Optimalisasi E KTP Reader sebagai pengga
OPTIMALISASI FUNGSI E-KTP SEBAGAI
PENGGANTI SPTB
Oleh :
EDY BAKTI KISWANTOMO
KERTAS KARYA PROGRAM MANAGEMENT TRAINEE
BAKAL CALON KARYAWAN PT TASPEN (PERSERO)
TAHUN 2017
OPTIMALISASI FUNGSI E-KTP SEBAGAI
PENGGANTI SPTB
Kertas karya ini kami buat dalam rangka penugasan akhir sebagai
Trainee On the Job Training (OJT) Program Management Trainee (MT)
Tertanda,
Trainee
EDY BAKTI KISWANTOMO
Mengetahui,
Mentor
HADI SUBAGYO
NIK. 1093
1|Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Perusahaan Persero,
secara singkat disebut PT TASPEN (PERSERO) adalah suatu Badan Usaha
Milik
Negara
(BUMN)
yang
ditugaskan
oleh
Pemerintah
untuk
menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Aparatur Sipil Negara yang
terdiri dari Program Dana Pensiun Aparatur Sipil Negara (ASN) dan
Tabungan Hari Tua (THT), sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 25 tahun 1981 dan Peraturan Pemerintah Nomor 26
tahun 1981 yang kemudian dirubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor
20 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil dengan tujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri pada saat memasuki usia
pensiun. Terhitung 1 Juli 2015 dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 92
ayat (4) dan Pasal 107 Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah
No. 70 Tahun 2015 tanggal 16 September 2015 tentang Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
penyelenggaraannya diserahkan kepada PT TASPEN (PERSERO).
Melayani
melebihi
harapan peserta (Delighted Customer
Service)
merupakan suatu bentuk layanan paripurna yang diberikan PT TASPEN
(PERSERO) kepada peserta. Dalam hal ini, PT TASPEN (PERSERO)
memberikan pelayanan dengan Moto Layanan 5T yaitu Tepat Orang, Tepat
Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat dan Tepat Administratif. Sehubungan
dengan hal tersebut, dalam pembayaran klaim, Taspen harus memastikan
kebenaran penerima (peserta/ahli waris) adalah benar-benar yang berhak
menerima.
Surat Pengesahan Tanda Bukti Diri (SPTB) adalah sebuah mekanisme
validasi identitas peserta yang wajib disahkan oleh Kepala Kelurahan atau
Kepala Desa terkait klaim Pensiun dibayarkan kepada yang berhak
2|Page
berdasarkan prinsip kehati-hatian. PT TASPEN (PERSERO) menyadari
bahwa proses pembuktian diri perlu disederhanakan dengan memanfaatkan
teknologi. Makin pesatnya perkembangan teknologi membuat ekspektasi
peserta terhadap layanan menjadi lebih baik, peserta mengharapkan segala
proses layanan taspen menjadi lebih mudah, praktis, cepat, dan aman.
Berdasarkan hal tersebut, Trainee bermaksud untuk menyampaikan inovasi
terkait Proses Pengesahan Tanda Bukti Diri yang selama ini masih
dilakukan manual, dimana peserta mengisi form SPTB yang kemudian
disahkan oleh Pejabat yang berwenang. Dewasa ini, kemajuan teknologi
telah membuat segala proses pada kehidupan kita menjadi lebih mudah dan
cepat, salah satunya adalah E-KTP Reader yang dapat membaca KTP
Elektronik peserta dan melakukan verifikasi berdasarkan data biometrik
yang telah terekam sebelumnya.
E-KTP Reader digunakan sebagai sarana pencocokan identitas yang
diterjemahkan ke dalam sebuah nilai digital dan kemudian ter-registrasi
dalam data KTP Elektronik. Nantinya data tersebut akan dianggap sebagai
pembuktian data diri peserta karena dilakukan secara langsung dengan
verifikasi sidik jari. Proses ini trainee sebut verifikasi biometrik peserta,
yaitu proses pengesahan tanda bukti diri yang membuktikan keaslian
identitas peserta atau ahli waris peserta dengan menggunakan kode
biometrik dalam E-KTP yang keabsahannya terjamin oleh Negara
berdasarkan sistem Disdukcapil. Hal ini menjadi dasar yang cukup untuk
membuktikan identitas seseorang adalah benar peserta atau anggota
keluarga peserta yang secara hukum berhak menerima hak Tunjangan
Veteran, UDW, Pensiun Janda/Duda, dan Pensiun Yatim.
