PLAGIAT PADA TUGAS AKHIR SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

(1)

i

PLAGIAT PADA TUGAS AKHIR SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Muhamad Agung Aprilian Widiantoko NIM. 09401241048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

LEMBAR PERSETUJUAI\

Tugas Ak*rir Skripsi yang berjudul "Plagiat Pada Tugas

Akhir Skripsi

Mahasiswa Fakultas

IImu

Sosial Universitas Negeri Yogyakarta" yarlg

disusun oleh Muhamad Agung Aprilian Widiantoko, NIM. 09401241048 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.

2

Apil20r4

.1966042t 199203

I

00r


(3)

PENGESAHAN

Tugas Akfiir Skripsi yang berjudul "Plagiat Pada Tugas

Akhir Skripsi

Mahasiswa Fakultas

IImu

Sosial Universitas Negeri Yogyakarta" yang disusun oleh Muhamad Agung Aprilian Widiantoko, NIM 09401241048 ini telah dipertahankan di de,pan Dewan Penguji pada tanggal 8 April 2014 dan dinyatakan lulus.

SUST]NAN DEWAI\ PENGUJI

IffahNur

Tanggal

lT/rpntzou

l#rpil20i4

t5

Al,inlz}l{

lTlrp;tzot+

Yogyakarta, April2014

Fakultas Ilmu Sosial

1il

'/_py:

j\+l iIt

e(#

(a'\


(4)

l.,r

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

Nama

NM

Jurusan/ prodi Fakultas

ST]RAT PERI\TYATAAII

Muhamad Agung Aprilian Widiantoko 09401241048

PKn dan Hukum/ PKn Ilmu Sosial

Dengan

ini saya menyatakan

bahwa Tugas Akhir Slaipsi yang berjudul 'Plagiat Pada Tugas

Al*rir

Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta" adalah hasil karya saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

saya tidak ada materi yang dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain sebagai

persyaratan penyelesaian studi

di perguruan

tinggr lain, kecuali pada bagran-bagan tertentu yang saya ambil sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode

berikutrya.

Yogyakarta,T

Apil20l3

NIM.09401241048


(5)

v

MOTTO

 Allah berfirman: Tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Terjemahan Q.S Al Baqarah : 286).

 Allah berfirman: Sesungguhnya setelah ada kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (urusan dunia) maka

bersungguh-sungguhlah (dalam beribadah), dan hanya kepada Tuhanmulah berharap (Terjemahan Q.S Al Insyirah : 6-8).

 Aku berfikir, aku bertindak, maka aku mendapatkan hasil dari pemikiran dan tindakan (Penulis).


(6)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan memanjatkan puji syukur kepada kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya dalam menyelesaikan karya tulis ini, saya persembahkan karya tulis ini untuk:

1. Bapak dan Ibu tercinta Bambang Wahono dan Sri Mujiyati yang selalu mendorong, mendoakan, mendukung secara material dan moral sepanjang waktu,

2. Adikku tercinta Rizka Indah Puspita Sari, kakek dan nenek, saudara-saudara bapak ibu serta saudara-saudara sepupu yang selalu mendukung penulis selama ini,

3. Seorang wanita terkasih Dian Rini Habsari dan keluarganya yang selalu memberi semangat dalam pembuatan skripsi ini dan mendampingi penulis untuk proses pendewasaan diri,

4. Teman-teman Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum angkatan 2009 Reguler dan kelompok underground khususnya, serta teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-satu, kalian adalah teman, sahabat dan keluarga bagi penulis.

5. Almamaterku Universitas Negeri Yogyakarta yang telah membubuhkan cerita dalam buku perjalanan kehidupan sebagai bekal untuk penulis menjalani kehidupan.


(7)

vii

PLAGIAT PADA TUGAS AKHIR SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Oleh:

Muhamad Agung Aprilian Widiantoko 09401241048

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta yang meliputi (1) Pemahaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta tentang plagiat pada Tugas Akhir Skripsi; (2) Tipe-tipe plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta; dan (3) Faktor penyebab plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai Januari 2014 di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Penentuan subjek penelitian dengan teknik purposive. Kriteria yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian yaitu Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta yang sedang menyusun Tugas Akhir Skripsi. Subjek penelitian terdiri dari Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial yang diambil masing-masing dari Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Administrasi Negara, Jurusan Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Jurusan Pendidikan Sejarah, dan Jurusan Pendidikan IPS yang sedang menyusun Tugas Akhir Skripsi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan cross check sumber. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data induktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta kurang memahami secara baik plagiat pada Tugas Akhir Skripsi; (2) Terdapat indikasi tipe plagiat tidak sengaja pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta; dan (3) Faktor penyebab plagiat tidak sengaja pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta karena pemahaman yang kurang baik tentang plagiat, tata cara penulisan, serta pengutipan.


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang tiada henti melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul Plagiat Pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam bidang Pendidikan Kewarganegaraan di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat tersusun berkat bantuan, perhatian, dukungan, dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberi banyak kemudahan kepada penulis. 2. Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melakukan dan menyelesaikan penelitian ini.

3. Dr. Samsuri, M. Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial yang selalu memberi arahan, motivasi, dan kemudahan kepada penulis.

4. Dr. Marzuki, M. Ag., selaku dosen pembimbing tugas akhir skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan tuga akhir skripsi.


(9)

ix

5. Setiati Widihastuti, M.Hum., selaku Penasihat Akademik yang selalu memberi dorongan, bimbingan, dan arahan-arahan kepada penulis.

6. Dra. Pratiwi Wahyu Widiarti, M. Si., selaku narasumber yang telah memberikan banyak saran guna perbaikan skripsi ini.

7. Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, yang telah begitu banyak membagi ilmu kepada penulis.

8. Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Administrasi Negara, Pendidikan Geografi, Pendidikan, Sosiologi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan IPS, dan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Sosial yang telah memberikan izin untuk penelitian.

9. Teman-teman Mahasiswa FIS UNY yang telah bersedia menjadi narasumber penelitian sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

10.Semua teman mahasiswa Pendidikan Kewarganegaran Reguler dan Non Reguler 2009, serta teman-teman semua yang mengenal saya, terima kasih atas bantuan, saran, dan dorongannya dalam penulisan skripsi ini.

11.Semua pihak yang telah membantu terselesaikan skripsi ini dan tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga Allah selalu mengiringi setiap langkah kita dan menjadikan skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 7 April 2013 Yang Menyatakan,

Muhamad Agung Aprilian Widiantoko NIM. 09401241048


(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTAK ... vii

KATA PENGANTAR ... . viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 10

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 12

F. Manfaat Penelitian ... 12

G. Pembatasan Istilah ... 13

BAB II. LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ………... 16

1. Tinjauan tentang Plagiat………... 16

a. Pengertian Plagiat ………... 16

b. Tipe-tipe Plagiat ………... 21

c. Faktor Penyebab Plagiat ………... 27

2. Tinjauan tentang Karya Ilmiah …... 30

a. Pengertian Karya Ilmiah ………... 30

b. Jenis-jenis Karya Ilmiah ………... 36

c. Teknik Penulisan Karya Ilmiah ... 38

3. Tinjauan tentang Pemahaman ………... 44

a. Pengertian Pemahaman ……… 44

b. tingkatan Pemahaman ……….. 45

4. Tinjauan tentang Mahasiswa ……… 47


(11)

xi

B. Pertanyaan Penelitian ... 49

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 49

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 49

C. Teknik Penentuan Subjek Penelitin ... 50

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 51

E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 53

F. Teknik Analisis Data ... 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat Penelitian 1. Gambaran Umum Universitas Negeri Yogyakarta ... 56

a. Profil Universitas Negeri Yogyakarta ... 56

b. Sejarah Berdirinya Universitas Negeri Yogyakarta … 56 2. Gambaran Umun Fakultas Ilmu Sosial ... 58

a. Sejarah Berdirinya Fakultas Ilmu Sosial ……….. 58

b. Visi, Misi, dan tujuan Fakultas Ilmu Sosial ………... 60

B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Pemahaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta tentang Plagiat pada Tugas Akhir Skripsi ………. 61

2. Tipe-tipe Plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta... 76

3. Faktor-faktor Penyebab Plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta ... 82

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 85

1. Pemahaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta terhadap Plagiat pada Tugas Akhir Skripsi ………. 86

2. Tipe-tipe Plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta... 88

3. Faktor-faktor Penyebab Plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta ... 90

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 90

B. Keterbatasan Penelitian ……… 92

C. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 94


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pedoman Wawancara Penelitian ... 98 2. Transkrip Hasil Wawancara ... 99 3. Surat Pengantar Penelitian ………... 171 .


(13)

vii

PLAGIAT PADA TUGAS AKHIR SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Oleh:

Muhamad Agung Aprilian Widiantoko 09401241048

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta yang meliputi: (1) Pemahaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta tentang plagiat pada Tugas Akhir Skripsi; (2) Tipe-tipe plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta; dan (3) Faktor penyebab plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai Januari 2014 di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Penentuan subjek penelitian dengan teknik purposive. Kriteria yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian yaitu Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta yang sedang menyusun Tugas Akhir Skripsi. Subjek penelitian terdiri dari Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial yang diambil masing-masing dari Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Administrasi Negara, Jurusan Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan, Sosiologi, Jurusan Pendidikan Sejarah, dan Jurusan Pendidikan IPS yang sedang menyusun Tugas Akhir Skripsi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan cross check sumber. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data induktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta kurang memahami secara baik plagiat pada Tugas Akhir Skripsi; (2) Terdapat indikasi tipe plagiat tidak sengaja pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta; dan (3) Faktor penyebab plagiat tidak sengaja pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta karena pemahaman yang kurang baik tentang plagiat, tata cara penulisan, serta pengutipan.


