” sebab ayah beliau wafat padahal dia masih dalam kandungan ibunya. Kemudia ibunya, Aminah binti Wahab, wafat padahal beliau masih berusia 6 tahun. Kemudian diurus oleh kakeknya Abdul Muthtolib sampai wafat, dan beliau berumur 8 tahun. Lalu diurus oleh pamannya Abu Tholip, dan tidak hentinya memberikan perlindungan serta pertolongan kepada beliau. Meninggikan derajatnya dan sangat menghormatinya, serta menghindarkan gangguan yang dialamatkan oleh kaumnya kepada dirinya beliau, setelah beliau diangkat menjadi seorang utusan Allah Swt. Pada penghujung umur 40 tahu. Demikianlah, sedangkan Abu Tholib tetap berada dalam agama kaumnya, yaitu penyembah berhala. Semua itu terjadi karena takdir Allah Swt. Dan pengaturan-Nya yang baik, sampai pamannya wafat beberapa saat sebelum beliau berhijrah.

  Kaum Quraisy pun semakin berani dan mengganggu beliau, sampai akhirnya Allah Swt. menyuruh beliau untuk berhijrah ke negeri Anshar.

  Setelah sampai di negeri mereka, maka mereka segera memberikan perlindungan, pertolongan, pengawalan kepada beliau, serta ikut berperang bersama beliau. Semoga Allah Swt. meridhoi mereka semua. Semuanya ini merupakan pemerliharaan penjagaan, dan pengawasan Allah Swt.

  Firman Allah Swt. Surat Adh-Dhuha Ayat 7:

  ىدََِف ًّلا َض َك َدَجَوَو

  Artinya: “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk” seperti firman Allah Swt. Surat asy-Syuura Ayat

  52:

  

ْلا َلَو باَت كْلا اَم ي رْدَت َتْن ك اَم ۚ َنَ رْمنآ ْن م اًحو ر َكْيَل

ْن كَٰ َلَو ناَيم ا اَنْيََْونآ َ لَََٰذَكَو ِ

  ِ ه ب ي دَْنَ ا ًرو ن هاَنْلَعَج ي ََت ْ ِ م

  طاَ صِ ىَلَِا ي دَْتََل َكَّنِاَو ۚ َنَ داَب ع ْن م ءاَشَن ْنَم

  Artinya: “Demikianlah Kami wahyukan kepadamu ‘Al Qur’an’ dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidak mengetahuiapakah Al-

Dokumen yang terkait

PERANAN ORANG TUA DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) HIDAYATUL UMAM CINERE, DEPOK, JAWA BARAT

1 15 101

MANAJEMEN PENGEMBANGAN MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) NEGERI DI KOTAAGUNG

3 29 154

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA PANDANGAN SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU, POLA ASUH OTORITATIF ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN AJARAN 20142015

0 0 18

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS V SDN MANGUNSARI 05 KECAMATAN SIDOMUKTI SALATIGA SEMESTER II TAHUN 20142015

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KETERLIBATAN SISWA DALAM BELAJAR PADA SISWA MA MUHAMMADIYAH 1 PONDOK PESANTREN KARANGASEM PACIRAN LAMONGAN SKRIPSI

0 2 19

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV DAN V MADRASAH IBTIDAIYAH GEYONGAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009 SKRIPSI

0 0 93

SIKAP KEMANDIRIAN BERPIKIR SISWA DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SALATIGA TAHUN AJARAN 2006 2007

0 0 123

KORELASI SIKAP SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KALIANGKRIK KAB.MAGELANG TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 146

HUBUNGAN ANTARA AKHLAK ORANG TUA DENGAN SIKAP TAWADHUK SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF PULUTAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 89