PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN MULTIPELREPRESENTASI SISWA PADA MATERI HIDROKARBON KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI AMBAWANG Margarita Medina Icha , Dedeh Kurniasih dan Fitriani

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

ISSN. 2503-4448

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MIND MAP TERHADAP
KEMAMPUAN MULTIPELREPRESENTASI SISWA PADA MATERI
HIDROKARBON KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI AMBAWANG
Margarita Medina Icha* , Dedeh Kurniasih dan Fitriani
Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak
Jalan Ahmad Yani No. 111 Pontianak Kalimantan Barat
*E-mail: dmedinaicha@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan besarnya pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berbantuan Mind Map terhadap kemampuan
multipelrepresentasi siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental
Research dengan rancangan penelitian Nonequivalent Control Group Design. Sampel dipilih
dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu kelas X2 sebagai kelas kontrol dan X3

sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik
pengukuran, observasi dan teknik komunikasi langsung. Alat pengumpul data yang digunakan
adalah tes kemampuan multipelrepresentasi, lembar observasi dan lembar wawancara. Berdasarkan
analisis data menggunakan uji non-parametrik U-Mann Whitney diperoleh nilai sig. 0,000 lebih
kecil dari 0,05 yang menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan multipelrepresentasi siswa kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Nilai Effect Size yang diperoleh adalah 0,78 yang termasuk dalam
ketegori sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT) berbantuan Mind Map berpengaruh terhadap kemampuan
multipelrepresentasi siswa dengan memberikan kontribusi sebesar 28,23%.
Kata kunci: Hidrokarbon, mind map, multipelrepresentasi, Numbered Heads Together
ABSTRACT

The purpose of this research to determine a difference and the influence of cooperative learning
model Numbered Heads Together (NHT) assisted Mind Map multiple representation the ability of
students. This research was Quasi Experimental Research with research design Nonequivalent
Control Group Design. Samples were selected used technique purposive sampling, the class X3 as
an experimental class and the class X2 as a control class. Data collected techniques in this study
was the measurement techniques, direct observation and communication techniques. Data collected
used the achievement test, the observation sheet and questionnaire. Based on the results of data
analysis used non-parametric test U-Mann Whitney obtained significant value 0.000 < 0.05 which

showed that there was differences in the ability multiple representation control class and
experimental class. Effect Size value obtained is 0.78 which belongs to the category of medium. It
can be concluded that the cooperative learning model Numbered Heads Together (NHT) assited
Mind Map affect the ability of students multiple representation with contribution as 28.23%.
Keywords: Hydrocarbons, mind map, multiple representation, Numbered Heads Together

195

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

PENDAHULUAN
Kimia merupakan ilmu yang pada
awalnya diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan percobaan, namun pada
perkembangan selanjutnya kimia juga
diperoleh dan dikembangkan berdasarkan
teori (Mulyasa, 2008). Materi yang
disajikan dalam pembelajaran kimia

berkaitan dengan konsep yang kompleks
dan sebagian bersifat abstrak sehingga
belajar
kimia
dalam
prosesnya
memerlukan kegiatan mental yang tinggi.
Proses mental dalam pembelajaran kimia
melibatkan tiga representasi, yaitu
makroskopik, mikroskopik dan simbolik
(Supadmi, 2013:156). Ketiga representasi
tersebut
harus terintegrasi
secara
proporsional dalam suatu pembelajaran
untuk dapat memahami konsep kimia
secara utuh.
Namun seringkali siswa merasa
kesulitan dalam memahami materi kimia.
Menurut Chandrasegaran (2007) hal

tersebut dikarenakan guru belum mampu
mengintegrasikan ketiga representasi di
dalam pengajarannya, tetapi hanya
menyampaikan salah satu representasi
tanpa
menghubungkan
ketiga
representasi. Sejalan dengan hal tersebut,
Pikoli (2004) menyatakan bahwa tanpa
menginterkoneksikan
multipelrepresentasi dalam pembelajaran
kimia dapat mengakibatkan miskonsepsi
pada siswa dan berdampak pada hasil
belajar siswa yang rendah.
Fakta di lapangan menunjukkan
kesulitan siswa dalam memahami
pelajaran kimia juga terjadi di SMA
Negeri 1 Sungai Ambawang. Hal tersebut
dibuktikan dari hasil observasi yang
dilakukan di kelas X2 dan X4 SMA

