View of TM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KACANG TANAH DENGAN MENGOPTIMALKAN UMKM YANG DIKELOLANYA MELALUI REKAYASA MESIN SANGRAI DAN MESIN PENGUPAS KACANG TANAH DI GENTUNGAN, MOJOGEDANG, KAB. KARANGANYAR

  PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KACANG TANAH DENGAN MENGOPTIMALKAN UMKM YANG DIKELOLANYA MELALUI REKAYASA MESIN S ANGRAI DAN MESIN PENGUPAS KACANG TANAH DI GENTUNGAN, MOJOGEDANG,

  KAB. KARANGANYAR

  

Burhan Ibnu M., Hadi Indriyanto

Jurusan Teknik Mesin Politeknik Pratama Mulia Surakarta

  ABSTRACT Karanganyar is a county located in the southeast central Java province, which borders with East Java Province. Karanganyar District is divided into 17 sub-districts and industrial areas as well known for its population pariwisatanya.Walaupun many who work as farmers, good farmers and rice polowijo.

  As in Hamlet Village Banaran Gentungan District Mojogedang Karanganyar District is situated north of the city directly adjacent Karanganyar Sragen regency. And most of the population are farmers and traders polowijo roasted peanuts (Peanuts Gongso) because the majority of the people of this area is the Farmers peanuts, soybeans and other polowijo. To process the crops of farmers who are nearby then most people in the hamlet Banaran formed the Circle of Friends incorporated in SMEs "Barokah", chaired by Mr. Karjo (39). As for the manufacture of roasted nuts in the village to this day how the processing is still done in a way that is simple bean that has been washed and were included in the Tong sand with a ratio of 40 Kg 5 Kg sand peanuts then rotated by the crank with human power. It is certainly less effective in addition to results that are not as desired due to uneven maturation because the rotation is not continuous, this led to its total production is less due to only rely on human power so that more or less depending on the production of human labor itself. So also from box plastic still wear the traditional way of cooling the cooked beans first and then inserted in the plastic to be heated way above the kerosene lamp and candles. So the result is less neat and uneven then this also affect the sale value of the roasted bean itself because it does not last long on the market. Because packs are not meeting / fast doldrums Key words: Peanuts , Traditional plastic

1. Pendahuluan

  Karanganyar merupakan kabupaten yang terletak dibagian tenggara Propinsi Jawa tengah, yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Karanganyar terbagi dalam 17 Kecamatan dan terkenal dengan kawasan Industri serta pariwisatanya.Walaupun penduduknya banyak yang bekerja sebagai Petani, baik petani polowijo maupun padi. Adapun di Dukuh Banaran Desa Gentungan Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar ini letaknya disebelah utara dari kota Karanganyar yang berbatasan langsung dengan kabupaten Sragen. Dan sebagian besar penduduknya adalah Petani polowijo dan sebagai pedagang kacang sangrai ( Kacang Gongso ) karena mayoritas masyarakat didaerah ini adalah Petani kacang tanah, kedelai maupun polowijo lainnya .Untuk mengolah hasil panen dari petani yang ada disekitarnya maka sebagian penduduk di dukuh banaran tersebut membentuk Paguyuban yang tergabung dalam UM KM “ Barokah “ yang diketuai oleh Bapak Karjo (39). Adapun dalam pembuatan Kacang Sangrai di dusun tersebut sampai saat ini cara pengolahannya masih dilakukan secara sederhana yaitu dengan cara kacang yang sudah dicuci dimasukkan dalam Tong dan diberi pasir dengan perbandingan 40 Kg kacang tanah 5 Kg pasir kemudian diputar dengan cara di engkol dengan tenaga manusia ( Seperti pada gambar ). Hal ini tentu kurang effektif disamping hasilnya yang tidak sesuai yang diinginkan karena matangnya tidak merata sebab perputarannya tidak kontinyu, hal ini menyebabkan jumlah produksinya kurang dikarenakan hanya mengandalkan tenaga manusia sehingga banyak sedikitnya produksi tergantung dari tenaga manusia itu sendiri. Begitu juga dari pengepakannya masih memakai cara tradisonal yaitu kacang yang sudah matang didinginkan terlebih dahulu kemudian dimasukan dalam plastik untuk melengketkannya dengan cara di panaskan di atas lampu teplok maupun lilin. Sehingga hasilnya kurang rapi dan tidak merata maka hal ini juga berpengaruh terhadap nilai jual dari kacang sangrai itu sendiri karena tidak tahan lama di pasaran. Sebab bungkus tidak rapat/ cepat melempem Tujuan

