PENGARUH PEMBERIAN BEKATUL DAN TEPUNG TEMPE TERHADAP PROFIL GULA DARAH PADA TIKUS YANG DIBERI ALLOXAN (The Influence of Rice bran and Flour Tempeh on Blood Sugar Profile in Rats Fed Alloxan)

Jurnal Pangan dan Gizi Vol 01 No. 02 Tahun 2010

PENGARUH PEMBERIAN BEKATUL DAN TEPUNG TEMPE TERHADAP
PROFIL GULA DARAH PADA TIKUS YANG DIBERI ALLOXAN
(The Influence of Rice bran and Flour Tempeh on Blood Sugar Profile in Rats Fed Alloxan)
Sufiati Bintanah 1, Hapsari Sulistya Kusuma 2
1)

Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang
2)
Instalasi gizi Rumah Sakit Nurmalasari Sukoharjo
Penulis korespondensi, email: sofi_unimus@yahoo.com

ABSTRACT
One of the food as an option in the menu diet is soy-based food. Study at diabetic mice treated with bran oil
diet improved insulin sensitivity. Whether the effect of bran, tempeh flour, rice bran and tempeh mixture of
blood sugar profiles in Wistar rats fed alloxan. This study aims to determine the effect of blood glucose
profile after administration of bran, tempeh flour, rice bran and tempeh mixture in mice that had been given
alloxan. The study was a randomized experimental laboratory using pre post test design with control group.
Number of rats 6 tails for each group (3 groups of treatment and 1 control group) so that the overall sample

sum was 24 rats. Results of study the Through of post hoc test showed that differences in blood sugar levels
every week in all three treatment groups when compared with the control group was statistically significant
(p = 0.000, p = 0.000, p = 0.000). Tempeh group as compared with mixed groups differences in blood sugar
levels in 3 weeks was not significant (p = 0.491, p = 0.764, p = 0.319). Rice bran group than the group
differences in levels of sugar mixture in 3 weeks was not significant (p = 0.374, p = 0.297, p = 0.093).
Tempe rice bran group than the group differences in blood sugar levels at 3 weeks was not significant (p =
1.000, p = 0.993, p = 0.954). The substitution tempeh flour, rice bran, and mix both in diabetic rats by 50%
of daily food intake can lower blood sugar levels every week compared to untreated mice.
Key words: soybean, rice bran, blood sugar levels, diabetic.

PENDAHULUAN
WHO

memprediksi

diperoleh hasil peningkatan sensitivitas insulin,

kenaikan

jumlah


penurunan plasma trigliserida, LDL kolesterol dan

pasien Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia dari

hepatik trigliserida.

8,4 juta pada tahun 2004 meningkat menjadi

Konsumsi kedelai yang merupakan bahan

sekitar 21,3 juta pada tahun 2030 (Perkeni, 2006).
Terapi

DM

dengan

pengaturan


diet

dasar dari tempe memperbaiki kadar lemak darah

tidak

pada manusia dan binatang, dan lebih jauh lagi

memerlukan biaya mahal, mudah dilakukan

proses pencernaan kedelai akan mengatur insulin

namun perlu kedisiplinan yang tinggi. Salah satu

dalam keadaan normal (Ascencio et al, 2004).

bahan makanan sebagai pilihan dalam menu diet
adalah

bahan


makanan

berbasis

Komponen kedelai terdiri dari protein,

kedelai

lemak,

(Retnaningsih et al, 2001). Pada penelitian Chen

serat,

isoflavone.

dan Cheng (2006) pada tikus yang menderita

dan


Beberapa

phitochemical
penelitian

termasuk
mengenai

isoflavone mengungkapkan isoflavone sebagai

diabetes dengan perlakuan diet minyak bekatul

komponen bioaktif yang penting dari kedelai.
1

Jurnal Pangan dan Gizi Vol 01 No. 02 Tahun 2010

Isoflavone terdiri dari 3 komponen yaitu genistein,


inklusi yaitu 1) Kadar gula darah tikus > 142

daidzein dan glycitein. Penelitian Mezei et al

mg/dl dan 2) Sehat dan lincah.

