Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kepercayaan Diri Siswa Kelas X yang Mengalami dan Tidak Mengalami Bullying SMA Theresiana Weleri T1 132010603 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Kepercayaan diri merupakan kunci untuk meraih kesuksesan dalam
kehidupan pribadi, pekerjaan dan sosial. Di dalam kehidupan setiap individu akan
mengalami perubahan dalam berbagai hal, lingkungan yang baru, teman-teman
baru dan tidak semua individu dapat menyesuaikan perubahan-perubahan yang
ada disekitarnya. Setiap individu memiliki cara masing-masing dalam proses
penyesuain diri di lingkungan yang baru akan tetapi sering sekali individu tidak
dapat menyesuaikan diri dikarenakan kurangnya rasa percaya diri yang ada
didalam individu dan akibatnya individu jadi murung, menyendiri dan tidak mau
mengeluarkan pendapat.
Rendahnya rasa percaya diri bagi beberapa remaja dapat menimbulkan
masalah. Rendahnya rasa percaya diri dapat menyebabkan depresi, bunuh diri dan
masalah penyesuaian diri lainnya Damon dkk (dalam Santrock, 2003). Menurut
Rutter dkk (dalam Santrock, 2003) tingkat percaya diri yang rendah berhubungan
proses perpindahan sekolah atau kehidupan keluarga yang sulit, atau dengan
kejadian-kejadian yang membuat tertekan, masalah yang muncul dalam remaja
akan menjadi lebih meningkat.
Robinson (dalam Puspitasari 2007) setiap siswa memiliki potensi untuk

menghadapi masalah (baik disadari maupun tidak), namun pada batas tertentu
siswa dapat menyelesaikan sendiri tanpa bantuan orang lain, atau memang tidak

1

mampu menyadari bahwa sesungguhnya mereka memerlukan bantuan orang lain.
Meskipun siswa tidak mengatakan permasalahannya apa sebaiknya sebagai guru
pembimbing membantu mereka yang benar-benar memerlukannya. Salah satu
yang sering menghambat perkembangan siswa adalah rasa percaya diri yang
kurang, sehingga dalam hal ini siswa membutuhkan perhatian dan penanganan
yang serius.
Kepercayaan diri adalah dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri. Rasa
percaya diri juga disebut sebagai harga diri (Santrock (2003). Sedangkan menurut
Angelis (2003) percaya diri adalah suatu yang harus mampu menyalurkan segala
yang kita ketahui dan segala yang kita kerjakan.
Menurut Perry (2005) kepercayaan diri merupakan keyakinan yang dimiliki
individu bahwa dirinya mampu mengembangkan penilaian positif terhadap diri
sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapi sehingga individu
merasa mampu mencapai tujuan dalam hidupnya.
Namun pada kenyataannya pada saat peneliti melakukan wawancara pada

guru Bimbingan Konseling SMA Theresiana Weleri masih banyak siswa yang
memiliki percaya diri rendah, yang disebabkan salah satunya karena perilaku dari
teman sebaya atau senioritas yang melakukan kekerasan fisik/psikis yang sering
disebut dengan istilah bullying. Perilaku bullying dapat merubah karakter atau
kepribadian siswa termasuk berpengaruh terhadap rasa kepercayaan diri dari siswa
tersebut.
Bullying merupakan perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan sadar
oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang atau sekelompok orang

2

yang lain dengan tujuan menyakiti (Sullivan, 2000). Kasus bullying yang sering
dijumpai adalah kasus senioritas atau adanya intimidasi siswa yang lebih senior
terhadap adik kelas baik fisik maupun secara non-fisik. Banyak peneliti tertarik
untuk meneliti tentang perilaku bullying salah satu diantaranya Ajeng Fiste Fiftina
(2010) yang meneliti tentang Hubungan “Kepercayaan Diri Dengan Perilaku
Asertif Pada Siswa SMA Korban Bullying” yang menunjukkan adanya hubungan
yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan perilaku asertif pada siswa
yang mengalami perilaku bullying. Peneliti lain yaitu Vera Dwi Septiani (2010)
yang menunjukan adanya perilaku bullying dikalangan siswa yang tidak

berhubungan dengan kepercayaan diri.
Kasus bullying merupakan permasalahan yang sudah mendunia, tidak
hanya menjadi permasalahan di Indonesia saja tetapi juga di negara-negara maju
seperti Amerika Serikat dan Jepang. Hasil survei yang dilakukan oleh C. S Mott
Children’s Hospital National diketahui bahwa bullying termasuk kedalam sepuluh
masalah yang paling mengkhawatirkan pada anak (Davis, 2010). National
Institute for Children and Human Development (NICHD) tahun 2001
memaparkan hasil surveynya bahwa lebih dari 16 persen murid sekolah di
Amerika Serikat mengaku mengalami bullying oleh murid lain. Survey ini
dilakukan pada 15.686 siswa kelas 6 hingga 10 di berbagai sekolah negeri maupun
swasta di Amerika Serikat (Sejiwa, 2008).
Di Indonesia sendiri sudah ada penelitian yang dilakukan oleh Fakultas
Psikologi UI, Yayasan Sejiwa, dan LSM Plan Indonesia pada tahun 2008.
Penelitian ini melibatkan sekitar 1.233 orang siswa SD, SMP dan SMA di tiga

3

kota besar di Indonesia yakni, Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kekerasan antar siswa di tingkat SMP secara berurutan
terjadi di Yogyakarta (77,5%), Jakarta (61,1%) dan Surabaya (59,8%).

