Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

(1)

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA PADANGSIDIMPUAN

TAHUN 2012

TUGAS AKHIR

TAUFIK RITONGA 082407022

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(2)

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUT0(PDRB) KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

TAUFIK RITONGA 082407022

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : TAUFIK RITONGA

NIM : 082407022

Program Studi : D3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2011

Diketahui

Ketua Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing

Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Pengarapen Bangun, M.Si NIP. 19620901 198803 1 002 NIP. 195608151985031005


(4)

PERNYATAAN

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA PADANGSIDIMPUAN

TAHUN 2012

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2011

TAUFIK RITONGA 082407022


(5)

PENGHARGAAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Segala puji dan syukur Penulis ucapkan atas Kehadirat Allah SWT , yang tiada hentinya memberikan nikmat, rahmat dan hidayahnya serta semangat dan kekuatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan sebaik – baiknya.

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program D3 Statistika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini Penulis tidak terlepas dari perhatian, bimbingan, fasilitas dan dorongan serta bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, pada kesempatan ini Penulis dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat perkenankanlah Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Teristimewa kepada Ayahanda Alm. Rajin P Ritonga dan Ibunda Nurhayana Sihombing Tercinta yang selama ini telah memberikan nasehat, arahan dan dukungan kepada Penulis serta Do’a yang tak pernah putus untuk Penulis. 2. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU

3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Sc selaku Ketua Pelaksana Program Studi Ilmu Komputer dan Statistika FMIPA USU.

4. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU.

5. Bapak Drs. Pengarapen Bangun, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dengan penuh perhatian dan kesabaran kepada penulis selama mengerjakan Tugas Akhir ini.


(6)

6. Serta tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan selama mengikuti kuliah di kelas A, B dan C Stat ’08, khususnya kepada Ari Bimanto dan Puspa Linda yang telah banyak membantu penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Serta untuk kakak dan abang yang terus memberi semangat,memberikan dukungan, nasehat serta masukan - masukan yang memotivasi Penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Sekali lagi penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis dan juga bermanfaat bagi para pembaca dan kemajuan ilmu pengetahuan di masa mendatang. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kalau ada kata atau ejaan yang kurang lengkap penulis mohon maaf sebab penulis hanya seorang Manusia yang tak luput dari kesalahan dan juga kekhilafan. Sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Medan, Juni 2011


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR x

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 4

1.5 Metodologi Penelitian 4

1.6 Tinjauan Pustaka 5

1.7 Sistematika Penulisan 6

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan 8

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan 8

2.3 Jenis-jenis Peramalan 9

2.4 Pengertian dan Kegunaan Metode Peramalan 9

2.5 Jenis-jenis Metode Peramalan 10

2.6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 11

2.7 Laju Pertumbuhan Ekonomi 13

2.8 Struktur Ekonomi 13

2.9 Peranan PDRB terhadap Total PDRB 14

2.10 Peranan NTB Sektoral terhadap Total NTB Sektoral 14


(8)

2.12 Agregat Produk Domestik Regional Bruto 15 2.12.1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar 15 2.12.2 Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Pasar 15 2.12.3 Produk Domestik Reginal Netto Atas Dasar Biaya Faktor

Produksi 16

2.12.4 Pendapatan Regional 17

2.12.5 Pendapatan Perkapita 18

2.13 Klasifikasi Lapangan Usaha 19

BAB 3 GAMBARAN UMUM KOTA PADANGSIDIMPUAN

3.1 Sejarah Singkat Padangsidimpuan 20

3.2 Keadaan Geografis Padangsidimpuan 21

3.2.1 Letak Padangsidimpuan 21

3.2.2 Iklim dan Cuaca Padangsidimpuan 22

3.2.3 Kondisi Wilayah Padangsidimpuan 22 3.2.4 Sosial Budaya Kota Padangsidimpuan 23

3.3 Struktur Ekonomi Padangsidimpuan 24

3.4 Pertumbuhan Ekonomi Kota Padangsidimpuan 25 3.5 Peranan PDRB Padangsidimpuan terhadap sumatera utara 26 BAB 4 ANALISA DATA

4.1 Pengumpulan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kota Padangsidimpuan 28

4.2 Peramalan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kota Padangsidimpuan 30

4.3 Hasil Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kota Padangsidimpuan 53

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengenalan Excel 56

5.1.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 56

5.1.2 Tampilan Microsoft Excel 57


(9)

5.2.1 Fungsi Statistik 60

5.3 Grafik dan Microsoft Excel 61

5.3.1 Membuat Grafik 61

5.3.2 Menata Grafik 61

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 62

6.2 Saran 63

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1.1 Produk Domestik Regional Bruto Kota

Padangsidimpuan (PDRB) Tahun 2005-2009 28 Tabel 4.1.2 Produk Domestik Regional Bruto Kota

Padangsidimpuan (PDRB) Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Berlaku Tahun 2005-2009 30

Tabel 4.2.1 Peramalan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 31 Tabel 4.2.2 Peramalan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 33 Tabel 4.2.3 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan Pada

Sektor Pertanian 35

Tabel 4.2.4 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan Pada

Sektor Pertambangan dan Penggalian 37

Tabel 4.2.5 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan Pada

Sektor Industri Pengolahan 39

Tabel 4.2.6 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan Pada

Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 41

Tabel 4.2.7 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan Pada

Sektor Bangunan 43

Tabel 4.2.8 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan Pada

Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 45 Tabel 4.2.9 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan Pada

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 47

Tabel 4.2.10 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan Pada

Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 49 Tabel 4.2.11 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan Pada

Sektor Jasa-jasa 51

Tabel 4.3.1 Peramalan PDRB Kota Padangsidimpuan Atas Dasar Harga


(11)

Tabel 4.3.2 Peramalan PDRB Kota Padangsidimpuan Atas Dasar Harga

Konstan Tahun 2010-2012 54

Tabel 4.3.3 Peramalan PDRB Kota Padangsidimpuan Menurut


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1.1 PDRB Kota Padangsidimpuan Atas Dasar

Harga Berlaku dan Harga Konstan 29

Gambar 4.2.1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Hasil Logaritma 31 Gambar 4.2.2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Hasil Logaritma 33 Gambar 4.2.3 Persentase PDRB Pada Sektor Pertanian 35 Gambar 4.2.4 Peramalan Persentase PDRB Pada

Sektor Pertambangan dan Penggalian 37

Gambar 4.2.5 Persentase Pada Sektor Industri Pengolahan 39 Gambar 4.2.6 Persentase PDRB Pada

Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 41

Gambar 4.2.7 Persentase PDRB Pada Sektor Bangunan 43 Gambar 4.2.8 Persentase PDRB Pada

Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 45 Gambar 4.2.9 Persentase PDRB Pada

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 47

Gambar 4.2.10 Persentase PDRB Pada

Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 49 Gambar 4.2.11 Persentase PDRB Pada Sektor Jasa-jasa 51 Gambar 4.3.1 PDRB Kota Padangsidimpuan Atas Dasar Harga

Berlaku Tahun 2010-2012 53

Gambar 4.3.2 PDRB Kota Padangsidimpuan Atas Dasar Harga

Konstan Tahun 2010-2012 54

Gambar 4.3.3 PDRB Kota Padangsidimpuan Menurut


(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan merupakan masalah yang sangat serius untuk diperhatikan dan dikaji lebih dalam, bahkan perlu perencanaan yang matang untuk mendapatkan tujuan yang diharapkan. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya merupakan serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, meratakan pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi daerah, dan mengusahakan pergeseran ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier.

Pembangunan struktur ekonomi regional yang ideal harusnya melalui suatu mekanisme perencanaan dalam menentukan strategi dan kebijaksanaan, agar keputusan yang diambil dapat mencapai sasaran yang optimal dan tepat waktu dengan mengunakan sumber daya yang ada. Dalam hal ini , data statistik mempunyai peranan penting untuk perencanaan, pengambilan keputusan, dan evaluasi terhadap pembangunan yang telah dicapai sekaligus untuk memberikan gambaran tentang keadaan masa lalu, masa kini serta sasaran – sasaran yang akan dicapai pada masa yang akan datang.

Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah pada bulan januari 2001, maka setiap daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam mengelolah potensi dan sumber daya di daerahnya sesuai dengan kemampuan daerah itu sendiri. Dalam usaha pembangunan yang berkelanjutan dan tepat sasaran, dapat dilakukan


(14)

perencanaan pembangunan yang baik dan didukung oleh sarana dan prasarana yang ada di wilayah tersebut.

Kondisi perekonomian suatu wilayah dapat dilihat dari pendapatan regionalnya. Salah satu indikator yang mampu mengukur tingkat pertumbuhan perekonomian suatu daerah adalah dengan memperhatikan dan mengkaji bagaimana tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Hasil-hasil yang telah dicapai dapat dicerminkan dalam bentuk angka-angka pendapatan regional yang dapat dijadikan sebangai pengukur tingkat pertumbuhan ekonomi maupun tingkat pendapatan secara periodik. Metode peramalan merupakan cara memperkirakan secara kwantatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan di masa lalu. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah pada periode tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perekonomian di Kota Padangsidimpuan, maka perlu adanya suatu penelitian yang dapat memaparkan hasil-hasil yang telah dicapai selama ini. Oleh karena itu, pada penulisan Tugas Akhir ini penulis mengangkat judul : “ Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padangsidimpuan Tahun 2012 “.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapaun identifikasi masalah ini adalah untuk melihat bagaimana tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari setiap sektor di kota Padangsidimpuan tahun 2012 berdasarkan data tahun 2005 s/d 2009.


