Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Simeulue Tahun 2011 S/D 2013 Berdasarkan Data Tahun 2000 S/D 2010

(1)

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

(PDRB) DI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2011 S/D 2013

BERDASARKAN DATA TAHUN 2000 S/D 2010

PUTRA IRHAMTA

092407012

`

PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(2)

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

(PDRB) DI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2011 S/D 2013

BERDASARKAN DATA TAHUN 2000 S/D 2010

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelasr Ahli Madya

PUTRA IRHAMTA

092407012

`

PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL

BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2011 S/D 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000 S/D 2010.

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : PUTRA IRHAMTA

Nomor Induk Mahasiswa : 092407012

Program Studi : D-III STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juli 2012

Diketahui/Disetujui Oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Prof. Dr. Tulus, M.Si, Ph.d Drs. Rachmad Sitepu, M.Si NIP. 19620901 198803 1 002 NIP. 19530418 198703 1 001


(4)

PERNYATAAN

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2011 S/D 2013

BERDASARKAN DATA TAHUN 2000 S/D 2010

TUGAS AKHIR

Saya Mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2012

PUTRA IRHAMTA NIM.092407012


(5)

PENGHARGAAN

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan, bimbingan dan nasehat-nasehat yang tidak dapat ternilai kepada :

1. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc. selaku Dekan Fakultas MIPA USU. 2. Ibu Dr. Marpongahtun, M.Sc. selaku Pembantu Dekan 1 FMIPA USU.

3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si, Ph.d selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA USU.

4. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si selaku koordinator Program Studi D-III Statistika FMIPA USU.

5. Bapak Drs. Rachmad Sitepu, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberikan dukungan bimbingan serta saran dalam penulisan Tugas Akhir ini.

6. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis.

7. Seluruh teman-teman yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masing sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena hal itu, penulis akan menerima segala kritikan


(6)

dan masukan yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan kepada orang yang membacanya.

Akhir Kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

Medan, Juni 2012 Penulis,

PUTRA IRHAMTA NIM. 092407012


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan iii

Pernyataan iv

Penghargaan v

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 3

1.5 Metode Penelitian 4

1.6 Sistematika Penulisan 5

Bab 2 Tinjauan Teoritis

2.1 Pengertian Peramalan 7

2.2 Jenis Peramalan 8

2.3 Langkah-langkah Untuk Melakukan Suatu Peramalan 8

2.4 Jenis-Jenis Metode Peramalan 9

2.5 Metode Peramalan Yang Digunakan 11

2.6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 13

2.6.1 Penghitungan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 15 Bab 3 Gambaran Umum Kabupaten Simeulue

3.1 Keadaan Geografis 17

3.1.1 Letak 17

3.1.2 Iklim dan Cuaca 18

3.1.3 Tanah 19

3.1.4 Sosial Budaya 19

3.2 Pemerintahan 20

3.3 Penduduk dan Tenaga Kerja 20

3.3.1 Penduduk 20

3.3.2 Ketenagakerjaan 21

Bab 4 Analisis Data

4.1 Pengumpulan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 22 Kabupaten Simeulue

4.2 Peramalan PDRB Kabupaten Simeulue 24

4.3 Tabel Hasil Peramalan 39

Bab 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 41


(8)

5.3 Proses Pengisian Data 42

5.4 Menghitung Nilai a dan b 43

Bab 6 Kesimpulan dan Saran

6.1 Kesimpulan 47

6.2 Saran 48

Daftar Pustaka Lampiran


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Simeulue 22 Pada Tahun 2000 s/d 2010 (Milyaran Rupiah)

Tabel 4.2 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Simeulue Setiap Sektor 23 Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000 s/d 2010

Tabel 4.3 Peramalan PDRB Kabupaten Simeulue Atas Dasar Harga Berlaku 24 Tabel 4.4 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor Pertanian 26 Tabel 4.5 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor Pertambangan 27 dan Penggalian

Tabel 4.6 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor 29 Industri Pengolahan

Tabel 4.7 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor Listrik, 30 Gas dan Air Minum

Tabel 4.8 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor Bangunan 32 Tabel 4.9 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor Perdagangan, 33 Hotel dan Restaurant

Tabel 4.10 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor Pengangkutan 35 dan Komunikasi

Tabel 4.11 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor Bank dan 36 Lembaga Keuangan

Tabel 4.12 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor Jasa-Jasa 38 Tabel 4.13 Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 39 Kabupaten Simeulue Pada Tahun 2011 s/d 2013 (Milyaran Rupiah)

Tabel 4.14 Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 40 Kabupaten Simeulue Pada Tahun 2011 s/d 2013


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 5.1 Tampilan Awal Lembar Kerja SPSS 17.0 42 Gambar 5.2 Tampilan Data Yang Telah Dimasukkan Kedalam Lembar Kerja 43 SPSS 17.0

Gambar 5.3 PDRB Kab. Simeulue Berdasarkan Harga Berlaku 44 Gambar 5.4 PDRB Kab. Simeulue Sektor Pertanian 44 Gambar 5.5 PDRB Kab. Simeulue Sektor Pertambangan dan Penggalian 44 Gambar 5.6 PDRB Kab. Simeulue Sektor Industri Pengolahan 44 Gambar 5.7 PDRB Kab. Simeulue Sektor Listrik, Gas dan Air Minum 45 Gambar 5.8 PDRB Kab. Simeulue Sektor Bangunan 45 Gambar 5.9 PDRB Kab. Simeulue Sektor Perdagangan, Hotel dan Restaurant 45 Gambar 5.10 PDRB Kab. Simeulue Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 46 Gambar 5.11 PDRB Kab. Simeulue Sektor Bank dan Lembaga Keuangan 46 Gambar 5.12 PDRB Kab. Simeulue Sektor Jasa-Jasa 46


(11)

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pembangunan ekonomi pada dasarnya memiliki tujuan untuk dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya sehingga dapat menekan tingkat pengangguran yang semakin tidak terkendali, serta meningkatkan pendapatan masyarakat secara lebih merata. Perencanaan pembangunan pada sektor ekonomi merupakan salah satu permasalahan yang harus mendapat perhatian yang lebih serius sehingga mendapatkan tujuan yang diharapkan dalam tujuan pembangunan ekonomi diatas.

Dalam menentukan sebuah kebijakan baik bersifat kebijakan daerah maupun pusat, tentunya harus memiliki sebuah acuan yang dapat menjadi dasar yang kuat dalam menentukan kebijakan yang akan diambil. Salah satu cara untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut dapat kita lihat melalui data statistik yang telah dikumpulkan setiap periodenya. Dengan tersedianya data statistik pada sektor ekonomi sebagai sebuah acuan maka diharapkan akan dapat mempermudah seorang pengambil kebijakan dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil pada masa yang akan datang.