(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kejujuran adalah salah satu nilai moral yang harus dijunjung tinggi dalam segala aspek kehidupan. Kejujuran harus menjadi landasan seseorang dalam berkata maupun berperilaku disetiap aktivitas kehidupan. Kejujuran adalah wujud ketulusan hati atau kelurusan hati seseorang dalam bertindak. Dengan demikian kejujuran dapat diartikan sebagai sikap hati yang tulus atau lurus yang mendasari suatu tindakan. Kelurusan hati ini mengandaikan adanya keselarasan antara hati dengan sesuatu yang benar atau lurus, seperti kebenaran yang diyakininya atau kebenaran yang ada dalam aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat dimana seseorang hidup. Kejujuran dalam arti inilah yang hendaknya diterapkan dalam kehidupan bersama dimanapun dan kapanpun kita berada (Nursa‟ban. 2012: 105).

Franz Magnis-Suseno (1993), mengatakan bahwa ada dua sikap jujur dalam berhubungan dengan orang lain yaitu, bersikap terbuka dengan orang lain dan bersikap fair. Sikap terbuka berarti selalu tampil sebagai diri sendiri, tampil apa adanya tanpa kepalsuan atau ketidakaslian. Kita selalu menampilkan diri sebagaimana kita sesungguhnya bukan karena keinginan orang lain. Jadi, dalam pikiran, perkataan, dan berperilaku harus selalu terealisasi sesuai keberadaan kita yang sebenarnya, bukan karena kita malu atau takut dengan sesuatu. Bersikap fair, artinya kita bersikap sesuai norma terhadap orang lain. Kita memperlakukan orang


(15)

2

lain dengan standar-standar norma dan kaidah yang berlaku sebagaimana ia diperlakukan oleh orang lain.

Begitu pentingnya kejujuran nampak dengan adanya UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 1 Ayat (1) menjelaskan bahwa, pendidikan pada hakekatnya adalah mengembangkan potensi diri peserta didik dengan dilandasi oleh kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan. Dengan demikian, pendidikan mempunyai peran yang strategis dalam membangun karakter warga negara yang baik, terutama mahasiswa sebagai kaum intelektual. Tujuan pendidikan bukan hanya untuk mengembangkan intelegensi akademik mahasiswa, tapi juga membentuk mahasiswa yang berkarakter dengan mengutamakan kejujuran sebagai landasan dalam setiap aktifitas.

Kejujuran akademik dalam lingkup perguruan tinggi, lebih pada aktifitas akademik masyarakat kampus, khususnya mahasiswa yang sesuai dengan hakekat mereka sebagai kaum intelektual. Namun, yang sekarang menjadi fenomena adalah merebaknya perilaku-perilaku ketidakjujuran mahasiswa dalam konteks akademik. Dalam lingkup pendidikan, khususnya pada tingkat perguruan tinggi dewasa ini kejujuran akademik seamakin terkikis. Misalnya, menyontek dalam ujian, copy paste dalam pembuatan karya ilmiah, sampai pada tindakan menjual-belikan ijasah dan gelar. Meskipun praktik-praktik demikian bersifat kasuistik atau dengan kata lain menjadi tindakan dari segelintir orang saja, tanpa harus menggeneralisir semua masyarakat akademik yang ada pada tingat perguruan tinggi, tetapi kita harus tetap melihat dan mengakui adanya fenomena tersebut.


(16)

3

Menjalankan ujian dengan tidak jujur dengan menyontek di kalangan calon-calon sarjana seakan menjadi hal yang biasa. Bahkan bukan hanya itu saja, ada pula yang berani mengambil, memodifikasi atau menjiplak karya ilmiah orang lain tanpa mencantumkan sumber asli dan menjadikannya seperti karya ilmiah sendiri, atau yang disebut plagiat (Soelistyo, 2011: 19).

Tindakan plagiat bisa dikatakan sebagai bagian dari kecurangan akademis, karena tindakan menggunakan karya seseorang tanpa mencantumkan sumber tulisan yang bersangkutan merupakan tindakan yang salah secara moral dan hukum. Plagiat menjadi tindakan yang menciderai salah satu nilai tertinggi karya tulis ilmiah, yaitu orisinalitas atau keaslian. Makna „asli‟ bukan berarti semua ide, gagasan, dan pengetahuan yang disampaikan seseorang dalam karya tulisnya tersebut, semuanya berasal dari dirinya sendiri. Melainkan lebih pada kejujuran dalam mengemukakan tulisannya, atau bersikap terbuka dan fair, yaitu dengan cara mencantumkan sumber referensi secara memadai. Apabila sebuah kata, kalimat, paragraf, ide, gagasan, atau pendapat yang dimunculkan dalam tulisannya tersebut adalah milik orang lain atau dari sumber lain, maka seyogyanya adalah mencantumkan sumber dengan jujur dan jelas dimana penulis mendapatkan kutipan tersebut. Kasus-kasus duplikasi, penjiplakan, dan pencurian ide muncul, karena nilai kejujuran dilanggar dan diabaikan (Mulyana, 2010).

Dasar hukum yang mengatur secara khusus tentang plagiat di Indonesia baru dibuat pada tahun 2010, yaitu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat Di Perguruan Tinggi. Sehubungan dengan peraturan tersebut telah


(17)

4

diedarkan pula surat edaran oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tanggal 18 Oktober 2010 yang berkaitan dengan pasal 8 ayat 3 Permen Diknas No 17 tahun 2010. Sebelumnya dasar hukum tentang plagiat masih menjadi satu dengan Undang-Undang Hak Cipta yaitu Undang-Undang No 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta Pasal 12 Ayat (1).

Kasus plagiat terbaru diberitakan Kompas edisi Senin, 17 Februari 2014 menimpa Anggito Abimanyu yang merupakan Staf Dosen UGM. Anggito dituduh menjiplak karya tulis atau opini orang lain dalam opininya yang dimuat Kompas edisi Senin, 10 Februari 2014. Terdapat kesamaan tulisan Anggito dengan tulisan opini serupa yang dimuat lebih dulu. Dalam tulisan opini Anggito berjudul "Gagasan Asuransi Bencana" dinilai menjiplak karya Hatbonar Sinaga berjudul "Menggagas Asuransi Bencana" yang dimuat di Kompas, 21 Juli 2006. Anggito dinilai melakukan plagiat karena sebagian besar kalimat dalam paragraf nyaris sama dengan tulisan karya orang lain. Namun, Anggito membantah telah melakukan plagiat dengan alasan terjadi kesalahan teknis pengiriman file yang dipublikasikan. Walaupun belum terbukti bersalah, yang bersangkutan secara fair dan bertanggungjawab meminta maaf dan mundur dari staf dosen.

Fenomena plagiat di kalangan akademisi yang diberitakan dimedia dipertegas oleh data dari beberapa temuan, yaitu skripsi dari Yohana Inga Wfy (2010) yang berjudul Perilaku Plagiat di Kalangan Mahasiswa Eksak dan Non Eksak (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa dan Sikap Staf Pengajar FST dan FISIP terhadap perilaku plagiat di Unair) menyebutkan bahwa mahasiswa eksak yaitu FST lebih tinggi melakukan plagiasi daripada mahasiswa non eksak, yaitu


(18)

5

FISIP. Kemudian penelitian Rachmatul Candra Ariani (2011) dengan judul Opini Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Terhadap Plagiarisme menyimpulkan bahwa mahasiswa memberikan opini yang menyalahkan dan menganggap bahwa plagiat itu tindakan yang negatif. Tetapi sebagian besar mahasiswa mengaku pernah melakukan plagiat secara sadar.

Penelitian yang dilakukan Tim Peneliti FIP (2012) dengan judul Identifikasi Perilaku Plagiat Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, menyimpulkan bahwa terdapat beberapa kategori perilaku plagiat yang dilakukan oleh mahasiswa dalam penulisan tugas akhir skripsi yaitu, plagiat ringan, plagiat sedang, dan plagiasi berat. Plagiat ringan meliputi plagiat kata dan kalimat, plagiat sedang meliputi plagiar paragraf, ide, dan isi. Sedangkan plagiat kategori berat meliputi plagiat yang mencakup plagiat kata, kalimat, paragraf, ide, dan isi atau plagiat total yang berarti plagiator menggunakan karya orang lain yang kemudian diakui sebagai karyanya.

Penelitian mengenai plagiat adalah “Pencegahan Tindak Plagiarisme Dalam Penulisan Skripsi: Upaya Memperkuat Pembentukan Karakter Di Dunia

Akademik”. Hasil penelitian Mulyana (2010) menyimpulkan bahwa terdapat unsur plagiat dalam tugas akhir yang dilakukan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah FBS UNY. Bentuk plagiat pada umumnya masih pada taraf duplikasi, yaitu bentuk-bentuk peniruan, penjiplakan karya orang lain dengan persentase duplikasi yang berfariasi (ada yang sedikit ada yang cukup dominan). Sejumlah jenis plagiat dalam skripsi tersebut antara lain adalah: a) duplikasi judul; b)


(19)

6

duplikasi substansi; c) duplikasi kajian teori; d) duplikasi data/objek; e) penyandaran referensi palsu, dan duplikasi referensi.

Penelitian mengenai plagiat belum ada di FIS. Namun, gejala-gejala plagiat ada dan dimungkinkan terjadi. Beberapa dosen mengaku pernah menemui indikasi adanya plagiat pada tugas kuliah dan skripsi yang dibuat mahasiswa. Oleh karena itu, untuk menekan kecenderungan tindak plagiat oleh mahasiswa khususnya, FIS mengadakan pelatihan guna mencegah tindak plagiat yang diadakan pada 26-28 Juni 2012. Kegiatan yang digelar selama tiga hari Selasa-Kamis (26-28/6) di ruang Ki Hajar Dewantara, FIS UNY ini diikuti oleh ratusan mahasiswa UNYdan beberapa perwakilan guru SMK di DIY. Kegiatan pertama menitik beratkan pada pelatihan jurnalistik yang bekerja sama dengan Kompas. Tujuannya adalah memberikan pelatihan kepada mahasiswa tentang tata cara penulisan karya tulis ilmiah. Dimaksudkan mahasiswa mampu memahami dan menguasai teknik penulisan karya ilmiah yang baik dan benar supaya terhindar dari plagiat. Kemudian kegiatan yang kedua, pelatihan dan pengarahan yang diberikan oleh beberapa jajaran pejabat fakultas dan staf dosen. Intinya sama, untuk mencegah tindak plagiat pada mahasiswa (Humas FIS UNY, 2012).