(15)

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang melebar agar sesuai dengan sasaran yang dituju maka perlu membuat batasan masalah. Pembatasan masalah dalam tugas akhir ini adalah untuk meramalkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padangsidimpuan tahun 2012 yang mencakup keseluruhan sektor ekonomi berdasarkan data tahun 2005 s/d 2009, yang meliputi ;

a. Sektor Pertanian

Pertanian : tanaman bahan makanan, tanaman berkebun, peternakan dan hasil-hasil lainnya, kehutanan dan perikanan.

b. Sektor pertambangan dan penggalian

Pertambangan dan penggalian merupakan : minyak dan gas bumi, pertambangan tanpa migas, pengalian.

c. Sektor industri dan pengolahan

Industri dan pengolahan meliputi industri migas dan industry tanpa migas. Industri migas meliputi pengilangan minyak bumi dan gas alam cair.

Sedangkan industri tanpa migas meliputi : makanan, minuman dan tembakau, testil, barang kulit dan alas kaki, barang kayu dan hasil hutan lainnya, semen dan barang galian bukan logam, logam dasar besi dan baja, barang angkutan, mesin dan peralatannya, dan barang lainnya.

d. Sektor listrik, gas dan air bersih

Sektor listrik, gas dan air bersih meliputi : listrik, gas, air bersih e. Sektor Bangunan

f. Sektor perdangangan, hotel dan restoran

Sektor ini meliputi : perdagangan besar dan eceran, hotel, dan restoran. g. Sektor pengangkutan dan komunikasi

1. Pengangkutan meliputi : angkutan rel, angkutan jalan raya, angkutan laut, angkutan sungai, danau dan penyeberangan, angkutan udara, jasa penunjang angkutan.

2. Komunikasi meliputi : pos dan telekomunikasi, jasa penunjang komunikasi.


(16)

h. Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan

Sektor ini meliputi : Bank, lembaga keuangan tanpa Bank, jasa penunjang keuangan, sewa bangunan, dan jasa perusahaan.

i. Sektor jasa-jasa

1. Pemerintahan Umum Meliputi : Adminitrasi pemerintahan dan pertahanan, jasa pemerintahan lainnya.

2. Swasta meliputi : sosial kemasyarakatan, hiburan dan rekreasi, perorangan dan rumah tangga.

1.4 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan pada permasalahan yang telah dipaparkan tersebut, maka maksud penelitian ini adalah :

1. Dapat menuangkan ilmu dan memantapkan teori-teori statistika yang diperoleh penulis selama masa kuliah dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. 2. Memperlihatkan gambaran umum dan informasi tentang PDRB kota

Padangsidimpuan.

3. Sebagai masukan kepada pemerintah kota Padangsidimpuan dalam perencanaan pembangunan di bidang ekonomi.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah meramalakan tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari setiap sektor di kota Padangsidimpuan tahun 2012 dan sekaligus melihat perkembangan ekonomi dimasa yang akan datang. 1.5 Metodologi Penelitian

Untuk mendukung penelitian ini, maka penulis membutuhkan data yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan, penelitian, riset maupun pengambilan data. Data didalam riset tersebut penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dapat dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literature pelajaran


(17)

yang didapat diperkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

1.6 Tinjauan Pustaka

Beberapa yang menjadi tinjauan pustaka yang digunakan untuk mewujudkan tulisan ini yang dikutip dari situs-situs internet yang membantu penulis menguraikan tentang Teknik dan Metode Peramalan.

Metode Statistika (sujdana,2001), hubungan yang yang didapat pada 2 (dua) variabel dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan

fungsional antar variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi.

( J. Supranto. ) “ Metode Peramalan Kwantatif untuk Perencanaan Ekonomi dan Bisnis “

Peramalan (Assauri,1991) adalah memperkirakan sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan dating dengan waktu yang relative lama. Didalam peramalan yang menjadi ukuran penting adalah bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan dalam suatu kumpulan data yang ada.

Dalam peramlan PDRB Kota Padangsidimpuan pada tahun 2012 dilakukan peramalan dengan variabel bebasnya dalam waktu, dimana peramalan ini disebut dengan trend. Trend yang yang dipergunakan adalah :


(18)

1. Trend Linier : = a +bX

Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan metode kuadrat terkecil yaitu :

2. Trend Parabolik : = a +bX+cX2

Persamaan normalnya adalah sebagai berikut :

3. Trend Eksponensial : = abx

a dan b dapat dicari dengan rumus :

1.7 Sistematika Penulisan

Seluruh penulisan dari Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bab yang setiap bab tersebut berisikan sub-sub bab, disusun guna memudahkan pembaca untuk mengerti dan memahami isi penulisan ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :


(19)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini mengutarakan tentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan, Metode Penelitian yang mencakup lokasi serta waktu pengambilan data, tinjauan pustaka dan Sistematika Penulisan. BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang diutarakan.

BAB 3 : KOTA PADANGSIDIMPUAN

Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat kota Padangsidimpuan dan perkembangannya.

BAB 4 : ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini menerangkan penganalisaan data yang telah diamati dan dikumpulkan.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini membahas tentang apa software yang digunakan dalam analisis data serta bagaimana cara penggunaan dari software yang dipakai dalam penyusunan tugas akhir ini.

BAB 6 : PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup dari karya tulis ini yang menerangkan tentang kesimpulan serta saran-saran sehubungan dengan uraian permasalahn pada bab-bab sebelumnya.


(20)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan pada dasarnya merupakan perkiraan atau dugaan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang. Peramalan juga dapat diartikan sebagai studi historis untuk menemukan hubungan, kecendrungan dan pola sistematis. Pada hakekatnya banyak keputusan penting yang dilakukan suatu instansi untuk mempertimbangkan kejadian-kejadian yang kemungkinan terjadi di masa mendatang, sehingga memerlukan ramalan tentang keadaan lingkungan masa depan tersebut. Setiap kegiatan ekonomi tidak akan terlepas dari usaha untuk meningkatkan keberhasilan pembangunan untuk mencapai tujuannya pada masa yang akan datang, dimana kebijakan tersebut dilaksanakan.

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan

Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Setiap orang selalu dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas dasar pertimbangan apa yang akan terjadi pada saat keputusan tersebut dilaksanakan. Apabila ramalan yang telah disusun tersebut tidak tepat, maka keputusan yang diambil tidak akan sesuai dengan keinginan kita. Walaupun demikian perlu diketahui bahwa ramalan tidaklah selalu sama dengan


(21)

kenyataan, dimana selalu ada unsure kesalahan. Sehingga yang paling diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kesalahan tersebut.

2.3 Jenis-jenis Peramalan

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuaitatif pada masa lalu. Hasil peramalan sangat bergantung pada orang yang menyusunnya.

2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.

(Sofjan Assauri, 1984.)

Jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setegah tahun atau tiga semester.

2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu seegah tahun atau tiga semester. (Sofjan Assauri, 1984)

2.4 Pengertian dan Kegunaan Metode Peramalan

Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Oleh karena metode peramalan didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, maka metode peramalan ini dipergunakan dalam peramalan yang objektif.

Sebagaimana diketahui metode peramalan merupakan cara berfikir yang sistematis dan pragmatis atas pemecahan suatu masalah. Disamping itu metode peramalan juga memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan atas pendekatan suatu


(22)

masalah dalam peramalan. Selain itu, peramalan memberikan cara pengerjaan yang teratur dan terarah, sehingga dengan demikian dapat dimungkinkannya penggunaan teknik-teknik penganalisaan yang lebih maju. Dengan penggunaan teknik-teknik tersebut, maka diharapakan dapat memberikan kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar, karena dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan atau deviasi yang terjadi secara ilmiah.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode peramalan sangat berguna, karena akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisis terhadap tingkalaku atau pola dari data yang lalu. Sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengajarandan pemecahan yang sistematis dan pragmatis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketetapan hasil ramalan yang dibuat atau disusun. (Sofjan Assauri, 1984)

2.5 Jenis-jenis Metode Peramalan

Metode-metode peramalan dengan mengunakan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, atau analisa deret waktu, terdiri dari :

a. Metode smooting

Metode smooting, yang mencakup metode data lewat (past data), metode rata-rata kumulatif, metode rata-rata-rata-rata bergerak (moving average) dan metode eksponensial smooting. Metode smooting digunakan untuk mengurangi ketidak teraturan musiman dari data yang lalu maupun dengan membuat rat-rata tertimbang dari sederetan data yang lalu.

b. Metode Box Jenkins

Metode Box Jenkins menggunakan dasar deret waktu dengan model matematis, agar kesalahan yang terjadi dapat sekecil mungkin dan membutuhkan identifikasi model estimasi parameternya.


