akuntansi-sucipto2. 48KB Jan 09 2011 11:47:25 PM

(1)

AN ALI SI S PSAK N O.2 3 TEN TAN G PEN D APATAN

SUCI PTO

Ju r u sa n Ak u n t a n si Fa k u lt a s Ek on om i Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

BAB I PEN D AH ULUAN

Berdasarkan t uj uannya badan usaha yang didirikan oleh pem ilik m odal dapat dik at egorik an m enj adi dua bagian y ait u:

1. Profit orient ed, yait u badan usaha yang m em punyai t uj uan ut am a unt uk m eningkat kan pert um buhan perusahaan dengan cara m enghasilkan hasil yang opt im um .

2. Non profit orient ed, yait u badan usaha yang m em punyai t uj uan ut am a bukan m encari laba yang opt im um , m elainkan unt uk m em berikan j asa pelayanan kepada m asyarak at m elalui produk dan j asa y ang diberik an.

Pendapat an m erupak an t uj uan ut am a dari set iap k egiat an usaha baik usaha dagang, indrust ri m aupun j asa. Sehingga perusahaan berlom ba- lom ba unt uk m eningkat kan pendapat an karena dengan peningkat an pendapat an m aka perusahaan akan m eningkat kan laba, yang m ana laba digunakan unt uk keperluan perusahaan.

Pada hak ek at ny a laba adalah t am bahan pendapat an y ang berupa hart a, benda dan uang yang dapat digunakan unt uk kelangsungan hidup perusahaan t erut am a dalam m elak sanak an k egiat any a, Jik a t idak , m ak a k elangsungan hidup perusahaan ak anlah t erancam . Tuj uan ut am a pelaporan laba adalah bahw a laba haruslah m erupakan hasil penerapan at uran at au prosedur yang logis sert a konsist en secara int erual.

Pihak - pihak y ang berkepent ingan dengan badan usaha t ersebut pada set iap ak hir periode, ak unt ansi dapat m enilai prest asi k erj a m anaj em en berdasark an laporan keuangan yang dit erbit kan. Adapun pihak- pihak yang berkepent ingan t ersebut dapat digolongk an m enj adi dua bagian, y ait u: Pihak int ern dan pihak ekst ern. Pihak int ern dapat m eliput i karyaw an, pim pinan perusahaan dan pem ilik perusahaan. Pihak ekst ern sepert i kredit ur, pem erint ah dan Bank.

Apabila pendapat an t idak diak ui pada saat y ang t epat , inform asi laba y ang t ersaj i dalam laporan k euangan ak an diny at ak an t erlalu besar at au t erlalu k ecil. Sehingga hal ini, laporan k euangan t erut am a laporan laba rugi t idak m encerm ink an keadaan yang sebenarnya yang t erj adi selam a periode laporan t ersebut . Dengan dem ik ian laporan k euangan t ersebut ak an ak an m engak ibat k an pem ak ai laporan ak an salah m em predik ir pendapat an perusahaan.

Saat pelaporan pendapat an sangat t ergant ung oleh kondisi dan j enis usaha y ang dilak uk an. Pada prinsipny a pendapat an dapat diak ui apabila direalisasi.

BAB I I 1 . Pr ose s Pe n y u su n a n La por a n Ke u a n ga n

Sebagai suat u kom odit i, laporan keuangan yang dihasilkan sendiri oleh m anaj em en, yang kegunaannya akan dikonsum si oleh banyak pihak, harus disaj ikan dengan cara- cara dan prosedur- prosedur t ert ent u berdasark an suat u pedom an y ang berlaku. Jadi, penyaj ian laporan keuangan t idak bisa secara operasional t anpa m engikut i at uran t ersebut . Seuat u penyelenggaraan sist em adanya cat at an akunt ansi harus m encakup keseluruhan akt ifit as yang dibut uhkan unt uk m em berikan


(2)

kepada m anaj em en berbagai m acam inform asi unt uk perencanaan, pengendalian dan pelaporan k eadaan sert a operasi perusahaan.

Laporan keuangan pada dasarnya adalah suat u rangkum an dari keseluruhan akt ifit as yang dapat m enaikkan at aupun m enurunkan berbagai akt iva, kew aj iban, dan m odal perusahaan selam a suat u peri ode t ert ent u. Proses peny aj ian t erdiri dari dua t ahap. Tahap pert am a disebut t ahap pencat at an ( recording phase) sedangk an lahar k edua adalah t ahap pengikht isaran ( sum m m arizing phase) .

Masing- m asing t ahap saling berkait an dan t idak bisa saling m endahului karena t idak m ungkin laporan keuangan disusun t anpa adanya suat u akt ifit as. Tahap- t ahap ini yang dikenal dengan ist ilah proses akunt ansi at au siklus akunt ansi.

Pada t ahap pencat at an, ada t iga langk ah y ang dij alani, y ait u:

a. Analisis at au t ransaksi dan kej adian- kej adian t erpilih lainnya t idak sem ua t ransak si ak an dicat at , nam un harus dilak uk an selek si t erhadap suat u k ej adian, apak ah ak an diak ui dalam laporan k euangan at au t idak . Set elah it u t ransak si t crpilih t ersebut didokum ent asikan, akan dij adikan dasar pem buat an cat at an asli dari set iap t ransak si.

b. Pencat at an t ransak si. Dengan berdasark an dok um en- dok um en diat as, m asing-m asing t ransak si dicat at secara berurut an ( k ronologis) didalaasing-m buk u harian. Ruku harian yang digunakan dapat m em akai buku harian khusus at au buku harian um um

c. Pem indahan t ransak si k edalam buk u besar. Set elah m asing- m asing t ransak si dicat at dibuku harian, selanj ut nya dim asukkan kedalam akun- akun yang sesuai pada buk u besar dan buk u t am bahan.

Selanj ut nya, pada t ahap pengikht isaran, rangkaian langkah yang dilakukan adalah:

a. Pem buat an ner aca sisa dar i akun- akun buku besar . Ner aca sisa m enyaj ikan suat u ringk asan inform asi y ang dik lasifikasikan dibuk u besar, dan j uga m erupak an suat u pengk orek sian um um at as k eak urat an pencat at an dan pem indahan k e buk u besar.

b. Peny esuaian at as beberapa ak un- ak un agar dengan t anggal bersangk ut an. Sebelum laporan k euangan dapat disusun sem ua inform asi y ang dapat dipert anggung j aw abk an dan belum t ercat at m est i dit et apk an. Peny esuaian harus dibuk uk an ( pada k ert as k erj a) sehingga ak un- ak un ak an sudah sesuai dengan keadaan saat bersangkut an sebelum penyusunan laporan keuangan dilak sanak an.

c. Penyusunan laporan keungan I nt orm asi m engenai ikht isar kegiat an pada kert as kerj a t erm asuk perubahan- perubahan dalam posisi keuangan akan m enj adi dasar disusunnya laporan keuangan unt uk periode berj alan.

d. Penut upann akun- akun yang bersifat sem ent ara. Seluruh saldo- saldo akun persediaan ( bila perusahaan m enggunak an sist em persediaan periodik) , diut up akun- akun ikht isarkan yang bersangkut an " dan selanj ut nya dipindahkan ke akun kekayaan pem ilik.

e. Pem buat an neraca sisa set elah penut up. Dilakukan unt uk m enent apkan k esam aan ant ara debet dan k redit set elah pem buk uan ay at - ay at peny esuaian dan penut up.

f. Pem balikan akun- akun t ert ent u. Langkah ini t idak harus dit em puh, nam un kerap kali diperlukan sebagai suat u cara unt uk m em udahkan pencat at an dan penyesuaian pada periode selanj ut nya. Adapun akun- akun dit angguhkan ( deferred it em ) dan ak un- ak un ant isipasi ( accured it em ) .

Prosedur- prosedur ini m erupakan suat u siklus lengkap yang lazim nya dilak sanak an dalam set iap periode fisk al.