Kegiatan pelatihan jurnalistik dan seminar pencegahan plagiat muncul sebagai respon terhadap fenomena plagiat yang dewasa ini mewabah.

“Keprihatinan tersebut muncul karena banyak dari mahasiswa yang plagiat dalam

mengerjakan tugas-tugas kuliahnya.” Jelas Rhoma Dwi Aria Yulianti selaku Dosen Pendidikan Sejarah FIS UNY. Rhoma menambahkan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk memberi pelatihan dan menambah khasanah penulisan


(20)

7

kepada mahasiswa agar piawai dalam menulis. Khususnya dalam mengerjakan karya tulis sebagai tugas mahasiswa, terlebih TAS yang mempunyai standar kualifikasi yang tinggi. Dengan kegiatan pelatihan jurnalistik dan seminar pencegahan plagiat diharapkan tindakan plagiarism yang terjadi di UNY khususnya di FIS UNY bisa semakin ditekan, dengan mengetahui cara menuliskan artikel ilmiah dan penelitian yang benar maka keinginan untuk melakukan plagiat tidak dilakukan (Humas FIS UNY, 2012).

Harus diakui, ciptaan karya ilmiah tidak bisa lepas dari produsen utamanya, yaitu kampus dan kalangan intelektual. Salah satu kegiatan atau aktivitas terkait dengan nilai kejujuran dalam kehidupan ilmiah adalah sikap terbuka dan fair dalam penulisan karya tulis ilmiah. Dalam konteks penulisan dan penelitian ini, Karya tulis yang dianggap menjadi master piece mahasiswa strata satu kususnya adalah Tugas Akhir Skripsi (TAS). Karya tulis ilmiah inilah yang perlu mendapat tekanan dan perhatian serius. TAS harus dikelola dan diteliti secara serius terkait dengan gejala plagiat yang terjadi di dalamnya. Mahasiswa UNY yang sebagian besar disiapkan sebagai calon pendidik, kemampuan menulis karya ilmiahnya harus ditegakkan seiring dengan tuntutan profesionalisme guru (Suyanto, 2007).

TAS dapat dianggap sebagai karya tulis ilmiah mahasiswa yang paling besar porsinya secara ilmiah. Penyelesaiannya membutuhkan sejumlah kemampuan, energi, pemikiran, tenaga, bahkan dana yang relatif banyak. Oleh karena itu, TAS sering menjadi kebanggaan mahasiswa karena dianggap paling berbobot. Penyelesaian tugas akhir ini sering menjadi pertaruhan studi mahasiswa. Banyak mahasiswa yang gugur/DO (droup out), atau terpaksa alih jenjang karena gagal


(21)

8

menyelesaikan tugas akhir ini. Sebaliknya, bagi mahasiswa yang mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sesuai tepat waktu, atau kurang dari waktu yang telah ditentukan dan berkualitas, akan menjadi kenangan dan kebanggaan yang tidak mudah terlupakan begitu saja. Banyak pihak, misalnya jurusan, dosen pembimbing akademik, dosen pembimbing, dosen penguji, orang tua, keluarga, teman teman, akan memuji dan membanggakannya.

Sesuai dengan buku Panduan Tugas Akhir yang diterbitkan oleh FIS UNY sebuah karya tulis penelitian bentuk skripsi, diformatkan mencantumkan relevansi dengan karya penelitian orang lain terdahulu. Namun, bahwa cara ini tidak jarang justru menggiring mahasiswa untuk melakukan duplikasi atau plagiat dari referensi buku maupun penelitian sebelumnya. Sadar atau tidak, cara penulisan yang salah dalam mengutip yang dilakukan peneliti atau tidak sesuai pedoman yang ditentukan, telah mendekatkan karya tulis mereka pada karya tulis orang lain. Dari sinilah antara lain gejala plagiat muncul, mahasiswa sebenarnya tidak berniat melakukan plagiat, tetapi karena kurang paham terhadap cara penulisan yang benar, khususnya cara mengutip mengutip, maka mahasiswa dapat terjerumus dalam tindakan plagiat.

Secara yuridis pihak Universitas, Fakultas dan setiap Jurusan mempunyai kebijakan dalam pencegahan plagiat. Kalau ditingkat UNY dan FIS khususnya terdapat Pedoman Penulisan Tugas Ahir yang ditujukan kepada mahasiswa terkait tata cara penulisan tugas akhir. Terkait pencegahan plagiat, didalam Pedoman Penulisan Tugas Ahir terdapat beberapa butir syarat yang harus dipenuhi mahasiswa saat menulis Tugas Akhir hampir sama dari Universitas dan Fakultas,


(22)

9

antara lain adalah: a) karya yang disusun benar-benar merupakan karya sendiri, bukan hasil penjiplakan karya orang lain baik sebagian atau seluruhnya; b) pencantuman secara jelas semua referensi yang digunakan sebagai bahan kajian dan menunjukkan izin pencantuman atau penggunannya sesuai dengan ketentuan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual); c) keterbukaan untuk menerima kritik dan saran terhadap TAS demi peningkatan kualitas (Tim Penyusun Pedoman Tugas Akhir FIS UNY, 2011: 29).

Selain butir-butir syarat yang harus dipenuhi mahasiswa yang tercantum diatas, ada pula contoh dan penjelasan tentang sistematika cara penulisan dan cara mengutip yang benar. Itu sangat berguna bagi mahasiswa untuk tidak terjerumus dalam perilaku plagiat. Secara formal, mahasiswa diwajibkan menulis di halaman pernyataan bahwa apa yang ditulisnya adalah benar-benar karya sendiri dan telah mengikuti tata cara serta etika penulisan karya ilmiah sesuai dengan pedoman yang disepakati (Tim Penyusun Pedoman Tugas Akhir FIS UNY, 2011: 28).

Persoalannya, apakah peraturan yang melarang melakukan plagiat, pedoman penulisan TAS yang bertujuan mencegah plagiat mampu dipahami mahasiswa secara baik?. Mampukah kebijakan tersebut menjamin mahasiswa tidak melakukan plagiat dalam penulisan TAS?. Inilah sejumlah persoalan yang akan dikaji dalam penelitian ini. Pemahaman tentang plagiat sangat penting, baik mengenai macam-macam dan tipe-tipe plagiat serta pemahaman bahwa plagiat adalah perbuatan ketidakjujuran yang melanggar etika, moral, dan hukum. Pemahaman yang kurang baik tentang plagiat serta anggapan plagiat adalah perbuatan yang wajar menjadi salah satu penyebab perilaku plagiat.


(23)

10

Kebijakan terbaru mahasiswa diwajibkan membuat jurnal dari skipsinya dan dipublikasikan lewat media elektronik yang dapat dilihat oleh semua orang yang mengaksesnya, tentu riskan apabila masih ada unsur plagiat didalamnya. Akibatnya tidak hanya dialami mahasiswa tapi juga menyeluruh terhadap dosen sebagai pembimbing dan universitas dimana mahasiswa menuntut ilmu. Oleh karena itu, perlu ada penelitian mengenai plagiat pada TAS.

Dari permasalahan yang ditemukan tersebut, penulis mempunyai ketertarikan untuk melakukan penelitian dengan fokus utamanya adalah mencari tahu Plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa FIS UNY. Data hasil penelitian mengenai plagiat pada TAS Mahaiswa FIS UNY diharapkan bisa menjadi gambaran tentang perilaku plagiat di kalangan Mahasiswa FIS UNY.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Mengikisnya nilai kejujuran di kalangan civitas akademika.

2. Terdapat perilaku ketidakjujuran akademik di kalangan mahasiswa berupa titip absen, menyontek, dan mengutip karya orang lain tanpa mencantumkan sumber (plagiat).

3. Terpublikasikannya di media berbagai tindakan plagiat pada karya tulis ilmiah (makalah, paper, artikel, skripsi, disertasi, tesis) oleh civitas akademika.

4. Terdapat plagiat pada Tugas Akhir Skripsi (TAS) dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan.


(24)

11

5. Berdasarkan keterangan beberapa dosen, Mahasiswa FIS UNY kebanyakan kurang memahami dan menguasai tata cara penulisan karya ilmiah dengan baik dan benar sehingga dimungkinkan terjerumus pada tindak plagiat.

6. Berdasarkan keterangan bebrapa dosen, ada indikasi plagiat oleh Mahasiswa FIS UNY dalam mengerjakan tugas individu, kelompok berupa makalah atau artikel, bahkan TAS.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat lebih terfokus, serta mengingat keterbatasan kemampuan peneliti, baik dalam hal waktu, tenaga maupun biaya, maka penelitian ini dibatasi pada masalah yang berkaitan dengan pemahaman Mahasiswa FIS UNY yang kurang baik tentang plagiat dan tata cara penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar, sehingga menjerumuskan mahasiswa pada tindak plagiat, khususnya pada Tugas Akhir Skripsi. Pemahaman yang dimaksud berupa pemahaman mengenai apa itu plagiat, tipe-tipe plagiat, dan cara membuat karya tulis ilmiah yang baik dengan memahami tata cara penulisan yang benar berdasarkan pedoman yang ditentukan dan pemahaman plagiat sebagai kesalahan dalam menulis, mengutip secara benar, serta pemahaman yang salah dengan anggapan bahwa plagiat adalah sesuatu yang wajar/lazim.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pemahaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta tentang plagiat pada Tugas Akhir Skripsi?