Negeri 1 Sungai Ambawang tahun ajaran

ISSN. 2503-4448

2015/2016. Hasil observasi menunjukkan
bahwa dalam pengajarannya guru kurang
mengaitkan dan menekankan konsep
penting dari materi redoks yang memuat
aspek makroskopik, mikroskopik dan
simbolik. Hal tersebut menyebabkan
siswa menjadi tidak dapat memahami
materi yang disampaikan guru dengan
baik. Rendahnya pemahaman siswa dapat
disebabkan karena kondisi pembelajaran
yang diterapkan guru hanya bersifat satu
arah. Kondisi tersebut mengakibatkan
guru kesulitan mengintegrasikan ketiga
representasi dalam pembelajaran, karena
semua informasi hanya berasal dari guru
sedangkan siswa hanya menerima

informasi.
Berdasarkan data yang diperoleh
menunjukkan materi
hidrokarbon
merupakan materi dengan persentase
ketuntasan paling rendah. Materi
hidrokarbon merupakan materi kimia
yang memuat aspek representasi paling
lengkap diantaranya yaitu representasi
makroskopik, mikroskopik dan simbolik.
Oleh karena itu guru dapat menyajikan
ketiga representasi tersebut ke dalam
pembelajaran
agar
siswa
dapat
memahami materi hidrokarbon secara
utuh. Siswa yang memiliki kemampuan
multipelrepresentasi tinggi akan memiliki
hasil belajar yang tinggi pula dan

sebaliknya. Pentingnya siswa memiliki
kemampuan multipel- representasi yang
tinggi adalah untuk meningkatkan
pemahaman konseptual siswa sehingga
dapat membantu siswa melihat hubungan
antara ketiga tingkat representasi.
Sementara, rendahnya kemampuan
multipelrepresentasi
siswa
akan
berdampak
pada
kesulitan
siswa
memahami materi dan rendahnya hasil
196

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah


belajar siswa. Peran guru dalam
pembelajaran adalah membantu siswa
membangun
dan
meningkatkan
kemampuan
multipelrepresentasi
tersebut, salah satu caranya dengan
melibatkan siswa secara aktif mencari
informasi dalam suatu pembelajaran.
Cara tersebut dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif yang
dapat merangsang siswa lebih aktif
mencari informasi secara berkelompok
sehingga
berdampak
baik
pada
peningkatan hasil belajar siswa (Isjoni,

2012:150). Salah satu alternatif yang
dapat
digunakan
adalah
dengan
menerapkan
model
pembelajaran
kooperatif tipe
Numbered Heads
Together (NHT).
Menurut
Lie
(2004:59)
pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah
suatu pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk lebih aktif
dan bertanggung jawab penuh untuk
memahami materi pelajaran baik secara
berkelompok maupun individual. Sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mahmudah
(2015)
pembelajaran
kooperatif
tipe
NHT
berbasis
multipelrepresentasi pada materi ikatan
kimia dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Penelitian yang dilakukan oleh
Hafriana (2012) dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT
pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan memberikan pengaruh sebesar
67% dengan kategori tinggi.
Penggunaan model pembelajaran
kooperatif dapat berjalan lebih efektif
apabila dibantu dengan sebuah media
yang dapat membantu siswa memahami