(3)

2 . La por a n Ke u a n ga n

Tat k ala suat u periode t ert ent u t elah berak hir ( biasany a m eliput i j angk a w ak t u sat u t ahun yang dim ulai 1 Januari sam pai 31 Desem ber) m aka pihak m anaj em en perusahaan akan m em pert anggung j aw abkan hasil " am anah" pihak pem ilik sum ber daya yang dikelolanya. Saran ut am a yang digunakan dalam pert anggung j aw aban t ersebut adalah laporan t ahunan yang salah sat u bagiannya berisi laporan keuangan. laporan k euangan ini, sepert i y ang dik at ak an oleh Kieso dan Wey gandt ( l995. hal 7) adalah :

" Mem berikan suat u sej arah yang berkesinam bungan yang di kuant it ikasikan dalam sat uan uang y ang berkenaan dengan sum ber day a ekonom i dan kew aj iban dari suat u perusahaan bisnis dan akt ifit as ekonom i y ang m engubah sum ber day a dan kew aj iban”

Karena m erupakan suat u sej arah, ia akan dij adikan sebagai bahan kaj ian unt uk perbaikan m asa depan dan sum ber inform asi yang pent ing dalam j ust ifikasi k eput usan ekonom is berik ut ny a sej alan dengan k ebij ak sanaan m anaj em en. Oleh k arena it u, selay ak ny a set iap bagian dari laporan k euangan dicerm at i dan dit afsirk an dengan bij aksana oleh pengam bilan kebij aksanaan sehingga kesinam bungan hidup perusahaan dapat t erj am in.

Menurut Theodorus M.Tuanak ot t a ( 1985, hal 220) pelaporan k euangan adalah. " Pengendalian inform asi bagi pengam bilan keput usan, laporan keuangan dit uj uk an t erut am a k epada pem egang saham , k redit or dan calon pem egang saham " .

Laporan keuangan yang paling sering disaj ikan adalah: a. Neraca ( balance sheet )

Neraca m enggam bark an dari posisi k euangan perusahaan pada saat t ert ent u. b. Laporan laba rugi ( incom e st at em ent )

Laporan laba rugi m em berikan gam baran hasil usaha perusahaan pada periode t ert ent u

Elem en- elem en neraca m enurut Kieso dan Wey gandt ( 1995, hal 225) adalah " Hart a adalah kem ungkinan m anfaat ekonom i m asa depan yang diperoleh at au dikendalikan oleh suat u perusahaan sebagai hasil dari t ransaksi-t ransaksi aransaksi-t au kej adian- kej adian y ang lalu. Kew aj iban adalah kem ungkinan pengorbanan m anfaat ekonom i dim asa depan y ang berasal dari kew aj iban sekarang dari suat u kesat uan t ert ent u unt uk penyerahan barang dan j asa kepada kesat uan lain dim asa y ang akan dat ang sebagai hasil dari t ransaksi-t ransaksi aransaksi-t au kej adian y ang lalu. Ekuiransaksi-t as adalah nilai sisa dari harransaksi-t a suaransaksi-t u kesat uan dikurangi kew aj iban”

Unt uk m engukur sej auh m ana keberhasilan kegiat an bisnis suat u perusahaan dapat dilihat dari laporan laba rugi. Laporan ini m enggam barkan kinerj a suat u usaha t erhadap pengelolaan sum ber daya yang dim iliki sebagai gam baran akan kem aj uan at au kem unduran perusahaan yang t ercerm in dari t ingkat profit abilit as yang dicapai.

Menurut Kieso dan Wey gandt ( 1995, hal 182) suat u laporan laba rugi dibent uk. oleh unsur- unsur:

" Pendapat an ( revenue) adalah arus m asuk at au peningkat an lain at as hart a dari sat u kesat uan at au peny elesaiaan kew aj ibanny a selam a sat u periode dari peny erahan at au produksi barang, pem berian j asa, at au akt ifit as lain y ang m erupakan operasi pokok at au ut am a y ang berkelanj ut an dari kesat uan t ersebut . Beban ( ex penses) adalah arus keluar at au penggunaan lain at as hart a at au t erj adiny a kew aj iban selam a sat u periode dari peny erahan at au produksi barang, pem berian j asa, at au pelaksanaan akt ifit as lain y ang m erupakan operasi pokok at au y ang berkelanj ut an dari kesat uan t ersebut .Keunt ungan ( gains) adalah dalam ekuit as ( hart a bersih) dari t ransaksi sam pingan at au sekali- kali dari suat u kesat uan kecuali y ang dihasilkan dari pendapat an at au inv est asi oleh pem ilik. Kerugian ( losses)


(4)

adalah penurunan dalam ekuit as ( hart a bersih) dari t ransaksi- t ransaksi sam pingan at au sekali- kali dari sat uan kesat uan kecuali y ang diakibat kan dari beban at au pernbagian kepada pem ilik" .

Lebih j auh lagi, H.S. Hadibrot o dan Sudarj at Suk adam ( 1982, hal 24- 25) m enielaskan t ent ang isi perhit ungan laba rugi um um nya t erdiri dari:

" Penj ualan ( sales) ialah j um lah penj ualan barang at au j asa pada langganan unt uk sat u periode. Harga pokok penj ualan ( cost of goods sold) pada perusahaan dagang adalah persediaan aw al dit am bah pem belian bersih sam a dengan barang t ersedia unt uk dij ual dikurangi dengan persediaan akhir. Harga pokok penj ualan pada penj ualan m anufakt uring ialah persediaan aw al barang j adi dit am bah biay a pabrikasi dikurangi dengan persediaan akhir barang j adi.

Biay a usaha ( operat ing expenses) um um ny a dibagi dua y ait u: biay a penj ualan ialah biaya yang dibebankan sehubungan dengan penj ualan barang, dan biaya adm inist rasi um um ialah biaya yang dibebankan dalam operasi um um perusahaan.

Hasil dan biay a- biay a lain ( ot her rev enue and expenses) , y ang t erm asuk dalam pos ini adalah pos y ang dapat diident ifikasikan dengan m anaj em en keuangan dan pos lainnya yang t idak m em punyai hubungan dengan operasi ut am a perusahaan, m isalny a bunga, dev iden, sew a, roy alt i, dan laba rugi at as penj ualan akt iv a t et ap" .

Suat u laporan laba rugi dapat disaj ik an dengan form at ( bent uk ) langsung ( single st ep incom e st at em ent ) . Dalam bent uk ini, hany a ada sat u peram et er pengukuran pendapat an ( laba) , yang dihit ung dengan m engurangi j um lah hasil dengan j um lah biaya, dim ana unsur laba rugi hanya t erdiri dan pendapat an dan beban. Unsur- unsur lain, sepert i harga pokok penj ualan, biaya- biaya operasi, pendapat an dan biay a- biay a lain, k eunt ungan dan k erugian, sert a paj ak penghasilan t idak t erdapat didalam ny a. Seluruh pendapat an y ang dihasilkan dari k egiat an norm al, keunt ungan, biaya dan kerugian, didaft ar dan diikht isarkan, t anpa m engungk apk an laba k ot or, laba operasi at au laba sebelum paj ak .

Bent uk penyaj ian laporan laba rugi yang lain adalah bent uk bert ahap ( m ult iple st ep incom e st at em ent ) . Bent uk laporan ini m engikht isarkan adanya pem isanan t ransaksi operasi norm al dan t ransaksi operasi non norm al dan m encocokkan biaya dan beban dengan pendapat an yang berkait an dengannya. Dari pem isahaan y ang dilak uk an, laba y ang diperoleh berupa laba k ot or dan laba bersih. Laba k ot or adalah laba y ang diperoleh dari hasil penj ualan bersih diperoleh set elah laba k ot or dik urangi dengan beban operasi sert a pendapat an dan beban lain.

3 . St a n da r t Ak u n t a n si Ke u a n ga n

St andar Akunt ansi Keuangan m erupakan pedom an yang harus diacu dalam penyusunan laporan keuangan unt uk t uj uan pelaporan. St andar akunt ansi keuangan sebagai pedom an pokok penyusunan dan penyaj ian laporan keuangan adalah sangat pent ing agar laporan k euangan lebih berguna, dapat dim engert i dan dapat diperbandingk an, sert a t idak m eny esat k an.