Inovasi ini diharapkan dapat memaksimalkan Pelayanan PT TASPEN
(PERSERO) di masa yang akan datang dan memberikan kemudahan bagi
peserta untuk mengajukan klaim Tunjangan Veteran, UDW, Pensiun
Janda/Duda, dan Pensiun Yatim.
3|Page
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka trainee dapat merumuskan
masalah sebagai berikut :
1.
Apakah sistem E-KTP Reader dapat memastikan keabsahan identitas
peserta atau ahli waris peserta ?
2.
Apakah sistem E-KTP Reader sebagai pengganti SPTB dapat
meningkatkan pelayanan Taspen kepada peserta/ahli waris?
1.3
Tujuan Penulisan
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka dapat ditarik beberapa
tujuan kertas karya ini adalah sebagai berikut:
1.
Memberikan kekuatan hukum yang lebih kuat dan valid dengan
pemanfaatan data E-KTP yang telah diatur dalam UU no. 23 tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan.
2.
Menyederhanakan sistem SPTB melalui digitalisasi sebagai pembuktian
keabsahan peserta atau ahli waris peserta.
4|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Ide
Untuk mendapatkan manfaat optimal dari E-KTP, Kementrian Dalam
Negeri
menerbitkan
Surat
Edaran
Menteri
Dalam
Negeri
No.
471.13/1826/SJ tgl 11 April 2013, perihal : Pemanfaatan Card Reader KTP
Elektronik Untuk Peningkatan Pelayanan Masyarakat. Surat tersebut
ditujukan kepada semua Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah Non
Kementerian, Kepala Lembaga lainnya, Kepala Kepolisian RI, Gubernur
Bank Indonesia/Para Pimpinan Bank, Para Gubernur, Para Bupati/Walikota,
agar semua jajarannya khususnya unit kerja/badan usaha atau nama lain
yang memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagaimana dijelaskan dalam SE Mendagri tersebut adalah mengingatkan
amanat Perpres Nomor 67 Tahun 2011 yaitu seluruh instansi pemerintah,
lembaga yang dibawahi langsung pemerintah, dan lembaga swasta untuk
memfasilitasi unit kerja yang memberikan pelayanan kepada masyarakat
untuk menyediakan card reader dengan maksud agar tujuan program E-KTP
dapat terwujud.
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan,
pada pasal 13 bahwa: NIK yang ada di E-KTP akan dicantumkan sebagai
dasar dalam penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan
penerbitan dokumen identitas lainnya.
Dengan
konsep
tersebut
maka
dalamKeterangan
kertas : karya
ini,
trainee
menyampaikan ide untuk meningkatkan validasi
dalam
Pengesahan
Tanda
Pada tahap
ini akan
ditentukan apakah
data cocok
atau tidak.
Bukti Diri (SPTB) dengan menggunakan E-KTP
Reader.
Selain itu di sini
ditentukan apakah verifikasi data dapat
dilanjutkan atau tidak.
E-KTP Reader bisa memastikan apakah kartu E-KTP tersebut dibawa oleh
Jika
data
cocok,
sistem
akan
orang yang identitasnya tertulis di kartu E-KTP.
Dengan
dibuktikan
E-KTP
melanjutkan
tahap
pengambilan
NIK
yang akan dimasukkan pada sistem
Dukcapil.
Keterangan :
5|Page
Kalau
tidak
system
akan
Pada data
proses
ini, cocok,
NIK E-KTP
akan
menghentikan
proses verifikasi
data.
otomatis terinput
pada sistem
dukcapil begitu verifikasi biometrik
dinyatakan cocok
Reader melalui modul biometrik sidik jari, yang meminta peserta untuk
meletakkan jarinya pada scanner E-KTP Reader, dan selanjutnya E-KTP
Reader akan membandingkan kemiripan karakteristik sidik jari yang
bersangkutan dengan data sidik jari yang sudah direkam dalam E-KTP.