  Tujuan dari Prgram IbM ini tepat tentang teknologi tepat guna sehingga dapat meringankan beban UMKM tersebut .Serta dapat meningkatkan produksinya sehingga diharapkan UMKM dapat membuka peluang tenaga kerja baru dan dapat memberdayakan tenaga kerja dilingkungan masing- masing ini bertujuan untuk mengurangi arus urbanisasi dan memberi wawasan berwirausaha baru bagi generasi muda dan masyarakat disekitarnya serta dapat meningkatkan pendapatan dan produktifitas kerja. Maka program ini diharapkan terus berlanjut untuk didaerah lain, diharapkan dapat meningkatkan income pendapatan bagi UM KM /Industri kecil. Sehinggga dalam skala Nasional program ini akan meningkatkan pendapatan perkapita daerah. Tinjauan Pustaka

  Dalam ekonomi, seorang pengusaha berarti orang yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan peluang secara berhasil. Pengusaha bisa jadi seorang yang berpendidikan tinggi, terlatih dan terampil atau mungkin seorang buta huruf yang memiliki keahlian yang tinggi diantara orang-orang yang tidak demikian. Menurut Jhingan pengusaha mempunyai criteria kualitas sebagai berikut, (1) energik, banyak akal, siap siaga terhadap peluang baru, mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi yang berubah dan mau menanggung resiko dalam perubahan dan perkembangan; (2) memperkenalkan perubahan teknologi dan memperbaiki kualitas produknya; (3) mengembangkan skala operasi dan melakukan persekutuan, mengejar dan menginvestasikan kembali labanya. (Jhingan, 2004: 426) Ekonom Prancis, J.B. Say, menciptakan kata entrepreneur (wirausahawan) sekittar tahun 1800, “Wirausahawan menggeser sumber daya ekonomi dari bidang produktifitas yang lebih rendah ke bidang yang lebih tinggi dan hasil yang lebih besar” (Armstrong, 2003: 149).

  George Gilder dalam The Spirit of Enterprise, mengatakan “Para wirausahawan adalah para innovator yang membangkitkan permintaan”. Mereka adalah pembuat pasar, pencipta modal, pengembang peluang dan penghasilan teknologi baru. Istilah kewirausahawan banyak dijumpai dalam uraian yang merupakan kata dasar wirausaha yang berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan kata wirausaha.

  Terdapat berbagai macam penggolongan mengenai wirausaha. Winarto (2003), menggolongkan dua kategori aktivitas kewirausaha. Pertama, berwirausaha karena melihat adanya peluang usaha opportunity). Kedua, kewirausahaan karena terpaksa tidak ada alternatif lain untuk ke masa depan kecuali dengan melakukan kegiatan usaha tertentu. Sehingga wirausaha dapat dipandang dari (1) tujuan wirausaha, dan (2) proses berusaha. Dalam proses berusaha apakah keputusan untuk berusaha berjalan lambat atau cepat, dan pada waktu masuk dalam bisnis apakah ia sebagai pendiri, atau mendapat usaha dari proses membeli atau melalui franchising atau, (3) konteks industri dan teknologi, (4) struktur kepemilikan, yaitu pemilik tunggal, kongsi, kelompok.