(13)

Dengan cara memonitor data sektor ekonomi pada masa sebelumnya, maka seorang pengambil kebijakan dapat memperkirakan hal-hal yang akan terjadi pada masa yang akan datang sehingga berbagai kerugian ataupun kelemahan yang dapat terjadi pada masa yang akan datang dikurangi sehingga diharapkan berbagai kebijakan yang akan diambil dapat semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Kabupaten Simeulue merupakan salah satu kabupaten yang masih tergolong muda jika dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya yang terdapat di provinsi Aceh. Kabupaten Simeulue berdiri pada tahun 1999 meskipun tergolong masih baru, Kabupaten Simeulue diharapkan dapat berkembang kearah yang lebih maju. Hal tersebut dikarenakan Kabupaten Simeulue memiliki sumber daya manusia dan sumber daya alam yang begitu besar sehingga diharapkan hal tersebut dapat menjadi sebuah nilai tambah dibandingkan dengan daerah lainnya.

Untuk dapat mengetahui tingkat perkembangan perekonomian yang terjadi di Kabupaten Simeulue, maka diperlukan sebuah penelitian yang diharapkan dapat memberikan gambaran yang membutuhkan tentang hasil pencapaian kemajuan pada sektor ekonomi di Kabupaten Simeulue.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul “PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2011 S/D 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000 S/D 2010.”


(14)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah yang ingin diungkap melalui penelitian ini adalah mengetahui tingkat pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) dari setiap sektor di Kabupaten Simeulue tahun 2011 s/d 2013 berdasarkan data tahun 2000 s/d 2010.

1.3Batasan Masalah

Pembatasan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu masalah yang akan diteliti sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Dalam tugas akhir ini penulis membatasi masalah tentang gambaran besarnya PDRB Kabupaten Simeulue pada tahun 2011 s/d 2013 berdasarkan data tahun 2000 s/d 2010 atas dasar harga yang berlaku. Dan peramalan yang dilakukan untuk setiap sektor yang terdapat hubungan dengan produk domestik regional bruto.

1.4Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap/memperkirakan tingkat pertumbuhan PDRB untuk setiap sektor di Kabupaten Simeulue pada tahun 2011 s/d 2013.


(15)

1.5Metode Penelitian

Untuk membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini, penulis melakukan serangkaian langkah-langkah diantaranya sebagai berikut :

a) Pengumpulan Data

Data yang penulis gunakan adalah jenis data sekunder yang telah tersedia pada kantor badan perencanaan pembangunan daerah (BAPPEDA) Kabupaten Simeulue.

b) Pengolahan Data

Metode trend yang penulis gunakan dalam melakukan peramalan PDRB ini adalah trend linier, trend parabolik, dan trend eksponensial. Secara sederhana peramalannya adalah sebagai berikut :

1. Trend Linier : Y = a + bX + e

Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan metode kuadrat terkecil, yaitu :

 

2

2

     X X n Y X XY n b X b Y a

2. Trend Parabolik : Y = a + bX + cX2 + e Persamaan normalnya adalah sebagai berikut :

         4 3 2 3 2 2 X c X b X a Y X X c X b X a XY X c X b na Y


(16)

3. Trend Eksponensial : Y = a bx a dan b dapat dicari dengan rumus :



2

2 log log log log log log

     X X n y X y X n b n X n b n y a

1.6Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menerangkan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelesaian masalah yang sesuai dengan judul yang diangkat.

BAB 3 : GAMBARAN UMUM KABUPATEN SIMEULUE

Bab ini menerangkan secara singkat tentang Kabupaten Simeulue BAB 4 : ANALISIS DATA

Bab ini menerangkan tentang pembahasan data yang akan diamati yang akan disertai dengan analisanya.


(17)

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menerangkan tentang pemakaian SPSS 17.0 yang digunakan dalam analisa dan pengolahan data.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memberikan beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil dari data yang sebelumnya telah diamati, disamping hal tersebut juga terdapat saran yang berupa masukan kepada pihak terkait atau siapapun yang membutuhkan hasil dari penelitian ini.


(18)

(19)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan (forecasting) merupakan bagian vital bagi setiap organisasi ataupun pada pemerintahan yang dipergunakan untuk membantu dalam setiap pengambilan keputusan. Peramalan menjadi dasar bagi perencanaan jangka panjang perusahaan. Dalam area fungsional keuangan, peramalan memberikan dasar dalam menentukan anggaran dan pengendalian biaya. Pada bagian pemasaran, peramalan penjualan dibutuhkan untuk merencanakan produk baru, kompensasi tenaga penjual, dan beberapa keputusan penting lainnya. Selanjutnya, pada bagian produksi dan operasi menggunakan data-data peramalan untuk perencanaan kapasitas, fasilitas, produksi, penjadwalan, dan pengendalian persedian (inventory control). Untuk menetapkan kebijakan ekonomi seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat inflasi, dan lain sebagainya dapat pula dilakukan dengan metode peramalan.

Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Asumsi dasar dalam penerapan teknik-teknik peramalan adalah : “If we can predict what the future will be like we can modify our behaviour now to be in a better position, than we


(20)

memprediksi apa yang terjadi di masa depan maka kita dapat mengubah kebiasaan kita saat ini menjadi lebih baik dan akan jauh lebih berbeda di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan kinerja di masa lalu akan terus berulang setidaknya dalam masa mendatang yang relatif dekat.

2.2 Jenis Peramalan

1. Dilihat dari sifat penyusunannya, antara lain : a. Peramalan subyektif.

b. Peramalan obyektif.

2. Dilihat dari jangka waktunya, antara lain : a. Peramalan jangka panjang.

b. Peramalan jangka pendek.

Tetapi jenis peramalan menurut Makridakis dan Wheelwright, membagi peramalan menjadi,

a. Peramalan kualitatif. b. Peramalan kuantitatif.

2.3 Langkah–Langkah Untuk Melakukan Suatu Peramalan a. Menentukan tujuan dari peramalan.

b. Pemilihan teori yang relevan. c. Pengumpulan data.


(21)

d. Analisis data.

e. Estimasi dari model sementara.

f. Evaluasi model sementara dan merevisi model. g. Penyajian ramalan sementara kepada manajemen. h. Pembuatan revisi final.

i. Pendistribusian hasil peramalan.

j. Penentuan langkah – langkah pemantuan.

2.4 Jenis–Jenis Metode Peramalan

1. Kualitatif

Yaitu mengetahui data yang akan di gunakan untuk melakukan peramalan berdasarkan pendapat para ahli/pakar.

2. Kuantitatif

a. Metode smoothing

Metode ini digunakan untuk jangka pendek, fungsi dari metode ini adalah untuk mengurangi ketidak teraturan musiman, sehingga mempunyai syarat minimal harus tersedia data dua tahun yang lalu, penggunaan metode ini misalnya untuk perencanaan dan pengendalian produksi dan persedian, serta perencanaan keuntungan.

b. Metode box – jenkins

Hampir sama dengan metode smothing, tetapi caranya lebih kompleks, sehingga lebih sulit oleh karena itu metode ini lebih sering dipakai oleh para penaksir.