Apabila "match", berarti memang E-KTP itu dipegang oleh yang
bersangkutan. Bila "tidak match", berarti E-KTP tidak dipegang oleh yang
bersangkutan dan proses pengajuan klaim tidak akan dilanjutkan. Berikut
adalah cara kerja dari pengesahan tanda bukti menggunakan E-KTP
Reader :
Gambar 2.1.1 alur proses pengesahan tanda bukti dengan E-KTP Reader
6|Page
Mekanisme SPTB yang digunakan oleh PT TASPEN (PERSERO) pada
kondisi saat ini memiliki beberapa kendala dan kelemahan yang mendorong
trainee untuk menyampaikan inovasi ini, antara lain adalah:
1.
Fungsi E-KTP yang belum dioptimalkan
Belum maksimalnya pemanfaatan fungsi E-KTP, karena di dalamnya
dilengkapi dengan chip yang memuat biodata, pas foto, tanda tangan
dan
sidik
jari
penduduk,
sehingga
E-KTP
dimaksud
tidak
dimungkinkan lagi dipalsukan/digandakan.
2.
Kurang validnya data SPTB
SPTB yang saat ini merupakan syarat wajib dalam pengajuan klaim
seperti Tunjangan Veteran, SP4B, dan SP2YP, namun di lapangan
terdapat SPTB yang tidak valid karena data tidak lengkap atau
pengesahannya dipalsukan.
3.
Proses pengesahan SPTB merepotkan peserta
Form SPTB manual saat ini harus diambil di kantor cabang, office
channelling, dan service point, atau pun dicetak melalui website Taspen.
Kemudian peserta atau ahli waris masih harus meminta tanda tangan
basah dari Kepala Kelurahan/Desa di tempat domisilinya.
Kondisi saat ini dapat dijadikan peluang bagi perusahaan untuk
mengembangkan suatu inovasi layanan baru yang bisa menciptakan nilai
tambah dan mengangkat citra perusahaan PT TASPEN (PERSERO).
7|Page
2.2. Rencana Pelaksanaan / Penerapan
8|Page
2.3. Dampak dan Keberlanjutan
Berikut adalah perubahan dari SPTB saat ini dan verifikasi biometrik ahli
waris peserta :
SPTB saat ini
Harus memuat tanda tangan basah
E-KTP Reader
Tidak perlu lagi memuat tanda
tangan basah
Dapat dipalsukan
Tidak dapat dipalsukan karena data
biometrik
terintegrasi
dengan
Disdukcapil
Memerlukan kertas untuk form Proses
lebih
simpel
tanpa
SPTB
menggunakan kertas
Melalui E-KTP Reader, peserta atau ahli waris peserta dalam hal ini adalah
pemohon klaim Tunjangan Veteran, Uang Duka Wafat (UDW), Pensiun
Janda / Duda, dan Pensiun Yatim/Piatu tidak perlu lagi menyampaikan
SPTB yang ditandatangani basah oleh Kepala Kelurahan atau Kepala Desa.
Pada proses pengesahan tanda bukti diri untuk pengajuan pertama klim
tersebut, dapat dilakukan secara real time dengan membawa lengkap
dokumen persyaratan klaim yang ingin diajukan dan E-KTP. Selanjutnya
peserta akan diverifikasi kebenarannya melalui E-KTP Reader yang telah
tersedia. Dampaknya terhadap peningkatan layanan dapat dirasakan dengan
semakin
terintegrasinya
layanan
Taspen
dengan
teknologi
yang
mengakibatkan segala sesuatunya menjadi lebih aman, mudah, dan praktis.
Beberapa keuntungan dalam penerapan optimalisasi fungsi E-KTP sebagai
pengganti SPTB adalah sebagai berikut:
1.
Paperless
Melalui teknologi E-KTP Reader tidak akan ada lagi berkas SPTB
berbentuk hardcopy yang harus diadministrasikan, semuanya sudah
tersimpan dalam database.
2.