  Namun perlu diingat kewirausahaan itu bukan untuk sekedar menghasilkan uang, tetapi menghasilkan sesuatu yang diperlukan masyarakat yaitu gagasan inovatif, semangat untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

  Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki visi bisnis atau harapan dan mengubahnya menjadi realita bisnis. Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan inovasi, dan kemajuan di perekonomian, sehingga wirausaha adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Wirausaha bukan karena memahami yang ada dalam semua kompleksitasnya, tetapi dengan menciptakan situasi baru yang harus dicoba untuk dipahami oleh orang lain. Para wirausahawan berada di dunia yang terakhir menjadi yang pertama, tempat penawaran menciptakan permintaan, tempat keyakinan mendahului pengetahuan.

  2. Materi dan Metode Bahwa pelaksanaan program

  Iptek bagi Masyarakat ini diawali dengan mengadakan sosialisasi dan diskusi dengan ketua UM KM dan anggotanya di Dukuh Banaran Rt 02/01 Desa Gentungan Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar) di rumah Bapak Karjo ( 39 Th) Untuk penyuluhan tentang program – programnya Diantaranya :

  A. Pembuatan serta rekayasa mesin Sangrai kacang tanah sitem elektris untuk mengatasi permasalahan yang selama ini, dimana permintaan yang tidak sebanding dengan produksi yang dihasilkan supaya dapat terpecahkan, dengan cara meoptimalkan mesin sangrai kacang tanah tersebut, sehingga produksi bisa bertambah dan bisa menambah jaringan baru pada penjualan Produk yang dihasilkan. Disini mitra diajak musyawarah dalam hal menentukan kapasitas mesin yang akan di rekayasa serta diberi arahan dengan training cara pengoperasianya dan cara perawatannya. supaya pihak UMKM dapat mengoperasikan dan merawatnya.Sehingga dalam perjalananya nanti dapat membantu dalam produksi serta dapat menambah income pendapatan bagi UMKM tersebut utamanya dan umumnya bagi masyarakat di lingkunganya. Dengan progran rekayasa mesin sangrai kacang tanah ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perkapita dalam skala Nasional.

  B. Pembuatan serta rekayasa mesin pengupas kulit kacang tanah sitem elektris untuk mengembangkan produk yang dihasilkan tidak hanya terfokus satu jenis saja melainkan bisa mengembangkan produk- produk lain. Seperti Kacang bawang, Ampyang dan sambal pecel / sambal kacang. Diharapkan dengan adanya mesin ini produksi bisa meningkat dan berkembang. Disamping itu bisa menambah lapangan kerja bagi masyarakat terutama bagi generasi muda yang ada disekitarnya. Sehingga bisa menekan angka penggangguran serta memberi masyarakat terutama lingkunganya untuk berwiraswasta baru.

  C. Pelatihan memasak membuat produk baru dengan resep- resepnya

  Untuk menambah wawasan terutama bagi UM KM dan anggotanya tentang produk- produk lain yang bahan dasarnya dari kacang tanah tetapi masih dapat dikembangkan dalm bentuk lain serta mempunyai nilai jual yang tinggi dipasaran ( Lokasi dekat dengan tempat Rekreasi ) . Maka dari itu produk yang dihasilkan tidak hanya terfokus satu jenis saja yaitu kacang sangrai tetapi bisa mengembangkan produk yang lain seperti roti kacang, kacang telor dan lain sebagainya dalam hal pemasaranya pun sudah ikut didalam pemasaran kacang sangrai tersebut.

  D. Pembuatan serta rekayasa mesin Press.

  Dengan tujuan untuk mengemasi produk –produk yang dihasilkan sehingga produk yang sudah dikemasi bisa tahan lama dan tidak cepat melempeng. Karena selama ini pengemasannya masih memakai cara tradisonal yaitu dengan cara produk dimasukan dalam plastik kemudian teplok maupun lampu lilin. Sehingga dari hasilnya saja kurang rapi dan tidak tahan lama maximal 3 hari apabila tidak laku barang ditarik kembali. Dengan adanya mesin press ini diharapkan produk yang dihasilkan dapat dikemas dengan rapi dan udara yang masuk dalam plastik kemasan tersebut bisa diantisipasi sekecil mungkin sehingga produk yang dihasilkan dapat tahan lama.

