UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS V SD PACAR SEWON BANTUL.

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan pembangunan di segala bidang. Hingga kini pendidikan masih diyakini sebagai wadah dalam pembentukan sumber daya manusia yang diinginkan. Melihat begitu pentingnya pendidikan dalam pembentukan sumber daya manusia, maka peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang wajib dilakukan secara berkesinambungan guna menjawab perubahan zaman.

Menurut UU nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 (2003:2) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Perkembangan dalam dunia pendidikan saat ini sangatlah pesat. Terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan perkembangan masyarakat serta budaya pada umumnya, berkembang pulalah tugas dan peranan guru, seiring dengan berkembangnya jumlah anak yang memerlukan pendidikan.

Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana menurut Sugihartono dkk (2007:81) pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi, dan menciptakan


(2)

sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisisen. Berdasarkan pengertian tersebut, guru bebas menentukan metode yang sesuai dengan kondisi kelas dan karakteristik siswa guna meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan kenyataan yang ada di SD Pacar, metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran belum sepenuhya sesuai sehingga siswa lama kelamaan merasa bosan karena guru lebih banyak meguasai proses pembelajaran. Guru seringkali hanya terfokus pada buku paket, sehingga siswa hafal dengan cara mengajar guru. Siswa seringkali diminta untuk meringkas materi yang ada pada buku paket baru kemudian dijelaskan oleh guru dengan metode ceramah. Hal semacam itulah yang menyebabkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial atau dapat disebut (IPS) di SD Pacar lebih rendah dibandingkan dengan hasil belajar pada mata pelajaran lain.

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata pelajaran IPS di kelas V SD Pacar adalah 75 namun pada kenyataannya banyak peserta didik yang memperoleh hasil belajar di bawah 75. Bahkan nilai rata-rata hasil belajar IPS kelas V SD Pacar lebih rendah bila dibandingkan dengan hasil belajar pada mata pelajaran yang lain. Padahal mata pelajaran IPS juga tidak kalah penting jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain seperti matematika, bahasa Indonesia, ataupun IPA. Rendahnya nilai


(3)

rata-rata hasil belajar IPS pada siswa kelas V SD Pacar dapat dilihat dari nilai rata-rata lima bidang studi pada tabel 1.

Tabel 1. Daftar Nilai Rata-Rata Ulangan Akhir Semester 2 Kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012 SD Pacar

No Mata Pelajaran Nilai Rata-Rata

1. Pendidikan Kewarganegaraan 77

2. Bahasa Indonesia 76

3. Matematika 68

4. Ilmu Pengetahuan Alam 71

5. Ilmu Pengetahuan Sosial 59

Berdasarkan hasil observasi dan tanya jawab yang dilakukan peneliti dengan guru kelas V pada tanggal 23 April 2013, dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik siswa kelas V SD Pacar yang sangat aktif dalam berbicara menyebabkan siswa kurang tertarik apabila guru menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi. Kondisi tersebut membuat peneliti berusaha mencari metode yang sesuai yang dapat diterapkan pada pembelajaran IPS di kelas V SD Pacar. Sesuai dengan karakteristik siswa yang senang berbicara, maka pada tanggal 29 April 2014 saat pembelajaran IPS berlangsung, peneliti berusaha membangkitkan semangat siswa untuk berbicara sesuai dengan materi yang sedang disampaikan. Berdasarkan usaha yang dilakukan peneliti, muncul kalimat yang sesuai dengan pokok bahasan materi yang disampaikan oleh beberapa siswa. Kebanyakan dari kalimat yang diucapkan oleh siswa adalah berupa pertanyaan yang ditujukan untuk guru, sehingga dalam kelas tersebut terjadi tanya jawab antara guru dan


(4)

siswa. Berdasarkan kenyataan itulah peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode yang tepat untuk diterapkan pada pembelajaran IPS kelas V SD Pacar adalah metode tanya jawab, melalui metode tanya jawab siswa akan lebih memusatkan perhatiannya pada proses pembelajaran IPS karena siswa juga merasa terlibat dalam proses pembelajaran IPS tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, maka peneliti berusaha mengadakan penelitian dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Metode Tanya Jawab Pada Siswa Kelas V SD Pacar Sewon Bantul”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPS belum sepenuhnya sesuai dengan karakteristik peserta didik.

2. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS rendah. 3. Keaktivan siswa kurang terarah.

C. Pembatasan Masalah

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini dibatasi pada rendahnya hasil belajar siswa kelas V pada pelajaran IPS. Hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS di SD Pacar rendah karena metode yang digunakan guru kurang sesuai dengan karakteristik siswa.


(5)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dikaji rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD Pacar Sewon Bantul?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode tanya jawab pada mata pelajaran IPS kelas V SD Pacar Sewon Bantul.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis dari penelitian tindakan kelas ini adalah dengan tanya jawab pemahaman konsep-konsep IPS menjadi lebih mudah dan bermakna bagi siswa.

2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah: a. Bagi guru

1) Sebagai masukan bagi guru untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran.

2) Sebagai masukan bagi guru untuk memilih metode yang sesuai dengan karakteristik siswa.

b. Bagi Siswa

1) Menumbuhkan keberanian siswa untuk menjawab berbagai pertanyaan dari guru dan siswa.


(6)

c. Bagi sekolah

Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu dapat meningkatkan hasil pembelajaran IPS di sekolah.


(7)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Wina Sanjaya (2010:13) mengatakan bahwa hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrumen yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Sejalan dengan pendapat Wina Sanjaya, Purwanto (2010:54) mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.

Dari beberapa pengertian tersebut, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor-faktor Intern dan faktor- faktor ekstern. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dijelaskan bahwa faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang belajar. Faktor intern ini dibedakan menjadi tiga faktor yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologi, dan faktor kelelahan. Faktor ekstern adalah faktor yang ada


(8)

di luar individu. Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Masih sependapat dengan Slameto, Aunurrahman (2010:178) mengatakan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi proses belajar siswa adalah

a. Ciri Khas/ karakteristik siswa b. Sikap terhadap belajar

c. Motivasi belajar d. Konsentrasi belajar e. Mengolah bahan belajar f. Menggali hasil belajar g. Rasa percaya diri h. Kebiasaan belajar

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah: a. Faktor guru

b. Lingkungan sosial (termasuk teman sebaya) c. Kurikulum sekolah

d. Sarana dan prasarana

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar suatu individu dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang ada dari dalam diri individu itu sendiri atau biasa disebut faktor internal dan faktor yang ada luar diri individu tersebut atau disebut dengan faktor eksternal.


(9)

Dalam penelitian ini metode termasuk ke dalam faktor yang berasal dari luar individu atau faktor eksternal.

B. Tinjauan IPS 1. Pengertian IPS

Menurut kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP, 2006:162) IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi, yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Menurut Leonard (Kasim, 2008:4) mengemukakan bahwa IPS menggambarkan interaksi individu atau kelompok dalam masyarakat baik dalam lingkungan mulai dari yang terkecil misalkan keluarga, tetangga, rukun tetangga atau rukun warga, desa/ kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara dan dunia. Arnie Fajar (2005:31) juga mengatakan bahwa IPS adalah satu bidang studi yang rumit karena luasnya ruang lingkup dan merupakan gabungan dari sejumlah disiplin ilmu seperti ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan apa yang disebut dengan “civil” perlu ditekankan. Menurut Richard E. Gross (Masruri, 2008) IPS adalah dasar


(10)

pendidikan sosial, dalam mempersiapkan fungsi warga negara dengan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memungkinkan masing-masing warga negara tersebut dapat tumbuh secara personal antara yang satu dengan yang lainnya secara baik, berkontribusi pada kebudayaan yang akan datang.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa IPS adalah gabungan dari berbagai disiplin ilmu sosial dalam kehidupan masyarakat.

2. Tujuan IPS

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (KTSP, 2006: 162) mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

d. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Adapun tujuan khusus IPS di sekolah dapat dikelompokkan menjadi empat komponen yaitu:

a. Memberikan kepada siswa pengetahuan tentang pengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, sekarang, dan masa akan datang.


(11)

b. Menolong siswa untuk mengembangkan ketrampilam (skill) untuk mencari dan mengolah informasi.

c. Menolong siswa untuk mengembangkan nilai atau sikap demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat.

d. Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk mengambil bagian/ berperan serta dalam bermasyarakat.

Sepadan dengan peraturan menteri pendidikan nasional, Etin Solihatin dan Raharjo (2007:15) mengatakan bahwa pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa IPS mempunyai tujuan untuk mendidik dan membekali siswa dalam menjalani kehidupan sosial masyarakat.

3. Ruang Lingkup IPS Kelas V

Menurut kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP, 2006:163) ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

a. Manusia, tempat, dan lingkungan. b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan. c. Sistem sosial dan budaya.


(12)

d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

Adapun kompetensi yang harus dicapai oleh siswa kelas V menurut kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP, 2006:166) dapat dilihat pada tabel 2 dan 3.