(22)

c. Metode proyeksi trend dengan regresi

Untuk melakukan peramalan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga data minimal yang dibutuhkan untuk menyusun peramalan dengan metode ini sekurang kurangnya lima tahun terakhir, metode ini biasanya di gunakan untuk ekspansi, atau investasi sebuah perusahaan.

d. Metode Sebab Akibat (Causal Methods/Korelasi)

Dibagi menjadi, Metode regresi dan korelasi, Model ekonometri, Model input output atau lebih dikenal sebagai sederhana dua berganda.

Untuk menentukan metode mana yang akan dipakai untuk melakukan peramalan ada 6 faktor utama yang harus di ketahui untuk mengidentifikasikan tekhnik dan metode peramalan yaitu :

1. Horizon waktu. 2. Pola dari data. 3. Jenis dari model. 4. Biaya.

5. Ketepatan. 6. Flexibilitas.

Sedangkan jenis data yang dapat di perhatikan adalah Data kuantitatif, Data kualitatif, Data diskrit, Data kontinu, Data primer, Data sekunder.


(23)

2.5 Metode Peramalan Yang Digunakan

Pada peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Simeulue akan digunakan metode proyeksi trend. Metode trend adalah peramalan suatu variabel dengan menggunakan waktu sebagai variabel bebasnya. Trend yang akan digunakan diantaranya yaitu trend linier, trend parabolik dan trend eksponensial.

Dalam menentukan penggunaan salah satu diantara tiga metode tersebut yaitu dengan menggunakan scatter diagram data observasi. Bila scatter diagramnya menunjukkan kenaikan secara linier maka akan kita gunakan metode trend linier. Namun jika scatter diagramnya berbentuk sebuah parabola baik terbuka keatas atau terbuka kebawah maka metode yang cocok untuk digunakan yaitu metode trend parabolik. Begitu juga, jika scatter diagram tersebut tidak memperlihatkan bahwa bukan berbentuk linier maupun parabola maka diperhatikan secara rinci apakah kenaikan secara berlipat ganda atau hitung lebih dahulu logaritma data asli dan gambarkan. Dan jika ternyata setelah hal itu dilakukan memperlihatkan bentuk linier maka metode yang cocok untuk digunakan untuk data tersebut adalah trend eksponensial.

Adapun persamaan trend yang disebutkan diantaranya sebagai berikut : a. Trend Linier

Trend linier adalah suatu trend kenaikan atau penurunan nilai yang akan diramalkan naik atau turun secara linier. Variabel waktu sebagai variabel bebas dapat menggunakan waktu tahunan, semesteran, kuartalan, triwulan, bulanan maupun mingguan. Waktu yang akan digunakan tersebut tergantung dari kebutuhan pemakai model ini. Tetapi dengan catatan datanya harus


(24)

tersedia sesuai dengan yang nantinya dibutuhkan dalam proses peramalan dengan metode ini.

Y = a + b X + e ... (1)

Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan metode kuadrat terkecil yang menghasilkan persamaan normalnya sebagai berikut :

    2 ) 2 .( ... ... ... ... X b X a XY X b a n Y

Persamaan (2) diatas memperlihatkan ada dua persamaan dengan dua bilangan yang tidak diketahui yaitu a dan b. Dengan melakukan substitusi akan diperoleh :

 

2

2

2 2 ) 4 ( .. ... ... / / / ) 3 ( . ... ... ... ... ...

 

         X X n Y X Y n b Atau n X X n Y X XY b Dan X b Y a

b. Trend Parabolik

Trend parabolik adalah trend yang nilai variabel tak bebasnya naik atau turun tidak secara linier atau menjadi parabola bila datanya dibuat scatter diagram. Persamaan trend parabolik tersebut sebagai berikut :

Y = a + bX + cX2 + e ... (5)

Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil maka akan diperoleh persamaan normalnya sebagai berikut :


(25)

         4 3 2 3 2 2 ) 6 ( . ... ... ... ... ... X c X b X a Y X X c X b X a XY X c X b na Y

Persamaan (6) menunjukkan adanya tiga persamaan dengan tiga bilangan tidak diketahui, maka bilangan tidak diketahui tersebut dapat dihitung dengan cara substitusi.

c. Trend Eksponensial

Trend eksponensial adalah sebuah trend yang nilai variabel bebasnya naik secara berlipat ganda atau tidak linier. Persamaan trend eksponensial adalah sebagai berikut :

Y = a bx ... (7)

Untuk mendapatkan nilai a dan b dilakukan dengan metode kuadrat terkecil. Tetapi sebelumnya terlebih dahulu persamaan (7) dilakukan logaritma yang hasilnya sebagai berikut :

log

...(10) log log ) 9 ( ... ... ... log log log ) 8 ( ... ... ... ... ... log log 2 2

       X X n Y y X n b n X b n y a b X a Y Log

2.6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara agregatif dapat memperlihatkan kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan/ balas jasa kepada


(26)

faktor-faktor produksi yang ikut berpartisipasi dalam proses produksi di daerah tersebut. Dengan kata lain PDRB menunjukkan gambaran Production Originated.

Terdapat dua metode yang dapat dipergunakan untuk menghitung PDRB, diantaranya metode langsung dan metode tidak langsung.

1. Metode Langsung

Perhitungan didasarkan sepenuhnya pada data daerah, hasil perhitungannya mencakup seluruh produksi barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Pemakaian metode ini dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.

2. Metode Tidak Langsung/Alokasi

Dengan menggunakan metode tidak langsung/Alokasi, nilai tambah suatu kelompok ekonomi dihitung dengan mengalokasikan nilai tambah nasional ke dalam masing-masing kelompok kegiatan ekonomi pada tingkat regional. Sebagai alokator digunakan indikator yang paling besar pengaruhnya atau erat kaitannya dengan produktivitas kegiatan ekonomi tersebut. Pemakaian masing-masing metode pendekatan sangat tergantung pada data yang tersedia. Pada kenyataannya, pemakaian kedua metode tersebut akan saling menunjang satu sama lain, karena metode langsung akan mendorong peningkatan kualitas data daerah, sedangkan metode tidak langsung merupakan koreksi dalam pembanding bagi data daerah.


(27)

2.6.1 Penghitungan atas dasar harga berlaku dan harga konstan

Hasil perhitungan dari PDRB akan disajikan atas harga berlaku dan harga konstan. a. Penghitungan atas dasar harga berlaku

PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah dari seluruh NTB atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam sebuah periode tertentu. NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari pengurangan NPB/Output dengan biaya antara masing-masing dinilai atas dasar harga berlaku. NTB menggambarkan perubahan harga dari masing-masing kegiatan, subsektor, dan sektor.

b. Penghitungan atas dasar harga konstan

Penghitungan atas dasar harga konstan pengertiannya sama dengan atas dasar harga berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan harga suatu tahun dasar tertentu. NTB atas dasar harga konstan menggambarkan perubahan volume produksi jasa.

2.6.2 Kegunaan statistik pendapatan regional

Data pendapatan regional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian regional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data tersebut, diantaranya :

1. PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh wilayah suatu regional. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.