St andar akunt ansi keuangan m erupakan m asalah pent ing dalam profesi dan sem ua pihak m em iliki kepent ingan t erhadapnya. Oleh karena it u m ekanism e penyusunan st andar akunt ansi keuangan harus diat ur sedem iklan rupa sehingga dapat m em berikan k epuasan k epada sem ua pihak y ang berkepent ingan dalam laporan keuangan.

Sebagai ak ibat dari perkem bangan t ek nologi y ang cepat dan pert um buhan ekonom i ang pesat diabad ini, t elah t im bul berbagai bidang spesialisasi dalam


(5)

ak unt ansi. Salah sat u bidang spesialisasi ak unt ansi t ersebut adalah ak unt ansi k euangan. Menurut Kieso dan Way gandt ( 1995. Hal, 6) ak unt ansi k euangan adalah:

" Proses yang berakhir pada penyusunan laporan keuangan yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan unt uk digunakan, oleh pihak- pihak baik didalam m aupun diluar perusahaan t ersebut " .

Definisi t ersebut dapat diart ik an bahw a laporan k euangan t idak hany a diperluk an oleh pihak m anaj em en perusahaan m elaink an j uga dipak ai oleh berbagai pihak yang berkepent ingan dengan dunia usaha.

Disisi lain, laporan keuangan harus disusun berdasarkan suat u st andar akunt ansi keuangan yang baku yang m am pu m encerm inkan suara dan m akna dari dunia usaha, agar laporan k euangan dapat dim engert i dan t idak disalah t afsirk an oleh berbagai pihak y ang t erkait . Oleh k erena it u, diperluk an adany a suat u st andar akunt ansi keuangan unt uk dij adikan sebagai pedom an pokok dalam penyusunan laporan k euangan unt uk pelaporan k epada pihak diluar perusahaan, dan j uga m erupak an pedom an bagi audit or dalam m em berikan opini at as k ew aj aran laporan keuangan dalam rangka audit um um .

Prak t ek ak unt ansi di I ndonesia berhim pun dibaw ah lem baga I kat an Ak unt an I ndonesia ( lAI ) . Lem baga inilah yang diberi w ew enang oleh pem erint ah unt uk m enyusun at au m engat ur st andar akunt ansi sehubungan dengan prakt ek akunt ansi y ang ada.

Sebagai w adah sat u- sat uny a bagi prot esi ak unt ansi di I ndonesia, I AI - lah y ang berhak m enyusun dan m erevisi st andar akunt ansi keuangan secara signifikan. St andar ak unt ansi y ang k ini berlak u di I ndonesia t erangk um dalam buk u St andar Ak unt ansi Keuangan 1 Okt ober 1994.

Sebelum nya, sej ak berdirinya pada t ahun 1957, I AI t elah t iga kali m enyusun dan m erevisi st andar akunt ansi. Unt uk pert am a kalinya, t ahun 1973, I AI m elakukan k odifik asi prinsip dan st andar ak unt ansi y ang berlak u di I ndonesia dalam suat u buk u yang dikenal dengan nam a Prinsip Akunt ansi I ndonesia ( PAl) .

Kem udian, sepuluh t ahun berselang, t ahun 1984, kom it e PAI - I AI t elah m elakukan r evisi secar a m endasar at as PAl dan hasilnya dikodifikasi dalam buku Prinsip Ak unt ansi I ndinesia 1984 sebagai penggant i Prinsip Ak unt ansi I ndonesia 1973 dan sej ak t ahun 1986 kom it e PAI - I AI m enerbit kan serangkaian pernyat aan PAl dan int erpret asi PAl unt uk m engem bangkan, m enam bah, m engubah, sert a m enj elaskan st andar akunt ansi keuangan yang berlaku.

Dan barulah sek arang, t epat ny a m enj elang Kongres VI I I AI pada t anggal 19-21 sept em ber 1994, lndonesia t elah m em iliki kerangka dasar penyusunan dan penyaj ian laporan keuangan, sert a seperangkat St andar Akunt ansi Keuangan yang t erdiri dari 35 Pernyat aan yang bert araf int ernasional. Dan m elalui kongres ini pula t elah disepak at i unt uk m enggant i sebut an Prinsip Ak unt ansi I ndonesia ( PAl) dengan St andar Akunt ansi Keuangan ( SAK) , dan sekaligus dengan berlakunya. Pernyat aan St andar Ak unt ansi Keuangan No.1 sam pai dengan No. 35, m ak a st andar ak unt ansi k euangan sebagaim ana diat ur dalam buk u prinsip ak unt ansi I ndonesia 1994, Perny at aan Ak unt ansi Keuangan No.1 sam pai dengan No.7, dan I nt erprest asi prinsip ak unt ansi I ndonesia No.1 sam pai dengan No.9 diny at ak an t idak berlak u lagi unt uk penyusunan laporan keuangan yang m encakup periode laporan yang dim ulai pada at au set elah t angga 1 Januari 1995. Ak unt ansi I ndonesia, hany a saj a, sehubungan program harm onisasi st andar ak unt ansi di dunia y ang diprak arsai oleh I nt ernasional Account ing St andart Com m it t ee ( I ASC) dan pengaruh globalisasi ekonom i y ang m em buat sem ak in k om plek s m asalah perek onom ian t erm asuk m asalah inform asi akunt ansi, m enunt ut adanya st andar keuangan yang berw aw asan global dan dapat dit erim a di forum int ernasional m aka penyesuaian t erhadap st andar akunt ansi unt uk m engant isipasi perm asalahan " y ang t im bul m erupak an langk ah y ang m aj u.


(6)

Sebagaim ana y ang t elah dij elaskan, bahw a agar laporan k euangan dapat lebih berday a guna, dapat dim engert i dan dapat dipert im bangk an sert a t idak m eny esat k an, perlu dit et apk an suat u k erangk a dasar k onsep dan prinsip ak unt ansi y ang lazim ( Generally Accept ed Account ing Principles) y ang digunak an sebagai pedom an unt uk rnenyiapkan laporan keuangan. Tanpa adanya suat u st andar, propesi akunt ansi yang penuh dengan t erj adinya bahaya penyim pangan, salah penafsiran. k et idak t epat an, ak an rnengak ibat k an para ak unt an dan perusahaan harus m engem bangkan t eori dan prosedur prakt eknya sendiri. Sit uasi ini akan m engharuskan para pem baca laporan dari set iap perusahaan t ert ent u. Hal ini berak ibat laporan k euangan k ehilangan day a bendingny a, sebagai sum ber inform asi unt uk kem aj uan m asa depan. Unt uk m engat asi bahaya inilah, profesi akunt ansi t elah m engesahkan suat u perangkat st andar dan prosedur um um yang disebut prinsip-prinsip akunt ansi yang dit erim a um um .

Oleh karena it u, suat u st andar akunt ansi yang um um sebaiknya disusun dengan berdasarkan kepada kerangka konsept ual yang berfungsi unt uk:

a. Menj adikan pegangan bagi badan penyusunan st andar akunt ansi dalam m enyusun st adar ak unt ansi.

b. Menghilangkan inkonsist ensi dalam penyusunan st andar

c. Kerangka acuan dalam m engevaluasi dan m enilai prakt ek akunt ansi dan st andar-st andar y ang t elah ada

d. Menghilangkan kont roversi seput ar penyusunan prinsip akunt ansi.

Jelaslah bahw a unt uk m engat asi m asalah keaneka ragam an prakt ek dan unt uk profesi akunt ansi diperlukan suat u prangkat undang- undang yang m engat ur keseluruhan perm asalahan sehubungan dengan pelaporan keuangan lalu unit ekonom i dan segala aspek ny a.

