220 POLA KOMUNIKASI DALAM UPAYA PELESTARIAN REOG PONOROGO PADA ORANG JAWA DI DESA PERCUT SEI TUAN

POLA KOMUNIKASI DALAM UPAYA
PELESTARIAN REOG PONOROGO PADA ORANG
JAWA DI DESA PERCUT SEI TUAN
Zulfahmi
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Email : zulfahmi@umsu.ac.id
Abstraks
Pola komunikasi juga merupakan bentuk dan penerapan komunikasi yang
dilakukan secara (vertikal) oleh pimpinan dan anggotanya, atau bentuk
komunikasi yang dilakukan secara (horizontal) oleh sesama anggota dalam suatu
kegiatan atau cara, untuk berbagi informasi, hiburan, berbagi pengetahuan,
motivasi, kerjasama, serta pemecahan masalah agar dapat mendapat solusi tentang
masalah yang dihadapi dan mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini pola
komunikasi yang di lakukan adalah berkaitan dengan komunikasi Masyarakat
Jawa Deli dalam melestarikan kesenian Reog Ponorogo di Tanah Deli. Baik
secara verbal maupun non verbal serta yang sifatnya pribadi atau secara
kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola
komunikasi dan proses interaksi masyarakat Jawa Deli dengan lingkungannya
dalam tujuan melestarikan kesenian Reog Ponorogo. Metode penelitian yang
digunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
setiap komunikasi dalam kelompok terdiri dari komunikasi yang terjadi antar

pribadi yang tergabung dalam kelompok, kemudian bersatu menjadi aspirasi
untuk disampaikan secara terbuka di dalam kelompok. Kemudian peneliti melihat
bahwa proses komunikasi masyarakat Jawa Deli dalam melestarikan kesenian
Reog di lakukan secara teori seperti kumpulan dan diskusi kelompok serta juga
secara praktek dengan menggelar pertunjukan sebagai bentuk interaksi dengan
masyarakat lainnya.
Kata Kunci : Komunikasi Organisasi, Reog Ponorogo, Budaya
memiliki peranan yang semakin

Pendahuluan
Sebagai

makhluk

kompleks,

sosial

tidak


hanya

sebagai

manusia berinteraksi dengan saling

kebutuhan tetapi terus berkembang

berkomunikasi

lain

menjadi istilah yang paling populer

menjadi

dalam setiap kehidupan sehari-hari.

kebutuhan mendasar (fundamental)


Manusia sepanjang hidupnya akan

bagi setiap manusia. Seiring dengan

terus berinteraksi dengan manusia

berjalannya

atau individu dan dengan lingkungan

sehingga

satu

komunikasi

waktu,

sama


komunikasi

220

221 Jurnal Interaksi | Volume : 1 | Nomor : 2 | Edisi : Juli 2017 | hlm 220-241
jalinan

masyarakat setempat. Interaksi yang

komunikasi, baik komunikasi yang

dilakukan dengan memilih bentuk

konteksnya verbal ataupun nonverbal

komunikasi

untuk

kultural. Secara sosial tentu saja


sekitarnya

melalui

memenuhi

hidupnya

dan

kebutuhan

mencapai

tujuan

secara

Tidak hanya secara personal,


dan

sebagai pendatang, masyarakat Jawa
melakukan

tertentu.

sosial

adaptasi

atau

penyesuaian-penyesuaian

dengan

sekumpulan orang atau kelompok


pola kehidupan masyarakat setempat.

masyarakat

Sementara secara kultural sebagai

menggunakan
tujuan

pendatang, mereka juga membawa

berinteraksi satu sama lain. Interaksi

kebudayaannya yang dipraktekkan

yang dilakukan sekelompok orang

melalui

memiliki fungsi dan tujuan dalam


seperti lingkaran hidup; kelahiran,

mengekspresikan identitasnya. Selain

perkawinan, dan kematian. Selain itu

itu merupakan bentuk representasi

juga tradisi kesenian, salah satunya

budaya sebagai penanda kesamaan

Reog Ponorogo.

komunikasi

latar

sebagai


budaya

anggotanya.

ritual-ritual

Secara

tradisional

komunikatif,

tradisi

oleh

kesenian Reog Ponorogo dilestarikan

bahwa


dan dikembangkan sebagai upaya

kelompok adalah sekumpulan orang

menunjukkan eksistensi budaya di

yang mempunyai tujuan bersama

perantauan.

Upaya

pelestarian

yang berinteraksi satu sama lainnya

kesenian tradisional

(apalagi) di


dan memandang mereka sebagai

daerah perantauan merupakan salah

bagian dari kelompok tersebut.

satu hal yang tidak mudah karena

Sebagaimana
Mulyana

diungkapkan

(2007:

82)

Sebagaimana pada kelompok

meski secara kultural mereka datang

masyarakat Jawa yang berada di

dari Jawa, tetapi sub kebudayaan

Sumatera Utara atau dikenal dengan

Jawa yang dipraktekkan di tempat

istilah

asal berebda. Sehingga dibutuhkan

Jawa.

Sebagai

kelompok
Utara,

kesepakatan akan praktik kultural

masyarakat Jawa memiliki cara dan

danntradisi yang dikembangkan dan

strategi dalam berinteraksi dengan

dilestarikan.

pendatang

di

Sumatera

Zulfahmi I Pola Komunikasi Dalam Upaya Pelestarian ........222

Desa Kolam Kecamatan Percut

jaringan. Mereka semua mampu

Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

beradaptasi

secara geografis terletak sekitar 12

setempat. Dan pekerjaan mereka juga

Km dari kota Medan, berpenduduk

berkembang

sekitar

dan

berbagai profesi seperti pedagang,

penduduknya terdiri dari berbagai

guru, karyawan swasta, Pegawai

latar belakang suku, agama, dan

Negeri

profesi. Akan tetapi pembahasan

pemerintahan daerah.

akan lebih difokuskan tentang suku

Perkembangan

11.000

jiwa,

dengan

Sipil,

masyarakat

menjadi

berbagai

hingga

pejabat

masyarakat

Jawa yang merupakan objek dari

Jawa ditanah Deli juga ditandai

penelitian. Mayoritas masyarakat di

dengan

desa

Jawa.

organisasi kesukuan sebagai wujud

Kedatangan orang Jawa di Desa

eksistensi masyarakat Jawa di tanah

Kolam secara historis dapat ditelurui

Deli yang bukan merupakan tanah

melalui sejarah kolonial Belanda di

leluhur masyarakat Jawa. Organisasi

Deli.