Cost Saving
Ongkos pengurusan administrasi peserta dalam melengkapi dokumen
pengajuan klaim Tunjangan Veteran, UDW, SP4B, dan SP2YP dapat
ditekan karena dengan card reader, peserta cukup membawa E-KTP
sebagai pengesahan tanda bukti diri.
9|Page
3.
Time Saving
Petugas layanan TASPEN dapat menghemat penggunaan waktu dalam
verifikasi SPTB, karena data verifikasi dari E-KTP akan otomatis
muncul dan telah terintegrasi dengan valid oleh Disdukcapil.
10 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1.
Keabsahan dari proses pembuktian diri menggunakan E-KTP telah
diatur dalam Undang - Undang no. 24 tahun 2013 tentang perubahan
atas Undang - Undang no. 23 tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan dalam pasal 1 ayat (14) yaitu E-KTP adalah Kartu
Tanda Penduduk yang dilengkapi cip yang merupakan identitas resmi
penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana.
2.
PT TASPEN (PERSERO) masih dapat mengoptimalkan fungsi E-KTP
dengan mengembangkan teknologi E-KTP Reader yang dapat
diintegrasikan dengan sistem yang ada sekarang sebagai pengganti form
SPTB untuk proses pengajuan klaim yang berlandaskan motto layanan
5T Taspen .
3.2. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan tersebut maka dapat diberikan rekomendasi
sebagai berikut:
1.
Melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk
membuat peraturan pelaksanaan terkait pengajuan klaim melalui
verifikasi biometrik menggunakan data E-KTP sebagai turunan dari SE
Mendagri no. 471.13/1826/SJ mengenai Pemanfaatan Card Reader
KTP Elektronik Untuk Peningkatan Pelayanan Masyarakat.
2.
Sosialisasi terhadap penggunaan E-KTP Reader sebagai proses
pengesahan tanda bukti diri peserta harus senantiasa dilakukan agar
penggunaan dan manfaatnya diketahui oleh peserta Taspen di seluruh
Indonesia.
3.
Implementasi E-KTP sebagai pengganti SPTB.
11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 471.13/1826/SJ tgl 11 April 2013,
perihal: Pemanfaatan Card Reader KTP Elektronik Untuk Peningkatan Pelayanan
Masyarakat.
12 | P a g e
PENGGANTI SPTB
Oleh :
EDY BAKTI KISWANTOMO
KERTAS KARYA PROGRAM MANAGEMENT TRAINEE
BAKAL CALON KARYAWAN PT TASPEN (PERSERO)
TAHUN 2017
OPTIMALISASI FUNGSI E-KTP SEBAGAI
PENGGANTI SPTB
Kertas karya ini kami buat dalam rangka penugasan akhir sebagai
Trainee On the Job Training (OJT) Program Management Trainee (MT)
Tertanda,
Trainee
EDY BAKTI KISWANTOMO
Mengetahui,
Mentor
HADI SUBAGYO
NIK. 1093
1|Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Perusahaan Persero,
secara singkat disebut PT TASPEN (PERSERO) adalah suatu Badan Usaha
Milik
Negara
(BUMN)
yang
ditugaskan
oleh
Pemerintah
untuk
menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Aparatur Sipil Negara yang
terdiri dari Program Dana Pensiun Aparatur Sipil Negara (ASN) dan
Tabungan Hari Tua (THT), sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 25 tahun 1981 dan Peraturan Pemerintah Nomor 26
tahun 1981 yang kemudian dirubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor
20 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil dengan tujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri pada saat memasuki usia
pensiun. Terhitung 1 Juli 2015 dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 92
ayat (4) dan Pasal 107 Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah
No. 70 Tahun 2015 tanggal 16 September 2015 tentang Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
penyelenggaraannya diserahkan kepada PT TASPEN (PERSERO).
Melayani
melebihi
harapan peserta (Delighted Customer
Service)
merupakan suatu bentuk layanan paripurna yang diberikan PT TASPEN
(PERSERO) kepada peserta. Dalam hal ini, PT TASPEN (PERSERO)
memberikan pelayanan dengan Moto Layanan 5T yaitu Tepat Orang, Tepat
Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat dan Tepat Administratif. Sehubungan
dengan hal tersebut, dalam pembayaran klaim, Taspen harus memastikan
kebenaran penerima (peserta/ahli waris) adalah benar-benar yang berhak
menerima.