materi yang disampaikan. Menurut
Mulyatiningsih (2012:239) mind map

ISSN. 2503-4448

adalah suatu diagram yang digunakan
untuk mempresentasikan kata-kata, ideide ataupun suatu lainnya yang dikaitkan
dan disusun mengelilingi kata kunci ide
utama. Mind map bertujuan membuat
materi pelajaran terpola secara visual dan
grafis yang akhirnya dapat membantu
merekam, memperkuat, dan mengingat
kembali informasi yang telah dipelajari
(Buzan, 2007). Sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Supadmi (2013)
menyatakan bahwa siswa dengan
kemampuan membuat mind map yang
baik akan meningkatkan hasil belajar
kimia siswa dengan nilai koefisien
korelasi sebesar 0,89 yang termasuk
dalam kategori sangat tinggi. Penelitian
yang dilakukan oleh Suhardi, dkk (2012)
penerapan metode mind mapping
meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi hidrolisis garam dari siklus I
sebesar 74,36% ke siklus II sebesar
82,35%.
Berdasarkan uraian di atas dapat
dikemukakan tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh
pembelajaran kooperatif tipe NHT
berbantuan
Mind
Map
terhadap
kemampuan multipelrepresentasi siswa
kelas X SMA Negeri 1 Sungai
Ambawang pada materi Hidrokarbon.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam
penelitian quasy eksperimental dengan
rancangan penelitian yang digunakan
adalah Nonequivalent Control Group
Design. Penelitian ini melibatkan dua
kelas yaitu kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Untuk mengetahui hasil
197

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

belajar siswa yang diperoleh dengan dua
perlakuan tersebut maka siswa diberikan
tes sebanyak dua kali yaitu sebelum
perlakuan dan sesudah perlakuan. Desain
penelitian ditampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Rancangan Nonequivalent
Control Group Design
Kelas

Pretest

Perlakuan Posttest

E

T1

X1

T2

K

T1

X2

T2

Keterangan :
X1= pembelajaran NHT berbantuan
mind map
X2= pembelajaran metode ceramah
T1= tes awal
T2= tes akhir
Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X SMA Negeri 1
Sungai
Ambawang
tahun
ajaran
2015/2016 yang terdiri dari 4 kelas yaitu
kelas X2, X3, X4 dan X5. Pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive
sampling yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Sampel
yang diambil yaitu kelas X2 sebagai kelas
eksperimen yang berjumlah 35 orang
diberi perlakuan dengan menggunakan
pembelajaran NHT berbantuan Mind Map
dan kelas X3 sebagai kelas kontrol yang
berjumlah 36 orang diberi perlakuan
dengan metode ceramah.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpul
data
menggunakan teknik pengukuran yang
dilakukan sebanyak dua kali, teknik
observasi
langsung
dan
teknik
komunikasi langsung. Alat pengumpul

ISSN. 2503-4448

data yang digunakan adalah tes pilihan
ganda beralasan, lembar observasi dan
lembar wawancara tak terstruktur.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada
penelitian ini menggunakan SPSS 16,0
for windows. Uji normalitas data pretest
dan
posttest
menggunakan
uji
Kolmogorof-Smirnorf. Jika pretest kedua
kelas
terdistribusi
normal
maka
dilanjutkan dengan uji homogenitas dua
varians dengan F tes. Jika varians kedua
kelas homogen dilanjutkan dengan uji-t
menggunakan Equal Varians Assumed
(diasumsikan varian sama) dan jika
varians berbeda menggunakan Equal
Varians Not Assumed (diasumsikan
varians berbeda).
Jika pretest kedua kelas tidak
berdistribusi normal maka dilanjutkan
dengan uji statistik non parametrik
menggunakan uji U Mann-Whitney. Jika
pretest pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen sama, maka postest yang
digunakan dengan tahap atau cara yang
sama dengan pretest. Untuk mengetahui
seberapa
besar
pengaruh
model
pembelajaran kooperatif tipe NHT
berbantuan
Mind
Map
terhadap
kemampuan multipelrepresentasi siswa
digunakan Effect Size.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data yang diperoleh pada penelitian
ini
adalah
kemampuan
multipelrepresentasi siswa pada materi
hidrokarbon kelas X. Data tersebut adalah
hasil nilai pretest dan posttest dari kelas

