Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008

(1)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI

KABUPATEN NIAS TAHUN 2009 - 2011 BERDASARKAN DATA TAHUN

2000 - 2006

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya KARTIKA KRISNAWATI HALAWA

052407134

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008


(2)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL

BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN NIAS TAHUN 2009 – 2011 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000 - 2006

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : KARTIKA KRISNAWATI HALAWA

Nomor Induk Mahasiswa : 052407134

Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Mei 2008 Diketahui

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing, Ketua,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc. Dra. Normalina N., M.Sc.


(3)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

PERNYATAAN

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN NIAS TAHUN 2009 - 2011 BERDASARKAN

DATA TAHUN 2000 - 2006

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2008

KARTIKA K. HALAWA 052407134


(4)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat, hikmat dan kekuatan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Dra. Normalina N., M.Sc. selaku pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini, yang telah banyak memberi saran dan bimbingan kepada penulis sampai terselesaikannya tugas akhir ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Dr. Saib Suwilo, M.Sc. dan Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si., Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Departeman Matematika FMIPA USU, pegawai di FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah.

Terimakasih yang tulus dan tak terhingga saya ucapkan kepada ayahanda KS. Halawa dan ibunda Y. Mendröfa atas dukungan doa, motivasi dan materi kepada penulis. Ucapan yang sama juga ditujukan kepada abang Dermawan Zebua, kak Citra Halawa, Bang Viktor Zalukhu, Bang Mardin, Eka, Sumi, Tari, Deby, Isma, Christin, rekan-rekan kompa BNKP Medan Baru dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut memberikan dukungan moral dan doa kepada penulis selama penyelesaian tugas akhir ini.


(5)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar isi v

Daftar Tabel vii

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Metode Penelitian 4

1.5 Batasan Masalah 5

1.6 Sistematika Penulisan 6

Bab 2 Tinjauan Teoritis 8

2.1 Pengertian dan Manfaat Peramalan 8

2.2 Jenis-jenis Peramalan 9

2.3 Pengertian dan Manfaat Metode Peramalan 10

2.4 Jenis-jenis Metode Peramalan 11

2.5 Metode Peramalan Proyeksi Trend 12

2.6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 15

2.7 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar

Harga Berlaku dan Harga Konstan 16

2.8 Manfaat Data Pendapatan Regional 17

Bab 3 Sejarah Singkat Kabupaten Nias 18

3.1 Sejarah Pembentukan Kabupaten Nias 18

3.1.1 Zaman Penjajahan Belanda 18

3.1.2 Zaman Pendudukan Jepang 20

3.1.3 Zaman Kemerdekaan 21

3.2 Kondisi Wilayah 24

3.2.1 Keadaan Topografi 25

3.2.2 Keadaan Iklim 25

3.3 Keadaan Penduduk 26

3.4 Gambaran Umum Perkembangan Ekonomi 27

3.5 Perhubungan dan Telekomunikasi 28

3.5.1 Perhubungan 28

3.5.2 Telekomunikasi 29


(6)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Bab 4 Analisis Data 31

4.1 Pengumpulan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Nias 31

4.2 Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di

Kabupaten Nias 33

4.3 Hasil Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Nias Tahun 2009 – 2011 54

Bab 5 Implementasi Sistem 56

5.1 Program Microsoft Excel 56

5.2 Pengolahan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Nias Dengan Program Microsoft Excel 57

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 60

6.1 Kesimpulan 60

6.2 Saran 61

Daftar Pustaka Lampiran


(7)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1.1 Tabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Nias Pada Tahun 2000 – 2006 31

Tabel 4.1.2 Tabel Deskripsi Persentase PDRB Kabupaten Nias Setiap Sektor

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000 – 2006 32 Tabel 4.2.1 Tabel Peramalan PDRB Kabupaten Nias Atas Dasar

Harga Berlaku 33

Tabel 4.2.2 Tabel Peramalan PDRB Kabupaten Nias Atas Dasar Harga Berlaku

Dengan Microsoft Excel 2007 35

Tabel 4.2.3 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada

Sektor Pertanian 36

Tabel 4.2.4 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada

Sektor Pertanian Dengan Microsoft Excel 2007 37 Tabel 4.2.5 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias pada

Sektor Pertambangan/ Penggalian 38

Tabel 4.2.6 Tabel Peramalan Persentasa PDRB Kabupaten Nias pada Sektor

Pertambangan/ Penggalian dengan Mircosoft Excel 2007 39 Tabel 4.2.7 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Industri Pengolahan 40

Tabel 4.2.8 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Industri Pengolahan dengan Micosoft Excel 2007 41 Tabel 4.2.9 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Listrik, Gas dan Air Bersih 42

Tabel 4.2.10 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Listrik, Gas dan Air Bersih dengan Microsoft Excel 2007 43 Tabel 4.2.11 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Bangunan/ Konstruksi 44

Tabel 4.2.12 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Bangunan/ Konstruksi dengan Microsoft Excel 2007 45 Tabel 4.2.13 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Perdagangan, Hotel dan Restaurant 46

Tabel 4.2.14 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Perdagangan, Hotel dan Restaurant dengan Microsoft Excel 2007 47 Tabel 4.2.15 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Angkutan dan Komunikasi 48

Tabel 4.2.16 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Angkutan dan Komunikasi dengan Microsoft Excel 2007 49 Tabel 4.2.17 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 50

Tabel 4.2.18 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dengan Ms. Excel 2007 51 Tabel 4.2.19 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor


(8)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.20 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Jasa dengan Microsoft Excel 2007 53

Tabel 4.3.1 Tabel Peramalan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias Pada Tahun 2009 – 2011 Atas Dasar Harga Berlaku 54 Tabel 4.3.2 Tabel Peramalan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias

Pada Tahun 2009 – 2011 dari Ms. Excel 2007 54 Tabel 4.3.3 Tabel Peramalan Deskripsi Persentase PDRB Kabupaten Nias

Setiap Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 – 2011 55 Tabel 4.3.4 Tabel Peramalan Deskripsi Persentase PDRB Kabupaten Nias

Setiap Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 – 2011


(9)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan ekonomi merupakan masalah yang sangat perlu diperhatikan dan dikaji lebih dalam, bahkan perlu dilakukan perencanaan yang tepat untuk mendapatkan sasaran atau tujuan yang diharapkan. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya merupakan serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan, memeratakan pembagian pendapatan mayarakat dan meningkatkan hubungan ekonomi regional daerah. Dengan kata lain, arah dari pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan tingkat pemerataan pendapatan yang sebaik mungkin.

Dalam perencanaan pembangunan ekonomi, diperlukan dasar pijakan dalam menentukan strategi kebijakan, agar sasaran pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan yang telah diambil pada masa lalu juga perlu dimonitor dan dievaluasi hasil-hasilnya. Oleh karena itu, diperlukan data statistik untuk memberikan gambaran tentang keadaan masa lalu, masa kini dan sasaran-sasaran yang akan dicapai pada masa yang


(10)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

akan datang. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, kita kenal dengan apa yang disebut peramalan (forecasting).

Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan perekonomian suatu daerah, diperlukan berbagai indikator dan informasi data yang akurat yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan nasional atau regional, khususnya dalam bidang ekonomi. Salah satu indikator yang mampu mengukur tingkat pertumbuhan perekonomian tersebut adalah dengan perhitungan tingkat kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha kegiatan ekonomi dalam suatu daerah atau wilayah pada periode tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama satu periode, tentu tidak terlepas dari perkembangan masing-masing sektor yang ikut membentuk nilai tambah perekonomian suatu daerah. Dengan menganalisis data time series dan inform dari setiap sektor akan memberi gambaran tentang bagaimanakah perkembangan dan laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap sektor dari tahun ke tahun. Apakah mengalami kenaikan, penurunan atau mengalami perubahan yang tidak signifikan. Dan dari analisis ini dapat dilihat potensi-potensi yang dapat dikembangkan di Kabupaten Nias.