(23)

Metode Proyeksi trend dengan regresi, merupakan dasar garis trend untuk suatu persamaan matematik, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat di proyeksikan hal yang diteliti untuk masa depan. (SofjanAssauri, 1984)

2.6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah daerah merupakan serangkaian usaha kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan hasil-hasilnya dan mengusahakan pergeseran proses kegiatan ekonomi dari sektor primer kearah sekunder dan tersier. Dalam usaha pembanguan nasional yang berkelanjutan dan tepat sasaran dilakukan perencanaan pembangunan yang baik dan didukung oleh saranan dan prasarana perekonomian suatu wilayah. Kondisi perekonomian suatu wilayah dapat dilihat dari pendapatan nasional atau regional.

Untuk menghitung angka-angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ada tiga pendekatan yang digunakan , yaitu :

1. Pendekatan Produksi

PDRB adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (Biasanya satu tahun).

PBRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi tersebut adalah upah dab gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya belum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tidak langsung dikurangi subsidi).

2. Pendekatan pengeluaran

PDRB adalah komponen permintaan terakhir yang terdiri dari :

a. Pengeluaran komsumsi rumahtangga dan lembaga swasta nirlaba b. Konsumsi pemerintah


(24)

c. Pembentukan modal tetap domestic bruto d. Perubahan stok

e. Ekspor neto (ekspor neto merupakan ekspor dikurangi impor)

Secara konsep ketiga pendapatan tersebut akan menghasilkan angka yang sama. Jadi, jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksi.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat diartikan dalam tiga pengertian, yaitu :

a. Menurut pengertian produksi, PDRB adalah jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi didalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun).

b. Menurut pengerian pendapatan, PDRB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi disuatu wilayah atau daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun).

c. Menurut pengertian pengeluaran, PDRB adalah jumlah pengeluaran yang dilakukan untuk konsumsi rumahtangga dan lembaga swasta yang tidak mencari keuntungan, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok dan ekspor neto (Ekspor dikurangi Impor).

Dari uraian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa jumlah pengeluaran untuk berbagai kepentingan tadi harus sama dengan jumlah produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan, dan harus sama juga dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksinya.

2.7 Laju Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk mengetahui hasil pembangunan yang dilaksankan, khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana kinerja/aktivitas dari berbagai


(25)

sektor ekonomi menghasilkan pendapatan/nilai tambah masyarakat pada suatu periode tertentu.

Untuk mengetahui fluktuasi pertumbuhan ekonomi tersebut secara rill dari tahun ke tahun, digunakan PDRB atas dasar harga konstan secara berkala. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negative menunjukkan terjadinya penurunan kinerja pembangunan yang dilaksanakan.

2.8 Struktur Ekonomi

Struktur ekonomi suatu wilayah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing sektor menggambarkan ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari masing-masing sektor.

2.9 Peranan PDRB terhadap Total PDRB

Besarnya nilai PDRB yang dihasilkan oleh setiap daerah selain tergantung dari investasi yang ditanamkan di masing-masing daerah juga sangat dipengaruhi potensi dan kondisi daerah yang bersangkutan.

2.10 Peranan NTB Sektoral terhadap Total NTB Sektoral

Sumbangan Kabupaten/Kotamadya dalam pembentukan Nilai Tambah Bruto (NTB) masing-masing sektoral terhadap total NTB sektoral seluruh Kabupaten/Kotamadya cukup bervariasi. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan potensi ekonomi antara wilayah yang satu dengan yang lainnya. Secara keseluruhan, Kota Medan sebagai ibukota Propinsi umumnya mendominasi dalam pembentukan NTB sektoral di Sumatera Utara, khususnya yang berasal dari sektoral tersier dan sekunder.


(26)

2.11 PDRB Perkapita

PDRB perkapita merupakan gambaran dan rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah/daerah. Data statistik ini merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu wilayah/daerah. PDRB perkapita diperoleh dari hasil bagi antara PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang bersangkutan. Jadi besarnya PDRB perkapita tersebut sangat dipengaruhi oleh kedua variabel diatas.

2.12 Agregat Produk Domestik Regional Bruto

Didasarkan kepada konsep perhitungannya, PDRB dibedakan atas tiga pengertian yaitu : PDRB atas dasar harga pasar, PDRN atas dasar harga pasar, PDRN atas dasar biaya faktor produksi. Berikut ini akan diuraikan ketiga konsep tersebut serta agregat PDRB lainnya, antara lain pendapatan regional dan pendapatan perkapita.

2.12.1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar

Angka PDRB atas dasar harga pasar diperoleh dengan menjumlahkan NTB yang timbul dari seluruh sektor perekonomian dalam suatu wilayah/region. NTB mencakup komponen-komponen pendapatan (upah dan gaji, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tak langsung neto. Jadi dengan menghitung NTB dari masing-masing sektor dan menjumlahkan NTB seluruh sektor tersebut akan diperoleh atas dasar harga pasar.

2.12.2 Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Harga Pasar

Perbedaan antara konsep Bruto dan netto adalah bahwa pada konsep bruto faktor penyusutan masih termasuk didalamnya, sedangkan pada konsep netto komponen penyusutan telah dikeluarkan. Penyusutan yang dimaksud disini


(27)

adalah nilaibarang-barang modal tetap (mesin-mesin, peralatan kendaraan, dan sebagainya) yang terjadi selama barang modal tersebut ikut serta dalam proses produksi. Jadi nilai penyusutan dari seluruh sektor/sebsektor ekonomi dijumlahkan maka hasilnya merupakan penyusutan yang dimaksud diatas. Jika PDRB atas dasar harga pasar dengan penyusutan maka akan diperoleh PDRN atas dasar harga pasar.

2.12.3 Produk Domestik Regional Netto Atas Dasar Biaya Faktor Produksi

Perbedaan antara konsep biaya faktor produksi dan harga disebabkan karena adanya pajak tidak langsung yang dipungut oleh pemerintah dan subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada unit-unit produksi. Pajak tidak langsung meliputi pajak penjualan, bea ekspor, cukai dan lain-lain, kecuali pajak pendapatan dan perseorangan.

Pajak tidak langsug dari unit-unit produksi dibebankan kepada biaya produksi atau langsung dari unit-unit produksi pada pembeli sehingga akibatnya menaikkan harga barang (produksi). Berlawanan dengan pajak tidak langsung yang akibatnya menaikkan harga barang, subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada unit-unit produksi terutama yang dianggap penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas, akibatnya adalah menekan/menurunkan harga sehingga harga barang dan jasa dapat lebih dijangkau oleh masyarakat. Dengan demikian, pajak tak langsung dan subsidi mempunyai pengaruh yang berlawanan terhadap harga barang dan jasa (output produksi).

Selisih antara pajak tak langsung dan subsidi dalam perhitungan perndapatan regional disebut pajak tak langsung netto. Kalau PDRN atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tak langsung maka hasilnya adalah PDRN atas dasar biaya faktor produksi.


(28)

2.12.4 Pendapatan Regional

Dari konsep-konsep yang telah diuraikan diatas, dapat diketahui bahwa PDRB atas dasar biaya faktor produksi sebenarnya merupakan jumlah balas jasa faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi dalam suatu wilayah. PDRB atas dasar biaya faktor produksi merupakan jumlah dari pendapatan yang berupa upah dan gaji, bunga, sewa tanah, serta keuntungan yang timbul, atas pendapatan yang berasal dari wilayah tersebut. Akan tetapi pendapatan yang dihasilkan tadi tidak seluruhnya menjadi pendapatan daerah tersebut, sebab ada sebagaian dari pendaptan yang diterima oleh penduduk daerah lain.

Misalnya suatu perusahaan yang beroperasi secara komersil disuatu daerah tetapi modalnya dimiliki oleh penduduk luar daerah tersebut, maka dengan sendirinya keuntungan perusahaan akan menjadi milik penduduk dari daerah tersebut yang menanamkan modalnya diluar daerah maka sebagian keuntungan perusahaan akan mengalir ke dalam daerah tersebut.

Kalau PDRB atas dasar biaya faktor produksi tadi dikurangi dengan pendapatan yang mengalir keluar dan ditambah dengan pendapatan yang masuk dari daerah lain, maka hasilnya akan merupakan produk regional netto yaitu merupakan pendapatan yang benar-benar diterima (income receipt) oleh seluruh penduduk yang tinggal didaerah tersebut. Produk regional netto inilah sebenarnya merupakan pendapatan regional. Akan tetapi karena masih sulitnya mendapatkan data tentang arus pendapatan yang mengalir/masuk antar daerahm maka pendapatan regional hingga saat ini masih belum dapat dihitung. Untuk sementara dalam perhitungan ini PDRN atas dasar biaya faktor produksi diasumsikan sama dengan pendapatan regional.

Data pendapatan regional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian regional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara lain adalah :


(29)

a) PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah/regional. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.

b) Pendapatan regional harga berlaku menunjukkan pendapat yang memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu wilayah. c) PDRB harga konstan/rill dapat digunakan untuk menunjukkan laju

pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun.

d) Distribusi PRDB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu wilayah. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu wilayah.

e) PDRB dan pendapatan regional perkapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB dan pendapatan regional per kepala atau per satu orang penduduk.

f) PDRB dan pendapatan regional perkapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk suatu wilayah.

