KEPEMIMPINAN Teori Konsep Model Part.1

KEPEMIMPINAN:
teori, konsep, dan model

“Trust men and they will be true
to you; treat them greatly and
they will show themselves to be
great.”
Ralph Waldo Emerson

• Kepemimpinan adalah kekuatan dan/atau
kemampuan sebagai alat, sarana, ataupun proses
untuk menggerakkan – baik secara terpaksa maupun
sukarela – dan mempengaruhi orang untuk mencapai
tujuan  paksaan (ancaman), penghargaan, otoritas,
maupun bujukan.
• Implikasi:
– Melibatkan orang lain sebagai pengikut
– Melibatkan distribusi kekuasaan secara berimbang, karena
anggota kelompok bukanlah tanpa daya
– Kemamampuan untuk menggunakan berbagai bentuk
kekuasaan untuk mempengaruhi anggota kelompok

lainnya

• Pemimpinan formal
– Memiliki legitimasi,
de facto dan de jure
– Mendapat dukungan
formal
– Memperoleh balas
jasa/kompensasi
– Mendapatkan reward
dan punishment
– Memiliki kekuasaan
dan wewenang

• Pemimpinan informal
– Tidak memiliki legitimasi,
de facto dan de jure
– Masa kepemimpinan
bergantung pada
kelompok

– Tidak memperoleh balas
jasa/kompensasi
– Tidak mendapatkan
reward dan punishment
– Tidak memiliki kekuasaan
dan wewenang

Komponen Kepemimpinan
• Adanya pihak yang dipimpin
• Adanya proses
mempengaruhi dan
menggerakkan pihak yang
dipimpin melalui berbagai
cara
• Adanya tujuan bersama
yang hendak dicapai
• Berada dalam situasi
tertentu untuk mencapai
tujuan


• Dapat muncul melalui
organisasi atau tidak
• Dapat diangkat secara
formal maupun non formal
• Dalam konteks Islam,
kepemimpinan merupakan
kegiatan menuntun dan
memandu untuk mencapai
jalan yang di ridhai Allah
SWT

Teori

• Teori sifat
mencoba melihat pemimpin berdasarkan
karakteristik dan atribut pribadi seperti
fisik, mental, kepribadian, yang dikaitkan
dengan keberhasilannya sebagai
pemimpin
asumsinya: ada orang-orang tertentu

merupakan “pemimpin ilmiah”, yang
“diberkati” dengan intelegensia, energi,
intuisi, maupun kemampuan persuasif 
trait theory: leader are born

Teori

• Teori kepribadian perilaku (Michigan)
job/production-oriented
 Berorientasi pada tugas
 Melakukan pengawasan yang ketat
terhadap bawahan
 Mengandalkan kekuasaan dan paksaan
 Tidak menerima perbedaan

employee-oriented






Mendelegasikan pengambilan keputusan
Fokus pada hubungan interpersonal
Mengandalkan komunikasi dan interaksi
Menerima perbedaan dalam kelompok

Teori

• Teori kepribadian perilaku (Ohio)
initiating structures
 Mengorganisasikan hubungan dalam
kelompok
 Membangun pola komunikasi
 Berfokus pada struktur untuk mencapai
tujuan

consideration
 Berdasar pada mutual-trust (saling percaya)
 Komunikasi terbuka
 Fokus pada konsiderasi dan partisipasi

untuk mencapai tujuan

Teori

• Situasional
Kontingensi
 Mempertimbangkan situasi dan kondisi
 Gaya berorientasi tugas (fokus pada tugas dan
otoritas) dan hubungan (fokus pada hubungan
antarpihak)
 Empat gaya: direktif (memberikan petunjuk spesifik),
suportif (memperikan asistensi), partisipatif
(memberikan bantuan dan ruang partisipasi), dan
orientasi tujuan (menentukan tujuan dan ekspektasi
tinggi)
 Cara terbaik adalah dengan mengadaptasi pola
partisipasi
 Asumsi: Fiedler Model  leader style is fixed. Hersey
dan Blanchard  leader style can and should be
changed


Teori

Cara dan tujuan
 Pemimpin membantu bawahan untuk
mencapai tujuan
 Mengurangi berbagai hambatan yang ada
 Pemimpin mengubah perilaku sesuai dengan
keadaan

Partisipasi
 Model kepemimpinan bergantung pada situasi
dan kebutuhan
 Penentuan derajat partisipasi disesuaikan
dengan kebutuhan
 Mempertimbangkan 12 variabel kontingensi
dalam proses pengambilan keputusan,
terutama pada dimensi kepercayaan

• KEPERCAYAAN adalah pondasi

utama kepemimpinan
• Kepercayaan merupakan
ekspektasi positif yang
dibangun melalui proses
• Dimensi kepercayaan:
integritas, kompetensi,
konsistensi, loyalitas, dan
keterbukaan

Tiga tipe kepercayaan
• Deterrence-based trust  kepercayaan yang
didasarkan pada ketakutan jika kepercayaan mereka
akan dikhianati
• Konwledge-based trust  kepercayaan yang
didasarkan pada sejarah interaksi sehingga setiap
pihak dapat memprediksi perilaku dan keputusan
• Identification-based trust  kepercayaan yang
didasarkan pada kesaling-mengertian satu sama lain
dan penghormatan terhadap keinginan dan harapan