(2003) mengatakan bahwa konsumsi kedelai akan

Jumlah tikus yang digunakan sebanyak 6

mengurangi beberapa gejala DM tipe 2 seperti

untuk masing-masing kelompok (3 kelompok

insulin resistance dan glycemic control, efek ini

perlakuan dan 1 kelompok kontrol) sehingga

kemungkinan adalah hasil dari profil lipid darah


jumlah sampel keseluruhan yang digunakan dalam

yang membaik. Kedelai mungkin mempunyai efek

penelitian

positif secara langsung dalam manajemen diabetes

mengantisipasi kemungkinan tikus ada yang mati

melalui

maka tiap-tiap kelompok diberi cadangan 1 ekor

beberapa

mekanisme

yang


belum

diketahui, salah satunya melalui peroxisome

ini

adalah

24

ekor.

Untuk

sehingga jumlah keseluruhan ada 28 ekor.

proliferator activated receptors (PPAR). PPAR

Kebutuhan pakan tikus adalah 10% dari


adalah reseptor nuklear yang berperan dalam sel

berat badan tikus, sehingga jika berat badan tikus

untuk menjaga keseimbangan lemak dan aksi

rata-rata 200 gr maka jumlah kebutuhan pakan

insulin. Pada hasil penelitian Mezei et al (2003)

adalah 20 gr. Bekatul dan tempe yang diberikan

menunjukkan bahwa isoflavone memperbaiki

dalam bentuk bubuk 50 % dari 20 gr yaitu 10 gr

metabolisme lemak dan glukosa melalui aktifasi

yang dicampur dalam pakan tersebut. Campuran


reseptor PPAR.

tepung tempe dan bekatul adalah bahan makanan
yang terbuat dari bahan dasar tepung tempe kedele

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah eksperimental

dan bekatul yang dicampur dengan proporsi 1:1.

laboratorik menggunakan rancangan randomized

Campuran tepung temped an bekatul tersebut

kontrol

diberikan sebagai substitusi bersama dengan

(Randomized pre post test with control-group).


pakan standart tikus dengan konsentrasi 50%.

Pemeliharaan

coba

Cara pemberian pakan adalah menggunakan sonde

dilaksanakan di Unit Pengembangan Hewan

agar semua pakan dapat dimakan oleh tikus dan

Percobaan,

tidak tersisa.

pre

post

test

dengan

dan

kelompok

intervensi

Universitas

hewan

Muhammadiyah

Surakarta. Pemeliharaan semenjak masa seleksi

Penyuntikan alloxan dilakukan secara intra

sampai masa perlakuan berlangsung dalam waktu

peritoneal dengan dosis 80 mg/kg berat badan

30 hari. Pemeriksaan laboratorium dilakukan di

tikus (Retnaningsih et al, 2001, Suarsana et al,

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2008). Tikus dipelihara dalam ruangan yang

Sampel yang digunakan diambil secara

berventilasi

cukup,

dikandangkan

secara

acak dari populasi terjangkau yaitu tikus putih

berkelompok (1 kandang terdiri dari 6 tikus).

jantan strain Wistar yang berusia 7 minggu yang

Suhu ruangan berkisar 28 – 32oC, dengan

berada di Unit Pengembangan Hewan Percobaan

kelembaban 56 ± 5%. Setiap 2 hari dilakukan

Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan

pembersihan kandang.

syarat sesuai kriteria inklusi.

Kriteria
2

Jurnal Pangan dan Gizi Vol 01 No. 02 Tahun 2010

Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan (Retnaningsih et al, 2001)
Bahan

Pati jagung
Kasein
Sukrosa
Minyak kedelai
Serat
Campuran mineral
Campuran vitamin
Kholin bitartrat
L-sistin
Serbuk bekatul
Serbuk tempe
Total(g)
Total (kal)

Pakan
standart
AIN 93
620,69
140
100
40
50
35
10
2,5
1,8
-

Perlakuan 1

998,38
3346,40

perlu dipersiapkan sampel dan blanko. Blanko
adalah campuran dari 5 mikron aquabidest dan

hanya diberi ransum standar AIN 93 selama 21

500 mikron reagen. Sampel adalah campuran 5

hari. Kelompok 2 sebagai kelompok perlakuan 1

mikron sampel dan 500 mikron reagen. Sampel

yang telah dicampur

darah yang sudah siap kemudian di inkubasi

dengan bekatul dengan konsentrasi 50% selama

selama 10 menit pada suhu 37oC, lalu diperiksa

21 hari. Kelompok 3 sebagai kelompok perlakuan
2 diberi ransum standart
dengan tepung tempe

melalui spektrofotometer. Spektrofotometer yang

yang telah dicampur

digunakan adalah merk Varta, sedangkan reagen

dengan konsentrai 50%

glucose yang digunakan adalah merk Dyasis®.

