PERAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS VIII SMPN 05 SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017 - Test Repository

  

PERAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN PAI

PADA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS VIII SMPN 05

SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  Oleh:

  

RIZA FATMAWATI

NIM. 111 13 169

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp. : - Hal : Naskah Skripsi

  Saudari Riza Fatmawati Kepada Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama : Riza Fatmawati NIM : 111 13 169 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Judul : PERAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS VIII

  SMPN 05 SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017 Dengan ini kami mohon kepada Bapak Dekan FTIK IAIN Salatiga agar skripsi saudari tersebut di atas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 08 Mei 2017 Pembimbing

  Drs. H. Wahyudhiana, M.M.Pd

  NIP. 19550320 198203 1001

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

  

SKRIPSI

PERAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN PAI

PADA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS VIII

SMPN 05 SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017

Disusun oleh

  

RIZA FATMAWATI

NIM: 111 13 169

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 05 Juni 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Fatchurrohman, M.Pd ______________ Sekretaris Penguji : Drs. H. Wahyudhiana, M.M.Pd ______________ Penguji I : Dr. Budiyono Saputra, M.Pd ______________ Penguji II : Imam Mas Arum, M.Pd ______________

  Salatiga, Juni 2017 Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M. Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Riza Fatmawati NIM : 111 13 169 Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : PERAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN PAI

  PADA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS VIII SMPN 05 SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 26 April 2017 Yangmenyatakan, Riza Fatmawati

  NIM: 111 13 169

  

MOTTO

  بِحُي ُالله َّنِإ .ِالله ىَلَع ْلَّكَىَتَف َتْمَزَع اَذِإَف .ِرْمَلأا ىِف ْمُهْرِواَشَو ْمُهَلْرِفْغَتْساَو ْمُهْنَع ُفْعاَف . ََِْْللِّلاَىَتُُْلا

  ”Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membualatkan tekad, maka bertawakkalah pada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-

  Nya” (QS. Ali Imran: 159)

  

PERSEMBAHAN

  Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah Swt. Saya persembahkan skripsi ini kepada:

  1. Kedua orangtua saya tercinta, Bapak Rifai Apin dan Ibu Titi Mulyani yang selalu memberikan semangat dan tidak berhenti berdoa untuk saya agar menjadi orang yang bermanfaat.

  2. Mas Eko Purnomo suami tercinta yang selalu memberikan motivasi dan semangat untuk saya agar menyelesaikan studi tepat waktu.

  3. Sahabat-sahabat terbaikku, Asri Nariswari H, Sayyidatut Tasliyah, Arifatul Fitriyah, Rastrid Dita, Luzarit F, Rifqi Munif dan semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Terimakasih atas semangatnya yang membuat saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga kita mencapai kesuksesan bersama. Amin.

  4. Untuk teman-teman senasib dan seperjuangan, mahasiswa PAI 2013.

  5. Teman-teman PPL Tahun 2016 di SMK Negeri 3 Salatigasertateman-teman KKN 2017 di DusunKalangan, Kec. Klego, Kab. Boyolali yang telahbanyakmembantudanbersediabertukarpikiransertamotivasinya.

KATA PENGANTAR

  Assalamualaikum wr.wb

  Dengan menyebut nama Allah Swt.yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam senantiasa tercurah terhadap Nabi Muhammad Saw., yang telah mencapai puncak kesuksesan tertinggi sepanjang kehidupan manusia yang pernah ada. Serta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Skripsi ini disusun sebagai syarat mencapai Gelar Sarjana Pendidikanpada Jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorogan baik moril maupun materiil, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, melalui ruang penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam sekaligus juga sebagai dosen pembimbing akademik.

  4. Bapak Drs. H. Wahyudhiana, M.M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi.

  5. Kepada seluruh dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam diFTIK IAIN Salatiga.

  Akhirnya penulis berharap, semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah Swt. Dalam penyusunan skripsi ini, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan dari segala aspek yang dimiliki oleh penulis sendiri.

