Munawar Khalil Ketua Umum PP IRM

Munawar Khalil Ketua Umum PP IRM
Munawar Khalil akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Remaja
Muhammadiyah (PP IRM) periode 2002-2004 setelah menyisihkan pesaingpesaingnya.Dalam pemilihan Ketua Umum yang berlangsung Sabtu (11/10/2002) hingga
Ahad dini hari (12/10/2002), ia mendapat suara yang cukup tinggi (206 suara). Sebagai
Ketua Umum ia sekaligus terpilih menjadi Ketua Tim Formatur yang bertugas untuk
menyusun kepengurusan IRM periode 2002-2004. Untuk calon ketua umum ini, usia
dibatasi maksimal 25 tahun. Anggota Formatur yang mendampinginya, juga langsung
dipilih oleh Muktamirin.
Anggota Tim Formatur yang berhasil dipilih Muktamirin untuk mendampingi Ketua
Umum IRM dalam Muktamar Yogya tersebut adalah; Husnan Nurjaman (283 suara), A
Imam M Rais (233 suara), Solehan (218 suara), Asep Ibnu Tsami (215 suara), Elyus Ram
(208 suara), Sanusi R (201 suara) dan Iswadi (160 suara). Kedelapan anggota formatur
tersebut terpilih dari 18 orang anggota formatur yang lolos dalam pemilihan formatur
tahap pertama. Kedelapan belas calon formatur tersebut, sebelumnya berjumlah 49 orang
terdiri 39 laki-laki dan 10 perempuan. Untuk anggota formatur ini usia maksimal 24
tahun, sehingga dari semula calon formatur yang berjumlah 90 orang banyak yang
menyatakan mundur karena alasan usia ini.
Sedangkan untuk Ketua Umum pada awalnya calon Ketua Umum berjumlah 11 orang,
masing-masing: Amika Wardana, Husnan Nurjuman, Muhammad Azis, Munawar Khalil,
Sholekhan, Miftahul Haq, Eko Wijiyono, Herni Ramdlaningrum, Slamet Tedy Siswoyo,
Rasman dan Abdul Azis. Sebelum pemilihan pertama yang menghasilkan 5 calon ketua

umum, mereka diminta untuk menyampaikan visi dan misi kepada muktamirin.
Menyampaikan visi pada hari pertama: Amika Wardana, Husnan Nurjuman, Muhammad
Azis, Munawar Khalil, dan Sholekhan. Sedangkan yang menyampaikan visi dan misi
pada hari kedua adalah Miftahul Haq, Eko Wijiyono, Herni Ramdlaningrum, Slamet Tedy
Siswoyo, Rasman dan Abdul Azis. Namun untuk Abdul Azis hingga waktu berakhir tidak
datang untuk menyampaikan visi dan misi.
Di dalam menyatakan visi dan misi ini, peserta muktamar diberi kesempatan untuk
bertanya pada calon ketua umum. Berbagai macam pertanyaan dilontarkan oleh
muktamirin, dari IRM mau dibawa kemana sampai pertanyaan pribadi tentang
kemampuan menghafal dan kesempatan membaca Al-Qur’an tiap harinya. Untuk
kemampuan menghafal Al-Qur’an ini, Herni Ramdlaningrum dan Miftahul Haq
menyatakan dulu pernah hafal 1 juz sedangkan Rasman mengaku tidak terlalu
konsentrasi untuk menghafalnya. Menurutnya, yang penting bagaimana memahami dan
mengamalkannya.
Munawar Khalil sendiri selaku Ketua Umum terpilih berjanji untuk membawa IRM lebih
baik di masa yang akan datang, tetapi ia memohon agar bisa dibantu semua anggota IRM.
Sebab tanpa kerjasama yang baik, amat sangat sulit untuk mencapai masa depan yang
lebih baik. Ia juga berusaha bersama kepengurusan yang akan dibentuknya bersama
anggota formatur untuk melaksanakan amanat muktamar yang telah diputuskan dalam
Muktamar IRM ke-13 di Yogyakarta ini.

Munawar Khalil sendiri yang lahir 6 Juli 1979 di Wajo Sulawesi Selatan, saat ini kuliah
di Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia memiliki NBM 836440 dan NBA
IRM 00.00.4568. Dalam riwayat pengkaderannya, ia pernah mengikuti training

pengkaderan Taruna Melati I di Sengkang Sulawesi Selatan tahun 1992, Taruna Melati II
di Sengkang 1993, Taruna Melati III di Maros Sulawesi Selatan 1995 dan Taruna Melati
Utama di Yogyakarta 1999. Sebelumnya, pada kepengurusan yang lalu, Munawar Khalil
duduk sebagai salah satu Ketua.
Selain itu, dari serangkaian acara Muktamar ini ada acara yang benar-benar baru yang
belum pernah ada pada acara Muktamar sebelumnya yaitu acara Temu Alumni yang
bertemakan menebar ukuwah membina jariangan antar budaya. Acara Temu Alumni
IPM-IRM ini berlangsung dua hari (12-13 Oktober 2002), hadir alumni dari beberapa
wilayah. Dari Sumatera, antara lain dari Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat dan
Lampung. Juga ada alumni yang datang dari Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara.
Sedangkan yang dari Jawa, hampir semua wilayah terwakili dan memang yang terbanyak
dari Yogyakarta.
Dari hasil pertemuan tersebut alumni menginkan adanya forum untuk komunikasi,
terutama untuk peningkatan Sumber Daya Insani Alumni dan anggota IRM. Karenanya,
forum sepakat untuk menunjuk H Mashari Makhasi SH, Drs H Haedar Nashir MSi, Dr H
Khoirudin Bashori MSi, Drs H Marpuji Ali, dan Dr Ir Siti Muslimah Widiastuti untuk

merancang forum tersebut. (eff).
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 21 2002