  E. Pelatihan manajemen dan pembukuan. Dengan tujuan untuk mengetahui seberapa modal yang telah dikeluarkan dan laba yang dihasilkan setiap bulannya ataupun setiap produksi . Sebab selama ini masih memakai manajemen keluarga jadi tidak diketahuinya laba yang dihasilkan dari penjualan produksi kacang sangrai setiap harinya untuk mengenalkan sistem manajemen baru dan pembukuan keuangan sehingga seberapa besar laba maupun produk yang terjual hari ini bisa diketahui yang selama ini tidak adanya pembukuan dan memakai manajemen tradisonal.

  Mesin sangrai yang direkayasa sudah diuji dioperasikan. Pada proses pengolahan kacang tanah mendapatkan hasil yang maksimal yaitu Tingkat matang kacang merata hampir 95 % matang dan tidak pecah, sehingga proses pengolahannya dapat dikatakan maksimal dan hasilnya dapat sempurna dalam. Setiap kali Proses pengolahan sangrai kacang membutuhkan waktu Setiap 25 kg kacang waktu 15 menit. Sehingga dalam waktu 1 jam dapat mengolah 100 Kg kacang sangrai Apabila dibandingan dengan sistem Engkol Setiap 2 jam hanya mampu mengoalah

  25 Kg kacang Maka didapat perbandingan anatara mesin yang dibuat dengan mesin sistem engkol yang selama ini dipakai 1 : 8

  Berdasarkan hasil uji coba UMKM secara langsung, maka dapat dikatakan bahwa mesin ini sudah dapat bekerja dengan hasil seperti yang diharapkan.

  Mesin ini sekarang sudah langsung dipakai oleh industri kecil.

  Mesin sangrai kacang tanah hasil rekayasa ini mempunyai beberapa keunggulan, yaitu (1) mampu mengolah kacang sangrai dengan waktu yang singkat dengan kapasitas yang banyak, dikembangkan untuk kapasitas yang lebih besar dengan melakukan modifikasi pada

3. Hasil dan Pembahasan

  beberapa bagian tertentu, (3) daya motor yang digunakan kecil. Sekalipun mesin tersebut mempunyai berbagai keunggulan, namun beberapa kelemahan mesin pengolah juga ada.

  1 Proses pengolahan Tabung Drum Tabung Plat

  6 Biaya yang ditanggung 75.000/bulan 60.000/bulan

  5 Hasil pengolahan 70 % 95 %

  4 Kapasitas 25 kg 25 kg

  3 Daya Engkol /Manusia Listrik /146 watt

  15 Menit

  2 Jam

  2 Waktu pengolahan

  No Jenis Kegiatan Proses pengolahan Mesin manual Mesin yang direncanakan

  Kelemahan inilah yang mendukung para pengabdi untuk selalu terus melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat .

  b) Perbandingan Ekonomis Perbandingan pemakaian Mesin manual dengan yang Direncanakan

  1 : 50 Mesin Dengan Putaran tabung Lebar mesin : 500 mm Panjang mesin : 625 mm Tinggi : 592 mm

  : : 25 kg / 15 Menit

  a) Spesifikasi Mesin Daya mesin : 146 watt Putaran mesin : 1200 rpm Kapasitas mesin Perandingan Putaran

  2. Mesin ini belum otomotisasi, masih melibatkan pekerja.

  1. Mesin ini bebannya agak berat.

  Beberapa kelemahan tersebut adalah

  7 Perawatan Rumit Mudah

  Perbandingan Ekonomis Penggunaan Mesin Yang Direkayasa Dengan Mesin Manual

  120 105 it)