  Untuk itu, kritik dan saran terbuka luas dan selalu penulis harapkan dari pembaca yang budiman guna kesempurnaannya. Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini mampu memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

  Salatiga, 26 April 2017 Riza Fatmawati

  NIM. 11113169

  

ABSTRAK

  Fatmawati, Riza. 2017. Peran Metode Diskusi dalam Pembelajaran PAI pada

  Pembentukan Karakter Siswa Kelas VIII SMPN 05 Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017 . Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas

  Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. 2017. Pembimbing: Drs. H Wahyudhiana, M. MPd.

  Kata Kunci: Metode Diskusi, Pembelajaran Agama Islam, Pembentukan

  Karakter Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran metode diskusi dalam pembelajaran PAI pada pembentukan karakter siswa kelas VIII SMPN 05

  Salatiga. Adapun rumusan masalahnya antara lain: 1) Bagaimana peran metode diskusi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada pembentukan karakter siswa?. 2) Karakter apa saja yang terbentuk dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode diskusi?. 3) Apa saja kendala dalampembentukan karakter siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode diskusi? Dan bagaimana solusinya?

  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang berlokasi di SMPN 05 Salatiga dengan subyek Kepala Sekolah, Waka Kurikurulum, guru PAI, serta siswa kelas VIII SMPN 05 Salatiga. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara serta dokumentasi.Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

  Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode diskusi memiliki peran penting pada pembentukan karakter siswa dalam pembelajaran PAI di SMPN 05 Salattiga: (1) Metode diskusi memiliki peran dalam pembentukan karakter siswa, hal itu dibuktikan dengan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, berani berpendapat, bertanya dan menyanggah jawaban yang kurang sesuai dengan pemahamannya. (2) Ada nilai-nilai karakter yang dapat dimunculkan atau dikembangkan dari pembelajaran PAI dengan metode diskusi, antara lain: nilai religius, toleransi, berani, menghargai pendapat orang lain, kritis, teliti, bersahabat dan tanggung jawab. (3) Kendala yang terjadi beserta solusinya antara lain adalah : a) Proses diskusi hanya dikuasai oleh sebagian orang saja. (Solusi: guru mengambil alih diskusi dan mempersilahkan kepada yang lain). b) Waktu yang kurang efisien. (Solusi: guru memberikan batas waktu diskusi siswa). c) Materi menjadi menyebar luas (Solusi: pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan materi). d) Siswa pasif cenderung hanya diam. (Solusi: guru memberikan stimulus agar anak itu aktif). e) Perbedaan pendapat dalam kelompok. (Solusi: pertanyaan yang belum bisa dijawab dilemparkan kepada yang lain).

  DAFTAR ISI HALAMAN BERLOGO

  i

  

HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................. v

HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

KATA PENGANTAR .............................................................................. viii

ABSTRAK .................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5 D. Kegunaan Penelitian ................................................................ 5 E. Penegasan Istilah ...................................................................... 6 F. Metode Penelitian .................................................................... 8 G. Sistematika Penulisan ............................................................ 16

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Diskusi ....................................................................... 18 1. Pengertian Metode Diskusi ......................................... 18 2. Macam-macam Diskusi .............................................. 21 3. Tujuan Pembelajaran dengan Metode Diskusi ........... 24 4. Kelebihan Metode Diskusi .......................................... 25 5. Kelemahan Metode Diskusi ........................................ 27 6. Strategi agar Metode Diskusi Efektif .......................... 27 B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ....................... 29 1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ... 29 2. Landasan Pendidikan Agama Islam di Indonesia ....... 31 3. Fungsi Pendidikan Agama Islam (PAI) ...................... 33 4. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ......... 34 5. Pentingnya Pendidikan Agama Islam di Sekolah ....... 35 6. Materi Pendidikan Agama Islam SMP Kelas VIII ..... 36 C. Pembentukan Karakter ............................................................ 38 1. Pengertian Pembentukan Karakter .............................. 38 2. Tujuan Pembentukan Karakter ................................... 39 3. Manfaat Pembentukan Karakter ................................. 40 4. Landasan Pendidikan Karakter ................................... 41 5. Butir-butir Pendidikan Karakter Bangsa ..................... 43 6. Metode Membangun Karakter .................................... 45 D. Penelitian yang Relevan .......................................................... 46

  BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................. 49 B. Kehadiran Peneliti ................................................................... 50 C. Lokasi Penelitian ..................................................................... 51 D. Data dan Sumber Data ............................................................ 51 E. Prosedur Pengumpulan Data ................................................... 53 F. Analisis Data ........................................................................... 55 G. Pengecekan Keabsahan Data .................................................. 56 H. Tahap-tahap Penelitian ........................................................... 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMPN 05 Salatiga ..................................... 59 1. Sejarah dan Proses Perkembangannya ........................ 59 2. Profil Sekolah ............................................................. 59 3. Visi dan Misi Sekolah ................................................. 60 4. Jumlah Siswa .............................................................. 61 5. Kurikulum ................................................................... 61 6. Ekstrakurikuler ............................................................ 61 7. Keadaan Sarana dan Prasarana ................................... 63 B. Temuan Penelitian .................................................................. 64 1. Profil Responden ......................................................... 64 2. Hasil Penelitian ........................................................... 66

  C.

  Pembahasan dan Analisis Data 1.

  Peran Metode Diskusi dalam Pembelajaran PAI pada Pembentukan Karakter Siswa Kelas VIII SMPN 05 Salatiga ........................................................................ 71 2. Karakter yang dapat Dikembangkan melalui

  Pembelajaran PAI dengan Metode Diskusi ................ 75 3. Kendala dalam Pembentukan Karakter Siswa pada

  Mata Pelajaran PAI dengan Metode Diskusi .............. 79

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 83 B. Saran ....................................................................................... 84 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Jumlah siswa SMPN 05 Salatiga ................................................... 61Tabel 4.2 : Jadwal ekstrakurikuler sekolah ...................................................... 62Tabel 4.3 : Keadaan sarana dan prasarana sekolah .......................................... 63

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Pedoman Pengumpulan Data Lampiran 2 : Surat Penunjukan Pembimbing Lampiran 3 : Kartu Bimbingan Skripsi Lampiran 4 : Surat-surat Ijin Penelitian Lampiran 5 : Dokumentasi Lampiran 6 : Daftar Riwayat Hidup Lampiran 7 : SKK Lampiran 8 : RPP materi Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang halal dan menjauhi yang haram

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan cikal bakal pemegang keberhasilan dunia di masa

  yang akan datang, anak-anak menjadi harapan majunya sebuah peradaban negara. Anak dipersiapkan sedemikian rupa untuk dapat memenuhi hal tersebut melalui pendidikan.

  Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Sadulloh, 2014: 5).

  Pendidikan memegang peranan penting dalam pembentukan karakter siswa. Mata pelajaran di sekolah diberi beban untuk menanamkan nilai-nilai karakter siswa, namun kenyataannya hal itu belum berbanding lurus dengan apa yang diusahakan. Fenomena siswa tawuran, bersikap tidak jujur, suka membolos sekolah, bersikap kurang sopan, dan lain sebagainya masih banyak terjadi. Sebagai contohnya adalah kasus tawuran antar pelajar yang terjadi di Bekasi, yaitu antara siswa SMK BKM dan SMK Yapin yang terjadi pada hari Jum’at, 28 Oktober 2016 pukul 02:11WIB meregang satu nyawa pelajar tewas (Dikutip dari metro.sindonews.com pada tanggal 08 November 2016 pukul 14:52 WIB).

  Pendidikan menjadi harapan utama bagi perbaikan kualitas manusia Indonesia. Ditinjau dari peran dasarnya, pendidikan merupakan jalur peningkatan kualitas manusia yang lebih menekankan pada pembentukan kualitas dasar, seperti keimanan, ketakwaan, kepribadian, kecerdasan, kedisplinan, dan sebagainya (Naim, 2012: 25).

  Dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20, tahun 2003, pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Hal ini bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (Damayanti, 2014: 9).