198

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

eksperimen sebanyak 35 orang dan kelas
kontrol sebanyak 36 orang.
Kemampuan multipelrepresentasi
siswa pada pretest dan posttest untuk
materi hidrokarbon pada kedua kelas
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbedaan kemampuan
multipelrepresentasi siswa antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen
Data
Siswa
Tuntas
Tidak
Tuntas
Skor
Rata-rata
SD

Kelas Kontrol
Pretest
Posttest
0
20

Kelas Eksperimen
Pretest
Posttest
0
26

36

16

35

9

388,39
10,78
7,423

364,14
66,02
8,097

2532,71
10,40
6,310

2376,94
72,36
7,157

Tabel 2. menunjukkan perbedaan
kemampuan multipelrepresentasi siswa
antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Pada kelas control, siswa
yang tidak tuntas pada posttest sebanyak
16 siswa (44,44%) sedangkan siswa yang
tuntas sebanyak 20 siswa (55,56%). Pada
kelas eksperimen siswa yang tidak tuntas
pada posttest sebanyak 9 siswa (25,72%)
sedangkan siswa yang tuntas sebanyak 26
siswa (74,28%). Hal ini menunjukkan
kemampuan multipel-representasi siswa
lebih tinggi di kelas eksperimen daripada
siswa di kelas kontrol.
Berdasarkan hasil uji kenormalan
pada analisis tahap akhir diketahui bahwa
data posttest kedua kelas tidak
terdistribusi normal, sehingga uji
selanjutnya menggunakan uji statistik
non-parametrik yaitu uji U-Mann
Whitney.
Hasil
yang
diperoleh
menunjukkan angka probabilitas yaitu
0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti
terdapat
perbedaan
kemampuan

ISSN. 2503-4448

multipelrepresentasi siswa antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen.
B. Perbandingan
Kemampuan
Multipelrepresentasi
Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen
Hasil pengujian statistik data posttest
menunjukkan
terdapat
perbedaan
kemampuan multipel-representasi antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka
dilakukan analisis pada setiap lembar
jawaban siswa untuk mengetahui
persentase
masing-masing
tingkat
representasi. Pada soal yang memuat
aspek simbolik yaitu soal nomor 1, 2 dan
3, siswa di kelas kontrol yang dapat
menjawab soal nomor 1 yang menyajikan
deret homolog senyawa alkena sebesar
41,66%, siswa yang dapat menjawab soal
nomor 2 dalam menentukan nama
senyawa alkuna sebesar 47,22% dan
siswa yang dapat menjawab soal nomor 3
dalam menentukan struktur senyawa
alkuna sebesar 38,88%.
Pada soal yang memuat aspek
mikroskopik yaitu soal nomor 4, 5 dan 6
dalam
menggolongkan
senyawa
hidrokarbon berdasarkan gambar struktur
3D masih banyak siswa yang belum
dapat mengerjakan soal dengan benar.
Siswa di kelas kontrol yang dapat
menjawab soal nomor 4 sebesar 30,55%,
siswa yang dapat menjawab soal nomor 5
sebesar 25% dan siswa yang dapat
mejawab soal nomor 6 sebesar 22,22%.
Pada soal yang memuat aspek
makroskopik yaitu soal nomor 7 dan 8
siswa hanya diminta menentukan contoh
senyawa hidrokarbon dan kegunaannya
yang tepat, namun masih banyak siswa
yang salah dalam memberikan jawaban.
199