(28)

2. Pendapatan regional harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu daerah.

3. PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun.

4. Distribusi PDRB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu wilayah. 5. PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita atas dasar harga berlaku

menunjukkan nilai PDRB dan pendapatan regional setiap satu orang penduduk.


(29)

(30)

BAB 3

GAMBARAN UMUM KABUPATEN SIMEULUE

3.1 Keadaan Geografis

Kabupaten Simeulue merupakan bagian dari Provinsi Aceh yang wilayahnya terpisah dari Pulau Sumatera dan terletak pada bagian Barat Daya. Jarak terdekat adalah 85 mil Laut, yakni ke Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan.

Kabupaten Simeulue merupakan wilayah yang berupa gugus pulau dengan jumlah pulau ada sebanyak 41 buah, dimana 3 diantanya dihuni oleh penduduk. Pulau utamanya adalah Pulau Simeulue yang merupakan pulau terluas dengan 199.502 Ha atau sekitar 94 persen dari seluruh wilayah Kabupaten Simeulue.

Menurut peta rupa bumi Bakosurtanal, wilayah terendah Kabupaten Simeulue adalah 0 mdpl dan ketinggian tertinggi ada pada 600 mdpl. Mayoritas wilayahnya berada pada ketinggia 0 – 300 mdpl.

3.1.1 Letak

Kabupaten Simeulue dengan ibukotanya Sinabang terletak di sebelah Barat Daya Provinsi Aceh, berjarak 105 Mil laut dari Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, atau 85 Mil Laut dari Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan, serta berada pada koordinat


(31)

2015’ - 2055’ Lintang Utara dan 95040’- 96030’ Bujur Timur (Peta Rupa Bumi skala 1 : 250.000 oleh Bakosurtanal).

Kabupaten Simeulue merupakan gugus kepulauan yang terdiri 41 pulau besar dan kecil. Pulau yang terbesar adalah Pulau Simeulue yang panjangnya ± 100,2 Km dan lebarnya 8 – 28 Km. Pulau Simeulue memiliki luas 199.502 Ha, atau ± 94 % dari 212.512 Ha luas keseluruhan Kabupaten Simeulue. Sedangkan luas sisanya, yakni 14.491 Ha, merupakan luas pulau-pulau lainnya yaitu P. Siumat, P. Panjang, P. Batu Berlayar, P. Teupah, P.Mincau, P. Simeulue Cut, P. Pinang, P. Dara, P. Langgeni, P. Linggam, P.Lekon, P. Selaut Besar, P. Selaut Kecil, P. Tepi, P. Ina, P. Alafulu, P. Penyu, P.Tinggi, P. Kecil, P. Khala-khala, P. Asu, P. Babi, P. Lasia dan pulau-pulau kecil lainnya. Kepulauan ini dikelilingi oleh Samudera Indonesia dan berbatasan langsung dengan perairan internasional.

3.1.2 Iklim dan Cuaca

Secara umum Kabupaten Simeulue beriklim tropika basah dengan curah hujan 2.286,7 mm/tahun dan 183 hari hujan pada tahun 2010. Keadaan cuaca ditentukan oleh penyebaran musim. Pada musim barat yang berlangsung sejak bulan September hingga Februari, sering terjadi hujan yang disertai badai dan gelombang besar sehingga sangat berbahaya bagi pelayaran. Sedangkan pada musim timur yang berlangsung sejak bulan Maret sampai Agustus, biasanya terjadi kemarau yang diselingi hujan yang tidak merata serta keadaan laut yang relatif tenang. Suhu berkisar antara 250 - 330 C serta kelembaban nisbi antara 60 % – 75 % yang berlangsung sepanjang tahun. Kecepatan angin rata – rata sebesar 3 knot.


(32)

3.1.3 Tanah

Kepulauan Simeulue bukan merupakan kepulauan vulkanik tetapi memiliki curah hujan yang tinggi karena dikelilingi samudera yang luas. Tanahnya umumnya memiliki tingkat keasaman yang tinggi, seperti podsolik merah kuning, podsolik merah coklat, alluvial, organosol, batu kapur dan tanah bergambut.

Menurut Peta Rupa Bumi skala 1 : 250.000 (Bakosurtanal), titik terendah Pulau Simeulue terletak pada nol meter di atas permukaan laut, sedangkan titik tertingginya terletak pada 600 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar wilayahnya terletak pada ketinggian 0 – 300 meter diatas permukaan laut dan sisanya merupakan daerah berbukit-bukit dengan kemiringan di bawah 180 yang terletak di tengah pulau.

3.1.4 Sosial Budaya

Masyarakat Simeulue merupakan masyarakat yang heterogen dengan banyak suku dari berbagai daerah. Pulau ini memiliki dua bahasa, yaitu bahasa Devayan dan bahasa Sigulai yang digunakan sebagian besar masyarakat. masyarakat pesisir Sumatera (bahasa Aneuk Jamee). Akibat akulturasi budaya menyebabkan Simeulue memiliki beberapa kesenian yang diadopsi dari berbagai suku seperti Aceh, Nias, Batak dan Sulawesi (Bugis). Mayoritas penduduk Simeulue memeluk agama Islam dan umumnya masyarakat cepat beradaptasi dengan para pendatang sehingga tidak menyulitkan dalam pergaulan sehari-hari. Khusus sekitar kota Sinabang, menggunakan bahasa


(33)

3.2 Pemerintahan

Kabupaten Simeulue merupakan salah satu kabupaten yang relatif muda di provinsi Aceh yang berada kurang lebih 85 mil atau 150 km dari lepas pantai barat Aceh (Labuhan Haji Kab. Aceh Selatan) dan berdiri tegar di tengah Samudera Hindia. Kabupaten Simeulue yang beribu kota di Sinabang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999, dengan harapan pembangunan semakin ditingkatkan di kawasan ini.

Sesuai dengan perkembangannya. Kabupaten yang mempunyai motto “Simeulue Ate Fulawan “ yang artinya Simeulue Berhati Emas ini semakin luas dari segi pemerintahannya. Dari 5 Kecamatan pada tahun 2000 berkembang menjadi 8 kecamatan pada tahun 2002, dengan kecamatan yang berkembang yaitu Teupah Barat (pemekaran dari Simeulue Timur), Teluk Dalam (pemekaran dari Simeulue Tengah) dan Alafan (pemekaran dari Simeulue Barat).

Kecamatan Simeulue Timur merupakan kecamatan yang terbesar dilihat dari segi perangkat wilayah administrasinya dengan jumlah desa/kelurahan sebanyak 29 desa dan 86 dusun.

3.3 Penduduk Dan Tenaga Kerja 3.3.1 Penduduk

Salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian dalam proses pembangunan adalah masalah kependudukan yang sangat kompleks di segala bidang. Jumlah penduduk


(34)

yang besar dapat menjadi modal pembangunan bila kualitasnya baik, namun sebaliknya dapat menjadi beban pembangunan bila kualitasnya rendah.