Tabel 2. Standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas V semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Mengahargai

berbagi peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasio nal pada masa Hin du Budha dan Is lam, keragaman ke nampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia

1.1.Mengenal makna peninggalan-peningga lan sejarah yang berskala nasional dari Hindu-Budha dan Islam di Indonesia 1.2.Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada

masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia 1.3.Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya

1.4.Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

1.5.Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia

Tabel 3. Standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas V semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2. Menghargai

peranan tokoh peju ang dan masyara kat dalam memper siapkan dan mem pertahankan kemer dekaan Indonesia

2.1.Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

2.2.Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

2.3.Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan 2.4.Menghargai perjuangan para tokoh


(13)

Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar di atas, maka kompetensi dasar yang akan peneliti gunakan sebagai bahan penelitian adalah menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan

C. Metode Tanya Jawab

1. Pengertian Metode Tanya Jawab

Menurut R Ibrahim dan Nana Syaodih S (2003:44) metode tanya jawab dapat dilaksanakan secara klasikal maupun secara kelompok, antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa. Pertanyaan dapat berasal dari siswa, guru, ataupun buku-buku sumber. Tidak jauh berbeda dengan pendapat R Ibrahim dan Nana Syaodih S, Sugihartono dkk (2007:82) mengatakan metode tanya jawab merupakan cara penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh anak didik. Sepadan dengan dua pendapat tersebut, Abdul Majid (2007:138) mengatakan bahwa metode tanya jawab adalah mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Metode ini dimaksudkan untuk merangsang untuk berpikir dan membimbingnya dalam mencapai kebenaran. Sepadan dengan beberapa pendapat tersebut, Roestiyah N. K (2001:129) juga mengatakan bahwa teknik tanya jawab atau dialog ialah suatu suatu teknik untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya selama


(14)

mendengarkan pelajaran atau guru yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu dan siswa menjawab.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa metode tanya jawab adalah metode yang digunakan dengan mengajukan pertanyaan, baik pertanyaan guru kepada siswa maupun pertanyaan siswa terhadap guru.

2. Tujuan Metode Tanya Jawab

Menurut Sugihartono dkk (2007:82) penggunaan metode tanya jawab ini bertujuan untuk memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran atau guru mengajukan pertanyaan dan anak didik menjawab. Sepadan dengan pendapat Sugihartono dkk, Roestiyah N. K (2001:129) mengatakan bahwa tujuan metode tanya jawab adalah agar siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang fakta yang dipelajari, didengar ataupun dibaca, sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang fakta itu. Berdasarkan pendapat tersebut diharapkan pula dengan tanya jawab itu mampu menjelaskan langkah-langkah berpikir atau proses yang ditempuh dalam memecahkan soal atau masalah sehingga jalan pikiran anak tidak meloncat-loncat, yang akan merugikan siswa sendiri dalam menangkap suatu masalah untuk dipecahkan.

Adapun tujuan metode tanya jawab menurut Abdul Majid (2007:140) adalah:

a. Mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana kemampuan anak didik terhadap pelajaran yang dikuasainya.


(15)

b. Memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengajukan pertanyaan kepada guru tentang sesuatu masalah yang belum dipahami.

c. Memotivasi dan menimbulkan kompetisi belajar.

d. Melatih anak didik untuk berpikir dan berbicara secara sistematis berdasarkan pemikiran yang orisinil.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan metode tanya jawab adalah memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan serta untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam mengingat-ingat fakta yang dipelajari.

3. Kelebihan Metode Tanya Jawab

Menurut Roestiyah N. K (2001:132) dalam pelaksanaannya, teknik tanya jawab mempunyai keunggulan seperti kelas akan lebih hidup, karena sambutan kelas lebih baik, siswa tidak hanya mendengarkan ceramah saja. Sugihartono dkk (2007:82) dengan metode tanya jawab ini dapat dikembangkan ketrampilan mengamati, membuat kesimpulan, menerapkan, dan mengkomunikasikan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode tanya jawab merupakan salah satu metode yang dapat membuat siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, dengan tanya jawab partisipasi siswa akan lebih besar dan berusaha mendengarkan pertanyaan guru dengan baik dan mencoba untuk memberikan jawaban yang tepat, sehingga anak


(16)

menerima pelajaran dengan aktif berpikir, tidak pasif mendengarkan saja.

4. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Tanya Jawab

Menurut Aiffatul Layly langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab yaitu:

a. Langkah persiapan b. Langkah pelaksanaan c. Langkah penutup

Adapun penjelasan dari langkah-langkah tersebut yaitu: a. Langkah persiapan:

1) menentukan topik

2) merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)

3) menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan TPK tertentu

4) mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa

b. Langkah pelaksanaan

1) menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK) 2) mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa

tidak hanya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain)

3) guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi 4) guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas


(17)

5) guru harus memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya,sehingga dapat merumuskan secara sistematis 6) tanya jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan

bukan dalam suasana yang tegang dan penuh persaingan yang tak sehat di antara para siswa

7) pertanyaan dapat ditujukan pada seorang siswa atau seluruh kelas, guru perlu menggugah siswa yang pemalu atau pendiam, sedangkan siswa yang pandai dan berani menjawab perlu dikendalikan untuk memberi kesempatan pada yang lain 8) guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu

masalah saja

9) pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan mengungkapkan kembali pengetahuan yang dikuasai, dan pertanyaan yang meminta pendapat, perasaan, sikap, serta pertanyaan yang hanya mengungkapkan fakta-fakta saja.

c. Langkah penutup

Dalam mengakhiri metode pembelajaran tanya jawab ini guru bisa memberikan penguatan-penguatan dari jawaban siswa dengan cara mengulas sedikit dari materi pertayaan yang telah disampikan kepada siswa. Hal ini perlu dilakukan untuk menguatkan ingatan para siswa.


(18)

D. Kerangka Pikir

Mata pelajaran IPS pada jenjang SD/MI merupakan mata pelajaran yang memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Ips mengarahkan siswa untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai. Menurut Kosasih (Etin Solihatin dan Raharjo, 2005: 14-15) Pendidikan IPS berusaha membantu siswa untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga menjadikannya mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya. Masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPS salah satunya adalah hasil belajar siswa yang rendah. Hasil belajar IPS merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi setelah mengikuti kegiatan pembelajarana IPS. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS rendah dikarenakan materi yang luas dan susah dipahami oleh siswa.

Metode tanya jawab merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memberi motivasi kepada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya selama mengikuti pelajaran atau guru yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawab. Sesuai dengan karakteristik siswa kelas V SD Pacar yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan senang bermain serta berbicara, maka peneliti berusaha untuk mengarahkan pembicaraan siswa sesuai dengan materi pembelajaran IPS dengan cara bertanya jawab yang dibuat seperti kuis.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan metode tanya jawab adalah pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa secara aktif.


(19)

Metode tanya jawab merupakan metode yang dapat diterapkan oleh guru untuk membuat kelasnya menjadi lebih hidup dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran lebih besar. Oleh karena itu metode ini diterapkan pada siswa kelas V SD Pacar Sewon Bantul pada materi pokok proklamasi kemerdekaan RI untuk meningkatkan hasil belajar IPS.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka diperoleh hipotesis tindakan bahwa hasil belajar IPS kelas V SD Pacar dapat ditingkatkan dengan metode tanya jawab..


(20)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu meningkatkan hasil belajar IPS, maka jenis penelitian yang digunakan adalah classroom action research (penelitian tindakan kelas). Menurut Pardjono dkk (2007:12) Classroom Action Research (Penelitian Tindakan Kelas) adalah salah satu jenis penelitian tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

B. Lokasi, waktu, dan Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Pacar Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul dengan alamat Ngentak, Jl. Imogiri Barat Km. 9, Timbulharjo, Sewon, Bantul.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sekitar bulan Mei - Juni 2013.


(21)

3. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di dalam ruang kelas V SD Pacar Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Pacar Sewon Bantul, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

D. Desain Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model spiral yang dikembangakan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Pardjono dkk (2007:22) mengatakan bahwa model ini dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart pada tahun 1998. Mereka menggunakan empat komponen penelitian dalam setiap langkah (perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi) dalam langkah pertama, kedua dan seterusnya sistem spiral yang saling terkait perlu diperhatikan oleh para peneliti.

Rancangan penelitian ini terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus menggunakan empat komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam satu spiral yang saling terkait. Adapun alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan pada gambar 1 sebagai berikut:


(22)

Keterangan : Siklus I :

1. Perencanaan I.

2. Tindakan I dan Observasi I. 3. Refleksi I.

Siklus II : 4. Perencaaan I.

5. Tindakan II dan Observasi II. 6. Refleksi II.

Gambar 1. Spiral PTK Kemmis dan Mc Taggart (Parjono dkk; 2007:22) Pada model Kemmis dan Mc Taggart, komponen tindakan dan observasi menjadi satu komponen karena kedua kegiatan ini dikalukan secara simultan.

E. Rancangan Penelitian

Kegiatan penelitian ini diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan refleksi. Kegiatan penelitian ini direncanakan melalui beberapa siklus. Setiap siklus yang dilakukan peneliti dalam pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Menurut Pardjono dkk (2007:28) perencanaan merupakan tindakan yang dibangun dan akan dilaksanakan, sehingga harus mampu melihat jauh ke depan. Perencanaan meliputi perencanaan umum dan

4 3

6 2

1 0

▼ ►

▼ ►

5


(23)

perencanaan tindakan atau Action Plan. Perencanaan umum meliputi penentuan tempat penelitian, kolaborator, metode dan strategi mengajar, instrumen monitoring, alat-alat perekam data dan lain-lain. Rencana Tindakan (Action Plan) adalah prosedur, strategi yang akan dilakukan oleh guru dalam rangka melakukan tindakan atau perlakuan terhadap siswa. Rencana tindakan meliputi peran guru, peran siswa, fungsi mediapembelajaran, pengaturan waktu (timeline) selama pembelajaran tertentu. Adapun perencanaan yang dilakukan peneliti dalam tahap perencaan ini yaitu:

a. Menentukan materi pelajaran IPS yang akan diteliti, yaitu materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan dengan metode tanya jawab.

b. Menentukan indikator pembelajaran.

c. Merancang langkah-langkah pembelajaran IPS yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

d. Menyiapkan media, alat peraga, dan Lembar Kerja Siswa.

e. Merancang instrumen dalam bentuk lembar observasi dalam pelaksanaan pembelajaran perjuangan mempersiapkan kemerdekaan.