2.12.5 Pendapatan Perkapita

Bila pendapatan regional suatu daerah dalam satu tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang tinggal didaerah tersebut, maka diperoleh angka pendapatan perkapita.

2.13 Klasifikasi Lapangan Usaha

Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan/agregasi dari seluruh NTB yang dihasilkan oleh setiap kegiatan/lapangan usaha. Dalam perhitungan PDRB seluruh lapangan usaha dikelompokkan menjadi Sembilan sektor ekonomi. Ini sesuai dengan


(30)

pembagian yang digunakan dalam perhitungan PDB ditingkat nasional. Hal ini juga memudahkan para analisis untuk membandingkan PDRB antara propinsi dengan Kabupaten/Kotamadya dan antara PDRB dengan PDB.

Dengan demikian dalam perhitungan PDRB, kegiatan ekonomi/lapangan usaha dirinci menjadi :

1) Pertanian

2) Pertambangan dan Penggalian 3) Industri pengolahan

4) Listrik, gas dan air bersih 5) Bangunan

6) Perdagangan Hotel dan restoran 7) Pengangkutan dan komunikasi

8) Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 9) Jasa-jasa


(31)

BAB 3

GAMBARAN UMUM KOTA PADANGSIDIMPUAN

3.1 Sejarah Singkat Padangsidimpuan

Kota Padangsidimpuan adalah salah satu kota termuda di Provinsi Sumatera utara. Melalui aspirasi masyarakat serta peraturan pemerintah Nomor 32 tahn 1982 dan melalui Rekomendasi DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor 15/KPTS/1992 dan Nomor 16/KPTS/1992 kota Administratif Padangsidimpuan di usulkan menjadi Kotamadya daerah tingkat II, bersamaan dengan pengusulan pembentukan daerah tingkat II Mandailing Natal, Angkola Sipirok dan Kabupaten Padang Lawas. Setelah dibentuknya Kabupaten Mandailing Natal, maka melalui :

1. Surat Bupati Tapanuli Selatan Nomor 135/1078/2000 tanggal 30 Nopember 2000.

2. Keputusan DPRD Tapanuli Selatan Nomor 01/PIMP/2001 tanggal 25 Januari 2001, serta

3. Surat Gubernur Suamtera Utara Nomor 135/1595/2001 tanggal 5 Februari 2001.

Maka diusulkan pembentukan kota Padangsidimpuan yang menghasilkan diterbitkannya Undang-undang Nomor 4 tahun 2001 tentang pembentukan kota Padangsidimpuan tanggal 17 Oktober tahun 2001 oleh Menteri Dalam Negeri, atas nama Presiden Republik Indonesia. Kemudian pada tanggal 9 Nopember 2001


(32)

diresmikan Padangsidimpuan menjadi Kota Oleh Gubernur Sumatera Utara dan Drs. Zulkarnain Nasution dilantik sebagai pejabat Walikota Padangsidimpuan.

3.2 Keadaan Geografis Padangsidimpuan.

3.2.1 Letak Padangsidimpuan

Kota Padangsidimpuan Terletak pada 108’00”-1028’00” Lintang Utara dan garis bujur 99013’00”-99020’00” Bujur timur dan berada pada ketinggian 260 sampai dengan 1100 meter diatas permukaan laut.

Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan (Kecamatan Angkola Timur), sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan (Kecamatan Batang Angkola dan Kec. Angkola Selatan), sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan (Kecamatan Angkola Barat/Kecamatan Angkola Selatan) dan disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan (Kecamatan Angkola Timur).

Luas wilayah Kota Padangsidimpuan mencapai 146.85 Km2. Yang dikelilingi oleh beberapa bukit serta dilalui beberapa sungai dan anak sungai. Berdasarkan luas daerah menurut kecamatan, luas wilayah terbesar berada di Kecamatan Batunadua dengan luas 37,74 Km2 atau sekitar 25,70 persen dari luas total Padangsidimpuan. Diikuti oleh kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu dengan luas 28,18 Km2 atau sekitar 19,19 persen, kecamatan Padangsidimpuan Tenggara dengan luas 27,69 Km2 atau sekitar 18,86 persen, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru dengan luas 22,34 Km2 atau sekitar 15,21 persen, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan dengan luas 15,81 Km2 atau sekitar 10,77 persen sedangkan Kecamatan Padangsidimpuan Utara mempunyai luas wilayah terkecil yaitu 14,09 Km2 atau sekitar 10,77 persen.


(33)

3.2.2 Iklim dan Cuaca Padangsidimpuan

Kota Padangsidimpuan terletak dekat garis Khatulistiwa sehingga daerah ini beriklim Tropis. Secara umum, Padangsidimpuan memiliki iklim yang sedang dengan suhu berkisar 22,50 C sampai dengan 240 C.

Sebagaimana Kabupaten/ Kota lainnya, Kota Padangsidimpuan mempunyai dua musim, yaitu musin kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan September sampai dengan bulan Februari, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim Pancaroba.

3.2.3 Kondisi Wilayah Padangsidimpuan

Kota Padangsidimpuan terletak pada 423 Km dari Kota Medan merupakan salah satu daerah yang berada di bagian barat Propinsi Sumatera Utara dan merupakan kota terluas dibagian barat Propinsi Sumatera Utara. Bentuk Tofografi kota Padangsidimpuan berbukit-bukit dan dikelilingi oleh pegunungan Bukit Barisan dan dilalui oleh beberapa sungai dan anak sungai. Kondisi tersebut sangat mempengaruhi suhu rata-rata harian sehingga menjadikan kota Padangsidimpuan sejuk, segar dan sangat cocok dijadikan sebagai daerah peristirahatan.

Keadaan tanah yang subur dikarenakan lapisan permukaan tanah dengan ketebalan topsoil yang cukup tinggi merupakan hasil endapan alluvial sungai dan gunung berapi dengan warna tanah hitam kecoklatan.

Bukit-bukit (tor) yang mengelilingi kota Padangsidimpuan adalah sebelah utara adalah bukit Lubuk Raya, Bukit Sanggarudang dan Tor Simarsayang ; disebelah barat dan selatan adalah Tor Silayang-layang serta sebelah timur adalah Tor Simincak.


(34)

Sungai-sungai yang mengalir di Kota Padangsidimpuan antara lain Aek Batang Ayumi, Aek Sangkumpal Bonang, Aek Rukhare, Aek Sibontar dan Aek Batang Bahal.

Posisi kota Padangsidimpuan memiliki akses darat yang memadai dan cukup strategis karena berada pada jalur utama yang merupakan penghubung antara berbagai pusat pertumbuhan.

• Barat : Menuju Ibu Kota Propinsi Medan terdapat dua jalur yaitu melalui Sibolga dan Sipirok

• Timur/Selatan : Menuju Ibu Kota Mandailing Natal, Penyabungan dan ke Propinsi Sumatera Barat berlanjut ke Ibu Kota Negara, Jakarta

• Timur/Utara : Menuju Langgapayung Kabupaten Labuhanbatu yang terhubung dengan Trans Sumatera Highway Jalur Timur/Utara yang dapat menghubungkan semua Ibu Kota Propinsi di Pulau Sumatera dan Ke Pulau Jawa.

3.2.4 Sosial Budaya Kota Padangsidimpuan

Masyarakat Kota Padangsidimpuan merupakan masyarakat yang heterogen dengan banyak suku dari berbagai daerah. Sebagian besar penduduknya suku batak, jawa, padang, cina, india dll. Bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi di Kota ini adalah bahasa mandailing. Mayoritas penduduk Kota Padangsidimpuan memeluk agama Islam dan pada umumnya masyarakat cepat beradaptasi dengan para pendatang sehingga tidak menyulitkan dalam pergaulan sehari-hari.

3.3 Struktur Ekonomi Padangsidimpuan

Struktur perekonomian disuatu daerah menunjukkan besarnya peran masing-masing sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah. Peranan / kontribusi / sumbangan sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah PDRB dinyatakan dalam persentase.


(35)

Hal tersebut menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi dari masing-masing sektor ekonominya.

Selama kurun waktu lima tahun ini, fluktuasi perubahan besarnya peranan sektor ekonomi untuk tiap sektor ekonomi masih relatif kecil. Perubahan tersebut tidak merubah struktur perekonomian di Padangsidimpuan.

Berdasarkan besarnya peranan dlam pembentukan PDRB, maka dapat diketahui kalau sektor perdagangan, hotel dan restauran merupakan leading sector dalam perekonomian di Padangsidimpuan. Pada tahun 2009, sektor tersebut berperan sebesar 23,05 persen. Sektor kedua yang cukup besar peranannya adalah sektor jasa-jasa yaitu sebesar 18,72 persen. Kemudian diikuti oleh sektor pertanian sebesar 16,11 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 12,59 persen, sektor indusri pengolahan sebesar 11,88 persen dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 11,68 persen. Beberapa sektor tersebut merupakan sektor-sektor yang berperan lebih dari 10 persen dalam perekonomian Padang Sidimpuan. Sedangkan sektor-sektor yang peranannya dibawah 10 persen adalah sektor bangunan sebesar 4,99 persen, sektor listrik gas dan air bersih sebesar 0,66 persen, serta yang paling kecil adalah sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 0,33 persen.