Surat Pengesahan Tanda Bukti Diri (SPTB) adalah sebuah mekanisme
validasi identitas peserta yang wajib disahkan oleh Kepala Kelurahan atau
Kepala Desa terkait klaim Pensiun dibayarkan kepada yang berhak
2|Page
berdasarkan prinsip kehati-hatian. PT TASPEN (PERSERO) menyadari
bahwa proses pembuktian diri perlu disederhanakan dengan memanfaatkan
teknologi. Makin pesatnya perkembangan teknologi membuat ekspektasi
peserta terhadap layanan menjadi lebih baik, peserta mengharapkan segala
proses layanan taspen menjadi lebih mudah, praktis, cepat, dan aman.
Berdasarkan hal tersebut, Trainee bermaksud untuk menyampaikan inovasi
terkait Proses Pengesahan Tanda Bukti Diri yang selama ini masih
dilakukan manual, dimana peserta mengisi form SPTB yang kemudian
disahkan oleh Pejabat yang berwenang. Dewasa ini, kemajuan teknologi
telah membuat segala proses pada kehidupan kita menjadi lebih mudah dan
cepat, salah satunya adalah E-KTP Reader yang dapat membaca KTP
Elektronik peserta dan melakukan verifikasi berdasarkan data biometrik
yang telah terekam sebelumnya.
E-KTP Reader digunakan sebagai sarana pencocokan identitas yang
diterjemahkan ke dalam sebuah nilai digital dan kemudian ter-registrasi
dalam data KTP Elektronik. Nantinya data tersebut akan dianggap sebagai
pembuktian data diri peserta karena dilakukan secara langsung dengan
verifikasi sidik jari. Proses ini trainee sebut verifikasi biometrik peserta,
yaitu proses pengesahan tanda bukti diri yang membuktikan keaslian
identitas peserta atau ahli waris peserta dengan menggunakan kode
biometrik dalam E-KTP yang keabsahannya terjamin oleh Negara
berdasarkan sistem Disdukcapil. Hal ini menjadi dasar yang cukup untuk
membuktikan identitas seseorang adalah benar peserta atau anggota
keluarga peserta yang secara hukum berhak menerima hak Tunjangan
Veteran, UDW, Pensiun Janda/Duda, dan Pensiun Yatim.
Inovasi ini diharapkan dapat memaksimalkan Pelayanan PT TASPEN
(PERSERO) di masa yang akan datang dan memberikan kemudahan bagi
peserta untuk mengajukan klaim Tunjangan Veteran, UDW, Pensiun
Janda/Duda, dan Pensiun Yatim.
3|Page
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka trainee dapat merumuskan
masalah sebagai berikut :
1.
Apakah sistem E-KTP Reader dapat memastikan keabsahan identitas
peserta atau ahli waris peserta ?
2.
Apakah sistem E-KTP Reader sebagai pengganti SPTB dapat
meningkatkan pelayanan Taspen kepada peserta/ahli waris?
1.3
Tujuan Penulisan
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka dapat ditarik beberapa
tujuan kertas karya ini adalah sebagai berikut:
1.
Memberikan kekuatan hukum yang lebih kuat dan valid dengan
pemanfaatan data E-KTP yang telah diatur dalam UU no. 23 tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan.
2.
Menyederhanakan sistem SPTB melalui digitalisasi sebagai pembuktian
keabsahan peserta atau ahli waris peserta.
4|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Ide
Untuk mendapatkan manfaat optimal dari E-KTP, Kementrian Dalam
Negeri
menerbitkan
Surat
Edaran
Menteri
Dalam
Negeri
No.
471.13/1826/SJ tgl 11 April 2013, perihal : Pemanfaatan Card Reader KTP
Elektronik Untuk Peningkatan Pelayanan Masyarakat. Surat tersebut
ditujukan kepada semua Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah Non
Kementerian, Kepala Lembaga lainnya, Kepala Kepolisian RI, Gubernur
Bank Indonesia/Para Pimpinan Bank, Para Gubernur, Para Bupati/Walikota,
agar semua jajarannya khususnya unit kerja/badan usaha atau nama lain
yang memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagaimana dijelaskan dalam SE Mendagri tersebut adalah mengingatkan
amanat Perpres Nomor 67 Tahun 2011 yaitu seluruh instansi pemerintah,
lembaga yang dibawahi langsung pemerintah, dan lembaga swasta untuk
memfasilitasi unit kerja yang memberikan pelayanan kepada masyarakat
untuk menyediakan card reader dengan maksud agar tujuan program E-KTP
dapat terwujud.