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

Siswa yang dapat menjawab soal nomor
7 hanya sebesar 33,33% dan siswa yang
dapat menjawab soal nomor 8 hanya
sebesar 27,77%.
Siswa di kelas eksperimen memiliki
kemampuan multipel-representasi yang
lebih baik dalam menjawab soal posttest.
Pada soal yang memuat aspek simbolik
yaitu soal nomor 1, 2 dan 3, siswa di
kelas eksperimen yang dapat menjawab
soal nomor 1 sebesar 62,85%, siswa yang
dapat menjawab soal nomor 2 sebesar
57,14% dan siswa yang dapat menjawab
soal nomor 3 sebesar 51,42%. Sama
halnya dengan kelas kontrol, siswa di
kelas eksperimen juga mengalami
kesulitan menjawab soal pada tingkat
mikroskopik yaitu pada soal nomor 4,5
dan 6. Siswa yang dapat menjawab soal
nomor 4 sebesar 37,14%, siswa yang
dapat menjawab soal nomor 5 sebesar
30,55% dan siswa yang dapat menjawab
soal nomor 6 sebesar 30,55%. Namun
penggunaan media mind map di kelas
eksperimen cukup membantu siswa
mengerjakan soal nomor 7 dan 8 karena
media mind map yang digunakan saat
pembelajaran
menyajikan
contoh
senyawa hidrokarbon secara makroskopik
dalam bentuk gambar-gambar yang lebih
mudah diingat oleh siswa. Siswa yang
dapat menjawab soal nomor 7 sebesar
57,14%, dan siswa yang dapat menjawab
soal nomor 8 sebesar 42,71%.
Masing-masing
kemampuan
multipelrepresentasi
siswa
di kelas
kontrol dan kelas eksperimen ditampilkan
pada Gambar 1.
Gambar
1.
menunjukkan
kemampuan siswa pada masing-masing
tingkat representasi. Hasil posttest kelas
kontrol diperoleh dari 36 siswa, sebesar

ISSN. 2503-4448

30,55% yang mampu menjawab soal
pada tingkat representasi makroskopik,
42,58% mampu menjawab soal pada
tingkat representasi simbolik dan hanya
25,92% yang mampu menjawab soal
pada tingkat representasi mikroskopik.
Hasil posttest kelas eksperimen diperoleh
dari 35 siswa, sebesar 49,92% mampu
menjawab soal pada tingkat representasi
makroskopik, 57,13% mampu menjawab
soal pada tingkat representasi simbolik
dan 32,74% mampu menjawab soal pada
tingkat representasi mikroskopik.
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%

57,13%

49,92%
42,58%
30,55%

32,74%
25,92%

Kontrol
Eksperimen

Gambar 1. Tingkat kemampuan
multipelrepresentasi siswa di kelas
kontrol dan kelas eksperimen
Berdasarkan
data
tersebut
diketahui bahwa kemampuan siswa di
kelas kontrol dan kelas eksperimen lebih
tinggi pada tingkat representasi simbolik
dibandingkan dengan dua representasi
yang lainnya. Hal ini sejalan dengan
Chittleborough, dkk (2002) dalam
penelitiannya mengungkapkan bahwa
sebagian besar siswa mampu mengaitkan
representasi simbolik terhadap fenomena
makroskopik, tetapi ketika siswa ditanya
tentang representasi mikroskopik, hanya
beberapa
siswa
yang
memiliki
penggambaran mikroskopik yang baik.
200

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

Hal tersebut juga didukung oleh
penelitian yang telah dilakukan oleh
Zaleha (2011) menunjukkan kemampuan
multipelrepresentasi siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 4 Pontianak pada materi
ikatan kimia pada aspek simbolik sebesar
37,4% lebih tinggi dibandingkan pada
aspek mikroskopik hanya sebesar 12%.
Penelitian
lainnya
yang
dilakukan oleh Ardiansyah (2011) pada
siswa kelas X Cerdas Istimewa (CI) SMA
Negeri 3 Pontianak menunjukkan ratarata persentase representasi simbolik
seluruh siswa sebesar 46,4% dengan
kategori cukup lebih tinggi dari rata-rata
persentase representasi mikroskopik
hanya sebesar 40,3% dengan kategori
kurang. Chittleborough (2004) dalam
penelitiannya juga menunjukkan secara
umum sebagian besar siswa memiliki
pemahaman yang baik pada tingkat
makroskopik dan simbolik. Namun,
pemahaman
siswa
pada
tingkat
mikroskopik masih kurang. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa siswa
kelas X SMA Negeri 1 Sungai
Ambawang juga memiliki rata-rata
persentase kemampuan simbolik yang
lebih tinggi daripada kemampuan
mikroskopik dan makroskopik. Hal
tersebut menunjukkan bahwa memang
sebagian
besar
siswa
memiliki
kemampuan dan pemahaman yang lebih
baik pada tingkat representasi simbolik.
C. Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT Berbantuan
Mind Map Terhadap Kemampuan
Multipelrepresentasi
Berdasarkan perhitungan Effect
Size diperoleh nilai sebesar 0,78 yang
diklasifikasikan sedang karena ES ≤ 8.