Kabupaten Nias berada di sebelah barat pulau Sumatera, jaraknya ± 85 mil laut dari Kabupaten Tapanuli Tengah, dan terletak 00 12’ - 10 32’ Lintang Utara (LU) dan 970 - 980 Bujur Timur (BT). Kabupaten Nias sekarang ini sedang dalam tahap pembangunan, baik itu


(11)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

pendidikan, perdagangan, terlebih dalam membangun perekonomian pasca gempa bumi tektonik yang melanda Kabupaten Nias pada tanggal 28 Maret 2005 yang silam.

Oleh karenanya, untuk melihat sejauh mana perkembangan perekonomian di Kabupaten Nias telah terlaksana, perlu diadakan suatu penelitian yang dapat memaparkan hasil-hasil yang telah dicapai dari setiap sektor ekonomi.

1.2 Identifikasi Masalah

Bagaimanakah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari setiap sektor di Kabupaten Nias tahun 2009 - 2011 berdasarkan data tahun 2000 -2006.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perkembangan ekonomi di Kabupaten Nias di masa yang akan datang, dengan mengetahui tingkat pertumbuhan pendapatan masyarakat. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui atau memperkirakan tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tiap sektor di Kabupaten Nias tahun 2009 - 2011, sebagai hasil pelaksanaan pembangunan khususnya pembangunan bidang ekonomi di Kabupaten Nias yang sangat diperlukan baik oleh pemerintah pusat atau daerah maupun kalangan lainnya.


(12)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

1.4 Metode Penelitian

Beberapa metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Metode pengumpulan data.

Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan mengambil data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) cabang Medan. Data yang diperoleh tersebut kemudian dikumpulkan, diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai data tersebut.

2. Pengolahan data.

Untuk mendapatkan hasil yang baik dan akurat, maka haruslah diketahui dan digunakan rumus peramalan yang tepat. Maka untuk meramalkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Nias, penulis menggunakan metode peramalan trend, yaitu suatu gerakan kecenderungan naik atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan nilainya cukup rata-rata. Metode trend terdiri dari : a. Trend linier

Persamaannya adalah : Y = a + bX + e


(13)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

X b Y a= −

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b

b. Trend parabolik

Persamaannya adalah : Y=a+bX+cX2+e

= +

+

2

X c X b na Y

=

+

2+

3 X c X b X a XY

2 =

+

3+

4 X c X b X a Y X

c. Trend Eksponensial

Persamaannya adalah : Y=abx

a dan b dapat dicari dengan rumus :

(

)

n X n b n Y

a=

log − log

log

(

)(

)

(

)

− − = 2 2 log log log X X n Y X Y X n b


(14)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

X = waktu

a dan b = bilangan konstan

1.5 Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah tentang gambaran besarnya Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Nias tahun 2009 - 2011 berdasarkan data tahun 2000 - 2006, dan atas dasar harga berlaku saja. Peramalan yang dilakukan adalah untuk setiap sektor yang berkaitan dengan Produk Domestik Regional Bruto, dimana unit-unit Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tersebut dikelompokkan menjadi 9 lapangan usaha (sektor), yaitu :

1. Pertanian;

2. Pertambangan dan Penggalian; 3. Industri Pengolahan;

4. Listrik, Gas dan Air Bersih; 5. Bangunan/Konstruksi;

6. Perdagangan, Hotel dan Restaurant; 7. Pengangkutan dan Komunikasi;

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; 9. Jasa-jasa.


(15)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang konsep dan definisi dari metode peramalan, sebagai metode dalam pembahasan nantinya.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT KABUPATEN NIAS

Bab ini menjelaskan secara singkat berdirinya Kabupaten Nias.

BAB 4 : ANALISIS DATA

Bab ini membahas data yang telah diamati berikut analisanya.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini diperlihatkan cara menganalisis hasil (output) dari peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2009 - 2011 dalam program excel.


(16)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan hasil dan kesimpulan dari pembahasan serta saran – saran penulis berdasarkan kesimpulan yang didapat.

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian dan Manfaat Peramalan

Setiap kebijakan ekonomi tentu tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan keberhasilan pembangunan untuk mencapai tujuannya pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, perlu dilihat dan dikaji situasi dan kondisi pada saat kebijakan tersebut dilaksanakan. Usaha untuk melihat dan mengkaji situasi dan kondisi tersebut tidak terlepas dari kegiatan peramalan. Peramalan merupakan proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan di masa mendatang, yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan.

Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara kesadaran akan dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan waktu pelaksanaaan kebijakan. Jadi, didalam menentukan kebijakan itu perlu diperkirakan kesempatan atau peluang yang


(17)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

ada dan ancaman yang akan terjadi. Dalam usaha mengetahui atau melihat perkembangan di masa depan, peramalan dibutuhkan untuk menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau suatu kebutuhan akan timbul, sehingga dapat dipersiapkan kebijakan atau tindakan-tindakan yang perlu dilakukan.

Manfaat dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan dilaksanakan. Oleh karena itu, peran peramalan sangat penting, baik dalam penelitian, perencanaan maupun dalam pengambilan keputusan.

Baik tidaknya hasil suatu penelitian dalam ekonomi dan dunia usaha, sangat ditentukan oleh ketetapan ramalan yang dibuat. Walaupun demikian, perlu disadari bahwa suatu ramalan adalah tetap ramalan, dimana selalu ada unsur kesalahannya. Yang penting diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kemungkinan kesalahan tersebut. Oleh karenanya, baik tidaknya suatu ramalan yang disusun sangat tergantung pada orang yang melakukan langkah-langkah peramalan tersebut dan metode yang digunakannya.

2.2 Jenis-jenis Peramalan

Berdasarkan sifat ramalan, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan Kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang


(18)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat pendapat, pengetahuan dan pengalaman dari penyusunnya.

2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai–nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin terjadi. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut :

a. Adanya informasi tentang keadaan pada masa yang lalu. b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data.

c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.

2.3 Pengertian dan Manfaat Metode Peramalan

Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Karena metode peramalan didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, maka metode peramalan ini dipergunakan dalam peramalan yang obyektif. Keberhasilan suatu peramalan sangatlah ditentukan oleh pengetahuan teknik tentang informasi yang lalu, serta teknik dan metode peramalan yang digunakan.


(19)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Metode peramalan merupakan cara berfikir yang sistematis atas pemecahan suatu masalah. Disamping itu, metode peramalan juga memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan. Metode peramalan memberikan cara pengerjaan yang teratur dan terarah, sehingga demikian dapat digunakan teknik penganalisaan yang lebih maju. Dengan penggunaan teknik-teknik tersebut, maka diharapkan dapat memberikan kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar, karena dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan yang terjadi secara ilmiah.

Maka dapat disimpulkan bahwa metode peramalan sangat bermanfaat, karena akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data yang lalu. Sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketetapan hasil ramalan yang dibuat atau disusun.

2.4 Jenis-jenis Metode Peramalan

Metode-metode peramalan dengan menggunakan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan, dengan variabel waktu atau analisa deret waktu, terdiri dari :

1. Metode smoothing

Metode ini mencakup data lewat (past data), metode rata-rata kumulatif, metode rata-rata bergerak (moving average) dan metode aksponential smoothing. Metode


(20)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

smoothing digunakan untuk mengurangi ketidak teraturan musiman dari data yang lalu, dengan membuat rata-rata tertimbang dari sederetan data yang lalu. 2. Metode Box Jenkins

Metode ini menggunakan dasar deret waktu dengan model matematis, agar dapat sekecil mungkin terjadi kesalahan yang membutuhkan identifikasi model dan estimasi parameternya.