Jumlah penduduk Kabupaten Simeulue berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil pada tahun 2010 sebanyak 84.604 jiwa yang terdiri atas 43.704 jiwa laki-laki dan 41.000 jiwa perempuan. Jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari perempuan, sehingga rasio jenis kelamin Kabupaten Simeulue pada tahun 2010 adalah 107, artinya setiap 107 orang penduduk laki-laki terdapat 100 orang penduduk perempuan.

3.3.2 Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan tidak terlepas dari masalah kependudukan. Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Namun pada kenyataannya kecepatan pertumbuhan angkatan kerja tersebut tidak dapat diimbangi dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia.

Di Kabupaten Simeulue terdapat 1.518 pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja terdiri dari 665 laki-laki dan 853 perempuan dan sebagian besar dari pencari kerja tersebut berpendidikan SMA dan Diploma I/II.


(35)

(36)

BAB 4

ANALISIS DATA

4.1 Pengumpulan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Simeulue

Setelah pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) serta metode yang akan digunakan untuk melakukan peramalan pada tahun yang akan datang, maka akan dilakukan peramalan dengan menggunakan data pada tahun-tahun sebelumnya sebagai dasar untuk melakukan peramalan pada tahun 2011 s/d 2013

Adapun data yang telah diperoleh untuk menyelesaikan peramalan ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Simeulue Pada Tahun 2000 s/d 2010 (Milyaran Rupiah)

Tahun Atas Dasar Harga Berlaku

2000 154,31

2001 177,06

2002 197,25

2003 222,00

2004 245,25

2005 261,64


(37)

Sambungan Tabel 4.1 :

Tahun Atas Dasar Harga Berlaku

2007 374,78

2008 430,87

2009 485,56

2010 549,26

Sumber : Buku Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Simeulue Tahun 2000 s/d 2010.

Tabel 4.2 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Simeulue Setiap Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000 s/d 2010

Perta-nian Peertambanga/ Penggalian Industri Pengolahan

Listrik, Gas

dan Air

Minum

Bangunan/ Konstruksi

Perdagangan,

Hotel dan

Restaurant

Angkutan dan

Komunikasi

Bank dan Lembaga Keuangan

Jasa-jasa

Jumlah

56,70 0,99 2,15 0,19 6,74 17,27 5,64 1,50 8,83 100

56,81 0,98 2,06 0,19 6,62 17,43 5,58 1,64 8,67 100

56,73 0,98 2,06 0,20 6,62 17,40 5,59 1,67 8,76 100

56,74 0,94 2,03 0,19 6,72 17,37 5,68 1,66 8,66 100

56,23 0,93 2,00 0,20 6,86 17,64 5,71 1,67 8,76 100

57,10 1,00 2,12 0,15 5,36 17,59 6,16 1,76 8,75 100

48,87 0,87 1,92 0,13 5,85 16,63 5,46 2,32 17,95 100

47,36 0,90 1,98 0,50 7,75 14,85 6,19 2,98 17,49 100

44,26 0,92 1,77 0,62 8,79 16,82 6,68 3,01 17,13 100

41,44 1,04 1,61 0,73 10,23 17,05 7,25 3,11 17,54 100

39,66 1,10 1,46 0,93 10,30 17,08 7,75 3,32 18,39 100


(38)

4.2 Peramalan PDRB Kabupaten Simeulue

Setelah data yang diperlukan untuk melakukan peramalan PDRB Kabupaten Simeulue pada tahun 2011 s/d 2013 beserta sembilan sektor lapangan usaha telah tersedia, maka selanjutnya daat dicari peramalannya dengan menggunakan metode yang telah diuraikan sebelumnya dengan menggambarkan scatter diagram dari data tersebut terlebih dahulu, agar dapat diketahui metode apa yang digunakan. Apakah dengan menggunakan Trend Linier, Trend Parabolik, atau Tren Eksponensial.

Tabel 4.3 Peramalan PDRB Kabupaten Simeulue Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun Y X X.Y X2

2000 154,31 -5 -771,5587 25

2001 177,06 -4 -708,23736 16

2002 197,25 -3 -591,75966 9

2003 222,00 -2 -443,99532 4

2004 245,25 -1 -245,2471 1

2005 261,64 0 0 0

2006 331,69 1 331,69176 1

2007 374,78 2 749,55278 4

2008 430,87 3 1292,5971 9

2009 485,56 4 1942,25116 16

2010 549,26 5 2746,29345 25

Jumlah 3429,67 0 4301,59 110 Rata-rata 311,79 0 391,05 10


(39)

Nilai a dan b sebagai berikut :

 

 

 

11 , 39 0 110 11 0 59 , 4301 11 2 2       

X X n Y X XY n b

 

79 , 311 0 11 , 39 79 , 311    

Y bX

a

Sehingga persamaan trendnya sebagai berikut : Y = a + bx

= 311,79 + 39,11x

Y2011 = 311,79 + 39,11 (12)

=781,05

Y2012 = 311,79 + 39,11 (13)

=820,16

Y2013 = 311,79 + 39,11 (14)


(40)

Tabel 4.4 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor Pertanian

Tahun Y X X.Y X2

2000 56,70 -5 -283,50 25

2001 56,81 -4 -227,24 16

2002 56,73 -3 -170,19 9

2003 56,74 -2 -113,48 4

2004 56,23 -1 -56,23 1

2005 57,10 0 0,00 0

2006 48,87 1 48,87 1

2007 47,36 2 94,72 4

2008 44,26 3 132,78 9

2009 41,44 4 165,76 16

2010 39,66 5 198,30 25

Jumlah 561,90 0 -210,21 110 Rata-rata 51,08 0 -19,11 10

Nilai a dan b sebagai berikut :

 

 

91 , 1 0 110 11 0 21 , 210 11 2 2         

X X n Y X XY n b

 

08 , 51 0 91 , 1 08 , 51    

Y bX

a

Sehingga persamaan trendnya sebagai berikut : Y = a + bx


(41)

Y2011 = 51,08 -1,91 (12)

= 28,15

Y2012 = 51,08 -1,91 (13)

=26,24

Y2013 = 51,08 -1,91 (14)

=24,33

Tabel 4.5 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor Pertambangan dan Penggalian

Tahun Y X X.Y X2

2000 0,99 -5 -4,95 25

2001 0,98 -4 -3,92 16

2002 0,98 -3 -2,94 9

2003 0,94 -2 -1,88 4

2004 0,93 -1 -0,93 1

2005 1,00 0 0,00 0

2006 0,87 1 0,87 1

2007 0,90 2 1,80 4

2008 0,92 3 2,76 9

2009 1,04 4 4,16 16

2010 1,10 5 5,50 25

Jumlah 10,65 0 0,47 110


(42)

Nilai a dan b sebagai berikut :

 

 

004 , 0 0 110 11 0 47 , 0 11 2 2       

X X n Y X XY n b

 

97 , 0 0 004 , 0 97 , 0    

Y bX

a

Sehingga persamaan trendnya sebagai berikut : Y = a + bx

= 0,97 +0,004x

Y2011 = 0,97 +0,004 (12)