Adapun t uj uan st andar ak unt ansi k euangan y ang bak u adalah:

a. Dapat m em berikan inform asi t ent ang posisi k euangan perusahaan, prest asi dan k egiat an perusahaan, inform asi y ang disusun berdasark an prinsip ak unt ansi y ang lazim diharapk an m em puny ai sifat j elas, k onsist en, t erpercay a dan dapat diperbandingk an.

b. Mem berikan pedom an dan perat uran k erj a bagi ak unt an publik agar m erek a dapat m elak sanak an t ugas dengan hat i- hat i, independen dan dapat m engabdik an keahliannya dan kej uj urannya m elalui penyusunan laporan akunt ansi set elah m elalui pem erik saan ak unt an.

c. Mem berikan dat abase pada pem erint ah t ent ang berbagai inform asi y ang dianggap pent ing dalam perhit ungan paj ak , perat uran t ent ang perusahaan, perencanaan, dan pengat uran ekonom i dan peningkat an efisiensi ekonom i sert a t uj uan m ak ro lainny a.

d. Dapat m enarik perhat ian para ahli dan prak t isi dibidang t eori dan prinsip ak unt ansi.

4 . Pe n ge r t ia n Pe n da pa t a n

Kem am puan suat u perusahaan unt uk m em peroleh keunt ungan adalah hal yang pent ing unt uk dapat m elanj ut kan operasi perusahaan. Keunt ungan yang dihasilkan oleh suat u badan usaha adalah suat u uk uran k eberhasilan m anaj er, invest or dan kredit or yang m enggunakannya unt uk m engevaluasi prospek perusahaan dim asa y ang ak an dat ang.

Oleh k arena it u salah sat u bagian t erpent ing dalam proses ak unt ansi adalah penent uan, pengukuran dan pengakuan pendapat an sert a pengukuran pencat at an ekonom i yang berhubungan dengan pendapat an perusahaan. Kieso dan Wegandt ( 1995, hal.56) m em berikan pengert ian bahw a pendapat an adalah:

" Arus m asuk at au penam bahan lain at as hart a suat u kesat uan at au peny elesaian suat u kew aj iban ( at au kom binasi keduany a) selam a sat u


(7)

periode dari peny erahan at au produksi barang, peny erahan j asa at au akt iv it as lain y ang m erupakan operasi ut am a kesat uan t ersebut .”

Sedangk an dalam PSAK No. 23 I kat an Ak unt an I ndonesia ( 1996, hal.23.3) m eny at ak an bahw a:

“ Pendapat an adalah arus m asuk brut o dari m anfaat ekonom i y ang t im bul dari akt iv it as norm al perusahaan selam a sat u periode bila arus m asuk it u m engakibat kan kenaikan ekuit as yang t idak berasal dari kont ribusi penanam an m odal" .

Pendapat an m erupakan pos yang pent ing dari laporan keuangan dan m em punyai penggunaan y ang berm acam - m acam unt uk berbagai t uj uan. Penggunaan inform asi pendapat an y ang paling ut am a adalah unt uk t uj uan pengam bilan k eput usan, baik it u k eput usan unt uk pem bay aran dev iden, k eput usan inv est asi dan k eput usan pent ing lainnya.

Menurut Ralph Est es ( 1996, hal.119) pendapat an adalah:

“ Arus m asuk sum ber daya kedalam suat u perusahaan dalam suat u periode dari penj ualan barang at au hasil penj ualan j asa, pendapat an t idak m encakup sum ber day a y ang dit erim a dari sum ber- sum ber selain dari operasi, sepert i penj ualan akt iv a t et ap, penerbit an saham at au pinj am an" .

Pendapat an m enurut hukum paj ak ada1ah lat ar belakang t im bulnya pendapat an bagi negara y ang t im bul ak ibat adany a hak dan k ew aj iban pem erint ah dalam m eny elenggarak an pem erint ahan. Menurut Undang- Undang Republik I ndonesia No. 10 t ahun 1994 ( 1995, hal 26) t ent ang paj ak penghasilan ( PPh) , pendapat an at au penghasilan dirum usk an sebagai berik ut :

" Yang m enj adi obj ek paj ak adalah penghasilan, y ait u set iap t am bahan k em am puan ekonom is y ang dit erim a at au diperoleh w aj ib paj ak , baik y ang berasal dari I ndonesia m aupun dari luar I ndonesia, yang dapat dipakai unt uk konsum si at au unt uk m enam bah k ek ay aan w aj ib paj ak y ang bersangk ut an dengan nam a dan dalam bent uk apapun" .

Sedangk an m enurut Soehardi Sigit ( 1981, hal.44) penghasilan at au pendapat an adalah sebagai berik ut

" Pendapat an adalah kebalikan dari biay a. Tiap- t iap m em peroleh penghasilan at au pendapat an t ent u disert ai dengan w uj ud penerim aan benda, hart a kekay aan at au hak. Tidak ada sesuat u pendapat an bert am bah t idak dengan m engakibat kan pert am bahan pada akt iv a, apakah pert am bahan it u kedalam kas, t agihan, w esel t agih at aupun hak" .

Pengert ian pendapat an y ang lain m enurut Zak i Baridw an ( 1992, hal.10) : “ Pendapat an adalah aliran m asuk hart a- hart a ( akt iv a) y ang t im bul dari penyerahan barang at au j asa yang dilakukan oleh suat u unit usaha selam a sat u periode t ert ent u" .

Dasar yang digunakan unt uk m engukur besarnya pendapat an adalah Jum lah kas at au ekuivalennya yang dit erim a dari t ransaksi penj ualan dengan pihak yang bebas.

Pendapat lain t et ang pengert ian pendapat an sepert i y ang disebut k an oleh Nisw onger dan Fess ( 1993, hal 9) adalah: " Pendapat an dihit ung dari j um lah y ang dibebank an k epada langganan unt uk barang- barang y ang diserahk an at au j asa- j asa y ang diberik an" .

Dari definisi- definisi dan pendapat diat as j elaslah bahw asanny a pendapat an berasal dari peny erahan barang at au j asa sert a ak t iv it as usaha lainny a dalam sat u periode.


(8)

5 . Pe n ga k u a n da n Pe n gu k u r a n Pe n da pa t a n

Defenisi pendapat an sebagai produk perusahaan k elihat anny a cuk up j elas, t et api beberapa usaha unt uk m enerangk an pendapat an at as sifat dan m ak na laba t idak sepak at m engenai apa y ang seharusny a t erm asuk dalam k onsep pendapat an it u

Menurut Ahm ed Belkaoui ( 1986, hal 146) pendapat an dit afsirk an sebagai: 1. Aliran m asuk ak t ina net t o y ang disebabk an oleh penj ualan barang at au j asa 2. Aliran k eluar barang at au j asa dari perusahaan k epada para pelangganny a

3. Produk suat u perusahaan y ang sem at a- m at a disebabk an oleh pencipt aan barang at au j asa oleh perusahaan selam a sat u periode w ak t u t ert ent u.

Konsep dasar ak unt ansi adalah penet apan pendapat an berdasark an ak rual ( Accrual basis) . Dengan dem ik ian pendapat an t elah direaliasir buk an berart i j um lah uang yang dit erim a dengan t unai. Konsep ini m elaporkan pendapat an w aklu peney elesaian k egiat an ut am a ekonom ik.

Pendekat an t ransaksi m em unculkan definisi yang j elas m engenai bilam ana elem en laba harus diak ui, at au dicat at didalam leporan k euangan. Sesuai prinsip akunt ansi akrual yang sudah dit erim a um um , pengakuan t idak harus t erj adi pada saat uang kas dit erim a.

Menurut Sm it h dan Sk ousen ( 1992, hal. 122) pendapat an dan k eunt ungan diak ui apabila:

1." pendapat an k eunt ungan t elah direalisasikan dan

2. pendapat an keunt ungan t ersebut t elah dihasilkan karena sebagian besar dari proses unt uk m enghasilkan laba t elah diselesaikan

Menurut I kat an Ak unt an I ndonesia ( 1996, hal 23.11) pendapat an dari penj ualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:

a. " Perusahaan t elah m em indahkan resiko secara signifikan dan t elah m em indahkan m anfaat kepem ilikan barang kepada pem beli.

b. Perusahaan t idak lagi m cngelola at au m elak uk an pengendalian efekt if at as barang yang dij ual.

c. Jum lah pendapat an t ersebut dapat diuk ur dengan handal

d. Dasar kem ungkinan m anfaat ekonom i yang dihubungkan dengan t ransaksi akan m engalir k epada perusahaan t ersebut .

e. Biay a y ang t erj adi at au y ang ak an t erj adi sehubungan dengan t ransak si penj ualan dapat diukur dengan handal" .