didatangkan

seperti PUJAKESUMA (Putra Jawa

sebagai tenaga kerja kontrakan untuk

Kelahiran Sumatera), Pendawa, dan

kepentingan

beberapa organisasi lain merupakan

ini

adalah

Orang

Jawa

suku

pengembangan

terbentuknya

beberapa

contoh organisasi yang dibentuk oleh

perkebunan pada masa kolonial.
Seiring berkembangnya waktu

masyarakat Jawa Deli. Berkaitan

sejak masa kolonial, hingga saat ini

dengan eksistensi diri, masyarakat

kedatangan

sebagai

Jawa Deli juga tidak lupa akan akar

terus

budayanya, termasuklah pelestarian

berlangsung khususnya di Sumatera

kesenian yang dibawa oleh para

Utara. Mereka tinggal dikawasan

leluhur mereka dari tanah Jawa

pinggiran-pinggiran

perantau

orang
keluar

Jawa
Jawa

kota

dan

hingga ke tanah Deli. Salah satunya

perkampungan

yang

adalah kesenian Reog Ponorogo,

terkadang berbasis kesamaan etnis.

kesenian ini sejatinya berasal dari

Hal ini tentu saja terjadi karena

daerah kota Ponorogo, Jawa Timur,

biasanya perkembangan masyarakat

akan tetapi di bawa ke tanah Deli

pendatang

oleh masyarakat Jawa dan hingga

membentuk

terjadi

berdasarkan

223 Jurnal Interaksi | Volume : 1 | Nomor : 2 | Edisi : Juli 2017 | hlm 220-241
sekarang masih dilestarikan oleh
anak

cucu

mereka.

perkembangan

jaman

 Masyarakat sudah semakin maju

Seiring

dan sudah sangat sibuk sehingga

kesenian

tidak sempat menonton kesenian

tradisional ini semakin ditinggalkan,

tradisional.

masuknya

 Masyarakat

teknologi, bebasnya arus informasi,

di

karenakan

telah

jarang

mau

menanggap

(menggelar)

seni

dan tuntutan hidup yang semakin

pertunjukan

tradisional

kompleks.

pada umumnya sudah berpikir

Sehingga

mengurangi

kesempatan dan waktu masyarakat
untuk

melestarikan

karena

secara praktis dan hemat.

kesenian

Kesenian Reog Ponorogo yang

tradisional ini terutama di kalangan

diadaptasi oleh Masyarakat Jawa

muda sebagai generasi penerus yang

Deli

mewarisi kesenian tradisional ini

mengalami perbedaan dan perubahan

sebagai kekayaan intelektual. Akan

sesuai jalan cerita dan perkembangan

tetapi kesenian ini hingga saat ini

tempat

masih

kaum

ditempat aslinya di Jawa, kesenian

guna

Reog digunakan sebagai sarana ritual

dari

yang sakral dan kuat akan unsur

kepunahan. Sebagaimana menurut

mistis, akan tetapi di tanah Deli saat

Supratno (1996)

faktor kepunahan

ini kesenian Reog digunakan sebagai

seni pertujukan disebabkan antara

sarana hiburan rakyat, pada acara

lain karena :

hajatan, pesta rakyat, acara resmi

dipertahankan

orang tua

oleh

(sesepuh) desa

meghindarkan

 semakin
kebudayaan

kesenian

ini

berkembangnya
atau

kesenian

populer.
 Semakin

banyaknya

kebudayaan

hiburan

sudah

jaman.

banyak

Misalnya,

seperti penyambutan tamu penting
dari pemerintahan dan sebagainya.

tidak

pertahankan meskipun berada jauh
dari tempat asalnya dan mampu

dapat

beradaptasi dengan kebudayaan
modern.

dan

ini

Untuk itu kesenian ini tetap di

melalui televisi dan radio.
 Seni

saat

beradaptasi di tempat barunya untuk
menghindari kepunahan.

Zulfahmi I Pola Komunikasi Dalam Upaya Pelestarian ........224

sama lainnya, yang pada gilirannya

Kajian Pustaka
Kebudayaan meliputi tradisi
dan

kebiasaan

masyarakat

yang

akan tiba pada saling pengertian
yang mendalam.

Kesenian

yang

mencerminkan ide, gagasan, dan

ditampilkan didepan khalayak tidak

hasil karya manusia yang dijadikan

hanya menyampaikan hiburan, jika

sebagai pedoman dalam menjalankan

merujuk pada pengertian di atas,

kehidupan

maka

diwujudkan

dalam

kesenian

tradisional

yang

ditampilkan

merupakan

media

adalah kesenian tradisional. Salah

pertukaran

informasi,

baik

satu

dikalangan

berbagai

praktik,

kesenian

salah

satunya

tradisional

yang

kelompok

dipratikkan dan dilestarikan oleh

Jawa

masyarakat Jawa di Sumatera Utara

masyarakat non Jawa (out group).

atau dikenal dengan Jawa Deli
adalah

Reog

Kebertahanan

Reog

diperantauan

tentu

(in

group)

dan

Selain itu, komunikasi yang

Ponorogo.

dilakukan melalui tampilan kesenian

eksistensi

tardisional

Ponorogo

merupakan

atau

kesenian

sendiri

masyarakat

didepan
suatu

public
pertunjukan

karena

identitas budaya kelompoknya. Hal

masyarakat pendukungnya memiliki

ini diperkuat dengan konsep yang

kesadarana

pentingnya

dikemukakan oleh Scheidel (dalam

mempertahankan dan melestarikan

Mulyana 2007: 4) bahwa tindakan-

kesenian tersebut.

tindakan komunikasi yang dilakukan

saja

akan

harus

oleh sekelompok orang merupakan

diperhatikan dalam upaya pelestarian

suatu pernyataan untuk mendukung

kebudayaan dalam masyarakat, salah

identitas diri, untuk membangun

satunya

kontak sosial dengan orang disekitar

Terdapat

hal

adalah

Sebagaimana
Cangara

yang

komunikasi.

diungkapkan
(2004:19)

oleh

kita, dan untuk mempengaruhi orang

bahwa

lain untuk merasa, berfikir, atau

komunikasi adalah sesuatu proses

berperilaku

dimana

inginkan. Namun, tujuan dasar kita

dua

membentuk

orang
atau

atau

lebih

melakukan

pertukaran informasi dengan satu

berkomunikasi

seperti

yang

adalah

kita

untuk

225 Jurnal Interaksi | Volume : 1 | Nomor : 2 | Edisi : Juli 2017 | hlm 220-241
mengendalikan lingkungan fisik dan

(dalam

Mulyana,

2007:

72-73)

psikologis kita.