selama 21 hari. Kelompok 4 sebagai kelompok
perlakuan 3 diberi pakan standart

Perlakuan 3

310
310
310
70
70
70
50
50
50
20
20
20
25
25
25
17,5
17,5
17,5
5
5
5
1,25
1,25
1,25
0,9
0,9
0,9
499,19
249,6
499,19
249,6
998,84
998,84
998,84
3045,9
2417
2731,5
serum. Kemudian untuk pemeriksaan kadar gula,

Kelompok 1 sebagai kelompok kontrol

diberi ransum standart

Perlakuan 2

Data yang terkumpul

yang telah

berdasarkan

dicampur dengan campuran bekatul dan tepung

perlakuan,

diberi

dikelompokkan
kode

dan

dimasukkan dalam file komputer. Data dianalisis

tempe dengan konsentrasi 50% selama 21 hari.

secara statistik dengan proses sebagai berikut:

Kadar glukosa darah tikus diukur pada hari

1. Analisis

ke 0 sebelum perlakuan injeksi alloxan, hari ke 21

deskriptif

dengan

menampilkan

diagram dan tabel silang menurut kelompok

setelah injeksi alloxan yang berarti hari ke 0

intervensi. Dikelompokkan dan ditampilkan

perlakuan dan hari ke 22 setelah perlakuan. Darah

jumlah penurunan kadar gula darah

yang telah diambil melalui pembuluh darah ekor ±

kelompok kontrol, perlakuan 1, 2 dan 3.

1 µl kemudian disentrifuge sehingga diperoleh

3

pada

Jurnal Pangan dan Gizi Vol 01 No. 02 Tahun 2010

2. Analisis statistik dengan melakukan uji beda
yang didahului uji normalitas data, distribusi
datanya normal maka dilakukan uji Anova
untuk mengetahui perbedaan penurunan kadar
gula darah pada kelompok kontrol, perlakuan 1,
2 dan 3.

Kemudian dilakukan uji posthoc

untuk mengetahui perbedaan penurunan kadar
gula darah antara kontrol dengan masingmasing perlakuan.
3. Batas derajat kemaknaan yang akan dicapai

Gambar 1. Perubahan kadar gula darah

adalah p< 0,05 dengan power penelitian 80%

(mg/dl) dengan perlakuan pemberian substitusi

dan intervensi kepercayaan sebesar 95%.

tepung tempe, bekatul, campuran, dan kontrol

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penurunan kadar gula darah setiap minggu

Pengaruh pemberian tepung tempe dan

berdasarkan masing-masing perlakuan secara

bekatul pada tikus yang diberi alloxan tersaji pada

statistik signifikan. Hal ini dapat diketahui melalui

Tabel 2. Pada Tabel 2 terlihat bahwa 2 minggu

uji Anova yang dilakukan pada minggu 1, 2, dan

setelah pemberian alloxan semua kelompok tikus

3.

telah mengalami peningkatan kadar gula darah.

Penurunan kadar gula darah setiap minggu

Untuk mengetahui pengaruh substitusi pakan

dapat dilihat pada Tabel 3.

terhadap perubahan kadar gula darah, dapat dilihat
pada Gambar 1.
Tabel 2. Rata-rata kadar gula darah tikus (mg/dl)
Jenis perlakuan
Tepung Tempe 50%
Tepung Bekatul 50%
Campuran Tepung tempe dan bekatul 50%
Control pakan standar 100%

Pre
Alloxan
65
58,1
71,5
116,6

Post
alloxan
209,8
193,1
206,3
199,8

Minggu 1
perlakuan
131,1
117,5
97,8
195,1

Minggu 2
perlakuan
110,8
103,8
88,8
196,3

Minggu 3
perlakuan
94,6
93
61,5
193.8

Tabel 3. Rata-rata penurunan kadar gula darah
Perlakuan

N

Minggu 1
Mean

Minggu 2

SD

Mean

Minggu 3

SD

Mean

SD

Kontrol

6

-4.7

3.3

-3.5

12.9

-6.0

13.2

Tempe
Bekatul
Campuran

6
6
6

-78.7
-75.7
-109.0

37.5
36.1
21.1

-99.0
-89.3
-118.0

32.7
28.3
16.8

-115.0
-100.0
-145.0

31.9
33.1
14.2

4

Jurnal Pangan dan Gizi Vol 01 No. 02 Tahun 2010

Berdasarkan

ketiga

deskripsi

gula darah pada tiap kelompok perlakuan secara

mean

statistik signifikan karena nilai p

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25