  90 en

  75 (m

  60

  45 tu

  Rekayasa

  30 ak

15 W

  Manual

  5

  10

  15

  20

  25 Berat (kg)

Grafik 1 Menunjukan Perbandingan Ekonomis Mesin hasil Rekayasa Dengan

  Mesin manual Kwalitas Matang Kacang Pada Pengolahan Mesin

  Yang Direkayasa dengan Mesin Manual

  150 ) (%

  80 n 100

  75

  70

  65

  60 ga an

50 Rekayasa

  at m Manual

  Ke

  5

  10

  15

  20

  25 Berat (kg) Grafik 2 Menunjukan Perbandingan Kwalitas Matang Kacang Pada

  Pengolahan Mesin Hasil kacang tanah dan mesin Rekayasa Dengan Mesin Manual press kemasan kacang tanah

  Dari hasil rekayasa mesin

  4. Simpulan tersebut maka dapat diambil

1. Dalam Rekayasa Mesin

  Sangrai Kacang Tanah, kesimpulan Mesin Pengupas kulit sebagai berikut : a. Mesin – mesin tersebut kacang, Kue dari kacang dapat dikatakan dapat tanah dan kacang telor dan bekerja dengan baik, seperti lain sebagainya yang diharapkan dan c. Dengan adanya pelatihan berfungsi sebagai mana ini antusiasnya ibu-ibu mestinya . UMKM dan anggotanya

  b. Mesin – mesin tersebut dapat mencoba dengan sangat membantu industri produk baru sehingga kecil dalam melakukan nantinya dapat proses pengolahan sebingga meningkatkan pendapatan produksinya dapat bagi UMKM “Barokah“ meningkat. beserta anggota- c. Mesin – mesin tersebut dari anggotanya. segi Pengoperasian mudah dan perawatannya pun juga

  3. Pelatihan Manajemen dan tidak begitu rumit Pembukuan Dari Pelatihan

  Manajemen dan memasak Pembukuan maka dapat

  2. Pelatihan membuat produk baru diambil kesimpulan dengan resep-resepnya sebagai berikut : Dari hasil rekayasa mesin

  a. Sekarang setiap produksi tersebut maka dapat kacang tanah dan lainya diambil kesimpulan sudah tercatat dalam buku sebagai berikut : secara tertib, sehingga a. Dapat menambah wawasan modal yang di keluarkan terutama bagi UM KM “ dalam produksi dan

  Barokah “ dan anggotanya pendapatan yang masuk tentang produk-produk lain dalam penjualan sudah yang bahan dasarnya dari tercatat sehingga laba kacang tanah dapat diketahui.

  b. Mendorong motivasi untuk

  b. Pengeluaran dan produk baru sehingga Pemasukan selalu tercatat produk yang dihasilkan sehingga dengan adanya tidak hanya terfokus satu pelatihan tersebut sangrai tetapi bisa lumayan tertib . mengembangkan produk yang lain seperti Roti DAFTAR PUSTAKA Khurmy, R.S and Gupta, J.K ( Nurcholis, Hanif. 2005. Teori 1982 ) “ Text Book of dan Praktek Pemerintahan Machine Design “, Third dan Otonomi Daerah. Edition Eurasia PT Grasindo. Jakarta Publishing House, New http:/www.corebes.net/lingkung Delhi. an-_usaha_penentu_daya

  Suga, Kiyokatsu, Sularso, _saing.htm Dasar Perencanaan dan http:/www.corebes.net/pengem Pemilihan Elemen Mesin, bangan_ekonomi_lokal_(loca Edisi ke – 10, PT. l_economic- Pradnya Paramita, Jakarta development)..htm 2000. http:/www.corebes.net/konsep_

  Setiadji,B,(2002) “ daya Tahan dan_teoril_klaster_industri_(i indurtri Kecil dan ndustries_custer_teory_and_c Menengah ( IKKRT): oncept .htm Mitos atau Realita” , tahunan Journal Riset AME.STIE ‘YO”,6 April http://journal.gunadarma.ac.id/files/ 2002, Yogyakarta E07.pdf