bahwa “komunikasi adalah interaksi

Dalam hal ini masyarakat

manusia yang saling mempengaruhi

pendukung kebudayaan yaitu Orang

satu sama lain, sengaja atau tidak

Jawa dalam teori komunikasi secara

sengaja dan tidak terbatas pada

psikologis dapat dilihat sebagai suatu

bentuk komunikasi verbal, tapi juga

bentuk kontak sosial dengan orang

dalam hal ekspresi muka, lukisan,

disekitarnya,

seni, dan teknologi.

tetapi

tidak

untuk

Dalam

mempengaruhi, akan tetapi lebih

ekspresi

seni,

sebagai ekspresi identitas mereka di

komunikasi memiliki fungsi nilai

perantauan. Hal ini dalam konsep

estetika,

komunikasi

praktik-praktik komunikasi seperti

disebut

sebagai

yang

diterapkan

komunikasi interaksi. Dalam konsep

penulisan

komunikasi

penyiaran untuk radio dan televisi,

interaksi

bahwa

berita,

seni

akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya

penulisan

bergantian

sebagai

sebagainya. Fungsi hiburan (enjoy)

komunikasi interaksi. Komunikasi

yang dapat mengisi waktu luang

sebagai interaksi dipandang sedikit

seseorang, seperti menonton televisi,

lebih dinamis dari pada komunikasi

membaca surat kabar dan majalah,

sebagai tindakan satu arah. Namun

mendengar radio dan semacamnya.

pandangan

masih

Jika dipandang dari fungsi tersebut,

membedakan para peserta sebagai

kesenian Reog Ponorogo merupakan

pengirim dan penerima pesan, karena

tradisi yang turun temurun sehingga

itu masih tetap berorientasi sumber,

memiliki nilai yang dipercaya oleh

meskipun

masyarakatnya. Dalam hal ini tidak

dianggap
dasaranya

kedua

kedua

ini

peran

berlangsung juga

scenario,

buku,

acting,
dan

Jadi,

pada

hanya berupa nilai estetika, tetapi

interaksi

yang

norma

bergantian.
proses

tersebut

retorika,

novel,

komunikasi dengan proses sebab-

disebut

grafika,

roman,

dalam

masih

bersifat

mekanis dan statis. Sebagaimana
diungkapkan oleh Shanon &Wheaver

yang mengatur tindakan-

tindakan yang sesuai dengan pola
budaya mereka.

Zulfahmi I Pola Komunikasi Dalam Upaya Pelestarian ........226

Sebagai kelompok perantau,

dalam arti kesenian adalah ciptaan

tentu harus diperhatikan dorongan

dari segala pikiran dan perilaku

atau motivasi mereka menetapkan

manusia yang fungsional, estetis, dan

kesenian Reog Ponorogo sebagai

indah sehingga ia dapat dinikmati

salah satu unsur kebudayaan yang

dengan panca indera (yaitu penglihat,

direprduksi dan menjadi identitas

penghidung, pengecap, perasa, dan

bagi masyakat Jawa di Desa Percut

pendengar). Kata seni berasal dari

Sei Tuan. Dorongan atau motivasi

kata “sani” yang artinya “jiwa yang

tersebut dapat dianalisis berdasarkan

luhur atau ketulusan jiwa”. Menurut

pola

pada

kajian ilmu di Eropa, seni disebut

bahwa

“art” (artivisial) yang artinya kurang

komunikasi kelompok harus dilihat

lebih adalah barang atau karya dari

dari

sebuah kegiatan.

komunikasi.

Effendy

Merujuk

(2003:72)

situasi

kelompok

(group

Selanjutnya

situation). Dalam situasi kelompok

menurut

terdapat hubungan psikologis yang

(Sedyawati, 2006 : 27) jejak seni

selalu

pertunjukan

mengikat

kelompok.

setiap

Meskipun

anggota
berpisah,

Indonesia

mulai

ditemukan pada Zaman prasejarah

ikatan psikologis ini yang mampu

akhir,

menyatukan mereka kembali untuk

Perunggu – Besi. Buktinya adalah

berkumpul

ditemukannya beberapa logam hasil

bersama-sama

berulang-ulang.

secara

Sehingga hal ini

terutama

zaman

itu

pada

berisi

zaman

sejumlah

menjadi landasan penting analisis

penggambaran

mengenai

orang-

pola komunikasi yang diterapkan

orang menari dengan menggunakan

dalam praktik pelestarian kesenian

hiasan

Reog Ponorogo.

panjang

kepala

dengan

bulu-bulu

serta

topeng.

Hal

ini

Kesenian merupakan salah

diperkuat oleh lukisan-lukisan zaman

satu unsur kebudayaan yang tidak

ini yang banyak menggambarkan

hanya

orang

bersifat

fungsional

bagi

menari.

Seni

pertunjukan

masyarakatnya, akan tetapi memiliki

Indonesia mengalami perkembangan

fungsi ritual dan magis. Menurut

pada

Koentjaraningrat (2004), kebudayaan

massa

Hindu



Buddha.

227 Jurnal Interaksi | Volume : 1 | Nomor : 2 | Edisi : Juli 2017 | hlm 220-241
Sedangkan

pelestarian

kesenian Reog Ponorogo merupakan

mewakili isi dan tema dari tarian
tersebut.
Reog merupakan sebuah seni

suatu upaya yang dilakukan oleh
masyarakat keturunan Jawa yang

pertunjukan

telah bermukim lama di luar pulau

kerakyatan yang menampilkan sosok

Jawa (khususnya tanah Deli), harus

penari yang memakai topeng raksasa

tetap melestarikan

dan

(dhadhak merak) yang berukuran:

kebudayaan yang telah di wariskan

tinggi 240 cm, dan lebarnya 190 cm

turun-temurun, meskipun sudah tidak

berwujud

berada di tempat asalnya. Pemberian

dengan

pengertian,

yang

bertengger diatasnya lengkap dengan

para

bulu-bulu ekornya

intensif,dan

kesenian

komunikasi
keikut

sertaan

tari

kepala
seekor

tradisional

seekor

macan

merak

yang

yang disusun

generasi muda diharapkan mampu

menjulang keatas, (jathilan) adalah

meneruskan,

para

melestarikan

mewarisi,
kesenian

dan

tradisional

perempuan

yang

memerankan sosok prajurit berkuda,
(warok)

Reog Ponorogo.

penari

adalah

penari

laki-laki

kesenian

berbadan gempal berseragam hitam

tradisional yang berasal dari daerah

berhias kumis dan jambang yang

Jawa Timur yaitu di kota Ponorogo.

lebat,

Oleh karena itulah kesenian ini

adalah

dinamakan

Reog

Ponorogo,

mengenakan topeng berwarna merah,

merupakan

seni

pertunjukan

berhidung mancung, kumis tipis,

masyarakat Jawa yang di dalamnya

lengkap dengan mahkota seorang

terdapat unsur-unsur, yang meliputi :

raja, (patih bujangganong) adalah

tari, drama dan musik. Dalam suatu

pendamping

pertunjukan kesenian Reog disajikan

bertopeng merah dengan hidung

dalam bentuk sendratari, yaitu suatu

besar, mata melotot, mulut lebar dan

tarian dramatik yang tidak berdialog

rambut

dan

2005:13-14).