  Khusus mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan, pendidikan karakter harus menjadi fokus utama dan karakter dikembangkan sebagai dampak pembelajaran dan juga dampak pengiring. Sementara pada mata pelajaran lain, pendidikan karakter dikembangkan sebagai kegiatan yang hanya memiliki dampak pengiring terhadap berkembangnya karakter peserta didik (Muchlas dan Hariyanto, 2013: 113).

  Pendidikan Agama Islam memegang peranan penting dalam membentengi peserta didik dari pengaruh-pengaruh negatif, yaitu dengan membimbing pelajar dalam menanamkan dan mengembangkan pendidikan karakter.

  Guru tidak hanya dituntut untuk menguasai materi yang diajarkan, tetapi juga harus bisa menciptakan suasana kelas yang kondusif dan nyaman. Selain itu, metode mengajar juga komponen yang sangat penting, metode mengajar menentukan sampai dimana siswa memahami dan mengerti pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Sehingga guru harus menguasai berbagai metode pembelajaran dan dapat menggunakan metode pembelajaran tersebut dengan tepat sesuai dengan materi pelajaran dan kondisi siswa yang akan menerima materi.

  Di dalam proses belajar mengajar, banyak dikenal metode pembelajaran seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, demonstrasi dan lain sebagainya. Semua metode tersebut dapat diaplikasikan dalam proses belajar mengajar termasuk menggunakan metode diskusi yang berfungsi untuk merangsang murid berpikir dan berani mengeluarkan pendapatnya sendiri. Karena metode menempati posisi terpenting dari sederetan komponen-komponen pembelajaran, guru, tujuan, metode, materi, media dan evaluasi (Arief, 2002: 109).

  Menurut Kadarsih (2012: 24) metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.

  Di SMPN 05 Salatiga dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) guru sering menggunakan metode diskusi. Metode diskusi yang diterapkan pun sangat beragam, ada model diskusi kelas, diskusi kelompok, model debat dan lain-lain. Banyak siswa yang senang mengikuti pembelajaran PAI dengan metode diskusi, karena dengan diskusi siswa saling berkomunikasi satu sama lain untuk menemukan jawaban dari yang ditugaskan guru. Selain itu, pembelajaran PAI dengan metode diskusi berbeda dengan metode-metode lainnya. Siswa di SMPN

  05 Salatiga saat diskusi menjadi lebih aktif, berani berpendapat, berani mengajukan pertanyaan, dan berani berbicara di depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

  Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: PERAN METODE DISKUSI

  DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS VIII SMPN 05 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peran metode diskusi dalam pembelajaran Pendidikan

  Agama Islam pada pembentukan karakter siswa?

2. Karakter apa saja yang terbentuk dalam pembelajaran Pendidikan

  Agama Islam dengan metode diskusi? 3. Apa saja kendala dalam pembentukan karakter siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode diskusi? Dan bagaimana solusinya? C.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui peran metode diskusi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada pembentukan karakter siswa.

2. Untuk mengetahui karakter apa saja yang terbentuk dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode diskusi.

  3. Untuk mengetahui apa saja kendala dalam pembentukan karakter siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode diskusi serta solusinya.

D. Kegunaan Penelitian

  Adapun kegunaan penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Secara teoritis

  Menambah dan memperkaya khazanah keilmuan dalam dunia pendidikan khususnya tentang peran metode diskusi dalam pembelajaran PAI terhadap pembentukan karakter siswa.

2. Secara praktis a.

  Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran yang berguna bagi para pendidik maupun orang yang mempunyai perhatian khusus dalam dunia pendidikan.

  b.

  Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan untuk memudahkan penelitian selanjutnya tentang peran metode diskusi dalam pembelajaran PAI terhadap pembentukan karakter siswa.

E. Penegasan Istilah

  Agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap persepsi dan agar lebih mengarahkan pembaca dalam memahami judul skripsi PERAN

  METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS VIII SMPN 04 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Peneliti merasa perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul tersebut.

  Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: 1.

  Metode Diskusi Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini ialah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan bersama-sama. Jenis-jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium dan diskusi panel (Suyanti, 2010: 76).