Sedangk an m enurut Prinsip Ak unt ansi I ndonesia ( 1983, hal.33- 35) pengak uan pendapat an dapat dilak uk an dengan cara- cara sebagai berik ut :

a. " Pada saat penj ualan

Dari segi y uridis penj ualan dapat dianggap diselesaikan dengan peny erahan hak m ilik at as barang yang bersangkut an kepada pem beli. Tet api berpindahnya hak diat as m erupakan persoalan t eknis yang rum it , hingga unt uk m em bukukan pendapat an sehari- hari t idak diberik an perhat ian y ang m endalam pada segi- segi yuridis. Pem buat an fakt ur dengan penyerahann fisik barangnya kepada pem beli at au kepada perusahaan pengangkut an um um barangnya yang m asih harus diproduk si dan penj ualan k onsiny asi sebaikny a belum dianggap sebagai pendapat an. Dalam hal perusahaan pem beri j asa, peny erahan j asany a dengan pem buat an fakt ur biasanya m enet apkan j asa unt uk m engakui adanya penj ualan Jik a pem bebanan k epada pem ak ai dilak uk an sek ali dua bulan m ak a pendapat an penj ualan dari suat u m asa dapat dilaporkan dengan m enggunak an perkiraan " t agihan y ang belum difak t urk an” . Pendapat an lazim ny a dicat at dengan j um lah set elah pot ongan unt uk penj ualan ret urn, pot ongan- pot ongan, biaya pengangk ut an dan sebagainy a, t et api penghapusan piut angny a biasany a diny at ak an sebagai beban dan buk an sebagai pengurangan langsung dari pendapat an penj ualan.


(9)

b. Pada saat pem bay aran dit erim a

Ada usaha- usaha yang m enggunakan dasar t unai ( cash basis) m eskipun peny erahan barang at au j asa t elah dilak uk an dalam m asa sebelum ny a. Alasan um um unt uk pem akaian cara ini adalah kem ungkinan pem bat alan penj ualan, sepert i halnya dalam penj ualan bersyarat , penj ualan ekspor dan penj ualan at as perset uj uan pem beli m isalnya. Penj ualan cicilan dan hasilnya j arang sekali dicat at pada saat pendapat an penj ualanny a dit erim a. Meskipun resik o dan biay a penagihan um um nya lebih besar daripada hal penj ualan lain, pencant um an t aksiran- t aksiran yang layak m engenai kerugian- kerugian penagihannya m erupak an cara y ang lebih baik daripada pencat at an pendapat an penj ualan dalam m asa set elah t ransaksi penj ualannya.

c. Pada saat barangnya selesai diproduksi

Hany a dalam beberapa hal saj a sehagai pengecualian persediaan barang dapat diny at ak an dengan nilai y ang lebih t inggi dari pada harga pok ok ny a, m isalny a dalam hal persediaan logam - logam m ulia yang m em punyai nilai uang t et ap t anpa biay a- biay a penj ualan y ang berart i, pengecualian lain hany a dapat dit erim a apabila harga pok ok ny a t idak dapat dit ak sir secara lay ak sedang dipihak lain dapal dij ual set iap saat dengan harga pasaran bursa dan sat uan- sat uan persediaan dapat saling dit uj ar. Jik a persediaan diny at ak an dengan nilai diat as harga pok ok m ak a harga j ualny a harus dik urangi dengan biay a- biay a y ang m asih akan diperlukan unt uk penj ualannya, penilaian persediaan dengan nilai diat as harga pokok harus dinyat akan secara dalam laporan keuangan yang bersangk ut an " .

Dalam prak t ek sehari- hari penguk uran berart i pem berian angk a pada suat u obj ek apak ah unt uk m eny at ak an panj ang, t inggi, lebar at aupun isi. Disam ping it u pengukuran j uga bert uj uan unt uk m enyat akan j urnlah, t ergant ung kepada individu y ang m em ak ainy a, apak ah unt uk m eny at ak an j um lah dalam m at a uang at au sat uan t ert ent u. Salah sat u t uj uan pengukuran adalah unt uk m enj adikan inforrnasi it u m enj adi labih inform at if.

Dalam hal ini bila pengukuran dilakukan, sat u hal yang harus diiringi adalah harus t erdapat obj ek at au perist iw a y ang dapat diperbadingk an, dalam laporan keuangan, pendapat an harus diukur dengan nilai w aj ar im balan yang dit erim a, dengan dem ikian inform asi yang diberikan dalam laporan keuangan m enj adi lebih j elas.

Jum lah pendapat an y ang t im bul dari suat u t ransak si biasany a dit ent uk an oleh perset uj uan ant ara perusahaan dan pem beli at au pem ak ai ak t ina t ersebut .

Jum lah t ersebut diuk ur dengan nilai w aj ar im balam y ang dit erim a at au y ang dapat dit erim a perusahaan dik urangu j um lah diskon dagang dan rabat v olum e y ang diperbolehk an oleh perusahaan.

Dari k ut ipan- k ut ipan diat as dapat diam bil k esim pulan bahw a nilai t uk ar dari hasil t ransak si pendapat an adalah m at a uang. Sepert i y ang t elah disebut k an oleh Hendrik sen ( 1995, hal. 164) , bahw a: " pendapat an adalah ekspresi m onet er dari keseluruhan produk at au j asa yang dit ransfer oleh suat u perusahaan kepada pelanggan selam any a sat u periode" .

Pendapat an diat as sudah j elas m eny at ak an bahw a pendapat an adalah m erupak an harga j ual barang dan j asa. Berart i t erdapat k esepak at an t erhadap produk y ang dij ual dengan im balan y ang dit erim a.


(10)

D AFTAR PUSTAKA

Belkaoui Ahm ad., ( 1986) , Accout ing Theory, Terj em ahan Erw an Duk at , Yogy ak art a: Ak Group.

Bridw an Zak i. ( 1992) , lnt erm ediat e Account ing, Edisi Ket uj uh Yogy ak art a, BPFE-UGM.

Est er Ralph ( 1996) Kam us Ak unt ansi, Terj em ahan Nugroho Widj aj ant o. Edisi Kedua, Jak art a: Erlangga.

Hendrik sen, Eldon S. ( 1995) . Teori Ak unt ansi. Edisi Keem pat . Jilid Sat u Jakart a: Erlangga.

Kieso, Donald, E ; Wey gandt Jeny J. ( 1995) Ak unt ansi I nt erm ediat e. Terj em ahan Herm ann Wibow o, Edisi Ket uj uh, j ij id Sat u, Jak art a: Binarupa Ak sara.

Nisw onger C. Rollin; Fess E Philip, ( 1993) Dasar- dasar Ak unt asi. Terj em ahan Soem arso SR, Edisi Rev isi, Bagian 2, Jak art a: Rinek a Cipt a.

Sm it h, Jay M. ; Sk ousen, K Fred, ( 1992) , Ak unt ansi I nt ennediat e, Terj em ahan Alfonsus Sirait . Volum e Kom prehensif, Edisi Kesem bilan, Jilid Sat u, Jakart a, Erlangga.

Sigit Soehardi, ( 1981) , Azas- az.as Ak unt ansi, Edisi Rev isi. Bagian Pert am a, Yogy ak aft a: BPFE- UGM.

Suprant o J ( 1981 ) . Met ode Riset Aplikasiny a Dalam Pem asaran, Jak art a: LPFE- UI I kat an Ak unt an I ndonesia, ( 1996) , St andar Ak unt ansi Keuangan, Jak art a: Salem ba

Em pat .