Reog merupakan

diharapkan

gerakan-gerakan

tarian tersebut sudah cukup untuk

(prabu

klono

seorang

jabrig

raja

sewandono)

penari

yang

yang

juga

(Fauzannafi,

Zulfahmi I Pola Komunikasi Dalam Upaya Pelestarian ........228

pemberontakan Ki Ageng Kutu,

Metode Penelitian
jenis

seorang abdi kerajaan pada masa

yang

Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit

memberikan penjabaran data dengan

terakhir yang berkuasa pada abad ke-

sistematis dam cermat, fakta-fakta

15. Ki Ageng Kutu murka akan

aktual dan sifat dari suatu populasi

pengaruh kuat dari pihak istri raja

tetentu. Dalam penelitian deskriptif

Majapahit

data dari penelitian didapat dari

Tiongkok, selain itu juga murka

survey tentang suatu objek dan

kepada rajanya dalam pemerintahan

penyajian

berdasar

yang korup, ia pun melihat bahwa

kualitas ataupun kuantitas dari objek

kekuasaan Kerajaan Majapahit akan

penelitian.

berakhir. Ia lalu meninggalkan sang

Penelitian
penelitian

ini

yaitu

deskriptif

data

dapat

yang

berasal

dari

yang

raja dan mendirikan perguruan di

dipakai dalam penelitian ini adalah

mana ia mengajar seni bela diri

deskriptif kualitatif, yaitu penelitian

kepada

yang

kekebalan

Sedangkan

metode

memanfaatkan

terbuka
memahami

untuk

wawancara

menelaah

sikap,

dan

pandangan,

anak-anak
diri,

kesempurnaan

muda,

ilmu

dan

ilmu

dengan

harapan

bahwa anak-anak muda ini akan

perasaan, dan perilaku individu atau

menjadi

sekelompok orang. Dalam penelitian

kerajaan Majapahit kembali. Sadar

kualitatif

bahwa

biasanya

memanfaatkan

bibit

dari

pasukannya

kebangkitan

terlalu

kecil

metode wawancara, pengamatan, dan

untuk melawan pasukan kerajaan

pemanfaatan dokumen. (Moleong,

maka pesan politis Ki Ageng Kutu

2006 :5).

disampaikan
seni

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Ada lima versi cerita populer

Reog,

melalui

pertunjukan

yang

merupakan

"sindiran" kepada Raja Kertabhumi
dan kerajaannya. Pagelaran Reog

yang berkembang di masyarakat

menjadi

tentang asal usul Reog dan Warok,

membangun perlawanan masyarakat

namun salah satu cerita yang paling

lokal

terkenal

Reog.

adalah

cerita

tentang

cara

Ki

menggunakan

Ageng

Kutu

kepopuleran

229 Jurnal Interaksi | Volume : 1 | Nomor : 2 | Edisi : Juli 2017 | hlm 220-241
Reog

Ageng kutu tetap melanjutkannya

ditampilkan topeng berbentuk kepala

secara diam-diam. Walaupun begitu,

singa yang dikenal sebagai "Singa

kesenian Reognya sendiri masih

barong", raja hutan, yang menjadi

diperbolehkan

simbol

dan

karena sudah menjadi pertunjukan

bulu-bulu

populer di antara masyarakat, namun

Dalam

pertunjukan

untuk

diatasnya

Kertabhumi,

ditancapkan

untuk

dipentaskan

kipas

jalan ceritanya memiliki alur baru di

menyimbolkan

mana ditambahkan karakter-karakter

pengaruh kuat para rekan Cinanya

dari cerita rakyat Ponorogo yaitu

yang mengatur dari atas segala

Kelono

gerak-geriknya.

Songgolangit, dan Sri Genthayu.

merak hingga
raksasa

yang

menyerupai

Jatilan,

yang

Sewandono,

Dewi

diperankan oleh kelompok penari

Versi resmi alur cerita Reog

gemblak yang menunggangi kuda-

Ponorogo kini adalah cerita tentang

kudaan menjadi simbol kekuatan

Raja Ponorogo yang berniat melamar

pasukan Kerajaan Majapahit yang

putri Kediri, Dewi Ragil Kuning,

menjadi

kontras

namun di tengah perjalanan ia

dengan kekuatan warok, yang berada

dicegat oleh Raja Singabarong dari

dibalik topeng badut merah yang

Kediri. Pasukan Raja Singabarong

menjadi simbol untuk Ki Ageng

terdiri

Kutu, sendirian dan menopang berat

sedangkan

topeng singabarong yang mencapai

Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya

lebih dari 50 kg hanya dengan

Bujang Anom, dikawal oleh warok

menggunakan giginya.

(pria berpakaian hitam-hitam dalam

perbandingan

Kepopuleran Reog Ki Ageng

dari

merak
dari

dan

pihak

singa,

Kerajaan

tariannya), dan warok ini memiliki

Kutu akhirnya menyebabkan Bhre

ilmu

Kertabhumi mengambil tindakan dan

tariannya merupakan tarian perang

menyerang

perguruannya,

antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan

pemberontakan oleh warok dengan

Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam

cepat diatasi, dan perguruan dilarang

antara keduanya, para penari dalam

untuk melanjutkan pengajaran akan

keadaan

warok.

mementaskan

Namun

murid-murid

Ki

hitam

mematikan.

"kerasukan"

Seluruh

saat
tariannya.