Secara makro, sektor ekonomi dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu sektor primer, sekunder dan tersien. Pengelompokkan tersebut berdasarkan output maupun input dan asal terjadinya proses produksi untuk masing-masing produsen.

Disebut sektor primer karena outputnya masih merupakan tingkat dasar dan sangat tergantung pada sumber daya alam. Yang termasuk sektor ini adalah sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian. Untuk sektor ekonomi yang outputnya berasal langsung dari sektor primer dikelompokkan menjadi sektor sekunder. Sektor sekunder tersebut meliputi sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor bangunan. Sektor yang lainnya yang sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa dikelompokkan ke dalam sektor tersier.


(36)

Apabila dilihat menurut kelompok sektor tersebut, kontribusi sektor primer mencapai 16,44 persen pada tahun 2009 lebih tinggi dibandingkan tahun 2005 yang mencapai 16,36 persen. Sedangkan kontribusi sektor sekunder sedikit menurun yaitu sebesar 18,34 persen pada tahun 2005 menurun menjadi 17,52 persen pada tahun 2009, kontribusi sektor tersier merupakan yang terbesar bila dibandingkan dengan dua sektor yang lain. Sektor ini telah memberi kontribusi diatas 65 persen terhadap PDRB pada tahun 2009, kontibusi sektor tersier mencapai 66,04 persen sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun 2005 yang mencapai 65,30 persen.

3.4 Pertumbuhan Ekonomi Kota Padangsidimpuan

Pertumbahan Ekonomi secara ril dapat dilihat dari angka PDRB atas dasar harga berlaku. Pertumbuhan positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sedangkan pertumbuhan yang negatif menunjukkan adanya penurunan.

Nilai PDRB Kota padangsidimpuan dalam kurun waktu lima tahun (2005-2009) mengalami peningkatan dimana PDRB atas dasar harga berlaku mengalami pertumbuhan rata-rata pertahunnya sebesar 11,53 persen. Sementara itu menurut PDRB per kapita atas dasar harga konstan, dimana pada perhitungan ini pengaruh kenaikan harga (inflasi) sudah dihilangkan, peningkatan yang terjadi lebih rendah. Peningkatan PDRB per kapita pada kurun waktu lima tahun tersebut mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 3,45 persen per tahun atau tumbuh sebesar 16,90 persen selama tahun 2005-2009.

3.5 Peranan PDRB Padangsidimpuan Terhadap Sumatera Utara

Di Provinsi Sumatera Utara, PDRB Kota Padangsidimpuan hanya mampu menyumbang sekitar 0,80 persen terhadap PDRB Sumatera Utara yang sebesar 236,35 trilyun rupiah pada tahun 2009. Belum besarnya peranan PDRB Kota Padangsidimpuan tersebut juga diikuti dengan masih rendahnya PDRB per kapita kota


(37)

ini dari pada kabupaten/kota lain di Sumatera Utara pada umumnya. PDRB per kapita Kota Padangsidimpuan hanya sebesar 9,90 juta rupiah sedangkan PDRB per kapita Sumatera Utara sebesar 17,84 juta rupiah pada tahun 2009.

Pada tahun 2009, tinkat pertumbuhan ekonomi di Kota Padang Sidimpuan lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 5,78 persen sedangkan Sumatera Utara hanya tumbuh 5,07 persen, tidak seperti sebelumnya yang selalu di bawah pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.


(38)

BAB 4 ANALISA DATA

4.1 Pengumpulan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padangsidimpuan

Setelah dilakukan semua agregat serta metode yang akan digunakan dalam peramalan untuk tahun yang akan datang, maka akan dilakukan peramalan dengan data yang diperoleh pada tahun-tahun lalu sebagai dasar untuk melakukan peramalan pada tahun 2010-2012.

Data yang diperoleh untuk menyelesaikan peramalan ini adalah data tahun 2005-2009:

Tabel 4.1.1 Produk Domestik Regional Bruto Kota Padangsidimpuan Tahun 2005-2009 (Jutaan Rupiah)

Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan

2005 1141154,8 703435,87

2006 1320831,47 742038,8

2007 1511815,57 787905,01

2008* 1744259,36 835920,91

2009** 1899012,29 884258,36

Sumber : BPS Propinsi Sumatera Utara Catatan : *) Angka Perbaikan


(39)

Gambar 4.1.1 PDRB Kota Padangsidimpuan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan

Selain data produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan kota Padangsidimpuan tahun 2005-2009 (Jutaan Rupiah), peramalan juga dilakukan dengan data distribusi produk domestik regional bruto (PDRB) kota Padangsidimpuan menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2005-2009 (persen).


(40)

Tabel 4.1.2 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kota Padangsidimpuan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2005-2009 (Persen)

No Lapangan Usaha Tahun

2005 2006 2007 2008* 2009**

1 Pertanian 16,07 16,47 16,43 16,15 16,11

2 Pertambangan dan

Penggalian 0,29 0,37 0,33 0,31 0,33

3 Industri Pengolahan 13,07 12,57 12,26 11,94 11,88 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,91 0,83 0,75 0,69 0,66

5 Bangunan 4,37 4,71 4,75 4,86 4,99

6 Perdagangan, Hotel, dan

Restoran 24,53 23,97 23,84 23,46 23,05

7 Pengangkutan dan

Komunikasi 12,56 12,71 12,87 13,20 12,59

8 Keuangan, Persewaan dan

Jasa 10,02 10,29 10,87 11,45 11,68

9 Jasa-jasa 18,19 18,08 17,90 17,95 18,72

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS Propinsi Sumatera Utara

Catatan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara

4.2 Peramalan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padangsidimpuan

Setelah data yang diperlukan dalam melakukan peramalan PDRB Kota Padangsidimpuan pada tahun 2010-2012 beserta 9 sektor lapangan usaha telah tersedia, maka selanjutnya dilakukan peramalan dengan metode yang telah diuraikan terlebih dahulu.


(41)

Untuk menghitung nilai peramalan PDRB ini maka digunakan rumus trend eksponensial. Trend ini sering digunakan untuk meramalkan jumlah penduduk, pendapatan nasional, produk domestik regional bruto, produksi, hasil penjualan, dan kejadian-kejadian lain yang perkembangannya / pertumbuhannya secara geometris (berkembang dengan cepat).

Tabel 4.2.1 Peramalan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun Y Log Y X X Log Y

2005 1141154,8 6,06 -2 -12,11 4

2006 1320831,47 6,12 -1 -6,12 1

2007 1511815,57 6,18 0 0 0

2008 1744259,36 6,24 1 6,24 1

2009 1899012,29 6,28 2 12,56 4

Jumlah 7617073,49 30,9 0 0,56 10


(42)

14 , 1 056 , 0 log 50 8 , 2 log ) 0 ( ) 10 ( 5 ) 9 , 30 )( 0 ( ) 56 , 0 ( 5 log ) ( ) log )( ( log

log 2 2

= = = − − = − − =

∑ ∑

b b b b X X n Y X Y X n b i i i i i i 25 , 1513561 18 , 6 log 0 18 , 6 log 5 0 ) 056 , 0 ( 5 9 , 30 log ) (log log = = − =     − =         − =

a a a a n X b n Y

a i i

Persamaan yang diperoleh :

x Y Y ) 14 , 1 )( 25 , 1513561 ( ˆ ab ˆ x = =

Maka peramalan PDRB atas dasar harga berlaku untuk tahun 2010-2012 adalah :

90 , 2914232 ˆ ) 925 , 1 )( 25 , 1513561 ( ˆ 5)(1,14) (1513561,2 ˆ 2010 2010 5 2010 = = = Y Y Y 51 , 3322225 ˆ ) 195 , 2 )( 25 , 1513561 ( ˆ 5)(1,14) (1513561,2 ˆ 2011 2011 6 2011 = = = Y Y Y 08 , 3787337 ˆ ) 502 , 2 )( 25 , 1513561 ( ˆ 5)(1,14) (1513561,2 ˆ 2012 2012 7 2012 = = = Y Y Y


(43)

Tabel 4.2.2 Peramalan PDRB Atas Dasar Harga Konstan

Tahun Y Log Y X X Log Y

2005 703435,87 5,847 -2 -11,69 4

2006 742038,8 5,87 -1 -5,87 1

2007 787905,01 5,89 0 0 0

2008 835920,91 5,92 1 5,92 1

2009 884258,36 5,94 2 11,89 4

Jumlah 3953558,95 29,48 0 0,25 10


(44)

06 , 1 025 , 0 log 50 25 , 1 log ) 0 ( ) 10 ( 5 ) 48 , 29 )( 0 ( ) 25 , 0 ( 5 log ) ( ) log )( ( log

log 2 2

= = = − − = − − =

∑ ∑

b b b b X X n Y X Y X n b i i i i i i 23 , 794328 90 , 5 log 0 90 , 5 log 5 0 ) 025 , 0 ( 5 48 , 29 log ) (log log = = − =     − =         − =

a a a a n X b n Y

a i i

Persamaan yang diperoleh :

x Y Y ) 06 , 1 )( 23 , 794328 ( ˆ ab ˆ x = =

Maka peramalan PDRB atas dasar harga konstan untuk tahun 2010-2012 adalah :

35 , 1062990 ˆ ) 338 , 1 )( 23 , 794328 ( ˆ )(1,06) (794328,23 ˆ 2010 2010 5 2010 = = = Y Y Y 78 , 1126769 ˆ ) 418 , 1 )( 23 , 794328 ( ˆ )(1,06) (794328,23 ˆ 2011 2011 6 2011 = = = Y Y Y 96 , 1194375 ˆ ) 504 , 1 )( 23 , 794328 ( ˆ )(1,06) (794328,23 ˆ 2012 2012 7 2012 = = = Y Y Y

Selanjutnya adalah meramalkan persentase PDRB Kota Padangsidimpuan pada setiap sektor. Dalam menghitung ramalan ini digunakan rumus trend linier karena hasil yang diperoleh lebih mendekati / tepat terhadap data yang ada.