(1)

ak unt ansi. Salah sat u bidang spesialisasi ak unt ansi t ersebut adalah ak unt ansi k euangan. Menurut Kieso dan Way gandt ( 1995. Hal, 6) ak unt ansi k euangan adalah:

" Proses yang berakhir pada penyusunan laporan keuangan yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan unt uk digunakan, oleh pihak- pihak baik didalam m aupun diluar perusahaan t ersebut " .

Definisi t ersebut dapat diart ik an bahw a laporan k euangan t idak hany a diperluk an oleh pihak m anaj em en perusahaan m elaink an j uga dipak ai oleh berbagai pihak yang berkepent ingan dengan dunia usaha.

Disisi lain, laporan keuangan harus disusun berdasarkan suat u st andar akunt ansi keuangan yang baku yang m am pu m encerm inkan suara dan m akna dari dunia usaha, agar laporan k euangan dapat dim engert i dan t idak disalah t afsirk an oleh berbagai pihak y ang t erkait . Oleh k erena it u, diperluk an adany a suat u st andar akunt ansi keuangan unt uk dij adikan sebagai pedom an pokok dalam penyusunan laporan k euangan unt uk pelaporan k epada pihak diluar perusahaan, dan j uga m erupak an pedom an bagi audit or dalam m em berikan opini at as k ew aj aran laporan keuangan dalam rangka audit um um .

Prak t ek ak unt ansi di I ndonesia berhim pun dibaw ah lem baga I kat an Ak unt an I ndonesia ( lAI ) . Lem baga inilah yang diberi w ew enang oleh pem erint ah unt uk m enyusun at au m engat ur st andar akunt ansi sehubungan dengan prakt ek akunt ansi y ang ada.

Sebagai w adah sat u- sat uny a bagi prot esi ak unt ansi di I ndonesia, I AI - lah y ang berhak m enyusun dan m erevisi st andar akunt ansi keuangan secara signifikan. St andar ak unt ansi y ang k ini berlak u di I ndonesia t erangk um dalam buk u St andar Ak unt ansi Keuangan 1 Okt ober 1994.

Sebelum nya, sej ak berdirinya pada t ahun 1957, I AI t elah t iga kali m enyusun dan m erevisi st andar akunt ansi. Unt uk pert am a kalinya, t ahun 1973, I AI m elakukan k odifik asi prinsip dan st andar ak unt ansi y ang berlak u di I ndonesia dalam suat u buk u yang dikenal dengan nam a Prinsip Akunt ansi I ndonesia ( PAl) .

Kem udian, sepuluh t ahun berselang, t ahun 1984, kom it e PAI - I AI t elah m elakukan r evisi secar a m endasar at as PAl dan hasilnya dikodifikasi dalam buku Prinsip Ak unt ansi I ndinesia 1984 sebagai penggant i Prinsip Ak unt ansi I ndonesia 1973 dan sej ak t ahun 1986 kom it e PAI - I AI m enerbit kan serangkaian pernyat aan PAl dan int erpret asi PAl unt uk m engem bangkan, m enam bah, m engubah, sert a m enj elaskan st andar akunt ansi keuangan yang berlaku.

Dan barulah sek arang, t epat ny a m enj elang Kongres VI I I AI pada t anggal 19-21 sept em ber 1994, lndonesia t elah m em iliki kerangka dasar penyusunan dan penyaj ian laporan keuangan, sert a seperangkat St andar Akunt ansi Keuangan yang t erdiri dari 35 Pernyat aan yang bert araf int ernasional. Dan m elalui kongres ini pula t elah disepak at i unt uk m enggant i sebut an Prinsip Ak unt ansi I ndonesia ( PAl) dengan St andar Akunt ansi Keuangan ( SAK) , dan sekaligus dengan berlakunya. Pernyat aan St andar Ak unt ansi Keuangan No.1 sam pai dengan No. 35, m ak a st andar ak unt ansi k euangan sebagaim ana diat ur dalam buk u prinsip ak unt ansi I ndonesia 1994, Perny at aan Ak unt ansi Keuangan No.1 sam pai dengan No.7, dan I nt erprest asi prinsip ak unt ansi I ndonesia No.1 sam pai dengan No.9 diny at ak an t idak berlak u lagi unt uk penyusunan laporan keuangan yang m encakup periode laporan yang dim ulai pada at au set elah t angga 1 Januari 1995. Ak unt ansi I ndonesia, hany a saj a, sehubungan program harm onisasi st andar ak unt ansi di dunia y ang diprak arsai oleh I nt ernasional Account ing St andart Com m it t ee ( I ASC) dan pengaruh globalisasi ekonom i y ang m em buat sem ak in k om plek s m asalah perek onom ian t erm asuk m asalah inform asi akunt ansi, m enunt ut adanya st andar keuangan yang berw aw asan global dan dapat dit erim a di forum int ernasional m aka penyesuaian t erhadap st andar akunt ansi unt uk m engant isipasi perm asalahan " y ang t im bul m erupak an langk ah y ang m aj u.


(2)

Sebagaim ana y ang t elah dij elaskan, bahw a agar laporan k euangan dapat lebih berday a guna, dapat dim engert i dan dapat dipert im bangk an sert a t idak m eny esat k an, perlu dit et apk an suat u k erangk a dasar k onsep dan prinsip ak unt ansi y ang lazim ( Generally Accept ed Account ing Principles) y ang digunak an sebagai pedom an unt uk rnenyiapkan laporan keuangan. Tanpa adanya suat u st andar, propesi akunt ansi yang penuh dengan t erj adinya bahaya penyim pangan, salah penafsiran. k et idak t epat an, ak an rnengak ibat k an para ak unt an dan perusahaan harus m engem bangkan t eori dan prosedur prakt eknya sendiri. Sit uasi ini akan m engharuskan para pem baca laporan dari set iap perusahaan t ert ent u. Hal ini berak ibat laporan k euangan k ehilangan day a bendingny a, sebagai sum ber inform asi unt uk kem aj uan m asa depan. Unt uk m engat asi bahaya inilah, profesi akunt ansi t elah m engesahkan suat u perangkat st andar dan prosedur um um yang disebut prinsip-prinsip akunt ansi yang dit erim a um um .

Oleh karena it u, suat u st andar akunt ansi yang um um sebaiknya disusun dengan berdasarkan kepada kerangka konsept ual yang berfungsi unt uk:

a. Menj adikan pegangan bagi badan penyusunan st andar akunt ansi dalam m enyusun st adar ak unt ansi.

b. Menghilangkan inkonsist ensi dalam penyusunan st andar

c. Kerangka acuan dalam m engevaluasi dan m enilai prakt ek akunt ansi dan st andar-st andar y ang t elah ada

d. Menghilangkan kont roversi seput ar penyusunan prinsip akunt ansi.

Jelaslah bahw a unt uk m engat asi m asalah keaneka ragam an prakt ek dan unt uk profesi akunt ansi diperlukan suat u prangkat undang- undang yang m engat ur keseluruhan perm asalahan sehubungan dengan pelaporan keuangan lalu unit ekonom i dan segala aspek ny a.

Adapun t uj uan st andar ak unt ansi k euangan y ang bak u adalah:

a. Dapat m em berikan inform asi t ent ang posisi k euangan perusahaan, prest asi dan k egiat an perusahaan, inform asi y ang disusun berdasark an prinsip ak unt ansi y ang lazim diharapk an m em puny ai sifat j elas, k onsist en, t erpercay a dan dapat diperbandingk an.

b. Mem berikan pedom an dan perat uran k erj a bagi ak unt an publik agar m erek a dapat m elak sanak an t ugas dengan hat i- hat i, independen dan dapat m engabdik an keahliannya dan kej uj urannya m elalui penyusunan laporan akunt ansi set elah m elalui pem erik saan ak unt an.

c. Mem berikan dat abase pada pem erint ah t ent ang berbagai inform asi y ang dianggap pent ing dalam perhit ungan paj ak , perat uran t ent ang perusahaan, perencanaan, dan pengat uran ekonom i dan peningkat an efisiensi ekonom i sert a t uj uan m ak ro lainny a.

d. Dapat m enarik perhat ian para ahli dan prak t isi dibidang t eori dan prinsip ak unt ansi.