Zulfahmi I Pola Komunikasi Dalam Upaya Pelestarian ........230

Hingga

kini

masyarakat

bentuk kehidupan bersama yang

Ponorogo hanya mengikuti apa yang

tradisional

menjadi warisan leluhur mereka

anggota-anggotanya terikat dalam

sebagai warisan budaya yang sangat

hubungan perasaan

kaya. Dalam pengalamannya Seni

alamiah dan kekal. Dasar hubungan

Reog

yang

merupakan

manusia

yang

cipta

kreasi

terbentuk

adanya

(primordial),

berpolakan

dimana

yang murni,

Gemeinschaft

adalah merupakan suatu kesatuan

aliran kepercayaan yang ada secara

perasaan-perasaan,

turun

terjaga.

perasaan cinta dan perasaan sakral

menggunakan

yang memang telah dikodratkan

syarat-syarat yang tidak mudah bagi

dalam hidup manusia. Tonies juga

orang awam untuk memenuhinya

mengemukakan bahwa

tanpa adanya garis keturunan yang

masyarakat selalu dapat dijumpai

jelas.

garis

tipe berikut ini : Gemeinschaft of

keturunan Parental dan hukum adat

blood, yaitu gemeinshchaft yang

yang

berlaku.

merupakan ikatan yang di dasarkan

(https://id.wikipedia.org/wiki/Reog_(

pada hubungan darah atau keturunan

Ponorogo)

:

temurun

Upacaranya

dan

pun

mereka

menganut

masih

Berkembangnya Reog Ponorogo

keluarga,

di setiap

kelompok

kekerabatan, kelompok se-suku, dan

tidak

terlepas

dari

lain sebagainya (abdulsyani, 1987 :

kesadaran

dalam

diri

52).

diperantauan
adanya

contoh

misalnya

ingin

Dari pendapat Tonies diatas,

kelestarian

gemeinschaft merupakan cikal bakal

kesenian Reog Ponorogo. Beberapa

istilah paguyuban yang kita kenal

orang ini kemudian terikat pada

sekarang. Paguyuban Singo Budoyo

sebuah paguyuban yang bernama

adalah sebuah perkumpulan yang

Paguyuban Singo Budoyo. Istilah

didirikan oleh masyarakat keturunan

Paguyuban

merupakan

Jawa khususnya yang telah lama

yang

bermukim dan menetap di tanah Deli

beberapa

orang

yang

mempertahankan

pengembangan
kemukakan

teori
oleh

di

Ferdinand

Tonies,yaitu Gemeinschaft adalah

(sekarang

Deli

Serdang).

231 Jurnal Interaksi | Volume : 1 | Nomor : 2 | Edisi : Juli 2017 | hlm 220-241
Paguyuban ini di bentuk dan
dasari oleh pemikiran para kaum tua

yang merupakan suku asli tanah
Deli.

atau sesepuh masyarakat Jawa Deli

Paguyuban Singo Budoyo, saat

yang menganggap bahwa setelah

ini diketuai oleh Bapak Suparno, dan

sekian lama tinggal dan menetap di

Wakil ketua Bapak Sumadi serta

tanah yang bukan merupakan tanah

bendahara bapak Marmo, paguyuban

leluhur mereka,akan tetapi mereka

ini terdiri dari banyak anggota yaitu,

harus

dan

20 orang laki-laki dewasa dan 7

warisan

orang remaja perempuan, dengan

leluhur mereka. Menurut penuturan

rentang usia yang berbeda-beda,

ketua

serta beberapa anak-anak juga ada

tetap

melestarikan

mencintai
kebudayaan

paguyuban Singo Budoyo

yang menjadi anggota paguyuban

yaitu bapak Suparno;
“paguyuban ini didirikan hampir

sebagai bukti bahwa kesenian ini

25 tahun yang lalu, atau sekitar tahun

harus terus dilestarikan. Paguyuban

1990an

dan

Singo Budoyo ini memiliki alamat

anggota yang sudah berganti-ganti

yaitu, di Jln. Perdamaian, desa

dan diteruskan dari generasi ke

Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan,

generasi hingga sekarang”.

Kabupaten Deli Serdang, Sumatera

dengan

pengurus

Paguyuban ini dibentuk pada

Utara.

awalnya sebagai bentuk rasa cinta
akan kesenian warisan orang tua, dan

Pola

di

Kesenian Reog Ponorogo

wujudkan melalui pelestarian

budaya

dari

tanah

Jawa

yang

A.

Komunikasi

Pelestarian

Komunikasi Dalam Kelompok

diadaptasi ke tanah Deli (melayu).

Pola komunikasi yang

Hingga sekarang paguyuban ini tetap

terjadi dalam kelompok terdiri

meneruskan

Reog

dari unsur komunikasi yang

Ponorogo sebagai pelestarian budaya

ada di dalamnya termasuklah

dan juga sebagai hiburan masyarakat,

komunikasi

tidak hanya masyarakat jawa Deli

komunikasi antar budaya, dan

saja, akan tetapi diperkenalkan ke

komunikasi

suku lain seperti Melayu dan Batak

kesemuanya

tradisi

seni

antar

massa

pribadi,

yang

ter-akumulasi

Zulfahmi I Pola Komunikasi Dalam Upaya Pelestarian ........232

dalam forum yang disebut

paguyuban

kelompok.

Budoyo)

Kelompok

Reog

Singo

memberikan

dari

informasi saat di wawancarai

beberapa individu yang saling

oleh penulis pada tanggal 24

memiliki

kedekatan

Februari 2016 sektar jam 17.00

lahiriah

maupun

merupakan

seperti

kumpulan

di

secara
batiniah

dasari

karena

WIB

di

terapkan

yang

dalam

di

antara

beliau

mengenai komunikasi yang di

berbagai faktor latar belakang
sama

kediaman

bersama

anggota

paguyuban

agar

anggotanya seperti sukuisme,

memperoleh kesepahaman dan

agama, golongan, hobi dan

tercapainya tujuan bersama.
Dalam Kelompok yang

berbagai faktor lainnya.
Komunikasi merupakan

terdiri dari beberapa orang

proses pertukaran pesan yang

terdapat

berisi

menentukan

informasi

ataupun

struktur

yang

tugas

anggota

aspirasi dan tanggapan dari

dalam

komunikator dan selanjutnya

tercapainya tujuan kelompok.

disampaikan pada komunikan

Termasuk

untuk mendapat respon dan

komunikasi yang di dalamnya

balasan yang sesuai dengan

harus ada pihak komunikator,

kehendak komunikator sebagai

fasilitator, maupun komunikan,

pengirim pesan. Komunikasi

dalam hal ini di ambil contoh

yang ada di dalam kelompok

pada

bagaimana

yang tediri dari banyak unsur

Singo

Budoyo

komunikasi

proses komunikasi memalui

didalamnya,

kelompok,

guna

dalam

hal

paguyuban
menjalankan

terdapat

beberapa

fungsi

penjelasan ketua Paguyuban

seperti

hubungan

sosial,

Bapak Suparno. Berikut hasil

pendidikan,
pemecahan

persuasi,
masalah

dan

pengambilan keputusan. Bapak
Suparno

selaku

(ketua

wawancara dengan beliau ;
“Kami disini keluarga
besar orang ponorogo, jadi
kami harus tau budaya dari
nenek moyang, asal usulnya