(45)

Tabel 4.2.3 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan Pada Sektor Pertanian

Tahun Y X XY

2005 16,07 -2 -32,14 4 2006 16,47 -1 -16,47 1

2007 16,43 0 0 0

2008 16,15 1 16,15 1

2009 16,11 2 32,22 4

Jumlah 81,23 0 -0,24 10

Gambar 4.2.3 Persentase PDRB pada Sektor Pertanian

n Y Y =

i

25 , 16

5 23 , 81 = = Y Y


(46)

024 , 0 50 ) 2 , 1 ( ) 0 ( ) 10 ( 5 ) 23 , 81 )( 0 ( ) 24 , 0 ( 5 ) ( ) )( ( 2 2 2 − = − = − − − = − − =

∑ ∑

b b b X X n Y X XY n b 25 , 16 ) 0 )( 024 , 0 ( 25 , 16 = − − = − = a a X b Y a

Persamaan yang diperoleh : Ŷ = a + bX

=16,25 + (-0,024)(x)

Maka peramalan persentase untuk sektor pertanian pada tahun 2010 – 2012 : Ŷ2010 = 16,25 + (-0,024)(5)

= 16,25 + (-0,12) = 16,13

Ŷ2011 = 16,25 + (-0,024)(6) = 16,25 + (-0,14) = 16,11

Ŷ2012 = 16,25 + (-0,024)(7) = 16,25 + (-0,17) = 16,08


(47)

Tabel 4.2.4 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan pada Sektor Pertambangan dan Penggalian

Tahun Y X XY

2005 0,29 -2 -0,58 4

2006 0,37 -1 -0,37 1

2007 0,33 0 0 0

2008 0,31 1 0,31 1

2009 0,33 2 0,66 4

Jumlah 1,63 0 0,02 10

Gambar 4.2.4 Persentase PDRB pada Sektor Pertambangan dan Penggalian

n Y Y =

i

33 , 0

5 63 , 1

= = Y Y


(48)

002 , 0 50 ) 1 , 0 ( ) 0 ( ) 10 ( 5 ) 63 , 1 )( 0 ( ) 02 , 0 ( 5 ) ( ) )( ( 2 2 2 = = − − = − − =

∑ ∑

b b b X X n Y X XY n b 33 , 0 ) 0 )( 002 . 0 ( 033 , 0 = − = − = a a X b Y a

Persamaan yang diperoleh : Ŷ = a + bX

= 0,33 + (0,002)(x)

Maka peramalan presentase untuk sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2010 – 2012 :

Ŷ2010 = 0,33 + (0,002)(5) = 0,33 + (0,01) = 0,34

Ŷ2011 = 0,33 + (0,002)(6) = 0,33 + (0,012) = 0,34

Ŷ2012 = 0,33 + (0,002)(7) = 0,33 + (0,014) = 0,34


(49)

Tabel 4.2.5 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan pada Sektor Industri Pengolahan

Tahun Y X XY

2005 13,07 -2 -26,14 4 2006 12,57 -1 -12,57 1

2007 12,26 0 0 0

2008 11,94 1 11,94 1

2009 11,88 2 23,76 4

Jumlah 61,72 0 -3,01 10

Gambar 4.2.5 Persentase PDRB pada Sektor Industri Pengolahan

n Y Y =

i

34 , 12

5 72 , 61

= = Y Y


(50)

30 , 0 50 ) 05 , 15 ( ) 0 ( ) 10 ( 5 ) 34 , 12 )( 0 ( ) 01 , 3 ( 5 ) ( ) )( ( 2 2 2 − = − = − − − = − − =

∑ ∑

b b b X X n Y X XY n b X b Y

a= −

a = 12,34 – (-0,30)(0) a = 12,34

Persamaan yang diperoleh : Ŷ = a + bX

= 12,34 + (-0,30)(x)

Maka peramalan presentase untuk sektor industri pengolahan pada tahun 2010 – 2012 :

Ŷ2010 = 12,34 + (-0,30)(5) = 12,34 + (-1,5) = 10,84

Ŷ2011 = 12,34 + (-0,30)(6) = 12,34 + (-1,8) = 10,54

Ŷ2012 = 12,34 + (-0,30)(7) = 12,34 + (-2,1) = 10,24


(51)

Tabel 4.2.6 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan pada Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

Tahun Y X XY

2005 0,91 -2 -1,82 4

2006 0,83 -1 -0,83 1

2007 0,75 0 0 0

2008 0,69 1 0,69 1

2009 0,66 2 1,32 4

Jumlah 3,84 0 -0,64 10

Gambar 4.2.6 Persentase PDRB pada Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

n Y Y =

i

77 , 0

5 84 , 3

= = Y Y


(52)

064 , 0 50 ) 2 , 3 ( ) 0 ( ) 10 ( 5 ) 84 , 3 )( 0 ( ) 64 , 0 ( 5 ) ( ) )( ( 2 2 2 − = − = − − − = − − =

∑ ∑

b b b X X n Y X XY n b X b Y

a= −

a = 0,77 – (-0,064)(0) a = 0,77

Persamaan yang diperoleh : Ŷ = a + bX

= 0,77 + (-0,064)(x)

Maka peramalan presentase untuk sektor listrik, gas dan air bersih pada tahun 2010 – 2012 :

Ŷ2010 = 0,77 + (-0,064)(5) = 0,77 + (-0,32) = 0,45

Ŷ2010 = 0,77 + (-0,064)(6) = 0,77 + (-0,38) = 0,39

Ŷ2012 = 0,77 + (-0,064)(7) = 0,77 + (-0,45) = 0,32


(53)

Tabel 4.2.7 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan pada Sektor Bangunan

Tahun Y X XY

2005 4,37 -2 -8,74 4

2006 4,71 -1 -4,71 1

2007 4,75 0 0 0

2008 4,86 1 4,86 1

2009 4,99 2 9,98 4

Jumlah 23,68 0 1,39 10

Gambar 4.2.7 Persentase PDRB pada Sektor Bangunan

n Y Y =

i

74 , 4

5 68 , 23

= = Y Y


(54)

18 , 0 50 ) 95 , 8 ( ) 0 ( ) 10 ( 5 ) 68 , 23 )( 0 ( ) 79 , 1 ( 5 ) ( ) )( ( 2 2 2 = = − − = − − =

∑ ∑

b b b X X n Y X XY n b X b Y

a= −

a = 4,74 – (0,18)(0) a = 4,74

Persamaan yang diperoleh : Ŷ = a + bX

= 4,74 + (0,18)(x)

Maka peramalan presentase untuk sektor bangunan pada tahun 2010 – 2012 : Ŷ2010 = 4,74 + (0,18)(5)

= 4,74 + (0,9) = 5,64

Ŷ2011 = 4,74 + (0,18)(6) = 4,74 + (1,08) = 5,82

Ŷ2012 = 4,74 + (0,18)(7) = 4,74 + (1,26) = 6

Tabel 4.2.8 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan pada Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Tahun Y X XY

2005 24,53 -2 -49,06 4 2006 23,97 -1 -23,97 1

2007 23,84 0 0 0

2008 23,46 1 23,46 1

2009 23,05 2 46,1 4


(55)

Gambar 4.2.8 Persentase PDRB pada Sektor Perdagangan,Hotel, dan Restoran

n Y Y =

i

77 , 23 5 85 , 118 = = Y Y 35 , 0 50 ) 35 , 17 ( ) 0 ( ) 10 ( 5 ) 77 , 23 )( 0 ( ) 47 , 3 ( 5 ) ( ) )( ( 2 2 2 = − = − − − = − − =

∑ ∑

b b b X X n Y X XY n b X b Y

a= −

a = 23,77 – (-0,35)(0) a = 23,77

Persamaan yang diperoleh : Ŷ = a + bX


(56)

Maka peramalan presentase untuk sektor perdangangan, hotel dan restoran pada tahun 2010 – 2012 :

Ŷ2010 = 23,77 + (-0,35)(5) = 23,77 + (-1,75) = 22,02

Ŷ2011 = 23,77 + (-0,35)(6) = 23,77 + (-2,1) = 21,67

Ŷ2012 = 23,77 + (-0,35)(7) = 23,77 + (-2,45) = 21,32

Tabel 4.2.9 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Tahun Y X XY

2005 12,56 -2 -25,12 4 2006 12,71 -1 -12,71 1

2007 12,87 0 0 0

2008 13,2 1 13,2 1

2009 12,59 2 25,18 4


(57)