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan,
pada pasal 13 bahwa: NIK yang ada di E-KTP akan dicantumkan sebagai
dasar dalam penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan
penerbitan dokumen identitas lainnya.
Dengan
konsep
tersebut
maka
dalamKeterangan
kertas : karya
ini,
trainee
menyampaikan ide untuk meningkatkan validasi
dalam
Pengesahan
Tanda
Pada tahap
ini akan
ditentukan apakah
data cocok
atau tidak.
Bukti Diri (SPTB) dengan menggunakan E-KTP
Reader.
Selain itu di sini
ditentukan apakah verifikasi data dapat
dilanjutkan atau tidak.
E-KTP Reader bisa memastikan apakah kartu E-KTP tersebut dibawa oleh
Jika
data
cocok,
sistem
akan
orang yang identitasnya tertulis di kartu E-KTP.
Dengan
dibuktikan
E-KTP
melanjutkan
tahap
pengambilan
NIK
yang akan dimasukkan pada sistem
Dukcapil.
Keterangan :
5|Page
Kalau
tidak
system
akan
Pada data
proses
ini, cocok,
NIK E-KTP
akan
menghentikan
proses verifikasi
data.
otomatis terinput
pada sistem
dukcapil begitu verifikasi biometrik
dinyatakan cocok
Reader melalui modul biometrik sidik jari, yang meminta peserta untuk
meletakkan jarinya pada scanner E-KTP Reader, dan selanjutnya E-KTP
Reader akan membandingkan kemiripan karakteristik sidik jari yang
bersangkutan dengan data sidik jari yang sudah direkam dalam E-KTP.
Apabila "match", berarti memang E-KTP itu dipegang oleh yang
bersangkutan. Bila "tidak match", berarti E-KTP tidak dipegang oleh yang
bersangkutan dan proses pengajuan klaim tidak akan dilanjutkan. Berikut
adalah cara kerja dari pengesahan tanda bukti menggunakan E-KTP
Reader :
Gambar 2.1.1 alur proses pengesahan tanda bukti dengan E-KTP Reader
6|Page
Mekanisme SPTB yang digunakan oleh PT TASPEN (PERSERO) pada
kondisi saat ini memiliki beberapa kendala dan kelemahan yang mendorong
trainee untuk menyampaikan inovasi ini, antara lain adalah:
1.
Fungsi E-KTP yang belum dioptimalkan
Belum maksimalnya pemanfaatan fungsi E-KTP, karena di dalamnya
dilengkapi dengan chip yang memuat biodata, pas foto, tanda tangan
dan
sidik
jari
penduduk,
sehingga
E-KTP
dimaksud
tidak
dimungkinkan lagi dipalsukan/digandakan.
2.
Kurang validnya data SPTB
SPTB yang saat ini merupakan syarat wajib dalam pengajuan klaim
seperti Tunjangan Veteran, SP4B, dan SP2YP, namun di lapangan
terdapat SPTB yang tidak valid karena data tidak lengkap atau
pengesahannya dipalsukan.
3.
Proses pengesahan SPTB merepotkan peserta
Form SPTB manual saat ini harus diambil di kantor cabang, office
channelling, dan service point, atau pun dicetak melalui website Taspen.
Kemudian peserta atau ahli waris masih harus meminta tanda tangan
basah dari Kepala Kelurahan/Desa di tempat domisilinya.
Kondisi saat ini dapat dijadikan peluang bagi perusahaan untuk
mengembangkan suatu inovasi layanan baru yang bisa menciptakan nilai
tambah dan mengangkat citra perusahaan PT TASPEN (PERSERO).