2. Tindakan dan Observasi

Menurut Pardjono dkk (2007:29) implementasi tindakan adalah implementasi tindakan ke dalam konteks proses belajar mengajar yang sebenarnya. Implementasi tindakan ini merupakan kegiatan yang telah


(24)

dipikirkan masak-masak. Tindakan sebagai sebuah pelaksanaan dari apa yang telah direncanakan. Tindakan dipandu oleh perencanaan yang telah dibuat dalam arti, perencanaan tersebut dilihat sebagai rasional dari tindakan menggunakan metode tanya jawab. Namun, perencanaan yang dibuat harus bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan dalam pelaksanaan tindakan tersebut. Jadi, tindakan bersifat tidak tetap tetapi dinamis yang memerlukan keputusan cepat tentang apa yang perlu dilakukan.

Metode tanya jawab digunakan dalam pembelajaran materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan, selama kegiatan pembelajaran guru menerapkan langkah-langkah pembelajaran dengan metode tanya jawab yang mengacu pada skenario pembelajaran yang telah dibuat.

Menurut Pardjono dkk (2007:29) pengamatan berfungsi sebagai proses pendokumentasian dampak dari tindakan dan menyediakan informasi untuk tahap refleksi. Pengamatan harus dilakukan secara cermat dan harus dirancang sebelumnya dengan baik.

Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran IPS menggunakan metode tanya jawab dalam materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan yang berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.


(25)

3. Refleksi

Menurut Pardjono dkk (2007:30) refleksi adalah upaya evaluasi diri yang secara kritis dilakukan oleh peneliti, kolaborator, outsider, dan orang-orang yang terlibat dalam penelitian. Refleksi harus dilakukan secara terbuka dan fair serta dilakukan dengan cara melakukan diskusi dalam tim. Refleksi dilakukan pada akhir setiap siklus, dan berdasarkan refleksi ini lalu dilakukan revisi pada Rencana Tindakan (action plan), dan dibuat kembali Rencana Tindakan yang baru (replaning), untuk diimplementasikan pada siklus berikutnya.

Pada tahap refleksi ini peneliti mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran yang dicapai pada tahap tindakan. Refleksi tersebut dapat dilakukan dengan:

a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, yaitu pencapaian hasil belajar siswa setelah dilakukan evaluasi dalam pembelajaran IPS dengan metode tanya jawab.

b. Mencari kemungkinan penyebab apabila tindakan belum berhasil meningkatkan hasil belajar IPS.

Kemudian berdasarkan refleksi yang telah dilakukan peneliti, peneliti dapat menentukan hal-hal yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. Hal itu dilakukan demi tercapainya hasil belajar yang diinginkan dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode tanya jawab.


(26)

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dan observasi.

1. Tes

Menurut Wina Sanjaya (2010:235) tes merupakan alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa mencapai kompetensi. Sependapat dengan Wina Sanjaya, Sugihartono dkk (2007:141) tes merupakan prosedur atau alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana yang telah ditentukan, dan dengan cara serta aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes bergantung dari petunjuk yang diberikan.

Berdasarkan pengertian tersebut teknik tes digunakan peneliti untuk mengetahui pencapaian hasil belajar IPS siswa.

2. Observasi

Menurut Pardjono dkk (2007:43) teknik observasi merupakan teknik monitoring dengan melakukan observasi/ pengamatan terhadap sasaran pengukuran, dengan menggunakan lembar pengamatan atau lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

Bedasarkan pengertian tersebut, sasaran pengukuran dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPS dengan menggunakan metode tanya jawab. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data selama proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode tanya jawab.


(27)

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Tes

Menurut Wina Sanjaya (2010:235) tes merupakan alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa mencapai kompetensi. Sejalan dengan pendapat Wina Sanjaya, Sugihartono dkk (2007:141) juga mengatakan bahwa tes merupakan prosedur atau alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana yang telah ditentukan, dan dengan cara serta aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes bergantung dari petunjuk yang diberikan.

Berdasarkan pengertian tersebut teknik tes digunakan peneliti untuk mengetahui pencapaian hasil belajar IPS siswa sesuai indikator pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan silabus kelas V yang dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Kisi-kisi pengembangan instrumen variabel hasil belajar Variabel

Penelitian Materi Indikator

Ranah Kognitif Jumlah Butir Nomor Butir Hasil Belajar Perjuangan mempersiap kan kemer dekaan Indo nesia

1. Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan

C1 4 1, 2, 3,

4,

2. Menjelaskan perlunya

perumusan dasar negara sebelum


(28)

Variabel

Penelitian Materi Indikator

Ranah Kognitif Jumlah Butir Nomor Butir Proklamasi kemerdeka an Indonesia 3. Mengemukakan peristiwa

penting yang ter jadi disekitar pro klamasi dan saat proklamasi

C2 5 7, 8, 9,

10, 11

4. Memberikan con toh cara meng hargai jasa para tokoh pejuang dalam mempro klamasikan kemerdekaan

C2 2 12, 13

Penilaian hasil belajar IPS siswa dilakukan dengan penskoran, menurut Purwanto(2010:187) skor diterakan atas jawaban yang dibuat oleh siswa dari merespon tes hasil belajar, sehingga skor yang diperoleh oleh siswa mencerminkan perolehan hasil belajar siswa.

Penilaian hasil belajar IPS siswa dilakukan setiap pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan evaluasi dengan skor maksimal 100 yang dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Kriteria penskoran instrumen variabel hasil belajar Perte

muan Soal Unsur Jawaban

Skor Maksimal 1 1. Apa saja usaha yang

dilakukan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia? • Membentuk BPUPKI 10

• Merumuskan dasar

negara dan UUD 10

• Membentuk PPKI 10 2. Sebutkan tugas dari

BPUPKI?

• Mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara


(29)

Perte

muan Soal Unsur Jawaban

Skor Maksimal

• Menyiapkan organisasi

pemerintahan yang akan menerima kemerdekaan daripemerintahan Jepang

10

3. BPUPKI mengadakan dua kali sidang resmi untuk mempersiapkam Indonesia merdeka, apa isi sidang BPUPKI tersebut?

• Merumuskan dasar

negara 10

• Merumuskan UUD

10

4. Sidang pertama PPKI mengahsilkan

keputusan penting bagi bangsa Indonesia, apa isi

sidang PPKI tersebut?

• Mengesahkan UUD 1945 yaitu Ir Soekarno dan Drs Moh Hatta

10

• Menetapkan bahwa presiden untuk sementara waktu dibantu oleh komite nasional

10

2 1. Mengapa Indonesia perlu merumuskan dasar negara?

• Nilai-nilai

kepribadian bangsa perlu dirumuskan secara resmi

35

• Negara

memerlukan dasar untuk melangkah maju

35

2. Apa isi rumusan dasar negara yang resmi setelah disahkan oleh PPKI?

• Ketuhanan Yang

Maha esa 6

• Kemanusiaan yang

adil dan beradab 6

• Persatuan Indonesia


(30)

Perte

muan Soal Unsur Jawaban

Skor Maksimal

• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 6

• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

6 3 1. Apa nama kota di

Jepang yang dijatuhi bom atom oleh Amerika?

• Hiroshima 10

• Nagasaki

10 2. Apa yang dilakukan

tiga tokoh Indonesia di Dalat Vietnam?

• Memenuhi

undangan jenderal terauchi

10

• Pemerintah Jepang memutuskan untuk memberikan

kemerdekaan kepada Indonesia

10

3. Mengapa Bung Karno dan Bung Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh golongan muda?

• Agar kedua tokoh tersebut segera memproklamasika n kemerdekaan

10

• Agar kedua tokoh tersebut tehindar dari pengaruh Jepang

10

4. Mengapa perumusan teks proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Tadashi Maeda?

• Agar tidak dicurigai oleh

Jepang 10

5. Dimana teks

proklamasi kemerdekaan dibacakan?

• Di rumah Ir

Soekarno 10

• Jalan Pegangsaan

Timur no 56 10

• Jakarta


(31)

Perte

muan Soal Unsur Jawaban

Skor Maksimal 4. 1. Bagaimana cara kita

sebagai pelajar dalam mengahargai

perjuangan para tokoh kemerdekaan?

• Belajar dengan rajin/ tekun/ sungguh-sungguh

15

• Meniru atau mencontoh sikap dan perbuatan para pahlawan

15

• Disiplin dalam segala tindakan atau perbuatan

15

• Melanjutkan cita-cita para tokoh kemerdekaan dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan

10

2. Bagaimana sebaiknya sikap kita ketika berkunjung ke makam pahlawan atau ke museum?

• Mendoakan 15

• Menjaga

kebersihan tempat tersebut

15

• Tidak mencorat-coret tembok atau makam para pahlawan

15

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati proses pembelajaran IPS dengan metode tanya jawab. Lembar observasi dapat dilihat pada tabel 6.


(32)

Tabel 6. Kisi-kisi pengembangan instrumen varibel metode tanya jawab

Variabel

Penelitian Indikator

Keterangan (√) Tampak Belum

Tampak Metode

tanya jawab

1. Kesempatan siswa menjawab pertanyaan 2. Kemampuan siswa

menjawab pertanyaan 3.

Antusias dan perhatian siswa selama proses pembelajaran

4. Keberanian siswa dalam bertanya

5.

Keterkaitan bentuk pertanyaan siswa dengan materi

6.

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan evaluasi secara madiri

Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil observasi terhadap tindakan penerapan metode tanya jawab dalam pembelajaran IPS.

