BAB I PENDAHULUAN - PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES MATERI KOPERASI DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DI KELAS IV SD NEGERI 1 KARANGJENGKOL - repository perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu proses interaksi balajar mangajar dalam

  bentuk formal yang dikenal sebagai pengajaran. Menurut sebagian besar orang pendidikan itu berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, seperti pendapat Poerbakawatja dan Harahap (Sagala,2010: 3) pendidikan dalam arti luas pendidikan itu meliputi semua perbuatan atau usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamanya, kecakapannya, dan ketrapilannya, kepada generasi muda sebagai usaha untuk menyiapkanya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah. Artinya pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya. Dalam konteks seperti ini orang dewasa yang berperan mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapan dan ketrampilannya dalam linggkungan sekolah adalah pendidik atau guru.

  Peran guru SD harus bisa menguasai semua mata pelajaran salah satunya yaitu mata pelajaran IPS yaitu merupakan ilmu sosial yang tekanannya berkenaan dengan kehidupan masyarakat atau kehidupan sosial. Seperti halnya mata pelajaran yang lain IPS memiliki materi pembahasan yang cukup luas yaitu meliputi gejala dan masalah sosial juga sejarah yang merupakan kenyataan kemasyarakatan.yang harus benar

  • –benar dipahami karena pembelajaran IPS mengajarkam konsep
  • –konsep esensi ilmu sosial untuk membentuk peserta didik menjadi warga Negara yang baik. Sapriya (Afandi,2011:53) IPS ditingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi berbagai kegiatan kemasyarakatan menjadi warga Negara yang baik.

  Pendidikan, sekolah, mata pelajaran khususnya IPS tidak akan berhasil tanpa adanya proses belajar dan pembelajaran yang baik. Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan diberikan kepada siswa. Karena dia merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. sehingga pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama.

  Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan.

  Dari uraian di atas maka peneliti sebagai calon guru harus mampu mengikuti kemajuan dan kebutuhan peserta didik. Apalagi pada pembelajaran IPS yang dianggap kurang menarik menurut peserta didik. Kegiatan pembelajaran IPS kadang dianggap remeh karena hanya materi hafalan yang banyak yang berhubungan langsung dengan kehidupan sosial masyarakat, tetapi mereka (peserta didik) tidak menyadari kalau pembelajaran IPS mudah tetapi perlu ada keseriusan dalam mempelajarinya karena materinya begitu luas dan merupakan pembahasan kehidupan masyarakat sekarang ataupun yang telah terjadi dimasa lalu atau merupakan sejarah, adanya anggapan dari peserta didik bahwa pembelajaran IPS kurang menarik bagi siswa karena mereka hanya menganggap pelajaran IPS khususnya pada sub materi sejarah hanya merupakan cerita masa lalu yang sudah dialami, padahal peristiwa sejarah di masa lalu harusnya menjadi cermin bagi generasi sekarang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, disini peran guru sangatlah penting dalam meningkatkan motivasi peserta didik supaya mendapatkan prestasi belajar yang baik dalam mengikuti proses belajar mengajar khususnya pembelajaran IPS yang berhubungan dengan ilmu sosial, seperti, sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Selain meningkatkan motivasi kepada peserta didik guru juga dituntut tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga dituntut untuk mampu menilai hasil kerjanya sendiri serta mampu melakukan perubahan pada proses pembelajarannya serta dituntut mampu mampu menggunakan metode

  • –metode pembelajaran yang menarik sehingga mampu meningkatkan dan menciptakan suasana yang menyenangkan bagi peserta didik karena dalam proses pembelajaran tidak monoton harus ada perubahan, Kartono (Hamdani:2011:144) guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar. Oleh sebab itu, guru harus menguasai bahan pelajaran yang disajikan dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.

  Kenyataannya pada saat sekarang ini masih banyak guru yang hanya menggunakan metode yang masih tipe lama belum melakukan perubahan konvensional sehingga ini menjadi masalah yang sering mengganggu proses pembelajaran. Banyaknya guru yang kurang memberikan motivasi dan jarang menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan bervariasi sesuai kebutuhan dan karakteristik materi, padahal motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula, dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mepunyai motivasi untuk belajar. Dari sini dapat disimpulkan apabila peserta didik mempunyai atau mendapatkan motivasi belajar maka prestasi belajar akan meningkat atau tinggi tetapi sebaliknya apabila motivasi yang diperoleh peserta didik rendah maka menybabkan prestasi belajar siswa rendah, proses belajar mengajar dalam bebrapa sekolah khususnya sekolah dasar masih menggunakan metode ceramah sehingga yang aktif hanya guru dan peserta didik cenderung masih pasif. Sehingga dengan demikian membuat penulis mencoba menerapkan metode examples non examples, dengan harapan mampu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

  Seperti halnya pembelajaran IPS tentang sejarah di kelas IV SD N I Karangjengkol kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga, yang telah dilaksanakan oleh guru belum mencapai keberhasilan, kurangnya pemahaman siswa tentang koperasi dan kesejahteraan rakyat. Mengakibatkan hasil ulangan siswa rendah masih banyak peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan sekolah yaitu 63. Hal ini ditunjukan dari hasil nilai tahun sebelumnya pada nilai ulangan pembelajaran IPS materi koprasi dan kesejahteraan rakyat dari 23 siswa yang telah lulus kriteria ketuntasan minimal belum semuanya tuntas, masih ada 55% yang belum mencapai KKM. Nilai ulangan tertinggi yang diperoeh peserta didik 94 terendah

  50. Dilihat dari hasil nilai ulangan harian tahun lalu peserta didik kelas IV SD N I Karangjengkol, belum mencapai tujuan yang diharapkan. Dari hasil nilai di atas ditemukan beberapa masalah pada pembelajaran IPS yaitu karena dalam pelajaran ini lebih banyak hafalan dan siswa hanya duduk mendengarkan guru saja, untuk memahami suatu materi pembelajaran selain itu juga karena kurangnya motivasi dalam belajar IPS, khususnya dalam koperasi dan kesejahteraan rakyat.