7|Page
2.2. Rencana Pelaksanaan / Penerapan
8|Page
2.3. Dampak dan Keberlanjutan
Berikut adalah perubahan dari SPTB saat ini dan verifikasi biometrik ahli
waris peserta :
SPTB saat ini
Harus memuat tanda tangan basah
E-KTP Reader
Tidak perlu lagi memuat tanda
tangan basah
Dapat dipalsukan
Tidak dapat dipalsukan karena data
biometrik
terintegrasi
dengan
Disdukcapil
Memerlukan kertas untuk form Proses
lebih
simpel
tanpa
SPTB
menggunakan kertas
Melalui E-KTP Reader, peserta atau ahli waris peserta dalam hal ini adalah
pemohon klaim Tunjangan Veteran, Uang Duka Wafat (UDW), Pensiun
Janda / Duda, dan Pensiun Yatim/Piatu tidak perlu lagi menyampaikan
SPTB yang ditandatangani basah oleh Kepala Kelurahan atau Kepala Desa.
Pada proses pengesahan tanda bukti diri untuk pengajuan pertama klim
tersebut, dapat dilakukan secara real time dengan membawa lengkap
dokumen persyaratan klaim yang ingin diajukan dan E-KTP. Selanjutnya
peserta akan diverifikasi kebenarannya melalui E-KTP Reader yang telah
tersedia. Dampaknya terhadap peningkatan layanan dapat dirasakan dengan
semakin
terintegrasinya
layanan
Taspen
dengan
teknologi
yang
mengakibatkan segala sesuatunya menjadi lebih aman, mudah, dan praktis.
Beberapa keuntungan dalam penerapan optimalisasi fungsi E-KTP sebagai
pengganti SPTB adalah sebagai berikut:
1.
Paperless
Melalui teknologi E-KTP Reader tidak akan ada lagi berkas SPTB
berbentuk hardcopy yang harus diadministrasikan, semuanya sudah
tersimpan dalam database.
2.
Cost Saving
Ongkos pengurusan administrasi peserta dalam melengkapi dokumen
pengajuan klaim Tunjangan Veteran, UDW, SP4B, dan SP2YP dapat
ditekan karena dengan card reader, peserta cukup membawa E-KTP
sebagai pengesahan tanda bukti diri.
9|Page
3.
Time Saving
Petugas layanan TASPEN dapat menghemat penggunaan waktu dalam
verifikasi SPTB, karena data verifikasi dari E-KTP akan otomatis
muncul dan telah terintegrasi dengan valid oleh Disdukcapil.
10 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1.
Keabsahan dari proses pembuktian diri menggunakan E-KTP telah
diatur dalam Undang - Undang no. 24 tahun 2013 tentang perubahan
atas Undang - Undang no. 23 tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan dalam pasal 1 ayat (14) yaitu E-KTP adalah Kartu
Tanda Penduduk yang dilengkapi cip yang merupakan identitas resmi
penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana.
2.
PT TASPEN (PERSERO) masih dapat mengoptimalkan fungsi E-KTP
dengan mengembangkan teknologi E-KTP Reader yang dapat
diintegrasikan dengan sistem yang ada sekarang sebagai pengganti form
SPTB untuk proses pengajuan klaim yang berlandaskan motto layanan
5T Taspen .
3.2. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan tersebut maka dapat diberikan rekomendasi
sebagai berikut:
1.
Melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk
membuat peraturan pelaksanaan terkait pengajuan klaim melalui
verifikasi biometrik menggunakan data E-KTP sebagai turunan dari SE
Mendagri no. 471.13/1826/SJ mengenai Pemanfaatan Card Reader
KTP Elektronik Untuk Peningkatan Pelayanan Masyarakat.
2.
Sosialisasi terhadap penggunaan E-KTP Reader sebagai proses
pengesahan tanda bukti diri peserta harus senantiasa dilakukan agar
penggunaan dan manfaatnya diketahui oleh peserta Taspen di seluruh
Indonesia.
3.
Implementasi E-KTP sebagai pengganti SPTB.
11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 471.13/1826/SJ tgl 11 April 2013,
perihal: Pemanfaatan Card Reader KTP Elektronik Untuk Peningkatan Pelayanan
Masyarakat.
12 | P a g e