(25)

12

2. Bagaimanakah tipe-tipe plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta?

3. Bagaimanakah faktor-faktor penyebab plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta?

E. Tujuan Penelitian

Peneliti melakukan penelitian dengan judul “Plagiat pada Tugas Akhir

Skripsi Mahasiswa FIS UNY” dengan tujuan: Mengetahui gejala plagiaat pada TAS dengan cara: (1) mencari tahu bagaimana pemahaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta tentang plagiat pada Tugas Akhir Skripsi; (2) mencari tahu tipe-tipe plagiat pada TAS Mahasiswa FIS UNY; dan (3) mencari tahu faktor penyebab plagiat pada TAS Mahasiswa FIS UNY.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah pengetahuan guna memberikan sumbangan bagi pengembangan Pendidikan Moral, Pendidikan Karakter dan sosialisasi produk hukum dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan sekaligus salah satu referensi bagi peneliti lain yang relevan dengan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti

Sebagai media untuk mengukur kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah khususnya di


(26)

13

bidang moral, etika, karakter, dan hukum dalam Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Bagi Instansi Fakultas Ilmu Sosial UNY

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran atau bahan pertimbangan Fakultas Ilmu Sosial UNY dalam membuat kebijakan untuk menegakkan etika akademik, terutama nilai kejujuran serta memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik kepada mahasiswa guna mencegah tindak plagiat.

c. Manfaat bagi masyarakat

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang plagiat serta meningkatkan moralitas dan kejujuran masyarakat, yaitu dengan menghargai karya orang lain. Kemudian masyarakat dapat memberikan peran sertanya terhadap pencegahan plagiat dan perlindungan terhadap karya orang lain.

G. Pembatasan Istilah

Agar penelitian ini dapat dipahami oleh khalayak dan tidak terjadi kesalah pahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan pada penelitian ini, maka peneliti memberikan batasan penelitian sebagai berikut:

1. Plagiat

Pasal 8 Ayat 3 Permen Diknas No 17 tahun 2010, “Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah


(27)

14

pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan mamadai”. Orang perseorangan atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok dan atas nama suatu badan disebut plagiator. 2. Tugas Akhir Skripsi

Menurut Arifin (2003: 26), skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain yang ditulis oleh mahasiswa sebagai syarat mendapat gelar sarjana S-1. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empirik-objektif berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah, yaitu logis dan empirik.

3. Mahasiswa

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, “Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi yang lembaganya disebut Perguruan Tinggi”. Secara normatif mahasiswa akan dituntut tangung jawab akademisnya dalam menghsilkan karya yang berguna bagi masyarakat luas, salah satunya adalah skripsi yang sekaligus menjadi syarat mendapatkan gelar sarjana

Jadi yang dimaksud dengan penelitian plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)


(28)

15

adalah penelitian yang berfokus untuk mengetahui pemahaman Mahasiswa FIS UNY tentang plagiat pada TAS, tipe-tipe dan bentuk plagiat pada TAS, dan faktor-faktor penyebab plagiat pada TAS.


(29)

16 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Tinjauan tentang Plagiat a. Pengertian Plagiat

Henry Soelistyo, (2011) secara etimologis plagiat berasal dari bahasa Inggris Plagiarism yang apabila dirunut sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu Plagiarius berarti penculik atau pencuri karya tulis. Kemudian di kamus Longman Dictionary of English Language and Culture, plagiarism didefinisikan sebagai pengambilan gagasan dari karya orang lain kemudian menggunakan gagasan tersebut dalam karyanya sendiri tanpa memberi penghargaan terhadap penulis aslinya.

Untuk menyamakan pemahaman, perlu dikutip sebuah referensi konseptual dari

Black’s Law Dictionary, yang mendefinisikan plagiarism sebagai berikut:

The deliberate and knowing presentation of another person’s original ideas

or creative expression as one’s own. Generally, plagiarism is immoral but not illegal. If the expression’s creator gives unrestricted permission for it’s

use and the user claim the expression as original, the user commits plagiarism but does not violate copyright laws. If the original expression is copied without permission, the plagiarist may violate copyright laws, even if credit goes to the creator. And if the plagiarism results in material gain, it may be deemed a passing-off activity that violates the Lanham Act (Soelistyo, 2011: 7-8).

Definisi dari kamus tersebut membedakan antara tindakan immoral dengan illegal. Namun yang pasti apabila yang diplagiat merupakan original creative


(30)

17

expressions, maka plagiator itu dianggap melanggar UU Hak Cipta. Sementara itu, penilaian bahwa plagiat merupakan pelanggaran Hak Cipta juga secara tegas dinyatakan oleh the World Intellectual Property Organization/WIPO, dalam glossary tahun 1980, sebagai berikut:

Generally understood as the act offering or presenting as one’s own the work of another, wholly or partly, in a more or less altered form or context. The person so doing is called a plagiarist, he is guilty of deception and, in the case of works protected by copyright, also of infringement of copyright.

Definisi WPO menekankan satu syarat normatif, bahwa pelanggaran Hak Cipta terjadi apabila ciptaan yang diplagiat merupakan karya yang dilindungi Hak Cipta. Persyaratan ini secara implisit mengindikasikan norma sebaliknya bahwa apabila karya yang diplagiat merupakan ciptaan public domain, maka plagiarism yang dilakukan itu bukan merupakan tindakan pelanggaran Hak Cipta. Interpretasi ini perlu dikonfirmasi mengingat tindakan plagiat seperti ini betapapun merupakan tindak pelanggaran Hak Moral pencipta, yang di beberapa negara perlindungan hukumnya tidak mengenal batas waktu, artinya bersifat abadi.

Yang juga membedakan referensi Black’s Law Dictionary dengan WIPO glossary adalah aspek manfaat plagiat bagi pelaku. Dikatakan dalam Black’s Law Dictionary bahwa:”… if the plagiarism result in material gain, it may be deemed a passing-off acttivity that violate the Lamban Act…” pernyataan ini dapat dipahami logikanya. Meski Indonesia tidak memiliki undang-undang yang secara khusus mengatur substansi passing-off, namun rasionalitas dan filosofi yang mendasarinya bersifat universal. Logika hukum ini tentu juga dapat diterima dan diberlakukan


(31)

18

dalam sistem hukum Indonesia. Intinya, apabila plagiator mendapatkan keuntungan ekonomi dari tindakan plagiatnya, ia dapat digugat ganti rugi secara perdata. Atas tindakan plagiasi itu ia secara hukum diancam sanksi membayar ganti rugi.

Selanjutnya, Alexander Lindsey dalam tulisan Plagiarism and Originality dalam Soelistyo (2011: 8-9), plagiat yang diartikan sebagai tindakan menjiplak ide, gagasan atau karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri atau menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru mengenai asal muasal dari suatu ide, gagasan atau karya. Karena definisi tersebut tidak secara spesifik membatasi pada ciptaan karya tulis, maka plagiarisme dapat pula digunakan untuk menyatakan tindakan penjiplakan ide, gagasan atau karya arsitektur.

Pengertian plagiat dalam Peraturan menteri Pendidikan Republik Indonesia No 17 tahun tahun 2010 khususnya dalam BAB I Mengenai ketentuan Umum Pasal 1

adalah “perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba

memperoleh kredit atau nilai karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang di akui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai”.

Perlu dicatat bahwa pemahaman mengenai tindakan plagiat yang perlu diperlakukan bukan sebagai tindak pelanggaran hukum semata. Sebab, tindakan seperti itu, khususnya yang dengan sengaja tidak mencantumkan identitas pengarang dalam tulisan yang dikutip, merupakan contoh nyata bentuk pelanggaran Hak Moral. Konsep Hukum Hak Cipta, Hak Moral mewajibkan pengutipan ciptaan orang lain


(32)

19

dilengkapi dengan catatan mengenai sumbernya. Bila seseorang mengingkari kewajiban itu, ia melakukan tindak yang oleh UU Hak Cipta dianggap sebagai pelanggaran hukum. Ancaman pidananya penjara maksimum 2 tahun dan denda paling banyak Rp. 150 juta. Pengertian ini serupa dengan definisi yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa plagiasi adalah pengambilan karangan (pendapat) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri (KBBI, 2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia membedakan secara tegas istilah plagiat dengan plagiarisme. Plagiariseme ini diartikan sebagai penjiplakan yang melanggar Hak Cipta.

Pelanggaran hak cipta (Copyright infringement), lebih menekankan aspek hukum. Apakah seseorang dikatakan melanggar copyright atau tidak, tergantung jenis ijin yang dipegang oleh pemegang hak (penemu/ pembuat aslinya). Sedangkan plagiat

(plagiarism), seperti yang telah disebutkan sebelumnya, lebih menekankan aspek etika (ethic). Secara sederhana, plagiat diartikan sebagai mengambil atau meniru karya orang lain, lalu mengakuinya sebagai karya sendiri. Meniru karya orang lain tanpa mencantumkan sumber aslinya, sama saja dengan mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri, yang disebut plagiat.

Plagiat tidak hanya sebatas meminta izin, mendapatkan izin dari pencipta atau sebatas mencantumkan sumbernya. Menurut Julissar seperti dikutip Soelistyo (2011: 34) menyimpulkan beberapa definisi plagiat, atau plagiarisme berdasarkan dari hasil penelitiannya, yaitu: 1) Penggunaan ide tau gagasan orang lain yang tercantum dalam


(33)

20

karya tulis tanpa mencantumkan identitas sumber aslinya; 2) Menggunakan ataupun mengutip kata-kata, kalimat, dan paragraf milik orang lain dalam sebuah karya tulis tanpa memberi tanda kutip dan/atau mencantumkan sumber aslinya; 3) Menggunakan ungkapan, uraian, dan penjelasan orang lain dalam sebuah karya tulis tanpa memberi tanda kutip dan/atau mencantumkan sumber aslinya; 4) Menggunakan fakta berupa data dan informasi milik orang lain yang merupakan hasil penelitiannya yang dituangkan dalam suatu karya tulis tanpa mencantumkan identitas sumber aslinya; 5) Mengganti identitas penulis/pencipta dari karya tulis orang lain dengan identitas sendiri sehingga karya tersebut seolah-olah menjadi karyanya sendiri.