3. Metode proyeksi trend dengan regresi

Metode ini merupakan dasar garis trend untuk suatu persamaan matematis, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat diproyeksikan hal yang teliti untuk masa depan.

2.5 Metode Peramalan Proyeksi Trend

Dalam peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias, digunakan metode proyeksi trend. Trend merupakan suatu gerakan kecenderungan naik atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan nilainya cukup rata. Trend yang digunakan adalah trend linier, trend parabolik dan trend eksponensial.

Dalam menentukan penggunaan salah satu dari tiga metode tersebut, maka dibuat scatter diagram data observasinya. Bila scatter diagramnya menunjukkan kenaikkan secara linier maka digunakan trend linier. Tetapi bila trend linier tidak dapat digunakan, maka diperhatikan apakah diagram tersebut membentuk sebuah


(21)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

parabola, baik terbuka ke atas atau terbuka ke bawah. Sehingga trend parabolik cocok dengan data tersebut. Selanjutnya, bila scatter diagram tersebut tidak memperlihatkan linier dan parabola, maka diperhatikan secara rinci apakah kenaikannya secara berlipat ganda atau hitung lebih dahulu logaritma data asli dan gambarkan, maka trendnya adalah trend eksponensial.

Persamaan dari trend tersebut, sebagai berikut :

A. Trend Linier

Trend linier adalah suatu trend yang kenaikkan atau penurunan nilai yang akan diramalkan naik atau turun secara linier. Variabel waktu sebagai variable bebas dapat menggunakan waktu tahunan, semesteran, kuartalan, triwulan, bulanan maupun mingguan. Waktu yang digunakan tersebut tergantung kebutuhan dari pemakai model ini, tetapi datanya harus tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan. Persamaannya adalah :

Y = a + bX + e

Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan metode kuadrat terkecil yaitu :

X b Y

a= −

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b


(22)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Trend parabolik adalah trend yang nilai variabel tak bebasnya naik atau turun tidak secara linier atau terjadi parabola bila datanya dibuat scatter diagram. Persamaan trend parabolik tersebut sebagai berikut :

e cX bX a

Y= + + 2+

Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil akan diperoleh persamaan normalnya sebagai berikut :

= +

+

2

X c X b na Y

=

+

2+

3

X c X b X a XY

2 =

+

3+

4

X c X b X a Y X

Persamaan tersebut menunjukkan adanya tiga persamaan dengan tiga bilangan tak diketahui, maka bilangan tak diketahui tersebut dapat dihitung dengan cara substitusi.

C. Trend Eksponensial

Trend eksponensial adalah sebuah trend yang nilai variabel bebasnya naik secara berlipat ganda atau tidak linier. Persamaan trend eksponensial adalah sebagai berikut :

x

ab Y=

Untuk mendapatkan nilai a dan b diperoleh dengan metode kuadrat terkecil, tetapi terlebih dahulu digunakan logaritma yang hasilnya sebagai berikut :


(23)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

log Y = log a + X log b maka nilai a dan b adalah :

(

)

n X n b n Y

a=

log − log

log

(

)(

)

(

)

− − = 2 2 log log log X X n Y X Y X n b

2.6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada dasarnya merupakan jumlah Nilai Tambah Bruto (NTB) yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Dalam menghitung pendapatan regional, dipakai konsep domestik. Berarti nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu wilayah atau region (dalam hal ini kabupaten) dihitung dan dimasukkan, tanpa memperhatikan kepemilikan atas faktor produksi. Dengan kata lain, PDRB secara agregatif menunjukkan kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan atau balas jasa kepada faktor-faktor produksi yang ikut berpartisipasi dalam proses produksi di daerah tersebut. Dapat dikatakan, PDRB menunjukkan gambaran production originated.


(24)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Dalam perhitungan PDRB, seluruh lapangan usaha dikelompokkan menjadi Sembilan sektor ekonomi, sesuai dengan pembagian penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB) di tingkat Nasional. Pembagian ini sesuai dengan System of National Account (SNA). Hal ini juga memudahkan para analis untuk membandingkan PDRB antar daerah. Dengan demikian kegiatan ekonomi/ lapangan usaha dirinci menjadi : (1) Pertanian, (2) Pertambangan dan Penggalian, (3) Industri Pengolahan, (4) Listrik, Gas dan Air Minum, (5) Bangunan, (6) Perdagangan, Restoran dan Hotel, (7) Pengangkutan dan Komunikasi, (8) Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan, (9) Jasa-jasa. Setiap sektor tersebut dirinci lagi menjadi sub-sub sektor.

2.7 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku dan

Harga Konstan

Hasil penghitungan PDRB disajikan atas harga berlaku dan harga konstan.

a. Penghitungan atas dasar harga berlaku

PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) atau Nilai Barang dan Jasa Akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun, yang dinilai dengan harga tahun yang bersangkutan. NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari pengurangan Output dengan biaya antara masing-masing, dinilai atas dasar harga berlaku. NTB menggambarkan perubahan harga dari masing-masing kegiatan, sub sektor dan sektor.


(25)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Penghitungan atas dasar harga konstan pengertiannya sama dengan atas dasar harga berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan harga suatu tahun dasar tertentu. Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga konstan menggambarkan perubahan volume/ kuantum produksi jasa. Pengaruh perubahan harga telah dihilangkan dengan cara menilai produksi dengan harga suatu tahun dasar tertentu. Penghitungan atas dasar harga konstan berguna untuk melihat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau sektoral, juga untuk melihat perubahan struktur perekonomian suatu daerah dari tahun ke tahun

2.8 Manfaat Data Pendapatan Regional

Data pendapatan regional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian regional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara lain :

1. PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh wilayah suatu regional. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.

2. Pendapatan Regional harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu wilayah.

3. PDRB harga konstan dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun.


(26)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

4. Distribusi PDRB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu wilayah. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu wilayah.

5. PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB dan pendapatan regional per kepala atau per satu orang penduduk.

BAB 3

SEJARAH SINGKAT KABUPATEN NIAS

3.1 Sejarah Pembentukan Kabupaten Nias

Sejarah pembentukan Kabupaten Nias dapat diketahui dari tiga fase berikut, yang mana fase yang satu adalah kelanjutan dari fase sebelumnya, fase tersebut adalah :

1. Zaman Penjajahan Belanda 2. Zaman Pendudukan Jepang


(27)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

3. Zaman Kemerdekaan

3.1.1 Zaman Penjajahan Belanda

Sejak tahun 1864 Daerah Nias merupakan bagian Wilayah Residentil Tapanuli yang termasuk dalam lingkungan Government Sumatera Wesiklet. Dapat dikatakan mulai tahun 1864, secara efektif Pemerintahan Hindia Belanda mengatur Pemerintahan di Nias sebagai bagian daerah Wilayah Hindia Belanda pada waktu itu.

Mulai tahun 1919 Residentil Tapanuli terdiri atas empat afdeeling yang masing-masing dipimpin oleh Asisten Residen, yaitu :

a. Afdeeling Sibolga dan sekitarnya dengan Ibukota Sibolga.

b. Afdeeling Padang Sidempuan dengan Ibukota Padang Sidempuan.

c. Afdeeling Batak Landen dengan Ibukota Tarutung.

d. Afdeeling Nias termasuk pulau-pulau sekitarnya (kecuali Pulau-Pulau Batu) yang merupakan Afdeeling yang baru dibentuk pada tahun 1919 dengan Ibukota Gunungsitoli.