= 1,02

Y2012 = 0,97 +0,004 (13)

=1,02

Y2013 = 0,97 +0,004 (14)

=1,03


(43)

Pengolahan

Tahun Y X X.Y X2

2000 2,15 -5 -10,75 25

2001 2,06 -4 -8,24 16

2002 2,06 -3 -6,18 9

2003 2,03 -2 -4,06 4

2004 2,00 -1 -2,00 1

2005 2,12 0 0,00 0

2006 1,92 1 1,92 1

2007 1,98 2 3,96 4

2008 1,77 3 5,31 9

2009 1,61 4 6,44 16

2010 1,46 5 7,30 25

Jumlah 21,16 0 -6,30 110

Rata-rata 1,92 0 -0,57 10

Nilai a dan b sebagai berikut :

 

 

06 , 0 0 110 11 0 30 , 6 11 2 2         

X X n Y X XY n b

 

92 , 1 0 06 , 0 92 , 1    

Y bX

a

Sehingga persamaan trendnya sebagai berikut : Y = a + bx

= 1,92 - 0,06x


(44)

= 1,24

Y2012 = 1,92 - 0,06 (13)

= 1,18

Y2013 = 1,92 - 0,06 (14)

= 1,12

Tabel 4.7 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor Listrik, Gas dan Air Minum

Tahun Y X X.Y X2

2000 0,19 -5 -0,95 25

2001 0,19 -4 -0,76 16

2002 0,20 -3 -0,60 9

2003 0,19 -2 -0,38 4

2004 0,20 -1 -0,20 1

2005 0,15 0 0,00 0

2006 0,13 1 0,13 1

2007 0,50 2 1,00 4

2008 0,62 3 1,86 9

2009 0,73 4 2,92 16

2010 0,93 5 4,65 25

Jumlah 4,03 0 7,67 110

Rata-rata 0,37 0 0,70 10


(45)

 

 

07 , 0 0 110 11 0 67 , 7 11 2 2       

X X n Y X XY n b

 

37 , 0 0 07 , 0 37 , 0    

Y bX

a

Sehingga persamaan trendnya sebagai berikut : Y = a + bx

= 0,37 + 0,07x

Y2011 = 0,37 + 0,07 (12)

= 1,20

Y2012 = 0,37 + 0,07 (13)

= 1,27

Y2013 = 0,37 + 0,07 (14)

= 1,34


(46)

Tahun Y X X.Y X2

2000 6,74 -5 -33,70 25

2001 6,62 -4 -26,48 16

2002 6,62 -3 -19,86 9

2003 6,72 -2 -13,44 4

2004 6,86 -1 -6,86 1

2005 5,36 0 0,00 0

2006 5,85 1 5,85 1

2007 7,75 2 15,50 4

2008 8,79 3 26,37 9

2009 10,23 4 40,92 16

2010 10,30 5 51,50 25

Jumlah 81,84 0 39,80 110

Rata-rata 7,44 0 3,62 10

Nilai a dan b sebagai berikut :

 

 

36 , 0 0 110 11 0 80 , 39 11 2 2       

X X n Y X XY n b

 

44 , 7 0 36 , 0 44 , 7    

Y bX

a

Sehingga persamaan trendnya sebagai berikut : Y = a + bx

= 7,44 + 0,36x


(47)

= 11,78

Y2012 = 7,44 + 0,36 (13)

= 12,14

Y2013 = 7,44 + 0,36 (14)

= 12,51

Tabel 4.9 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor Perdagangan, Hotel dan Restaurant

Tahun Y X X.Y X2

2000 17,27 -5 -86,35 25

2001 17,43 -4 -69,72 16

2002 17,40 -3 -52,20 9

2003 17,37 -2 -34,74 4

2004 17,64 -1 -17,64 1

2005 17,59 0 0,00 0

2006 16,63 1 16,63 1

2007 14,85 2 29,70 4

2008 16,82 3 50,46 9

2009 17,05 4 68,20 16

2010 17,08 5 85,40 25

Jumlah 187,13 0 -10,26 110

Rata-rata 17,01 0 -0,93 10


(48)

 

 

09 , 0 0 110 11 0 26 , 10 11 2 2         

X X n Y X XY n b

 

01 , 17 0 09 , 0 01 , 17    

Y bX

a

Sehingga persamaan trendnya sebagai berikut : Y = a + bx

= 17,01 - 0,09x

Y2011 = 17,01 - 0,09 (12)

= 15,89

Y2012 = 17,01 - 0,09 (13)

= 15,80

Y2013 = 17,01 - 0,09 (14)

= 15,71

Tabel 4.10 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor Pengangkutan dan komunikasi


(49)

Tahun Y X X.Y X2

2000 5,64 -5 -28,20 25

2001 5,58 -4 -22,32 16

2002 5,59 -3 -16,77 9

2003 5,68 -2 -11,36 4

2004 5,71 -1 -5,71 1

2005 6,16 0 0,00 0

2006 5,46 1 5,46 1

2007 6,19 2 12,38 4

2008 6,68 3 20,04 9

2009 7,25 4 29,00 16

2010 7,75 5 38,75 25

Jumlah 67,69 0 21,27 110

Rata-rata 6,15 0 1,93 10

Nilai a dan b sebagai berikut :

 

 

19 , 0 0 110 11 0 27 , 21 11 2 2       

X X n Y X XY n b

 

15 , 6 0 19 , 0 15 , 6    

Y bX

a

Sehingga persamaan trendnya sebagai berikut : Y = a + bx

= 6,15 + 0,19x Y2011 = 6,15 + 0,19 (12)


(50)

Y2012 = 6,15 + 0,19 (13)

= 8,67

Y2013 = 6,15 + 0,19 (14)

= 8,86

Tabel 4.11 Peramalan Persentase PDRB Kab. Simeulue Pada Sektor Bank dan Lembaga Keuangan

Tahun Y X X.Y X2

2000 1,50 -5 -7,50 25

2001 1,64 -4 -6,56 16

2002 1,67 -3 -5,01 9

2003 1,66 -2 -3,32 4

2004 1,67 -1 -1,67 1

2005 1,76 0 0,00 0

2006 2,32 1 2,32 1

2007 2,98 2 5,96 4

2008 3,01 3 9,03 9

2009 3,11 4 12,44 16

2010 3,32 5 16,60 25

Jumlah 24,64 0 22,29 110

Rata-rata 2,24 0 2,03 10


(51)

 

 

20 , 0 0 110 11 0 29 , 22 11 2 2       

X X n Y X XY n b

 

24 , 2 0 20 , 0 24 , 2    

Y bX

a

Sehingga persamaan trendnya sebagai berikut : Y = a + bx

= 2,24 + 0,20x

Y2011 = 2,24 + 0,20 (12)

= 4,67

Y2012 = 2,24 + 0,20 (13)

= 4,87

Y2013 = 2,24 + 0,20 (14)

= 5,08


(52)