H. Teknik Analisis Data

Menurut Pardjono dkk (2007:53) analisis data pada dasarnya bertujuan untuk mengolah informasi kuantitatif maupun kualitatif sedemikian rupa sampai informasi menjadi lebih bermakna. Tujuan analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperoleh bukti kepastian apakah terjadi perbaikan, peningkatan hasil belajar IPS dalam pembelajaran proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagaimana yang diharapkan. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis


(33)

kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis skor penilaian evaluasi.Untuk menghitung nilai rerata secara klasikal dari sekumpulan nilai yang telah diperoleh siswa tersebut, dapat menggunakan rumus mean. Menurut Suharsimi Arikunto (2007:267), untuk menghitung rerata (Mean) dari sekumpulan nilai yang diperoleh siswa tersebut dapat digunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

M = Mean

f = Frekuensi

x = Nilai siswa

fx = Jumlah nilai seluruh siswa N = Banyaknya siswa

I. Kriteria Keberhasilan

Indikator keberhasilan tindakan dalam PTK ini, yaitu adanya peningkatan hasil belajar IPS siswa dalam materi proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar IPS siswa yaitu jika rata-rata kelas pada hasil belajar IPS mencapai ≥75 maka penelitian dinyatakan berhasil.

M

fx

N


(34)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Pacar Sewon Bantul yang beralamat di Jalan Imogiri Barat Km 9 Ngentak Timbulharjo Sewon Bantul.

2. Kondisi Awal Pra Tindakan

Kegiatan awal dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pre tes terhadap siswa kelas V SD Pacar saat proses pembelajaran IPS. Pre tes dilakukan pada hari Kamis tanggal 16 Mei 2013 tentang persiapan proklamasi Indonesia. Adapun kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan awal dimulai dengan melakukan apersepsi. Kemudian siswa diminta untuk mengeluarkan buku pelajaran IPS. Buku pelajaran tersebut meliputi buku paket, buku tulis, dan LKS.

b. Siswa diminta untuk membuka buku paket, kemudian siswa diminta untuk membaca isi buku tersebut tentang materi persiapan proklamasi kemerdekaan RI secara bergantian.

c. Setelah siswa selesai membaca, guru kemudian memberikan penjelaskan tentang hal-hal yang dianggap sulit.

d. Siswa kemudian diminta untuk mencatat rangkuman yang diberikan oleh guru.


(35)

e. Untuk mengukur kemampuan dan tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah dijelaskan dan dipelajari, siswa kemudian diminta untuk mengerjakan soal yang terdapat dalam LKS tanpa diperbolehkan melihat buku paket, buku catatan, dan rangkuman materi yang ada dalam LKS tersebut.

f. Pada kegiatan akhir, guru memberikan tugas rumah (atau yang biasa disebut PR) dari soal yang terdapat dalam LKS tersebut dan mengucapkan salam penutup.

Berdasarkan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan di atas, dapat kita lihat bahwa tidak ada proses tanya jawab dalam kegiatan belajar IPS tersebut. Siswa hanya diminta untuk membaca, mendengarkan, mencatat, dan kemudian mengerjakan soal. Sehingga nilai siswa dirasa sangat kurang dan rata-rata kelasnya berada jauh di bawah standar minimal yaitu ≥ 75 (dapat dilihat pada lampiran). Secara sederhana nilai siswa dapat dilihat dalam tabel 7 di bawah ini:

Tabel 7. Hasil Belajar IPS sebelum dilakukan tindakan

No Klasifikasi Nilai Jumlah

1. 1 - 25 0

2. 26–50 7

3. 51–75 11

4. 76–100 2


(36)

3. Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Senin, 20 Mei 2013 pukul 09.50- 11.00 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan Kamis, 23 Mei 2013 pukul 08.10-09.20 WIB. Materi yang dipelajari pada siklus I yaitu perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan indikator menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan, dan menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan. Pada PTK setiap siklus terdiri dari empat komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi dalam suatu spiral yang saling terkait. Secara rinci sajian siklus I adalah sebagai berikut: a. Perencanaan

Pada siklus pertama dimulai dengan tahap perencanaan. Dalam siklus ini akan dilakukan dua kali tatap muka. Tahap perencanaan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

1) Diawali dengan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan kompetensi dasar pembelajaran IPS di kelas V untuk pertemuan 1, pertemuan dan pertemuan 2. 2) Pembuatan pertanyaan yang akan digunakan dalam

pembelajaran IPS di kelas V.

3) Pemberian pertanyaan [ada saat pembelajaran IPS di kelas V dilakukan secara klasikal.


(37)

4) Pembuatan lembar evaluasi yang disusun untuk mengetahui kemampuan siswa pada setiap pertemuan.

5) Pembuatan bintang prestasi untuk siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan untuk siswa yang mendapat skor ≥75.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan panduan perencanaan yang telah dibuat dan dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Berikut deskripsi langkah-langkah pelaksanaan tindakan pertemuan 1, dan pertemuan 2.

1) Siklus I Pertemuan I

Pertemuan ke-1 siklus I ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 Mei 2013 jam ke-6 dan ke-7 yaitu pukul 09.50-11.00 WIB. Standar Kompetensi pada pertemuan ke-1 siklus I ini yaitu menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dengan kompetensi dasar menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Indikator pencapaian kompetensi pada pertemuan ke-1siklus I ini adalah menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan.


(38)

a) Kegiatan Awal

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-1 siklus I ini dimulai ketika bel tanda masuk berbunyi, petugas piket menyiapkan teman-temannya untuk berbaris di depan ruang kelas. Sebelum masuk kelas guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui tingkat belajar siswa ketika di rumah,

dengan pertanyaan “organisasi apa yang pertama kali dibentuk oleh Jepang guna mempersiapkan kemerdekaan

RI?” dua anak perempuan yang memang gemar membaca

menjawab dengan jawaban yang benar yaitu BPUPKI.

Guru bertanya kembali kepada siswa “ Siapakah ketua dari BPUPKI tersebut?” salah satu dari dua anak perempuan tersebut yang bernama Anggra menjawab dengan jawaban

yang tepat yaitu “ Radjiman Widyodiningrat ”. Setelah tanya jawab selesai, siswa masuk ke kelas satu per satu. Guru mengawali pelajaran dengan salam dan berdoa. Setelah berdoa selesai guru mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan bertanya

kepada siswa “ Anak-anak setiap satu tahun sekali kalian memperingati hari kemerdekaan Indonesia dan mengadakan upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI), nah setiap tanggal berapa kalian


(39)

menjawab dengan jawaban yang benar yaitu “ Tanggal 17 Agustus”. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan rencana kegiatan yang akan dilakukan secara lisan yaitu hari ini kita akan belajar tentang usaha yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan.

b) Kegiatan Inti

Guru mememulai pelajaran inti dengan bercerita

tentang BPUPKI dan PPKI yaitu “BPUPKI resmi dibentuk

pada tanggal 29 April 1945 oleh pemerintah militer Jepang,

BPUPKI diketuai oleh Dr Radjiman Wedyodininngrat.”

Setelah memberikan satu penjelasan, guru selalu bertanya kepada siswa untuk melatih ingatan siswa dan untuk mengetahui sejauh mana siswa dalam memperhatikan penjelasan guru, “nah anak-anak, tanggal berapa BPUPKI

dibentuk?” Siswa yang bernama Anggr menjawab dengan lantang “tanggal 29 April Bu.” Guru menyambut jawaban siswa “Iya pintar, BPUPKI dibentuk tanggal 29 April tahun

1945, kalau ketua BPUKPI siapa anak-anak?” Hampir

semua siswa menjawab dengan jawaban yang benar yaitu Radjiman Wedyodiningrat. Setelah melakukan sedikit tanya jawab, guru melanjutkan memberikan penjelasan tentang tugas pokok BPUPKI yaitu untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara


(40)

Indonesia merdeka, serta menyiapkan organisasi pemerintahan yang akan menerima kemerdekaan dari pemerintahan Jepang. Guru kembali melakukan tanya jawab dengan siswa, guru bertanya kepada siswa yang kemampuannya kurang “apa tugas pokok BPUPKI, coba sebutkan salah satu saja, mas Byu” Byu menjawab dengan jawaban yang kurang lengkap yaitu untuk mempelajari persiapan negara merdeka, guru melempar pertanyaan kepada siswa lain yang bisa menjawab dengan jawaban yang lengkap. Siswa yang bernama Ars menjawab dengan lengkap yaitu untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka, serta menyiapkan organisasi pemerintahan yang akan menerima kemerdekaan dari pemerintahan Jepang. Guru menyambut jawaban tersebut dengan acungan jempol. Guru melanjutkan penjelasannya tentang hasil sidang BPUPKI yaitu sidang yang pertama membahas tentang perumusan dasar negara yaitu pancasila dan sidang yang kedua membahas tentang rancangan undang-undang dasar. Guru kembali bertanya kepada siswa yaitu siapakah ketua BPUPKI? Pertanyaan tersebut diberikan kepada Jnu. Jnu hanya terdiam karena tidak bisa menjawab pertanyaan guru. Guru mempersilahkan siswa lain yang ingin menjawab


(41)

pertanyaan tersebut. Cnd mengangkat tangannya dan langsung melontarkan jawaban yaitu Radjiman

Wedtodiningrat. Guru mengatakan “bagus mab Cnd”.