Pembentukan daerah Nias sebagai satu Afdeeling didasarkan pada pertimbangan Antropologis, namun demikian sebelum itu tidak ada pemerintahan yang meliputi keseluruhan daerah Nias yang didiami oleh suku Nias. Afdeeling Nias terdiri dari dua Onderafdeeling yaitu Onderafdeeling Nias Selatan dengan Ibukota


(28)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Teluk Dalam dan Onderafdeeling Nias Utara dengan Ibukota Gunungsitoli yang masing-masing dipimpin oleh seorang Controleur atau Gezeghebber.

Dibawah Onderafdeeling terdapat lagi satu tingkat pemerintahan yang disebut

Distrik dan Onderdistrik yang masing-masing dipimpin oleh seorang Demang dan Asisten Demang. Batas antara masing-masing wilayah tersebut tidak ditentukan secara tegas. Onderafdeeling Nord Nias terbagi atas satu distrik, yaitu Distrik Gunungsitoli dan empat Onderdistrik, yaitu Onderdistrik Idano Gawo, Onderdistrik Hiliguigui, Onderdistrik Lahewa, dan Onderdistrik Lahagu. Sedangkan Onderdistrik Zuid Nias terbagi atas satu distrik yaitu Distrik Teluk Dalam, dan dua onderdistrik, yaitu Onderdistrik Balaekha, dan Onderdistrik Lolowau.

Pada bulan Desember 1928 Pulau-Pulau Batu yang sebelumnya masuk dalam Residentie Sumatera Barat dengan status Onderafdeeling dimasukan kedalam wilayah Afdeeling Nias. Sehingga sejak tahun 1928 Afdeeling Nias resmi terdiri atas tiga Onderafdeeling yakni Onderafdeeling Nord Nias, Ondeafdeeling Zuid Nias, dan Onderafdeeling Der Batu Einlanden. Tingkat Pemerintahan yang paling rendah di Nias dikenal dengan istilah Banua (kampung) yang dipimpin oleh seorang Salawa (Nias Utara) dan si Ulu (Nias Selatan).


(29)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1942 pembagian Wilayah Pemerintahan di Daerah Nias tidak mengalami perubahan atau sama seperti pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Kecuali Onderafdeeling dihilangkan dan ada perubahan nama untuk :

a. Afdeeling diganti menjadi Gunsu Sibu yang dipimpin oleh seorang Setyotyo

b. Distrik diganti menjadi Gun yang dipimpin oleh seorang Guntyo

c. Onderdistrik diganti menjadi Fuku Gu yang dipimpin oleh seorang Fuku Guntyo

Mengenai pengaturan Pemerintahan, juga didasarkan pada UU No. 1 Tahun 1942 yang mengatakan bahwa semua Badan Pemerintahan dan kekuasaannya, Hukum dan Undang-Undang dari Pemerintahan Hindia Belanda untuk sementara diakui sah sepanjang tidak bertentangan dengan aturan Pemerintahan Militer Jepang.

3.1.3 Zaman Kemerdekaan

Pada tahun-tahun pertama zaman kemerdekaan pembagian wilayah pemerintahan di Daerah Nias tidak mengalami perubahan, yang berubah hanya nama wilayah dan nama pempinannya sebagai berikut :

a. Nias Gunsu Sibu diganti menjadi Pemerintahan Nias yang dipimpin oleh Kepala Luhak.


(30)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

b. Gun diganti menjadi Urung yang dipimpin oleh seorang Asisten Kepala Urung (Demang).

c. Fuku Gun diganti menjadi Urung Kecil yang dipinmpin oleh Kepala Urung Kecil (Asisten Demang).

Sesuai dengan distrik dan onderdistrik pada zaman Belanda, pembagian nama tetap berlaku pada zaman jepang, maka pada awal kemerdekaan terdapat sembilan kecamatan. Hanya saja di antara kecamatan itu terdapat tiga kecamatan yang mengalami perubahan nama dan lokasi ibu kota yaitu :

1. Onderdistrik Hiliguigui menjadi Kecamatan Tuhemberua dengan ibu kota Tuhemberua.

2. Onderdistrik Lahagu menjadi Kecamatan Mandrehe dengan ibu kota Mandrehe.

3. Onderdistrik Balaekha menjadi Kecamatan Lahusa dengan ibu kota Lahusa.

Pada tahun 1946 Daerah Nias berubah dari pemerintahan Nias menjadi Kabupaten Nias dengan pimpinan seorang Bupati. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pemekaran wilayah, berikut ini diuraikan nama-nama Kecamatan yang baru dibentuk pada zaman kemerdekaan. Pada tahun 1953 dibentuk tiga kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Gido yang wilayahnya sebagian diambil dari wilayah Kecamatan Gunungsitoli dan sebagian diambil dari Kecamatan Idanogawo, dengan ibu kota Lahemo.

2. Kecamatan Gomo yang wilayahnya sebagian diambil dari Kecamatan Idanogawo dan sebagian dari wilayah Kecamatan Lahusa dengan ibu kota Gomo.


(31)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

3. Kecamatan Alasa yang wilayahnya sebagian diambil dari kecamatn Lahewa sebagian dari wilayah Kecamatan Tuhemberua dan sebagian dari Kecamatan Mandrehe dengan ibu kota Ombolata.

Pada tahun 1956 dibentuk lagi satu Kecamatan yang baru yaitu Kecamatan Sirombu yang wilayahnya sebagian dari wilayah Kecamatan Mandrehe dan sebagian dari Kecamatan Lolowa’u. Berdasarkan PP No. 35 tahun 1992 dibentuk lagi dua Kecamatan baru, yaitu Kecamatan Lolofitumoi yang wilayahnya sebagian dari Kecamatan Gido dan Kecamatan Mandrehe, dan Kecamatan Hiliduho. PP No. 01 tahun 1996 tanggal 03 Januari 1996 membuka peluang untuk terbentuknya dua Kecamatan baru yaitu Kecamatan Amandraya yang wilayahnya sebagian dari Kecamatan Teluk Dalam dan Kecamatan Lahusa, kemudian Kecamatan Lolomatua yang wilayahnya sebagian dari Kecamatan Lolowa’u. Terakhir dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dengan mempedomani KEPMENDAGRI No. 04 tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Kecamatan, maka melalui PERDA Kabupaten Nias No. 06 tahun 2000 tanggal 24 November 2000 tentang pembentukan lima Kecamatan di Kabupaten Nias. Lima Kecamatan pembantu yang masih tersisa selama ini akhirnya ditetapkan menjadi kecamatan yang defenitif masing-masing :

a. Kecamatan Hibala yang wilayahnya berasal dari Kecamatan Pulau-Pulau Batu.

b. Kecamatan Bawolato yang wilayahnya berasal dari Kecamatan Idanogawo.

c. Kecamatan Namohalu Esiwa, wilayahnya sebagian dari Kecamatan Alasa dan Kecamatan Tuhemberua.


(32)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

d. Kecamatan Lotu yang wilayahnya sebagian dari Kecamatan Tuhemberua dan Kecamatan Lahewa.

e. Kecamatan Afulu yang wilayahnya sebagian dari Kecamatan Lahewa dan Kecamatan Alasa.

Berdasarkan UU NO. 07 tahun 1956 Kabupaten Nias ditetapkan sebagai daerah otonom yang disebut Daerah Swatantra Kabupaten Daerah Tingkat II Nias, yang dipimpin oleh Bupati Kepala Daerah. Disamping Bupati Kepala Daerah, dibentuk Dewan Pemerintahan Daerah yang dipilih dari anggota DPRD. Secara singkat dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan pemerintahan di Kabupaten Nias, mengikuti perubahan-perubahan tentang pemerintahan di daerah yang berlaku secara Nasional.

