BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan - Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Simeulue Tahun 2011 S/D 2013 Berdasarkan Data Tahun 2000 S/D 2010

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan

  Peramalan (forecasting) merupakan bagian vital bagi setiap organisasi ataupun pada pemerintahan yang dipergunakan untuk membantu dalam setiap pengambilan keputusan. Peramalan menjadi dasar bagi perencanaan jangka panjang perusahaan. Dalam area fungsional keuangan, peramalan memberikan dasar dalam menentukan anggaran dan pengendalian biaya. Pada bagian pemasaran, peramalan penjualan dibutuhkan untuk merencanakan produk baru, kompensasi tenaga penjual, dan beberapa keputusan penting lainnya. Selanjutnya, pada bagian produksi dan operasi menggunakan data-data peramalan untuk perencanaan kapasitas, fasilitas, produksi, penjadwalan, dan pengendalian persedian (inventory control). Untuk menetapkan kebijakan ekonomi seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat inflasi, dan lain sebagainya dapat pula dilakukan dengan metode peramalan.

  Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Asumsi dasar dalam penerapan teknik-teknik peramalan adalah : “If we can predict what the

  

future will be like we can modify our behaviour now to be in a better position, than we

otherwise would have been, when the future arrives.” Artinya, jika kita dapat memprediksi apa yang terjadi di masa depan maka kita dapat mengubah kebiasaan kita saat ini menjadi lebih baik dan akan jauh lebih berbeda di masa yang akan datang.

  Hal ini disebabkan kinerja di masa lalu akan terus berulang setidaknya dalam masa mendatang yang relatif dekat.

2.2 Jenis Peramalan 1.

2. Dilihat dari jangka waktunya, antara lain : a.

  Peramalan kuantitatif.

  Pengumpulan data.

  c.

  Pemilihan teori yang relevan.

  b.

  Menentukan tujuan dari peramalan.

  b.

  Dilihat dari sifat penyusunannya, antara lain : a.

  Peramalan kualitatif.

  Tetapi jenis peramalan menurut Makridakis dan Wheelwright, membagi peramalan menjadi, a.

  Peramalan jangka pendek.

  b.

  Peramalan jangka panjang.

  Peramalan obyektif.

  b.

  Peramalan subyektif.

2.3 Langkah–Langkah Untuk Melakukan Suatu Peramalan a.

  d.

  Analisis data.

  e.

  Estimasi dari model sementara.

  f.

  Evaluasi model sementara dan merevisi model.

  g.

  Penyajian ramalan sementara kepada manajemen.

  h.

  Pembuatan revisi final. i.

  Pendistribusian hasil peramalan. j.

  Penentuan langkah – langkah pemantuan.

2.4 Jenis–Jenis Metode Peramalan 1.

  Kualitatif Yaitu mengetahui data yang akan di gunakan untuk melakukan peramalan berdasarkan pendapat para ahli/pakar.

2. Kuantitatif a.

  Metode smoothing Metode ini digunakan untuk jangka pendek, fungsi dari metode ini adalah untuk mengurangi ketidak teraturan musiman, sehingga mempunyai syarat minimal harus tersedia data dua tahun yang lalu, penggunaan metode ini misalnya untuk perencanaan dan pengendalian produksi dan persedian, serta perencanaan keuntungan.

  b. Metode box – jenkins Hampir sama dengan metode smothing, tetapi caranya lebih kompleks, sehingga lebih sulit oleh karena itu metode ini lebih sering dipakai oleh para penaksir. c.

  Metode proyeksi trend dengan regresi Untuk melakukan peramalan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga data minimal yang dibutuhkan untuk menyusun peramalan dengan metode ini sekurang kurangnya lima tahun terakhir, metode ini biasanya di gunakan untuk ekspansi, atau investasi sebuah perusahaan.

  d. Metode Sebab Akibat (Causal Methods/Korelasi) Dibagi menjadi, Metode regresi dan korelasi, Model ekonometri, Model input output atau lebih dikenal sebagai sederhana dua berganda.

  Untuk menentukan metode mana yang akan dipakai untuk melakukan peramalan ada 6 faktor utama yang harus di ketahui untuk mengidentifikasikan tekhnik dan metode peramalan yaitu : 1.

  Horizon waktu. Pola dari data.

  3. Jenis dari model.

  4. Biaya.

  5. Ketepatan.

  6. Flexibilitas. Sedangkan jenis data yang dapat di perhatikan adalah Data kuantitatif, Data kualitatif, Data diskrit, Data kontinu, Data primer, Data sekunder.

2.5 Metode Peramalan Yang Digunakan

  Pada peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Simeulue akan digunakan metode proyeksi trend. Metode trend adalah peramalan suatu variabel dengan menggunakan waktu sebagai variabel bebasnya. Trend yang akan digunakan diantaranya yaitu trend linier, trend parabolik dan trend eksponensial.

  Dalam menentukan penggunaan salah satu diantara tiga metode tersebut yaitu dengan menggunakan scatter diagram data observasi. Bila scatter diagramnya menunjukkan kenaikan secara linier maka akan kita gunakan metode trend linier. Namun jika scatter diagramnya berbentuk sebuah parabola baik terbuka keatas atau terbuka kebawah maka metode yang cocok untuk digunakan yaitu metode trend parabolik. Begitu juga, jika scatter diagram tersebut tidak memperlihatkan bahwa bukan berbentuk linier maupun parabola maka diperhatikan secara rinci apakah gambarkan. Dan jika ternyata setelah hal itu dilakukan memperlihatkan bentuk linier maka metode yang cocok untuk digunakan untuk data tersebut adalah trend eksponensial. Adapun persamaan trend yang disebutkan diantaranya sebagai berikut : a.