  Jadi metode diskusi adalah salah satu metode pembelajaran dimana siswa saling berkomunikasi satu sama lain untuk memecahkan suatu permasalahan dan membuat keputusan bersama-sama.

  2. Pembelajaran PAI Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

  Menurut Zakiyah Darajdat (1998: 87) yang dikutip Abdul Majid dan Dian Andayani, “Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh, lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup” (Majid dan Andayani, 2004: 130).

  Jadi pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk memahami ajaran islam secara menyeluruh.

  3. Pembentukan karakter Secara bahasa, karakter berasal dari bahasa Yunani, charasein, yang artinya “mengukir” (Munir, 2010: 2).

  Karakter adalah seperangkat nilai yang telah menjadi kebiasaan hidup sehingga menjadi sifat tetap dalam diri seseorang, misalnya kerja keras, jujur, sederhana dan lain sebagainya (Adisusilo, 2013: 78).

  Dapat disimpulkan bahwa karakter adalah sifat yang tertanam pada individu dan telah biasa dilakukan.

F. Metode Penelitian

  Metode penelitian adalah cara kerja yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian (Fathoni, 2011: 99). Jadi metode merupakan cara untuk menemukan, menguji dan mengembangkan suatu kebenaran. penelitian merupakan pemikiran yang luar biasa akan tetapi tetap sistematis dalam memecahkan masalah karena dalam penelitian untuk menguji kebenarannya dengan menggunakan data-data yang valid (Kasiram, 2008: 36).

  Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Dari segi pelaksanaan pengumpulan data, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yang berlokasi di SMPN 05 Salatiga. Penelitian Lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala obyektif yang terjadi di lokasi tersebut. (Fathoni, 2011: 96)

  Penelitian yang akan dilakukan bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif dapat membantu peneliti untuk memperoleh jawaban atas suatu gejala, fakta, dan realita yang dihadapi, sekaligus memberikan pemahaman dan pengertian baru atas masalah tersebut sesudah menganalisis data yang ada (Muhimmatun, 2015: 33).

  Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau perubahan pada variabel- variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

  Penggambaran kondisi bisa individual atau menggunakan angka-angka (Sukmadinata, 2006: 5).

2. Kehadiran Peneliti

  Penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang menekankan pada hasil pengamatan peneliti. Sehingga peran manusia sebagai instrumen penelitian menjadi suatu keharusan. Bahkan dalam penelitian kualitatif, posisi peneliti menjadi instrumen kunci (the key instrument).

  Sebagai intrumen kunci, kehadiran dan keterlibatan peneliti di lapangan lebih memungkinkan untuk menemukan makna dan tafsiran dari subyek penelitian dibandingkan dengan penggunaan alat bukan manusia (seperti instrumen angket).

  Sebagai instrumen kunci, peneliti menyadari bahwa dirinya merupakan perencana, pengumpul dan penganalisa data, sekaligus menjadi pelapor dari hasil penelitiannya sendiri. Karenanya peneliti harus bisa menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lapangan.

  Peneliti harus menghindari kesan-kesan yang merugikan informan. Kehadiran dan keterlibatan peneliti di lapangan diketahui secara terbuka oleh subyek penelitian (afidburhanudin.wordpress.com.

  Dikutip pada tanggal 02 November 2016 pukul 04:44 WIB).

3. Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilakukan dengan mengambil obyek penelitian siswa kelas VIII SMPN 0

  5 Salatiga yang berlokasi di Jalan Bima No. 10, Dukuh, Sidomukti Salatiga, Jawa Tengah 50722.

  4. Sumber data Yang dimaksud dengan sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh.

  a.

  Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang peran metode diskusi dalam pembelajaran PAI dalam pembentukan karakter siswa kelas VIII SMPN 05 Salatiga. Adapun sumber data langsung peneliti dapatkan dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam dan siswa kelas VIII SMPN 05 Salatiga, serta pengamatan.

  b.

  Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi dan dokumen resmi dari instansi. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat hasil temuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Pengumpulan data menurut Suwartono (2014: 41) adalah berbagai cara yang digunakan untuk mengumpulkan data, menghimpun, mengambil, atau menjaring data penelitian.