Pertanyaan berikutnya yaitu apakah hasil sidang BPUPKI yang kedua? Guru menunjuk Adn untuk menjawabnya, Adn dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban yang benar yaitu rancangan undang-undang dasar, kemudian guru

mengatakan “bagus”. Guru kembali bertanya dengan pertanyaan “kalau hasil BPUPKI yang pertama apa ya anak

-anak?” guru mempersilahkan siswa yang ingin menjawab

pertanyaan tersebut secara sukarela. Kml mengangkat tangannya dan langsung mnejawab dengan jawaban yang benar yaitu membuat rumusan dasa negara. Siswa kembali memperhatikan penjelasan guru tentang PPKI yaitu PPKI dibentuk setelah BPUPKI dibubarkan yaitu tanggal 7 Agustus 1945 dengan ketua Ir Soekarno sedangkan wakilnya Drs Moh Hatta. Tugas pokok PPKI yaitu mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Hasil sidang pertama PPKI yaitu mengesahkan UUD 1945, memilih presiden dan wakil presiden yaitu Ir Soekarno dan Drs Moh Hatta, dan menetapkan bahwa presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah komite nasional. Siswa dan


(42)

guru kembali melakukan tanya jawab. Pertanyaan yang pertama yaitu siapakah ketua PPKI? Guru meminta Dyh untuk menjawabnya. Dyh dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan benar yaitu Ir Soekarno. Pertanyaan berikutnya yaitu kapan BPUPKI dibubarkan? Ang diminta olh guru untuk menjawabnya. Ang hanya tersenyum karena tidak bisa menjawab. Kemudian guru meminta siswa lain untuk menjawabnya dengan keras. Eln menjawab dengan jawaban yang lantang dan benar yaitu tanggal 7 Agustus 1945. Ang diminta untuk mengulangi jawaban yang dikemukakan Eln. Pertanyaan selanjutnya yaitu setelah BPUPKI dibubarkan maka dibentuklah suatu organisasi baru yaitu apa anak-anak? pertanyaan yang sangat mudah tersebut langsung dijawab oleh Asy yaitu PPKI. Guru masih

bertanya lagi “ayo anak-anak coba kalian sebutkan salah

satu hasil sidang PPKI, coba Iyn disebutkan” Iyn hanya

menjawab “em...em...” kemudian Ans mengatakan saya boleh menjawab bu guru... “boleh silahkan” jawan guru.

Ans menjawab yaitu mengangkat Ir Soekarano dan Moh Hatta sebagai Presiden dan wakil presiden. Guru

mengatakan “pinter mbak Ans” guru masih menggali daya

ingat siswa dengan bertanya “nah mbak Ans sudah menyebutkan satu hasil sidang PPKI, coba siapa yang bisa


(43)

menyebutkan satu lagi?” Irf mengangkat tangannya dan

menjawab “menetapkan UUD 1945 bu guru” guru mengatakan “bagus...”. Guru mengatakan “masih ada satu

lagi, ayo siapa yang bisa” guru menunjuk Jnz untuk

menjawabnya. Jnz menjawab dengan tersendat-sendat

“membentuk...membentuk... membentuk apa ya bu”. “Membentuk apa? Siapa yang tahu?” Agr langsung menyambernya dengan jawaban “membentuk komite

nasional untukmembantu tugas presiden” “iya bagus Mbak Agr” kata guru.

Siswa mengerjakan lembar evaluasi yang sudah disiapkan oleh guru secara individu. Siswa yang sudah selesai mengerjakan diminta untuk meneliti kembali jawabannya kemudian kalau sudah merasa yakin diminta untuk mengumpulkan kepada guru. Guru mengoreksi hasil evaluasi siswa yang sudah dikumpulkan kemudian memberikan skor serta penilaian dan membagikan kembali setelah semua siswa selesai mengerjakan.Siswa yang mendapat nilai≥ 75 dapat mengambil satu bintang prestasi dan ditempelkan di papan bintang prestasi masing-masing. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar juga mendapat bintang prestasi sesuai dengan pertanyaan yang berhasil mereka jawab.


(44)

c) Kegiatan Akhir

Siswa dan guru kemudian merumuskan kesimpulan bersama bahwa usaha persiapan kemerdekaan RI dilakukan dengan pembentukan BPUPKI dan PPKI serta perumusan dasar negara. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam penutup dan meminta siswa untuk belajar di rumah tentang perlunya perumusan dasar negara, karena pada pertemuan berikutnya guru akan melakukan tanya jawab sebelum memulai pelajaran untuk mengetahui kesiapan belajar siswa dan sejauh mana siswa belajar ketika berada di rumah. 2) Siklus I Pertemuan II

Pertemuan ke-2 siklus I ini dilaksanakan pada Hari Kamis tanggal 23 Mei 2013 pada jam ke-3 dan ke-4 yaitu pukul 08.10 sampai dengan pukul 09.20.

Standar kompetensi pad pertemuan ke-2 siklus I ini adalah menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dengan kompetensi dasar Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Indikator pencapaian kompetensi pada pertemuan ke-2 siklus I ini yaitu menjelaskan beberpa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.


(45)

a) Kegiatan Awal

Pembelajran IPS dimulai ketika bel tanda pergantian jam pelajaran berbunyi, siswa segera memasukkan segala peralatan belajar yang digunakan pada pelajaran sebelumnya dan bersiap-siap untuk pelajaran selanjutnya. Guru mengawali pelajaran dengan melakukan apersepsi yaitu anak-anak di negara manakah kalian tinggal? Semua siswa menjawab yaitu Indonesia. Apakah dasar negara tempat kalian tinggal ini? hampir semua siswa menjawab dengan benar yaitu pancasila. Guru bertanya lagi

“setiap tanggal berapa kita memperingati hari lahirnya

pancasila?” siswa yang bernama Anggra menjawab dengan lantang yaitu 1 Juni, guru kemudian mengatakan “ pintar mbak Anggra”. Siswa kemudian diajak untuk mengulas sedikit pelajaran pada pertemuan sebelumnya dengan bertanya jawab tentang BPUPKI dan PPKI. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan rencana kegiatan yang akan dilakukan secara lisan yaitu hari ini kita akan belajar tentang perlunya perumusan daasar negara Indonesia.

b) Kegiatan Inti

Pada pertemuan sebelumnya siswa sudah mendapat PR untuk meringkas tentang perlunya perumusan dasar


(46)

negara dan siswa juga diminta untuk mempelajarinya di rumah. Maka guru memulai pelajaran inti dengan bertanya jawab tentang perlunya perumusan dasar negara untuk mengetahui kesiapan siswa dalam belajar di sekolah dan siswa yang dapat menjawab dengan benar akan mendapatkan satu bintang prestasi. Siswa yang dapat menjawab dengan benar hanya beberapa saja sehingga guru memberikan sedikit penjelasan tentang perlunya perumusan

dasar negara yaitu “nilai-nilai kepribadian bangsa perlu dirumuskan secara resmi dan negara memerlukan dasar

untuk melangkah maju.”Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk bertanya apabila ada yang belum dipahami atau ada yang ingin mereka tanyakan. Salah satu siswa yang bernama Bayu mengangkat tangannya yang dan langsung

melontarkan pertanyaannya kepada guru yaitu “mengapa kita diberi nama pancasila Bu?” Siswa dan guru kembali melakukan tanya jawab. Guru memberikan beberapa

pertanyaan kepada siswa yaitu “apa dasar negara Indonesia?

Mengapa dasar negara perlu dirumuskan? Sebutkan sila-sila dalam pancasila! Kapan kita memperingati hari lahirnya

pancasila?” pertanyaan tersebut diberikan kepada siswa secara berulang-ulang sampai semua siswa bisa menjawab dengan benar. Siswa yang dapat menjawab setiap


(47)

pertanyaan dengan benar akan mendapat satu bintang prestasi.

Setelah tanya jawab dirasa cukup, siswa kemudian mengerjakan lembar evaluasi yang dibagikan oleh guru. Siswa yang sudah selesai mengerjakan diminta untuk meneliti kembali jawabannya kemudian kalau sudah merasa yakin dengan jawabannya maka siswa diminta untuk mengumpulkannya kepada guru. Guru mengoreksi hasil evaluasi siswa yang sudah dikumpulkan kemudian memberikan skor serta penilaian dan membagikan kembali setelah semua siswa selesai mengerjakan.

c) Kegiatan Akhir

Siswa dan guru merumuskan kesimpulan bersama bahwa dasar negara perlu dirumuskan karena nilai-nilai kepribadian bangsa perlu dirumuskan secara resmi dan negara memerlukan dasar untuk melangkah maju. Siswa yang mendapat nilai ≥ 75 dan dapat menjawab petanyaan dengan benar dipersilahkan untuk mengambil bintang prestasi dan menempelkannya pada papan bintang prestasi masing-masing. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam penutup dan meminta siswa untuk belajar di rumah tentang proklamasi kemerdekaan RI, karena pada pertemuan berikutnya guru akan melakukan tanya jawab sebelum


(48)

memulai pelajaran untuk mengetahui kesiapan belajar siswa dan sejauh mana siswa belajar ketika berada di rumah. c. Observasi

Observasi merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan yaitu penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran IPS pada materi persiapan kemerdekaan Indonesia pada pertemuan ke-1 siklus I dan pertemuan ke-2 siklus I. Obsrvasi terhadap proses tindakan yang dilaksanakan bertujuan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab.

Pada kegiatan observasi dilakukan pengamatan terhadap kegiatan siklus I pembelajaran IPS materi persiapan kemerdekaan dengan menggunakan metode tanya jawab.

Pada pertemuan ke-1 siklus I ada tiga butir amatan tanya jawab yang belum tampak dalam proses pembelajaran, yaitu

1) Kesempatan siswa dalam menjawab pertanyaan, 2) Kemampuan siswa menjawab pertanyaan, dan 3) Keberanian siswa dalam bertanya.

Pada pertemuan ke-2 siklus I ada dua butir amatan tanya jawab yang belum tampak, sedangkan butira amatan yang lain sudah tampak. Butir-butir amatan tanya jawab yang belum tampak yaitu:


(49)

2) Keberanian siswa dalam bertanya.

Berdasarkan observasi tambahan yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus I, dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar IPS siswa pada evaluasi pertemuan ke-1 siklus I dan pertemuan ke-2 siklus I masih kurang dari 75 (dapat dilihat pada lampiran). Secara sederhana hasil evaluasi siswa setelah dilakukan tindakan pada pertemuan ke-1 silkus I dan pertemuan ke-2 siklus I dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini.