Desa/Kelurahan sebagai tingkat Pemerintahan yang paling bawah di Kabupaten Nias terdapat sebanyak 657 desa. Desa/Kelurahan tersebut dibentuk karena persekutuan masyarakat menurut hukum setempat yang dahulunya masing-masing berdiri sendiri-sendiri tanpa ada tingkat pemerintahan yang lebih tinggi yang mencakup beberapa atau keseluruhan Desa/Kelurahan itu. Sejak awal kemerdekaan sampai tahun 1967 terdapat satu tingkat pemerintahan lagi di antara Kecamatan dengan Desa/Kelurahan yang disebut “ORI” yang meliputi beberapa desa. Memang ORI ini sejak dahulu telah ada yang dibentuk karena perserikatan beberapa Desa yang menyangkut pesta, sedang masalah-masalah pemerintahan Desa langsung diatur oleh masing-masing Desa. ORI sebagai salah satu tingkat pemerintahan di Daerah tingkat


(33)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

II Nias dihapuskan pada tahun 1965 dengan surat keputusan Gubernur tanggal 26 Juli 1965 No. 222/V/GSU dengan tidak menyebutkan alasan-alasan yang jelas.

Selanjutnya berdasarkan keputusan DPRD Kabupaten Nias No. 02/KPTS/2000 tanggal 01 Mei 2000 tentang persetujuan pemekaran Kabupaten Nias menjadi dua Kabupaten, keputusan DPRD Propinsi Sumatera Utara No. 19/K/2002 tanggal 25 Agustus 2002, Undang-undang Republik Indonesia tahun 2002 tanggal 25 Februari 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias selatan, Kabupaten Pakpak Barat dan Kabupaten Humbang Hasundutan, dan lembaran Negara Republik Indonesia No. 29 tahun 2002 tanggal 28 Juli 2003, maka Kabupaten Nias resmi dimekarkan menjadi dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan.

3.1 Kondisi Wilayah

Kabupaten Nias merupakan salah satu Kabupaten dalam wilayah Propinsi Sumatera Utara dan berada disebelah barat Pulau Sumatera yang berjarak ± 92 mil laut dari kota Sibolga atau Kabupaten Tapanuli Tengah. Kabupaten Nias mempunyai luas wilayah 3.799,80 Km2 yang terdiri dari 14 wilayah Kecamatan, 443 desa dan 4 Kelurahan. Ibukota Pulau Nias terletak di Pulau Nias yaitu Gunungsitoli. Kabupaten Nias berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara dengan Pualu-Pulau Banyak Propinsi Nanggroe Aceh Darusallam.


(34)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

c. Sebelah Timur dengan Pulau Mursala Kabupaten Tapanuli Tengah dan Natal Kabupaten Mandailing Natal.

d. Sebelah Barat dengan Samudera Hindia.

3.2.1 Keadaan Topografi

Pulau Nias mempunyai kondisi alam/topografi berbukit-bukit sempit dan terjal serta pegunungan dimana tinggi dari permukaan laut bervariasi antara 0 - 800 m, terdiri dari dataran rendah sampai tanah bergelombang mencapai 24 %, dari tanah bergelombang sampai tanah berbukit-bukit 28,8 % dan dari tanah berbukit sampai pegunungan 51,2 % dari keseluruhan luas daratan. Dengan kondisi topografi yang demikian mengakibatkan sulitnya membuat jalan-jalan lurus dan lebar. Hal ini menyebabkan kota-kota utama di Kabupaten Nias terletak di tepi pantai.

3.2.2 Keadaan Iklim

Kabupaten Nias terletak di daerah katulistiwa yang mengakibatkan curah hujan cukup tinggi. Menurut data dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kabupaten Nias, rata-rata curah hujan pertahun 3145,1 mm dan banyaknya hari hujan dalam setahun 273 hari atau rata-rata 22 hari per bulan pada tahun 2002. Akibat banyaknya curah hujan, maka kondisi alamnya sangat lembab dan basah. Musim kemarau dan hujan datang silih berganti dalam setahun. Disamping struktur batuan dan susunan tanah yang labil mengakibatkan seringnya banjir bandang dan terdapat patahan jalan-jalan


(35)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

aspal dan longsor disana sini, bahkan sering terjadi daerah aliran sungai yang berpindah-pindah.

Keadaan iklim diperangaruhi oleh Samudera Hindia. Suhu udara berkisar antara 14,30-30,40 dengan kelembaban sekitar 80-90 % dan kecepatan angin antara 5-6 knot/jam. Curah hujan tinggi dan relatif turun hujan sepanjang tahun dan seringkali disertai dengan badai besar. Musim badai laut biasanya berkisar antara bulan September sampai Nopember, namun kadang badai terjadi juga pada bulan Agustus, karena cuaca bisa berubah secara mendadak.

3.3 Keadaan Penduduk

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2005 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), diperoleh data jumlah penduduk Kabupaten Nias 441.733 jiwa, dengan rata-rata pertumbuhan penduduk (periode tahun 2000-2005) sebesar 2,01 % pertahun. Kepadatan penduduk Kabupaten Nias tahun 2005 sebesar 126 jiwa/km2, kepadatan penduduk ini tidak sama untuk setiap kecamatan. Kecamatan yang terpadat penduduknya adalah Kecamatan Gunungsitoli sebesar 466 jiwa/km2, ini disebabkan oleh wilayah yang tidak cukup luas, sedangkan Kecamatan yang terjarang penduduknya adalah Kecamatan Lahewa Timur sebesar 43 jiwa/km2.

Penduduk Kabupaten Nias berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2005 mayoritas bersuku Nias (05,68 %) diikuti oleh suku lainnya (2,70 %) antara lain suku Minang


(36)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

(0,37 %), suku Batak (Karo, Simalungun, Toba, Madina, dan Pakpak; 0,34 %) dan suku-suku lainnya. Mayoritas penduduk Nias menganut agama Kristen Protestan, disusul Katholik, Islam, Budha dan Hindu.

3.4 Gambaran Umum Perkembangan Ekonomi

Tingkat keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan disuatu daerah dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Laju pertumbuhan ekonomi tertentu dari berbagai sektor ekonomi yang secara tidak langsung akan menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu daerah. Berdasarkan perhitungan Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) tahun 2003 menunjukan bahwa Kabupaten Nias memiliki dua lapangan usaha utama yaitu sektor usaha pertanian dan usaha perdagangan, hotel dan restoran.

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Nias tahun 2004, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias atas dasar harga konstan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2001 tercatat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias sebesar 0,23 % atau masih berada dibawah angka pertumbuhan ekonomi Sumut (3,72 %) dan Nasional (3,45 %). Hingga tahun 2004 pertumbuhan ekonomi naik sebesar 5,13 % yang berarti berada diatas angka pertumbuhan ekonomi Sumut (4,42 %) dan Nasional (4,10 %). Namun pada tahun 2005 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias mengalami penurunan sebesar minus 3,61 % karena bencana gempa yang melanda Pulau Nias. Secara umum sektor primer (Pertanian) sangat mendominasi dalam pembentukan total PDRB Kabupaten Nias. Sementara sektor perdagangan dari tahun


(37)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

ke tahun mengalami kenaikan. Tanpa bermaksud mengabaikan peranan sektor-sektor yang lain, hal ini sudah menjadi modal bagi pemerintah daerah Kabupaten Nias untuk lebih memprioritaskan kedua sektor tersebut diatas.

3.5 Perhubungan dan Telekomunikasi

3.5.1 Perhubungan

Hubungan darat antar Kecamatan terdiri atas dua jenis status jalan, yaitu Jalan Propinsi, dan Jalan Kabupaten. Secara umum kondisi jalan di Kabupaten Nias rusak berat, dan inilah salah satu penyebab utama mengapa pembangunan masyarakat di Nias berjalan lambat. Di Kabupaten Nias sendiri terdapat tiga pelabuhan laut yaitu, Pelabuhan Laut Gunungsitoli, Pelabuhan Laut Lahewa, dan Pelabuhan Laut Sirombu. Pelabuhan laut Gunungsitoli adalah pelabuhan yang paling dominan baik dari segi kegiatan penumpang maupun arus keluar masuknya barang. Pelabuhan laut merupakan sarana perhubungan yang paling penting mengingat letak Kabupaten Nias yang terpisah dari daratan Sumatera.