  Trend Linier Trend linier adalah suatu trend kenaikan atau penurunan nilai yang akan diramalkan naik atau turun secara linier. Variabel waktu sebagai variabel bebas dapat menggunakan waktu tahunan, semesteran, kuartalan, triwulan, bulanan maupun mingguan. Waktu yang akan digunakan tersebut tergantung

  tersedia sesuai dengan yang nantinya dibutuhkan dalam proses peramalan dengan metode ini.

  Y = a + b X + e ............................................. (1) Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan metode kuadrat terkecil yang menghasilkan persamaan normalnya sebagai berikut :

  Yn ab X .......... .......... .......... .......... .( 2 )   2 XYa Xb

  X   

  Persamaan (2) diatas memperlihatkan ada dua persamaan dengan dua bilangan yang tidak diketahui yaitu a dan b. Dengan melakukan substitusi akan diperoleh :

  aYb X .......... .......... .......... .......... .......... . ( 3 ) Dan

  XY

  X Y / n /

X

2

X / n .......... .......... .. ( 2 4 )        

   b

       Atau n Y

  X Y   

     b2 n

  X

  X    

    b.

  Trend Parabolik Trend parabolik adalah trend yang nilai variabel tak bebasnya naik atau turun tidak secara linier atau menjadi parabola bila datanya dibuat scatter diagram.

  Persamaan trend parabolik tersebut sebagai berikut :

  2 Y = a + bX + cX + e ..................................................... (5)

  Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil maka akan diperoleh persamaan normalnya sebagai berikut :

  2 Ynab Xc

  X    2

3

XYa Xb Xc X .......... .......... .......... .......... .......... . ( 6 )     2 3

4

X Ya Xb Xc

  X    

  Persamaan (6) menunjukkan adanya tiga persamaan dengan tiga bilangan tidak diketahui, maka bilangan tidak diketahui tersebut dapat dihitung dengan cara substitusi.

  c.

  Trend Eksponensial Trend eksponensial adalah sebuah trend yang nilai variabel bebasnya naik secara berlipat ganda atau tidak linier. Persamaan trend eksponensial adalah sebagai berikut :

  x

  Y = a b ......................................... (7) Untuk mendapatkan nilai a dan b dilakukan dengan metode kuadrat terkecil.

  Tetapi sebelumnya terlebih dahulu persamaan (7) dilakukan logaritma yang

  Log Y log a X log b .......... .......... .......... .......... ... (

  8 )   log y

  X  

  log a    log b  .......... .......... ......... ( 9 )

  n n n X log y  log Y

     

  log .......... .......... ....... ( 10 )

  b2 2 n X

  X  

   

  2.6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

  Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara agregatif dapat memperlihatkan kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan/ balas jasa kepada faktor-

  faktor produksi yang ikut berpartisipasi dalam proses produksi di daerah tersebut. Dengan kata lain PDRB menunjukkan gambaran Production Originated.

  Terdapat dua metode yang dapat dipergunakan untuk menghitung PDRB, diantaranya metode langsung dan metode tidak langsung.

  1. Metode Langsung Perhitungan didasarkan sepenuhnya pada data daerah, hasil perhitungannya mencakup seluruh produksi barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Pemakaian metode ini dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.

  2. Metode Tidak Langsung/Alokasi Dengan menggunakan metode tidak langsung/Alokasi, nilai tambah suatu kelompok ekonomi dihitung dengan mengalokasikan nilai tambah nasional ke alokator digunakan indikator yang paling besar pengaruhnya atau erat kaitannya dengan produktivitas kegiatan ekonomi tersebut. Pemakaian masing-masing metode pendekatan sangat tergantung pada data yang tersedia. Pada kenyataannya, pemakaian kedua metode tersebut akan saling menunjang satu sama lain, karena metode langsung akan mendorong peningkatan kualitas data daerah, sedangkan metode tidak langsung merupakan koreksi dalam pembanding bagi data daerah.

  2.6.1 Penghitungan atas dasar harga berlaku dan harga konstan Hasil perhitungan dari PDRB akan disajikan atas harga berlaku dan harga konstan.

  a.

  Penghitungan atas dasar harga berlaku PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah dari seluruh NTB atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam sebuah periode tertentu. NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari pengurangan NPB/Output dengan biaya antara masing-masing dinilai atas dasar harga berlaku.

  NTB menggambarkan perubahan harga dari masing-masing kegiatan, subsektor, dan sektor.

  b.

  Penghitungan atas dasar harga konstan Penghitungan atas dasar harga konstan pengertiannya sama dengan atas dasar harga berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan harga suatu tahun dasar produksi jasa.

  2.6.2 Kegunaan statistik pendapatan regional Data pendapatan regional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian regional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data tersebut, diantaranya : 1.

  PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh wilayah suatu regional. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.

  2. Pendapatan regional harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu daerah.

  3. PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun.

  4. Distribusi PDRB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu wilayah.

  5. PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB dan pendapatan regional setiap satu orang penduduk.

  `