BAB VII KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN KUTAI TIMUR 7.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai Timur - DOCRPIJM 1479193479BAB VII

BAB VII KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

7.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai Timur

  Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Kabupaten Kutai Timur wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur. Dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, beberapa yang perlu diperhatikan dari RTRW Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut:

  a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Kutai Timur (KSK) yang didasari sudut kepentingan: i. Pertahanan keamanan ii. Ekonomi iii. Lingkungan hidup iv. Sosial budaya v. Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi

  b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup: i. Arahan pengembangan pola ruang:

  a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya

  b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH. ii. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun Agropolitan.

  c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.

  d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.

Tabel 7.1 Arahan RTRW Kabupaten Kutai Timur untuk Bidang Cipta Karya

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

  (1) (2)

Tabel 7.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Kutai Timur (KSK) berdasarkan RTRW

KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN/KOTA SUDUT KEPENTINGAN LOKASI/BATASAN KAWASAN

  

(1) (2) (3)

Kawasan Food Estate

sebagai kawasan yang dapat

memberikan kontribusi

ketahanan pangan minimal untuk

konsumsi Kabupaten Kutai Timur

dan diarahkan untuk dapat

dikembangkan memenuhi

kabupaten disekitarnya

  Muara Ancalong, Busang, Karangan, Sandaran Kawasan Ekonomi Berbasis Industri

  Kaliorang, Sangkulirang Kawasan Kars

  

 peningkatan upaya

perlindungan Kawasan Kars yang memiliki arti penting dalam pelestarian fungsi hidrogeologi, proses geologi, flora dan fauna serta nilai sejarah dan budaya  pelestarian keunikan dan kelangkaan bentukan alam di Kawasan Kars.

  Sandaran, Bengalon Karangan

Tabel 7.3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Kutai Timur terkait Pembangunan

  Infrastruktur Bidang Cipta Karya

USULAN MERUPAKAN SUMBER

  INSTANSI No PROGRAM LOKASI KSK PENDANAAN PELAKSANA UTAMA (YA/TIDAK)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

  7.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam undang-undang tersebut, RPJM Daerah dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencanarencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

  Penyusunan RPI2-JM tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya. Oleh karena itu, ringkasan dari RPJMD perlu dikutip dalam RPI2- JM CK seperti visi, misi, serta arahan kebijakan bidang Cipta Karya di daerah.

  7.3 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

  Penyusunan Perda Bangunan Gedung diamanatkan pada Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, yang menyatakan bahwa pengaturan dilakukan oleh pemerintah daerah dengan penyusunan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung berdasarkan pada peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan kondisi Kabupaten Kutai Timur setempat serta penyebarluasan peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk, dan standar teknis bangunan gedung dan operasionalisasinya di masyarakat.

  Perda Bangunan Gedung mengatur tentang persyaratan administrasi dan teknis bangunan gedung. Salah satunya mengatur persyaratan keandalan gedung, seperti keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Persyaratan ini wajib dipenuhi untuk memberikan perlindungan rasa aman bagi pengguna bangunan gedung dalam melakukan aktifitas di dalamnya dan sebagai landasan operasionalisasi penyelenggaraan bangunan gedung di daerah. Utamanya untuk daerah rawan bencana, Perda Bangunan Gedung sangat penting sebagai payung hukum di daerah dalam menjamin keamanan dan keselamatan bagi pengguna. Ketersediaan Perda BG bagi Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu prasyarat dalam prioritas pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten Kutai Timur.

  7.4 Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

  Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya. RI- SPAM dapat berupa RISPAM dalam satu wilayah administrasi maupun lintas Kabupaten Kutai Timur/provinsi. Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi sejak dari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka perlindungan dan pelestarian air.

  7.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)

  Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Kutai Timur didukung fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten Kutai Timur berpedoman pada prinsip:

  a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);

  b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);

c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan d. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.

7.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

  Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan.