Kabupaten Nias saat ini memiliki satu lapangan udara yaitu Bandar Udara BINAKA, yang terletak di Kecamatan Gido. Pesawat yang tersedia untuk melayani rute penerbangan diusahakan oleh perusahaan swasta nasional, PT MERPATI NUSANTARA dengan kapasitas 50 penumpang, dan PT SMAC dengan kapasitas 50 orang.


(38)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

3.5.2 Telekomunikasi

Saat ini sarana telekomunikasi yang tersedia di Kabupaten Nias adalah telepon yang diusahakan oleh Perumtel, dan untuk hubungan antar telepon seluler, sejak bulan Oktober 2003 telah dilayani oleh pihak Telkomsel dan Satelindo. Sejak tahun 2004 pihak Perumtel juga telah meningkatkan layanan mereka dengan membuka jalur internet di Kabupaten Nias melalui program TelkomNet Instan. Selain sarana telekomunikasi elektronik diatas di Nias saat ini hampir semua kecamatan dilayani oleh PT. POS Indonesia Tbk, hanya saja kecepatan pengiriman menjadi kendala oleh karena sarana transportasi yang tidak begitu mendukung.

3.6Nias Pasca Gempa

Nias adalah daerah terisolir dan telah lama tertinggal secara sosial, ekonomi dan pendidikan. Bahkan sebelum dua bencana berurutan, tsunami pada 26 Desember 2004 dan gempa bumi dahsyat 28 Maret 2005, daerah Nias pada umumnya tidak memiliki infrastruktur fisik yang memadai. Sebagian besar kecamatan tidak dihubungkan jaringan jalan yang dapat dilalui kendaraanbermotor. Demikian juga dengan kapasitas pelabuhan dan bandar udara untuk menopang mobilisasi barang dan jasa dengan kuantitas besar seperti dalam kegiatan rekonstruksi yang kini tengah berlangsung.


(39)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Kerusakan akibat bencana tsunami dan gempa di Kepulauan Nias diperkirakan sebesar Rp. 4 trilyun. Tetapi untuk membangun kembali Nias yang lebih baik dibutuhkan dana sebesar Rp. 10 triliun. Hingga akhir 2006, realisasi bantuan baru sekitar Rp. 1.869 miliar, terdiri dari Rp.1.232 Miliar dana On-Budget (APBN) dan Off-Budget Rp. 673 Miliar. Kekurangan dana pembangunan kembali Nias yang lebih baik masih sangat besar sekitar Rp. 8 trilyun. Karena itu, sangat diharapkan adanya komitmen baru dan dukungan lebih besar bagi upaya pembangunan Nias yang lebih baik.


(40)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

ANALISIS DATA

4.1 Pengumpulan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias

Sebagai dasar dalam melakukan peramalan PDRB di Kabupaten Nias pada tahun 2009-2011, maka terlebih dahulu dilakukan peramalan dengan data-data pada tahun yang lalu, yaitu dari tahun 2000-2006.

Dari pengumpulan data, maka diperoleh data pada tahun 2000-2006, sebagai berikut :

Tabel 4.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias pada Tahun 2000-2006

(Jutaan Rupiah)

TAHUN

ATAS DASAR HARGA BERLAKU 2000 1 248 043,38 2001 1 394 942,83 2002 1 643 967,77 2003 1 852 518,16 2004 2 106 529,78 2005 2 412 961,43 2006 2 710 471,62


(41)

Tabel 4.1.2 Deskripsi Persentase PDRB Kabupaten Nias Setiap Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000 – 2006

Tahun Pertanian

Pertambangan/

Penggalian

Industri

Pengolahan

Listrik,

Gas, dan

Air Bersih

Bangunan/

Konstruksi

Perdagangan,

Hotel dan

Restaurant

Angkutan

dan

Komunikasi

Keuangan,

Persewaan dan

Jasa

Perusahaan

Jasa Jumlah

2000 40,86 2,15 1,95 0,28 7,31 24,26 5,78 4,77 12,64 100

2001 40,90 2,19 1,94 0,31 7,48 25,35 6,07 4,85 10,91 100

2002 42,49 2,30 2,18 0,38 7,29 23,48 6,31 5,00 10,57 100

2003 41,09 2,52 2,02 0,45 7,68 22,30 6,91 4,77 12,26 100

2004 41,09 2,71 1,98 0,46 8,28 21,78 6,90 5,04 11,75 100

2005 44,69 2,54 1,69 0,37 6,69 20,10 8,10 4,77 11,06 100

2006 44,47 2,52 1,63 0,36 7,85 18,92 8,26 5,32 10,69 100


(42)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

4.2 Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Nias

Peramalan PDRB di Kabupaten Nias pada tahun 2009-2011 dapat dilakukan dengan menggunakan metode proyeksi trend. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, dimana scatter diagram dari data tersebut digambarkan terlebih dahulu, sehingga dapat diketahui metode apa yang digunakan, apakah dengan menggunakan trend linier, trend parabolik atau trend eksponensial. Scatter diagram dari peramalan tersebut dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 4.2.1 Peramalan PDRB Kabupaten Nias Atas Dasar Harga Berlaku

TAHUN Y Log Y X X LogY X2

2000 1 248 043,38 6,1 -3 -18,3 9 2001 1 394 942,83 6,14 -2 -12,28 4 2002 1 643 967,77 6,22 -1 -6,22 1 2003 1 852 518,16 6,27 0 0 0 2004 2 106 529,78 6,32 1 6,32 1 2005 2 412 961,43 6,38 2 12,76 4 2006 2 710 471,62 6,43 3 19,29 9

JUMLAH 13 369 434,97 43,86 0 1,57 28

Nilai a dan b adalah :

(

)(

)

(

)

− − = 2 2 log log log X X n Y X Y X n b

=


(43)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

b = 1,15

(

)

n X n b n

Y

a=

log − log

log

= 6,27

a = 1862087,14

Persamaan eksponensialnya adalah :

Y = abx

= (1862087,14)(1,15)x

Y2009 = (1862087,14)(1,15)6

= 4307120,71

Y2010 = (1862087.14)(1.15)7

= 4953188,81

Y2011 = (1862087,14)(1,15)8


(44)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.2 Peramalan PDRB Kabupaten Nias Atas Dasar Harga Berlaku


(45)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.3 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Pertanian

TAHUN Y X XY X2

2000 40,86 -3 -122,58 9 2001 40,9 -2 -81,8 4 2002 42,49 -1 -42,49 1 2003 41,09 0 0 0 2004 41,09 1 41,09 1 2005 44,69 2 89,38 4 2006 44,47 3 133,41 9

JUMLAH 295,59 0 17,01 28

RATA-RATA 42,23 0 2,43 4

Nilai a dan b adalah :

(

)

2

2

) )( (

∑ ∑

− − =

X X

n

Y X XY

n b


(46)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

= 0,61 X b Y

a= −

= 42,23 – 0,61(0) = 42,23

Persamaan trend liniernya adalah : Y = a + Bx

= 42,23 + 0,61(X)

Y2009 = 42,23 + 0,61(6)

= 45,89

Y2010 = 42,23 + 0,61(7)

= 46,5

Y2011 = 42,23+ 0,61(8)

= 47,11

Tabel 4.2.4 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Pertanian Dengan Microsoft Excel 2007


(47)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.5 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Pertambangan/Penggalian