ISSN. 2503-4448

Jika dilihat dari luas di bawah
lengkungan kurva normal dari 0 ke Z,
maka pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT)
berbantuan Mind Map memberikan
pengaruh
terhadap
kemampuan
multipelrepresentasi siswa pada materi
hidrokarbon sebesar 28,23%.
Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Trisnowati (2010)
menunjukkan bahwa peningkatan hasil
belajar sebesar 37,13% menggunakan
model pembelajaran Numbered Head
Together lebih baik daripada kelas yang
menggunakan
model
pembelajaran
konvensional. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Maheady, et all (2006)
bahwa proses pembelajaran dengan
menggunakan
model
pembelajaran
Numbered Heads Together dapat
meningkatkan hasil belajar dan membuat
siswa
lebih
aktif
pada
proses
pembelajaran dibandingkan pada model
pembelajaran konvensional.
Pengaruh media mind map yang
digunakan dalam penelitian ini juga
memberikan kontribusi yang baik
sehingga siswa lebih mudah memahami
dan mengingat materi. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mustami (2009) menyatakan bahwa Mind
Map dapat membantu memberikan
pemahaman konsep yang lebih utuh
kepada siswa karena dapat menciptakan
kesan yang lebih kuat sehingga mudah
dihafal. Selain itu, menurut Windura
(2008) dalam dunia pembelajaran, mind
map mempunyai beberapa kelebihan
yaitu, membuat siswa dapat melihat
gambaran keseluruhan permasalahan,
hubungan antarinformasi menjadi lebih
jelas sehingga setiap informasi terasosiasi
201

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

satu dengan lainnya, unsur-unsur
informasinya berupa kata kunci yang
sifatnya bebas sehingga memungkinkan
daya asosiasi siswa berkembang secara
terus
menerus
dan
membantu
memperkuat daya ingat siswa.

2.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil
penelitian
tentang model pembelajaran kooperatif
tipe NHT berbantuan Mind Map terhadap
kemampuan multipelrepresentasi siswa
pada materi hidrokarbon kelas X SMA
Negeri 1 Sungai Ambawang dapat
disimpulkan bahwa :
1. Terdapat perbedaan kemampuan
multipelrepresentasi siswa antara
yang diajarkan dengan pembelajaran
kooperatif tipe NHT berbantuan
Mind Map dengan yang diajarkan
menggunakan metode ceramah pada
materi hidrokarbon.
2. Penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT berbantuan
Mind Map memberikan pengaruh
yang sedang terhadap kemampuan
multipel representasi siswa dengan
effect size sebesar 0,78 atau 28,23%.
Saran
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan, terdapat beberapa hal
yang dapat dijadikan saran dalam
pengembangan
pengajaran
kimia.
Adapun saran-saran dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagi guru, model pembelajaran
kooperatif tipe NHT berbantuan
Mind
Map
dapat
membantu
meningkatkan
kemampuan
multipelrepresentasi siswa, maka