Tabel 8. Daftar nilai hasil tindakan pada siklus I

No Klasifika si Nilai

Kondisi Awal

Siklus I

Pertemuan I Pertemuan II

1. 1 - 25 0 0 0

2. 26–50 7 7 6

3. 51–75 11 9 9

4. 76–100 2 4 5

Rerata 55,00 61,00 68,50

Rerata Siklus I 64,75

Dari tabel hasil tindakan siklus I diatas dapat kita ketahui bahwa rata-rata kelas hasil belajar IPS siswa SD Pacar belum menunjukkan hasil yang maksimal. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar IPS siswa sebesar 9,75 (kondisi awal 55,00 meningkat menjadi 64,75).


(50)

d. Refleksi Tindakan Siklus I

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan hasil belajar IPS siswa. Data-data penelitian tersebut digunakan oleh peneliti untuk direfleksi. Tujuan dari refleksi ini adalah untuk melakukan evaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada siklus I. Hasil evaluasi inilah yang kemudian digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam menyusun rencana pada siklus selanjutnya. Berdasarkan hasil observasi kegiatan belajar IPS ditemukan beberapa permasalahan pada siklus I, diantaranya:

1) Belum ada siswa yang berani mengajukan pertanyaan kepada guru, kebanyakan dari mereka hanya berbisik dengan teman sebangkunya apabila ada yang belum dimengerti.

2) Siswa yang belum mendapat giliran menjawab pertanyaan dari guru cenderung tidak memperhatikan teman lain yang sedang menjawab.

3) Siswa yang menjawab pertanyaan rebutan masih di dominasi oleh beberapa siswa yang kemampuan berpikirnya tinggi. 4) Banyak siswa yang kurang percaya diri sehingga banyak siswa

yang tidak mau mengangkat tangannya untuk menjawab pertanyaan dari guru.

5) Siswa yang kemampuan berpikirnya rendah mendapat porsi pertanyaan yang sama dari guru.


(51)

6) Rata-rata hasil tes evaluasi setiap pertemuan pada siklus I masih kurang dari 75.

e. Revisi Tindakan Siklus I

Setelah dilakukan tindakan oleh peneliti pada siklus I, hasil belajar IPS siswa kelas V belum menunjukkan hasil yang maksimal. Hal ini dapat kita lihat dari hasil rata-rata kelas yang hanya 64,75. Ketidak maksimalan hasil belajar IPS siswa bukan hanya berasal dari faktor siswa saja, namun guru dalam aktifitas pembelajaran juga mempengaruhi hasil belajar IPS siswa. Oleh sebab itu untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa peneliti perlu melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.

4. Siklus II

Seperti pada siklus I sebelumnya, siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Peremuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 27 Mei 2013 pukul 09.50- 11.00 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan Kamis, 30 Mei 2013 pukul 08.10- 09.20 WIB. Materi yang dipelajari pada siklus II yaitu proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan indikator mengemukakan peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi dan saat proklamasi, dan memberikan contoh cara menghargai jasa para tokoh pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan. Secara rinci sajian siklus I adalah sebagai berikut:


(52)

a. Perencanaan

Pada siklus kedua ini dimulai dengan tahap perencanaan. Dalam tahap perencanaan ini akan dilakukan dua kali tatap muka. Dalam tahap perencanaan siklus II ini dilakukan dengan memperhatikan refleksi pada siklus I. Tahap perencanaan tindakan pada siklus II meliputi:

1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan dalam pembeajaran yang akan dilaksanakan dalam siklus II.

2) Mengarahkan siswa untuk berani mengutarakan pertanyaannya kepada guru. Karena siswa yang berani bertanya juga akan mendapatkan satu bintang prestasi.

3) Membuat kesepakatan bersama di kelas, apabila ada teman yang sedang menjawab pertanyaan maka teman yang lain harus memperhatikan. Apabila ada yang tidak memperhatikan maka anak tersebut harus mengulang jawaban yang telah disebutkan oleh temannya.

4) Pertanyaan rebutan akan diberikan pada setiap deret meja sehingga tidak akan didominasi oleh siswa yang kemampuan berpikirnya tinggi.

5) Pertanyaan dari guru kepada siswa juga diberikan pada setiap deret meja sehingga guru akan lebih mudah mengetahui siswa yang belum menjawab pertanyaan.


(53)

6) Siswa yang kemampuannya berpikirnya rendah akan mendapat pertanyaan yang lebih banyak yang diulang-ulang dibandingkan siswa yang kemampuan berpikirnya tinggi sehingga siswa yang kurang lama-lama akan hafal dengan pertanyaan dan jawabannya.

Dengan melakukan beberapa perubahan yang didasarkan pada permasalahan yang terjadi pada siklus I, diharapkan perbaikan tindakan dalam pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II akan lebih baik, berjalan secara optimal sehingga dapat terjadi peningkatan terhadap hasil belajar IPS siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan panduan perencanaan yang telah dibuat. Berikut deskripsi langkah-langkah pelaksanaan tindakan pertemuan I dan pertemuan 2.

1) Siklus II Pertemuan I

Pertemuan ke-1 siklus II ini dilaksanakan pada Hari Senin tanggal 27 Mei 2013 pada jam ke-6 dan ke-7 yaitu pukul 09.50 sampai dengan pukul 11.00.

Standar kompetensi pada pertemuan ke-1 siklus II ini adalah menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan


(54)

peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan. Indikator pencapaian kompetensi pada pertemuan ke-1 siklus II ini adalah mengemukakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi dan saat proklamasi.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan pembelajaran dimulai ketika bel tanda masuk berbunyi, petugas piket menyiapkan teman-temannya untuk berbaris di depan ruang kelas. kali ini guru tidak melakukan tanya jawab saat anak-anak berbaris di luar ruang kelas sebelum masuk kelas karena tanya jawab akan dilakukan di dalam kelas saat pembelajaran sehingga waktu untuk bertanya jawab di dalam kelas akan lebih lama. Guru mengawali pelajaran dengan salam dan berdoa. Setelah berdoa selesai guru mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya guru melakukan

apersepsi “ Anak-anak apakah warna bendera negara tempat

kalian tinggal?” hampir semua siswa menjawab dengan

jawaban yang benar yaitu merah putih. Kemudian guru masih

bertanya lagi “ Siapa yang tahu apa arti warna merah dan putih pada bendera tersebut?” ada tiga siswa yang mengangkat

tangannya ingin menjawab pertanyaan yaitu Anggraini, Arista, dan Elena. Guru menunjuk Elena untuk menjelaskan dan meminta teman yang lain untuk mendengarkan penjelasan dari


(55)

Elena yaitu “ Merah berarti berani dan putih berarti suci” guru

langsung memberikan tepuk tangan dan didikuti oleh semua siswa di kelas, guru juga memberikan reward dengan

mengucapkan kata “ Oke bagus mbak Elena” Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan rencana kegiatan yang akan dilakukan secara lisan yaitu hari ini kita akan belajar tentang peristiwa yang terjadi di sekitar proklamasi dan saat proklamasi, dimana pada saat proklamasi Indonesia berlangsung bendera merah putih juga dikibarkan.

b) Kegiatan Inti

Guru mengawali pelajaran inti dengan bercerita tentang kekalahan Jepang. Siswa diminta untuk memperhatikan cerita guru karena akan dilanjutkan dengan tanya jawab. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapatkan satu bintang prestasi yang dapat ditempelkan di papan bintang prestasi masing-masing. Cerita guru yaitu “ Menjelang akhir

perang dunia II Jepang mengalami banyak kekalahan, tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 kota Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh Sekutu sehingga Jepang semakin terpuruk. Karena mengalami banyak kekalahan, jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia yang disampaikan kepada tiga tokoh Indonesia yaitu Ir Soekarno, Moh Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat, dengan harapan rakyat Indonesia mau


(56)

membantu Jepang yang semakin terdesak dan mengalami kekalahan dimana-mana.” Setelah selesai bercerita guru

bertaya kepada siswa “Apakah ada yang ingin bertanya?” salah

satu siswa yang bernama Arista mengangkat tangannya tanda ingin bertanya. Guru mempersilahkan siswa untuk menyampaikan pertanyaan “Silahkan Mbak Ars”. Siswa menyampaikan pertanyaannya “ Terimakasih Bu, Bom atom itu apa bu?” guru mengacungkan jempolnya sebagai

penghargaan kepada siswa yang mau bertanya. Kemudian guru

menjawab pertanyaan tersebut yaitu “ bom atom adalah sejenis

bom nuklir yang apabila dijatuhkan di suatu tempat efeknya akan sampai pada tempat-tempat yang jaraknya sangat jauh, sehingga pada saat Jepang dijatuhi bom atom hampir seluruh kota di Jepang mengalami kerusakan dan hampir seluruh

rakyat Jepang meninggal.” Kemudian guru bertanya kepada

siswa “ coba kita ulangi sekali lagi apa nama kota di Jepang yang Di bom atom oleh Amerika? Coba deratan mas sholeh”

deretan tersebut menjawab dengan jawaban yang tepat namun hanya bisa menyebutkan nama satu kota saja yaitu Nagasaki, deretan yang ada di sebelahnya juga hanya menyebutkan kota Nagasaki karena hanya mengkopi jawaban dari dereten Sholeh, deretan anak putri berhasil menjawab dengan jawaban yang tepat yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Siswa dan guru