Tahun Y X X.Y X2

2000 8,83 -5 -44,15 25

2001 8,67 -4 -34,68 16

2002 8,76 -3 -26,28 9

2003 8,66 -2 -17,32 4

2004 8,76 -1 -8,76 1

2005 8,75 0 0,00 0

2006 17,95 1 17,95 1

2007 17,49 2 34,98 4

2008 17,13 3 51,39 9

2009 17,54 4 70,16 16

2010 18,39 5 91,95 25

Jumlah 140,93 0 135,24 110

Rata-rata 12,81 0 12,29 10

Nilai a dan b sebagai berikut :

 

 

23 , 1 0 110 11 0 24 , 135 11 2 2       

X X n Y X XY n b

 

81 , 12 0 23 , 1 81 , 12    

Y bX

a

Sehingga persamaan trendnya sebagai berikut : Y = a + bx

= 12,81 + 1,23x


(53)

= 27,57

Y2012 = 12,81 + 1,23 (13)

= 28,79

Y2013 = 12,81 + 1,23 (14)

= 30,02

4.3 Tabel Hasil Peramalan

Setelah proses perhitungan selesai dilakukan, maka dapat dibuat ringkasannya dalam tabel seperti dibawah ini :

Tabel. 4.13 Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Simeulue Pada Tahun 2011 s/d 2013 (Milyaran Rupiah) Tahun Atas Dasar Harga Berlaku

2011 781,05

2012 820,16

2013 859,26


(54)

Kabupaten Simeulue Tahun 2011 s/d 2013

No Sektor 2011 2012 2013

1 Pertanian 28,15 26,24 24,33

2 Pertambangan/ Penggalian 1,02 1,02 1,03

3 Industri Pengolahan 1,24 1,18 1,12

4 Listrik, Gas dan Air Minum 1,20 1,27 1,34

5 Bangunan/ Konstruksi 11,78 12,14 12,51

6

Perdagangan, Hotel dan Restaurant

15,89 15,80 15,71

7 Pengangkutan dan Komunikasi 8,47 8,67 8,86 8 Bank dan Lembaga Keuangan 4,67 4,87 5,08


(55)

(56)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming (coding). Dalam mengolah data PDRB Kabupaten Simeulue, penulis menggunakan salah satu software sebagai media implementasi lewat sistem yaitu SPSS Versi 17.0.

Dengan menggunakan software tersebut diharapkan dapat membantu untuk mengefisiensikan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas ini dan juga memiliki tingkat keakuratan yang tetap terjaga walaupun diharuskan mengolah data yang banyak dan berulang-ulang.

5.2 Membuka Software SPSS 17.0

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membuka program SPSS 17.0, diantaranya sebagai berikut :

a. Klik Start yang terdapat pada taskbar b. Klik Menu All Programs

c. Klik Menu SPSS Inc d. Klik Statistic 17.0


(57)

e. Klik SPSS Statistics 17.0

f. Setelah itu, akan muncul di monitor tampilan awal lembar kerja SPSS 17.0 seperti dibawah ini :

Gambar 5.1 Tampilan Awal Lembar Kerja SPSS 17.0

5.3 Proses Pengisian Data

Pengisian data ke dalam lembar kerja SPSS 17.0 sama seperti memasukkan atau mengetik data kedalam program pengolahan data lainnya, hanya saja pada SPSS 17.0 memasukkan nama variabel pada bagian Variabel View dan setelah itu masukkan data pada bagian Data View. Dengan bantuan keyboard, proses pengisian data kedalam lembar kerja seperti langkah-langkah dibawah ini :

a. Letakkan pointer pada sel yang akan kita isi dengan data b. Ketik data yang diinginkan

c. Tekan enter atau tekan mouse pada bagian sebelah kiri untuk mengkonfirmasi bahwa proses pengisian data pada sel itu telah berakhir dan akan dilanjutkan


(58)

pada sel yang berbeda dan begitu seterusnya hingga seluruh data yang ingin kita inginkan selesai di masukkan.

Gambar 5.2 Tampilan data yang telah di masukkan kedalam lembar kerja SPSS

5.4 Menghitung Nilai a dan b

Untuk menghitung nilai a dan b maka langkah-langkah yang harus dilakukan, sebagai berikut :

a. Klik Analyze b. Klik Regression

c. Klik Curve Estimation...

d. Masukkan Variabel Dependent Pada Kolom Dependent(s) e. Masukkan Variabel Independent Pada Kolom Variable f. Beri Tanda Centang Pada Linier Untuk Menentukan Model g. Klik OK


(59)

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:PDRB_Kab.Simeulue_Berdasarkan_Harga_Berlaku

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .955 189.448 1 9 .000 311.788 39.106

The independent variable is X.

Gambar 5.3 PDRB Kab. Simeulue Berdasarkan Harga Berlaku

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:PDRB_Kab.Simeulue_Sektor_Pertanian

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .837 46.347 1 9 .000 51.082 -1.911

The independent variable is X.

Gambar 5.4 PDRB Kab. Simeulue Sektor Pertanian

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:PDRB_Kab.Simeulue_Sektor_Pertambangan_dan_Penggalian

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .047 .439 1 9 .524 .968 .004

The independent variable is X.

Gambar 5.5 PDRB Kab. Simeulue Sektor Pertambangan dan Penggalian

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:PDRB_Kab.Simeulue_Sektor_Industri_Pengolahan

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .745 26.308 1 9 .001 1.924 -.057

The independent variable is X.


(60)

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:PDRB_Kab.Simeulue_Sektor_Listrik_Gas_dan_Air_Minum

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .683 19.358 1 9 .002 .366 .070

The independent variable is X.

Gambar 5.7 PDRB Kab. Simeulue Sektor Listrik, Gas dan Air Minum

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:PDRB_Kab.Simeulue_Sektor_Bangunan

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .525 9.950 1 9 .012 7.440 .362

The independent variable is X.

Gambar 5.8 PDRB Kab. Simeulue Sektor Bangunan

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:PDRB_Kab.Simeulue_Sektor_Perdagangan_Hotel_dan_Restaurant

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .157 1.671 1 9 .228 17.012 -.093

The independent variable is X.

Gambar 5.9 PDRB Kab. Simeulue Sektor Perdagangan, Hotel dan Restaurant

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:PDRB_Kab.Simeulue_Sektor_Pengangkutan_dan_Komunikasi

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .704 21.411 1 9 .001 6.154 .193

The independent variable is X.


(61)

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:PDRB_Kab.Simeulue_Sektor_Bank_dan_Lembaga_Keuangan

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .870 59.989 1 9 .000 2.240 .203

The independent variable is X.

Gambar 5.11 PDRB Kab. Simeulue Sektor Bank dan Lembaga Keuangan

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:PDRB_Kab.Simeulue_Sektor_Jasa_Jasa

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .756 27.860 1 9 .001 12.812 1.229

The independent variable is X.