  Untuk mengetahui data-data di lapangan, maka digunakanlah beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.

  a.

  Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara. Orang yang mengajukan pertanyaan dalam proses wawancara disebut pewawancara (interview) dan yang memberikan wawancara disebut interview (Fathoni, 2005: 105).

  Metode ini digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi dari sumber data, yaitu Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Guru PAI serta siswa kelas VIII SMPN 05 Salatiga.

  b.

  Observasi Observasi yaitu teknik pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian. Jenis observasi dalam penelitian ini adalah observasi pasif, yaitu peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan akan tetapi hanya mengamati.

  Dalam hal ini, peneliti melakukan observasi nonpartisipan. Pada metode observasi penulis mencari data dan mencatat hal-hal yang penting dan yang diperlukan, seperti: keadaan atau situasi pembelajaran PAI dengan menggunakan metode diskusi, pelaksanaan pembentukan karakter siswa melalui metode diskusi, pola interaksi antara siswa dan guru, serta pelaksanaan kegiatan, pembiasaan, pembentukan karakter siswa melalui pembelajaran PAI dengan metode diskusi. c.

  Dokumentasi Dokumentasi merupakan bukti-bukti (gambar, suara, tulisan) terhadap segala hal baik obyek atau segala sesuatu yang sedang terjadi. Pengumpulan data dengan dokumentasi lebih menitikberatkan pada situasi pembelajaran di kelas, gambaran umum SMPN 05 Salatiga, serta arsip pembelajaran PAI yang telah dilaksanakan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan oleh guru PAI.

6. Analisis Data

  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data model Miles dan Huberman. Dalam analisis data ini meliputi tiga aktivitas, yaitu: a.

  Reduksi data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

  b.

  Penyajian data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Melalui penyajian tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga semakin mudah dipahami. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penyajian data dalam bentuk tabel dan naratif.

  c.

  Penarikan kesimpulan Setelah data disajikan, langkah berikutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Teknik yang digunakan untuk pengecekan keabsahan data adalah teknik triangulasi. Tehnik yang menggabungkan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi merupakan pengumpulan dan pengecekan data menggunakan perspektif berlainan. Misalnya, menggabungkan catatan lapangan hasil pengamatan dan naskah hasil wawancara.

  Dalam penelitian ini tehnik triangulasi akan digunakan pada sumber-sumber yang diasumsikan banyak informasi yang akan didapat. Triangulasi yang akan digunakan adalah triangulasi teknik. Triangulasi teknik dilakukan dengan memakai beberapa metode penelitian dalam menggali data sejenis, misalnya wawancara, observasi, dan angket (Khasanah, 2015: 37-38).

8. Tahap-tahap Penelitian a.

  Tahap pra-lapangan Dalam tahap ini yang dilakukan peneliti adalah memilih lokasi penelitian, melakukan observasi terhadap hal yang ingin diteliti di lokasi penelitian, menyusun rancangan penelitian, menentukan informan untuk menambah informasi ypenelitian, serta menyiapkan perlengkapan penelitian.

  b.

  Tahap pekerjaan lapangan Pada tahap ini peneliti harus mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik, berpenampilan rapi dan sopan saat melakukan penelitian. Ketika memasuki lapangan, hendaknya peneliti berbaur menjadi satu dan menjaga keakraban dengan subyek. Selain itu peneliti juga harus berbahasa yang baik dan jelas agar dalam mencari informasi subyek mudah menjawabnya.

  Sambil berperan serta, peneliti juga mencatat data yang diperlukan.

  c.

  Tahap analisis data Analisis data menurut Patton dalam Moleong (2011: 103), adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dalam hal ini peneliti mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorikannya.

G. Sistematika Penulisan

  Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menyusun sistematikanya sebagai berikut:

  BAB I: PENDAHULUAN Merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar

  belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA Merupakan kajian pustaka yang menyajikan kajian

  teoritik mengenai: peran metode diskusi dalam pembelajaran PAI dan pembentukan karakter siswa.

  BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini membahas mengenai metode penelitian

  yang akan digunakan, meliputi: jenis dan pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, analisis data, pengecekan keabsahan data serta tahap penelitian.

  BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Merupakan hasil penelitian yang meliputi gambaran

  umum lokasi dan subyek penelitian serta penyajian data hasil pembahasan yang memuat tentang pembahasan dari data yang telah didapat yang meliputi peran metode diskusi dalam pembelajaran PAI dan pembentukan karakter siswa.

  BAB V : PENUTUP Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Diskusi 1. Pengertian Metode Diskusi Metode diskusi terdiri dari dua kata yaitu metode dan diskusi. Metode (method) secara harfiah berasal dari dua perkataan yaitu meta

  dan hodos. Meta berarti “melalui” dan hodos berarti “jalan” atau “cara”. Metode berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan (Muliawan, 2005: 144).

  Metode menurut J.R David yang dikutip oleh Majid (2014: 21) adalah

“a way in achievieng something” (cara untuk melakukan sesuatu).

  Sedangkan dalam sumber lain, disebutkan bahwa: “Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai yang dikehendaki, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988: 740).

  Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian itu berlangsung secara edukatif maka metode pembelajaran dapat diartikan pula sebagai cara yang digunakan oleh guru dalam berinteraksi atau berhubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pelajaran. Maka metode pembelajaran disebut sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar (Hamdani, 2011: 80).

  Metode mengajar adalah kata yang digunakan untuk menandai serangkaian kegiatan yang diarahkan oleh guru yang hasilnya adalah belajar pada siswa (Wahab, 2009: 99).

  Jadi dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

  Ada beberapa metode yang dapat digunakan di dalam pembelajaran, anatara lain: metode ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, drama, debat, laboratorium, pariwisata dan lain-lain. Akan tetapi, dalam penelitian ini yang akan diperdalam pembahasannya adalah metode diskusi.

  Diskusi adalah percakapan responsif yang dijalin oleh pertanyaan- pertanyaan problematika yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalah. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) yang dikutip oleh Mulyasa (2010: 116) bahwa diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Dalam diskusi selalu ada pokok permasalahan yang perlu dipecahkan.

  Menurut JJ Hasibuan dan Dip, Ed dan Moejiono yang dikutip oleh Dr Armai Arief (2002: 146) bahwa “metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengadakan pembahasan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif atas pemecahan suatu masalah”.

  Suyanti (2010: 76) menyebutkan bahwa metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan bersama- sama. Ada beberapa jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium dan diskusi panel.

  Dalam pembelajaran dengan metode diskusi, guru dan siswa atau siswa dengan siswa yang lain saling bertukar pendapat secara lisan, saling berbagi gagasan dan pendapat. Pertanyaan yang ditujukan untuk membangkitkan diskusi berada pada tingkat kognitif yang lebih tinggi (Trianto, 2013: 123).

  Jadi metode diskusi adalah salah satu metode pembelajaran dimana siswa saling berkomunikasi satu sama lain untuk memecahkan suatu permasalahan dan membuat keputusan bersama-sama.

  Metode diskusi juga diperhatikan oleh Al- Qur’an dalam mendidik dan mengajar manusia dengan tujuan lebih memantapkan pemahaman, dan sikap pengetahuan mereka terhadap suatu masalah. Sebagaimana firman Allah dalam QS An-Nahl: 125.

  ُمَلْعَأ َىُه َك َّبَر َّنَإ ََُسْحَأ َيِه ْيِتَّلااِب ْمُهْلاِداَجَو ِةَنَسَحْلا ِةَظِعْىَُْلاَو ِةَُِِّْحْلا ْاِب َكلبَر ِلِْْبَس ىَلِإ ُعْدُا

  ) 525 ( ََْيِدَتْهُُْلااِب ُمَل ْعَأ َىُهَو ِهِلِْْبَس ََْع َّلَض ََُِْب

  Artinya: “Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah

  dan pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula. Sesungguhnya Tuhanmulah yang lebih mengetahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk” (QS

  An-Nahl: 125) (Depag RI, 2011: 281) 2. Macam-macam Metode Diskusi

  Terdapat beberapa macam metode diskusi yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), antara lain: a.