(57)

melanjutkan pelajaran dengan bertanya jawab. Pertanyaan Guru yang pertama yaitu siapa saja tokoh Indonesia yang pergi ke Dalat Vietnam Selatan? Guru memberikan pertanyaan tersebut kepada Agi namun Agi tidak dapat menjawabnya kemudian Evt menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat yaitu Radjiman Wedyodiningrat, Ir Soekarno, dan Drs Moh Hatta. Guru meminta Agi untuk mengulang jawaban tersebut, Agi dapat mengulanginya namun tersendat-sendat dimulai dari tokoh yang sudah dikenal yaitu Ir Soekarno, Moh Hatta

dan Radjiman. Guru kembali bertanya “ Apa yang dilakukan ketiga tokoh tersebut ke Dalat Vietnam?” pertanyaan tersebut

diberikan kepada byu namun Byu hanya dapat menjawab yaitu memenuhi undangan Jepang. Kemudian guru mengatakan “

ada dua jawaban, siapa yang dapat menjawabnya?” Agr mengangkat tangannya dan menjawabnya dengan tepat yaitu untuk memenuhi undangan Jepang dan Jepang memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Guru meminta Byu untuk mengulang jawaban tersebut, guru juga meminta siswa lain yang dapat mengulangi jawaban agr, Irf mengangkat tangannya dan menjawab bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan untuk memenuhi undangan jepang. Guru memebrikan reward dengan


(58)

membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok? Pertanyaan tersebut langsung dijawab dengan lantang oleh Ardiyan yaitu golongan muda. Guru melanjutkan pertanyaannya yaitu mengapa kedua tokoh tersebut dibawa ke Rengasdengklok? Pertanyaan tersebut diberikan kepada jnu namun jnu hanya menjawabny dengan senyuman. Siswa yang bernama Ars langsung menjawab dengan jawaban yang benar yaitu agar kedua tokoh tersebut segera memproklamasikan kemerdekaan dan agar terhindar dari pengaruh Jepang. Guru meminta Jnu untuk mengulangi jawaban yang disebutkan oleh Ars namun Jnu tidak dapat mengulanginya karena melamun tidak memperhatikan. Cva mengangkat tangannya ingin menjawab atau mengulangi jawaban Arst, namun sebelum Cva menjawab, guru meminta Jnu untuk memperhatikan. Cva mengemukakan jawabannya yaitu segera memproklamasikan kemerdekaan dan tidak dipengaruhi oleh Jepang. Jnu diminta kembali untuk mengulangi jawaban tersebut dan dapat mengulanginya dengan benar karena jawaban yang dikemukakan Cva memang lebih singkat akan tetapi intinya sama. Guru kembali bertanya dimanakah teks proklamasi dirumuskan? Agr langsung mengangkat tangannya namun guru meminta siswa lain yang belum mendapat kesempatan menjawab pertanyaan untuk menjawabnya. Siswa yang


(59)

bernama Cand raut mukanya seperti ingin menjawab pertanyaan tetapi takut kemudian guru mempersilahkan Cand untuk menjawab, Cand menjawab dengan jawaban yang benar yaitu di rumah Laksamana Maeda. Guru meminta siswa dari deretan lain untuk mengulangi jawaban tersebut. Send, Adn, dan Iyn mengangkat tangannya namun guru menunjuk Send untuk mengulangi jawabannya dan Send langsung menyebutkan di rumah Laksamana Maeda. Pertanyaan selanjutnya yaitu mengapa perumusan teks proklamasi dilakukan dirumah Laksamana Tadhasi Maeda? Agr, Ars, dan Eln langsung mengangkat tangannya namun guru hanya mempersilahkan Eln untuk menjawab karena Anggra dan Ars sudah menjawab pada pertanyaan sebelumnya. Eln menjawab dengan benar yaitu agar tidak dicurigai oleh Jepang. Guru meminta siswa lain untuk mengulangi jawaban tersebut namun tidak ada siswa yang mengangkat tangannya sehingga guru menunjuk salah seorang siswa yaitu Dni. Dni kemudian meminta guru untuk mengulangi lagi pertanyaannya, guru mengulangi pertanyaannya yaitu mengapa teks proklamasi dirumuskan di rumah Laksamana Maeda? Dni menjawab dengan jawaban yang singkat namun intinya sama yaitu supaya Jepang tidak curiga. Pertanyaan terakhir dari guru adalah dimana teks proklamasi dibacakan? Ans, Kml, Irf, dan Jnz


(60)

mengangkat tangannya dan langsung mengemukakan jawabannya secara serentak yaitu dirumah Ir Soekarno. Guru mengatakan bahwa jawaban mereka benar namun guru menginginkan jawaban yang lebih lengkap sehingga guru meminta salah satu dari mereka untuk mengemukakan jawaban yang lebih lengkap. Ans kemudian mengemukakan jawabannya yaitu di rumah Ir Soekarno Jalan Pegangsaan

Timur no 56 Jakarta. Guru kemudian mengatakan “ bagus mbak Ans”. Pertanyaan yang diberikan oleh guru untuk tiap -tiap deretan meja siswa sudah selesai namun masih ada beberapa siswa yang belum mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan sehingga guru mengulangi beberapa pertanyaan yang jawabannya agak panjang dan dirasa tidak mudah diinggat. Pertanyaan pertama yang diberikan yaitu Apa yang dilakukan tiga tokoh Indonesia ke Dalat Vietnam? Kml menjawab dengan tersendat-sendat “ em.... memenuhi undangan Jepang dan diberikan kemerdekaan”. Guru

mengatakan bahwa jawabannya benar, kemudian guru memberikan pertanyaan lagi yaitu mengapa teks proklamasi dirumuskan di rumah Laksamana Maeda? Jnz langung mengangkat tangannya sambil berdiri dan mengemukakan jawabannya yaitu agar Jepang tidak curiga. Setelah selesai bertanya jawab untuk tiap-tiap deretan meja siswa, siswa dan


(61)

guru masih melakukan tanya jawab dengan pertanyaan yang sama dan diulang-ulang namun pada tanya jawab ini guru mengatakan bahwa siswa yang mejawab pertanyaan akan ditunjuk oleh guru sedangkan siswa yang tidak mendapat giliran menjawab boleh menambahkan apabila ada siswa yang menjawab kurang lengkap ataupun kurang tepat. Pertanyaan pertama yang diberikan guru yaitu mengapa Bung Karno dan Bung Hatta dibawa ke Rengasdengklok? Pertanyaan tersebut diberikan kepada Shol. Shol menjawab pertanyaan tersebut dengan benar namun kurang lengkap yaitu cepat-cepat memproklamasikan kemerdekaan. Guru kemudian menawarkan kepada siswa yang lain apakah ada yang bisa melengkapi, Agr langsung mengangkat tangannya dan

menjawab “ agar segera memproklamasikan kemerdekaan dan terhindar dari pengaruh Jepang”. Shol diminta untuk mengulangi jawaban tersebut, Shol kemudian meminta tolong Agr untuk menjawabnya pelan-pelan dan Shol mengikutinya. Pertanyaan kedua diberikan kepada Agi yaitu mengapa teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda? Agi menjawab yaitu supaya Jepang tidak curiga. Selanjutnya diberikan kepada Dyh yaitu dimana teks proklamasi dibacakan? Dyh menjawab kurang lengkap yaitu di rumah Ir Soekarno, Ars langsung melengkapi jawaban Dyh dan meminta Dyh untuk


(62)

memperhatikan yaitu di rumah Ir Soekarno Jalan Pengangsaan Timur no 56 Jakarta. Jnu juga mendapat pertanyaan yaitu apa nama kota di Jepang yang djatuhi bom atom oleh Amerika? Jnu langsung menjawabnya dengan lantang yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Pertanyaan tersebut terus diulang-ulang oleh guru dan diberikan kepada siswa yang dirasa kurang. Untuk tanya jawab berikutnya dilanjutkan dengan pertanyaan rebutan.pertanyaan pertama yang diberikan guru yaitu apa nama kota di Jepang yang di bom atom oleh Amerika? Semua siswa mengangkat tangannya dan menjawab serempak yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Pertanyaan selanjutnya yaitu mengapa Bung Karno dan Bung Hatta di bawa ke Rengasdengklok? Hampir semua siswa putri mengangkat tangannya namun untuk siswa putra hanya beberapa saja yang mengangkat tangannya. Kemudian Asy menjawabnya dengan benar yaitu untuk segera memproklamasikan kemerdekaan dan tidak dipengaruhi oleh Jepang. Pertanyaan ketiga yaitu mengapa tiga tokoh Indonesia berangkat ke Dalat Vietnam? Seperti pertanyaan sebelumnya, pada pertanyaan ketiga ini juga didominasi siswa putri yang ingin menjawab pertanyaan, namun guru meminta agar siswa putra yang gantian menjawab pertanyaan, Irf kemudian cepat-cepat mengemukakan jawabannya yaitu untuk memenuhi undangan Jepang dan


(63)

karena Jepang akan memberikan kemerdekaan Indonesia. Pertanyaan berikutnya yaitu dimana teks proklamasi dibacakan? Belum selesai guru membacakan pertanyaan tersebut namun Anggra sudah memotongnya dan langsung menjawab dengan benar yaitu di rumah Ir Soekarno Jalan Pegangsaan Timur no 56 Jakarta, guru kemudian memberikan acungan jempol kepadanya. Pertanyaan kelima yaitu mengapa teks proklamasi dirumuskan di rumah Laksamana Maeda? Lagi-lagi Anggra, Ars dan beberapa siswa putri mengangkat

tangannya sambil mengatakan “saya bu... saya bu....” karena

tidak sabar ingin menjawab pertanyaan. Namun guru menginginkan siswa putra yang menjawabnya. Salah satu siswa putra ada yang meminta guru untuk megulangi pertanyaannya kemudian guru mengulangi pertanyaannya dan terlihat ada beberapa siswa putra yang mengangkat tangannya namun Snd langsung menjawab petanyaan tersebut tanpa mengangkat tangannya yaitu agar Jepang tidak curiga, guru

mengatakan “iya bagus”, namun apa yang dilakukan Snd

tersebut mendapat teguran dari siswa yang lain bahwa apabila ingin menjawab pertanyaan maka harus mengangkat tangan terlebih dahulu. Siswa dan guru terus melakukan tanya jawab rebutan tersebut dengan pertanyaan yang sama sampai dirasa cukup. Siswa diminta untuk mengeluarkan bolpoin yang akan