233 Jurnal Interaksi | Volume : 1 | Nomor : 2 | Edisi : Juli 2017 | hlm 220-241
dari mana, jadi kalau yang
namanya keluarga itu kan
harus akur gak boleh irenirenan (saling iri) sesama
anggota semua harus senasib
sepenanggungan.”
Dari semua anggota yang
tergabung
tentu

dalam

kelompok

terdapat

perbedaan

beberapa

misalnya

usia,

pengalaman dan pendidikan,
lantas

apakah

perbedaan

tersebut berpengaruh dari cara
berkomunikasi

anggota

Pak

Parno mengatakan :
“Ia karena yang muda ini
kan udah makan bangku
sekolahan gak seperti kami
orang-orang tua sekolah cuma
SR (Sekolah Rakyat) sekarang
SD. Bahasanya kalo yang
muda udah bahasa Indonesia
kalo yang orang tua pake
bahasa Jawa, tapi kadang
anak muda juga pake bahasa
jawa seadanya.”
Dari

semua

kebanyakan

anggota

Dalam

setiap

perkumpulan dengan anggota
terkadang

juga

terdapat

kendala seperti masalah teknis,
persiapan,

dan

miss

komunikasi. Dalam hal ini Pak
Parno juga menyebut bahwa :
“Biasanya yang sering
itu
kekurangan
anggota
(muda) pas mau tampil karena
ada yang kerja ada juga yang
sekolah. Biar bisa main
kadang pinjam anggota dari
stabat
disana
kan
ada
paguyuban Reog juga.”
Komunikasi tidak melulu
merupakan
melainkan

soal
juga

praktikkan dalam

teori,
perlu

di

kegiatan

yang ada dalam kelompok.

juga

Seperti contohnya masyarakat

terdapat yang masih berstatus

jawa melalui paguyuban Singo

sebagai saudara kandung, dan

Budoyo di saat menggelar

di wariskan turun-temurun agar

pertunjukan reog di kalangan

kesenian

luntur

masyarakat. Acara yang di

seperti

gelar di masyarakat seperti

termakan

saudara,

“Kebanyakan anggota
itu saudara ia keponakan, anak
saya juga ikut. Awalnya ikutikut pas waktu main, lamalama karena memang minat ia
masuk jadi anggota, apalagi
setiap tampil kan dapet gaji.”

ini

tidak

zaman,

berikut beliau mengatakan :

acara hari besar, acara hajatan,
acara formal yang resmi dan

Zulfahmi I Pola Komunikasi Dalam Upaya Pelestarian ........234

sebagainya

dengan

mempertunjukkan

kesenian

Reog bukan hanya merupakan
hiburan saja melainkan bentuk
komunikasi yang melibatkan
interaksi antara pemain dengan
masyarakat yang menyaksikan.
Seperti

pada

sewa mobil buat nganngkut
anggota sama alat, buat
perawatan Reog juga, apalagi
bulu merak yang sering ganti
itu belinya langsung dari jawa,
di sini nggak ada. Karena udah
sering tampil untuk acara
sunatan sama nikahan ia kami
jadi lebih di kenal sama
masyarakat.”

beberapa

Saat sekarang Reog juga

biasa

tidak hanya untuk di mainkan

berbagai

pada acara-acara non formal

acara, seperti kata Pak Parno

tapi juga acara formal atau

berikut ;

resmi dan biasanya kegiatan ini

kesempatan
dimainkan

Reog
dalam

“Tampil pas ada hari
besar kayak tahun baru, 1
suroan, 17 agustus, kadang
main didesa sendiri, pernah
juga di undang di desa lain
acara sunatan sama nikahan”
Pertunjukan Reog yang
dimainkan

biasanya

membutuhkan anggota yang
cukup

banyak,

membutuhkan
operasional
biasanya

jadi
biaya

maka
mereka

tentu
untuk

dari

itu

mendapat

imbalan, honor atau bayaran

di

antara yang punya hajatan dan
pihak

paguyuban,

berikut

penuturan beliau :
“kalo main kan di bayar,
ia di pake buat gaji anggota,

secara

pribadi ataupun oleh peliput
media

lokal

seperti

pusat

informasi daerah (PID) dan
media cetak lokal maupun
nasional,

seperti

kata

pak

Parno berikut :
“Udah pernah waktu
tahun 2013 nyambut gubernur
Gatot waktu kampanye, Bupati
waktu datang ke acara di
kecamatan, terakhir 1 bulan
yang lalu nyambut menteri
pertanian acara panen raya di
desa pasar 3 saentis.

yang mereka terima dengan
persetujuan kedua pihak yaitu

dokumentasikan

Untuk

menjadi

lebih

dikenal oleh masyarakat yang
lebih luas kesenian Reog juga
perlu

di

kenalkan

kepada

masyarakat lintas budaya dan
di

lokasi

yang

memiliki

235 Jurnal Interaksi | Volume : 1 | Nomor : 2 | Edisi : Juli 2017 | hlm 220-241
masyarakat lebih majemuk dan

terlibat

beragam agar masyarakat juga

komunikasi.

menghargai dan mengapresiasi

dilakukan

kebudayaan tradisional, seperti

Singo

kata beliau berikut.

perilaku

“Pernah main waktu
pesta danau toba di parapat,
ikut festival seni budaya sesumatera utara di Sibolangit
dapat juara 3, juga pernah
main di daerah si borongborong buat acara nikahan.”

membangun interaksi misalnya
saat

dalam

proses

Kegiatan

yang

oleh

paguyuban

Budoyo

merupakan

komunikasi

diskusi

antar

yang

anggota

Paguyuban, dan saat acara
pertujukkan

di

masyarakat

tengah

membangun

yang

interaksi dengan khalayak yang

ditunujukkan penenoton juga

lebih luas yaitu masyarakat

merupakan bentuk komunikasi

yang di tandai dengan respon

di

masyarakat

Antusiasme

mana

masyarakat.

Jadi

seperti

mau

dalam prakteknya komunikasi

menonton acara pertunjukan

baik itu secara pribadi maupun

Reog

kelompok melibatkan pihak

merupakan

yang

seperti

komunikasi yang bentuknya

masyarakat untuk memperoleh

non verbal dan dimana reog

umpan balik (Feed Back) dari

adalah salah satu hiburan asli

pesan yang di kirim oleh

bangsa Indonesia yang harus

komunikator

terus

lebih

luas

yaitu

anggota

yang

di

sebenarnya
perilaku

kstarikan

kelompok paguyuban Singo

dikembangkan.

Budoyo.

Parno mengatakan :

Terjalinnya
antara

komunikasi

komunikator

komunikan

baik

itu

dengan
yang

sifatnya pribadi maupun secara
berkelompok
membangun

mampu
interaksi

yang

tejadi antara pihak-pihak yang

Berikut

dan
Pak

“Ia
kami
orang
ponorogo musti teruskan seni
warisan nenek moyang walau
di luar daerah, apalagi Reog
kan uda tekenal sampe luar
negeri, jadi ia kami bangga
jadi orang ponorogo yang
punya
kesenian
Reog.”