Gambar 4.2.9 Persentase PDRB pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

n Y Y =

i

79 , 12 5 93 , 63 = = Y Y 05 , 0 50 ) 75 , 2 ( ) 0 ( ) 10 ( 5 ) 93 , 63 )( 0 ( ) 55 , 0 ( 5 ) ( ) )( ( 2 2 2 = = − − = − − =

∑ ∑

b b b X X n Y X XY n b X b Y

a= −

a = 12,79 – (0,05)(0) a = 12,79

Persamaan yang diperoleh : Ŷ = a + bX

= 12,79 + (0,05)(x)

Maka peramalan persentase untuk sektor pengangkutan dan komunikasi pada tahun 2010 – 2012 :

Ŷ2010 = 12,79 + (0,05)(5) = 12,79 + (0,25)


(58)

= 13,04

Ŷ2011 = 12,79 + (0,05)(6) = 12,79 + (0,3) = 13,09

Ŷ2012 = 12,79 + (0,05)(7) = 12,79 + (0,35) = 13,14

Tabel 4.2.10 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan pada Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

Tahun Y X XY

2005 10,02 -2 -20,04 4 2006 10,29 -1 -10,29 1

2007 10,87 0 0 0

2008 11,45 1 11,45 1

2009 11,68 2 23,36 4

Jumlah 54,31 0 4,48 10

Gambar 4.2.10 Persentase PDRB pada Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan


(59)

n Y Y =

i

86 , 10 5 31 , 54 = = Y Y 45 , 0 50 ) 4 , 22 ( ) 0 ( ) 10 ( 5 ) 31 , 54 )( 0 ( ) 48 , 4 ( 5 ) ( ) )( ( 2 2 2 = = − − = − − =

∑ ∑

b b b X X n Y X XY n b X b Y

a= −

a = 10,86 – (0,45)(0) a = 10,86

Persamaan yang diperoleh : Ŷ = a + bX

= 10,86 + (0,45)(x)

Maka peramalan presentase untuk sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan pada tahun 2010 – 2012 :

Ŷ2010 = 10,86 + (0,45)(5) = 10,86 + (2,25) = 13,11

Ŷ2011 = 10,86 + (0,45)(6) = 10,86 + (2,7) = 13,56

Ŷ2012 = 10,86 + (0,45)(7) = 10,86 + (3,15) = 14,01


(60)

Tabel 4.2.11 Peramalan Persentase PDRB Kota Padangsidimpuan pada Sektor Jasa-Jasa

Tahun Y X XY

2005 18,19 -2 -36,38 4 2006 18,08 -1 -18,08 1

2007 17,9 0 0 0

2008 17,95 1 17,95 1

2009 18,72 2 37,44 4

Jumlah 90,84 0 0,93 10

Gambar 4.2.11 Persentase PDRB pada Sektor Jasa-Jasa

n Y Y =

i

17 , 18

5 84 , 90

= = Y Y


(61)

09 , 0 50 ) 65 , 4 ( ) 0 ( ) 10 ( 5 ) 84 , 90 )( 0 ( ) 93 , 0 ( 5 ) ( ) )( ( 2 2 2 = = − − = − − =

∑ ∑

b b b X X n Y X XY n b X b Y

a= −

a = 18,17 – (0,09)(0)

a = 18,17

Persamaan yang diperoleh : Ŷ = a + bX

= 18,17 + (0,09)(x)

Maka peramalan presentase untuk sektor jasa-jasa pada tahun 2010 – 2012 : Ŷ2010 = 18,17 + (0,09)(5)

= 18,17 + (0,45) = 18,62

Ŷ2011 = 18,17 + (0,09)(6) = 18,17 + (0,54) = 18,71

Ŷ2012 = 18,17 + (0,09)(7) = 18,17 + (0,63) = 18,8

4.3 Hasil Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padangsidimpuan

Setelah perhitungan PDRB Kota Padangsidimpuan dilakukan, maka dapat diringkaskan dalam bentuk tabel dan grafik seperti berikut :


(62)

Tabel 4.3.1 Peramalan PDRB Kota Padangsidimpuan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2012

Tahun Atas Dasar Harga Berlaku

2010 2914232,9

2011 3322225,51

2012 3787337,08

Gambar 4.3.1 PDRB Kota Padangsisimpuan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2012


(63)

Tabel 4.3.2 PDRB Kota Padangsidimpuan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010-2012

Tahun Atas Dasar Harga Konstan

2010 1062990,35

2011 1126769,78

2012 1194375,96

Gambar 4.3.2 PDRB Kota Padangsidimpuan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010-2012


(64)

Tabel 4.3.3 PDRB Kota Padangsidimpuan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku pada Tahun 2010-2012

No Sektor

Tahun

2010 2011 2012

1 Pertanian 16.13 16.11 16.08

2 Pertambangan dan Penggalian 0.34 0.34 0.34 3 Industri dan Pengolahan 10.84 10.54 10.24 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0.45 0.39 0.32

5 Bangunan 5.64 5.82 6

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 22.02 21.67 21.32 7 Pengangkutan dan Komunikasi 13.04 13.09 13.14 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 13.11 13.56 14.01

9 Jasa-jasa 18.62 18.71 18.8

Gambar 4.3.3 PDRB Kota Padangsidimpuan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2012


(65)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengenalan Excel

Microsoft excel adalah aplikasi pengolahan angka (Spread Sheet) yang sangat popular dan mampu untuk mengatur, mentediakan maupun menganalisa data dan mempresentasikan dalam bentuk table, grafik, dan diagram.

5.1.1 Mengaktifkan Microsoft Excel Cara 1 :

1. Klik tombol Start 2. Pilih dan klik Program Cara 2 :

1. Klik tombol Start 2. Pilih dan klik Run

3. Ketik pada bagian open : Excel, klik OK.

Cara 3 :

1. Pilih tombol Start

2. Pilih dan klik Open, klik ganda pada Program File, Microsoft Office, Office, Excel.exe ( biasanya folder program file berda di directory C)


(66)

(67)

(68)

(69)

5.2 Formula dan Fungsi Statistik

Microsoft excel menyediakan banyak jenis kategori fungsi seperti fungsi statistic, financial, database, teks, matematika dan trigonometri, logika, referensi dan pencarian yang dapat digunakan dalam membuat fungsi termasuk fungsi otomatis seperti autosum, currency, percent style dan sebagainya.

Fungsi-fungsi excel digunakan dalam penulisan formula atau rumus yang dapat dikomendasi dengan alamat sel, range, data konstanta atau gabungan beberapa fungsi.

5.2.1 Fungsi Statistik

Fungsi ini bertujuan untuk menganalisa suatu kumpulan data. Untuk penganalisaan data, beberapa fungsi yang sering digunakan antara lain :

1. SUM (Range) : mencari total sekumpul data angka

2. MAX (Range) : mencari nilai tertinggi dari sekumpul data angka 3. MIN (Range) : mencari nilai terndah dari sekumpul data angka 4. AVERAGE : mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data angka 5. COUNT : mencari banyak data dari sekumpul data angka


(70)

5.3 Grafik dan Microsoft Excel

Salah satu fasilitas Microsoft Excel adalah kemampuan untuk membuat grafik (chart) sehingga data-data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam table dapat dipresentasikan ke dalam bentuk yang lebih menarik yakni dalam bentuk grafik bentuk batang, kolom, garis, lingkaran dan bentuk grafik lainnya. Grafik ini sering digunakan untuk menunjukkan presentasi dari sebuah penelitian atau menampilkan hasil data.

5.3.1 Membuat Grafik

Langkah-langkah membuat grafik :

1. Arahkan Pointer sel pada table data 2. Klik menu Insert, Chart

3. Tentukan tipe dan subtype grafik, misalnya : tipe Column dan Subtipe 3-D column

4. Klik Next

5. Tentukan sumber data grafik. Jika sel pointer berada pada tabel data, maka otomatis seluruh data table akan disorot ditandai dengan garis putus-putus. 6. Klik Next

7. Tentukan keterangan pendukung grafik seperti titles (judul-judul table), axis (sumbu koordinat table), girdlines (garis bantu skala table), legends ( keterangan tambahan), data labels (nama-nama data table) dan data table. 8. Klik Next

9. Tentukan lokasi penempatan grafik, lalu klik finish.

5.3.2 Menata Grafik

Untuk menata grafik dapat dilakukan dengan menggunakan toolbar Chart atau dengan menggunakan kotak dialog Chart Option atau klik menu Chart lalu lakukan penataan pada bagian-bagian grafik.


(71)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah peulis menyelesaikan tugas akhir ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari data yang diperoleh, peramalan persentase PDRB dari setiap sektor di Kota Padangsidimpuan mengalami perubahan di tiap tahunnya, ada yang mengalami kenaikan dan ada juga yang mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

2. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sektor Perdagangan, hotel dan restoran merupakan penyumbang terbesar, namun sektor ini mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005 hingga tahun 2007 sektor ini mengalami kenaikan, sedangkan pada tahun 2008 turun menjadi 16,15%, pada tahun 2009 turun menjadi 16,11%. Pada tahun 2010 sampai tahun 2011 turun menjadi 16,11%, dan pada tahun 2012 turun lagi menjadi 16.08%.