Namun, plagiat tidak boleh dianggap sebagai virus yang selalu ada didalam karya seseorang. Plagiat bisa dihindari ataupun dicegah, jangan sampai dengan adanya fenomena plagiat yang mewabah dewasa ini, membuat orang malas berkarya, terutama menulis. Menurut Soelistyo (2011: 35) hal-hal yang tidak tergolong plagiat atau plagiarisme adalah: 1) Menggunakan informasi yang berupa fakta umum; 2) Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas; 3) Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.

Dari uraian dimuka dapat disimpulkan bahwa plagiat adalah menjiplak ide, gagasan atau karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri atau menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru mengenai asal muasal dari suatu ide, gagasan atau karya. Hasil pembajakan, penjiplakan, dan penggunaan fakta, dan ungkapan yang tidak sah


(34)

21

(mendapat izin dan mencantumkan sumber) tersebut disebut plagiat. Selain plagiat,

juga terdapat istilah-istilah lain yang berkaitan dengan penjiplakan, seperti: 1)

Plagiarisme penjiplakan yang melanggar hak cipta; 2) Plagiatis, beranalogi ke kata berakhiran /-tis, -is, if/ yang memaknai sifat (nasionalistis, nasionalis). Jadi, plagiatis dimaksudkan untuk menyatakan sifat atau fenomena/kondisi plagiat; 3) Plagiasi, beranalogi ke yang akhir kata ada /-si/ yang memaknai proses (sosialisasi, nasionalisasi), Jadi, plagiasi dimaksudkan untuk menyatakan proses plagiat; 4) Plagiarian atau plagiator, beranalogi ke kata yang akhir kata ada /-an/ (bukan akhiran -an) yang memaknai orang/pelaku (vegetarian, laboran). Jadi, plagitarian atau plagioator dimaksudkan untuk menyatakan orang yang menganut paham plagiat atau sebutan untuk pelaku plagiat itu sendiri.

b. Tipe-tipe Plagiat

Plagiat mempunyai ruang lingkup yang luas, tidak hanya sekedar plagiat dalam definisi saja, tetapi juga dalam bentuk, jenis, dan macamnya. Penting sekalai memahami plagiat secara menyeluruh dan mendalam. Mengacu pada konsep plagiarism, selanjutnya penting untuk mengetahui tipe-tipe plagiat yang disarikan dari tulisan Parvaty Iyer dan Abhipsita Singh dalam Soelistyo (2011: 23-25), sebagai berikut:

1) Plagiat Berdasarkan Aspek yang Dicuri a) Plagiat Ide (Plagiarism of Ideas)

Tipe plagiat ini relatif sulit dibuktikan karena ide atau gagasan itu bersifat abstrak dan berkemungkinan memiliki persamaan dengan ide


(35)

22

orang lain. Atau, ada kemungkinan terjadi adanya dua ide yang sama pada dua orang pencipta yang berbeda. Misalnya, ide tentang cerita sinetron percintaan dengan latar belakang kehidupan mahasiswa di kampus. Ide seperti itu sangat umum dan sangat mungkin mempunyai kesamaan dengan ide orang lain. Oleh karena itu, perlu bahan bukti yang cukup untuk memastikan adanya plagiat. Namun demikian salah satu kunci untuk membuktikan adanya plagiat adalah dengan mempertanyakan apakah ia mendapatkan keuntungan dari pemikiran orang lain. Jangan sampai dengan adanya konsep dan teori plagiat ide menjadi boomerang bagi kemajuan pemikir-pemikir bangsa yang kemudian menjadi takut untuk menciptakan idea tau gagasan.

b) Plagiat Kata demi Kata (Word for word plagiarism)

Tipe ini serupa dengan slavish copy, yaitu mengutip karya orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya. Plagiasi dianggap terjadi karena skala pengutipannya sangat substansial sehingga seluruh id atau gagasan penulisannya benar-benar terambil. Plagiasi seperti ini banyak dilakukan pada karya tulis.

c) Plagiat Sumber (Plagiarism of Source)

Plagiat tipe ini memiliki kesalahan yang fatal karena tidak menyebutkan secara lengkap selengkap-lengkapnya referensi yang dirujuk dalam kutipan. Jika sumber kutipan itu merujuk seseorang sebagai penulis yang terkait dengan kutipan, maka nama penulis tersebut harus turut


(36)

23

serta disebut. Ini tentu sikap yang fair dan tidak merugikan kepentingan penulis tersebut serta kontributor-kontributor lainnya.

d) Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)

Tulis karya tulis yang disusun oleh orang lain. Tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif kesengajaan untuk membohongi publik. Misalnya mengganti kover buku atau sampul karya tulis orang lain dengan kover atas namanya tanpa ijin.

2) Plagiat Berdasarkan Sengaja atau Tidak Sengaja a) Plagiat Sengaja

Plagiat sengaja adalah palgiat yang secara sadar melakukan tindakan dengan menggunakan, meminjam, menjiplak karya orang lain baik berupa ide, gagasan, kalimat, dan teori tanpa mencantumkan sumber referensi. Seseorang yang memahami secara baik plagiat beserta tata cara penulisan yang benar tetapi justru menggunakan hal tersebut sebagai senjata untuk mencuri karya orang lain. Dengan demikian, penjiplak menggunakan karya orang lain yang kemudian secara langsung mengakuinya sebagai karya sendiri padahal plagiator paham secara baik terhadap plagiat maupun tata cara penulisan yang benar. Plagiat sengaja biasanya dikarenakan kemalasan, ketidakpercayaan diri, dan ketidakjujuran plagiator sendiri yang menginginkan penghargaan


(37)

24

dan pengakuan terhadap tulisannya yang sebenarnya adalah hasil plagiat (Sudigdo, 2007 dalam Artikel Penelitian Tim Peneliti FIP, 2012).

b) Plagiat Tidak Sengaja

Plagiat tidak sengaja adalah plagiat yang dilakukan oleh seseorang karena ketidak sengajaan, yaitu kurangnya pengetahuan dan pemahaman orang tersebut dalam mengutip. Orang tersebut tidak tahu atau tidak sadar kalau terdapat kesalahan dalam mengutip tulisan atau ide orang lain, sehingga secara tidak sadar pengutip telah terjerumus pada tindak plagiat. Bentuk dan jenis plagiat tidak sengaja inilah yang sering ditemukan (Sudigdo, 2007 dalam Artikel Penelitian Tim Peneliti FIP, 2012). Contoh bentuk pengutipan kalimat karya seseoarang dengan bahasa asli yang mencantumkan sumber referensinya, tetapi tidak menggunakan tanda kutip, yaitu:

Persoalan yang dihadapi sekolah-sekolah kita sekarang ini adalah persoalan moral. Berakar dari persoalan moral ini, menimbulkan berbagai persoalan lainnya. Bahkan kecurangan atau kejahatan akademis terjadi karena penurunan moral (Widianto, 1991: 16).

Dari contoh pengutipan diatas, pengutip telah melakukan plagiat walau sudah mencantumkan sumbernya. Dalam pengutipan diatas, pengutip menggunakan kalimat asli penulis tanpa diedit ataupun diubah, oleh karena itu sehasrunya kalimat asli tersebut diberi tanda kutip.


(38)

25

3) Plagiat Berdasarkan Proporsi atau Prosentase yang Dibajak

Menurut Sudigdo (2007) dalam Artikel Penelitian Tim FIP (2012) mengklasifikasikan plagiat berdasarkan proporsi atau kadar plagiatnya, yaitu:

a) Plagiat Ringan

Plagiat ringan manakala dalam sebuah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang kurang dari 30%.

b) Plagiat Sedang

Plagiat sedang mempunyai prosentasi 30%-70% dalam sebuah karya tulis yang dibuat.

c) Plagiat Total

Plagiat total berarti lebih dari 70% isi karya tulis ilmiahnya merupakan plagiat dari karya orang lain. Plagiat ini tidak bisa ditoleril dan karya tersebut harus direvisi ataupun ditak diakui.

4) Plagiat Berdasarkan Pola

a) Self Plagiarism (auto plagiarism)

Henry Soelistyo (2011: 21-22) menjelaskan self plagiarism atau auto plagiarism adalah bentuk plagiat dengan melakukan penggandaan, penduplikasian karya sendiri untuk beberapa kepentingan. Misalnya, seorang mahasiswa yang mengumpulkan tugas dengan karya yang sama pada dua atau lebih mata kuliah yang berbeda. Istilah self-plagiarism


(39)

26

masih pro-kontra, karena dalam hal pemakaian kembali karya sendiri itu tak ada pihak lain yang dicurangi. Pertanyaannya, apakah semua pemakaian kembali karya ilmiah, baik sebagian maupun keseluruhan, baik dalam pembuatan, pemuatan, publikasi, maupun presentasi (tanpa menyebut sumber secara memadai), dianggap auto-plagiat? Kalau benar, rasanya tiada ilmuwan, dosen, atau akademisi yang tak sering melakukannya.

Akan tetapi, ada praktik pemakaian kembali karya sendiri yang bisa dikategorikan pelanggaran etika akademik serius, karena ada unsur curang. Misalnya, pengulangan karya yang hak ciptanya sudah milik pihak lain, mahasiswa yang menggunakan karya ilmiahnya untuk memenuhi tugas pada lebih dari satu mata kuliah, atau pemakaian ulang karya ilmiahnya untuk tugas akhir yang mensyaratkan orisinalitas (skripsi, tesis, atau disertasi). Bagi dosen, bila menggunakan karya ilmiahnya untuk usulan kenaikan pangkat, padahal karya itu telah digunakan untuk maksud sama.