Zulfahmi I Pola Komunikasi Dalam Upaya Pelestarian ........236

Perkembangan

zaman

anggota

lainnya

untuk

dan pengaruh dari budaya luar

memperoleh tanggapan setuju

juga semakin mengikis minat

atau tidak setuju.
Komunikasi

masyarakat terhadap kesenian

dalam

tradisional, misalnya bebasnya

kelompok juga

akses

perilaku

hubungan sosial antara para

yang

anggotanya agar lebih merasa

cenderung meniru budaya baru,

akrab dan terlebih lagi apabila

merupakan

salah

diantara anggota yang ada pada

penyebabnya,

seperti

informasi,

imitasi

masyarakat

satu
yang

suatu

membangun

kelompok

memiliki

dikatakan Pak Parno berikut :

kedekatan emosional misalnya

“Ia karena zaman sudah
makin maju orang-orang yang
punya
hajatan
sekarang
banyak yang lebih milih
hiburan modern ketimbang
Reog, katanya lebih praktis.”

hubungan kekeluargaan, faktor

Komunikasi
kelompok

dalam

berfungsi

saling

bertukar

seperti

yang

Paguyuban

untuk

informasi

terjadi
Reog

pada
Singo

Budoyo yang mana di mulai
dari pimpinan hingga anggota
melakukan komunikasi yang
fungsinya

menyampaikan

informasi ke anggota lainnya
baik

dalam

langsung

antar

ataupun

dalam

dimana

komunikasi
dua

aspirasi

orang

kelompok
dan

argumentasi di utarakan ke

ke-sukuan, hobi tanpa ada rasa
canggung untuk mengutarakan
pendapat dalam kelompok dan
dapat menjadi faktor yang
mempermudah

komunikasi

guna mencapai tujuan dari
kelompok.
Perbedaan yang terdapat
dalam

kelompok

bisa

saja

sering terjadi di karenakan cara
berkomunikasi yang berbeda
antar anggota di dalamnya.
Misalnya

yang

anggota

Paguyuban Singo Budoyo yang
berpendidikan SMA berbicara
dengan
SD,

yang

berpendidikan

terdapat

perbedaan

persepsi

pola pikir antar

keduanya

dalam

membahas

237 Jurnal Interaksi | Volume : 1 | Nomor : 2 | Edisi : Juli 2017 | hlm 220-241
suatu

permasalahan.

masalah

Maka

dan

pengambilan

dalam hal ini komunikasi yang

keputusan dilakukan dengan

sederhana perlu disampaikan

cara bermusyawarah mufakat,

dengan

berdiskusi,

cara

yang

baik

sesuai

dengan

mendidik (meng-edukasi) agar

keputusan terbanyak dari para

ide

anggota

dan

tanggapan

dapat

kelompok agar di

anggap

tersalur.

lebih

adil

dan

demokratis.

Selanjutnya komunikasi
yang terjadi dalam kelompok
ada

sebagai

mengajak

alat
atau

mempengaruhi

untuk

B.

Komunikasi Melalui Kegiatan
Dari

bahkan
pemikiran,

yang

hasil

wawancara

dilakukan

sikap dan perilaku anggota lain

diungkapkan

misalnya

dapat
bahwa

dalam

Paguyuban

komunikasi tidak hanya soal

Budoyo

melakukan

teori, akan tetapi implikasinya

regenerasi dengan mengajarkan

juga sangat penting dalam

pada anak mudanya agar mau

kehidupan

mengikuti jejak para orang

Komunikasi yang dilakukan

tuanya

dalam berkomunikasi dengan

Singo

kesenian

untuk

melestarikan

Reog

Ponorogo

bermasyarakat.

masyarakat

adalah

untuk

sebagai sebuah tradisi turun

mendapat respon atau umpan

temurun dan mentaati aturan

balik

dan kebijakan yang di buat

masyarakat itu sendiri baik

bersama.

umpan balik positif maupun

Dalam kelompok tidak
jarang

dijumpai

beberapa

kendala yang harus segera di

(feedback)

dari

negatif serta pesannya verbal
maupun non verbal.
Kegiatan yang di lakukan

cari solusinya, apabila terdapat

paguyuban

perselisihan pendapat antara

dalam menggelar pertunjukkan

anggota

Singo

Reog Ponorogo mungkin bagi

Budoyo, biasanya pemecahan

sebagian kalangan hanya di

Paguyuban

Singo

Budoyo

Zulfahmi I Pola Komunikasi Dalam Upaya Pelestarian ........238

anggap sebagai hiburan rakyat,

menyambut tamu adalah upaya

akan tetapi dalam pertunjukan

yang di lakukan masyarakat

tersebut ada komunikasi yang

setempat

terkandung

dalamnya.

dan menghormati orang atau

pertunjukan

tokoh yang di anggap penting

di

Misalnya

saat

untuk

rutin yang di gelar Paguyuban

dan

setiap

masyarakat

tahun

respon

mengharapkan

masyarakat

berpartisipasi

menyambut

berpengaruh

bagi
setempat.

Pertunjukan Reog yang di gelar

untuk

di

memeriahkan

berbagai

tempat

juga

acara seperti tahun baru, hari

merupakan suatu komuniukasi

kemerdekaan secara bersama-

yang di lakukan Paguyuban

sama

Reog

Singo Budoyo untuk mendapat

hiburan

perhatian dari masyarakat yang

dan

kesenian

sebagai

ajang

lebih luas.

sekaligus mewarisi tradisi.
Kemudian dalam acara
hajatan

yang

C.

Komunikasi Sebagai Interaksi
Sosial

di

gelar

seperti

acara

Suatu kebudayaan yang

ulang

dibawa oleh kaum imigran

tahun, dan sebagainya acara

yang bukan berasal dari tempat

Reog di gelar sebagai ucapan

asalnya

terima kasih sang empunya

menyesuaikan dengan keadaan

hajatan atas kehadiran tamu

masyarakat setempat berikut

dan

dengan berbagai aturan dan

masyarakat
khitanan,

pernikahan,

saudara

yang

telah

harus

mampu

membantu maka di berikanlah

pertimbangan

hiburan juga sebagai bentuk

agar

komunikasi

bahwa

gesekan dan merasa tersaingi

masyrakatnya

masih

antara kebudayaan pendatang

kearifan

dan kebudayaan asli setempat

menjunjung

tinggi

tidak

yang

berlaku

sampai

terjadi

(lokal). Berdampingan dengan

lokal.
Selanjutnya

acara

pertunjukan Reog pada saat

budaya setempat merupakan
bentuk

usaha

untuk

239 Jurnal Interaksi | Volume : 1 | Nomor : 2 | Edisi : Juli 2017 | hlm 220-241
mempertahankan budaya yang

tidak berubah dari awalnya

di bawa pendatang dari tempat

tercipta kesenian ini, Sedikit

asal ke tempat yang baru.