TAHUN Y X XY X2

2000 2,15 -3 -6,45 9 2001 2,19 -2 -4,38 4 2002 2,30 -1 -2,3 1 2003 2,52 0 0 0 2004 2,71 1 2,71 1 2005 2,54 2 5,08 4 2006 2,52 3 7,56 9

JUMLAH 16,93 0 2,22 28

RATA-RATA 2,42 0 0,32 4


(48)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b

= 0,08 X b Y

a= −

= 2,42 – 0,08(0)

= 2,42

Persamaan trend liniernya adalah :

Y = a + bX

= 2,42 + 0,08(X)

Y2009 = 2,42 + 0,08(6)

= 2,9

Y2010 = 2,42 + 0,08(7)

= 2,98

Y2011 = 2,42+ 0,08(8)


(49)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.6 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Pertambangan/Penggalian Dengan Microsoft Excel 2007

Tabel 4.2.7 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Industri Pengolahan

TAHUN Y X XY X2

2000 1,95 -3 -5,85 9 2001 1,94 -2 -3,88 4 2002 2,18 -1 -2,18 1 2003 2,02 0 0 0 2004 1,98 1 1,98 1 2005 1,69 2 3,38 4 2006 1,63 3 4,89 9

JUMLAH 13,39 0 -1,66 28


(50)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Nilai a dan b adalah :

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b = -0,06 X b Y

a= −

= 1,91 – (-0,08)(0)

= 1,91

Persamaan trend liniernya adalah : Y = a + bX

= 1,91 + (-0,06)(X) Y2009 = 1,91 - 0,06(6)

= 1,55

Y2010 = 1,91 - 0,06(7)

= 1,49

Y2011 = 1,91- 0,06(8) = 1,43


(51)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.8 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Industri Pengolahan Dengan Microsoft Excel 2007

Tabel 4.2.9 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

TAHUN Y X XY X2

2000 0,28 -3 -0,84 9 2001 0,31 -2 -0,62 4 2002 0,38 -1 -0,38 1 2003 0,45 0 0 0 2004 0,46 1 0,46 1


(52)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

2005 0,37 2 0,74 4 2006 0,36 3 1,08 9

JUMLAH 2,61 0 0,44 28

RATA-RATA 0,37 0 0,06 4

Nilai a dan b adalah :

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b = 0,02 X b Y

a= −

= 0,37 – 0,02(0)

= 0,37

Persamaan trend liniernya adalah :

Y = a + bX

= 0,37 + 0,02(X)

Y2009 = 0,37 + 0,02(6)


(53)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Y2010 = 0,37 + 0,02(7)

= 0,51

Y2011 = 0,37 + 0,02(8)

= 0,53

Tabel 4.2.10 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Dengan Microsoft Excel 2007

Tabel 4.2.11 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Bangunan/Konstruksi

TAHUN Y X XY X2

2000 7,31 -3 -21,93 9 2001 7,48 -2 -14,96 4


(54)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

2002 7,29 -1 -7,29 1 2003 7,68 0 0 0 2004 8,28 1 8,28 1 2005 6,69 2 13,38 4 2006 7,85 3 23,55 9

JUMLAH 52,58 0 1,03 28

RATA-RATA 7,51 0 0,15 4

Nilai a dan b adalah :

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b = 0,04 X b Y

a= −

= 7,51 – 0,04(0)

= 7,51

Persamaan trend liniernya adalah :

Y = a + bX


(55)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Y2009 = 7,51 + 0,04(6)

= 7,75

Y2010 = 7,51 + 0,04(7)

= 7,79

Y2011 = 7,51 + 0,04(8)

= 7,83

Tabel 4.2.12 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Bangunan/Konstruksi Dengan Microsoft Exel 2007

Tabel 4.2.13 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Perdagangan, Hotel dan Restaurant


(56)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

TAHUN Y X XY X2

2000 24,26 -3 -72,78 9 2001 25,35 -2 -50,7 4 2002 23,48 -1 -23,48 1 2003 22,30 0 0 0 2004 21,78 1 21,78 1 2005 20,10 2 40,2 4 2006 18,92 3 56,76 9

JUMLAH 156,19 0 -28,22 28

RATA-RATA 22,31 0 -4,03 4

Nilai a dan b adalah :

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b = -1,01 X b Y

a= −

= 22,31 – (-1,01)(0)

= 22,31

Persamaan trend liniernya adalah :

Y = a + bX


(57)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Y2009 = 22,31 – 1,01(6)

= 16,25

Y2010 = 22,31 – 1,01(7)

= 15,24

Y2011 = 22,31- 1,01(8)

= 14,23

Tabel 4.2.14 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor


(58)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.15 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Angkutan dan Komunikasi

TAHUN Y X XY X2

2000 5,78 -3 -17,34 9 2001 6,07 -2 -12,14 4 2002 6,31 -1 -6,31 1 2003 6,91 0 0 0 2004 6,90 1 6,9 1 2005 8,10 2 16,2 4 2006 8,26 3 24,78 9

JUMLAH 48,33 0 12,09 28

RATA-RATA 6,90 0 1,73 4

Nilai a dan b adalah :

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b = 0,43 X b Y

a= −

= 6,90 – 0,43(0)

= 6,90

Persamaan trend liniernya adalah : Y = a + bX


(59)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

= 6,90+ 0,43(X)

Y2009 = 6,90 + 0,43(6)

= 9,48

Y2010 = 6,90 + 0,43(7)

= 9,91

Y2011 = 6,90 + 0,43(8)

= 10,34

Tabel 4.2.16 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Angkutan dan Komunikasi Dengan Microsoft Excel 2007


(60)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.17 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

TAHUN Y X XY X2

2000 4,77 -3 -14.31 9 2001 4,85 -2 -9.7 4 2002 5,00 -1 -5 1 2003 4,77 0 0 0 2004 5,04 1 5,04 1 2005 4,77 2 9,54 4 2006 5,32 3 15,96 9

JUMLAH 34,52 0 1,53 28

RATA-RATA 4,93 0 0,22 4


(61)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b = 0,05 X b Y

a= −

= 4,93 – 0,05(0)

= 4,93

Persamaan trend liniernya adalah :

Y = a + bX

= 4,93 + 0,05(X)

Y2009 = 4,93 + 0,05(6) = 5,23

Y2010 = 4,93 + 0,05(7) = 5,28

Y2011 = 4,93 + 0,05(8) = 5,33


(62)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.18 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Dengan Microsoft Excel 2007

Tabel 4.2.19 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Jasa

TAHUN Y X XY X2

2000 12,64 -3 -37.92 9 2001 10,91 -2 -21.82 4 2002 10,57 -1 -10.57 1 2003 12,26 0 0 0 2004 11,75 1 11,75 1 2005 11,06 2 22,12 4 2006 10,69 3 32,07 9

JUMLAH 79,88 0 -4.37 28


(63)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Nilai a dan b adalah :

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b = -0,16 X b Y

a= −

= 11,41 – (-0,16)(0)

= 11,41

Persamaan trend liniernya adalah :

Y = a + bX

= 11,41 + (-0,16)(X)

Y2009 = 11,41 – 0,16(6)

= 10,45

Y2010 = 11,41 – 0,16(7)

= 10,29


(64)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

= 10,13

Tabel 4.2.20 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Jasa

Dengan Microsoft Excel 2007

4.3 Hasil Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias

Tahun 2009–2011

Setelah perhitungan peramalan PDRB Kabupaten Nias pada tahun 2009-2011 dilakukan, baik itu berdasarkan harga berlaku maupun untuk setiap sektor, maka hasil peramalan tersebut dapat dibuat ringkasannya dalam bentuk tabel sebagai berikut :


(65)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 4.3.1 Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias Pada Tahun 2009-2011 Atas Dasar Harga Berlaku