(62)

(63)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data pada bab pembahasan. Maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, diantaranya :

1. Berdasarkan data PDRB Kabupaten Simeulue Tahun 2000 s/d 2010 berdasarkan harga berlaku, tingkat Pendapatan Kabupaten Simeulue cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal yang tidak berbeda juga dijumpai pada hasil peramalannya yang menunjukkan bahwa Kabupaten Simeulue setiap tahunnya mengalami peningkatan pendapatan.

2. Sektor Jasa merupakan penyumbang terbesar dalam peningkatan PDRB Kabupaten Simeulue. Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan persentase setiap tahunnya. Pada tahun 2011 27,57%, lalu meningkat menjadi 28,79% pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 nantinya akan kembali meningkat menjadi 30,02%. Berdasarkan data yang tersaji diatas maka penulis berkesimpulan bahwa sektor jasa sedang mengalami perkembangan di Kabupaten Simeulue.


(64)

3. Sektor pertambangan/Penggalian merupakan sektor yang penyumbang paling sedikit diantara sektor lainnya. Hal tersebut ditunjukkan dari data peramalan pada tahun 2013 sektor pertambangan diperkirakan hanya mencapai 1,03%. Dari itu dapat di simpulkan bahwa sektor pertambangan tidak mengalami perkembangan di Kabupaten Simeulue.

4. Sektor Industri Pengolahan adalah sektor yang terus mengalami penurunan untuk setiap tahunnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Simeulue kurang tepat untuk dijadikan sebagai tempat industri.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh maka penulis memberikan beberapa saran, diantaranya :

1. Kepada pihak terkait dalam hal ini khususnya pemerintah daerah, diharapkan tidak cepat berpuas diri dengan peningkatan pendapatan daerah yang telah dicapai sejauh ini. Dan juga diharapkan peningkatan yang terlihat pada angka-angka di atas juga dapat berbanding lurus dengan kenyataan yang dirasakan oleh masyarakat secara menyeluruh.

2. Dengan berdasarkan rujukan penelitian ini yang menunjukkan bahwa sektor yang paling besar menjadi penyumbang PDRB Kabupaten Simeulue adalah sektor jasa maka diharapkan kepada pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan sektor ini agar dapat semakin meningkat kedepannya,


(65)

disamping juga terus berupaya dalam meningkatkan sektor lainnya agar kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh dapat semakin cepat dirasakan.

3. Berdasarkan hasil pengolahan data PDRB Kabupaten Simeulue, masih terdapat sejumlah sektor yang cenderung mengalami penurunan atau tetap, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan dan juga sebuah penyemangat kepada pemerintah daerah untuk dapat terus berupaya meningkatkan pendapatan dari sektor yang masih memiliki sumbangan yang tergolong kecil untuk pendapatan daerah demi kemajuan kita bersama.


(66)

(67)

DAFTAR PUSTAKA

Deanto.2002.Proyeksi Bisnis Dengan Microsoft Excel.Jakarta:PT. Elex Media Komputindo.

BPS dan BAPPEDA.2006.Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Simeulue Tahun 2000-2005.Badan Pusat Statistik.

Supranto, J. 2008.Statistika Teori Dan Aplikasi.Edisi Ketujuh.Jakarta:Erlangga. BPS.2010.Simeulue Dalam Angka.Badan Pusat Statistik.

http://simeuluekab.bps.go.id/.Diakses Tanggal 6 April 2012.

BPS dan BAPPEDA.2010.Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Simeulue Tahun 2006-2009.Badan Pusat Statistik.

BPS dan BAPPEDA.2011.Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Simeulue Tahun 2007-20010.Badan Pusat Statistik.


(1)

(2)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data pada bab pembahasan. Maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, diantaranya :

1. Berdasarkan data PDRB Kabupaten Simeulue Tahun 2000 s/d 2010

berdasarkan harga berlaku, tingkat Pendapatan Kabupaten Simeulue cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal yang tidak berbeda juga dijumpai pada hasil peramalannya yang menunjukkan bahwa Kabupaten Simeulue setiap tahunnya mengalami peningkatan pendapatan.

2. Sektor Jasa merupakan penyumbang terbesar dalam peningkatan PDRB

Kabupaten Simeulue. Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan persentase setiap tahunnya. Pada tahun 2011 27,57%, lalu meningkat menjadi 28,79% pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 nantinya akan kembali meningkat menjadi 30,02%. Berdasarkan data yang tersaji diatas maka penulis berkesimpulan bahwa sektor jasa sedang mengalami perkembangan di Kabupaten Simeulue.


(3)

3. Sektor pertambangan/Penggalian merupakan sektor yang penyumbang paling sedikit diantara sektor lainnya. Hal tersebut ditunjukkan dari data peramalan pada tahun 2013 sektor pertambangan diperkirakan hanya mencapai 1,03%. Dari itu dapat di simpulkan bahwa sektor pertambangan tidak mengalami perkembangan di Kabupaten Simeulue.

4. Sektor Industri Pengolahan adalah sektor yang terus mengalami penurunan

untuk setiap tahunnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Simeulue kurang tepat untuk dijadikan sebagai tempat industri.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh maka penulis memberikan beberapa saran, diantaranya :

1. Kepada pihak terkait dalam hal ini khususnya pemerintah daerah, diharapkan

tidak cepat berpuas diri dengan peningkatan pendapatan daerah yang telah dicapai sejauh ini. Dan juga diharapkan peningkatan yang terlihat pada angka-angka di atas juga dapat berbanding lurus dengan kenyataan yang dirasakan oleh masyarakat secara menyeluruh.

2. Dengan berdasarkan rujukan penelitian ini yang menunjukkan bahwa sektor

yang paling besar menjadi penyumbang PDRB Kabupaten Simeulue adalah sektor jasa maka diharapkan kepada pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan sektor ini agar dapat semakin meningkat kedepannya,


(4)

disamping juga terus berupaya dalam meningkatkan sektor lainnya agar kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh dapat semakin cepat dirasakan.

3. Berdasarkan hasil pengolahan data PDRB Kabupaten Simeulue, masih

terdapat sejumlah sektor yang cenderung mengalami penurunan atau tetap, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan dan juga sebuah penyemangat kepada pemerintah daerah untuk dapat terus berupaya meningkatkan pendapatan dari sektor yang masih memiliki sumbangan yang tergolong kecil untuk pendapatan daerah demi kemajuan kita bersama.


(5)

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Deanto.2002.Proyeksi Bisnis Dengan Microsoft Excel.Jakarta:PT. Elex Media

Komputindo.

BPS dan BAPPEDA.2006.Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Simeulue

Tahun 2000-2005.Badan Pusat Statistik.

Supranto, J. 2008.Statistika Teori Dan Aplikasi.Edisi Ketujuh.Jakarta:Erlangga.

BPS.2010.Simeulue Dalam Angka.Badan Pusat Statistik.

http://simeuluekab.bps.go.id/.Diakses Tanggal 6 April 2012.

BPS dan BAPPEDA.2010.Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Simeulue

Tahun 2006-2009.Badan Pusat Statistik.

BPS dan BAPPEDA.2011.Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Simeulue

Tahun 2007-20010.Badan Pusat Statistik.