Perilaku bullying memiliki dampak negatif disegala aspek kehidupan
(fisik, psikologis maupun sosial) individu, khususnya remaja (Sejiwa, 2008).
Sehingga hal tersebut akan terus mempengaruhi perkembangan mereka
selanjutnya. Hal ini erat kaitannya dengan peran dan fungsi perawat dalam upaya
pelayanan kesehatan utama (Primary Health Care) yang lebih berfokus pada
preventif dan promotif tanpa meninggalkan peran kuratif dan rehabilitatif yaitu
memberikan pendidikan untuk pengenalan dan pencegahan atau pengendalian
masalah kesehatan (Gaffar, 1999).
Berdasarkan informasi yang telah didapatkan, bahwa pada usia remaja
terjadi adanya perubahan karakter sebagai akibat dari bullying terhadap rasa
percaya diri. Dapat terlihat dari kecenderungan remaja yang selalu merasa kurang
percaya diri / minder terhadap teman sebayanya. Perubahan karakter tersebut
cenderung dialami oleh siswa kelas X SMA Theresiana Weleri karena mereka
baru saja beranjak dari bangku SMP dan baru mengalami puberitas. Karena
perubahan karakter tersebut siswa kelas X SMA Theresiana Weleri sering
dijadikan korban perilaku bullying dari senior mereka. Bentuk perilaku bullying
yang dialami siswa kelas X SMA Theresiana yaitu pengompasan uang, diejek dan
disuruh-suruh. Dalam hal itu para guru tidak tau jika terjadi perilaku bullying
terhadap kelas X SMA Theresiana Weleri, sehingga perilaku bullying berlangsung
secara terselubung.


4

Dengan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Perbedaan rasa kepercayaan
diri siswa kelas X yang mengalami perilaku bullying dan yang tidak mengalami di
SMA Theresiana Weleri”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti merumuskan
“Adakah perbedaan yang signifikan antara kepercayaan diri siswa kelas X yang
mengalami perilaku bullying dan yang tidak mengalami di SMA Theresiana
Weleri?”

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
signifikansi perbedaan antara kepercayaan diri siswa kelas X yang mengalami
perilaku bullying dan yang tidak mengalami di SMA Theresiana Weleri.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis
Apabila didalam penelitian ini ditemukan hasil bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara kepercayaan diri siswa kelas X dengan perilaku bullying maka
sejalan dengan hasil penelitian Ajeng Fiste Fiftina fakultas psikologi Universitas
Gunadarma (2010). Apabila tidak ada perbedaan yang signifikan antara

5

kepercayaan diri siswa kelas X dengan perilaku bullying maka sejalan dengan
penelitian Vera Dwi Septiani Sari (2010).
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Guru
Dapat memberikan informasi pada pihak sekolah dan para guru
tentang

adanya perilaku bullying. Selain itu juga dapat mencegah

terjadinya perilaku bullying di sekolah.
2. Siswa dan Orang tua
Mengingatkan siswa, agar dapat menghindari segala sesuatu yang

berkaitan dengan perilaku bullying, mampu meningkatka rasa
kepercayaan dirinya dan memberikan informasi mengenai pentingnya
mengawasi perilaku anak baik di rumah maupun di sekolah, sehingga
perilaku bullying dapat diwaspadai.
3. Siswa SMA Theresiana
Mengingatkan siswa agar dapat menghindari segala sesuatu yang
berkaitan dengan perilaku bullying, dan mampu meningkatkan rasa
kepercayaan dirinya

1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian dibagi menjadi lima bab yaitu sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

6

Bab II Kajian teori, berisi tentang teori yang melandasi yaitu tentang Bullying,
Kepeacayaan Diri, kajian hasil-hasil penelitian yang relevan, serta hipotesis
penelitian.
Bab III Metode penelitian, berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel,

variabel penelitian, definisi operasional, tekhnik pengumpulan data, uji
validitas item dan reliabilitas instrumen, dan teknik analisis data.
Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi tentang gambaran umum lokasi
penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis deskriptif, uji hipotesis, dan
pembahasan.
Bab V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

7

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga T1 132009012 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga T1 132009012 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga T1 132009012 BAB IV

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kepercayaan Diri Siswa Kelas X yang Mengalami dan Tidak Mengalami Bullying SMA Theresiana Weleri

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kepercayaan Diri Siswa Kelas X yang Mengalami dan Tidak Mengalami Bullying SMA Theresiana Weleri T1 132010603 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kepercayaan Diri Siswa Kelas X yang Mengalami dan Tidak Mengalami Bullying SMA Theresiana Weleri T1 132010603 BAB IV

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kepercayaan Diri Siswa Kelas X yang Mengalami dan Tidak Mengalami Bullying SMA Theresiana Weleri T1 132010603 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kepercayaan Diri Siswa Kelas X yang Mengalami dan Tidak Mengalami Bullying SMA Theresiana Weleri

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Komunikasi Interpersonal Siswa SMA 1 Kertek Wonosobo T1 132008058 BAB I

0 2 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Guru Pembimbing dalam Membimbing Siswa Kelas XI SMK Diponegoro Salatiga yang Mengalami Kesulitan Belajar T1 132008028 BAB I

0 0 5