3. Sektor Industri dan Pengolahan, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, dan juga sektor Pertanian juga mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Namun pada sektor Bangunan, sektor Pengangkutan dan Komunikasi, sektor Keuangan, Persewaan, dan jasa Perusahaan serta sektor Jasa-jasa mengalami kenaikan dari tahun ke tahunnya.


(72)

6.2 Saran

1. Untuk pemerintah Kota Padangsidimpuan, agar hasil Peramalan PDRB di Kota Padangsidimpuan dapat digunakan sebagai bahan tolak ukur dalam membuat perencanaan dan pengambilan keputusan dalam pelaksanaan pembangunan.

2. Lebih memperhatikan dan berusaha meningkatkan sektor-sektor yang mengalami penurunan, namun juga tetap mempertahankan atau mungkin dapat ditingkatkan lagi sektor-sektor yang mengalami kenaikan.


(73)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri sofjan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan dan Penerapannya dalam

Ekonomi dan Dunia Usaha.Jakarta : LPFE Universitas Indonesia.

j. supranto, M. A. 2002. Metode Peramalan Kuantatif Untuk Perencanaan Ekonomi

dan bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padangsidimpuan tahun 2005-2009.

BPS Kota Padangsidimpuan.


(74)

L

A

M

P

I

R

A

N


(75)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM DIPLOMA 3 KOMPUTER DAN STATISTIKA

Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155 Telp. (061) 8211050 – 8214290, Fax. (061) 8214290

Medan, 30 November 2010 Nomor : /H5.2.1.8/SPB/2010

Lampiran : 1 Lembar

Perihal : Pengumpulan Data Riset Mahasiswa Program Studi D - III Statistik FMIPA USU

Kepada Yth :

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara Jl. Kapten Muslim No. 71

Medan

Dengan hormat, bersama ini kami memehon kesediaan Bapak/ Ibu untuk menerima Mahasiswa Program Studi Diploma III Statistik FMIPA USU Medan, dengan tujuan mengadakan penelitian data terkait judul penelitian Mahasiswa yang bersangkutan, atas nama:

No. Nama NIM

1. TAUFIK RITONGA 082407022

Data yang akan diteliti khusus dipergunakan untuk menyusun Tugas Akhir Mahasiswa yang bersangkutan pada Program Studi D-III Statistika FMIPA USU.s

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.

a.n Dekan

Pembantu Dekan I

Dr. Marpongahtun, M.Sc NIP. 19611115 198803 2 002 Tembusan :

1. Yth. Ketua Program Studi D-III Statistik 2. Arsip


(76)

BADAN PUSAT STATISTIK

PROPINSI SUMATERA UTARA

Medan, April 2011 Nomor : 12.563058

Lampiran :

Hal : Surat Riset Pengump;ulan Data Kepada Yth,

Dekan Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara Di

Medan

Dengan Hormat

,

Bersama dengan ini diberitahukan bahwa mahasiswa program Studi Diploma III Statistika FMIPA Universitas Sumatera Utara yang tertera dibawah ini :

Nama : Taufik Ritonga NIM : 082407022

Jurusan : Diploma III Statistika

Adalah benar telah melaksanakan Riset Pengumpulan Data di Badan Pusat Statistika Propinsi Sumatera Utara jalan Kaopten Muslim No. 71 Medan, pada tanggal 21 Februari, 28 Februari, dan 14 Maret 2011.

Kegiatan ini dilaksanakan guna menyelesaikan Tugas Akhir pada jurusan Statistika FMIPA Universitas Sumatera Utara Medan.

Demikianlah surat ini diperbuat untuk dipergunakan seperlunya.

A.n Kepala BPS Propinsi Sumatera Utara Kepala Seksi Desiminasi dan Layanan Statistika

PENDI DEWANTO NIP. 19760502 199712 1 001


(77)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM DIPLOMA 3 KOMPUTER DAN STATISTIKA

Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155 Telp. (061) 8211050 – 8214290, Fax. (061) 8214290

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama : TAUFIK RITONGA

NIM : 082407022

Judul Tugas Akhir : PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 Dosen Pembimbing : Drs. Pengarapen Bangun, M.Si

Tanggal Mulai Bimbingan : ………. Tanggal Selesai Bimbingan : ……….

No. Tanggal Asistensi Bimbingan

Pembahasan Asistensi Mengenai

Pada BAB

Paraf Dosen

Pembimbing Keterangan 1.

2. 3. 4. 5. 6.

Kartu ini harap dikembalikan ke Departemen Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai.

Diketahui Disetujui

Ketua Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing Utama

Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Pengarapen Bangun, M.Si NIP. 19620901 198803 1 002 NIP. 195608151985031005


(78)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM DIPLOMA 3 KOMPUTER DAN STATISTIKA

Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155 Telp. (061) 8211050 – 8214290, Fax. (061) 8214290

SURAT KETERANGAN Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma III Statistka :

Nama : Taufik Ritonga

NIM : 082407022

Program Studi : Statistika

Judul Tugas Akhir : PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012

Telah melaksanakan test program tugas akhir mahasiswa tersebut di atas pada tanggal 23 juni 2011

Dengan Hasil : Sukses / Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Jurusan Matematika FMIPA USU Medan.

Medan, Juni 2011 Dosen Pembimbing

Drs. Pengarapen Bangun, M.Si


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri sofjan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan dan Penerapannya dalam Ekonomi dan Dunia Usaha.Jakarta : LPFE Universitas Indonesia.

j. supranto, M. A. 2002. Metode Peramalan Kuantatif Untuk Perencanaan Ekonomi dan bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padangsidimpuan tahun 2005-2009. BPS Kota Padangsidimpuan.


(2)

L

A

M

P

I

R

A

N


(3)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM DIPLOMA 3 KOMPUTER DAN STATISTIKA

Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155 Telp. (061) 8211050 – 8214290, Fax. (061) 8214290

Medan, 30 November 2010

Nomor : /H5.2.1.8/SPB/2010 Lampiran : 1 Lembar

Perihal : Pengumpulan Data Riset Mahasiswa Program Studi D - III Statistik FMIPA USU

Kepada Yth :

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara Jl. Kapten Muslim No. 71

Medan

Dengan hormat, bersama ini kami memehon kesediaan Bapak/ Ibu untuk menerima Mahasiswa Program Studi Diploma III Statistik FMIPA USU Medan, dengan tujuan mengadakan penelitian data terkait judul penelitian Mahasiswa yang bersangkutan, atas nama:

No. Nama NIM

1. TAUFIK RITONGA 082407022

Data yang akan diteliti khusus dipergunakan untuk menyusun Tugas Akhir Mahasiswa yang bersangkutan pada Program Studi D-III Statistika FMIPA USU.s

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.

a.n Dekan

Pembantu Dekan I

Dr. Marpongahtun, M.Sc NIP. 19611115 198803 2 002

Tembusan :

1. Yth. Ketua Program Studi D-III Statistik 2. Arsip


(4)

Lampiran :

Hal : Surat Riset Pengump;ulan Data

Kepada Yth,

Dekan Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara Di

Medan

Dengan Hormat

,

Bersama dengan ini diberitahukan bahwa mahasiswa program Studi Diploma III Statistika FMIPA Universitas Sumatera Utara yang tertera dibawah ini :

Nama : Taufik Ritonga NIM : 082407022

Jurusan : Diploma III Statistika

Adalah benar telah melaksanakan Riset Pengumpulan Data di Badan Pusat Statistika Propinsi Sumatera Utara jalan Kaopten Muslim No. 71 Medan, pada tanggal 21 Februari, 28 Februari, dan 14 Maret 2011.

Kegiatan ini dilaksanakan guna menyelesaikan Tugas Akhir pada jurusan Statistika FMIPA Universitas Sumatera Utara Medan.

Demikianlah surat ini diperbuat untuk dipergunakan seperlunya.

A.n Kepala BPS Propinsi Sumatera Utara Kepala Seksi Desiminasi dan Layanan Statistika

PENDI DEWANTO NIP. 19760502 199712 1 001


(5)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM DIPLOMA 3 KOMPUTER DAN STATISTIKA

Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155 Telp. (061) 8211050 – 8214290, Fax. (061) 8214290

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama : TAUFIK RITONGA

NIM : 082407022

Judul Tugas Akhir : PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 Dosen Pembimbing : Drs. Pengarapen Bangun, M.Si

Tanggal Mulai Bimbingan : ………. Tanggal Selesai Bimbingan : ……….

No. Tanggal Asistensi Bimbingan

Pembahasan Asistensi Mengenai

Pada BAB

Paraf Dosen

Pembimbing Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kartu ini harap dikembalikan ke Departemen Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai.

Diketahui Disetujui

Ketua Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing Utama

Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Pengarapen Bangun, M.Si NIP. 19620901 198803 1 002 NIP. 195608151985031005


(6)

SURAT KETERANGAN Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma III Statistka :

Nama : Taufik Ritonga

NIM : 082407022

Program Studi : Statistika

Judul Tugas Akhir : PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012

Telah melaksanakan test program tugas akhir mahasiswa tersebut di atas pada tanggal 23 juni 2011

Dengan Hasil : Sukses / Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Jurusan Matematika FMIPA USU Medan.

Medan, Juni 2011 Dosen Pembimbing

Drs. Pengarapen Bangun, M.Si