  Diskusi kelas Diskusi kelas adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Ada beberapa prosedur dalam diskusi ini, yaitu:

  1) Guru membagi tugas sebagai pelaksanaan diskusi (siapa yang akan menjadi moderator dan penulis).

  2) Sumber masalah (guru, siswa atau ahli tertentu dari luar), memaparkan masalah yang harus dipecahkan selama 10-15 menit.

  3) Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan setelah mendaftar pada moderator.

4) Moderator menyimpulkan hasil diskusi.

  b.

  Diskusi kelompok kecil Diskusi ini dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3-5 siswa.

  Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi-bagi ke dalam submasalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Selesai diskusi dengan kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.

  c.

  Simposium Simposium adalah metode mengajar dengan atau membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Simposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas kepada siswa. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang masalah yang dibahas, maka simposium diakhiri dengan pembacaan kesimpulan hasil kerja tim perumus yang telah ditentukan sebelumnya.

  d.

  Diskusi panel Diskusi panel adalah diskusi yang membahas suatu masalah yang dilakukan oleh 4-5 orang panelis di hadapan audiens. Dalam diskusi panel, audiens tidak terlibat secara langsung tetapi hanya berperan sekedar menjadi peninjau para panelis yang sedang melakukan diskusi. Agar diskusi panelis efektif, perlu digabungkan dengan metode lain, misalnya dengan metode penugasan. Siswa diberi tugas untuk merumuskan hasil pembahasan diskusi (Suyanti, 2010: 77-78).

  e.

  Syndicate Group Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 peserta, masing-masing kelompok mengerjakan tugas- tugas tertentu atau tugas yang bersifat komplementer. Guru menjelaskan garis besar permaslahan, menggambarkan aspek- aspeknya. Kemudian tiap kelompok diberi tugas untuk mempelajari aspek-aspek tertentu. Guru diharapkan dapat menyediakan sumber-sumber informasi atau referensi yang dapat dijadikan rujukan oleh siswa.

  f.

  Whole Group

  Whole Group merupakan diskusi kelas dimana para peserta

  duduk membentuk setengah lingkaran. Dalam diskusi ini guru bertindak sebagai pemimpin, dan topik yang akan dibahas telah direncanakan sebelumnya.

  g.

  Buzz Group Bentuk diskusi ini terdiri dari kelas yang siswanya dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 siswa.

  Tempat duduk diatur sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar pendapat dan bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini biasanya diadakan di tengah-tengah pelajaran atau di akhir pelajaran dengan maksud untuk memperjelas dan mempertajam kerangka bahan pelajaran atau sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

  h.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 GUNUNGSARI TAHUN AJARAN 20142015

0 0 6

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP DISERTAI KUIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP N 25 PADANG TAHUN AJARAN 2016/2017

0 1 10

METODE PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS VIII MTsN TEMON TAHUN PELAJARAN 20172018

1 0 17

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS DISKUSI PADA SISWA KELAS VIII SMPN 3 PONTIANAK

0 0 15

KEDISIPLINAN GURU DALAM MENGAJAR PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI SISWA KELAS II MAN I SALATIGA TAHUN 2007/2008 - Test Repository

0 0 92

KORELASI PERSEPSI SISWA TENTANG KEWIBAWAAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI PELAJARAN PAI PADA SISWA KELAS XI 1)1 SMA 1NEGERI TUNTANG TAHUN AJARAN 2008/2009 - Test Repository

0 0 170

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA ICT DALAM PEMBELAJARAN PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 66

PENERAPAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI SARANA MEMBENTUK KARAKTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 SALATIGA TAHUN 2016/2017 - Test Repository

0 1 143

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PERAGA ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS 1 MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO SALATIGA TAHUN 2016/2017 - Test Repository

0 0 135

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI TOLERANSI MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS XI BOGA 1 SEMESTER I SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Test Repository

0 3 167