4 . Pe n ge r t ia n Pe n da pa t a n

Kem am puan suat u perusahaan unt uk m em peroleh keunt ungan adalah hal yang pent ing unt uk dapat m elanj ut kan operasi perusahaan. Keunt ungan yang dihasilkan oleh suat u badan usaha adalah suat u uk uran k eberhasilan m anaj er, invest or dan kredit or yang m enggunakannya unt uk m engevaluasi prospek perusahaan dim asa y ang ak an dat ang.

Oleh k arena it u salah sat u bagian t erpent ing dalam proses ak unt ansi adalah penent uan, pengukuran dan pengakuan pendapat an sert a pengukuran pencat at an ekonom i yang berhubungan dengan pendapat an perusahaan. Kieso dan Wegandt ( 1995, hal.56) m em berikan pengert ian bahw a pendapat an adalah:


(3)

periode dari peny erahan at au produksi barang, peny erahan j asa at au akt iv it as lain y ang m erupakan operasi ut am a kesat uan t ersebut .”

Sedangk an dalam PSAK No. 23 I kat an Ak unt an I ndonesia ( 1996, hal.23.3) m eny at ak an bahw a:

“ Pendapat an adalah arus m asuk brut o dari m anfaat ekonom i y ang t im bul dari akt iv it as norm al perusahaan selam a sat u periode bila arus m asuk it u m engakibat kan kenaikan ekuit as yang t idak berasal dari kont ribusi penanam an m odal" .

Pendapat an m erupakan pos yang pent ing dari laporan keuangan dan m em punyai penggunaan y ang berm acam - m acam unt uk berbagai t uj uan. Penggunaan inform asi pendapat an y ang paling ut am a adalah unt uk t uj uan pengam bilan k eput usan, baik it u k eput usan unt uk pem bay aran dev iden, k eput usan inv est asi dan k eput usan pent ing lainnya.

Menurut Ralph Est es ( 1996, hal.119) pendapat an adalah:

“ Arus m asuk sum ber daya kedalam suat u perusahaan dalam suat u periode dari penj ualan barang at au hasil penj ualan j asa, pendapat an t idak m encakup sum ber day a y ang dit erim a dari sum ber- sum ber selain dari operasi, sepert i penj ualan akt iv a t et ap, penerbit an saham at au pinj am an" .

Pendapat an m enurut hukum paj ak ada1ah lat ar belakang t im bulnya pendapat an bagi negara y ang t im bul ak ibat adany a hak dan k ew aj iban pem erint ah dalam m eny elenggarak an pem erint ahan. Menurut Undang- Undang Republik I ndonesia No. 10 t ahun 1994 ( 1995, hal 26) t ent ang paj ak penghasilan ( PPh) , pendapat an at au penghasilan dirum usk an sebagai berik ut :

" Yang m enj adi obj ek paj ak adalah penghasilan, y ait u set iap t am bahan k em am puan ekonom is y ang dit erim a at au diperoleh w aj ib paj ak , baik y ang berasal dari I ndonesia m aupun dari luar I ndonesia, yang dapat dipakai unt uk konsum si at au unt uk m enam bah k ek ay aan w aj ib paj ak y ang bersangk ut an dengan nam a dan dalam bent uk apapun" .

Sedangk an m enurut Soehardi Sigit ( 1981, hal.44) penghasilan at au pendapat an adalah sebagai berik ut

" Pendapat an adalah kebalikan dari biay a. Tiap- t iap m em peroleh penghasilan at au pendapat an t ent u disert ai dengan w uj ud penerim aan benda, hart a kekay aan at au hak. Tidak ada sesuat u pendapat an bert am bah t idak dengan m engakibat kan pert am bahan pada akt iv a, apakah pert am bahan it u kedalam kas, t agihan, w esel t agih at aupun hak" .

Pengert ian pendapat an y ang lain m enurut Zak i Baridw an ( 1992, hal.10) : “ Pendapat an adalah aliran m asuk hart a- hart a ( akt iv a) y ang t im bul dari penyerahan barang at au j asa yang dilakukan oleh suat u unit usaha selam a sat u periode t ert ent u" .

Dasar yang digunakan unt uk m engukur besarnya pendapat an adalah Jum lah kas at au ekuivalennya yang dit erim a dari t ransaksi penj ualan dengan pihak yang bebas.

Pendapat lain t et ang pengert ian pendapat an sepert i y ang disebut k an oleh Nisw onger dan Fess ( 1993, hal 9) adalah: " Pendapat an dihit ung dari j um lah y ang dibebank an k epada langganan unt uk barang- barang y ang diserahk an at au j asa- j asa y ang diberik an" .

Dari definisi- definisi dan pendapat diat as j elaslah bahw asanny a pendapat an berasal dari peny erahan barang at au j asa sert a ak t iv it as usaha lainny a dalam sat u periode.


(4)

5 . Pe n ga k u a n da n Pe n gu k u r a n Pe n da pa t a n

Defenisi pendapat an sebagai produk perusahaan k elihat anny a cuk up j elas, t et api beberapa usaha unt uk m enerangk an pendapat an at as sifat dan m ak na laba t idak sepak at m engenai apa y ang seharusny a t erm asuk dalam k onsep pendapat an it u

Menurut Ahm ed Belkaoui ( 1986, hal 146) pendapat an dit afsirk an sebagai: 1. Aliran m asuk ak t ina net t o y ang disebabk an oleh penj ualan barang at au j asa 2. Aliran k eluar barang at au j asa dari perusahaan k epada para pelangganny a

3. Produk suat u perusahaan y ang sem at a- m at a disebabk an oleh pencipt aan barang at au j asa oleh perusahaan selam a sat u periode w ak t u t ert ent u.

Konsep dasar ak unt ansi adalah penet apan pendapat an berdasark an ak rual ( Accrual basis) . Dengan dem ik ian pendapat an t elah direaliasir buk an berart i j um lah uang yang dit erim a dengan t unai. Konsep ini m elaporkan pendapat an w aklu peney elesaian k egiat an ut am a ekonom ik.

Pendekat an t ransaksi m em unculkan definisi yang j elas m engenai bilam ana elem en laba harus diak ui, at au dicat at didalam leporan k euangan. Sesuai prinsip akunt ansi akrual yang sudah dit erim a um um , pengakuan t idak harus t erj adi pada saat uang kas dit erim a.

Menurut Sm it h dan Sk ousen ( 1992, hal. 122) pendapat an dan k eunt ungan diak ui apabila:

1." pendapat an k eunt ungan t elah direalisasikan dan

2. pendapat an keunt ungan t ersebut t elah dihasilkan karena sebagian besar dari proses unt uk m enghasilkan laba t elah diselesaikan

Menurut I kat an Ak unt an I ndonesia ( 1996, hal 23.11) pendapat an dari penj ualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:

a. " Perusahaan t elah m em indahkan resiko secara signifikan dan t elah m em indahkan m anfaat kepem ilikan barang kepada pem beli.

b. Perusahaan t idak lagi m cngelola at au m elak uk an pengendalian efekt if at as barang yang dij ual.

c. Jum lah pendapat an t ersebut dapat diuk ur dengan handal

d. Dasar kem ungkinan m anfaat ekonom i yang dihubungkan dengan t ransaksi akan m engalir k epada perusahaan t ersebut .

e. Biay a y ang t erj adi at au y ang ak an t erj adi sehubungan dengan t ransak si penj ualan dapat diukur dengan handal" .