Mengingat pemakaian istilah auto plagiat bermakna negatif sudah umum, sementara penggunaan dan batasan istilahnya masih kontroversial, perlu kiranya pedoman soal itu. Mungkin bisa lewat revisi Permendiknas No.17/2010 sehingga para penilai punya acuan pasti ketika menilai karya ilmiah orang lain yang termasuk auto plagiat atau bukan.


(40)

27 c. Faktor Penyebab Plagiat

Plagiat bukan sebuah fenomena yang muncul dan terjadi secara tiba-tiba dan bukan budaya yang secara arti kata budaya itu sendiri merupakan sesuatu yang dilestarikan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang, kususnya mahasiswa itu melakukan tindakan plagiat, menurut Ariani (2011) faktor-faktor tersebut antara lain:

1) Minimnya Sosialisasi

Minimnya sosilasisasi terhadap plagiat kepada masyarakat pada umumnya dan kalangan akademisi pada kususnya merupakan salah satu penyebab tindak plagiat. Plagiat yang merupakan pelanggaran etika dan hukum perlu disosialisasikan atau diberitahukan kepada khalayak dengan berbagai cara, sehingga khalayak diharapkan tidak melakukan plagiat. Untuk mahasiswa misalnya, pada awal masuk kuliah sudah harus dibekali pengetahuan tentang plagiat beserta tata cara penulisan karya ilmiah yang benar.

2) Pemahaman Kurang Baik

Masyarakat danmkususnya mahasiswa yang kurang memahami apa dan bagaimana plagiarisme karena tidak mengikuti mata kuliah Teknik Penulisan Ilmiah karena menganggap bahwa teknik menulis bisa dipelajari sendiri dan mahasiswa baru yang belum menerima materi mengenai cara menghindari plagiarisme, sehingga mahasiswa yang kurang memahami plagiairisme ini secara tidak sadar melakukan plagiarisme dan tidak mau disebut sebagai


(41)

28

plagiat karena mahasiswa tersebut mempunyai pemikiran bahwasannya menyebutkan sumber dalam daftar pustaka saja sudah cukup.

3) Pengawasan Kurang (permisif)

Salah satu penyebab plagiat adalah minimnya pengawasan dari berbagai pihak. Misalkan mahasiswa plagiat, salah satune dikarenakan kurangnya pengawasan terhadap mahasiswa dalam kesehariannya, baik dari proses maupun hasinya dalam membuat karya tulis ilmiah. Sikap permesif dari pihak kampus maupun dosen sebagai mentor bisa menjadi stimulus tindakan plagiat. Apabila dosen dan pihak kampus lainnya tidak memberikan perhatian dan pengawasan secara intensif kepada mahasiswa saat membuat tugas karya tulis ilmiah kususnya, hal ini bisa berpeluang untuk menggiring mahasiswa melakukan plagiat.

4) Kecanggihan Teknologi

Perubahan zaman tidak bisa lepas dari bertambah canggih dan modernya teknologi. Perkembangan teknologi seperti dua sisi uang logam, disatu sisi membantu proses kehidupan manusia, dan disisi lain menjadi boomerang bagi kehidupan manusia itu sendiri. Salah satunya adanya penyalahgunaan tekhnologi dalam bidang pendidikan kususnya. Informasi yang berasal dari karya seseorang bisa diakses siapa saja melauli internet, yang kemudian karya tersebut digunakan oleh pengakses untuk kepentingannya. Misalnya, melakukan copy paste dari internet untuk membuat artikel atau makalah tanpa mencantumkan sumbernya yang seakan menganggap milik sendiri. Fenomena


(42)

29

seperti ini masuk kategori plagiat, yang dilatarbelakangi penyalahgunaan internet.

5) Kemalasan

Malas adalah penyakit yang menular, kususnya istilah ini layak digunakan untuk memotret fenomena yang terjadi di Indonesia. Pemuda usia produkti yang mayoritas masih berstatus pelajar seakan mempunyai penyakit malas ini. Dari malas ini muncul banyak permasalahan, salah satunya adalah tindak plagiat. Misalnya, mahasiswa yang malas dalam menacri infromasi terhadap tata cara penulisan yang benar, cara pengutipan yang benar, ketika mendapat tugas membuat karya tulis ilmiah, cenderung terjeremus kedalam tindak plagiat.

6) Mengikisnya Kejujuran

Etika dan moral adalah landasan utama untuk dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Tidak terkecuali dalam kegiatan akademik mahasiswa yang mempunyai kegiatan yang bermacam-macam, salah satunya menghasilkan karya tulis ilmiah. Namun, bersamaan dengan perkembangan zaman yang tidak dibarengi dengan usaha self defence, yang terjadi adalah degradasi moral mahasiswa kususnya. Perbuatan-perbuatan melanggar etika dan moral mewabah, yang sedang hangat dibicarakan adalah tindak plagiat. Plagiat adalah bukti konkret mengikisnya sikap kejujuran mahasiswa dalam membuat karya ilmiah. Plagiat yang merupakan pencurian terhadap karya orang lain tidak akan terjadi jika kejujuran dijunjung tinggi.


(43)

30

Jadi, dalam kaitannya dengan karya tulis ilmiah, keaslian dan orisinalitas merupakan suatu keharusan yang harus dipegang teguh oleh masyarakat akademis. Apabila menggunakan karya orang lain, sudah merupakan kewajiban untuk bersikap fair, yaitu dengan mencantumkan sumber secara memadai dan memperhatika cara pengutipan, supaya tidak terjerumus ke tindak plagiat, yaitu plagiat tidak sengaja.

Bentuk plagiat mempunyai karakteristik yang bermacam-macam, tipe plagiat kata demi kata, plagiat ide, plagiat kepengarangan dan plagiat sumber. Termasuk juga plagiat dalam penulisan Tugas Akhir Skripsi, yang sering ditemukan adalah bentuk plagiat kata, plagiat ide, plagiat kepengarangan dan plagiat sumber dengan berbagai faktor penyebabnya. Salah satunya adalah keterbatasan pemahaman mahasiswa dalam membuat karya tulis yang baik dan benar. Sering kali mahasiswa terjerumus tindak plagiat secara tidak sengaja karena kurangnya pemahaman terhadap tata cara penulisan dan pengutipan.

2. Tinjauan tentang Karya Ilmiah a. Pengertian Karya Ilmiah

Kegiatan menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pendidikan. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis dan mengungkapnya secara tersurat. Menulis dapat berarti menurunkan atau melukiskan lambing-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang. Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan ini adalah sebagai alat komunikasi tidak


(44)

31

langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir secara kritis.

Tarigan, (2008) menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan mengguanakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Dalam komunikasi tulis, terdapat empat unsur yang terlibat, yaitu:

1) Penulis sebagai penyampai pesan 2) Pesan atau isi tulisan

3) Saluran atau media

4) Pembaca sebagai penerima pesan.

Menulis mempunyai banyak manfaat yang dapat dipetik dalam kehidupan ini, diantaranya adalah: (a) peningkatan kecerdasan, (b) pengembangan daya inisiatif dan kreatif, (c) penumbuhan keberanian, dan (d) pendorongan kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Menulis merupakan tindak komunikasi yang pada hakikatnya sama dengan berbicara. Persamaan itu terletak pada tujuan dan muatannya. Tujuan menulis adalah untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain, sedangkan muatannya adalah pikiran, perasaan, gagasan, pesan, dan pendapat (Tarigan, 2008: 21-22).

Ada dua hal yang penting dan diperlukan dalam menulis, yaitu bahan tulisan serta bagaimana cara menuliskannnya. Salah satu skema dan bentuk tulisan yang berdasar pemikiran kritis dan dengan tata cara penulisan yang baku adalah karya ilmiah. Karya ilmiah adalah tulisan yang dibuat oleh praktisi akademik dalam


(45)

32

memenuhi syarat ataupun untuk memenuhi tugas akademik. Karya ilmiah merupakan tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah (Dalman, 2012: 1-2).

Karya ilmiah merupakan tulisan yang didasarkan atas hasil dari penelitian ilmiah. Namun, dewasa ini mulai berkembang paradigma baru bahwa suatu karya ilmiah tidak harus berdasarkan pada penelitian ilmiah, melainkan bisa juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara profesional. Tradisi keilmuan bukan sekedar menjadi penerima ilmu atau pelaksana teori yang sudah ada. Akan tetapi, sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendekiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuwan wajib menguasai tata cara penulisan karya ilmiah.

Karya ilmiah merupakan tulisan yang memiliki bobot akademis tertentu ditinjau dari aspek organisasi tulisan, substansi masalah, akurasi data, dan penyajiannya. Karya ilmiah juga merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi, atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan/atau bukti-bukti empirik. Oleh sabab itu, tulisan dapat dikatakan ilmiah apabila tulisan tersebut berdasarkan fakta dan data, baik secara teoretis maupun empirik yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Seperti yang telah dipaparkan dimuka, karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya


(46)

33

berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seoarang penulis atau peneliti. Tujuannya untuk memberitahukan seuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk mebuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam opbjek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sring mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah dituilis orang lain. Meskipun tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema sama, namun tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Hal senacam ini disebut juga dengan pengembangan penelitian. Dilihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uaraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya senacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan (Dalman, 2012).

Arifin (2003) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas tiga jenis, yaitu: (1) karangan ilmiah, (2) karangan seni ilmiah atau ilmiah popular, dan (3) karangan non ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah, aantara lain: makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan seni ilmiah, antara lain: artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yang tergolong ke dalam karangan non ilmiah, antara lain: enekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama. Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karaktersitik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan pengguanaan bahasa, sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan


(47)

34

yang tidak terikat pada karangan baku. Sementara itu, karangan semi ilmiah berada diantara keduanya.

Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memeperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut. Karya tulis ilmiah adalah suatu produk dari kegiatan ilmiah. Membicarakan produk ilmiah, pasti kita membayangkan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan temuan baru yang bersifat ilmiah, yaitu penelitian (Andika, 2010).

Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah, cirri-ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggungjawabkan secara empiris dan objektif. Teknik penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah serta teknik notasi dalam menyebutkan sumber pengetahuan ilmiah yang digunakan dalam penulisan. Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sebuah kalimat yang tidak bisa diidentifikasikan mana yang merupakan subjek dan predikat serta hubungan apa


(48)

35

antara subjek dan predikat kemungkinan besar merupakan informasi yang tidak jelas. Penggunaan kata harus dilakukan secara tepat, artinya kita harus memilih kata-kata yang sesuai dengan pesan yang disampaikan (Tarigan, 2008).

Dalam penelitian, yang digunakan sebagai bahan penulisan karya ilmiah dapat berupa kutipan atas pernyataan orang lain sebagai dasar atau landasan penyusunan penelitian. Pernyataan ilmiah ini digunakan untuk bermacam-macam tujuan sesuai dengan bentuk argumentasi yang diajukan. Pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai sebagai definisi dalam menjelaskan suatu konsep, atau dasat digunakan sebagai premis dalam pengambilan kesimpulan pada suatu argumentasi.

Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam tulisan harus mencakup beberapa hal, yaitu: 1) Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut; 2) Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah dimana pernyataan disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar, lokakarya; 3) Harus dapat diidentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan dilakukan dan apabila tidak diterbitkan, maka harus disebutkan tempat, waktu, dan lembaga yang mekukan kegiatan (Dalman, 2012: 5-6).

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan diataati oleh masyarakat keilmuan.


(49)

36 b. Jenis-jenis Karya Ilmiah

Pada prinsipnya karya ilmiah merupakan hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini, yang membedakan adalah materi, susunan, tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian (Arifin, 2003: 15). Selanjutnya, akan dijelaskan tentang:

1) Karya Ilmiah Pendidikan

Karya ilmiah pendidikan digunakan sebagai tugas untuk meresum pelajaran, menganalisis suatu masalah berdasarkan hasil penelitian, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan mempunyai beberapa macam bentuk dan jenis berdasarkan fungsi dari karya itu sendiri, yaitu paper, skripsi, tesis, dan disertasi. Berikut ini penjelasan macam-macam karya ilmiah pendidikan:

a) Paper (karya tulis)

Paper atau yang lebih popular berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatau ceramah yang diberikan olah dosen kepada mahasiswanya Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen.

b) Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain yang ditulis oleh mahasiswa sebagai syarat


(50)

37

mendapat gelar sarjana S-1. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empirik-objektif berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah, yaitu logis dan empirik.

c) Tesis

Tesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendlam daripada skripsi. Tesis merupakan syarat untuk mendapat gelar magister (S-2). Penulisan tesis bertujuan mensintesiskan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi guna memeperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut.

d) Disertasi

Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan fakta akurat dan analisis terinci. Dalil yang dikemikakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada perguruan tinggi. Penemuan penulis menggunakan metode penelitian mendalam terhadap tema disertasi yang berasal dari penulis sendiri.


(51)

38 2) Karya Ilmiah Penelitian

Arifin (2003: 15) mengklasifikasikan karya ilmiah penelitian menjadi bebrapa jenis, yaitu:

a) Makalah Seminar

Makalah seminar adalah karya ilmiah yang berisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar. Makalah seminar besiri hasil penelitian atau pemikiran murni dari penulis dalam membahas dan memecahkan masalah yang dijadikan topik dalam forum seminar.

b) Laporan Hasil Penelitian

Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa dikelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.

c) Jurnal Penelitian

Jurnal penelitian adalah karya tulis ilmiah berupa ringkasan dari hasil penelitian yang kemudian diunggah melalui media elektronik secara online untuk dipublikasikan.

c. Teknik Penuilisan Karya Ilmiah

Teknik penulisan sangat penting dan harus diketahui, dipahami, sekaligus dilaksanakan dalam pembuatan karya ilmiah. Teknik penulisan karya ilmiah meliputi


(52)

39

teknik pengutipan dan teknik menuliskan daftar pustaka. Berikut penjelasan dan contoh dari teknik pengutipan dan teknik penulisan daftar pustaka:

1) Pengutipan

Pengutipan adalah sebuah cara dalam mencantumkan sumber referensi yang diambil atau digunakan seseorang untuk acuan. Oleh karena itu, menguasai cara menguti secara benar menjadi sangat penting untuk mencegah plagiat. Tim Penyusun Pedoman Tugas Akhir FIS UNY (2011: 25) memberikan contoh beberapa macam dan bentuk pengutipan yang benar:

a) Cara Menulis Kutipan Langsung

(1) Kutipan langsung ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik mengenai bahasanya maupun ejaannya.

(2) Kutipan yang terdiri dari lima baris atau lebih, diketik diluar bodi teks dimulai pada ketukan ke enam.

(3) Kutipan yang panjangnya kurang dari lima baris dimasukkan dalam teks,

diawali dan diakhiri oleh tanda petik (“...“).

(4) Kutipan yang dihilangkan beberapa bagian kalimatnya, bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik. Bila yang dihilangkan satu kalimatatau lebih, bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.

(5) Kutipan yang diberi penjelasan atau digaris bawahi, harus diberi keterangan dalam tanda kurung.


(53)

40

(6) Sumber kutipan langsung ditulis dengan menyebut nama pengarang, tahun terbitan, dan nomor halaman yang dikutip. Contoh: (Baumgartner, 2007: 12).

b) Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung

(a) Kutipan tidak langsung diketik sebagai body teks

(b)Sumber kutipan tidak langsung ditulis dengan menyebut nama pengarang dan tahun terbitan.

Contoh : (1) Menurut Safrit (2007: 11-14), .…... (2) ………(Safrit, 2007: 11-14).

2) Penulisan Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka perlu diperhatikan, dan disesuaikan dengan rujukan yang digunakan. Teknik penulisan daftar pustaka harus berdsarkan pedoman atau ketentuan yang berlaku, yaitu Pedoman Tugas Akhir FIS UNY. Berikut penjelasan dan contoh penulisan daftar pustaka yang disusun Tim Penyusun Pedoman Tugas Akhir FIS UNY (2011: 27);

a) Penulisan daftar pustaka diurutkan secara alfabetis menurut nama pengarang dan tidak perlu menggunakan nomor urut.

b) Penulisan buku yang dijadikan rujukan mengikuti urutan: nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, tempat penerbitan, dan nama penerbit.


(54)

41

(1) Buku dengan pengarang satu orang

Oliva, Peter F. (2007). Developing the Curriculum. 5rd. ed. New York:Harper Collins.

Moleong, Lexy J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.

(2) Buku dengan pengarang dua orang

Strunk, W., Jr., & White, E.B. (1979). The Elements of Style. 3rd. ed.

Paul, Richard & Elder, Linda. (2001). Critical Thinking. New York:Prentice Hall.

(3) Buku dengan pengarang tiga orang

Nadler, D., Gerstein, M.S. & Shaw R.B. (1992).

Organizational Architecture: Design for Changing Organizations. San Francisco:Jossey-Bass.

Beer, M., Einstant, R.A., & Spector, B. (1990). The Critical Path to Corporate Renewal. Boston: Harvard Bussiness School

Press.

(4) Buku dengan pengarang lebih dari tiga orang

Mohrman, A.M. et al. (1989).Large-scale Organizational Change. SanFrancisco: Josse-Bassy.

Senge, Peter. et. al. (2000). School that Learn. New York: Dubleday.

(5) Buku yang disunting

Popkewitz, Thomas S. & Fendler, Lynn (eds). 1999).Critical Theories in Education. New York: Routledge.

Elmore, R.F. (ed). Restructuring School: The Next Generation of Educational Reform. San Francisco: Jossey-Bass.


(55)

42 (6) Buku yang direvisi

Cohen, J. (2000). Statistical Power Analysis for the Behavioral Science. rev.ed. New York: Academic Press.

(7) Buku yang diterjemahkan

Gardner, Howard. (2003) Kecerdasan majemuk: Teori dalam praktik.(Alih bahasa: Drs. Alexander Sindoro). Batam Center: Penerbit Interaksara.

Hoerr, Thomas R. (2007). Becoming a multiple intelligences school (Buku kerja multiple intelligences). Penerjemah: Ary Nilandari. Bandung:Penerbit Kaifa.

c) Penulisan artikel jurnal yang dijadikan rujukan mengikuti urutan: nama pengarang, tahun penerbitan, judul artikel, nama jurnal, nomor jurnal dan halaman.

Contoh :

(1) Artikel dengan satu pengarang

Abdur Rahman As’ari. (2001). "Penggunaan Strategi Pemampatan Dalam Pembelajaran Matematika."Jurnal MIPA (Nomor 1 tahun 30). Hlm.1- 14.

(2) Artikel dengan dua pengarang

Sarmino dan Husain Haikal. (2001). "Segi Kultural Religius

Perpindahan Keraton Kartasura ke Surakarta."Jurnal Penelitian dan Evaluasi.4(III). Hlm. 103-121.

d) Penulisan artikel majalah yang dijadikan rujukan mengikuti urutan: nama pengarang, tahun penerbitan, judul artikel, nama majalah, dan halaman. Contoh:

Tatang Iskarna. (2002). "Diaspora dan Postkolonialsime".Ekspresi. Hlm. 20-21.


(1)

167

sebaliknya. Kemudian malakukan pengutipan dari skripsi yang sudah ada, namun yang dicantumkan berupa buku. Setelah saya tanya, memang benar, dan mahasiswa segera merevisinya.