(64)

digunakan untuk menjawab soal evaluasi yang dibagikan oleh guru. Siswa yang sudah selesai mengerjakan diminta untuk meneliti kembali jawabannya kemudian kalau sudah merasa yakin dengan jawabannya maka siswa diminta untuk mengumpulkannya kepada guru. Guru mengoreksi hasil evaluasi siswa yang sudah dikumpulkan kemudian memberikan skor serta penilaian dan membagikan kembali setelah semua siswa selesai mengerjakan. Siswa dan guru kemudian membahas hasil evaluasi yang sudah selesai dinilai oleh guru. Siswa yang menjawab dengan benar diminta untuk menyebutkan jawabannya sedangkan siswa yang lain memperhatikan sambil menulis jawaban yang benar tersebut. c) Kegiatan Akhir

Siswa dan guru merumuskan kesimpulan bersama bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan para pahlawan Indonesia dan bukan merupakan pemberian dari Jepang. Siswa yang mendapat nilai ≥ 75 dan dapat menjawab petanyaan dengan benar dipersilahkan untuk mengambil bintang prestasi dan menempelkannya pada papan bintang prestasi masing-masing. Bintang prestasi yang diambil sesuai dengan banyaknya pertanyaan yang berhasil mereka jawab. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam penutup dan memberikan tugas rumah (PR) kepada siswa yaitu siswa


(65)

diminta untuk menuliskan sebanyak-banyaknya cara menghargai perjuangan para tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia dan bagaimana sebaiknya sikap kita ketika berkunjung ke museum ataupun ke makam pahlawan. PR tersebut nantinya akan dijadikan bahan untuk bertanya jawab pada pertemuan berikutnya.

2) Siklus II Pertemuan II

Pertemuan ke-2 siklus II ini dilaksanakan pada Hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 pada jam ke-3 dan ke-4 yaitu pukul 08.10 sampai dengan pukul 09.20. Standar Kompetensi pada pertemuan ke-2 siklus II ini adalah menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dengan kompetensi dasar menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan. Indikator pencapaian kompetensi pada pertemuan ke-2 siklus II ini adalah memberikan contoh cara menghargai jasa para tokoh pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan.

a) Kegiaatan Awal

Pembelajaran dimulai ketika bel tanda pergantian jam pelajaran berbunyi, siswa segera memasukkan segala peralatan belajar yang digunakan pada pelajaran sebelumnya dan bersiap-siap untuk pelajaran selanjutnya.


(66)

Guru mengawali pelajaran dengan melakukan apersepsi

“anak-anak, bagaimana sikap kalian ketika berbicara

dengan orang yang lebih tua?” hampir semua jawaban siswa sama yaitu sopan kemudian guru mengatakan “bagus”.

Guru kembali bertanya kepada siswa “ apa yang kalian

lakukan ketika berkunjung ke makam nenek, kakek, atau

saudara kalian yang sudah meninggal?” ada salah satu anak yang menjawab “membersihkan makamnya”, guru

menanggapi jawaban tersebut dengan mengucapkan “anak pintar” kemudian masih ada anak yang mengutarakan jawabannya yaitu “ mendoakannya” guru kemudian mengucapkan “bagus. Semua jawaban tadi bagus dan

benar”. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

rencana kegiatan yang akan dilakukan secara lisan yaitu hari ini kita akan belajar tentang bagaimana cara kita menghargai jasa para pejuang proklamasi dan bagaimana sebaiknya sikap kita ketika berkunjung ke makam pahlawan atau ke museum. Setelah guru selesai menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan, ada beberapa siswa yang mengingatkan guru bahwa ada PR yang harus dibahas pada pertemuan ini.


(1)

78

menyebutkan jawaban yang benar atau memperbaiki jawaban siswa lain ketika ada siswa yang menjawab kurang tepat, sehingga siswa yang daya pikirnya tinggi tidak merasa bahwa dirinya tidak diperbolehkan mengikuti tanya jawab akan tetapi mereka lebih merasa bahwa dirinya dibutuhkan oleh guru yang ada di kelas dan dapat menjadi asisten dari guru tersebut. Cara tersebut terus dilakukan oleh guru pada siklus II, dengan pertanyaan yang sudah dipersiapkan oleh guru dan diberikan secara berulang-ulang kepada siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa pada siklus II.

Rata-rata hasil belajar IPS pada sikkus II mengalami peningkatan sebesar 10,25, kondisi awal 55,00 rata-rata hasil belajar IPS siswa pada siklus I sebesar 64,75, rata-rata hasil belajar IPS siswa pada siklus II sebesar 75,00.

Walaupun penelitian ini dikatakan berhasil namun masih berada pada batas minimal yaitu dengan rata-rata kelas 75,00. Hal tersebut disebabkan karena masih terdapat beberapa siswa yang masih mendapat nilai di bawah KKM. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II, guru menelaah penyebab ketidakberhasilan beberapa siswa yang belum memenuhi KKM tersebut. Dengan melihat buku daftar laporan peningkatan kemajuan siswa guru menemukan penyebab kegagalan beberapa siswa tersebut, diantaranya:


(2)

1. Tiga orang siswa memang mempunyai kemampuan di bawah siswa-siswa yang lain . Ketiga siswa-siswa tersebut sering tidak naik kelas sehingga dimungkinkan mereka bosan berada di SD.

2. Satu orang siswa merupakan siswa baru. Sehingga anak tersebut belum bisa menyesuaikan diri dengan teman-teman dan keadaan kelasnya. C. Keterbatasan Penelitian

Pengajar sekaligus sebagai peneliti sehingga dimungkinkan ketika pelaksanaan observasi kurang cermat karena dilakukan sambil mengajar.


(3)

80 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode tanya jawab. Pelaksanaan metode tanya jawab ini dilakukan dengan cara guru bertanya kepada siswa yang kemampuannya kurang kemudian apabila jawabannya kurang tepat dilemparkan kepada siswa lain dan siswa yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata atau siswa yang mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut boleh memperbaiki jawaban temannya atau menambahi. Siswa yang kemampuannya kurang akan mendapat porsi pertanyaan lebih banyak dibandingkan siswa yang kemampuannya di atas rata-rata. Hal tersebut dilakukan agar pertanyaan tidak didominasi oleh siswa yang kemampuannya di atas rata-rata.

Peningkatan rata-rata hasil belajar IPS siswa pada siklus I sebesar 9,75 (kondisi awal 55,00 menningkat menjadi 64,75) dan peningkatan rata-rata hasil belajar IPS siswa pada siklus II sebesar 10,25 (dengan kondisi awal 64,75 mengalami peningkatan menjadi 75,00).


(4)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, terdapat beberapa saran seperti di bawah ini:

1. Guru diharapkan untuk lebih sering menggunakan metode tanya jawab yang bervariasi dalam pembelajaran IPS.

2. Guru dalam menerapkan metode pembelajaran lebih bervariasi sehingga siswa tidak merasa bosan dan siswa menjadi lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.


(5)

82

DAFTAR PUSTAKA

Aiffatul Layly. (2012). Penelitian Tindakan Kelas (Ptk Aiffatul Laylyupaya Meningkatkan Kemampuan Dalam Menentukan Kpk Dan Fpb Siswa Kelas V Sdn Sidomukti II Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro Tahun Ajaran 2011/2012 Menggunakan Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran Matematika). Diakses dari http://aiffatullayly.wordpress.com. 22 Februari 2013, Jam 03.49

Abdul Majid. (2007). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arnie Fajar. (2005). Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.

Dadang Supardan. (2011). Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara.

Dirjen Dikti. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta. Dirjen Dikti.

Dwi Siswoyo. et al. (2008). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Etin Solihatin & Raharjo. (2007). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Fakih Samlawi & Benyamin Maftuh. (1999). Konsep Dasar IPS. Indonesia: Depdikbud Dirjendikti.

Hartono & Arnikun Aziz. (2008). Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Iskandarwassid & Dadang Sunendar. (2009). Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kasim Melani. (2008). Model Pembelajaran IPS. Diakses dari http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/10/pengertian-dan-tujuan-pelajaran-ips-di.html?m=1. 19 April 2014, jam 00.36.

Oemar Hamalik. (2010). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Pardjono. et al. (2007). Seri Metodologi Penelitian Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY.


(6)

R. Ibrahim & Nana Syaodih S. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Roestiyah N.K. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Menpengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sugihartono. at al. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Suharsimi Arikunto. (2007). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta

Wina Sanjaya. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.


Dokumen yang terkait

Penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS Kelas IV di MI Unwanul Huda Jakarta Selatan

8 110 81

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Metode Eksperimen Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Wanglu, T

0 3 14

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Metode Eksperimen Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Wanglu, Tru

0 3 14

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENERAPKAN MODEL WORD SQUARE PADA Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Dengan Menerapkan Model Word Square Pada Siswa Kelas V SDNegeri III Sempukerep, Sidoharjo, Wonogiri

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB : Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Purabaya Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 27

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BOGO WIJIREJO PANDAK BANTUL.

0 1 258

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENERAPKAN MOTODE INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MONGGANG SEWON BANTUL YOGYAKARTA.

0 3 161

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD TIMBULHARJO SEWON BANTUL.

0 0 158

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MEDIA GAMBAR BERBENTUK PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SD BANGUNHARJO SEWON BANTUL.

1 7 203

Penerapan Metode Tanya Jawab Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa SD Kelas III

0 1 20