berbeda dengan yang ada di di

Dalam hal ini kesenian

tanah Deli dimana unsur magis

Reog Ponorogo yang di bawa

sudah

oleh etnis Jawa ke tanah Deli

dengan

adalah salah satu contohnya,

menggelar latihan pementasan

terjadi

yang

proses

akulturasi

sedikit

ditinggalkan

seringnya

secara

anggota

logika

sudah

budaya

menggunakan kekuatan fisik

pendatang dan budaya asli

dari pemainnya bukan hanya

setempat tanpa menghilangkan

semata-mata dengan cara yang

budaya asli dari keduanya,

mistik dan juga sudah tidak

Misalnya

Reog

menggunakan alur cerita asli,

tidak hanya di tonton dan di

melainkan di gantikan dengan

sukai oleh masyarakat Jawa

tingkah pola yang lucu antar

saja, tetapi juga etnis lain

pemainnya

seperti

penonton tertawa dan merasa

pembauran

antar

pertunjukan

melayu

dan

batak,

guna

membuat

terhibur. Serta acara Reog di

begitu juga sebaliknya.
Serta proses akulturasi

pakai sebagai hiburan dalam

juga secara tidak disadari pasti

acara pernikahan antar etnis

diikuti dengan proses asilmilasi

seperti melayu dengan jawa,

dimana

yang

batak dengan jawa, terjadi

masih murni telah mengalami

proses asimilasi kebudayaan

berbagai

yang

kebudayaan

perubahan

akibat

menghasilkan

budaya

adanya penggabungan dengan

baru yang sedikit berbeda dari

budaya lain akan tetapi tudak

budaya

merubah

total

kesenian Reog yang ada di

aslinya

misalnya

kebudayaan

induknya.

Jadi

dalam

tanah Deli tetap berdampingan

pementasan Reog di tanah

dengan kesenian dari budaya

Jawa masih kental akan unsur

lokal.

magis dan lakon cerita masih

Zulfahmi I Pola Komunikasi Dalam Upaya Pelestarian ........240

pertunjukan Reog saat hari besar

Simpulan
yang

seperti tahun baru dan 17 agustus

adalah

merupakan bentuk sosialisasi yang

sesuatu yang memiliki arti dan

dilakukan pada masyarakat, bentuk

makna

yang

pelestarian budaya tradisional agar

dilakukan antara anggota paguyuban

tidak luntur oleh zaman dan harus

adalah proses pertukaran pesan dan

diwariskan ke generasi selanjutnya.

pemberian informasi antara sesama

Beberapa kegiatan seperti promosi

anggota. Komunikasi yang terjadi

ke luar daerah dan memberikan

dalam

sambutan untuk tamu penting juga

Fungsi
terjadi

komunikasi

dalam

yaitu

kelompok

komunikasi

paguyuban

singo

budoyo

adalah untuk mempererat hubungan

merupakan

sosial dan tali persaudaraan antar

kesenian tradisional tetap mampu

sesam anggota. Faktor pendidikan

menjadi perhatian bagi masyarakat di

juga di pengaruhi oleh komunikasi

era modern.

dimana anggota

wujud

eksistensi

Interaksi sosial merupakan

kelompok yang
di

hasil dari komunikasi yang dilakukan

beritahu anggota lain dengan cara

secara kontinyu dan terus menerus.

yang mendidik. Mempengaruhi sikap

Interaksi yang di lakukan paguyuban

dan perilaku juga merupakan fungsi

Singo

komunikasi agar komunikan mau

hanya terbatas pada masyarakat yang

mengikuti apa yang di instruksikan

memiliki kultur sama melainkan

komunikator baik itu pribadi maupun

kultur yang berbeda, dapat di tandai

secara berkelompok. Kendala yang

dengan proses akulturasi di mana

di

biasanya

kesenian Reog sebagai kesenian

perbedaan

pendatang di tanah Deli mampu

belum

mengetahui

alami

berkenaan

informasi

kelompok
dengan

Budoyo

sebenarnya

pendapat antar sesama anggota dan

berdampingan

biasanya solusi di dapat dari hasil

budaya lokal serta proses asimilasi

diskusi kelompok untuk mencapai

merupakan

suatu kesepakatan.

kebudayaan pendatang dan budaya

Kegiatan yang di lakukan
Paguyuban Singo Budoyo seperti

lokal.

dengan

seni

tidak

dan

penggabungan

241 Jurnal Interaksi | Volume : 1 | Nomor : 2 | Edisi : Juli 2017 | hlm 220-241
Kebutuhan

individu

untuk

bersosialisai merupakan kebutuhan
hidup

dimana

manusia

hidup

membutuhkan manusia lain, begitu
juga

anggota

Budoyo

yan

paguyuban
tergabung

Singo
menjadi

anggota kelompok karena didasari
kebutuhan antara lain ingin di akui
dalam kelompoknya, kemudian ingin
memimpin orang lain dan bersedia di
pimpin,
perasaan

serta
ingin

karena

dorongan

dekat

secara

emosional dan mendapat rasa kasih

komunikasi, Bandung : Citra
Aditya Bakti.
Fauzannafi, Zamzam, 2005. Reog
Ponorogo “Menari diantara
dominasi dan keberagaman,
Kepel Press
Koentjaraningrat, 2004. Manusia dan
kebudayaan di Indonesia,
Jakarta : Djambatan.
Moleong, Lexy, J. 2006. Metodologi
Penelitian Kualitatif, Bandung
: Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy 2007. ILMU
KOMUNIKASI
Suatu
Pengantar, Bandung : Remaja
Rosdakarya.

dan sayang dari anggota lain.

Daftar Pustaka
Abdulsyani,
1987.Sosiologi
Kelompok dan Masalah Sosial,
Jakarta : Fajar Agung
Cangara, Hafied, 2004, Pengantar
Ilmu Komunikasi, Jakarta,
Kencana Prenada
Effendy, Onong, Uchjana, 2003.
Ilmu,
Teori,
danFilsafat

Sedyawati, Edi. 2006. Budaya
Indonesia : kajian arkeologi,
seni, dan sejarah, Jakarta
Rajawali Pers.
Supratno. Haris. 1996 Beberapa
Alternatif
Penelitian Seni
Pertunjukan
Dengan
Pendekatan
Holistik
dan
Multidimensional. Penerbit :
IKIP. Surabaya