12) Dalam TAS Mahasiswa FIS UNY yang pernah terindikasi plagiat, menurut Bapak, apakah yang menyebabkan adanya unsur plagiat dalam skripsi Mahasiswa FIS UNY?

Jawab: Banyak faktor yang menyebabkan, bimbingan yang kurang maksimal, terbatasnya kemampuan mahasiswa untuk mendapatkan sumber primer, keterbatasan pengetahuan dan pehaman tentang tatacara penulisan dan etika penulisan, dan yang pasti adalah mental dan karakter mahasiswa yang buruk sehingga menjdai pemalas dan tidak jujur.

13) Bagaimanakah pihak kampus dan dosen dalam mencegah dan menanggulangi plagiat dalam penulisan TAS?

Jawab: Pihak kampus sendiri sudah melakukan beberapa kebijakan. Dan dosen pun biasanya mempunyai cara sendiri untuk mencegah dan menanggulangi plagiat pada TAS kususnya. Namun, memang masih kurang kepedulian semua civitas akademika di FIS kususnya. Percuma ada kebijakan, himbauan kalau tidak dilaksanakan. Jadi, butuh kerja sama dari semua pihak untuk dapat mencegah dan menanggulangi plagiat di FIS kususnya.

a) Apa saja kebijakannya?

Jawab: FIS pernah mengadakan pelatihan penulisan karya ilmiah, seminar pencegahan plagiat. namun, seharusnya pelatihan dan seminar untuk mencegah plagiat harus dilaksanakan secara rutin. Ini formula kebijakan yang nanti akan saya usulkan ke fakultas. Semoga menjadi salah satu cara guna mencegah dan menaggulangi plagiat, kususnya pada TAS yang sangat riskan jika ada unsur plagiatnya. TAS sekarang harus diunggah kejurnal yang bisa diakses semua orang.

b) Apakah sudah efektif kebijakannya dalam mencegah plagiat dalam penulisan TAS?


(2)

168

Jawab: Belum, namun ada perkembangan. Kedepannya pihak universitas, fakultas, dan jurusan masing-masing harus lebih menekan lagi tindak plagiat dengan membuat kebijakan-kebijakan baru yang lebih efektif. Penelitian Mas Agung ini bisa kami jadikan bahan pertimbangna nantinya.


(3)

169

Hasil Wawancara Narasumber Penelitian

1. Biodata

Nama: Bapak Muchson, A. R Jenis Kelamin: Laki-laki Agama: Islam

Keahlian: Filsafat moral, Pendidikan moral, dan Pendidikan Nilai Jurusan: PKn

Golongan: IV/A Jabatan: Lektor Kepala

Waktu Wawancara: Jum’at, 27 Desember 2013. Jam 10.15-11.00 Tempat Wawancara: Ruang Dosen Ki Hajar

2. Hasil Wawancara

A. Pemahaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Terhadap Plagiat Pada Tugas Akhir Skripsi

1) Menurut Bapak, apakah yang dimaksud dengan plagiat?

Jawab: Plagiat adalah tindakan immoral yang mencuri karya orang lain berupa kata, kalimat, paragraf, ide, dan gagasan yang kemudian karya orang lain yang dicuri tersebut dianggap sebagai karyanya sendiri. Plagiat juga tindakan melanggar etika dan hukum.

2) Apakah ada peraturan yang mengatur tentang plagiat? Jawab: ada, surat edaran dari DIKTI, hak cipta. 3) Apakah peraturan tersebut berlaku dan dilaksanakan?

Jawab: Setahu saya berlaku, namun efektif tidaknya bukan masalah peraturannya, tapi kembali ke orang masing-masing. Adanya hak cipta itu kan komersil. Dulu banyak karangan-karangan tanpa pencipta (anonym). Mereka bangga jika pemikirannya, karyanya bermanfaat.

4) Apakah instansi (kampus) dan dosen kususnya mensosialisasikan plagiat kepada mahasiswa?

Jawab: Ya, dari kampus pernah ada pelatihan karya tulis dan seminar untuk mahasiswa terkait plagiat..


(4)

170

Jawab: Selama saya mengajar dan membimbing mungkin hanya salah mengutip, lupa mencantumkan sumber, atau daftar pustaka tidak jelas. Saya rasa mahasiswa sudah paham dengan plagiat, dan tidak sepantasnya mahaiswa malakukan plagiat.

6) Bagaimanakah tipe plagiat yang dilakukan mahasiswa?

Jawab: ya seperti salah mewngutip, mencantumkan daftar pustaka yang tidak jelas.

7) Apakah semua Mahasiswa PKn harus atau wajib mengerjakan TAS sebagai syarat gelar S1?

Jawab: Ya, tetapi apabila ada mahasiswa yang tidak mampu mengerjakan TAS dengan kualifikasi tertentu, misalnya keterbatasan fisik, ekonomi, dan tenggang waktu masa studi yang sudah mepet, mahasiswa boleh mengerjakan pengganti TAS, yaitu TABS (Tugas Akhir Bukan Skripsi). a) Apakah Bapak sekarang sedang membimbing skripsi? Apakah ada batasan jumlah mahasiswa yang Bapak bimbing dalam satu semsester? Jika iya, mengapa?

Jawab: Ya, saya sedang membimbing skripsi mahasiswa. Ada batasan seorang dosen untuk membimbing skripsi, apabila terlalu banyak bimbingan tidak akan maksimal dan tentu juga mengganggu kegiatan dosen itu sendiri. Saya akan menolak membimbing jika saya sudah mempunyai kuota bimbingan lima atau enam mahasiswa. saya takut malah jadi terbengkelai skripsinya.

8) Apakah ada pedoman atau acuan untuk mahasiswa dalam penulisan TAS? Jawab: Ada, pedoman dari universitas dan pedoman dari fakultas.

a) Apakah mahasiswa mengetahui adanya pedoman penulisan TAS dan memahami pula isinya?

Jawab: Ya, mahasiswa seharusnya tahu, tetapi kadang kurang memahami isinya sehingga masih ada kesalahan, terutama dalam tata cara penulisan TAS yang benar berdasar pedoman yang telah disepakati.

b) Apakah didalam pedoman TAS mengatur kejujuran dan pencegahan plagiat dalam penulisan TAS?


(5)

171

Jawab: Ya, terdapat etika penyusunan TAS, misalnya mahasiswa harus benar-benar mengrjakan TAS sendiri dengan menandatangani pernyataan bahwa skripsinya merupakan hasil karya sendiri, dan mencantunkan secara jelas referensi yang diambil untu menyusun TAS.

c) Apa contoh kesalahan penulisan yang tidak sesuai tata cara penulisan yang disepakati?

Jawab: Ya itu tadi, salah menugitp, mencantumkan daftar pustaka yang tidak jelas.

9) Apakah syarat-syarat bagi Mahasiswa FIS UNY untuk mengerjakan skripsi?

Jawab: Sudah menempuh minimal 110 sks, IPK minimal 2.00, proposal skripsi yang diajukan mendapat rekomendasi dari ketua jurusan atau verifikator, mulai angkatan 2010, mahasiswa harus lulus tes toefl minimal 400 poin.

a) Bagaimanakah alur proses dalam penulisan TAS Mahasiswa FIS UNY? Jawab: mengajukan proposal skripsi kepada tim verifikator, apabila lolos verivikasi kemudian dilimpahkan kecalon pembimbing, seminar proposal, penelitian, ujian pendadaran, setelah itu yudisium dan wisuda.

b) Berapa lama kira-kira waktu yang dibutuhkan mahasiswa dalam menyusun skripsi?

Jawab: Berbeda-beda, tergantung mahasiswa, jenis skripsi dan pembimbing. Normalnya satu semester-dua semester cukup.

10) Apakah pernah ditemukan kasus ketidakjujuran dan plagiat pada Mahasiswa PKn FIS UNY dalam penulisan TAS?

Jawab: Pernah ada mahasiswa yang menggunakan jasa pembuatan skripsi, tapi tidak di Jurusan PKn.

11) Bagaimanakah tipe plagiat yang pernah Bapak temukan dalam penulisan TAS Mahasiswa FIS UNY?

Jawab: Saya punya asumsi mahasiswa sudah menguasai teknik penulisan karya ilmiah yang benar karena sudah menempuh banyak mata kuliah dan kegiatan yang berhubungan dengan karya ilmiah. Jadi, mungkin


(6)

172

mahasiswa hanya salah mencantumkan sumber, lupa dan tidak teliti sehingga terjerumus ketindakan plagiat, plagiat tidak sengaja.

12) Dalam TAS Mahasiswa FIS UNY yang pernah terindikasi plagiat, menurut Bapak, apakah yang menyebabkan adanya unsur plagiat dalam skripsi Mahasiswa FIS UNY?

Jawab: Banyak faktor yang menyebabkan, bimbingan yang kurang maksimal, terbatasnya kemampuan mahasiswa untuk mendapatkan materi, dan moralitas mahasiswa itu sendiri.

13) Bagaimanakah pihak kampus dan dosen dalam mencegah dan menanggulangi plagiat dalam penulisan TAS?

Jawab: sudah ada kebijakan-kebijakan untuk mencegah plagiat. a) Apa saja kebijakannya?

Jawab:

Proses seleksi proposal yang selektif, himbauan dosen-dosen saat kuliah, bimbingan yang intens, dan pelatihan-pelatihan pembuatan karya ilmiah. b) Apakah sudah efektif kebijakannya dalam mencegah plagiat dalam penulisan TAS?

Jawab: kebijakan diciptakan selalu mempunyai tujuan, tergantung sampai mana kebijakan tersebut mendekati tujuannya. Sekecil apapun kebijakan, itu merupakan proses menuju tujuan. Saya rasa kebijakan yang sudah ada untuk mencegah plagiat sudah lumayan. Kembali ke orangnya masing-masing lagi. Harus selalu teliti dan jujur.