  Menindak lanjuti masalah di atas peneliti mencoba mendiskusikan dengan guru kelas IV SD N I karangjengkol mengunakan metode pembelajaran yang dianggap sesuai dengan materi koperasi dan kesejahteraan rakyat di kelas IV SD N I Karangjengkol dengan adanya suatu tindakan oleh peneliti diupayakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan memberikan motivasi guna meningkatkan motivasi dan prestasi belajar dengan metode cooperative learning tipe Examples Non Examples

   sebagai upaya untuk menongkatkan proses

  pembelajaran harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan penyelenggaraan pendidikan dasar. Karena inti dari peningakatan mutu pendidikan adalah terjadinya peningkatan kualitas dalam proses pebelajaran yang berlangsung didalam kelas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Blazely dkk, (Hamdani 2011:145) menyebutkan bahwa proses pembelajaran yang terjadi disekolah masih banyak menggunakan pendekatan pembelajaran yang kurang memerhatikan kebutuhan dan pengembangan potensi siswa serta cenderung bersifat sangat teoretis, peran guru masih sangat dominan (thecher centered), dan gaya mengajar cenderung bersifat satu arah.

  Untuk dapat memecahkan masalah dalam kemalasan belajar peserta didik dan lebih memahami tentang koperasi dan kesejahteraan rakyat dalam mata pelajaran

  IPS materi koperasi dan kesejahteraan rakyat. Pengembangan dari pelaksanaan model pembelajaran cooperatife learning tipe Examples Non Examples dianggap peneliti lebih cocok atau tepat karena metode tipe ini melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran karena peserta didik dilatih aktif, dimana dalam proses pembelajarannya yaitu dalam proses pembelajaran menggunakan media gambar atau grafik yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga dari pengalaman yang diperoleh peserta didik akan mendapatkan motivasi dan prestasi belajar yang memuaskan dan dapat mencapai KKM.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah motivasi belajar IPS SD N I Karangjengkol dapat ditingkatkan melalui metode Examples Non Examples materi koperasi dan kesejahteraan rakyat?

  2. Apakah prestasi belajar IPS SD N I Karangjengkol dapat ditingkatkan melalui metode Examples Non Examples materi koperasi dan kesejahteraan rakyat?

  C. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian tindakan kelas ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri I Karangjengkol, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal dan berguna bagi kehidupan siswa di masa yang akan datang.

  2. Tujuan Khusus Secara khusus penelitian tindakan kelas ini bertujuan:

  a. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri I Karangjengkol pada materi Koperasi dan Kesejahteraan Rakyat melalui metode Examples Non Examples.

  b. Meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri I Karangjengkol matrei Koperasi dan Kesejahteraan Rakyat metode Examples Non Examples.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis

  a. Mendapatkan teori tentang cara meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS materi Koperasi Dan Kesejahteraan Rakyat.

  b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi Siswa 1) Meningkatkan motivasi belajar IPS peserta didik pada materi Koperasi Dan Kesejahteraan Rakyat.

  2) Meningkatkan prestasi belajar IPS peserta didik pada materi Koperasi Dan Kesejahteraan Rakyat.

  b. Bagi Peneliti 1) Membantu peneliti memperoleh pengetahuan yang baru dan inovatif dalam hal metode pembelajaran di kelas 2) Merangsang daya kreativitas peneliti dalam menyusun design strategi pembelajaran IPS di kelas c. Bagi Guru

  1) Meningkatkan profesionalisme guru dalam menentukan metode dan model pembelajaran yang tepat sesuai karakteristik mata pelajaran, sehingga motivasi dan prestasi belajar khususnya IPS dapat optimal.

  2) Meningkatkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS

  3) Guru memiliki kemantapan dalam menerapkan pembelajaran metode Examples Non Examples dalam pembelajaran IPS.

  d. Bagi Sekolah 1) Dapat membantu sekolah untuk berkembang karena adanya pe- ningkatan keprofesionalan pada diri guru dan pendidikan di sekolah.

  2) Memberikan konstribusi terhadap kemajuan pendidikan di SD N I Karangjengkol.

  3) Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di SD N I Karangjengkol

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DI SDN PEKOREN I PASURUAN

3 18 20

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 14 84

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 32 82

ANALISIS KOMPARATIF MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR

1 27 107

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 1B SDN 1 METRO UTARA KOTA METRO

0 5 77

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES KELAS IV SDN 1 TANJUNGREJO NEGERIKATON PESAWARAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 5 53

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 1B SDN 1 METRO UTARA KOTA METRO

1 15 164

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI KUBUS DAN BALOK DI MTs. GONDANG WONOPRINGGO

0 0 7

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP MOTIVASI BELAJAR, AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN JARINGAN HEWAN KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PATTALASSANG

0 2 198

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP NEGERI 12 PALEMBANG -

0 0 21