(Jutaan Rupiah)

TAHUN ATAS DASAR HARGA BERLAKU

2009 4307120,71

2010 4953188,81

2011 5696167,1

Tabel 4.3.2 Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten

Nias Pada Tahun 2009-2011 Atas Dasar Harga Berlaku Dari

Program Microsoft Excel (Jutaan Rupiah)

TAHUN ATAS DASAR HARGA BERLAKU

2009 4228917,81

2010 4855447,30

2011 5574799.40

Tabel 4.3.3 Peramalan Deskripsi Persentase PDRB Kabupaten Nias Setiap

Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2011

SEKTOR 2009 2010 2011

Pertanian 45,98 46,5 47,11

Pertambangan/Penggalian 2,9 2,98 3,06

Industri Pengolahan 1,55 1,49 1,43


(66)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Bangunan/Konstruksi 7,75 7,79 7,83

Perdagangan, Hotel dan Restaurant 16,25 15,24 14,23

Angkutan dan Komunikasi 9,48 9,91 10,34

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,23 5,28 5,33

Jasa-jasa 10,45 10,29 10,13

Tabel 4.3.4 Peramalan Deskripsi Persentase PDRB Kabupaten Nias Setiap

Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2011

Dari Microsoft Excel 2007

SEKTOR 2009 2010 2011

Pertanian 45,87 46,48 47,09

Pertambangan/Penggalian 2,89 2,97 3,05

Industri Pengolahan 1,56 1,50 1,44

Listrik, Gas dan Air Bersih 0,47 0,48 0,50

Bangunan/Konstruksi 7,73 7,77 7,81

Perdagangan, Hotel dan Restaurant 16,27 15,26 14,25

Angkutan dan Komunikasi 9,50 9,93 10,36

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,26 5,31 5,37

Jasa-jasa 10,48 10,32 10,16

BAB 5


(67)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

5.1 Program Microsoft Excel

Dalam melakukan peramalan serta pengolahan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias, penulis menggunakan Program Microsoft Excel 2007. Adapun lembar kerja dari Program Excel tersebut adalah :

Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar kerja Excel, kemudian data yang telah tersedia tersebut dapat diolah.

5.2 Pengolahan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias

Dengan Program Microsoft Excel

Hal pertama yang dilakukan sebelum melakukan peramalan adalah dengan menentukan metode peramalan trend yang akan digunakan, apakah dengan trend


(68)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

linier, trend parabolik ataupun trend eksponensial. Dalam menentukan metode peramalan trend tersebut, dapat dilihat dari scatter diagram yang diperoleh dari program Excel. Cara mendapatkannya adalah :

a. Misalkan untuk memperoleh scatter diagram pada sektor pertanian, masukkan data tahun (2000-2006) dan data persentase. Data tahun di kolom A dan persentase di kolom B.

b. Blok kedua data tersebut.

c. Klik icon ‘insert’, dan pilih ‘scatter

d. Arahkan kursor, klik pada gambar scatter dan klik OK, maka akan diperoleh hasilnya.


(69)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Setelah diketahui trend apa yang akan digunakan, maka dapat dilakukan peramalan sesuai dengan rumus dan fungsi yang ada pada Excel, yaitu dari menu ‘Formulas’ pilih ‘insert functions’, seperti tampilan dibawah ini :


(70)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Pada ‘Select a function’, pilih fungsi sesuai dengan kebutuhan dalam pengolahan data tersebut. Dalam pengolahan data peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias ini, fungsi yang sering digunakan adalah fungsi LOG (Logaritma), SUM ( Penjumlahan) dan AVERAGE (Rata-rata).


(71)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data pada peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Nias untuk tahun 2009 s/d 2011, maka penulis menarik beberapa kesimpulan, antara lain :


(72)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

1. Dari data PDRB di Kabupaten Nias menggambarkan bahwa data tersebut mengalami perubahan-perubahan dari tahun ke tahun, atau dengan kata lain data tersebut berfluktuasi. Demikian juga dengan hasil peramalannya.

2. Sektor Pertanian merupakan penyumbang terbesar dan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Dimana hasil yang diperoleh pada tahun 2009 adalah 45,98%, naik menjadi 46,5% pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 naik menjadi 47,11%. Maka penulis mengambil kesimpulan bahwa sektor ini sedang berkembang di Kabupaten Nias dan sebagian besar masyarakat Kabupaten Nias bermata pencaharian bertani.

3. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih merupakan sektor penyumbang terkecil. Pada tahun 2009 hasil yang diperoleh adalah 0,49%, pada tahun 2010 naik menjadi 0,51% dan pada tahun 2011 menjadi 0,53%. Sektor ini memang mengalami peningkatan, namun tidak terlalu berkembang.

4. Sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdagangan, Hotel dan Restaurant mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Maka penulis berkesimpulan bahwa sumber daya masyarakat di Kabupaten Nias sangat kurang dan pariwisata di daerah tersebut juga mengalami kemunduran.

6.2 Saran

Dari beberapa kesimpulan yang diperoleh, maka penulis memberikan saran, antara lain :


(73)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

1. Agar hasil peramalan Produk Domestik Regional (PDRB) di Kabupaten Nias ini dapat dipergunakan oleh pemerintah Kabupaten Nias ataupun kalangan lainnya yang berniat untuk membangun Kabupaten Nias, dalam membuat perencanaan dan mengambil keputusan atau kebijakan di dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Nias.

2. Melihat sektor Pertanian sebagai penyumbang terbesar di daerah ini, maka sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan sektor ini agar semakin maju dan dapat dinikmati oleh segenap lapisan masyarakat di Kabupaten Nias pada khususnya dan masyarakat di Sumatera Utara pada umumnya.

3. Agar pemerintah lebih memperhatikan sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebagai penyumbang terkecil, karena listrik dan air bersih ini sangat diperlukan oleh masyarakat di Kabupaten Nias.

4. Dengan menurunnya persentase dari sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdagangan, Hotel dan Restaurant, maka sebaiknya pemerintah lebih sering lagi mengadakan keterampilan kepada masyarakat dan mengadakan kegiatan yang menarik bagi wisatawan serta melestarikan objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Nias.


(74)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Manurung, Adler Haymans, SE. 1990. Teknik Peramalan Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Rineka Cipta.

Nias Dalam Angka. 2007. Medan : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). 2006. Medan : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.


(75)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Supranto, J.,M.A. 2002. Metode Ramalan Kuantitatif untuk Perencanaan Ekonomi dan Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.

Scatter Diagram PDRB Kabupaten Nias


(76)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Scatter Diagram PDRB Kabupaten Nias

Atas Dasar Harga Berlaku Yang Telah di Log kan

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Pertanian


(77)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Pertambangan/Penggalian

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Industri pengolahan


(78)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Bangunan/Konstruksi

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Perdagangan, Hotel dan Restaurant


(79)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Angkutan dan Komunikasi

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Jasa


(80)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.


(1)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Supranto, J.,M.A. 2002. Metode Ramalan Kuantitatif untuk Perencanaan Ekonomi

dan Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.

Scatter Diagram PDRB Kabupaten Nias

Atas Dasar Harga Berlaku


(2)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Scatter Diagram PDRB Kabupaten Nias

Atas Dasar Harga Berlaku Yang Telah di Log kan

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias

Pada Sektor Pertanian


(3)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias

Pada Sektor Pertambangan/Penggalian

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias

Pada Sektor Industri pengolahan


(4)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias

Pada Sektor Bangunan/Konstruksi

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias

Pada Sektor Perdagangan, Hotel dan Restaurant


(5)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias

Pada Sektor Angkutan dan Komunikasi

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias

Pada Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Scatter Diagram Persentase PDRB Kabupaten Nias

Pada Sektor Jasa


(6)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.