7.7 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP)

  Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman merupakan suatu dokumen strategi operasional dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang sinergi dengan arah pengembangan kota, sehingga dapat menjadi acuan yang jelas bagi penerapan program-program pembangunan infrastruktur Cipta Karya. RP2KP memuat arahan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman makro pada skala Kabupaten Kutai Timur yang berbasis pada rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). RP2KP memiliki beberapa fungsi, yaitu:

  a. sebagai acuan bagi implementasi program-program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasi dengan program-program pembangunan lainnya yang telah ada;

  b. Sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan program sektoral bidang Cipta Karya di daerah;

  c. Sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPI2-JM;

  d. Sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan, strategi, rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang tertuang di berbagai dokumen; dan e. Sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

  

7.8 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten

Kutai Timur (RTBL KSK)

  Dari RP2KP yang telah disusun kemudian diturunkan ke dalam suatu rencana operasional berupa Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten Kutai Timur (RTBL KSK), dimana keduanya tetap mengacu pada strategi pengembangan kota yang sudah ada. RTBL KSK merupakan rencana aksi program strategis untuk penanganan permasalahan permukiman dan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan. Dalam konteks pengembangan kota, RTBL KSK merupakan rencana terpadu bidang permukiman dan infrastuktur bidang Cipta Karya pada lingkup wilayah perencanaan berupa kawasan dengan kedalaman rencana teknis yang dituangkan dalam peta 1:5000 atau 1:1000. RTBL KSK disamping berfungsi sebagai alat operasionalisasi dalam penanganan kawasan permukiman prioritas juga berfungsi sebagai masukan dalam penyusunan RPI2-JM. Oleh karena itu, dalam hal ini RPI2-JM perlu mengutip matriks rencana aksi program serta peta pengembangan kawasan dalam RTBL KSK yang didetailkan pada program tahunan.

Tabel 7.4 Matriks Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas Berdasarkan RTBL KSK

STRATEGI DOKUMEN RENCANA DELINASI KAWASAN PEMBANGUNAN

  

(1) (2) (3) (4)

RTBL KSK RTBL - KSK

  Kawasan….. RTBL KSK - Kawasan…..

  • dst

7.9 Integrasi Strategi Pembangunan Kabupaten Kutai Timur dan Sektor

  Berdasarkan dokumen rencana yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat disusun matriks strategi pembangunan pada skala Kabupaten Kutai Timur yang meliputi: a. RTRW Kabupaten Kutai Timur sebagai acuan arahan spasial;

  b. RI-SPAM sebagai arahan pengembangan air minum;

  c. SSK sebagai arahan pengembangan sektor sanitasi;

  d. RP2KP sebagai acuan arahan pengembangan permukiman; e. Rencana lainnya.

Tabel 7.5 MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

  KABUPATEN KUTAI TIMUR

  PRODUK STATUS ARAHAN No PROGRAM/KEGIATAN LOKASI SEKTOT RENCANA (ADA/TIDAK) PEMBANGUNAN

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Dokumen yang terkait

7.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan 7.1.1 Tujuan, Kebijakan Dan Strategi Penataan Ruang Wilayah - DOCRPIJM 0720287606 BAB VIIBAB 7 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN

0 0 38

BAB VII KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA SUBULUSSALAM 7.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Subulussalam - DOCRPIJM 7bf4d0a696 BAB VIIBAB 7

1 5 42

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN BANGLI V.1 Arah Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangli a. Penetapan Kawasan Strategis KabupatenKota (KSK) - DOCRPIJM 26ef7354d9 BAB VREV BAB V 2015 2019

0 1 78

Bab III - DOCRPIJM 692e54cad9 BAB IIIBAB 3 Rencana Tata Ruang Wilayah Sebagai Arahan Spasial RPI2JM

0 0 104

DOCRPIJM 971b764c16 BAB IIIBAB 3 Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Arahan Spasial RPI2JM edit

0 1 115

BAB VI KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN 6.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan - DOCRPIJM 993de91122 BAB VIIBab VII Baru

0 0 61

BAB VII KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LANDAK 7.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Landak - DOCRPIJM 8182a4cde2 BAB VIIBAB VII KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LANDAK (baru)

0 1 208

5.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bener Meriah Tahun 2012-2032 - DOCRPIJM 1006709f04 BAB VBab V

0 0 119

BAB VII KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LUWU TIMUR - DOCRPIJM 1478843758BAB 7 KETERPADUAN STRATEGI

0 0 124

BAB VII KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN BULUKUMBA - DOCRPIJM 1479106152BAB VII FIX

0 0 30