Sedangk an m enurut Prinsip Ak unt ansi I ndonesia ( 1983, hal.33- 35) pengak uan pendapat an dapat dilak uk an dengan cara- cara sebagai berik ut :

a. " Pada saat penj ualan

Dari segi y uridis penj ualan dapat dianggap diselesaikan dengan peny erahan hak m ilik at as barang yang bersangkut an kepada pem beli. Tet api berpindahnya hak diat as m erupakan persoalan t eknis yang rum it , hingga unt uk m em bukukan pendapat an sehari- hari t idak diberik an perhat ian y ang m endalam pada segi- segi yuridis. Pem buat an fakt ur dengan penyerahann fisik barangnya kepada pem beli at au kepada perusahaan pengangkut an um um barangnya yang m asih harus diproduk si dan penj ualan k onsiny asi sebaikny a belum dianggap sebagai pendapat an. Dalam hal perusahaan pem beri j asa, peny erahan j asany a dengan pem buat an fakt ur biasanya m enet apkan j asa unt uk m engakui adanya penj ualan Jik a pem bebanan k epada pem ak ai dilak uk an sek ali dua bulan m ak a pendapat an penj ualan dari suat u m asa dapat dilaporkan dengan m enggunak an perkiraan " t agihan y ang belum difak t urk an” . Pendapat an lazim ny a dicat at dengan j um lah set elah pot ongan unt uk penj ualan ret urn, pot ongan- pot ongan, biaya pengangk ut an dan sebagainy a, t et api penghapusan piut angny a biasany a


(5)

b. Pada saat pem bay aran dit erim a

Ada usaha- usaha yang m enggunakan dasar t unai ( cash basis) m eskipun peny erahan barang at au j asa t elah dilak uk an dalam m asa sebelum ny a. Alasan um um unt uk pem akaian cara ini adalah kem ungkinan pem bat alan penj ualan, sepert i halnya dalam penj ualan bersyarat , penj ualan ekspor dan penj ualan at as perset uj uan pem beli m isalnya. Penj ualan cicilan dan hasilnya j arang sekali dicat at pada saat pendapat an penj ualanny a dit erim a. Meskipun resik o dan biay a penagihan um um nya lebih besar daripada hal penj ualan lain, pencant um an t aksiran- t aksiran yang layak m engenai kerugian- kerugian penagihannya m erupak an cara y ang lebih baik daripada pencat at an pendapat an penj ualan dalam m asa set elah t ransaksi penj ualannya.

c. Pada saat barangnya selesai diproduksi

Hany a dalam beberapa hal saj a sehagai pengecualian persediaan barang dapat diny at ak an dengan nilai y ang lebih t inggi dari pada harga pok ok ny a, m isalny a dalam hal persediaan logam - logam m ulia yang m em punyai nilai uang t et ap t anpa biay a- biay a penj ualan y ang berart i, pengecualian lain hany a dapat dit erim a apabila harga pok ok ny a t idak dapat dit ak sir secara lay ak sedang dipihak lain dapal dij ual set iap saat dengan harga pasaran bursa dan sat uan- sat uan persediaan dapat saling dit uj ar. Jik a persediaan diny at ak an dengan nilai diat as harga pok ok m ak a harga j ualny a harus dik urangi dengan biay a- biay a y ang m asih akan diperlukan unt uk penj ualannya, penilaian persediaan dengan nilai diat as harga pokok harus dinyat akan secara dalam laporan keuangan yang bersangk ut an " .

Dalam prak t ek sehari- hari penguk uran berart i pem berian angk a pada suat u obj ek apak ah unt uk m eny at ak an panj ang, t inggi, lebar at aupun isi. Disam ping it u pengukuran j uga bert uj uan unt uk m enyat akan j urnlah, t ergant ung kepada individu y ang m em ak ainy a, apak ah unt uk m eny at ak an j um lah dalam m at a uang at au sat uan t ert ent u. Salah sat u t uj uan pengukuran adalah unt uk m enj adikan inforrnasi it u m enj adi labih inform at if.

Dalam hal ini bila pengukuran dilakukan, sat u hal yang harus diiringi adalah harus t erdapat obj ek at au perist iw a y ang dapat diperbadingk an, dalam laporan keuangan, pendapat an harus diukur dengan nilai w aj ar im balan yang dit erim a, dengan dem ikian inform asi yang diberikan dalam laporan keuangan m enj adi lebih j elas.

Jum lah pendapat an y ang t im bul dari suat u t ransak si biasany a dit ent uk an oleh perset uj uan ant ara perusahaan dan pem beli at au pem ak ai ak t ina t ersebut .

Jum lah t ersebut diuk ur dengan nilai w aj ar im balam y ang dit erim a at au y ang dapat dit erim a perusahaan dik urangu j um lah diskon dagang dan rabat v olum e y ang diperbolehk an oleh perusahaan.

Dari k ut ipan- k ut ipan diat as dapat diam bil k esim pulan bahw a nilai t uk ar dari hasil t ransak si pendapat an adalah m at a uang. Sepert i y ang t elah disebut k an oleh Hendrik sen ( 1995, hal. 164) , bahw a: " pendapat an adalah ekspresi m onet er dari keseluruhan produk at au j asa yang dit ransfer oleh suat u perusahaan kepada pelanggan selam any a sat u periode" .

Pendapat an diat as sudah j elas m eny at ak an bahw a pendapat an adalah m erupak an harga j ual barang dan j asa. Berart i t erdapat k esepak at an t erhadap produk y ang dij ual dengan im balan y ang dit erim a.


(6)

D AFTAR PUSTAKA

Belkaoui Ahm ad., ( 1986) , Accout ing Theory, Terj em ahan Erw an Duk at , Yogy ak art a: Ak Group.

Bridw an Zak i. ( 1992) , lnt erm ediat e Account ing, Edisi Ket uj uh Yogy ak art a, BPFE-UGM.

Est er Ralph ( 1996) Kam us Ak unt ansi, Terj em ahan Nugroho Widj aj ant o. Edisi Kedua, Jak art a: Erlangga.

Hendrik sen, Eldon S. ( 1995) . Teori Ak unt ansi. Edisi Keem pat . Jilid Sat u Jakart a: Erlangga.

Kieso, Donald, E ; Wey gandt Jeny J. ( 1995) Ak unt ansi I nt erm ediat e. Terj em ahan Herm ann Wibow o, Edisi Ket uj uh, j ij id Sat u, Jak art a: Binarupa Ak sara.

Nisw onger C. Rollin; Fess E Philip, ( 1993) Dasar- dasar Ak unt asi. Terj em ahan Soem arso SR, Edisi Rev isi, Bagian 2, Jak art a: Rinek a Cipt a.

Sm it h, Jay M. ; Sk ousen, K Fred, ( 1992) , Ak unt ansi I nt ennediat e, Terj em ahan Alfonsus Sirait . Volum e Kom prehensif, Edisi Kesem bilan, Jilid Sat u, Jakart a, Erlangga.

Sigit Soehardi, ( 1981) , Azas- az.as Ak unt ansi, Edisi Rev isi. Bagian Pert am a, Yogy ak aft a: BPFE- UGM.

Suprant o J ( 1981 ) . Met ode Riset Aplikasiny a Dalam Pem asaran, Jak art a: LPFE- UI I kat an Ak unt an I ndonesia, ( 1996) , St andar Ak unt ansi Keuangan, Jak art a: Salem ba

Em pat .


Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR DI DESA SEMBORO KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2011

2 53 20

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh pemahaman fiqh muamalat mahasiswa terhadap keputusan membeli produk fashion palsu (study pada mahasiswa angkatan 2011 & 2012 prodi muamalat fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 22 0

Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas 3 SD Kelas 3 Suyanto Suyoto 2011

4 108 178

TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 10

PENGARUH BETA SAHAM, GROWTH OPPORTUNITIES, RETURN ON ASSET DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM LQ 45 DI BEI PERIODE 2008 – 2011

0 10 64

ANALISIS NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BANK INDONESIA, POLRI, DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 SEBAGAI MEKANISME PERCEPATAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERBANKAN KHUSUSNYA BANK INDONESIA SEBAGAI PIHAK PELAPOR

1 17 40

KOORDINASI OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) DAN BANK INDONESIA (BI) DALAM UPAYA PENANGANAN BANK BERMASALAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

3 32 52