ISSN. 2503-4448

diharapkan
para
guru
dapat
memanfaatkannya sebagai alternatif
model pembelajaran kimia di
sekolah.
Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat
melaksanakan penelitian lanjutan
untuk
materi
lain
dengan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dan dapat
mengatur waktu pembelajaran agar
lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah.
(2011).
Analisis
Kemampuan
Multirepresentasi
Siswa pada Materi Ikatan Kimia
di Kelas X CI (cerdas istimewa)
SMA Negeri 3 Pontianak. Skripsi,
tidak dipublikasikan. Universitas
Tanjungpura.
Buzan, T. (2007). Buku Pintar Mind
Map. PT. Gramedika Pustaka
Utama : Jakarta.
Chandrasegaran. (2007). Enhancing
Students Use of Multiple Levels of
Representation to Describe and
Expalin Chemical Reactions:
School Science Review.
Chittleborough, G.D., Treagust, D.F &
Mocerino, M. (2002). Constraints
to the development of First Year
University Chemistry Students’
Mental Model of Chemical
Phenomena.
Teaching
and
Learning Forum 2002: Focusing
on the Students.
Chittleborough, G.D. (2004). The Role of
Teaching Models and Chemical
Representation in Developing
Students Mental Models of

202

Vol. 5 No. 2, Agustus 2017

Ar-Razi Jurnal Ilmiah

Chemical Phenomena. Australia:
Curtin University of Technology.
Hafriana, T. (2012). Pengaruh Penerapan
Metode Pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered Heads Together
(NHT) terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Materi Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan Kelas XI
IPA Sekolah Menengah Atas
Negeri 3 Pontianak. Pontianak :
Skripsi.
FKIP
Universitas
Muhammadiyah Pontianak.

ISSN. 2503-4448

Mulyatiningsih, E. (2012). Metodologi
Penelitian Bidang Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Mustami, K.M. (2009). Pengaruh
Synectic Dipadu Mind Maps
terhadap Kemampuan Berpikir
Kreatif, Sikap Kreatif, dan
Penguasaan
Materi
Biologi.
Jurnal
Pendidikan
Biologi.
Volume 1 Nomor 1: 75-80.
Pikoli,

Isjoni. (2012). Cooperative Learning.
Bandung: Alfabeta.
Lie, A. (2004). Cooperative Learning
“Mempraktikkan
Coopertive
Learning di Ruang-ruang Kelas”.
Jakarta:
PT.
Gramedia
Widiasarana.
Maheady, L., Jean M.P., Gregory F.H., &
Barbara M. (2006). The Effects of
Numbered Heads Together with
and without an Incentive Package
on the Science Test Performance
of a Diverse Group of Sixth
Graders, Journal of Behavioral
Education. 15(1) : 25–39.
Mahmudah. (2015). Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT
Berbasis
Multiple
Representasi
Untuk
Meningkatkan
Hasil
Belajar
Siswa.
Prosiding
Seminar
Nasional Kimia. 3-4 Oktober
2015.
Universitas
Negeri
Surabaya.

M.
(2014).
Implementasi
Pembelajaran
dengan
Menginterkoneksikan
Multipelrepresentasi pada Materi
Hidrolisis
Garam
untuk
Mereduksi Miskonsepsi Siswa.
Prosiding
Seminar Nasional
Kimia. ISBN : 978-602-0951-003.
Supadmi,
L.N.
(2013).
Korelasi
Kemampuan Membuat Mind
Mapping Dengan Hasil Belajar
Kimia Siswa. Seminar Nasional
yang
diselenggarakan
oleh
FMIPA UNDIKSHA: Universitas
Pendidikan Ganesha.
Trisnowati, D.W. (2010). Pengaruh
Chemical Card Control dalam
Pembelajaran
Kooperatif
Numbered Heads Together (NHT)
terhadap Hasil Belajar Kimia
SMA Negeri Banyumas. Skripsi,
tidak dipublikasikan. Universitas
Negeri Semarang.
Windura, S. (2008). Mind Map for
Business Effectiveness. Jakarta:
Gramedia.

Mulyasa. (2008). Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Dosdakarya Offset.

203

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25